Monday, December 14, 2009

Bahaya Dengki

Bismillaahirrohmaanirroohiim,

Assalamu'alaikumwarahmatullohiwabarakatuh...


LAa Tahzan : Aid Al qorni

saudaraku,
Kedengkian (hasad) itu seperti makanan asin yang senantiasa
merapuhkan tulang. Hasad itu juga seperti penyakit kronis yang selalu
menggerogoti tubuh pelan-pelan hingga rusak dan membusuk. Ada
ungkapan: "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena
ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut". Ada pula orang-orang yang
berkata seperti ini: "Celaka benar seorang pendengki; memulai dengan
persahabatan dan mengakhiri dengan pembunuhan."
Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga Anda agar tidak
mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap diri saya sendiri dan terhadap Anda sebelum dapat mencurahkan kasih sayang kepada orang lain. Bagaimanapun, dengan dengki terhadap orang lain, kita sama halnya dengan memberi makan kegalauan kepada dagingdaging kita, memberi minum kegelisahan kepada darah kita, dan menebarkan rasa kantuk pelupuk mata kita kepada orang lain.

SAudaraku,
Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti,
lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang
itu. Keresahan, kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakitpenyakit yang dllahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketentraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang pendengki adalah dikarenakan ia selalu melawan qadha' (ketentuan Allah), menuduh Allah tidak adil dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat,dan selalu menyeleweng dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.

Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal mendatangkan pahala, dan juga bukan cobaan yang akan mendatangkan
balasan baik dari Allah bagi para pelakunya. Seorang pendengki akan selalu panas ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan.

Dan itu akan berlanjut sampai ia mati, atau kadang sampai kenikmatan
orang lain tadi sudah tidak ada lagi.

Semua orang boleh diajak bersahabat, kecuali seorang pendengki.
Sebab, seorang pendengki akan selalu membawa kita agar menyepelekan
nikmat-nikmat Allah, menanggalkan semua kepribadian baik kita,
melepaskan ciri kehormatan kita, dan meninggalkan semua sejarah baik
kita. Itulah hahhal yang akan membuat seorang pendengki menerima —
meski mungkin dengan berat hati — Anda sebagai sahabatnya. Akan tetapi, bukankah kita harus berlindung kepada Allah dari kejahatan seorang pendengki ketika mendengki? Betapapun, seorang pendengki itu tetap seperti ular hitam berbisa yang tidak akan pernah diam sebelum
menyemburkan bisanya pada tubuh yang tak berdosa.

SAudaraku,
Sungguh, saya peringatkan Anda agar jangan sekali-kali mencoba
untuk memiliki rasa dengki. Berlindunglah kepada Allah agar tidak bergauldengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi Anda!

MOhon MAaf LAhir dan BAtih..
Semoga Alloh Menjauhkan kita semua dari sikap pendengki.

WAssalamu'alaikum
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya"

No comments:

Post a Comment