Setelah kita mengetahui karakter pede dan tidak pede, maka mulai sekarang janganlah malu-malu atau takut untuk melakukan sesuatu yang baik menurut agama. Selama kita yakin apa yang kita lakukan sesuai dengan agama, dan kita berada pada hal yang benar, maka tidak perlu takut akan kecaman orang.
Memang menampakkan rasa pede itu, harus dibarengi dengan mental CUEK tak menggubris ocehan sekitar. Kalau bisa gitu, maka kita akan maksimal menampakkan rasa pede.
Menampakkan rasa pede itu harus dimulai dengan mencintai diri sendiri, dengan memahami segala kekurangan dan kelebihan, kemudian fokus pada hal-hal positif yang bisa kita kerjakan, setelah itu, carilah potensi diri yang dapat membimbing dan menjadikan kita ke arah yang lebih baik.
Terkadang kita memang merasakan hal yang sang berat dalam melakukan apa yang ada dibenak kita, dan merasa diri kita dikucilkan, dan jika berkumpul dengan teman, kita hanya jadi pendengar setia, dan merasa tidak selevel. Lain dari pada itu, kita selalu mengingat berbagai macam problem kita dan tak kunjung menyelesaikannya. Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa langkah :
1. Saat kita berat melakukan apa yang ada dibenak kita, gak pede bisa melakukannya, maka jalan satu-satunya adalah rubah haluan pikiran pesimis itu. Kalau mereka bisa, maka aku juga pasti bisa dengan caraku sendiri, tumbuhkan perasaan ini. Pasti berhasil, usaha dulu, ntar hasil serahkan pada Allah, wa idza azamta fatawakkal alallah.
2. Jika merasa dikucilkan, maka adalah kesempatan emasmu untuk membuktikan bahwa kamu ada, dengan mengejutkan mereka saat mereka tidak perhatian padamu. Berkreasi tanpa ada sorotan, adalah hal yang paling melegakan hati, dan banyak suksesnya.
3. Saat kita merasa hanya jadi pendengar dan pengikut, maka jadilah pengikut yang berbeda, ntar jika udah dikenal, bikinlah terobosan baru.
4. Saat kita teringat problem yang mendera, maka tanamkan keyakinan, bahwa problem itu akan terurai seiring berjalannya waktu.
Akhir catatan, perlu kita ingat, bahwa kita semua keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam diciptakan dari tanah. Dan jika sudah tahu gini, mengapa kita tidak pede? Iya kan? Hanya taqwa saja yang membedakan kita, dan itupun yang tahu, hanya allah, wallahu a'lam.
No comments:
Post a Comment