Wednesday, December 30, 2009

CInta

Cucum Shenong Banten December 31 at 7:50am Reply
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan?
Ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT . . .

Kita semua agak aneh...dan hidup sendiri juga agak aneh....
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa
yang dinamakan C I N T A . .

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan.
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan . .
Tapi ingatlah...melepaskan BUKAN akhir dari dunia . .
melainkan awal suatu kehidupan baru . . .

Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas...
LAGI..
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya . .
tapi..ketika cinta itu mati . . .
kamu TIDAK perlu mati bersamanya . .

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang . .
MELAINKAN mereka yang tetap T E G A R ketika mereka jatuh
Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri . . .
dan menyadari . . bahwa penyesalan tidak seharusnya ada . . .
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang telah kau
buat

TEMAN SEJATI . . . mengerti ketika kamu berkata " A k u l u p a . ."
Menunggu selamanya ketika kamu berkata " T u n g g u s e b e n t a r "
Tetap tinggal ketika kamu berkata " T i n g g a l k a n a k u s e n d i r i
"
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata " B o l e h k a h
s a y a m a s u k ?”

MENCINTAI . . . BUKANlah bagaimana kamu melupakan . . .
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN . .
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan . . .
melainkan bagaimana kamu MENGERTI . . .
BUKANlah apa yang kamu lihat . . .
melainkan apa yang kamu RASAKAN . .
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan . . .
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN . . .

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati . .
Dibandingkan menangis tersedu2 . . .
Air mata yang keluar dapat dihapus .
sementara air mata yang tersembunyi ,
menggoreskan luka yang tidak akan pernah H I L A N G . . .

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang . .
Tapi ketika CINTA itu T U L U S , meskipun kalah,
kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia . . .
dapat mencintai seseorang . .
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri . . .

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari
bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia . .
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai
MELAINKAN . BERJUANGLAH DEMI C I N T A M U ( " Fight For Your Dream" )

Itulah: C I N T A S E J A T I . . .
bukannya seperti: " Easy Come . . . Easy Go "

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADA berjalan bersama orang "yang tersedia"
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
DARIPADA orang yang berada di "sekelilingmu"
Lebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya
"seseorang"

Kadang kala, orang yang kamu cintai
adalah orang yang PALING menyakiti hatimu
dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya
dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari . .

CInta

Cucum Shenong Banten December 31 at 7:50am Reply
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan?
Ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT . . .

Kita semua agak aneh...dan hidup sendiri juga agak aneh....
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa
yang dinamakan C I N T A . .

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan.
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan . .
Tapi ingatlah...melepaskan BUKAN akhir dari dunia . .
melainkan awal suatu kehidupan baru . . .

Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas...
LAGI..
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya . .
tapi..ketika cinta itu mati . . .
kamu TIDAK perlu mati bersamanya . .

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang . .
MELAINKAN mereka yang tetap T E G A R ketika mereka jatuh
Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri . . .
dan menyadari . . bahwa penyesalan tidak seharusnya ada . . .
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang telah kau
buat

TEMAN SEJATI . . . mengerti ketika kamu berkata " A k u l u p a . ."
Menunggu selamanya ketika kamu berkata " T u n g g u s e b e n t a r "
Tetap tinggal ketika kamu berkata " T i n g g a l k a n a k u s e n d i r i
"
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata " B o l e h k a h
s a y a m a s u k ?”

MENCINTAI . . . BUKANlah bagaimana kamu melupakan . . .
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN . .
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan . . .
melainkan bagaimana kamu MENGERTI . . .
BUKANlah apa yang kamu lihat . . .
melainkan apa yang kamu RASAKAN . .
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan . . .
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN . . .

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati . .
Dibandingkan menangis tersedu2 . . .
Air mata yang keluar dapat dihapus .
sementara air mata yang tersembunyi ,
menggoreskan luka yang tidak akan pernah H I L A N G . . .

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang . .
Tapi ketika CINTA itu T U L U S , meskipun kalah,
kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia . . .
dapat mencintai seseorang . .
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri . . .

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari
bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia . .
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai
MELAINKAN . BERJUANGLAH DEMI C I N T A M U ( " Fight For Your Dream" )

Itulah: C I N T A S E J A T I . . .
bukannya seperti: " Easy Come . . . Easy Go "

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADA berjalan bersama orang "yang tersedia"
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
DARIPADA orang yang berada di "sekelilingmu"
Lebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya
"seseorang"

Kadang kala, orang yang kamu cintai
adalah orang yang PALING menyakiti hatimu
dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya
dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari . .

Tuesday, December 29, 2009

Keperawanan Saat Ini

Umar Sahid December 30 at 1:19pm Reply
Keperawanan saat ini?

bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum.

apa sech maksud dan tujuan pernikahan itu?
Sebagai muslim, untuk medapatkan keturunan yang bakal mendo'akan kita nanti kalo kita sudah tergeletak dibawah rumput dan tanaman di bawah tanah. setuju kan?

atau ada juga yang sengaja hanya untuk menjuruskan dan meluruskan
permintaan dorongan biologis yang menghantuinya. agar jauh dari
perzinaan, setuju juga khan?

kemudian, bagaimana tuntunan rasulu-lLah SAW mengenai pernikahan ini ? bukankah pernah kita denger bahwa sebaik2nya menikahi seorang muslimah itu karena agamanya?

jadi kalu dalam hal agama tak perlu lagi kita bincangkan khan?

yang menjadi fenomena sekarang ialah sesungguhnya bukannya mau memilih yang masih perawan atau sudah pernah nikah, jadi janda kerna dicerai, dia sendiri yang minta diceraikan sama suaminya, atau ditinggalkan mati.

jadi sekali lagi, saat, masa kita sekarang ini bukan hanya yang dua
pilihan ini seperti disebutkan diatas itu saja, karna kita jumpai adanya yang bukan perawan yang kerna "kecelakaan" bukan jadi perawan lagi, jadi bukannya kerna pernah nikah atau dinikahi seorang muslim, tapi jelasnya kerna hasil dan ulahnya perzinaan.

kata quran:

"a-zzaanii laa yankihu illaa zaaniyatan au musyrikatan waa-zzaaniyatu
laa yankihuhaa illaa zaanin au musyrikun wahurrima dzaalika
'alaa-lmu'miniina"

surat annur: ayat 3:
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik,
dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min.

ada beberapa pendapat 'ulama tentang diharamkan disini, ada yang
berpendapat haram ada juga yang membolehkannya. merka semua ada
argumentnya juga sech.

nach yang jadi masalah, kita, nech gimaana?
mau menikahi muslimah yang pernah berzina?
bersedia mimum dari "gelas" yang telah retak? ibarat azza sech.

atau tergantung sama si dia nya ini? apakah masih dalam keadaan seperti
masa berzinanya aatauuuuu sudah dalam keadaan bertobat, kembali
kekeimanan dan ke islaman?

hal ini perlu didiskusikan dengan jelas trus trank dan gambalng sebelum
pernikahan terjadi bagi calon2 mempelai. lebih baek lagi kalo ada orang
yang bisa dipercayai, misalnya guru2nya, atau murabbinya untuk diikut
sertakan.

tulisan saya ini hanyalach sebagai segelintir batu kerikil azza untuk
digoncankan jadi batu besar, mudah2an.

wabi-lLahi taufiq wa-lhidayah,

wassalamu 'alaikum

Manusia Paling Mulia

Umar Sahid December 30 at 9:34am Reply
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :"Sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah Ta'ala adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu".

Lantas, bagaimanakah kedudukan orang-orang yang dipuji oleh Allah dan Rasulullah dari para sahabat radhiallahu 'anhum, seperti Aimmah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Imam Umar, dan Imam Ali R anhum, dan sahabat lainnya?

Kedudukan mereka sebagai orang yang taat pada Allah dan rasulNya, maka sesuai dengan firman Allah Ta'ala juga : "Dan barang siapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu: Nabi-nabi, para Shiddiqiin, Shuhada, Shalihiin, dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya(sebaik-baik teman)(Q.S Annisa 69).

Lihatlah, setelah penyebutan kata "Annabiyyiin", Allah menyebutkan
"Asshiddiqiyyiin"(orang-orang yang suka shiddiq, baik perkataan, ataupun
perbuatan, yaitu yang jujur/shaadiq.

Kita lihat, siapakah para sahabat yang mashur mendapatkan gelar Asshiddiiq? Yaitu Imam Abu Bakar Asshiddiq.

LANTAS, apakah sahabat-sahabat lainnya, tidak bersifat benar, tidak mendapatkan pujian juga dari Rasulullah?

Dapat juga, dalam waktu dan tempat yang lain pula.
Seorang guru, bila memuji seorang murid dalam kelasnya si Ani pintar, itu bukan berarti guru tersebut menafikan kepintaran murid lainnya.

Bisa jadi, saat ini si Ani yang disebut pintar, lain waktu maka si Rudy
dikatakan juga pintar.

Begitulah type guru tauladan, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah yang cukup banyak memuji para sahabatnya.Tidak Aimmah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali Ra. Hal ini dapat kita lihat dalam kitab-kitab shahih Bab Manaaqib Asshahabah.

Kita lihat firman Allah Ta'ala :Q.S Hud 7 :"...Untuk menguji kamu, (siapa)
diantara kamu sebaik-baik amalan...?

Cukup banyak dalam AlQuran, setiap perkataan amalan, selalu dikaitkan dengan kata Ahsana(Hasana), bukan "Akbara"(Kabirun), atau "'Adzama" atau "Aktsara"(Banyak)

Ini dikarenakan amalan (ibadah) yang dituntut adalah yang baik, bukan dilihat kadar besar, banyaknya, tetapi kadar kebaikan mutu(kwalitas) amalan itu. Sesuai dengan AlQuran dan Assunnahkah(Syari'at Islam), serta ikhlaskah?

Amalan ibadah meski jumlahnya besar atau banyakpun, kalau tak ikhlas atau tak sesuai dengan syari'at, bukanlah dikatakan amalan yang baik, bisa-bisa masuk pada Ghuluw(berlebihan), atau Bid'ah(diada-adakan).

Sabda Rasulullah :"Sesungguhnya amalan yang paling disukai oleh Allah Ta'ala adalah yang berketerusan, meskipun sedikit" Ketimbang banyak hari ini, besok tak ada sama sekali.

Wassalamu'alaikum

Tatkala Cinta Berbalut Duka


Umar Sahid December 29 at 1:45pm Reply
Terjerat Panah Asmara

Tatkala Cinta Berbalut Duka
Dunia seakan kelam
Gelisah, resah, hampa yang terasa
Kosong…senyap…dan tak ada Gairah…

Seakan…tiada harapan yang didamba disana..
Dunia sekeliling seakan menggigit tajam…
Benda-benda matipun tak mau peduli keresahan hati…
Semua hanya karena kekosongan Cinta…

Namun,..tatkala cinta terjerat panah asmara
Dunia seakan ceria, tertawa dan tersenyum manis
Ketenangan..kejernihan…ketabahan…berbalut sutera
Semua hanya karena Cinta sedang bersemi….

Mungkin,..inilah perasaan seseorang seperti aku…
Bila jauh dariNya…dunia seakan gelap gulita
Mataku melihat, namun aku buta
Telingaku mendengar, namun pekak
Mulut terbuka, namun bisu
Ini semua karena apa….? KARENA JAUH dari CintaNya......

Manusia yang cerdas sadar akan arti Cinta..
Ia tak akan pernah melepaskan Cinta hakiki..
Cinta tanpa harapan duniawi…
Keutuhan Cinta kekal hanya tujuan Ukhrawi..
Karena disanalah cinta itu akan kekal abadi

Tiada yang lebih menjamin kekekalan Cinta selain berpegang teguh pada AlQuran dan Sunnahnya.
Jangan pernah sedetikpun melepaskan ikatan cinta itu

Cinta manusia semakin dikejar, semakin ia menjauh
Cinta kepadaNya semakin dikejar semakin ia mendekat kencang

Yah….semakin mendekat dan selalu membaca, mentadabburi kitabNya
Semakin dirimu melekat panah asmaraNya
Semakin kau tak memperhatikan kitabNya
Maka cinta asmaraNyapun seakan tanpa asa dan rasa
Raihlah, dan teguhlah pada cintamu…

Wassalamu’alaikum.

Arti cinta


Cucum Rahmawati December 29 at 7:49am Reply
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi cinta, membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam.....tak pernah membalas dendam.


dimana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Tuhan memberi kita dua kaki untk berjalan, dua tangan untuk menggegam, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat.


Tetapi mengapa tuhan hanya menganugrahkan SEKEPING HATI pada kita ??? karena tuhan telah m'mbrikn s'keping hati pada s'sorang untuk kita mencarinya???.


Itulah namax CINTA......Ada 2 tetes air mata mengalir di sebuah sungai!!!! Satu titis air mata itu menyapa air mata yg 1 lagi." Saya air mata seorang gadis yg mencintai seorang lelaki tetapi kehilangannya. Siapa qm pula??" Jawab tetes air mata ke 2," Saya air mata seorang laki2 yg menyesal membiarkan seorng gadis yg mencintai saya berlalu begitu saja.


" Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata : AKU TURUT BAHAGIA UNTUKMU....


Jika qt mencintai seseorng kita akan senantiasa mendoaknnya walaupun dy tidak berada di sisi kita... Jngan sesekali mengucapkan SELAMAT TINGGAL jika qm msih mau mencoba dan Jngan sesekali mengatakan kamu tidak MENCINTAINYA lagi jika qm masih tdk bisa melupakannya..


Perasaan cinta itu d mulai dari mata, sedangkan rasa suka di mulai dari telinga, Jadi jika qm mau berhenti menyukai seseorang cukup dengan menutup telinga. Tapi jika qm coba menutup matamu dari orang yg qm cintai, maka cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal di hatimu dalam jarak wkt yg cukup lama.. Satu2nya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita di cintai, tetapi mulailah memberi kasih synk kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan

Sunday, December 27, 2009

ketika dosa sedalam samudra

Umar Sahid December 26 at 9:40am Reply

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamualaikum.Wr.Wb.

Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam
satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, bahkan
sepanjang usia kita ?.

Andaikan saja kita bersedia menyediakan kotak kosong,
lalu kita masukkan semua dosa-dosa yang kita lakukan,
kira-kira, apa yang terjadi ?

Saya menduga kuat bahwa kotak tersebut tak berbentuk
kotak lagi, karena tak mampu menahan muatan dosa kita.

Bukankah shalat kita masih " bolong-bolong " ?.
Bukankah shalat kita sering terlambat, dikerjakan mau
habis waktunya dan tidak khusyuk ? . Bukankah kita
pernah menahan hak faqir miskin ?

Bukankah kita pernah, bahkan sering berbohong,
mengingkari janji, bersumpah dengan sumpah yang palsu,
bersikap munafiq, mencerca manusia, mengejeknya,
menuduhnya, berburuk sangka padanya, iri hati, hasad,
mengobarkan rasa benci membenci ,dan dendam pada
seseorang ?

Bukankah kita pernah merasa diri paling benar, paling
pintar dari orang lain, ta'adjub, riya, sombong, marah
yang tak pada tempatnya, angkuh, congkak, hebat, dan
tinggi dari orang lain ?

Bukankah karena lidah kita, tangan kita, badan, kaki
kita, mata dan hati kita pernah menyakiti manusia
lainnya ?

Bukankah kita pernah menyelipkan kertas amplop pada
petugas administrasi demi untuk kelancaran urusan
kita, bermanis muka, lain di mulut, lain dihati,
bersikap munafik pada pejabat dan penguasa,
menyandarkan urusan padanya, agar kita dipandang
pegawai yang baik dan banyak kerja, pada hakikatnya
banyak yang tidak kita kerjakan, malah kita asyik
berdiri didepan computer, chatting dan melihat
situs-situs yang tidak baik, menghabiskan
waktu.memakan harta yang tidak berhak kita makan,
tanpa kita menyadarinya , bahwa hal itu bukan hak
kita.

Bukankah kita pernah menerima uang yang tak jelas
statusnya, sehingga pendapatan kita berlipat ganda ?

Bukankah kita sering tak mau menolong orang yang
meminta bantuan pada kita, menolong saudara kita yang
dalam kesulitan, walaupun kita sanggup menolongnya ?.

Daftar ini akan bisa semakin sangat panjang bila
diteruskan….

Lalu apa yang harus kita lakukan ?
Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar ( 39 : 53 )
" Katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus
asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya ( kecuali syirik ). Sesungguhnya
Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang. "

Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan
panggilan yang bernada teguran, namun tidak diikuti
kalimat yang berbau murka.Justru Allah mengingatkan
kita untuk tidak berputus asa dari rahmat
Allah.Allahpun menjanjikan kita untuk mengampuni
dosa-dosa kita.

Karena itu, kosongkanlah lagi kotak-kotak yang penuh
tadi dengan taubat padaNya.Kita kembalikan kotak itu
seperti keadaannya semula, kita kembalikan jiwa kita
kepada jiwa yang fitri dan bersih.

Jika kita punya onta lengkap dengan segala
perabotannya, lalu tiba-tiba onta itu hilang, bukankah
kita sedih ?

Bagaimana pula jika onta itu tiba-tiba kembali
berjalan menuju kita lengkap dengan segala
perbekalannya, bukankah kita merasa bahagia ?

Rasulullah SAW bersabda : ketahuilah Allah akan lebih
senang lagi melihat hambaNya yang berlumuran dosa
kembali kepadaNya.
Allah berfirman : " kembalilah kamu kepada Tuhanmu,
dan berserah dirilah padaNya, sebelum datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi ". (
Q. S. 39 : 54 )

Seperti onta yang sesat jalan, dan mungkin telah
tenggelam didasar lautan samudra, mengapa kita tak
berusaha berjalan kembali menuju Allah, dan menangis
di " kaki kebesaranNya ", mengakui kesalahan kita, dan
memohon ampunanNya.

Wahai Tuhan Yang kasih SayangNya lebih besar dari
MurkaNya.Ampuni kami ya Allah.

WAssalamu'alaikum.....

Renungan...

Umar Sahid December 26 at 9:52am Reply
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikumwarahmatullaahiwabarakaatuhu

Saudara-saudaraku rahimakumullahulakum.

Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman dalam kitabnya yang
mulia : “ Wahai orang-orang beriman, jauhilah oleh kamu berburuksangka, karena buruksangka itu adalah suatu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan atau aib seseorang, dan janganlah kamu bergunjing sesama kamu, apakah kamu menyukai memakan bangkai daging saudaramu yang sudah (mati, atau busuk),
sedangkan kamu membencinya……”

Dalam satu ayat diatas ada tiga hal yang harus kita
hindari: Pertama berburuksangka, kedua mencari-cari aib atau kesalahan orang lain, ketiga bergunjing.

Bagaimana dengan berburuksangka dan bagaimana
menghindarinya?

Pertama, lebih baik sibukkan cacat diri sendiri ketimbang cacat orang lain
Kedua, utamakan berbaik sangka lebih mendominasi pada pikiran kita apabila kita melihat suatu hal yang bisa jadi kita belum mengetahuinya, atau kita tidak menyukainya..
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa untuk menghindari buruksangka, maka berikan obsesi puluhan…oh..mungkin ia begini,..oh..mungkin ia begitu..oh..mungkin…dst..

Seorang ulama, maaf saya lupa namanya, namun ia ulama salaf mengatakan : “Berbaiksangka itu akan menenangkan jiwa dan hati kamu, menghindari sakit hati, walaupun dalam sangka baik itu tidak benar adanya, namun kebaikan tetap pada dirimu, sementara buruksangka itu
akan menghitampekatkan hati kamu, membuat jiwamu risih, sibuk urusan orang lain, sementara dirimu terlupakan, walaupun buruksangka yang kamu lakukan itu benar adanya, namun tetap itu tak akan pernah
menguntungkan dirimu”

Bagaimana dengan mencari-cari kesalahan dan aib orang
lain?

Ingatlah sebuah peringatan “ Intropeksi diri kamu sebelum kamu mengintropeksi orang lain”. Dalam sebuah hadist shahih Rasulullah bersabda : “ Barangsiapa yang menutupi aib seseorang, kelak diakhirat Allah akan menutupi aibnya”.membuka aib seseorang dengan tujuan
menjadikan suatu pelajaran untuk yang lainnya dibolehkan dalam Islam.

Namun untuk menjatuhkannya, menghalangi, menggeserkan, melengserkan, serta tujuan jelek dunia lainnya, apalagi landasannya bukan keikhlasan, tetapi rasa lebih tinggi,lebih berjasa, lebih berjabat, lebih berkuasa, lebih memiliki, lebih tua, lebih berilmu dan
lebih segala-galanya, dilarang dalam Islam.

lihatlah firman Allah tentang celakanya Abu Lahab dan istrinya yang suka merusak dakwah Rasulullah dengan menghalangi beliau berdakwah berbagai cara, hanya dikarenakan tidak suka Islam maju, merasa
disaingi oleh saudara sendiri, dan merasa dialah yang lebih berhak memiliki, berjasa dan berkuasa, dan zaman semacam Abu Lahab dan istrinya ini akan terus ada sampai kapanpun dan oleh siapapun hanya caranya saja yang berbeda..

Namun dengan sengaja membuka-buka aib seseorang, suami/istri sangat-sangat dibenci dalam Islam, kecuali seorang suami/istri meminta fatwa(jalan keluar dalam problema RT), karena pernah terjadi beberapa
orang perempuan mengadu pada Siti Aisyah dan menceritakan kekurangan atau aib suaminya masing-masing, tujuannya adalah bagaimana penyelesaiannya, atau tujuan baik tertentu, bukan
suatu bentuk kekesalan, atau kebencian saja, karena Rasulullah bersabda “ sejelek-jelek manusia adalah mereka yang membeberkan aib pasangannya”(silahkan dibuka shahih Bukhari Muslim kisah dan hadist ini,
sangat panjang lafaznya)..

Bagaimana dengan bergunjing?

Apa itu gunjing? Rasulullah bertanya pada para sahabatnya : “ Tahukah kamu apa itu ghibah? “, sahabat menjawab “ Allah dan RasulNya lebih
mengetahui”.Kemudian ulas Rasulullah lagi “ Engkau menyebutkan tentang saudaramu pada oang lain, atau sesame kamu (dibelakangnya), apa-apa yang tidak ia sukai mendengarnya”. Ditanya lagi : “ Ya Rasulullah, bagaimana apabila yang disebutkan itu benar adanya?”
apabila benar adanya pada dirinya maka kamu telah bergunjing, dan jika tidak benar, kamu telah menuduhnya yang bukan-bukan”

Itulah bahaya dari penyakit ketiga diatas, asal muasalnya bisa dari buruksangka saja, akhirnya dicari-cari kesalahan, kemudian digunjingkan, maka berlipat-lipatlah dosanya, menjadi kelipatan entah
keberapa.

Dalam hal bergunjing ini ada beberapa yang dibolehkan dalam Islam, pertama bertujuan untuk mencheck recheck, kita bertanya dibelakangnya, atau tujuan baik lainnya, serta dibolehkan bergunjing apabila memang orang yang sudah terkenal kejahatannya, atau kejelekannya. (untuk penjelasan lengkap mengenai hal ini bisa dibaca dibuku tafsir-tafsir surah Al Hujuraat)

Demikian semoga bermanfaat buat kita bersama-sama dan mari bulatkan tekad menghindari penyakit-penyakit hati ini, karena sama sekali tidak menguntungkan diri kita sendiri, bahkan sangat-sangat merugikan kita, jangan sampai kita tertanam oleh lobang yang kita gali sendiri, cepatlah menyadari kesalahan dan bertaubat sebelum terlambat, dan untuk dosa sesama manusia harus lah menyelesaikannya dengan manusia itu sendiri dengan meminta maaf kepadanya, ketimbang kelak diakhirat kita
dituntut pertanggungjawaban akan hal ini. Seharusnya masuk surga ngak jadi, terhalang karena banyak hutang pada orang lain. Hutang duit, hutang dosa , hutang kejahatan yang kita lakukan sadar ataupun tidak
sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, terang-terangan dan tersembunyi, dan hutang lainnya.

Naudzubillahimindzalik.

Mohon MAaf LAhir dan BAthin
WAssalamu'alaikum

Monday, December 21, 2009

jangan bersedih

Dia Lah ALLOH yang menggenggam semua Urusan HAmbanNya....
Dia lah ALLOH yang mengetahui segala isi HAti....
Dia LAh Alloh YAng Awal, yang Akhir yang Dhohir dan yang BAthin...
Dia MEngetahui segala sesuatu......
Dia Menyayangi hambaNya melebihi kasih sayang seorang Ibu terhadap Anaknya......

Duhai Alloh, Robb KAmi, Ampuni kami, sayang kami, rahmati KAmi.......


Jangan bersedih! Karena rasa sakit dapat sirna, cobaan akan pergi,
dosa akan terampuni, hutang akan terbayar, narapidana akan dibebaskan, orang yang hilang akan kembali, orang yang melakukan kemaksiatan akan bertaubat, dan orang yang fakir akan menjadi kaya.

Jangan bersedih! Tidakkah Anda memperhatikan bagaimana awan
hitam itu tersingkap terang, malam yang demikian pekat menjadi terang
benderang, angin yang sedemikian kencang itu mendadak tenang, dan angin puyuh itu tiba-tiba terhenti? Semua itu menandakan bahwa beban hidup Anda yang seberat apapun dapat hilang dan berubah menjadi kebahagiaan.

Bahkan, kesengsaraan hidup Anda pun pasti akan berakhir pada kehidupan yang aman, tenteram dan menjanjikan masa depan yang gemilang.

Jangan bersedih! Karena teriknya sinar matahari akan diteduhkan oleh
bayangan, rasa haus yang mencekik di siang bolong akan disegarkan oleh
air yang dingin, dan rasa lapar yang melilit akan dikenyangkan oleh sepotong roti yang hangat. Bukankah keletihan karena begadang malam akan berujung pada tidur yang nyenyak, dan perasaan sakit akan tergantikan oleh kebugaran? Karena itu, bersabar dan tunggulah barang sejenak.

Jangan bersedih, meskipun para dokter sudah kehabisan cara, kalangan
bijak bestari tak lagi mempan nasehatnya, para ulama tidak lagi dapat berbuat apa-apa, para penyair hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala, dan semua usaha tidak lagi ada yang berguna di hadapan takdir, qadha dan keniscayaan Allah.

Ali ibn Abi Talib mengatakan,

"Semoga jalan keluar terbuka, semoga kita bisa mengobati jiwa kita dengan doa. Janganlah engkau berputus asa manakala kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah ketika telah terbentur pada putus asa."


Salam

Sunday, December 20, 2009

saatnya membenahi jiwa

Alawy Ameer Qolawun December 21 at 2:51am Reply
Sering kami katakan, bahwa yang paling dicari oleh manusia dalam hidupnya adalah ketenangan batin. Kami pun berkali-kali memposting tulisan tentang berbagai media untuk mencapai ketenangan itu.

Nah, salah satu aplikasi lain untuk menggapai ketenangan batin adalah: Qiyamul Lail. Atau bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah. Tahajjud, meskipun 2 rokaat, terbukti mempunyai efek positif bagi psikologi pelakunya. Kesemangatan memulai hari, ketenangan, kecerahan batin, adalah sekian dari efek positif yang mewarnai hari orang yang selalu membiasakan diri bertahajjud, yang tentu berimbas pada pola hidupnya dan keproduktifan aktifitasnya dalam hari-harinya.

Nabi mengatakan : biasakanlah berqiyamul lail (bangun malam sebelum subuh), sebab ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, media pendekat pada Tuhan kalian, media pelebur dosa, dan penolak penyakit dari tubuh. (H.R. Tirmidzy)

Lakukanlah tahajjud, meski cuma 2 rakaat dan sejenak sebelum subuh. Tetapi terkadang kita mengeluh kesulitan bangun malam. Oleh para ulama, kita diberi trik buat itu. Di antaranya :
1. Jangan terlalu kekenyangan saat makan, karena itu penyebab kantuk.
2. Jangan terlalu capek kerja saat siang.
3. Biasakan istirahat siang, meskipun sejenak, sebab itu bisa membantumu bangun malam.
4. Jangan berbuat dosa di siang hari, sebab itu termasuk hal yang mengkeraskan hati yang pada selanjutnya membuat orang malas beribadah.
5. Jangan ada perasaan dendam atau dengki pada saudara sesama muslim.
6. Merenung tentang kesulitan di hari kiamat jika kita kurang amalan.

Nah, jika kita membiasakan diri sholat malam, meskipun cuma 2 rokaat, maka hati kita akan selalu terliputi oleh ketenangan, jiwa kita damai selalu. Belum lagi itu adalah waktu terkabulnya segala doa. Doa apapun di jam-jam lelapnya orang tertidur itu, ada garansi terkabul.

Saatnya membenahi jiwa kita, dengan rajin qiyamul lail ^^

Wednesday, December 16, 2009

Bid'ah kan mengucapkan Sayyidina?

Kholil Abu Fateh December 17 at 10:18am Reply
Kelompok yang membawa jargon "Berantas TBC" yang belakangan semakin menyebar di masyarakat benar-benar tidak dapat ditolerir. Masa orang yang membaca "Sayyidina" dalam bacaan shalawat mereka klaim sebagai ahli bid'ah, sesat?!!! Ya kalau begitu namanya bukan memberantas TBC, tapi membuat TBC-TBC baru. Pengakuan bahwa mereka sebagai "Salafiyyah" jauh panggang dari api, mereka lebih cocok disebut "Talafiyyah" (Kaum Perusak).

Menambah kata "sayyid" sebelum menyebut nama Nabi jelas adalah perkara yang dibolehkan, karena kenyataannya Rasulullah memang Sayyid al 'Alamin ; penghulu dan pimpinan seluruh makhluk. Jika Allah dalam al Qur'an menyebut Nabi Yahya dengan firman-Nya:

... وَسَيّدًا وَحَصُوْرًا وَنَبِيًّا مِنَ الصّالِحِيْنَ

Padahal Nabi Muhammad lebih mulia daripada Nabi Yahya. Ini berarti mengatakan sayyid untuk Nabi Muhammad juga boleh, bukankah Rasulullah sendiri pernah mengatakan tentang dirinya:

أنَا سَيّدُ وَلدِ ءَادَم يَوْمَ القيامَة وَلا فَخْر (رواه الترمذي)

Maknanya : "Saya adalah penghulu manusia di hari kiamat" (H.R. at-Turmudzi)
Jadi boleh mengatakan " اللهم صل على سيدنا محمد " meskipun tidak pernah ada pada lafazh-lafazh shalawat yang diajarkan oleh Nabi (ash-Shalawat al Ma'tsurah). Karena menyusun dzikir tertentu; yang tidak ma'tsur boleh selama tidak bertentangan dengan yang ma'tsur. Oleh karenanya sahabat Umar ibn al-Khattab, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, menambah kalimat talbiyah atas apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah. Kalimat talbiyah yang diajarkan Rasulullah adalah:

" لبيك اللهم لبيك، لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك ، لا شريك لك "

Semantara Umar menambahkannya menjadi:

" لبيك اللهم لبيك وسعديك ، والخير في يديك، والرغباء إليك والعمل "

Kemudian pula sahabat Abdullah Ibn Umar, menambah kalimat tasyahhud menjadi:

" أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له "

Ibn Umar berkata: “Wa Ana Zidtuha…”, artinya; “Saya yang menambahkan “Wahdahu La Syarika Lah…” (H.R. Abu Dawud)
Karena itulah al Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al Bari , Juz. II, hlm. 287 ketika menjelaskan hadits Rifa'ah ibn Rafi', Rifa'ah mengatakan: “Suatu hari kami shalat berjama'ah di belakang Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari ruku' beliau membaca: سمع الله لمن حمده , salah seorang makmum mengatakan: " ربنا ولك الحمد حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه " ,maka ketika sudah selesai shalat Rasulullah bertanya: "Siapa tadi yang mengatakan kalimat-kalimat itu?" , Orang itu lalu menjawab: “Saya”. Lalu Rasulullah berkata:

" رأيت بضعة وثلاثين ملكا يبتدرونها أيهم يكتبها أول"

Maknanya : "Aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berlomba untuk menjadi yang pertama mencatatnya".

al Hafizh Ibn Hajar mengatakan : "Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan;
• Kebolehan di dalam shalat untuk menyusun dzikir yang tidak ma'tsur selama tidak menyalahi yang ma'tsur.
• Kebolehan mengeraskan suara dzikir selama tidak mengganggu orang di dekatnya.
• Dan bahwa orang yang bersin ketika shalat boleh baginya untuk mengucapkan al Hamdulillah tanpa ada kemakruhan sedikitpun".

Dengan demikian maka mengucapkan" اللهم صل على سيدنا محمد " dalam bacaan shalawat, dengan menambahkan kata ”Sayyidina”, adalah perkara yang boleh, sesuai dengan dasar syari’at dan tidak bertentangan dengannya.

Tuesday, December 15, 2009

Bangkit dair keterpurukan

Alawy Ameer Qolawun December 11 at 3:55am Reply
Dalam kehidupan, kegagalan dan kekecewaan adalah hal yang pasti pernah kita alami. Rasa sedih saat kecewe, marah, resah, gelisah gundah, berkecamuk jadi satu. Apapun jenis kekecewaan dan kegagalan yang kita alami, rasa kepedihannya sama, mendera dan meremuk redamkan hati dan perasaan; tentu saja tingkat kesedihan yang dialami, relatif, melihat jenis kekecewaan.
Nah, saat kita tertimpa hal seperti itu, apa yang hendak kita lakukan? Oke, sedih mungkin, dan pasti, tapi apakah dibenarkan kita terus berlarut dalam kesedihan? Diam saja tidak melakukan apapun? Hal yang pertama kali harus kita sadari saat mengalami keterpurukan adalah sadar sepenuhnya bahwa kehidupan ini ada yang mengatur. Kita diciptakan, maka apapun yang kita alami adalah tentu atas kehendak-Nya juga. Kita berusaha, Alloh juga yang menentukan. Kita berusaha, hasil kita serahkan sepenuhnya pada Alloh, ini adalah salah satu jalan mengurangi rasa kekecewaan, yang jika berlarut, bisa menyebabkan putus asa.
Lebih daripada itu, kita harus bangkit dari keterpurukan, anggap saja hal yang tidak bisa kita raih, itu kita memang belum waktunya, sekaligus bukan rezeki kita.
Yang dituntut daripada kita sebagai makhluk adalah berbuat, berkarya, hasil daripada karya itu adalah termasuk masa depan yang tak seorangpun tahu, tentu jika ingin menikmati hasil daripada karya itu, kita mesti profesional. Dan keprofesionalan, tidak hanya dalam kerja saja, tetapi ibadah. Kita sholat tidak profesional, semacam tidak memenuhi kriteria dan substansinya, maka berpengaruh besar pada nilai pahala bahkan keabsahan sholat itu sendiri.
Kembali pada pokok bahasan, yang lalu biar berlalu, jangan menyesali hal yang telah lewat, yang ada hanya sakit hati. Hal yang lepas dari kita, maka itu menurut Allah adalah bukan yang terbaik bagi kita.
Akhir catatan; sebagaimana kata orang bijak, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda (tapi kata temanku, andai kegagalan itu berupa orang, hih, akan kutonjok, kupukul dia, ehehehe)

Refress Iman mu

Asheeq Mustafa December 16 at 5:03am Reply
Brader & Sista tahu kan, bagaimana jika baju sudah lama tak dicuci atau diganti? Tentu saja terlihat usang dan tak menarik; jika terlalu kotor, cara menyucinya pun harus berbeda -sabun cuci lebih banyak, juga dikucek lebih lama dan lebih keras.

Nah, seperti itu pula iman Brader & Sista. Dia bisa saja usang, dan kotor.

Ups, dengan apa iman menjadi usang dan kotor?

Yaps, tebakan Brader & Sista benar... Iman kita akan menjadi usang dan kotor dengan bnyaknya dosa. Malahan, dikhawatirkan, jika memang dosa seseorang sudah terlalu bnyak, bisa jadi (bukan semua, tapi hnya: bisa jadi) orang tsb murtad (karena jauh dr Iman) ataupun mati tidak dalam keadaan Iman -seperti baji yg sudah trrlalu kotor dan usang, lalu dibuang. Naudzu billah min dzalik, kita berlindung pada Allah dari hal itu!

Dari sinilah, ada orang Islam diakhirat kelak, dia banyak dosa dan tak pernah bertaubat, dia dimasukkan neraka terlebih dahulu sebelum dimasukkan surga, untuk membersihkan dosanya... Ya Allah, maafkan segala dosa kami!
###
Dari sini, Rasulullah Sang Kinasih, memberi Brader & Sista deterjen ampuh untuk merefresh iman kita; beliau berkata yg artinya, "Perbarui iman kalian dengan mengucap: Laa ilaaha Illallah..."

Hayuk, ucap bareng dan refresh iman sekarang juga: LAA ILAAHA ILLALLAH...

Dengan mengulang kata2 indah ini dari dalam hati dan sepenuh kepercayaan, Brader & Sista insyaAllah akan selalu terjaga imannya, dan akan terdorong tuk slalu beramal dan bertaubat juga menjauhi makshiat.

Sang Kinasih pun pernah bersabda yg artinya, "Sesungguhnya iman bisa usang didalam hati, seperti halnya baju; Maka mintalah selalu pada Allah agar Dia memperbarui iman kalian."

Nah, Brader & Sista sekarang tahu bukan, cara refresh iman? Bismillah!

(( Maklah, 29 Dzulhijjah 1430 H ))
Dengan senyuman.. :D

bangkit saat kita patah hati

Alawy Ameer Qolawun December 15 at 6:15pm Reply
Kerap kali kami menerima pertanyaan dari sahabat-sahabat BJ tentang bagaimana menenangkan hati yang gundah karena putus cinta. Apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara aku mensikapinya, sementara aku masih sayang padanya? Dunia laksana remuk redam saat dia meninggalkanku, bagaimana bangkit dari keterpurukan ini?.. Dan berbagai macam curhat yang kami terima seputar ini.

Yang jadi masalah, kerap para sahabat yang patah hati beranggapan bahwa tak ada lagi dambaan hati selain pujaannya. Hidup laksana tidak berarti tanpanya. Jika diarahkan untuk belajar melupakannya, memang menerima tetapi saat yang sama hatinya berbisik, adakah cowok atau cewek selainnya? (padahal yang dipikirn, udah ga mikirin dia, atau malah sudah bersenang-senang dengan pasangan barunya). Tapi apakah memang harus seekstrem itu? Seolah-olah di dunia ini tidak ada lagi orang selainnya.

Hal seperti ini muncul adalah karena ego yang dituruti dan kekurangsadaran bahwa hidup ada yang mengatur. Hidup bukan atas kehendak kita sendiri. Jika kita sadar bahwa Allah lah yang mengatur apapun dan telah menskenariokan semuanya, maka kita pasti akan legawa. Oke, kesedihan saat putus pasti ada, tapi apakah dibenarkan berlarut dalam kepedihan itu? Apalagi jika sampai membuat putus asa dan menterbengkelaikan semua aktifitas?

Segera bangkit dari keterpurukan itu, hal yang tak perlu berlarut dalam kesedihan, lupakan masa lalu, jadikan dan ambil pelajaran hidup berharga agar tidak terulang lagi hal yang sama. Jangan termakan kata-kata Ronggowarsito yang menyatakan dunia hanya selebar daun kelor, bisa-bisa otak kita juga cuma selebar itu saja. Tapi tanamkan mental qur'an di hati kita, (wa ardhullohi waasi'ah) dan bumi Allah itu luas. So, tata kembali hidupmu saat terjebak masalah ini, tertibkan agendamu yang berserakan, jika perlu, tutup agenda lama dan buka agenda baru. Cukup sehari saja basahi bantal dengan airmatamu, setelah itu, angkat kepalamu, tatap cakrawala hidup baru, yang telah lewat, tak akan pernah kembali, jangan bawa juga kebencian dalam hatimu. Benci pasti ada, tapi jangan terlalu dalam juga, karena rasa benci itu juga yang kerap menghalangi langkahmu menuju masa depan.

Catat kalimat sederhana ini, jika memang dia lepas dariku, maka dia adalah bukan yang terbaik untukku. Karena memang Allah Maha Tahu apapun yang terbaik bagi kita. Selama kita tekun dan pasrah hati menghambakan diri pada-Nya, maka ingat, selama itu pula Alloh tidak akan mensia-siakan kita.

Oke? Saatnya menata diri kembali, good luck ^_^

Jangan sembarangan menuduh orang ziarah kubur itu musyrik!!!! (Catatan bagi orang-orang Wahhabi)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Musa berdoa :

" رَبِّ أَدْنِنِيْ مِنَ الأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ".

"Ya Allah dekatkanlah aku ke Tanah Bayt al Maqdis meskipun sejauh lemparan batu".

Kemudian Rasulullah bersabda :

"وَاللهِ لَوْ أَنِّيْ عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَنْبِ الطَّرِيْقِ عِنْدَ الكَثِيْبِ الأَحْمَرِ" أخرجه البخاريّ ومسلم

"Demi Allah, jika aku berada di dekat kuburan Nabi Musa niscaya akan aku perlihatkan kuburannya kepada kalian di samping jalan di daerah al Katsib al Ahmar" (H.R. al Bukhari dan Muslim)

Faedah Hadits:
Dalam mengomentarai hadits ini al-Hafizh Waliyyuddin al-'Iraqi dalam kitab “Tharh at-Tatsrib” menuliskan:

"Dalam hadits ini terdapat dalil kesunnahan untuk mengetahui kuburan orang-orang yang saleh untuk berziarah ke sana dan memenuhi hak-haknya".

Oleh karenanya telah menjadi tradisi di kalangan para ulama Salaf dan Khalaf bahwa ketika mereka menghadapi kesulitan atau ada keperluan mereka mendatangi kuburan orang-orang saleh untuk berdoa di sana dan mengambil berkahnya, dan permohonan mereka dikabulkan oleh Allah.

Al-Imam asy-Syafi’i ketika ada kebutuhan atau mendapati kesulitan maka beliau selalu mendatangi kuburan Abu Hanifah dan berdoa di sana, dan setelah itu apa yang diinginkannya dikabulkan oleh Allah.

Imam besar lainnya; al-Imam Abu Ali al Khallal juga sering mendatangi makam al-Imam Musa ibn Ja’far. lalu al-Imam Ibrahim al-Harbi dan al-Imam al-Mahamili mendatangi kuburan Ma’ruf al Karkhi sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi dalam kitab “Tarikh Baghdad”. Bahkan al-Imam Ibrahim al-Harbi berkata:

قبْرُ مَعْرُوْفٍ التّرْيَاقُ المُجَرّب
"Makam Ma'ruf al-Karkhi adalah obat yang paling mujarab".

Karena itu para ahli hadits di kalangan Ahlussunnah; seperti al-Hafizh Syamsuddin Ibn al-Jazari dalam kitab 'Uddah al-Hishn al-Hashin berkata:

"وَمِنْ مَوَاضِعِ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ قُبُوْرُ الصَّالِـحِيْنَ".

"Di antara tempat dikabulkannya doa adalah kuburan orang-orang yang saleh ".

Al-Hafizh Ibn al-Jazari sendiri sering mendatangi kuburan Imam Muslim ibn al-Hajjaj; penulis Sahih Muslim dan berdoa di sana sebagaimana disebutkan oleh Syekh Ali al-Qari dalam Syarh al-Misykat.


HIKAYAH NAFISAH (KISAH TELADAN)

Al Hafizh Abdurrahman ibn al Jawzi menyebutkan sebuah kisah dalam kitabnya “Al Wafa bi Ahwal al Mushthafa” –kisah ini juga dituturkan oleh al Hafizh adl-Dliya' al Maqdisi - bahwa Abu Bakr al Minqari berkata: "Adalah aku, ath-Thabarani dan Abu asy-Syaikh berada di Madinah. Kami dalam suatu keadaan dan kemudian rasa lapar melilit perut kami, pada hari itu kami tidak makan. Ketika tiba waktu Isya', aku mendatangi makam Rasulullah dan mengadu: “Yaa Rasulallah, al Juu’ al Juu’ (Wahai Rasulullah! lapar...lapar)”, lalu aku kembali. Abu as-Syaikh berkata kepadaku: "Duduklah, (mungkin) akan ada rizqi atau (kalau tidak, kita akan) mati". Abu Bakr melanjutkan kisahnya: "Kemudian aku dan Abu asy-Syaikh beranjak tidur sedangkan ath-Thabarani duduk melihat sesuatu. Tiba-tiba datanglah seorang 'Alawi (sebutan bagi orang yang memiliki garis keturunan dengan Ali dan Fatimah) lalu ia mengetuk pintu dan ternyata ia ditemani oleh dua orang pembantu yang masing-masing membawa panci besar yang di dalamnya ada banyak makanan. Maka kami duduk lalu makan. Kami mengira sisa makanan akan diambil oleh pembantu itu, tapi ternyata ia meninggalkan kami dan membiarkan sisa makanan itu ada pada kami. Setelah kami selesai makan, 'Alawi itu berkata: "Wahai kaum, apakah kalian mengadu kepada Rasulullah?, sesungguhnya aku tadi mimpi melihat beliau dan beliau menyuruhku untuk membawakan sesuatu kepada kalian".

Dalam kisah ini, secara jelas dinyatakan bahwa menurut mereka, mendatangi makam Rasulullah untuk meminta pertolongan (al Istighotsah) adalah boleh dan baik. Siapapun mengetahui bahwa mereka bertiga (terutama, ath-Thabarani, seorang ahli hadits kenamaan) adalah ulama–ulama besar Islam. Kisah ini dinukil oleh para ulama termasuk ulama madzhab Hanbali dan lainnya. Mereka ini di mata ummat Islam adalah Muwahhidun (Ahli Tauhid), bahkan merupakan tokoh-tokoh besar di kalangan para Ahli Tauhid, sedangkan di mata para anti tawassul mereka dianggap sebagai ahli bid’ah dan syirik. Padahal kalau mau ditelusuri, peristiwa-peristiwa semacam ini sangatlah banyak.

Ketika anda sakit maka anda minum obat, agar sembuh; obat adalah sebab atau wasilah, sementara yang hakekat yang menyembuhkan adalah Allah. Demikian pula ketika anta bertawassul dengan para nabi atau para wali Allah dalam doa anda, mereka semua adalah sebab atau wasilah, sementara hakekat yang menciptakan manfaat dan menghindarkan bahaya dari diri anda adalah Allah. Dan anda harus tahu.... para nabi jauh lebih memberikan manfaat bagi diri kita (walaupun secara zhahir mereka berbeda alam dengan kita) dari hanya "sebutir obat"...
Oleh karenanya.. Rasulullah adalah "Obat dari segala obat".....

Keutamaan Puasa Asyuara

Sebuah hadits Abu Qatadah Radiyyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi Sallam bersabda : "Aku berdo’a pada Allah bahwa puasa pada hari Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu." Riwayat Imam Muslim, Al-Jami'-Us-Sahih II/2602.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: "Ia menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR. Muslim (1162), Ahmad 5/296, 297).

Ibnu Abbas menyatakan : "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura') dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan)." (HR. al-Bukhari (2006), Muslim (1132)).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang bernama Muharram. (HR. Muslim,1163).

Juga, "Abu Hurairah Radiyallahu Anhu meriwayatkan Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam bersabda : " Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang paling utama sesudah salat fardlu adalah salat malam." HR Muslim II/2611.

Dalam hadits disebutkan bahwa para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah! sesungguhnya Asyura' itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani", maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim (1134) dari Ibnu Abbas).

Diperbolehkan untuk puasa hari Asyura. (hari kesepuluh Muharram) satu hari saja, akan tetapi hal itu menjadi lebih baik untuk puasa hari sebelumnya atau hari setelahnya juga dan ini adalah Sunnah yang diajarkan Nabi (Salallaahu `Alaihi wa Sallam) yang bersabda : “Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan." (hari Muharam), (Diriwayatkan oleh Imam Muslim (1134) dari Ibnu Abbas, Imam Ahmad, Ibn Majah, Ibn Abi Syaibah, At-Tahawi, Al-Baihaqi dan Al-Baghawi]. Ibn ' Abbas ( radliyallaahu ' anhumaa) berkata : (bersama dengan hari yang kesepuluh (bulan Muharram).

("Berpuasalah pada hari Asyura' dan selisihilah orang-orang Yahudi itu, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (Fathul Bari, 4/245), red)

Monday, December 14, 2009

Bahaya Dengki

Bismillaahirrohmaanirroohiim,

Assalamu'alaikumwarahmatullohiwabarakatuh...


LAa Tahzan : Aid Al qorni

saudaraku,
Kedengkian (hasad) itu seperti makanan asin yang senantiasa
merapuhkan tulang. Hasad itu juga seperti penyakit kronis yang selalu
menggerogoti tubuh pelan-pelan hingga rusak dan membusuk. Ada
ungkapan: "Tak ada yang menyenangkan dari seorang pendengki, karena
ia akan selalu menjadi musuh dalam selimut". Ada pula orang-orang yang
berkata seperti ini: "Celaka benar seorang pendengki; memulai dengan
persahabatan dan mengakhiri dengan pembunuhan."
Saya berusaha mencegah diri pribadi saya dan juga Anda agar tidak
mengidap penyakit dengki. Ini merupakan wujud kasih sayang saya terhadap diri saya sendiri dan terhadap Anda sebelum dapat mencurahkan kasih sayang kepada orang lain. Bagaimanapun, dengan dengki terhadap orang lain, kita sama halnya dengan memberi makan kegalauan kepada dagingdaging kita, memberi minum kegelisahan kepada darah kita, dan menebarkan rasa kantuk pelupuk mata kita kepada orang lain.

SAudaraku,
Seorang pendengki, ibarat orang yang menyalakan pemanggang roti,
lalu setelah panas ia menceburkan dirinya sendiri ke dalam pemanggang
itu. Keresahan, kecemasan dan kegelisahan hidup merupakan penyakitpenyakit yang dllahirkan oleh sifat dengki untuk mengakhiri ketentraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan hidup. Bencana besar yang menimpa seorang pendengki adalah dikarenakan ia selalu melawan qadha' (ketentuan Allah), menuduh Allah tidak adil dalam kebijakan-Nya, melecehkan syariat,dan selalu menyeleweng dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.

Sungguh, kedengkian itu merupakan penyakit yang tidak bakal mendatangkan pahala, dan juga bukan cobaan yang akan mendatangkan
balasan baik dari Allah bagi para pelakunya. Seorang pendengki akan selalu panas ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan kelebihan.

Dan itu akan berlanjut sampai ia mati, atau kadang sampai kenikmatan
orang lain tadi sudah tidak ada lagi.

Semua orang boleh diajak bersahabat, kecuali seorang pendengki.
Sebab, seorang pendengki akan selalu membawa kita agar menyepelekan
nikmat-nikmat Allah, menanggalkan semua kepribadian baik kita,
melepaskan ciri kehormatan kita, dan meninggalkan semua sejarah baik
kita. Itulah hahhal yang akan membuat seorang pendengki menerima —
meski mungkin dengan berat hati — Anda sebagai sahabatnya. Akan tetapi, bukankah kita harus berlindung kepada Allah dari kejahatan seorang pendengki ketika mendengki? Betapapun, seorang pendengki itu tetap seperti ular hitam berbisa yang tidak akan pernah diam sebelum
menyemburkan bisanya pada tubuh yang tak berdosa.

SAudaraku,
Sungguh, saya peringatkan Anda agar jangan sekali-kali mencoba
untuk memiliki rasa dengki. Berlindunglah kepada Allah agar tidak bergauldengan seorang pendengki, karena Dia-lah yang selalu mengawasi Anda!

MOhon MAaf LAhir dan BAtih..
Semoga Alloh Menjauhkan kita semua dari sikap pendengki.

WAssalamu'alaikum
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya"

Thursday, December 10, 2009

Suratan akhir tahun

Brader & Sista, tak terasa beberapa hari lagi kita akan memasuki babak baru: tahun 1431 H. Semoga dosa kita ditahun ini termaafkan, dan ditahun depan, menjadi lebih baik. Amin.

Tahun hijriyyah mempunyai beberapa bulan haram (mulia) yg pahala kebaikan didalamnya ataupun dosa, akan dilipatkan minimal 70x. Nah, bulan2 itu sendiri adl: Muharram (1), Rajab (7), Dzulqa'dah (11) dan Dzulhijjah (12). 3 bulan haram bersanding berturut2 -ayolah, setelah bulan 12 pasti bulan 1. Dan 1 bulan, yakni bulan Rajab, sendirian ditengah tahun.

Hohoho, Brader & Sista jangan menyangka ini tanpa arti; semua ciptaanNya mempunyai suratan tersirat untuk Brader, Sista, saya dan semua! Lalu, apakah suratan dari deretan bulan tersebut?

Yaps, kehidupan manusia. Kita terkadang mencapai masa dimana kita berada dipuncak terjauh dariNya, dan diwaktu lain tenggelam dalam ibadah, ataupun berjalan biasa bagai air.

Seperti itu pula, awal hijriyyah kita ditemani oleh bulan mulia Muharram, agar kita bisa mendekatkan diri padaNya, semaksimal mungkin; juga sebagai penyemangat amal.

Setelah bulan itu, adalah lahan latihan kita: bisa tidak mempertahankan amalan seperti dibulan Muharram? Disana pun nanti ada bengkel perbaikan amal ditengah umur: bulan Rajab.

Dan, sebagai manusia, Brader, Sista maupun saya, seharusnya sadar, agar semakin menggiatkan amal baik, karena kita selalu medekati ajal; Dia memberi isyarat, dengan 2 bulan mulia diakhir tahun, agar kita menggiatkan amal diakhir tahun -sebagai isyarat bagai akhir usia. Apakah kurang surat dan isyarat yg ada, agar kita selalu memperbaiki amal?

Asheeq Mustafa December 11 at 5:42am Reply

Bangkit dalam keterpurukan

Alawy Ameer Qolawun December 11 at 3:55am Reply
Dalam kehidupan, kegagalan dan kekecewaan adalah hal yang pasti pernah kita alami. Rasa sedih saat kecewe, marah, resah, gelisah gundah, berkecamuk jadi satu. Apapun jenis kekecewaan dan kegagalan yang kita alami, rasa kepedihannya sama, mendera dan meremuk redamkan hati dan perasaan; tentu saja tingkat kesedihan yang dialami, relatif, melihat jenis kekecewaan.
Nah, saat kita tertimpa hal seperti itu, apa yang hendak kita lakukan? Oke, sedih mungkin, dan pasti, tapi apakah dibenarkan kita terus berlarut dalam kesedihan? Diam saja tidak melakukan apapun? Hal yang pertama kali harus kita sadari saat mengalami keterpurukan adalah sadar sepenuhnya bahwa kehidupan ini ada yang mengatur. Kita diciptakan, maka apapun yang kita alami adalah tentu atas kehendak-Nya juga. Kita berusaha, Alloh juga yang menentukan. Kita berusaha, hasil kita serahkan sepenuhnya pada Alloh, ini adalah salah satu jalan mengurangi rasa kekecewaan, yang jika berlarut, bisa menyebabkan putus asa.
Lebih daripada itu, kita harus bangkit dari keterpurukan, anggap saja hal yang tidak bisa kita raih, itu kita memang belum waktunya, sekaligus bukan rezeki kita.
Yang dituntut daripada kita sebagai makhluk adalah berbuat, berkarya, hasil daripada karya itu adalah termasuk masa depan yang tak seorangpun tahu, tentu jika ingin menikmati hasil daripada karya itu, kita mesti profesional. Dan keprofesionalan, tidak hanya dalam kerja saja, tetapi ibadah. Kita sholat tidak profesional, semacam tidak memenuhi kriteria dan substansinya, maka berpengaruh besar pada nilai pahala bahkan keabsahan sholat itu sendiri.
Kembali pada pokok bahasan, yang lalu biar berlalu, jangan menyesali hal yang telah lewat, yang ada hanya sakit hati. Hal yang lepas dari kita, maka itu menurut Allah adalah bukan yang terbaik bagi kita.
Akhir catatan; sebagaimana kata orang bijak, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda (tapi kata temanku, andai kegagalan itu berupa orang, hih, akan kutonjok, kupukul dia, ehehehe)

Wednesday, December 9, 2009

The nature of beauty and good looks


The nature of beauty and good looks

1. Eat and drink sufficiently

To be beautiful and handsome, and brotherly akhwat not eat casually / pleases with greed, but ate the extent to enforce the bones to get the power in running the daily activities well.

Remember the word of God Almighty.: "Eat and drink, do not limit berlebih-lebihan/melampaui. For Allah loves not those who exaggerated." (Q. S. Al Araaf 7: 31). Then explained in a hadith: 'From Ibn `Umar from the Prophet. His saying:" Those who disbelieve ate with seven stomachs, and the believers to eat with a stomach. "(Reported by Muslim).

Messenger of Allah. avoid eating and excessive drinking. He ate and drank only when stomach feels hungry and fill the stomach in three parts, one third for food, one third for drink, and a third for breathing. Result is usually easy to eat a lot of obesity, susceptible to disease, tend to worship lazy, lazy work. etc..

2. Aim Sports

So beauty / handsomeness that God Almighty. bestowed on us can be maintained, try always fit physical condition through exercise according to interest / age respectively. Arrange the time on the sidelines of an existing activity. In a hadith explained: "The strong believer is better and more beloved to Allah than the weak believer." (H. R. Muslim).

With exercise, God willing, our bodies can better preserved, so that these conditions can help brotherly / akhwat perform tasks of daily routine with energetic.

3. Maintain cleanliness

All you need is kept clean all the members of the body and clothing. Bukhari hadith declares: "Go take a shower on Friday and although you do not keramaslah in junub and wear perfume" fragrances difference between the Ikhwan and akhwat there, namely: From Abu Hurairah ra, he said: Perfume is the man who smelled the aroma and does not appear color and perfume women are looking color and not smell the fragrance. "(Tirmidhi and An-Nasai). Ikhwan / akhwat should be able to maintain the appearance of the smell of sweat is not good.
[[
Also in the hadith reported by Bukhari and Muslim are explained cleanliness by keeping one's body of five cases including the nature, namely circumcision, shaving the pubic hair, plucking the armpit hairs, cutting the nails, and shortened the mustache.

To clean clothes, and Nasai Imam Ahmad narrates from Jabir ra hadts, he said: "Allah's Messenger.'ve Visited me. When he saw a man by the clothes worn and tattered, he recalled: Apparently he did not have soap to wash clothes It. " In this hadith, the Prophet. not like someone who meet and hang out with other people wearing dirty clothes and worn as long as he could wash and clean.

Messenger of Allah. teaches us that the clothes of a Muslim should always be neat clean drafts, so that looks delicious in the eye. Of course, these clothes do not have the habit of always collecting new clothes especially with the amount of exaggeration, the most important thing is neat and clean, because the clothes that become rizki we really what to no longer be used by themselves.

Dental hygiene and mouth, "Had it not burdensome to my people, I would tell them to bersiwak each time to pray." (H. R. Bukhari and Muslim).
Maintain cleanliness of the hair, the Prophet. He said: "He who has hair, he should respect it (keep it)." (H. R. Abu Daud and Abu Hurayrah r.a.). It means respecting the hair clean, combed, giving fragrance (hair oil), and keep it well. Islam does not like people who let their hair messy / disheveled, dirty, and smelly.






4. Self smoothing

Word of God Almighty.: "Say, who is God forbid that He jewelry out for servants to him and (who are prohibited pulakah) rizki good things?" (Q. S. Al-Araf 7: 32).

In interpreting these verses, Imam Qurthuby said: "Imam Makhul A'ishah narrated from, he recalled:" Once a group of friends waiting for the Messenger of Allah. in front of the door. When he was about to come out to them, he mirrored in the water in the vessel in the house. After he smoothed his hair and beard, I (Aisha) said: "You do this, O Messenger of Allah?" "Yes, if someone would see his brother let him straighten himself. For verily Allah is beautiful and loves beauty," replied the Prophet. "

Each person needs to maintain the neatness of her, not letting themselves in a wrinkled and ragged appearance with the excuse to zuhud. Messenger of Allah. themselves recommend groomed, but he was the most tawadhu and zuhud.
So, as long as it does not memperapi excessive self, God Almighty. suggested, "O son of Adam, wear beautiful clothes at every (enter) mosques, to eat and drink and be not extravagant. for Allah loves not those who exaggerated. Say:" Who prohibited the jewels of God, who issued for the servants to him and (who are prohibited pulakah) rizki good things? "Say:" All that (provided) for the believers in the life of the world, especially (for them) on the Day of Resurrection. Thus do we explain this passage for those who know. "(Surat al-Araf 7: 31-32).
But a Muslim woman should not tabaruj. God Almighty. has banned tabaruj through Q.S. An-Nur 24: 60 and Q.S. Al-Ahzab 33: 59. According to Ibn Kathir, tabaruj means women who go out and walk / expose myself in front of men (tabaruj ignorance). According to Bukhari, tabaruj is an act of a woman who revealed her beauty to others, and according Muqatil tabaruj is a woman who let her veil, revealing a necklace and bracelet.

Also true Muslim woman is always aware and remember the concept of attitude tawazun (mid / balance) in all things, do not get dressed up / spruce or exaggerated self-measure performance based on material wealth. "Woe to the dinar and dirham slave and slave silk and velvet. If he was given a favor, he was happy and if not given he hated." (H. R. Bukhari).

The latter, in order to look ikhwan / akhwat can be beautiful and handsome should be complemented by the maintenance of common elements with the science of the mind. Indeed, not all people have the intelligence and equal opportunity. However, brotherly / akhwat should always seek and ask for additional knowledge to Allah., As explained in the word of God Almighty., "And Say," Ya Rabbi, add to knowledge. "(Surah Taha 20: 114). In a hadith , A'ishah said: "The best of Ansar women are women. They are not shy to ask in order tafaquh fiddin (deeply religious problems). "(Bukhari, Muslim).
[
Therefore, a need still sought is a concern to always try to add / understanding / practice of Islamic science bit by bit, the process of seeking knowledge until the end of life, because it will be the basis and do one's thinking. Similarly, other science, we learned as a means bertaqarrub (draw near) to God Almighty. So that, God willing, with the integrated elements of the heart, body / physical, and science in themselves and akhwat comrade, good looks and beauty we can bring salvation of the world and the hereafter. Allaah Bishshawab Nature.

O Allah, make light in my heart, light in my grave, the light in front of me, light behind me, light on my right, light on my left, light above me, light below me, light in my hearing, light in my sight, light on the hair, the light on my skin, light in my flesh, light in my blood, light in my bones. O God, besarkanlah me light and give me light and make me light the light and add me, add me light, add me light. Aamiin.
dudungnet.com

How to Be Confident?


How to Be Confident?
Combined 3M
In the daily slang, confident that we mean self-confidence. Everyone really had a problem with this one term. There were people who felt he had lost his sense of confidence in almost all areas of his life. Problems may be related to the crisis itself, depression, loss of control, feeling helpless at the side of a bright future, and others. There are also people who feel not confident with what he was doing or with what practiced. There are also people who feel less confident when facing certain situations or circumstances. Based on the practice of life, we can say that the latter is normal in the sense that experienced by all humans.
Actually, what we mean by the term that confident? If you look at the scientific literature, there are some terms related to this issue pls. Here I just want to mention just four:
 Self-concept: how do you conclude yourself as a whole, how do you see your self-portrait as a whole, how you yourself mengkonsepsikan as a whole.
 Self-esteem: how far you have positive feelings about yourself, how far you've got something that you feel is valuable or worthy than yourself, to what extent you believe that something of value, dignity or self worth in your
 Self-efficacy: the extent to which you have confidence in your own capacity to be able to perform tasks or deal with good results (to succeed). This is called a general self-efficacy. Or also, as far as you believe you are in the field of capacity in handling your particular business. This is called the specific self-efficacy.
 Self-confidence: how far you have belief in your assessment of your ability and how far you can feel the "appropriateness" to succeed. Self confidence is a combination of self-esteem and self-efficacy (James Neill, 2005)
Based on that, we also can make such a conclusion that self-confidence is the effect of how we feel (M1), believes (M2), and knowing (M3). People who have low confidence or have lost confidence in negative feelings toward him, have faith in the ability of his weak and have less accurate knowledge of the capacity they have. When this is associated with the practice of everyday life, people who have low confidence or have lost their faith, tend to feel / behave as follows:
 Does not have something (desires, goals, targets) who fought in earnest
Have decisions  Not a decissive step (floating)
 Easily frustrated or give up when facing problems or difficulties
 Less motivated to get ahead, lazy or half-half
 often fail in perfecting the duties or responsibilities (not optimal)
 awkward in dealing with people
 You can not demonstrate the ability of speaking and listening skills to convince
 Often have unrealistic expectations
 Too perfectionist
 Too sensitive (sensitive)
In contrast, the great confidence, they have positive feelings toward him, had a strong conviction on him and have accurate knowledge of the capabilities of the. People who have good self confidence is not the only person who feels capable (but really can not afford) but is a person who knows that he can based on experience and calculation.
Various studies and experience have explained that a person's self confidence associated with the two most fundamental things in our life practice. First, the confidence associated with how a person fighting for his desire to achieve something (achievement or performance). It's like Mark Twin said: "What do you need to achieve is to have a full commitment and confidence. "
Second, the confidence associated with a person's ability in dealing with problems that hinder the struggle. People who trust his good will tend to conclude that he was "bigger" than the problem. Conversely, people who have low self-esteem will tend to conclude that the problem is much bigger than himself. Recognized this as Mohammad Ali. "The only thing that makes people run away from the challenge is the weakness of self-confidence."
Conclusion Bandura (Dr. Albert Bandura, 1994), explained that self-efficacy had a great big contribution to the motivation of a person. These include among others: how one merumukan goals or targets for itself, the extent to which people struggle for that goal, how strong it was able to overcome those problems, and as tough as what men could face failure.
Not only Bandura such a conclusion. Education experts have pitched the same conclusion. Self-efficacy would be a good one critical success (students) in carrying out their duties. They better have the mental readiness to learn, more had a strong incentive to work harder, more resilient in overcoming adversity and better able to reach the level of higher performance (Pajares & SCHUNK, The Development of Achievement Motivation, San Diego: Academic Press, 2002. ).

Negative sides
Normally it can be said that all people want to have a high confidence or strong. This is for example related to the two things we've discussed in advance. There is only one thing we need to watch out that there are some negative sides behind the high confidence that. Negative sides of this we need to manage so as not to produce proportional attitudes and behaviors that harm or damage. Among the negative side are:
 Arrogance. We put other people down (looking down or humiliate) for being higher or above. Such arrogance is rejected by all the values in this world. Justified we feel more than others but the important thing here is not until we look down on others, let alone to insult both in words and deeds.
 Feeling self-righteous and can not accept other people's truths. Sometimes there are reasons to feel right but we need to watch out for is the emergence of the true feelings that make us conclude all the wrong people. Even if we are right but if we felt that everyone else is wrong, it can make us wrong.
 Reject the opinions of others / unable to hear other people's opinions, suggestions of others, do not want to take lessons from the experiences of others or stubborn (stubbornness). Opinions of others is not all we need to listen but not everything needs to be rejected. There are positive things that we can take the opinions of others. It is said, one factor that makes the business collapsed after the triumph is for refusing to listen to opinions of others, refusing to learn from others, being flexible to change. They become covered with glory during this experience.
 Having a model of aggressive communication, authoritarian-style force, or without empathy. Communication model that often lead to poor quality of the relationship "Sincere", as well as invite more conflict, opposition or resistance. Instinctively, someone else will be more comfortable when approached with a model of empathic communication, assertiveness, or persuasive.
 Lack of calculation of the potential hazards or lack of attention to things that detail. Stand up to the challenge, have high confidence in the ability to overcome problems or to think "beyond the technique" is indeed a positive and necessary. But if it makes us accustomed to trivialize, underestimate or Careless, reckless, and similar, of course dangerous.
 Lack of capacity to trust other people or too perfectionist in judging others. Not easy to trust other people talk or do not easily trust other people an explanation for its ability before any evidence is real, this is needed. There are times when we can not 100% trust other people. But it would be a problem if we can not trust anyone else for all things, can not delegate to others for all the work, always underestimate, always wanted to be a "police" on others, and similar, this could distress yourself.
 Have the self-assessment "over", fixing the remuneration is too high, demanding to be treated too idealistic. Legitimate self-assessment we have a once sky-high, set the "price" as high, but if it makes our lives narrow, then we need to create an alternative thinking and learn to be flexible. Do not let us break our fault too hard. Do not let all that we can not distinguish between knowing yourself and do not know themselves in practice. The difference is very thin.
Negative sides that I mentioned above we might call the term "too confident". This is also different from the confident. According to the rules which apply in the practice of life, something that was so, it is usually considered bad and ugly.
Build Confidence

For some of us who have issues around low self-esteem or feel has lost confidence, maybe you can make the following steps as the process of exercise:
1. Creating a positive self-definition.
Steve Chandler says, "The best way to change your belief system is to change the definition of yourself." How menciptkan positive self definition. Among the ways that we can do is:
o Create a positive conclusion about yourself / create a positive opinion about yourself. Positive here means that can encourage or who can build, not a destructive or destructive.
o Learning to see the positive parts / extra / power we have
o Open a dialogue with yourself about the positive things we can do, from the smallest and from the start that we can do today.
In addition, you need to do is to stop negative self-opinion that emerged, such as I do not have anything extra, my life is not worth it, I only burden on the community, and so on. After we stop, our task is to replace it with a positive, constructive and motivatif. This requirement is only the beginning and not enough to build confidence.
2. Fight for a positive desire
Next is to formulate programs / self-improvement agenda. This might look like has a new target that we wish to achieve or formulate positive steps we want to do. Whether it's big or small, the point should be no change or improvement to a more positive direction. The more positive things (targets, goals or desires) that we can achieve, the more confident we are stronger. We need to remember that in the end we will only become better by doing something good for us. Period. No one can change this principle.
3. Troubleshooting positively
Pede also be strengthened by providing proof to ourselves that we had managed to overcome the problems that afflict us. The more problems we could solve, the more stronger pede. Over time we become people who are not easily insecure when facing problems. Because there is a reminder that, once we've used to using tactics resignation or lose, this will be a habit that makes us often problematic.
4. Base has a positive decision.
If we read from the practice of life as a whole, there is no one who is always confident of his ability in dealing with problems or in creating desire. Class people who have had Mahatma Gandhi shaky when suddenly changing reality unexpected. But, Gandhi had a way that we can imitate: "When I was desperate so I always remember that throughout history, the way of truth and love always wins. There are several tyranny and murder of a quick win but finally seemed to lose. Think I'm saying this, ALWAYS ". That is, trust Gandhi grow again after remembering that his pace was based on the principles of right.
5. Have a model / example of the positive
What matters more is to find someone else who can we trust the example of him. This indeed requires us to often opened my eyes to see others who are better than us and make it as a lesson. So the importance of the role of these other people, some say that we can improve ourselves of two things: a) personal experience (experiencing life) and b) duplicating (copying and studying other people). Prove it! Good luck.
> swap

testament to the women apostles

Once we are satisfied with our postings about women, the complementary bit we want to add something ..
@ At the Farewell Pilgrimage, hajj separation between Rosululloh Saw the flock, he delivered berorasi last messages. Among the last message he is, will that be gentle on her, giving the rights of their lives, the rights to education. Also to always loved the ladies. Is there seagung personally instructed him to like it? Eternal message of all time.

@ Rosululloh had one day to go to the mosque holding his female descendants. Abil Sy.Umamah bint ash. What was he doing in front of friends? He was praying while holding the little girl. If the ruku ', he put it, when standing, he took profit held back. Is there a person who appreciates his seagung woman like that?

@ Rosululloh is Abul Banat, all the children who grew up, is that the girls. 4 girls, mother of Fatima, mother Zainab, ruqoyyah bunda, bunda Urn Kulthum. Rosul lovingly educate them, raise them. Yet the social conditions of the world as it is very demeaning women everywhere. Then, if we are not copying Rosululloh, we want to imitate anyone?

@ Do not ever try to harass women, respect them. Including the value it is not her in the issues of emancipation and feminism in the wrong direction and was deliberately formatted to trap women.

@ Women and men are not created except to each side to work in a field of life. If a man cultivate their ground, planting seedlings, sowing the seeds. So she chose and sorting the seeds, watering and cleaning of the wild plants that interfere with

@ Kullu dzati shidarin, kholah; each wearing a bra, is kita.saudara maternal aunt. Then, the child does not like to see her mother happy? Which child is not jealous and angry if an aunt in alone.?

@ What a true Rosululloh: (istaushuu bin-nisa-i.... Khoiro)

true story

This story True, he was Bp. Eko Pratomo,
Director of Fortis Asset Management
yg very popular with the Capital Market and Investment,
he was also very success in advancing Mutual fund industry in Indonesia.

What he phrased reply is very true.
Please read and internalized.

* Can we WIFE WE LOVE WITHOUT CONDITIONS * - - - a reflection

Start the husband read it ..... wife & future wife can also ..

Judging from his age, he was no longer young,
of age-me-dusk approached tonight even,
Mr. Suyatno 58 years filled with the everyday care of sick wife
his wife is also old.
They were married was over 32 years.
They are endowed with 4 children this is the beginning of trial strikes,
after his wife gave birth to four tiba2 legs paralyzed
and could not move it occurs during the 2 years,
The third step in the whole body became weak and even feels no bones
lidahnyapun already can not be moved again.

Every day pack Suyatno bathing, cleaning up, feeding
and lifted her above the bed.
Before leaving for work
he put his wife in front of the TV so she does not feel lonely.

Although she could not speak but he always saw her smiling,
fortunately Suyatno pack premises not so far
from her house that day he came home to feed her lunch.
That evening he came home to bathe her, change clothes
and after maghrib he accompanied his wife to watch television
while telling him apa2 natural pot all day.

Although she could only see but can not respond,
Mr. Suyatno'm happy even he was always teasing his wife
each went to bed.

This routine is more or less Mr. Suyatno 25 years,
with the patient he treated his wife even as he raised to 4 pieces of their hearts,
son's now they are grown up living the youngest-come college.

On one day ...
to four children gathered Suyatno their parents at home while visiting his mother.
Because after they married the child had lived with the family masing2
and Mr. Suyatno decide their mothers take care of her reply,
he wanted only one of all children succeed.

With elbow hati2 sentence
yg eldest son said "Sir we would love to take care of the mother
since we were kids to see the father care for mothers
not an iota of complaint from the father's lips .......
even the father did not allow us to keep the mother ".

With tears in her eyes the boy continued kata2nya
"already wrote the fourth time we allow the father married again,
we think ibupun will allow it,
father enjoy when old father,
dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
we promise we'll take care best mother in turn ".

Mr. Suyatno said the same thing was not expected anak2nya.
"If marriage ......... Anak2ku & live in this world only to lust,
maybe the father will marry .....
but please know with the right next to your mother
It was more than enough,
she has given birth to you ..
constricted throat for a moment, ...
I miss you always reply in this world there
with love no one can reply with any value.
Please try your mom asked if she wanted condition was like this??

You want a happy father,
whether the inner father be happy to leave your mother
the condition was present,
you want the father of God's reply was given medical treatment by others,
what about your mother-come sick. "

For a moment, burst into tears anak2 pack Suyatno
they also saw a small fall butiran2 mother Suyatno dipelupuk eyes ..
eyes gazed sadly in great husband loved it ..

Pak finally came Suyatno invited by one of the private TV station
to be a resource person and they ask questions to Suyatno
why can survive for 25 years caring for his wife was not able to reply apa2 ..
tears burst while he was with the guest attendant
most of the studio could not hold perempuanpun emotion
Mr. Suyatno told therein.

"If people in this world glorifies a love in her marriage,
but do not want to give (to give time, energy, thought, attention) is the futility.
I chose my wife became my life companion,
and when he was healthy And he patiently cared for me,
I love the heart and not with the eyes bathinnya,
and he gave me 4 people lucu2 problem child ..

Now he's sick because of sacrifices for our love together ...
and was a test of me,
if I can hold a commitment to love what they are.
I Sehatpun not necessarily looking for a replacement let alone he was sick,,