Alawy Ameer Qolawun December 11 at 3:55am Reply
Dalam kehidupan, kegagalan dan kekecewaan adalah hal yang pasti pernah kita alami. Rasa sedih saat kecewe, marah, resah, gelisah gundah, berkecamuk jadi satu. Apapun jenis kekecewaan dan kegagalan yang kita alami, rasa kepedihannya sama, mendera dan meremuk redamkan hati dan perasaan; tentu saja tingkat kesedihan yang dialami, relatif, melihat jenis kekecewaan.
Nah, saat kita tertimpa hal seperti itu, apa yang hendak kita lakukan? Oke, sedih mungkin, dan pasti, tapi apakah dibenarkan kita terus berlarut dalam kesedihan? Diam saja tidak melakukan apapun? Hal yang pertama kali harus kita sadari saat mengalami keterpurukan adalah sadar sepenuhnya bahwa kehidupan ini ada yang mengatur. Kita diciptakan, maka apapun yang kita alami adalah tentu atas kehendak-Nya juga. Kita berusaha, Alloh juga yang menentukan. Kita berusaha, hasil kita serahkan sepenuhnya pada Alloh, ini adalah salah satu jalan mengurangi rasa kekecewaan, yang jika berlarut, bisa menyebabkan putus asa.
Lebih daripada itu, kita harus bangkit dari keterpurukan, anggap saja hal yang tidak bisa kita raih, itu kita memang belum waktunya, sekaligus bukan rezeki kita.
Yang dituntut daripada kita sebagai makhluk adalah berbuat, berkarya, hasil daripada karya itu adalah termasuk masa depan yang tak seorangpun tahu, tentu jika ingin menikmati hasil daripada karya itu, kita mesti profesional. Dan keprofesionalan, tidak hanya dalam kerja saja, tetapi ibadah. Kita sholat tidak profesional, semacam tidak memenuhi kriteria dan substansinya, maka berpengaruh besar pada nilai pahala bahkan keabsahan sholat itu sendiri.
Kembali pada pokok bahasan, yang lalu biar berlalu, jangan menyesali hal yang telah lewat, yang ada hanya sakit hati. Hal yang lepas dari kita, maka itu menurut Allah adalah bukan yang terbaik bagi kita.
Akhir catatan; sebagaimana kata orang bijak, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda (tapi kata temanku, andai kegagalan itu berupa orang, hih, akan kutonjok, kupukul dia, ehehehe)
No comments:
Post a Comment