Sunday, November 15, 2009

begadang

Asheeq Mustafa November 15 at 11:37am Reply
Seandainya saya bertanya pada Brader & Sista, apakah Brader & Sista bisa begadang semalam suntuk tuk beribadah? Mungkin Brader & Sista akan memberikan jawaban yang berbeda-beda.

"Waduh, ga bisa.. Ngantuk."
"Yah, kalo sekali dua kali sih, insyaAllah bisa.."
"Aku punya tugas ronda malam!"
"Jarang-jarang.. Itupun ngantuk, hehehe."
"Ngapain juga gak tidur semalaman.. Kaya gak ada kerjaan laen ajah."
"Bang, martabaknya gag pake cabe yah."
Ups, jawaban yg terakhir salah.. Hehehe.

Saya pun mungkin akan menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda jika ditanyai diwaktu yang tak sama. Normal kok. Tapi, bisa tidak, Brader & Sista begadang beribadah semalam suntuk, setiap hari? Yaps, setiap hari?

Saya yakin Brader & Sista bisa! Hoho, tentu bukan dalam arti sesungguhnya. Tapi, 'semalam suntuk' yang dengan cara lainnya. Apa itu?

Rasulullah pernah berkata, yang artinya, "Orang yang berbuat (membantu) orang-orang janda, orang2 miskin, maka dia (mendapatkan pahala) seperti orang yang jihad fi sabilillah, dan seperti orang (yang berbibadah) semalam suntuk, dan seperti orang yang berpuasa tanpa berbuka."

Brader & Sista, kata2 'membantu' diatas sangat umum. Bisa jadi membantu memberi/mencarikan pekerjaan, membantu dengan memberi uang, atau dengan artian mengurusi, atau mencarikan suami (bagi seorang janda), atau bantuan2 lainnya. Hal ini, bisa dilakukan oleh semua orang, bukan?

Membantu kaum miskin, karena seperti yg Brader & Sista tahu, mereka orang2 yang sangat membutuhkan. Membantu orang2 janda, karena orang janda itu tak punya suami yang menghidupinya. Dari situ, pintu kebaikan pun terbuka bagi orang lain yang ingin membantu mereka berdua!

Dan, seperti yang Brader & Sista baca: berpahala seperti orang yang berjihad fisabilillah, dan seperti orang yang semalam suntuk beribadah, dan seperti orang yg berpuasa tanpa berbuka.. Wow! hal2 yang berat itu, pahalanya bisa kita dapat, dengan sesuatu yg mudah...

Tentu saja, harus ada satu point yg Brader & Sista tak boleh terlupa: ikhlas..
###
Yaps, sekarang, Brader & Sista sudah bisa (mencari pahala) beribadah semalam suntuk, bukan?

(( Makkah, Dzulqa'dah 27, 1430 H ))

Belajar dari sebuah kisah

Brader & Sista, setelah selama hampir seminggu saya tak mem-posting sebuah pesan -yaps, tukang servis Bengkel ambil cuti, hehe- kali ini, "onderdil" Bengkel Jiwa kembali saya postingkan..

Dan kali ini, tentang sebuah kisah antara dua Shahabat besar, Sy Utsman ibn Affan dan Sy Abdullah ibn Mas'ud. Waktu itu, Sy Ibn Mas'ud sakit, yang disakit itu beliau meninggal dunia.

Sy Utsman, yang waktu itu telah menjadi Khalifah, pun datang menjenguk.. Dan bertanya, "Apakah yang kau keluhkan?"
Sy Ibn Mas'ud menjawab, "Aku mengeluhkan dosa2ku.."
"Owh. Lalu, apa yg kamu inginkan sekarang?"
"Aku menginginkan belas kasih Allah!"
"Apakah perlu aku panggilkan seorang tabib?"
"Tidak.. Tabib hanya akan menambah sakitku!"
"Hm. Kalau begitu, apakah perlu kami memberimu sesuatu?"
"Kalau saja ada sesuatu yang sebelumnya kau tahan dariku, maka aku hari ini tak memerlukannya sama sekali!"
"Baiklah. Bagaimana jika kami memberikannya pada keluargamu?"
"Aku telah mengajarkan mereka sesuatu, yang jika mereka menjaganya, mereka tak akan faqir. Aku mendengar Rasulullah -shallallah 'alaih wa sallam- berkata, 'Barang siapa membaca surat Alwaqi'ah di hari dan malamnya, maka dia tak akan faqir untuk selamanya'."
###
Sy Ibn Mas'ud, adalah salah satu shahabat yg paling mahir tentang ilmu Alqur'an. Beliau mengerti hampir semua proses kenapa suatu ayat diturunkan.

Nah, kita ambil 2 point dari kisah diatas..
* Beliau mengeluhkan dosanya. Wow. Beliau adalah termasuk shahabat2 terdekat Rasulullah. Termasuk anggota tentara Badr yg semua dosanya dimaafkan oleh Allah. Tapi tetap saja merasa berdosa! Sedangkan kita? Astaghfirullah..
* Surat Alwaqiah (surat ke 56). Disebut jelas, Rasulullah menjamin orang yang membacanya disiang dan dimalam hari, maka dia tak akan merasakan faqir. Gimana sih maksudnya?

Brader & Sista sudah tahu, bukan, jika ketenangan hidup itu bukan cuma dengan harta. Tapi, dengan merasa kecukupan, dia akan hidup tenang. Jika ada seorang kaya dengan banyak penyakit, apakah dia bisa menikmati hidup? Bandingkan dengan seorang yang berekonomi biasa, tapi selalu bersyukur dg apa yg dia nikmati. Enakan mana hayo? Tentu orang kedua.. Karena dia selalu merasa cukup dan bersyukur dg apa yg telah Dia berikan.

Nah. Dari "faidah" membaca surat Alwaqiah, orang akan diberiNya ketenangan dan kecukupan dg segala nikmatNya.. Dan kita akan dibantu agar bisa selalu bersyukur atas nikmat yg telah dikaruniakanNya pada Brader & Sista. Tentu sja Brader & Sista mau, kan, selalu bersyukur dan merasa puas dg nikmat, bagaimanapun bentuknya? Ya udah, langsung saja kita amalkan anjuran Beliau!

Yow.. Semoga Allah menjadikan Brader & Sista termasuk hamba2Nya yg selalu bersyukur.. Amin!
Asheeq Mustafa November 14 at 6:25pm Reply

(( Makkah, 26 Dzulqa'dah 1430 H ))

Ketika cinta mulai menipis

umar Sahid November 16 at 9:39am Reply
Ketika Cinta mulai memudar dan menipis

BIsmillaahirrahmaanirraahiim....

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hidup ini memang terkadang serasa sangat
indahnya,terkadang begitu pahit dan
sempitnya.Terkadang kita merasa sudah tidak sesuai
lagi dengan pasangan kita.Apalagi jika kita mulai
membanding-bandingkan ia dengan lelaki lain/ perempuan
,atau suami/ istri lain,maka semua kelebihan /
kebaikan suami /istri sirna oleh kelebihan
lelaki/perempuan lain itu.


Semua ini akan menimbulkan suatu sikap ketidak puasan
jiwa yang diselimuti kalut dan awan yang
tebal.Kebaikan pasangan langsung lenyap disaat kita
mencari sesuatu yang tidak ada pada dirinya.

Misalnya saja,di kala pasangan orang lain,membelikan
suami/ istrinya hadiah kalung,atau sesuatu yang
berharga di hari Ultahnya,kita langsung berucap : "
Koq suamiku / istriku ngak pernah melakukan hal
semacam itu yah..jangankan hadiah Ultahku,bajupun
jarang aku dibelikannya ".Padahal,setiap ada saja
kelebihan duit dari gajinya dan duit tambahan
darinya,selalu saja ada yang kita minta untuk
dibelikannya.


Atau di kala kita melihat suami orang lain yang sibuk
membantu istrinya di dapur, kita langsung berucap : "
Boro-boro suamiku ikut di dapur, mengambil nasi saja
minta diambilkan olehku ".Padahal,di saat kita repot
mendandani diri untuk keluar rumah,suami sibuk
menyetrika bajunya sendiri,plus baju yang mau kita
pakai.

Begitulah seterusnya.masing-masing kita seringnya
melihat kejelekan pasangan kita,tanpa memperhatikan
kelebihan / kebaikan-kebaikan yang ada padanya,namun
sebaliknya selalu melihat kelebihan yang ada pada
kita,tanpa memperhatikan dan mengintropeksi kejelekan
yang ada pada diri kita.

Mungkin ada baiknya kita merenungi kisah yang ada di
bawah ini :

" Suami saya adalah seorang insinyur,saya mencintai
sifatnya yang alami,dan saya menyukai perasaan yang
hangat muncul ketika saya bersender dibahunya yang
bidang.Tiga tahun dalam masa perkenalan,dan dua tahun
masa pernikahan,harus saya akui saya mulai merasa
lelah dengan semua itu.

Alasan saya mencintainya kala itu,telah berubah
menjadi suatu yang melelahkan.Saya seorang wanita yang
sentimentil,dan benar-benar sensitive serta
berperasaan halus.Saya merindukan saat-saat
romantis,seperti seorang anak kecil yang merindukan
permen.

Dan suami saya bertolak belakang dari saya,rasa
sensitifnya kurang,dan ketidak mampuannya untuk
menciptakan rasa keromantisan dalam pernikahan kami
telah mematahkan harapan saya tentang cinta.

Sementara di sudut lain ada sang istri yang lelah
dengan kehidupan ekonomi yang morat marit dari sang
suami.Padahal dulu ketika ia akan menikah,ia sudah
tahu kondisi sosial ekonomi calon suami bagaimana.Tapi
kala itu cinta mengatakan siap menerima semua
itu.namun mengapa setelah mengharungi bahtera mahligai
RT , semua itu sirna,seakan-akan cinta itu tidak
berfungsi lagi,yang ada hanyalah kehidupan dan
kebutuhan materi ?

Suatu hari, akhirnya saya memutuskan untuk mengatakan
keputusan saya padanya .Saya menginginkan perceraian.

" Mengapa,..? " dia bertanya dengan terkejut " saya
lelah,terlalu banyak alas an yang ada di dunia ini
".Jawab saya.

Dengan sambil mendendangkan lagu yang bersyair,aku
bernyanyi didepannya.:

Kita telah bersama….sekian lama,..dalam cinta..kita..
Begitu jauh…kurengkuh hatimu…diseberang jalan itu…

Selayaknya,..kau coba..menyibakkan tirai kasih
kita…namun tiada jua…rasa saling ia…se…iya..sekata….

Lelah…lelah hati ini…menggapai hatimu,..tak jua
menyatu…
Lelah…lelah hati..ini…bagaimana kelak ku
akan…disisimu…

Dia terdiam dan termenung dengan bacaan yang sedang di
pegangnya.Sepanjang malam matanya ke bacaan,namun say
a yakin pikirannya entah kemana-mana. Kekecewaan saya
semakin bertambah-tambah di karenakan kecuekannya atas
keluhan saya.Seorang pria yang tidak bisa
mengekpresikan bagaimana perasaannya,apalagi yang saya
harapkan darinya ?

Dan akhirnya dia bertanya : " Apa yang dapat saya
lakukan untuk merubah pikiranmu ? "

" Seseorang berkata, merubah kepribadian orang
lain,sangatlah sulitnya,dan itu benar,saya kira,saya
sudah mulai kehilangan kepercayaan bahwa saya bisa
merubah pribadi dan kondisi ini ".

Saya menatapnya dalam..dalam.dan menjawab dengan pelan
: " Saya punya pertanyaan untukmu.Jika kamu dapat
menemukan jawabannya,mungkin saya akan mengubah
pikiran saya ".

Seandainya saya menyukai setangkai bunga yang ada di
tebing gunung yang tinggi itu,dan kita berdua
tahu,jika kamu memanjat tebing itu,kamu akan
mati.Apakah kamu melakukannya untuk saya ?

Dia berkata : " Saya akan menjawabnya besok "

Hati saya langsung gundah mendengar responnya.Keesokan
paginya,ia tidak ada di rumah,dan saya melihat
lembaran kertas yang ada coretan tangannya,di bawah
sebuah gelas yang berisi susu hangat,yang bertuliskan
:

" Sayang…saya tidak akan mengambilkan bunga ini
untukmu,tetapi izinkan saya untuk menjelaskannya ".

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya.saya
mencoba kuat untuk melanjutkannya kembali….

" Kamu hanya bisa mengetik di computer,dan selalu
mengacaukan program di PC nya,dan akhirnya menangis di
depan monitor.lalu saya harus memberikan jari-jari
saya untuk memperbaiki programnya."

Kamu suka lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar
rumah,dan saya harus memberikan kaki saya,supaya bisa
masuk mendobrak rumah,membukakakan pintu untukmu ".

Kamu selalu pegal-pegal ketika kamu keletihan,saya
harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki dan
tanganmu yang pegal itu.

Kamu senang diam di rumah,dan saya khawatir kamu
menjadi orang yang " Aneh ", lalu saya harus
memberikan mulut ini untuk menceritakan cerita2
lelucon,agar menyembuhkan kebosananmu.

Kamu selalu marah-marah , bila sudah kecapean atas
pekerjaan rumah,lantas kuambil sapu , kusetrika bajuku
sendiri dan bajumu,agar hilang kepenatan dirimu
itu.Dan tak jarang kuajak anak-anak kita bermain,agar
dirimu tenang dalam rumah.

Kamu juga sering cemberut,karena perasaan cemburumu
yang ada dalam hatimu.Syak wasangka itu terpaksa
kuhilangkan dengan tak banyak menatap,dan bergaul
dengan wanita di kantorku,ataupun wanita jalanan.

Kamu selalu menatap computer,dan itu tidak baik untuk
kesehatan matamu.Saya harus menjaga mata saya sehingga
nantik ketika kita tua,saya masih dapat menolong
mengguntingkan kukumu,dan mencabuti ubanmu.

Saya akan memegang tanganmu menelusuri
pantai,menikmati sinar matahari dan pasir yang
indah.menceritakan warna-warna bunga padamu yang
bersinar seperti wajah cantikmu……

" Juga sayangku,..saya begitu yakin banyak orang yang
mencintaimu lebih dari cara saya mencintaimu.Tapi saya
tidak akan mengambil bunga itu lalu mati…."

Air mata saya jatuh keatas tulisannya,dan membuat
tintanya menjadi kabur dan saya kembali membacanya….

" Dan sekarang sayangku,kamu telah selesai membaca
jawaban saya.Jika kamu puas dengan semua jawaban
ini,tolong bukakan pintu rumah kita,saya sekarang
sedang berdiri disana,dengan susu segar dan roti
kesukaanmu….".

Saya segera membuka pintu,dan melihat wajahnya yang
dulu saya cintai.Dia begitu penasaran sambil tangannya
memegang susu dan roti.saya tidak kuat lagi dan
langsung memeluknya dan merebahkan badan di bahunya
yang bidang sambil menangis….aku katakan padanya,: "
Sayang…maafkan aku…aku begitu sangat mencintaimu…".

Demikianlah renungan sejenak,semoga kita selalu tabah
dan sabar menghadapi pasangan kita. Menjadilah kita
orang yang selalu menerima apa adanya.Kelebihan dan
kekurangan pasangan kita.Jangan biasakan diri lebih
banyak menuntut ketimbang memberi.Ingatlah dalam hal
apa sajapun : " Tangan diatas lebih baik daripada
tangan yang di bawah,….memberi lebih banyak lebih baik
ketimbang menerima,..kebahagiaan akan kita capai
kelaknya Dunia dan akhirat…".

Mari sama-sama kita hilangkan sikap egois terhadap
pasangan kita.Bagaimanapun semua kita butuh di
cintai,di sayangi,di perhatikan di mengerti ,di
hormati ,dimanjakan dan di hargai.

Berterusteranglah, bersikap jujurlah,dan tepati
janji-janji kita dahulunya,karena janji itu akan di
pertanggung jawabkan kelak, dan ikhlaslah dalam
berbuat dan berbicara.

WAssalamu'alaikum .......

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

Bang Pitung November 14 at 12:14am Reply
Suatu amalan atau doa hikmah tidak melulu harus dengan bahasa arab. Bisa bahasa jawa, sulawesi, melayu, dll. dan tidak usah di alih bahasakan kedalam bahasa indonesia, karena akan berakibat hilangnya khasiat dari doa itu sendiri. Tak perlu khawatir dengan hukumnya, karena kyai2 yg mengijazahkan doa hikmah tersebut tentunya tidak akan menyesatkan ummat. salah satu contoh doa hikmah yg tidak berbahasa arab misalnya Asma' Aji Joyo Sampurno yg di ijazahkan oleh Gus Maksum Jauhari.

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

JATI KUMELUT SAK BUWONO
IYO INGSUN MOMONGANE GUSTI ALLAH
KANG ORA TAU LALI
DI ADUSI BANYU SUCI WEWANGI SEJAGAD
SARINE WESI

HU 7X HA MIM 7X

BUMI AWANG-AWANG JOYO SAMPURNO
JABANG JABING TANPO TANDINGAN

juga misalnya doa hikmah yg diijazahkan oleh KH. Tubagus Muhammad Encung Banten kepada KH. Idham Kholid berikut ini;

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

KUN KATA ALLAH FAYAKUN KATA NABI MUHAMMAD SAW
ROBBUKUM KATA JIBRIL ALAIHISSALAM
YA JIBRIL MIKAIL ISROFIL 'IZROIL
YA IKU SANG RATU KOPYOK SANG RATU HERANG PUTIH
KADULUR BATIN KA ANAK BATIN PAPAT KALIMA PANCER
.........dst.

Download Ebook keren gratis

abusangkan

AbuNawas

Hati

Sucses

PesanRasul

pernikahan

ASWAJA

BukuArab

MarioTeguh

Adsense

kitabsyamil

kenalilahaqidahmu

sajaktasawuf

wiridullatif

bahasaarab

thesecret


AlHikam

1001Teladan

100Tokoh

AdapberhubunganBadan

Latahzan

AbuBakar


ImamMahdi

softwereArab

CeritaIslam

AlQuranDigital

umarbinkhatab

trikComputer

hackfriendster

TipsMelamar

Tutorialjomla

TutorialArab

TutorialWorpress


Wujudkan
UsmanBinAffan

caraMengatasiPerceraian

MahkotaCinta"

tambahkanCinta

PsikologiAnak

NamakuIzrail

davinci

leadership

fotofacebook

terapicinta

qodhoQodhar

7golongan


candaSufi

AdapPernikahan

kepadamukekasihku

Ahlusunnah

shalawat

Hadistbukhari

TasawufCinta

AliranSesat

document

Hamka

yangwanitamau

101RO

hadistArbain

BUNGARAMPAI6

BUNGARAMPAI8

BUNGARAMPAI9

AAGYM

BUNGARAMPAI10

BUNGARAMPAI7


DOACALONSUAMI

HAKIKAT_KEHIDUPAN

HARUN_YAHYA

DOA_UNTUK_CINTA

DOA_UNTUK_KEKASIH

IDEOLOGI_FASISME

ERAMUSLIM

ERAMUSLIM1234

HADIST_QUDSI"


AKU_MENGGUGAT

DOSADOSA_MEDIA

HAFALAN-SOLAT

AGAMA_POLITIK

CATATAN_HITAM



TARGETING

PROCESSREC

MARKETING

POSITIONING

DIFFERENNTTIATION




ETIKA_KEHIDUPAN

LInk Bisnis Gratis

bisnis_gratis


Komisigratis

bisnis_gratis

PTC$150/bulan

Thursday, November 12, 2009

Allah Ada tanpa tempat

Ahmad Arabi November 10 at 5:45am Reply • Report
قال سيدنا علي بن أبي طالب رضي الله عنه :

سيرجع قوم من هذه الأمة عند اقتراب الساعة كفارا ينكرون خالقهم فيصفونه
بالجسم و الأعضاء .

(رواه ابن المعلم القرشي في كتابه نجم المهتدي و رجم المعتدي ص 588) .



قال الإمام الشافعي رضي الله عنه :

من قال أو اعتقد أن الله جالس على العرش فهو كافر .

(رواه ابن المعلم القرشي في كتابه نجم المهتدي و رجم المعتدي ص 551) .
يعني : الله قاهر العرش و غيره , و لا يجوز اعتقاد أنه جالس أو مستقر عليه
و هذا اعتقاد الوهابية لعنهم الله



قال الإمام الشافعي رضي الله عنه :

المجسم كافر .

(رواه الحافظ السيوطي في كتابه الأشباه و النظائر ص 488) .

ثم قال السيوطي : المجسم كافر قطعا .(أي جزما بلا خلاف و لا تردد و لا توقف) .





قال الإمام الشافعي رضي الله عنه :

إنه تعالى كان و لا مكان فخلق المكان و هو على صفة الأزلية كما كان قبل خلقه المكان و لا يجوز عليه التغير في ذاته و لا التبديل في صفاته .

(رواه الزبيدي في الإتحاف) .




روى البخاري و مسلم و البيهقي في (الأسماء و الصفات ج2) أن النبي صلى

الله عليه وسلم لما سئل عن الآية (ثم دنا فتدلى فكان قاب قوسين أو أدنى)

قال صلى الله عليه و سلم : هو جبريل

لأن الله موجود بلا مكان , فلا يوصف بصفات الأجسام و لا بالمسافة بالمرة


قال الإمام أبو حنيفة رضي الله عنه :

و من وصف الله بمعنى من معاني البشر فقد كفر .

(و هذا إجماع كما بين ذلك الطحاوي في عقيدته) .




قال الإمام أحمد بن حنبل رضي الله عنه :

من قال الله جسم لا كالأجسام كفر .

(رواه الحافظ بدر الدين الزركشي في كتابه تشنيف المسامع) .





في (المنهاج القويم) على المقدمة الحضرمية في الفقه الشافعي

لعبد الله بن عبد الرحمن بن أبي بكر با فضل الحضرمي

و في (المرقاة في شرح المشكاة) لملا علي القاري الحنفي ج3 :

و اعلم أن القرافي المالكي و غيره حكوا عن الشافعي و مالك و أحمد و أبي حنيفة

رضي الله عنهم القول بكفر القائلين بالجهة و التجسيم و هم حقيقون بذلك .





قال الشيخ الكمال بن الهمام الحنفي :

من قال الله جسم لا كالأجسام كفر .

(ذكر ذلك في شرح فتح القدير باب صفة الأئمة في المجلد الأول) .



قال الإمام أبو الحسن الأشعري رضي الله عنه :

من اعتقد أن الله جسم فهو غير عارف بربه و إنه كافر به .
(في كتابه النوادر) .



قال الشيخ نظام الهندي :

و يكفر بإثبات المكان لله .

(في كتاب الفتاوى الهندية ج2 اشتغل على تأليفه 500 عالم حنفي) .



نقل الحافظ النووي عن الإمام جمال الدين المتولي الشافعي (من أصحاب الوجوه) :

أن من وصف الله بالاتصال و الانفصال كان كافرا بالإجماع .

(روضة الطالبين ج10 ص 15) .




قال الشيخ محمود محمد خطاب السبكي :

و قد قال جمع من السلف و الخلف : إن من اعتقد أن الله في جهة فهو كافر .

(في كتابه إتحاف الكائنات)



هذه بعض نصوص العلماء في تكفير الوهابية و أمثالهم لعنهم الله

Pernikahan Yang Berkah

Alawy Ameer Qolawun November 10 at 1:48am Reply
@ Cinta itu makin membuncah di hati Khadijah. . Tak kuasa dia menahan perasaan yang bergejolak di benaknya. Dan dia curahkan isi hatinya pada teman karibnya, Nafisah bint Munabbih. Setelah itu,Nafisah mendatangi Nabi Muhammad,menceritakan apapun tentang Khadijah,dan bertanya pada beliau,apakah beliau bersedia jika menikah dengan Khadijah? Ternyata beliau menerima. .

@ entah,tak terbayang kebahagiaan Khadijah,mengingat usianya yang tak lagi muda,dan statusnya yang menjanda dua kali,(pertama dengan Abi Halah bin Zuroroh,kedua dengan Atiq bin A'idz) saat menerima kabar kesediaan Nabi Muhammad dan memilihnya menjadi pendamping hidup. Sebelumnya banyak pembesar Mekkah meminangnya,tapi semuanya ditolak. Kejujuran,dan amanah Nabi Muhammad lah yang menarik hati Khadijah. .

@ Nabi Muhammad muda lalu bilang pada paman-pamannya perihal Khadijah,mereka pun setuju, dan bersama-sama datang pada paman Khadijah, Naufal bin Asad,melamar Khadijah buat sang keponakan, Muhammad.

@ Akhirnya,terjadilah pernikahan yang penuh berkah itu. Hadir saat resepsi pernikahan itu seluruh bani Hasyim dan pembesar semua suku bangsa Mudhor. Beliau memberi mahar pada bunda Khadijah 20 onta.

@ bunda Khadijah saat itu adalah wanita quraisy terbaik dari segi keturunan,harta,dan tingkat kecerdasan. Dia adalah wanita pertama yang dinikahi Nabi. Nabi pun tak pernah menikah dengan wanita lain selama beristrikan bunda khadijah. Waktu menikah,Nabi berusia 25, dan bunda Khadijah berusia 40 tahun.

( o ) Usia 29 (24 S.H/599 M)

@ setelah 4 tahun pernikahan,pasangan ini dikarunia putra pertama. Dan beliau memberi nama sang putra, Al-Qosim. Karena ini juga beliau dipanggil, Abul Qosim

( o ) Usia 30 (23 S.H/600 M)

@ setahun setelah kelahiran Qosim, bunda Khadijah melahirkan putri pertama, Zainab Al-Kubro.

@ di tahun ini pula terlahir Aly bin Abi Tholib, di dalam Ka'bah.

( o ) Usia 31 (22 S.H/601 M)

@ namun Qosim tidak berusia panjang,saat berusia 2 tahun,putra pertama Nabi itu sakit,dan meninggal dunia.

( o ) usia 33 (20 S.H/603 M)

@ sekitar 1 tahun setengah setelah meninggalnya Qosim,dan setelah 3 tahun dari kelahiran Zainab,Nabi dikaruniai putri kedua dan bernama Ruqoyyah

( o ) Usia 34 (19 S.H / 604 M)

@ keluarga kecil nan berbahagia ini makin ramai dengan kehadiran putri ketiga, Ummu Kultsum

السلطان صلاحُ الدينِ الأيوبي الأشعري

Ahmad Arabi November 10 at 5:31am Reply • Report
معنى ما جاءَ في العقيدةِ الصّلاحية عن كلامِ الله:

وقُلْ لمنْ قَدْ كَيّفَ الكَلامَا بالحرفِ والصّوتِ مَعًا سَلامَا

منْ قالَ إن اللهَ مُتكلمٌ بالحرفِ والصوتِ انبِذ كلامَهُ . هذهِ المسئلةُ فَهمُها على

التّحقيقِ أمرٌ مُهمّ وذلِكَ يحتَاجُ إلى بَيانٍ واسِعٍ فالقُرءانُ والتّوراةُ والإنجيلُ والزّبورُ

وغَيرُها مِنَ الكُتُبِ السّماويةِ يُقالُ لها كلامُ اللهِ لا بمعنى أنّ اللهَ قَرَأ هَذهِ الكُتُبَ تَكَلّم

بالحَرفِ والصَوتِ لا بل بمعنى أنّ هذهِ الكُتُبَ هيَ عِبارةٌ عن كلامِ اللهِ الذي ليسَ

بحرفٍ ولا صَوتٍ فَيُطلَقُ علَيها بأنها كَلامُ اللهِ أي هي عِبارةٌ عن الكلامِ الذي ليسَ

حَرفاً ولا صَوتاً الذي هو كلامٌ واحدٌ يُوصَفُ بالأَمرِ والنّهي والخَبرِ والاستخبارِ والوَعدِ

والوَعِيد ليسَ بالحَرفِ فإنّ الحَرفَ يَسبِقُ بَعضُهُ بعضًا فهذهِ الكُتبُ السّماويةُ عِبارةٌ عن

كلامِ اللهِ ليسَت عَينَ كلامِ الله وفي القُرءانِ الكَريم دليلٌ على أنّ القُرءانَ بمعنى

اللفظِ المقروء شئٌ قرأهُ جبريلُ ليسَ اللهُ قرأهُ على جبريلَ وذلِك قَولهُ تعالى : {إنّهُ

لقَولُ رَسُولٍ كَريم} هذا الرسولُ باتّفاقِ المُفسرينَ هو جبريلُ فمعنى إنهُ لقَولُ

رسولٍ كريم إنَ القُرءانَ مقروءُ جِبريلَ أي شىءٌ قَرأهُ جبريلُ، هذا دليلٌ واضِحٌ على أنّ

القُرءانَ بمعنى اللّفظِ المُنزّل ليسَ مقروءاً لله، وأمّا قَولهُ تعالى:{فإذَا قَرأنَاهُ فاتّبِعْ

قُرءانَه} فمعناهُ : إذَا جمَعناهُ لكَ في صَدرِك فاتّبع قُرءانَه أي اعمَلْ بهِ وذلِكَ أن

الرسولَ كانَ عندَما يَقرأُ عليهِ جبريلُ كانَ يُحرِّكُ شَفتَيهِ حتى لا يَنفَلِتَ منهُ شئٌ من

القُرءانِ ثُم اللهُ أنزلَ علَيهِ هذا فأعلَمهُ بأنهُ تَعالى يجعَلهُ حَافظاً للقرءانِ قالَ : {لا تُحَرِّكْ

بهِ لِسَانَكَ لِتَعجَلَ بهِ إنّ عَلينَا جَمْعَهُ وقُرءانَهُ} معناهُ أنا ضَامِنٌ لكَ أن تجمَعَهُ في صَدرِكَ

ولا يُفلِتَ عَليكَ فإذَا قَرأناهُ أي جمَعناه في صَدرِك فاتبع قُرءانه أي اعمَل بهِ,وليسَ

معناهُ قَرأناهُ بالحَرفِ والصّوتِ ،فيتَبيّنُ أنّ القرءانَ لهُ إطلاقانِ يُطلَقُ على مَعنى اللفظِ

المنَزّل على الرسولِ فهذا لا شَكّ أنّهُ مخلُوقٌ لأنّهُ حَرفٌ وصَوتٌ لغةٌ عَربيةٌ، جبريلُ

قرأَهُ والرسولُ كذلكَ وكَذا المؤمنونَ .ويُطلَقُ على الكلامِ الذي هو صِفَةٌ للهِ ليسَ

بحَرفٍ ولا صَوتٍ ولا لغةٍ.وقَد امتَنعَ الإمامُ أحمدُ مِنْ قَولِ القُرءانُ مخلُوقٌ حتى لا

يُتَوهّم أنّ اللهَ تَقُومُ بهِ صِفَةٌ حَادثةٌ,لأنّ اللهَ لا يجوزُ أن تَقُومَ بهِ صِفَةٌ حَادثةٌ.هذهِ

المسئلةُ ومسئَلةُ التّنزيهِ عن الجسمِيّةِ والحَجْمِيّةِ والتّحيُزِ في المكَانِ والجِهةِ

والحَركةِ والسّكون وكُلِ صِفاتِ الخَلقِ أهَمُ مَسائلِ العقيدةِ هَاتانِ المسئَلتَان ,لأنَ

معرفةَ الله لا تصِحُ إلا على هذا الوجهِ لأنَ منِ اعتقدَ أن الله حَجمٌ كثيفٌ كالإنسانِ أو

حَجمٌ لطيفٌ كالنور ما نَزّه اللهَ عن مُشابهةِ الخَلقِ لأنّ الخَلقَ جِسمٌ لطِيفٌ أو جِسمٌ

كثِيفٌ وصِفاتُهُما،فَمنِ اعتَقدَ اللهَ جِسماً كَثيفاً أو جِسمًا لطِيفاً أو وصَفَهُ بصِفَةٍ مِنْ

صِفَاتِ الخَلْقِ كالجُلُوسِ أو الاستِقرارِ أو الحركةِ أو السّكونِ فهوَ لم يَعرفِ اللهَ ولا يكونُ

عَابداً للهِ إنما يَعبُدُ شَيئًا تخَيّلَهُ ومَن عَبدَ شَيئاً تخَيّلَهُ لا يكونُ مسلِماً إنما المسلمُ

المؤمنُ هوَ الذي يعتَقِدُ أنّ اللهَ تَعالى موجُودٌ لا كالموجوداتِ ولا يوصَفُ بأوصَافِ

المخلُوقِينَ هذهِ عقيدَةُ الرسولِ والصّحابةِ ومَن تَبِعَهُم نَسألُ اللهَ أن يُثبِّتَنا على هذِه

العقِيدةِ إلى الممَاتِ....... واللهُ أعلَم

Allah ada tanpa tempat

Ahmad Arabi November 10 at 5:47am Reply • Report
الحمد لله رب العالمين و صلى الله و سلم على سيدنا محمد طه الأمين


يقول الله تعالى في القرءان الكريم : قل الله خالق كل شيء

و قال تعالى : ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
صدق الله العظيم

و قال عليه الصلاة و السلام
كان الله و لم يكن شيء غيره . رواه البخاري

الله تعالى (خالق كل شيء) , فلا يحتاج إلى شيء

الله خلق المكان

كان (قبل المكان) , بلا مكان

المكان شيء غير الله

الرسول صلى الله عليه و سلم يقول : كان الله و لم يكن شيء غيره

و المكان شيء غيره

و المكان ليس صفة لله , بل هو مخلوق لله عز وجل

و بعد أن خلق المكان , لا يزال موجودا بلا مكان

لأنه (لا يتغير) من حال إلى حال

الله خلق السماوات و العرش

كان (قبل السماوات و العرش) بلا سماوات و لا عرش

و بعد أن خلق السماوات و العرش , لا يزال موجودا بلا سماوات و لا عرش

لأنه لا يتغير

الله خلق جهة فوق و تحت و الجهات كلها و العالم العلوي و السفلي و ما فيهم

كان (قبل الجهات و الأماكن كلها) , بدونها

و بعد أن خلقها , لا يحل فيها لأنه : لا يتغير

سبحان الذي يغير , و لا يتغير

موجود بلا كيف و لا مكان و لا جهة

لأنه (ليس جسما كثيفا) كالإنسان و الشجر و الحجر , فهؤلاء (لهم أمكنة) تحويهم

و (ليس جسما لطيفا) كالضوء و الروح و الريح , فهؤلاء أيضا (لهم أمكنة) تحويهم

هو (النور) بمعنى (الهادي) و ليس بمعنى الضوء , كما قال ابن عباس رضي الله عنه

بل هو خالق الضوء و الشعاع و الظلام و الروح و الريح

قال تعالى : (و جعل الظلمات و النور) . أي : خلق الظلمات و خلق النور

و قال تعالى : و يسألونك عن الروح قل الروح من أمر ربي

سبحانه و تعالى , عز و جل و تقدس , و تنزه عن الشكل و الهيئة و الصورة و الأعضاء

هو خالقها (كان قبلها) فلا يتصف بها , بل جعلها ربي من صفات خلقه

لا يشبه شيئا من خلقه , و لا يشبهه شيء , تبارك و تعالى

لايحل فيه شيء , و لا ينحل منه شيء , و لا يحل هو في شيء

لأنه ليس كمثله شيء , لم يلد و لم يولد , و لم يكن له كفوا أحد

مهما تصورت ببالك , فالله بخلاف ذلك . أي : لا يشبه ذلك

قال الله تعالى : فلا تضربوا لله الأمثال

MAKSUD TIUPAN

Bang Pitung November 11 at 2:21pm Reply
Kita sering mendengar atau membaca tentang suatu ayat atau asma Allah atau Sholawat yang apabila dibaca sekian kali dengan tahan napas kemudian di tiupkan ke air (misalnya) maka akan berkhasiat untuk pengobatan, dan lain2. bagaimanakah caranya?

Dalam ilmu hikmah, ada perbedaan maksud antara 'tahan napas' dengan 'tanpa napas'. yang dalam kitab2 hikmah tidak di jelaskan secara detail.

TANPA NAPAS : membaca ayat dll dengan menutup jalan napas baik hidung maupun mulut dengan tidak mengeraskan perut atau dada, dalam keadaan napas yg kosong atau habis.

TAHAN NAPAS : membaca ayat dll dengan terlebih dahulu menarik napas dalam-dalam kemudian menutup jalan napas baik hidung maupun mulut sambil mengencangkan perut atau dada.

TIUP : bukan seperti meniup kopi panas, tapi semacam 'meludahi' dengan hanya sedikit saja percikan ludahnya.

contoh : misalkan kita baca Sholawat Thibbul Qulub 11x maka urutannya adalah baca dengan TANPA NAPAS 11x lalu tarik napas dalam-dalam kemudian langsung TAHAN NAPAS sekuatnya. jika napas yg di tahan sudah tak kuat lagi barulah TIUP kan ke air atau anggota badan yg sakit.

Bagi kita yg pernah sowan kepada Abuya Dimyati Pandeglang semasa hidupnya, tentu pernah menyaksikan beliau meniupkan air 'keberkahan'. nah kira-kira seperti itulah caranya. untuk memudahkan pemahaman.

Karena tata cara yg benar dan tentunya keyakinan yg penuh, Insya Allah akan menambah kemujaraban suatu doa hikmah.

Semoga bermanfaat.....

kiamat 2012

Umar bin Al-khatthab bertutur,bahwa pada suatu hari majlis Nabi kedatangan seseorang berambut hitam legam, berbaju putih bersih,tak nampak darinya bahwa dia baru saja dari perjalanan jauh. Dia duduk langsung di hadapan Nabi,keduanya berdiskusi soal Islam,Iman dan Ihsan...

Hingga orang tersebut bertanya: "beritahu aku, kapan hari kiamat terjadi". Nabi pun balik menjawab: "yang ditanya tak lebih tahu daripada yang bertanya".. Setelah itu orang tersebut bertanya tentang tanda-tanda hari kiamat pada beliau.

Selang beberapa waktu,Nabi memberi tahu pada Umar,bahwa seseorang yang datang itu adalah malaikat Jibril. Dia datang untuk mengajarkan tentang agama pada para sahabat.

Salah satu poin penting dari diskusi Nabi dengan Jibril di atas adalah tentang kapan terjadinya hari kiamat. Keduanya pun tidak ada yang tahu pasti kapan hari itu terjadi. Sebuah pembelajaran besar pada umat bahwa hari itu benar-benar dirahasiakan. Tugas kita sepenuhnya adalah iman dan percaya bahwa hari itu akan terjadi. Andai kata Allah memberitahukan pada orang tertentu kapan hari itu terjadi,maka yang pertama kali diberi tahu adalah Nabi Muhammad. Pada kenyataannya,beliau sama sekali tidak tahu,dan tak ada satupun riwayat yang menerangkan bahwa beliau tahu.

Pengklaiman akan terjadinya kiamat pada tahun 2012 tentu adalah suatu kelancangan tersendiri. Tugas kita adalah bukan meributkan dan merisaukan hari itu kapan terjadi,apalagi jika sudah ditentukan. Tetapi yang dituntut dari kita adalah mengimaninya dan apa yang sudah kita siapkan untuk menyongsong hari itu?sudahkah ibadah kita cukup? Walau bukan hal mustahil bahwa bisa saja kiamat jatuh pada tahun itu,namun siapa yang tahu bahwa kiamat memang jatuh pada tahun itu?

Bukanlah sebuah hal yang bijak jika kita turut gundah dan khawatir kiamat akan jatuh pada 2012,tapi siapkan dirimu,tingkatkan ibadahmu,pertebal imanmu. Jika kejadian 1 jam mendatang saja kita tidak tahu apa yang bakal terjadi,apalagi ini hari kiamat?

Akhir catatan,tidak usah latah meributkan hal yang tidak jelas,yang tidak tertulis dalam nash-nash suci kita. Bukankah sebelumnya juga sering ada isu begini dan kenyataannya tidak ada apa-apa kan?

kata penduduk asli Mekkah, 'Khollik aqil', jadilah kamu orang berakal yang mau menggunakan akalnya. Wallohu a'lam (*)

Isu kiamat 2012..bisa menjadi bahan renungan

Suatu hari datang pada Nabi S.a.w seseorang yang tiba-tiba bertanya pada beliau, "Wahai Rosul,kapan hari kiamat terjadi?"
"Apa yang kamu siapkan untuk menyongsongnya?" Rosul bertanya pada orang itu
"Aku tidak menyiapkan banyak sholat,atau puasa,atau sedekah,tetapi cukup bagiku cinta Alloh dan cinta pada Rosul-Nya" jawab orang itu.
"Kalau begitu,kamu bersama orang yang kamu cintai" kata Nabi (HR. Bukhari dan Muslim)

Jelas sekali dalam dialog ini Rosululloh tidak menjawab pertanyaan orang tadi yang menanyakan kapan hari H-nya kiamat. Tetapi bahasan beliau alihkan pada hal yang jauh lebih penting daripada sekedar itu kepada si penanya tadi.

Percaya pada hari kiamat adalah salah 1 rukun iman,dan kehadirannya adalah termasuk hal yang Ghoib. Ciri orang yang bertaqwa adalah percaya pada hal yang ghoib (QS.al-baqarah:3). Tak ada 1 pun Nabi yang tahu,termasuk Nabi Muhammad kapan kehadiran hari itu,andai kata beliau tahu,maka beliau tidak akan merahasiakannya pada ummat,pasti beliau sampaikan meski pada sahabat-sahabat tertentu,karena tugas utama Nabi adalah tabligh. Namun pada kenyataan,beliau tidak menyampaikan kapan hari kiamat terjadi,tetapi yang gencar beliau sampaikan dan peringatkan pada ummatnya adalah tanda-tanda kedatangannya.

Seyogyanya yang harus kita fokuskan,adalah tanda-tanda ini. Entah apa yang ada di benak sebagian saudara kita yang meributkan hal ini hanya karena membaca spekulasi dan prediksi semu dari sebuah buku yang sengaja ditulis hanya untuk membuat sensasi. Lebih mentrenyuhkan lagi,meributkannya setelah melihat cuplikan film. Ya ! Film ! Sejak kapan orang yang mengklaim dirinya berfikir percaya pada film? Logis tidak?kiamatnya belum datang tapi filmnya udah muncul? Saatnya kembali meraba diri,apakah kita udah benar-benar manusia? Wallohu a'lam

Wednesday, November 4, 2009

Keajaiban Majelis Rasulullah


Mengapa mereka begitu betahnya 10 tahun bersama majelis ta’lim yang kerjanya cuma menabuh hadroh tiap malam? Bukannya berkurang, anggota Majelis Rasulullah semakin bertambah banyak, baik yang hadir di majelis fisik maupun secara virtual melalui internet.

Ada banyak faktor yang menyebabkan fenomena mengagumkan seperti ini. Faktor utamanya tentulah adanya keridhoan Allah atas majelis ini. Bukti keridhoan Allah itu terbentang sepanjang perjalanan da’wah Majelis Rasulullah.

Percobaan Pembunuhan

Sudah beberapa kali Habib Munzir mengalami percobaan pembunuhan. Pernah mobil beliau dikejar-kejar dan ditabrak hingga keluar dari badan jalan. Alhamdulillah beliau selamat. Namun komplotan penabrak itu menghentikan mobil mereka dan keluar menghampiri mobil Habib Munzir. Maka terjadilah kejar-kejaran. Alhamdulillah Habib Munzir dan aktivis MR dapat selamat. Di lain waktu peristiwa seperti itu berulang.

Pernah juga beliau diracun dalam suatu perjamuan. Rupanya ada yang telah menyabotase hidangan bagi beliau. Beliau masuk rumah sakit dan dokter menyatakan beliau baru sembuh sekitar 8 tahun dari lumpuh, lalu beliau menelpon gurunya yakni Habib Umar bin Hafiz dan Habib Umar mengatakan beliau akan sembuh hanya dalam waktu 2 bulan dan ternyata Allah mengabulkan janji guru mulia Habib Umar bin Hafiz. Alhamdulillah Habib Munzir selamat dari racun berbahaya itu.

Awan Berbentuk Lafazh Allah

Pada hari Kamis, 20 Maret 2008, Majelis Rasulullah SAW mengadakan acara perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW di lapangan parkir Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Acara itu dihadiri juga oleh KH. Ma’ruf Amin (selaku Ketua MUI), dan perwakilan dari beberapa partai yang sengaja diundang oleh Majelis Rasulullah SAW.

Seperti biasa, Habib Munzir membawakan taushiyah-taushiyah yang menyentuh hati. Namun kali ini taushiyah beliau lebih terasa di jiwa setiap hadhirin. Beliau mengisahkan kembali bagaimana sosok Rasulullah SAW sesungguhnya. Bagaimana budi pekerti Rasulullah SAW yang tidak pernah kenyang selama 3 hari berturut-turut. Artinya beliau SAW lebih sering lapar. Bukan karena beliau miskin. Jika beliau mau, beliau bisa menjadikan makanan satu piring cukup untuk mengenyangkan beliau dan keluarganya untuk selama-lamanya. Namun beliau ingin menjadi orang yang pertama kali merasakan lapar sebelum ummatnya merasakan lapar, dan menjadi orang yang terakhir kenyang setelah ummatnya kenyang.

Kisah demi kisah terus mengundang tangis dari jiwa-jiwa yang mencintai Muhammad Rasulullah SAW. Jiwa-jiwa yang dimabuk rindu itu terus melayang ke langit tertinggi. Cahaya-cahaya indah terpancar dari dada mereka hingga menembus ke ‘Arasy.

Awan tipis berkumpul untuk menjawab kegundahan Habib Munzir ketika beliau berbisik dalam hati, “Kasihan jama’ah. Mereka duduk di bawah terik Matahari.” Cuaca terik berubah menjadi sejuk dan berangin sepoy-sepoy, seakan alam menyambut para tamu Rasulullah SAW.

Ketika Habib Munzir mengisahkan akhir-akhir riwayat Rasulullah SAW, beberapa jama’ah melihat awan-awan kecil berkumpul. Perlahan, mereka membentuk lafazh ‘ALLAH’ dalam huruf Arab, lengkap dengan tanda bacanya (harokat).

Ketika Habib Munzir mengajak jama’ah melafazhkan Asma Allah sebanyak 300 kali, awan itu telah terbentuk dengan jelasnya. Sebagian jama’ah yang tidak mengetahui perihal awan itu terus berdzikir sambil menunduk dan tidak menghiraukan sekelilingnya. Mereka asyik dalam melafazhkan Asma Allah. Jama’ah lainnya dan para pengunjung Monas yang melihat awan itu juga berdzikir sambil memandang tanda keridhoan Allah atas perkumpulan kami hari itu.

Selepas berdzikir, awan itu pun mulai terhapus. Namun tetap membekaskan kekaguman di hati jama’ah dan pengunjung Monas yang menyaksikannya.

Mulutmu harimaumu

Zainal Arifin November 2 at 10:42pm Reply
Waspadai dan hati-hatilah engkau dari kebiasaan berdusta, karena seorang pendusta adalah manusia terkutuk seperti ditegaskan Al-Qur’anul Kariim. Siapa saja yang berucap sesuatu dengan kebohongan maka keadilannya telah gugur, cerita-ceritanya pasti tidak akan dipercaya dan mereka pasti akan menghinanya. Dia sendiri akan menjadi hina di mata seluruh manusia di atas muka bumi ini. Maka hati-hati dan hindarilah dirimu dari perbuatan dusta secara total, dan jauhkan dari sesuatu yang dapat membuat kualitasmu menjadi berkurang dan hina. Jangan kau membiasakannya baik dalam keadaan serius maupun canda, tidak pula dalam keadaan terjaga ataupun tertidur. Misalnya engkau berkata bahwa, “aku melihat sesuatu” padahal engkau tidak melihatnya.


Dalam sebuah hadist dinyatakan, “Barang siapa yang berdusta dan mendustakan apa yang dilihatnya padahal dia tidak melihatnya maka kelak di hari kiamat dia akan dipaksa akan diminta oleh Allah untuk mengikat antara dua biji sya’ir yang terbuat dari api neraka, dan siapa yang mendengarkan ucapan suatu kaum yang membencinya, maka kelak akan dicucurkan kepada kedua telinganya Al-Anuk yaitu air timah yang telah dihancurkan/ dipanaskan.”


Janganlah kau bawa berita tentang para pembohong karena nanti hal itu akan dinisbatkan kepadamu dan celaannya akan kembali padamu. Dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadist Nabi Muhammad shollalllahu ‘alaiHi wasallam yang berbunyi: “Cukuplah merupakan sebuah perbuatan dusta bagi seseorang ketika dia mengucapkan segala sesuatu yang dia dengar.”


Kalau kau ingin mengetahui bukti atas apa yang kau ucapkan, maka dengarkanlah apa yang diucapkan oleh orang-orang ditempat perkumpulan mereka, jika diucapkan pada mereka. “Si Fulan berkata begini”. Kalau dia termasuk orang jujur, tentu tidak akan kau dengar seorangpun yang mengkritik atau menghujatnya.


Tetapi jika dia termasuk orang pembohong maka ucapannya tidak akan diterima meskipun dia benar. Karena itu pilihlah untuk dirimu mana diantara kedua jalan itu yang kau kehendaki.


Secara garis besar kuwasiatkan agar engkau selalu membiasakan diri bersikap diam, karena sikap demikian adalah yang paling tepat dan pantas kau lakukan. ‘Isa A.S pernah berkata, “jika berbicara itu diibaratkan dengan sebuah perak, maka sikap diam diumpamakan sebagai emas”.


Seorang Penyair berkata :
“Seseorang mati akibat kesalahan lidahnya, dan tidak berakibat mati siapa yang terjatuh karena ketergelinciran kakinya, kesalahannya dalam berbicara dapat memisahkan kepala dari tubuhnya, sedangkan luka akibat ketergelinciran kakinya dapat segera pulih.”


Penyair lain menuturkan:
“Jagalah lisanmu wahai manusia, jangan sampai dia menggigitmu, karena dia adalah ular berbahaya, betapa banyak penghuni kubur yang mati akibat ulah lisannya sendiri, para pemberani sekalipun, tak kuasa berhadapan dengan lisan yang berbahaya.”


Penyair lain menuturkan:
“Sesungguhnya lisan, meski bentuknya kecil, namun sebenarnya besar dan berbahaya, seringkali aku menyesali apa yang telah kuucapkan, dan yang tidak kuucapkan tidak kusesali...”


Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bukankah manusia dijerumuskan ke dalam api neraka melalui wajah dan hidung-hidung sebagai akibat dari lisan mereka sendiri?”

Diriwayatkan pula bahwa Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq R.A seringkali meletakkan batu pada mulutnya agar beliau tidak mudah berbicara seraya berkata: “Inilah yang dapat membuatku tercampakkan ke dalam api” sambil menunjuk lisannya.

keajaiban majelis rasulullah

Di Jumpai 10.000 Malaikat di dalam Mimpinya

Satu minggu setelah Kejadian besar di Monas, majelis rasulullah mengadakan tabligh setiap malam minggu, dan saat itu tabligh diadakan di kawasan menteng dalam, setelah habib munzir berceramah, beliau menyampaikan pesan, bahwa sebelum beliau sampai di majelis beliau bermimpi di bawa oleh 2 orang berwajah sangat terang dan berpakaian Aroby, 2 orang itu berkata “ikutlah dengan kami”, habib munzir bertanya “mau dibawa kemana saya”, 2 orang itu mengatakan akan membawanya kesatu tempat. Dan sesampainya di tempat itu habib munzir menceritakan kepada kami tempat itu mirip dengan sebuah stadium akan tetapi belum pernah dilihat sebelumnya, dan beliau ada di tengah-tangahnya bersama dengan 2 orang yang membawanya, dan beliau melihat disekitarnya dikelilingi orang yang bercahaya terus sampai tembus kelangit, bahkan beliau mengatakan kepada kami beliau sangat ketakutan melihat mereka, karena takut diapa-apakan. Kemudian 2 orang yang membawanya mengatakan “tahukah kamu siapa mereka? Mereka adalah para malaikat Allah yang akan hadir di majelis malam ini, mereka sudah berkumpul sejak pagi 10.000 di bumi dan 10.000 di langit. Akan tetapi beliau sangat rendah hati beliau berkata” ini adalah mimpi, boleh percaya, boleh juga tidak”. Akan tetapi bukankah mimpi orang sholeh itu nyata. Dan saya merasakan sendiri saat dzikir “Ya Allah 1.000X” nuansanya sangat mirip dengan kejadian agung di monas, cuaca tidak panas dan tidak dingin, sangat sejuk dan saya melihat ke atas langit begitu cerah tak ada awan sama sekali, namun anehnya tak terlihat satupun bintang, yang ada hanya selaput cahaya putih tipis, bahkan sangat tipis, namun mungkin cahaya inilah yang menghalangi cahaya bintang. Jamaah yang hadir saat itu mungkin merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan.

Ditemui Oleh Rasulullah

Inilah mungkin kejadian hebat yang rasakan selain kejadian Monas, pada saat malam pergantian tahun 2005 ke 2006, majelis di adakan di dekat stasiun manggarai di kediaman Ust.Ubaidillah. saat pergantian tahun dimana orang lain berpesta pora kami malah berkumpul untuk dzikir, setelah berceramah sampai kami menangis, habib munzir memimpin dzikir “Ya Allah 1.000X”, kejadian saat itu sangat mengharukan karena tepat jam 00.00. setelah dzikir selesai beliau berkata,”Ada yang sangat penting yang ingin aku katakan”, dan hal ini beliau rasa sangat penting. “Aku berjumpa dengan Rasulullah pada waktu sebelum berangkat kesini, beliau SAW berkata kepadaku “Wahai Munzir sungguh Allah sangat menyukai apa yang kalian lakukan malam ini, dan hal ini sangat menyenangkan hatiku”.

Rasulullah dan Imam Abdullah Al-Haddad Pernah Hadir di Majelis ini

Sungguh hal yang mengejutkan kami, Nama majelis ini sudah di kenal sampai ke Sydney Australia. Padahal Habib Munzir belum pernah ke sana, dan tidak kenal dengan pemimpin ulama disana. Namun pada malam selasa, seorang ulama dari Australia dating ke majelis ini, dan beliau menyampaikan tausiah. Dan di akhir penyampaian beliau, beliau berkata ada yang ingin ku sampaikan dari istriku (hadir juga), istriku bermimpi bertemu dengan Rasulullah, dan beliau melihat Rasulullah berjalan dan hadir di majelis ini, karena itulah kami ingin hadir di majelis ini”. Nama ulama ini adalah Syekh Abdul Muis, dan ternyata beliau adalah pemimpin para ulama di seluruh Australia. Dan satu minggu setelahnya, majelis diadakan seperti biasa malam selasa, sebelum habib ceramah dibacakan qasidah habib Abdullah Al-Haddad dan saya merasakan nuansa sangat berbeda dari biasanya, saat ceramah memang habib berhenti sebentar, kemudian meneruskan. Baru setelah selesai beliau berkata, “Tadi Syekh Abdul Muis menyampaikan pesan, dari Istrinya bahwa beliau bermimpi melihat Imam Abdullah Al-Haddad berdiri diatas makamnya, dan berjalan, beliau bertanya “mau kemana ya Imam”, kemudian Imam Al-Haddad berkata “Aku ingin hadir di Majelis Rasulullah”.

Sembuh dari Kanker Otak

Pada akhir Agustus 2008, Habib Munzir diketahui menderita kanker otak. Dokter di RSCM telah angkat tangan. Namun beliau menghubungi Habib Umar Al-Hafizh, minta untuk didoakan. Alhamdulillah, kanker otak pun hilang seketika. Habib Umar juga menyampaikan, bahwa setelah itu, da’wah Majelis Rasulullah akan bertambah luas dengan cepat.

Mata dan Telinga yang Tajam

Kejadian ini nyata saya alami sendiri saat majelis di pejaten, saat itu saya agak di belakang dan di belakang saya ada orang tua dan anak-anak yang berkumpul dan bercanda, saya tidak dengar apa saja yang dikatakan oleh anak-anak itu, namun Subhanallah, beliau yang begitu jauh jaraknya dari kami sekitar 50m lebih mendengar dengan jelas, saat itu beliau sedang menyampaikan pelajaran dan berhenti sejenak dan mengerenyitkan keningnya (seperti kurang senang) dan berkata “Tolong para orang tua, anaknya di ajari adab”. Hal itu spontan mengejutkan kami semua, bahkan saya dan sahabat saya yang dekat dengan anak-anak itu tidak mendengar apa yang mereka ucapkan. Saat ziarah di makam Habib Priok, saya bertanya dalam hati saya “bau apa ini, seperti kok kaya’ dukun saja”. Dan beliau langsung ambil pengeras suara dan berkata “Hadirin mungkin ada yang bertanya di hatinya bau apa ini, ini adalah wewangian kayu gaharu, yang biasa di pakai sejak zaman tabi’in untuk pengharum ruangan, karena waktu itu belum ada parfum ruangan seperti sekarang, dan ini bukan seperti praktek perdukunan, jadi jangan buruk sangka dahulu”. Masya Allah kaget sekali saya, karena malunya saya langsung mundur kebelakang.


Da’wah Lembut yang Melembutkan

Pernah Habib Munzir berbicara keras dalam suatu majelis. Maka sepulangnya dari majelis, Rasulullah datang menjumpai beliau (saya lupa, apakah dalam mimpi atau dalam jaga). Rasul berkata bahwa mereka adalah ummat Rasulullah, maka jangan lagi bicara keras terhadap mereka. Sejak saat itu, beliau berusaha untuk bicara penuh kelembutan. Da’wah lembut beliau semakin melembutkan hati jama’ah. Maka bertobatlah sejumlah preman, pezina, pengguna narkoba dan bergabung dalam cahaya kemulyaan setelah mendengarkan ceramah beliau yang terus memanggil hati-hati yang kelam akibat dosa-dosa yang menumpuk.

Bahkan pada tanggal 25 Desember 2007, beberapa Kristiani mendatangi rumah beliau untuk menyatakan ke-Islaman mereka. Hal ini terjadi tepat setelah tanggal 24 Desember 2007 malam, MR melafazhkan “Yaa Allahu” sebanyak 1000 kali untuk meredam kemurkaan Allah dari perkataan fitnah yang menyatakan bahwa Allah mempunyai putera.

Kelembutan hati Habib Munzir yang sering berjumpa Rasulullah baik dalam tidur maupun ketika terjaga telah mampu menembus kekerasan hati jama’ah dan melembutkan hati mereka. Maka semakin mereka merasakan manisnya khusyu, manisnya taubat, manisnya menyebut Asma Allah, manisnya sujud, manisnya ibadah, manisnya mencintai Allah dan Rasul-Nya, manisnya rindu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan manisnya kedekatan dengan Allah.

Habib Munzir tidak hanya mengajarkan ilmu syari’ah yang memenuhi aqal mereka. Tetapi ilmu syari’ah yang memenuhi hati mereka. Dari situlah terbit rasa kehambaan dan bukan adu ilmu. Dari situlah terbit rasa sayang dan bukan benci kepada sesama Muslim. Semakin sering mereka menziarohi Habib Munzir, semakin kuat cahaya kemulyaan itu mempengaruhi mereka. Malam demi malam, bagian-bagian hati mereka terobati. Bertambah kuat kesabaran mereka, bertambah redup kemurkaan mereka. Bertambah kuat kelembutan mereka, bertambah redup kekerasan mereka. Bertambah kuat tawadhu mereka, bertambah redup arogansi mereka.

Ilmu yang Bersambung

Ilmu yang diajarkan oleh Habib Munzir adalah ilmu-ilmu yang didapatnya secara bersambung dari guru-gurunya dari tabi’it tabi’in dari tabi’in dari shahabat dari Rasulullah dari malaikat Jibril dari Allah. Mungkin inilah salah satu hal yang menyebabkan Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah. Ikatan dalam keridhoan inilah salah satu hal yang menyebabkan mereka betah di Majelis Rasulullah. mengenai hal ini silahkan buka kategori sanad guru kami

Nasab beliau

Beliau pernah berkata, karena pernah ada yang bertanya tentang nasab/silsilah beliau.

“Terus terang saja catatan nasab saya ini saya kurang suka menampilkannya dan memamerkannya, karena belum pantas saya menyandang gelar keturunan Rasul saw, Yaa Allah.. betapa hinanya saya ini dan sangat jauh dari selayaknya keturunan Rasul saw.

Hamba penuh Dosa Munzir bin Fuad bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Ahmad bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Sulaiman bin Yaasin bin Ahmad Almusawa bin Muhammad Muqallaf bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi Alghayur bin Muhammad Faqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasim bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumiy bin Muhammad Annaqibm Ali Al Uraidhiy bin Jakfar Asshadiq bin Muhammad Albaqir bin ALi Zainal Abidin bin Husein Dari Fathimah Azahra Putri Rasul saw.”

Wallahu a’lam. Dan mungkin masih banyak lagi hal yang tidak bisa saya sampaikan disini Mohon maaf kalau ada kesalahan.

Tawasul

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
www.majelisrasulullah.org
Thursday, 27 April 2006

Tawasul


Memang banyak pemahaman saudara-saudara kita muslimin yang perlu diluruskan tentang tawassul, tawassul adalah berdoa kepada Allah dengan perantara amal shalih, orang shalih, malaikat, atau orang-orang mukmin. Tawassul merupakan hal yang sunnah, dan tak pernah ditentang oleh Rasul saw, tak pula oleh Ijma Sahabat radhiyallahuanhum, tak pula oleh Tabiin, dan bahkan para Ulama dan Imam-Imam besar Muhadditsin, mereka berdoa tanpa perantara atau dengan perantara, dan tak ada yang menentangnya, apalagi mengharamkannya, atau bahkan memusyrikkan orang yang mengamalkannya.

Pengingkaran hanya muncul pada abad ke 19-20 ini, dengan munculnya sekte sesat yang memusyrikkan orang-orang yang bertawassul, padahal Tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits shahih dibawah ini : Wahai Allah, Demi orang-orang yang berdoa kepada Mu, demi orang-orang yang bersemangat menuju (keridhoan) Mu, dan Demi langkah-langkahku ini kepada (keridhoan) Mu, maka aku tak keluar dengan niat berbuat jahat, dan tidak pula berniat membuat kerusuhan, tak pula keluarku ini karena Riya atau sumah.. hingga akhir hadits. (HR Imam Ahmad, Imam Ibn Khuzaimah, Imam Abu Naiem, Imam Baihaqy, Imam Thabrani, Imam Ibn Sunni, Imam Ibn Majah dengan sanad Shahih). Hadits ini kemudian hingga kini digunakan oleh seluruh muslimin untuk doa menuju masjid dan doa safar.

Tujuh Imam Muhaddits meriwayatkan hadits ini, bahwa Rasul saw berdoa dengan Tawassul kepada orang-orang yang berdoa kepada Allah, lalu kepada orang-orang yang bersemangat kepada keridhoan Allah, dan barulah bertawassul kepada Amal shalih beliau saw (demi langkah2ku ini kepada keridhoan Mu).

Siapakah Muhaddits?, Muhaddits adalah seorang ahli hadits yang sudah hafal 10.000 (sepuluh ribu) hadits beserta hukum sanad dan hukum matannya, betapa jenius dan briliannya mereka ini dan betapa Luasnya pemahaman mereka tentang hadist Rasul saw, sedangkan satu hadits pendek, bisa menjadi dua halaman bila disertai hukum sanad dan hukum matannya. Lalu hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh Muhaddits.., apakah kiranya kita masih memilih pendapat madzhab sesat yang baru muncul di abad ke 20 ini, dengan ucapan orang-orang yang dianggap muhaddits padahal tak satupun dari mereka mencapai kategori Muhaddits , dan kategori ulama atau apalagi Imam Madzhab, mereka bukanlah pencaci, apalagi memusyrikkan orang-orang yang beramal dengan landasan hadits shahih.

Masih banyak hadits lain yang menjadi dalil tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh Abu Nu'aim, Thabrani dan Ibn Hibban dalam shahihnya, bahwa ketika wafatnya Fathimah binti Asad (Bunda dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, dalam hadits itu disebutkan Rasul saw rebah/bersandar dikuburnya dan berdoa : Allah Yang Menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup tak akan mati, ampunilah dosa Ibuku Fathimah binti Asad, dan bimbinglah hujjah nya (pertanyaan di kubur), dan luaskanlah atasnya kuburnya, Demi Nabi Mu dan Demi para Nabi sebelum Mu, Sungguh Engkau Maha Pengasih dari semua pemilik sifat kasih sayang.", jelas sudah dengan hadits ini pula bahwa Rasul saw bertawassul di kubur, kepada para Nabi yang telah wafat, untuk mendoakan Bibi beliau saw (Istri Abu Thalib).

Demikian pula tawassul Sayyidina Umar bin Khattab ra. Beliau berdoa meminta hujan kepada Allah : Wahai Allah.. kami telah bertawassul dengan Nabi kami (saw) dan Engkau beri kami hujan, maka kini kami bertawassul dengan Paman beliau (saw) yang melihat beliau (saw), maka turunkanlah hujan..?. maka hujanpun turun. (Shahih Bukhari hadits no.963 dan hadits yang sama pada Shahih Bukhari hadits no.3508).

Umar bin Khattab ra melakukannya, para sahabat tak menentangnya, demikian pula para Imam-Imam besar itu tak satupun mengharamkannya, apalagi mengatakan musyrik bagi yang mengamalkannya, hanyalah pendapat sekte sesat ini yang memusyrikkan orang yang bertawassul, padahal Rasul saw sendiri berrtawassul. Apakah mereka memusyrikkan Rasul saw?, dan Sayyidina Umar bin Khattab ra bertawassul, apakah mereka memusyrikkan Umar ?, Naudzubillah dari pemahaman sesat ini.

Mengenai pendapat sebagian dari mereka yang mengatakan bahwa tawassul hanya boleh pada orang yang masih hidup, maka entah darimana pula mereka mengarang persyaratan tawassul itu, dan mereka mengatakan bahwa orang yang sudah mati tak akan dapat memberi manfaat lagi.., pendapat yang jelas-jelas datang dari pemahaman yang sangat dangkal, dan pemikiran yang sangat buta terhadap kesucian tauhid..

Jelas dan tanpa syak bahwa tak ada satu makhlukpun dapat memberi manfaat dan mudharrat terkecuali dengan izin Allah, lalu mereka mengatakan bahwa makhluk hidup bisa memberi manfaat, dan yang mati mustahil?, lalu dimana kesucian tauhid dalam keimanan mereka? Tak ada perbedaan dari yang hidup dan yang mati dalam memberi manfaat kecuali dengan izin Allah.., yang hidup tak akan mampu berbuat terkecuali dengan izin Allah, dan yang mati pun bukan mustahil memberi manfaat bila dikehendaki Allah. karena penafian kekuasaan Allah atas orang yang mati adalah kekufuran yang jelas.

Ketahuilah bahwa tawassul bukanlah meminta kekuatan orang mati atau yang hidup, tetapi berperantara kepada keshalihan seseorang, atau kedekatan derajatnya kepada Allah swt, sesekali bukanlah manfaat dari manusia, tetapi dari Allah, yang telah memilih orang tersebut hingga ia menjadi shalih, hidup atau mati tak membedakan Kudrat ilahi atau membatasi kemampuan Allah, karena ketakwaan mereka dan kedekatan mereka kepada Allah tetap abadi walau mereka telah wafat.

Contoh lebih mudah, anda ingin melamar pekerjaan, atau mengemis, lalu anda mendatangi seorang saudagar kaya, dan kebetulan mendiang tetangga anda yang telah wafat adalah abdi setianya yang selalu dipuji oleh si saudagar, lalu anda saat melamar pekerjaan atau mungkin mengemis pada saudagar itu, anda berkata : "Berilah saya tuan.. (atau) terimalah lamaran saya tuan, saya mohon.. saya adalah tetangga dekat fulan, nah.. bukankah ini mengambil manfaat dari orang yang telah mati?, bagaimana dengan pandangan bodoh yang mengatakan orang mati tak bisa memberi manfaat??, jelas-jelas saudagar akan sangat menghormati atau menerima lamaran pekerjaan anda, atau memberi anda uang lebih, karena anda menyebut nama orang yang ia cintai, walau sudah wafat, tapi kecintaan si saudagar akan terus selama saudagar itu masih hidup?, pun seandainya ia tak memberi, namun harapan untuk dikabulkan akan lebih besar, lalu bagaimana dengan Arrahmaan Arrhiim, Yang Maha Pemurah dan Maha Menyantuni?? dan tetangga anda yang telah wafat tak bangkit dari kubur dan tak tahu menahu tentang lamaran anda pada si saudagar, NAMUN ANDA MENDAPAT MANFAAT BESAR DARI ORANG YANG TELAH WAFAT.

aduh...aduh... entah apa yang membuat pemikiran mereka sempit hingga tak mampu mengambil permisalan mudah seperti ini. Firman Allah : "MEREKA ITU TULI, BISU DAN BUTA DAN TAK MAU KEMBALI PADA KEBENARAN" (QS Albaqarah-18). Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tak mengetahui.

Wassalam.

Bolehkah Bertawassul

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
www.majelisrasulullah.org
Thursday, 27 April 2006

Bolehkah Berdoa di Kuburan...?,
Apa Hukumnya Kemeyan dan Mandi Kembang...?


ImageBerdoa, atau bertawasul, atau berdzikir, itu dimana saja, boleh tawassul dari rumah, atau di kamar, atau di masjid, atau di kuburan, atau dimana saja, pastilah mungkin hati kita yang sudah tertular virus sekte sesat ini akan langsung Alergi bila mendengar DOA DI KUBURAN, ketahuilah berdoa di kuburan pun sunnah Rasul saw, beliau berdoa di Pekuburan Baqii, dan berkali-kali beliau saw melakukannya. Dan Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan Salam untuk ahli kubur dengan ucapan Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmuminin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As alullah lana wa lakumul aafiah.. (Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim Bab 35 hadits no 974.975,976. *3 hadits dalam makna yang sama). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasul saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian.

Demikian pula tawassul, karena tawassul adalah doa kepada Allah, bila anda menuju makam untuk berziarah, berdoalah kepada Allah, Wahai Allah, Demi orang-orang yang bermunajat pada Mu, Demi orang-orang yang Bersemangat kepada keridhoan Mu, Demi langkahku ini, atau dengan tawassul menyebut nama sebagaimana Rasul saw menyebut Demi para Nabi sebelumku.. atau misalnya Wahai Allah, Demi Ahlul Badr, atau Demi Muhajirin dan Anshar, atau Demi Ruku dan Sujudnya para wali Mu, atau menyebut nama mereka sebagaimana Rasul saw menyebut nama para malaikat. Toh doa-doa ini kepada Allah, berperantarakan ketaatan para hamba-hamba Nya, memang manusia hidup dan mati, namun amal shalihnya tetap kekal.

Anda ingat peristiwa Adam as?, mengapa malaikat diperintahkan sujud pada makhluk?, karena para malaikat itu sujud pada Adam as bukan menyembah Adam as, tetapi menyembah Allah.. karena jutsru sujud pada Adam itu adalah ketaatan, namun apa yang dilakukan Iblis?, pada dasarnya Iblis hanya ingin sujud kepada Allah semata, tak mau memuliakan makhluk yang dimuliakan Allah, dan jatuhlah ia kepada Laknat Allah, maka orang yang tak mau memuliakan orang yang dimuliakan Allah swt adalah para pengikut Iblis, naudzubillahi min dzalik.

Wahai saudaraku, jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu adalah bagi orang yang berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau ada yang lebih kuat dari Allah, atau meyakini ada tuhan yang sama dengan Allah swt. Inilah makna syirik. Mereka yang berkemenyan, sajen dlsb itu, tetap tak mungkin kita pastikan mereka musyrik, karena kita tak tahu isi hatinya, sebagaimana Rasul saw murka kepada Usamah bin Zeyd ra yang membunuh seorang pimpinan Laskar Kafir yang telah terjatuh pedangnya, lalu dengan wajah tak serius ia mengucap syahadat, lalu Usamah membunuhnya, ah? betapa murkanya Rasul saw saat mendengar kabar itu.., seraya bersabda : APAKAH KAU MEMBUNUHNYA PADAHAL IA MENGATAKAN LAA ILAAHA ILLALLAH..?!!, lalu Usamah ra berkata: Kafir itu hanya bermaksud ingin menyelamatkan diri Wahai Rasulullah.., maka beliau saw bangkit dari duduknya dengan wajah merah padam dan membentak : APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, lalu Rasul saw maju mendekati Usamah dan mengulangi ucapannya : APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, Usamah ra mundur dan Rasul saw terus mengulanginya : APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, hingga Usamah ra berkata : Demi Allah dengan peristiwa ini aku merasa alangkah indahnya bila aku baru masuk islam hari ini..(maksudnya tak pernah berbuat kesalahan seperti ini dalam keislamanku). (Shahih Muslim Bab 41 no. 158 dan hadits yang sama no.159)

Dan juga dari peristiwa yang sama dengan riwayat yang lain, bahwa Usamah bin Zeyd ra membunuh seorang kafir yang kejam setelah kafir jahat itu mengucap Laa Ilaaha Illallah, maka Rasul saw memanggilnya dan bertanya : MENGAPA KAU MEMBUNUHNYA..?!, Usamah menjawab : Yaa Rasulullah, ia telah membunuh fulan dan fulan, dan membantai muslimin, lalu saat kuangkat pedangku kewajahnya maka ia mengatakan Laa Ilaaha illallah.., lalu Rasul saw menjawab : LALU KAU MEMBUNUHNYA..?!!, Usamah ra menjawab : benar, maka Rasulullah saw berkata : APA YANG AKAN KAU PERBUAT DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI KIAMAT..?!!, maka Usamah berkata : Mohonkan pengampunan bagiku Wahai Rasulullah??, Rasul saw menjawab dengan ucapan yang sama : APA YANG AKAN KAU PERBUAT DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI KIAMAT..?!!!, dan beliau terus mengulang ulangnya.. (Shahih Muslim Bab 41 no.160).

Kita tak bisa menilai orang yang berbuat apapun dengan tuduhan syirik, dia berkomat kamit dengan sajen dan mandi sumur tujuh rupa dan segala macam kebiasaan orang kafir lainnya, ini merupakan adat istiadat biasa, tak mungkin kita mengatakannya musyrik hanya karena melihat perbuatannya, kecuali ia ber ikrar dengan lidahnya.
Satu contoh, seorang muslim mandi air kembang, berendam di air mawar, lalu menaruh keris di pinggangnya, lalu menyalakan kemenyan, lalu ia shalat, musyrikkah ia?,
dan orang lain mandi dengan shower, berendam di air hangat, menggunakan busa mandi, lalu menaruh pistol dipinggangnya, lalu menyemprotkan pewangi ruangan, lalu shalat, musyrikkah dia?,
apa bedanya?, keduanya melakukan kebiasaan orang kafir..

Kesimpulannya adalah, tidak ada kalimat musyrik bisa dituduhkan kepada siapapun terkecuali dengan kesaksian lidahnya. Hati-hatilah dengan ucapan syirik, bila seseorang muslim lalu musyrik, maka pernikahannya batal, istrinya haram dikumpulinya, jima dengan istri terhitung zina, anaknya tak bernasab padanya, kewaliannya atas putrinya tidak sah, dan bila keluarganya wafat ia tak mewarisi dan bila ia wafat tak pula diwarisi, ia diharamkan shalat, diharamkan dikuburkan di pekuburan muslimin.

Saran saya, berziarahlah kubur bila anda berkenan, dan palingkan pandangan dan sangka buruk dari mereka yang bertaburan menyan dan kembang dlsb, jangan sesekali menuduh mereka musyrik, mungkin hati mereka musyrik, tapi kita dimurkai Rasul saw bila menuduhnya. Bila anda selesai berziarah, ada baiknya anda menyalami mereka dan dengan senyum hangat anda memberi mereka hadiah Al Quran, dan katakanlah : Wahai Tuan, para Sunan dan wali songo itu mempunyai kesenangan dan kegemaran, dan mereka akan senang bila Tuan mengamalkan kegemaran dan amal mereka, pastilah serta merta mereka akan bertanya dengan sigap..apakah kegemaran mereka??!!, jawablah dengan lembut dan berwibawa : Mereka siang malamnya asyik dengan Al Quran.. pasti Tuan akan disayangi mereka bahkan disayang Allah bila asyik membaca Al Quran, Nah..ini saya hadiahkan pada tuan, barang yang paling disayangi oleh Para Wali dan Sunan..

DAN HAMBA HAMBA ARRAHMAN (ALLAH SWT) YANG BERJALAN DIMUKA BUMI DENGAN RENDAH DIRI, (tidak sombong), DAN BILA MEREKA DIAJAK BICARA OLEH ORANG ORANG JAHIL, MAKA MEREKA MENJAWABNYA DENGAN LEMBUT (Alfurqan-63).
Wallahu alam.

Cinta Itu

Gaos Firdaus November 5 at 4:04am Reply
Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kalian.

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiranmu.

Namun ketika HATImu membenarkan kau justru akan dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg sebenarnya.

Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kau lihat, namun juga “MEMAHAMI” dan “MENERIMA ” kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru boleh mengatakan bahwa “aku mencintainya” setelah kau benar-benar mengenalnya dengan sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.

Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku kedinginan.

Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang. Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. Karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhai oleh Allah SWT.

Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau pun bisa berdo’a agar mereka bisa berbahagia.

Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.

Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! Kau tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah daripada sekedar pacaran.

Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.

Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan membutuhkan seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya .

Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.

Segala puji hanya bagiMu Ya Rabb Sang penguasa tidak ada yang luput dari pengetahuanMu, tidak akan habis air lautan atau bahkan lebih dari itu untuk menuliskan kalam Mu, selalu berusaha untuk dapat memahami bahwa tidak ada yang sia-sia atas yang Engkau tentukan dan berprasangka yang terbaik untuk semuanya. Engkau Yang Maha Kuasa atas segalanya dan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin.

DOA DAN DZIKIR YG BAIK, GIMANA SIH?

Asheeq Mustafa November 5 at 7:15am Reply
DOA DAN DZIKIR YG BAIK, GIMANA SIH?

Sebenarnya, Islam tak menetapkan syarat pakem pada Brader & Sista dalam berdzikir; Silahkan saja Brader & Sista berdzikir dengan cara yang disukai: Berdiri, duduk, tiduran, berjalan, dan sebagainya. Monggo (silahkan, jw) saja.

Tapi, bukan berarti karena disana kebebasan luas diberikan pada Brader & Sista, lalu Brader & Sista tak mau beradab.. Doa dan Dzikir, adalah senjata seorang mukmin, juga alat kita untuk selalu mengingat Sang Pencipta. Sepantasnya lah, jika kita bersopan santun.

Nah, yg perlu digaris bawahi oleh Brader & Sista, bahwa yang akan saya tulis setelah ini, adalah hasil 'galian' para Ulama, bagaimana sih cara berdzikir yang baik itu? Mereka menggali ini semua, tentu saja dari Alqur'an dan Hadits. Tapi Brader & Sista catat: bukan suatu hal yang harus & pakem!

Yap, diantara tatacara berdoa dan berdzikir, adalah dibawah ini...
* Menegaskan kemauan hati, bahwa doa dan dzikirnya, hanya untuk Allah semata. Jadi istilahnya, lillahi ta'ala.
* Berusaha menepis semua pikiran yang membuat kita tak konsentrasi dg doa/dzikir kita. Karena, waktu dzikir, adalah waktu setan untuk berusaha keras memalingkan kita dari Allah.. mereka tak suka jika Brader & Sista menapaki jalan mendekatkan diri padaNya!
* Dalam keadaan suci. Jadi, jika bisa, saat Berdzikir/berdoa, Brader & Sista masih suci, masih mempunyai wudlu, bukan pada waktu sudah batal.
* Menghadap qiblat. Karena memang seperti itu anjuran Sang Kinasih. Karena juga, qiblat adalah arah kita menghadap waktu shalat. Kecuali jika ada perkumpulan dzikir, yang terkadang tak menghadap qiblat semua, tapi melingkar. Sama2 sunnah!
* Hanya menyendirikan hati dengan Allah saja. Jadi jika bisa, berdzikir saat tak mempunyai beban pikiran berat.. Karena Brader & Sista berdzikir, hanya untuk Allah.
* Jika bisa, tak dalam keadaan terlalu kenyang -karena menyebabkan kantuk,menghilangkan konsentrasi, juga tak dalam keadaan terlalu lapar -entar malah konsen ingin makan, bukan konsen ingin berdzikir.. hehe.
* Merendahkan diri ini dihadapanNya. Jadi, jangan merasa menjadi orang suci jika sudah berdzikir/doa.. tapi kita harus merasa bahwa diri ini sangat remeh dihadapanNya.
* Menundukkan kepala, karena ini juga menunjukkan rendahnya derajat kita dihadapan Yang Maha Mulia.
* Tutup mata, jika memang bisa meningkatkan konsentrasi. Jika tak bisa, ya buka mata saja. Khawatirnya, pas tutup mata, kantuk malah datang..
* Tak memotong dzikir/doanya dengan kata2 yang tak perlu, semisal mengobrol dg teman lain yg sedang lewat.. kecuali jika memang perlu.

Nah, semua yg sudah disebut, sebenarnya tak apa jika ditinggal -ya, bukan syarat pakem. Tapi, jika meninggalkan sopan santun diatas, maka telah meninggalkan cara yg lebih baik. Tapi, tak berdosa kok. Jadi, yg penting, tetap berdzikir saja!

(( Makkah, Kamis Dzulqa'dah 17, 1430 H ))

download kitab

abusangkan

AbuNawas

Hati

Sucses

PesanRasul

pernikahan

ASWAJA

BukuArab

MarioTeguh

Adsense

kitabsyamil

kenalilahaqidahmu

sajaktasawuf

wiridullatif

bahasaarab

thesecret


AlHikam

1001Teladan

100Tokoh

AdapberhubunganBadan

Latahzan

AbuBakar

ImamMahdi

softwereArab

CeritaIslam

AlQuranDigital

umarbinkhatab

trikComputer

hackfriendster

TipsMelamar

Tutorialjomla

TutorialArab

TutorialWorpress


Wujudkan
UsmanBinAffan

caraMengatasiPerceraian

MahkotaCinta"

tambahkanCinta

PsikologiAnak

NamakuIzrail

davinci

leadership

fotofacebook

terapicinta

qodhoQodhar

7golongan


candaSufi

AdapPernikahan

kepadamukekasihku

Ahlusunnah

shalawat

Hadistbukhari

TasawufCinta

AliranSesat

document

Hamka



Tuesday, November 3, 2009

waktu istimewa



WAKTU TEPAT TUK BERDOA

Seperti yang telah saya cantumkan kemarin, hari ini kita akan membahas tentang waktu doa yang tepat.

Ups, Brader & Sista jangan berpikiran, bahwa artinya doa diwaktu lain tidak tepat. Kita diperintahkan tuk selalu berdoa disetiap waktu kok. Hanya saja, disana ada waktu-waktu istimewa, yang insyaAllah doa lebih cepat dikabulkan.

Tapi Brader & Sista jangan lupa, seperti posting saya yang dulu, bahwa doa itu pasti dikabulkan, hanya saja dengan salah satu dari 3 cara:
1. Dikabulkan seperti permintaan kita
2. Dikabulkan, tapi tidak seperti permintaan; doa kita dipakai sebagai alat penghapus dosa kita
3. Dikabulkan, tapi tidak seperti permintaan; doa kita disimpan sebagai alat pengangkat derajat di Surga kelak.

Dan, jangan sampai Brader & Sista tergesa untuk dikabulkan seperti permintaan. Rasulullah bersabda, "Seorang hamba akan selalu dalam kebaikan jika ia tak tergesa." Shahabat bertanya, "Ya Rasulallah, tergesa bagaimana sih?" Rasul pun menjawab, "Jika dia (hamba tersebut) berkata, 'aku sudah beroda tapi tak dikabulkan'." Nah, catet ya, Brader & Sista.

Yups... dan sekarang, kapan sih waktu doa yang istimewa itu? Catat, dan jangan lupa!
* Waktu sepertiga malam, disaat tahajjud. Yaps, perbanyaklah doa ketika tahajjud!
* Diantara adzan dan iqamah. Jadi, setelah adzan, langsung saja perbanyak doa.
* Seusai shalat 5 waktu. Makanya, setelah shalat, jangan pakai metode 'lamcing' singkatan 'salam plencing', atau bahasa Indonesianya: Usai salam langsung kaburrrrrr
* Diantara 2 khutbah Imam Jum'at. Yaps, seusai khutbah pertama, imam duduk, bukan? Nah, itu tempat doa kabul! Hingga imam berdiri.
* Setiap sore, seusai ashar. Apalagi hari Jum'at!
* Ketika makan sahur. Jadi, jika puasa, seusai Brader & Sista makan sahur, jangan langsung tidur lagi atau lihat lawakan, tapi sholat dan doa yang banyak!
* Ketika berbuka puasa. Yaps, habis berbuka puasa, langsung tancap doa
* Ketika seusai membaca Alqur'an dan khatam, atau membaca keseluruhannya. Semisal setiap hari 1 juzu', maka nanti dihari ke-30, seusai khataman Qur'an, itu waktu tepat tuk berdoa!


Nah, Brader & Sista sudah tahu sendiri, kapan waktu tepat berdoa. Tinggal menerapkan, bukan?

Sssstttt, jangan lupa doain teman-teman juga yah, plus juga teman-teman BJ... :D

(( Makkah, Rabu Cerah, Dzulqa'dah 16, 1430 H ))
besok insyaAllah: tatacara berdoa... gimana hayo??

TAWADDU'

Asheeq Mustafa November 3 at 11:03am Reply
TAWADDLU'?

Sebagian besar Brader & Sista -kalau memang tak boleh saya katakan semua, pasti tak menyukai sikap sombong dari orang lain. Yah, tentu saja lah, karena memang sikap sombong adalah sikap yang sangat membuat orang lain terlihat remeh.

Tapi, apakah Brader & Sista sadar, jika terkadang sikap itu muncul pada diri kita?

Hm, ini memang sesuatu yang natural banget. Tapi, bukan berarti kita tak bisa meninggalkan kebiasaan ini. Brader & Sista, dalam Islam ada pelajaran tawaddlu' (saya bingung mengartikannya antara rendah hati atau rendah diri!). Sikap ini adalah sikap yang dimiliki oleh para Nabi dan orang2 Saleh -insyaAllah Brader & Sista semua termasuk org saleh, amin. Tawaddlu' adalah perasaan remeh dan rendahnya diri ini terhadap Allah Yang Maha Mulia, juga terhadap orang2 yang Dia memerintahkan kita agar kita bersikap tawaddlu' dg mereka, contohnya Para Rasul, Pimpinan yang adil, seorang ulama, seorang ayah atau ibu, orang2 tua. Tawaddlu' seperti ini adalah terpuji. Tapi, jika kita bertawaddlu' pada orang2 yang memuji dunia (lupa akhirat), orang2 dzalim, maka ini bukan tawaddlu, tapi memang remeh, remeh yg tak mulia sama sekali, yang tak ada sangkut pautnya dengan agama.

Salah satu hadits berkata, "Dan tak ada satupun orang yang tawaddlu' pada Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya." Dan, perbandingan dari kata2 ini, adalah jika ada orang yang takabbur atau sombong, maka Allah pun akan meremehkannya!

Ya, memang terkadang ada yang merasa, bahwa 'saya lebih baik daripada dia'. Lalu, dia menghitung kebaikan diri sendiri. Ups, jangan dong. Ini sikap yang kurang terpuji. Para Ulama mengajari kita, jika melihat orang lain, maka pikirkan, bahwa dia mngkin lebih baik drpada saya. Melihat orang kaya, semisal, jangan katakan, 'wah, orang ini pelit.' Tapi pikirkan, 'wah, orang ini mngkin selalu bersyukur dg pemberianNya.' Atau saat melihat orang miskin, jangan katakan, 'Ah, siapa sih dia.' Tapi pikirkan, 'Dia ini mungkin orang yang selalu bersyukur pada Allah atas smw nikmat meski sedikit, dan sll bersabar. Bukankah org yg bersukur/bersabar dicintai oleh Allah? Lalu siapa sih diri ini. Bersyukur kurang, bersabar jarang.' Gitu. Tempatkan orang lain dg tempat yang lebih tinggi, dg begitu kita tak sombong. Tapi catat, kecuali pada orang yang jelas dzalim.

Rasulullah, Brader & Sista bayangkan, suatu hari berjalan melewati anak2, bliau pun mengucapkan salam pada mereka. Pernah juga ada seorang budak wanita, menggandeng Rasulullah, meminta tolong beliau untuk membantu menyelesaikan sesuatu. Rasul pun menurutinya. Bayangkan, seorang Rasul yang paling mulia diantara semua Rasul, melakukan hal seperti ini! Karena memang beliau adalah pribadi yang sangat bertawaddlu pd orang lain, juga karena besarnya cinta beliau pada semua orang, plus juga, mengajari saya, Brader & Sista -bagian ummatnya- untuk mau meniru beliau! Allahumma shalli wa sallim 'ala Rasulillah. Beliau, sang Rasul, pun dirumah -meski banyak shahabat yang suka rela membantu beliau untuk urusan beliau, beliau pun tetap mengerjakan sendiri urusan rumahnya. Memerah susu, menambal baju, dan lainnya. Beliau seorang Rasul, seorang Sangat Mulia, tapi mengerjakan ini semua?

Yaps, sungguh benar ketika seorang syair berkata, yg artinya:
Tawaddlu'-lah, kau akan seperti bintang, yang terlihat dipermukaan air, padahal dia sangat tinggi disana.
Dan jangan seperti asap, yang merasa dirinya tinggi di udara, padahal dia hanya dibawah saja.

Yow, belajar tawaddlu' yuk!

(( Makkah Dzulqa'dah 15, 1430 H. Selasa pagi ))
Besok, waktu doa yang tepat! InsyaAllah....

JANGAN REMEHKAN DOSA KECIL

Qolawun November 3 at 12:03am Reply


Mungkin kita -atas rahmat Alloh- bisa menghindar dari dosa-dosa besar, terutama 7 dosa yang menghancurkan pelakunya,yaitu :
1. Mensekutukan Alloh (syirik)
2. Membunuh
3. Durhaka pada orang tua
4. Zina
5. Minum minuman keras
6. Makan harta anak yatim
7. Menuduh orang yang menjaga diri dengan tuduhan zina. . .

namun kerap dari kita lalai dan tak sadar sering melakukan dosa kecil. Lebih parah lagi,meremehkannya, ah,cuma dosa kecil doank. Para ulama ahli batin menasehatkan agar kita jangan menganggap ringan dosa kecil. Sebab dosa kecil,jika dilakukan terus menerus tanpa ada usaha menghentikannya,tidak ada usaha taubat atau beristighfar,maka akan menjadi besar juga. Nabi mengatakan, tidak ada dosa itu kecil jika dilakukan terus menerus,maksudnya dosa itu menumpuk dan jadi besar.
Kontinyu melakukan dosa-dosa kecil juga membuat hati gelap. Dalam sebuah hadits diterangkan, sesungguhnya seorang hamba mu'min,jika melakukan sebuah dosa,di hatinya diberi sebuah tanda titik hitam,jika dia mencerabut diri dan beristighfar dari dosa itu,hatinya kembali cemerlang. Namun jika kembali lagi,titik tersebut bertambah besar (dan tidak taubat lagi) maka akan menjadi berkarat.

Kita juga diperingatkan untuk memperhatikan dosa-dosa kecil,sebab jika tidak,ia bisa berkumpul jadi besar dan menghancurkan pelakunya

dosa-dosa kecil yang tak sadar dilakukan juga inilah yang membuat rezeki seret,membuat kita gampang lupa sama pelajaran,juga membuat bodoh dan miskin. Redupnya cahaya ilmu adalah karena dosa kecil yang dirutini.

Sebagai anak adam,sudah seharusnya kita meniru beliau,segera bertaubat usai melakukan dosa. Beliau bahkan 500 tahun tak berani memandang langit hanya gara-gara satu dosa

Nah,bagaimana dengan kita? Saatnya mengaca dan meraba diri kembali.

ketika dosa se dalam samudra


Umar Sahid November 2 at 4:42pm Reply
Sengaja kami upload lagi tulisan ini, agar menjadi renungan buat kita semua setiap saat...



Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamualaikum.Wr.Wb.


Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam
satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan
sepanjang usia kita ?.

Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong,
lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan,
kira-kira, apa yang terjadi ?

Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk
kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita.

Bukankah shalat kita masih " bolong-bolong " ?.
Bukankah shalat kita sering terlambat, dikerjakan mau
habis waktunya dan tidak khusyuk ? . Bukankah kita
pernah menahan hak faqir miskin ?

Bukankah kita pernah, bahkan sering berbohong,
mengingkari janji, bersumpah dengan sumpah yang palsu,
bersikap munafiq, mencerca manusia, mengejeknya,
menuduhnya, berburuk sangka padanya, iri hati, hasad,
mengobarkan rasa benci membenci ,dan dendam pada
seseorang ?

Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling
pintar dari orang lain, ta'adjub, riya, sombong, marah
yang tak pada tempatnya, angkuh, congkak, hebat, dan
tinggi dari orang lain ?

Bukankah karena lidah kita, tangan kita, badan, kaki
kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia
lainnya ?

Bukankah kita pernah menyelipkan kertas amplop pada
petugas administrasi demi untuk kelancaran urusan
kita, bermanis muka, lain di mulut, lain dihati,
bersikap munafik pada pejabat dan penguasa,
menyandarkan urusan padanya, agar kita dipandang
pegawai yang baik dan banyak kerja, pada hakikatnya
banyak yang tidak kita kerjakan, malah kita asyik
berdiri didepan computer, chatting dan melihat
situs-situs yang tidak baik, menghabiskan
waktu.memakan harta yang tidak berhak kita makan,
tanpa kita menyadarinya , bahwa hal itu bukan hak
kita.

Bukankah kita pernah menerima uang yang tak jelas
statusnya, sehingga pendapatan kita berlipat ganda ?

Bukankah kita sering tak mau menolong orang yang
meminta bantuan pada kita, menolong saudara kita yang
dalam kesulitan, walaupun kita sanggup menolongnya ?.

Daftar ini akan bisa semakin sangat panjang bila
diteruskan….

Lalu apa yang harus kita lakukan ?
Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar ( 39 : 53 )
" Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus
asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya ( kecuali syirik ). Sesungguhnya
Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang. "

Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan
panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti
kalimat yang berbau murka.Justru Allah mengingatkan
kita untuk tidak berputus asa dari rahmat
Allah.Allahpun menjanjikan kita untuk mengampuni
dosa-dosa kita.

Karena itu, kosongkanlah lagi kotak-kotak yang penuh
tadi dengan taubat padaNya.Kita kembalikan kotak itu
seperti keadaannya semula, kita kembalikan jiwa kita
kepada jiwa yang fitri dan bersih.

Jika kita punya onta lengkap dengan segala
perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang, bukankah
kita sedih ?

Bagaimana pula jika onta itu tiba-tiba kembali
berjalan menuju kita lengkap dengan segala
perbekalannya, bukankah kita merasa bahagia ?

Rasulullah SAW bersabda : ketahuilah Allah akan lebih
senang lagi melihat hambaNya yang berlumuran dosa
kembali kepadaNya.
Allah berfirman : " kembalilah kamu kepada Tuhanmu,
dan berserah dirilah padaNya, sebelum datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi ".
(Q. S. 39 : 54 )

Seperti onta yang sesat jalan, dan mungkin telah
tenggelam didasar lautan samudra, mengapa kita tak
berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis
di " kaki kebesaranNya ", mengakui kesalahan kita, dan
memohon ampunanNya.

Wahai Tuhan Yang kasih SayangNya lebih besar dari
MurkaNya.Ampuni kami ya Allah.



Wassalam