Bang Pitung November 14 at 12:14am Reply
Suatu amalan atau doa hikmah tidak melulu harus dengan bahasa arab. Bisa bahasa jawa, sulawesi, melayu, dll. dan tidak usah di alih bahasakan kedalam bahasa indonesia, karena akan berakibat hilangnya khasiat dari doa itu sendiri. Tak perlu khawatir dengan hukumnya, karena kyai2 yg mengijazahkan doa hikmah tersebut tentunya tidak akan menyesatkan ummat. salah satu contoh doa hikmah yg tidak berbahasa arab misalnya Asma' Aji Joyo Sampurno yg di ijazahkan oleh Gus Maksum Jauhari.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
JATI KUMELUT SAK BUWONO
IYO INGSUN MOMONGANE GUSTI ALLAH
KANG ORA TAU LALI
DI ADUSI BANYU SUCI WEWANGI SEJAGAD
SARINE WESI
HU 7X HA MIM 7X
BUMI AWANG-AWANG JOYO SAMPURNO
JABANG JABING TANPO TANDINGAN
juga misalnya doa hikmah yg diijazahkan oleh KH. Tubagus Muhammad Encung Banten kepada KH. Idham Kholid berikut ini;
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
KUN KATA ALLAH FAYAKUN KATA NABI MUHAMMAD SAW
ROBBUKUM KATA JIBRIL ALAIHISSALAM
YA JIBRIL MIKAIL ISROFIL 'IZROIL
YA IKU SANG RATU KOPYOK SANG RATU HERANG PUTIH
KADULUR BATIN KA ANAK BATIN PAPAT KALIMA PANCER
.........dst.
No comments:
Post a Comment