Wednesday, November 12, 2008

yang diam karena dinginnya embun

Hiruk pikuk dalam kegelapan malam...
Yang menjadi diam karena dinginnya embun
Dan ketika malam tak berhiaskan akan cahaya
Aku tak tau harus sampai dimana
Aku harus mengakahiri kalimat sajak ini?
Malam ini adalah malam purnama..
Pada saat ini bulan sedang menyinari
Sepinya malam.....
Tapi sampai dimana dia bisa terus bersinar..?
Karena warna warninya senja yang berhiaskan pelangi
Tak lagi mau menyapa malam....
Tapi jangan bersedih jika mala mini terasa sepi...
Karena kesyahduan malam akan terasa bagi para pemimpi
Untuk seseorang .....
tak semestinya kita berpisah...
dulu kita yang slalu bermimpi
untuk bisa menghiasi malam secara bersama sama...
tapi itu hanya sebatas tulisan
di atas sebuah bibir
dan kini kita tlah terbangun dari mimpi mimpi kita
sekarang telah subuh
aku harus salat berjamaah di masjid...
dan embun pagi tlah menghiasi jiwa jiwa yang sepi
dan merindukan datangnya hangatnya mentari
tapi jika kaw merindukan aku...
cobalah kau hirup udara pagi
karena aku akan membawa kesejukan
bagi siapa saja yang menghirupku..

by
syair berdarah

No comments:

Post a Comment