Wednesday, February 24, 2010

gelar syaikhul islam

Assalamu'alaikum wr wb.

Sekedar sharing tentang Gelar Syeikhul Islam. Maaf bila sudah pernah menerimanya. Mungkin diantara anda sekalian, jika mendengar Gelar Syeikhul Islam maka yg teringat adalah Ibnu Taimiyah. Namun ternyata Gelar Syeikhul Islam bukan ekslusif semata untuk Ibnu Taimiyah saja.
Ada TUJUH ulam yang bergelar Syaikh Al-Islam.

Tidak sembarang ulama yang memperoleh gelar Syaikh al-Islam. Ulama yang memiliki ketinggian ilmu saja yang pantas menyandangnya.
Gelar *Syaikh al-Islam* biasanya diberikan oleh beberapa ulama kepada
seorang ulama atas ketinggian ilmunya. Ada beberapa kriteria untuk dapat
menyandangnya.

Ibnu Nashiruddin, dalam kitab Radd al-Wafir, mencatat beberapa kriteria
tersebut.
*Pertama*, seorang tokoh yang paham al-Qur’an dan as-Sunnah dengan
perbedaan qira’ah dan asbab an-nuzul-nya.

*Kedua*, menguasai bahasa Arab secara sempurna.

*Ketiga*, menguasai masalah ushul (pokok) dan furu’ (cabang) dalam Islam.

*Empat*, ia adalah ulama yang menjaga ibadahnya, tawadhu, dan tak menganggap diri manusia maksum.

Walhasil, tak banyak ulama yang menyandang gelar tersebut. Berikut ulama yang bergelar Syaikh al-Islam:


*1. Ibnu Qudamah Al-Maqdisi*
Pemilik nama lengkapnya Asy-Syaikh Muwaffaquddin Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Qudamah al-Hanbali al-Maqdisi ini lahir di Nablusi, dekat Baitul Maqdis, Palestina, pada 541 Hijriah. Usia 10 tahun, ia sudah menghafal al-Qur`an.
Menginjak usia 20 tahun, Ibnu Qudamah, pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu kepada beberapa ulama, antara lain: Abu Zur’ah bin Thahir, Ahmad bin Muqarib, dan ulama perempuan Khadijah an-Nahrawaniyah. Merasa belum puas, ia lanjutkan perjalanan menuntut ilmu pada ulama di Damaskus dan Makkah.
Beberapa ulama, seperti Hafidz Dziya’ al-Maqdisi dan Hafidz al-Mizzi
mengakui gelar Syaikh al-Islam pantas melekat pada Ibnu Qudamah al-Maqdisi.
Semasa hidupnya, Ibnu Qudamah telah menelurkan berbagai karya. Di antara nya al- Mughni (fiqih), al- I’tiqad (aqidah), ar- Raudhah, dan al-Burhan. Selain itu ia menulis biografi para ulama yang telah menjadi gurunya.
Ibnu Qudamah wafat pada hari Sabtu, bertepatan dengan hari Ied pada 620 Hijriah.

*2. Izzudin bin Abdissalam*
Izzudin, lahir tahun 577 hijriyah. Ia berguru pada ulama ternama, seperti
Hafidz Ibnu Asakir dan Saif al-Amidi.
Ia adalah ulama yang berani berkata haq di hadapan penguasa. Sikap beraninya ini membuat beberapa penguasa Mesir di waktu itu tidak mampu menentangnya, termasuk ketika Izzudin meminta agar mereka menyiapkan pasukan untuk menghadapi pasukan Tatar di Syam.
Beberapa karya yang pernah ditulisnya adalah al-Qawa’id al-Kubra, Majaz
al-Qur’an, Tafsir al-Qur’an, Muhtashar Shahih Muslim, dan Al Fatawa
al-Mishriyah.
Itulah makanya, Tajuddin as-Subki, Ibnu al-Imad, Tilmitsani, dan Imam
as-Suyuthi memberikan gelar Syaikh al-Islam kepada Izzudin. Ia wafat tahun 660 H dan dimakamkan di Cairo, Mesir.

*3. Imam Nawawi*
Lahir di Nawa, sebuah desa yang berada di Propinsi Dar’an Suriah pada 631 H. Keluarganya sangat menghargai ilmu dien.
Di tahun 649 hijriyah, ia melakukan perjalanan ke Damaskus, Syria untuk
mempelajari kitab Tanbih dan al-Muhadzab. Kitab rujukan dalam madzhab
Syafi’i itu berhasil ia lahap dalam tempo 4,5 bulan. Dalam sehari ia
menghadiri 12 majelis ilmu dalam berbagai macam disiplin ilmu.
Beliau juga termasuk ulama yang produktif, beberapa karya beliau antara
lain, Syarah Shahih Muslim, Syarah Muhadzab, dan Riyadh as-Shalihin.
Banyak ulama yang mengakui Imam Nawawi sebagai Syaikh al-Islam. Di
antaranya, Tajuddin As Subki dalam Thabaqat-nya, Imam Sakhawi dalam
al-Ihtimam, serta Syaikh Abdul Ghani Daqqar dalam karyanya Imam an-Nawawi Syaikh al-Islam wa al-Muslimin.
Beliau wafat pada tahun 676 H dan dikebumikan di Nawa.

*4. Taqiyuddin Ibnu Daqiq al-Ied*
Lahir pada 625 hijriyah, berasal dari keluarga terpandang. Melalui ayahnya, Abu Hasan Ali bin Wahab yang juga seorang ulama ia mendalami fikih mazhab Syafi’i. Ia juga mempelajari hal yang sama kepada murid ayahnya, Al Baha’ al-Qufthi. Sedangkan, ilmu bahasa Arab ia berguru kepada Muhammad bin Fadh al-Mursi.
Semangatnya dalam menuntut ilmu begitu kuat. Taqiyuddin terbang ke Cairo dan berguru kepada Izzudin bin Abdissalam.
Ia pernah mengajar di Dar al-Hadits, Qahira. Banyak ulama yang mengakui ketinggian ilmunya. Al Adfawi pernah berkata, ”Tidak ragu lagi bahwa ia adalah seorang mujtahid, tak ada yang menyanggah, kecuali orang-orang yang keras kepala.”

Karya yang telah dihasilkan, di antaranya Ihkam al-Ahkam, Syarh Umdah
al-Ahkam, al-Iqtirah (Musthalah Hadits), dan Syarh Muqadimah Mathruzi (ushul fikih).
Beberapa ulama telah menyebutnya sebagai Syaikh al-Islam, antara lain
Tajuddin as-Subki dalam Thabaqat-nya, Imam ad-Dzahabi dalam Tadzkirah
al-Huffadz, dan Ibnu Hajar al-Haitami al-Maki. Taqiyuddin wafat pada 716 H.

*5. Ibnu Taimiyah*
Setelah pasukan Tatar menguasai Harran (kini berada di Turki), ia yang lahir di tahun 661 hijriyah, diajak ayahnya hijrah ke Damaskus. Di sana ia berguru kepada beberapa ulama, salah satunya Ibnu Abdu al-Qawi at-Thufi.
Penguasaan terhadap ilmu tidak diragukan lagi, selain menguasai masalah
ushul dan furu’, ia juga seorang hafidz, faqih, dan mufassir. Tak heran pada umur 19 tahun beliau sudah berfatwa.
Guru dari Ibnu Qayim al-Jauziyah, dan Ibnu Katsir ini pernah membuat karya yang cukup fenomenal, Majmu’ah al- Fatawa, Jawab As Shahih, Iqtidha’ Sirath al-Mustaqim, dan Qawa’id Nuraniyah.
Para ulama yang menjulukinya sebagai Syaikh al-Islam antara lain, Imam
Dzahabi, Ibnu Qayim al-Jauziyah, dan Hafidz al-Mizzi.
Ibnu Taimiyah Wafat pada 20 Dzulhijjah 728 H, ketika beliau dalam penjara Qal’ah Dimasyq yang disaksikan oleh salah seorang muridnya Ibnu Qayyim.

*6. Taqiyuddin as-Subki*
As Subki lahir di tahun 683 hijriyah. Ayahnya, Zainuddin adalah sekaligus
gurunya itu adalah seorang hakim. Ia diboyong orang tuanya ke Mesir, untuk berguru kepada beberapa ulama, seperti Hafidz Dimyathi dan Syaikh al-Islam Ibnu Daqiq al-Ied.
Para ulama semasanya, seperti Al Baji, Ibnu Rif’ah, dan Dimyathi
menjulukinya dengan Imam Muhaditsin, Imam Fuqaha, dan Imam Ushuliyin.
Tajuddin as-Subki dan Hafidz al-Mizzi pun memberikan gelar Syaikh al-Islam.
Beberapa karyanya antara lain, Tafsir Durar an-Nadzim, Al Ibhaj Syarh
Minhaj, dan Majmu’ Syarh al-Muhadzab.
Jasad as-Subki, yang wafat pada tahun 756 di Cairo ini diiringi ribuan umat
Islam. Ada yang mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menandingi jumlah petakziyah Imam Ahmad bin Hanbal, kecuali jumlah petakziyah as-Subki.

*7. Ibnu Hajar al-Atsqalani*
Ia lahir dalam keadaan yatim pada tahun 733 hijriyah di Mesir. Di usia 9
tahun, beliau sudah mempu menghafal al-Qur’an, hafal al-’Umdah (kumpulan Hadits-Hadits hukum), Alfiyah Hadits Iraqi (ilmu Hadits).
Imam Syaukani menyebutkan bahwa guru-guru Ibnu Hajar adalah para pakar di bidang masing-masing, antara lain: Hafidz al-Iraqi (ahli Hadits), Ibnu Mulaqqin (ulama terbanyak berkarya), dan Al Bulqini (ahli fikih). Ia pun telah melakukan perjalanan ke Hijaz, Yaman, Syam, dan Makkah untuk mecari ilmu.
Guru dari Imam Sakhawi dan Imam Suyuthi ini menghasilkan karya fenomenal Fathu al-Bari, dalam waktu 25 tahun. Juga beberapa buku yang berhubungan dengan kedudukan periwayat Hadits, seperti Lisan al-Mizan dan Tahdzib at- Tahdzib.
Ulama yang menggelarinya dengan Syaikh al-Islam adalah Imam as Suyuthi. Imam Sakhawi pun mengarang buku khusus yang berjudul Jawahir ad Dhurar fi Tarjamah Syaikh al Islam Ibnu Hajar. Beliau wafat tahun 852 H di Mesir.

(inpas online)

-----------------------

Sunday, February 21, 2010

cerita ku

MUQODIMAH......................

Malam pun semakin larut...ombak laut semakin kalut
Ku mencoba memainkan jemariku di atas keybord
Aku bingung dengan apa yg akan aku tulis...
Semua masih ada dalam hayalku...
Jiwaku menuntunku untuk merangkai kata kata
Walaupun itu tak bermakna...
Bersyair bagiku seperti aku berjalan di padang pasir
Dan syair adalah oase...
Semakin aku menuliskan kata kataku
Semakin haus diriku...
Syair adalah sebuah ungkapan jiwa
Syair digoreskan dengan kejujuran
Ketulusan dan apa adanya
Syair tidak bisa di baca dengan mata
Tak bisa di dengar dengan telinga
Namun bisa dirasakan dengan hati dan perasaan.......
Kan ku ajak anda untuk bermain main dengan imajinasi saya
Melalui untaian kata kata......
..................................................................................................................................................................
CINTA ATAU BARA API?
Duhai kau yg dimabuk cinta
Di mabuk asmara...
Kau telah bermain main dengan cinta
Itu seperti kau menginjak bara api
Kau harus siap terbakar
Dan merasakan sakit dan panasnya cinta...
Cinta atau bara api....itu sama saja
Karena cinta adalah lautan berapi
Dan kau harus bisa menjadi salju untuk membekukannya...
Bersyukurlah kau yang mempunyai cinta...
Walau cinta itu adalah derita
Namun cinta juga es cream
Yang bisa kita jilat jika kita suka...
Srruuuuuuuuupuuut...
Heheheheheheheehe
....................................................................................................
Angin malam mulai membelai tubuhku
Srupppppppppppp weeeeerrrrrrr
Suara suara alam mulai terdengar merdu seperti
Suara sebuah lagu atau biola
Sesekali ku luruskan kaki ku.
Kaki ku pegel...karena trus kutekuk...
Suara jangkrik..krik krik...semakin menambah
Merdu..membuat jemariku semakin leluasa bergoyang
Sinar bulan yang benderang..mulai menyinari malamku yang gelap lagi sepi
Sinar rembulan semakin indah mempertontonkan galeri ciptaan Tuhan
Terlihat 2 boneka pemberian mantan kekasihku yang menemaniku
Yang terkadang ku pukul karena aku kesal dengan yang memberi boneka itu
Karena telah memainkan perasaanku..
Suara gemuruh petir seperti suara Bom Atom
Yang membuatku takut...biar aku lekas tidur..
Namun trus ku paksa...walau mataku keliatan sayup
Kulihat jam di pojok kanan bawah laptopku menunjukan pukul 23:29..aku tak peduli..aku ingin trus menulis,,,beginilah nasip sang pemimpi..yang hanya bisa bermimpi melalui kata kata..dengan harapan suatu saat ada seorang bidadari yang mencintaiku dengan tulus,jujur dan apa adanya....aku mencoba berenang ke tahun 90 an..ku dengar lagu almarhum Nike ardila yang berjudul “Sendiri”...pas banget dengan suasan hatiku..huff..hening
Hening
Hening
Mengingat tadi siang ku berdebat dan saling menghujat dengan mantan kekasihku...huff..kenapa ini bisa terjadi..ahh..lupakan..jadikan itu sejarah cintaku...buka lembaran baru...dengan bermodal keimanan..aku masih bisa bertahan dalam keterpurukan...hidup yang penuh misteri..hidup penuh dengan tanda Tanya...aku ingin ada seseorang yang mnejawab tanda Tanya itu...adakah disitu....
Jam menunjukan pukul 23:45....aku berjanji dalam hatiku..ini awal hidupku yang baru....
Malam malam aku sendiri
Tiada teman yang menemani
Tanpa cinta dan kasih saying..
Huf..begitu sepi hati ini...
Hati ku yang masih dengan luka
Aku bawa berlari untuk mengobati luka luka ini sendiri...
Air mata pun terus berlinang mengingat semua kenangan..
aku yakin suatu hari nanti ada seseorang yang menjawab
semua doa doaku
menjadi sayap untuk hatiku...
bidadariku...aku tak mampu mensketsa wajahmu
tapi aku yakin kau benar benar ada untuku
kau tulang rusukku adalah dirimu...
adakah seseorang yang bisa menjawab semua tanda Tanya ini
???????????????????????????????????????????????????
Malampun semakin larut...ukh...pengen ke kamar mandi dulu...jam telah menunjukan pukul 23:52...aku harus bubu dulu..sebelum ku berkelana dalam mimpi malam..seperti biasa aku membaca surat Al Mulk....

Sunday, February 7, 2010

Tentang Nur Muhammad

Quthubul Habib ‘Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi rhm. dalam mawlidnya “Simthud Durar”

Quthubul Habib ‘Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi rhm. dalam mawlidnya “Simthud Durar” menulis antara lain:-
• ……Telah sampai kepada kami dalam hadits-hadits yang masyhur, bahawa sesuatu yang mula pertama dicipta Allah ialah nur yang tersimpan dalam pribadi ini (yakni Junjungan Nabi s.a.w.). Maka nur insan tercinta inilah makhluk pertama muncul di alam semesta, daripadanya bercabang seluruh wujud ini, ciptaan demi ciptaan, yang baru datangnya ataupun yang sebelumnya (yang yang terlebih dahulu datangnya dari yang kemudian).
• Sebagaimana diriwayatkan Abdur Razzaaq dengan sanadnya sampai kepada Jaabir bin ‘Abdullah al-Anshaari (semoga ridha Allah atas keduanya): “Bahawasanya ia pernah bertanya: “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah, Beritahukanlah kepadaku tentang suatu yang dicipta Allah sebelum segalanya yang lain (yakni sebelum segala makhluk yang lain). Jawab baginda: “Wahai Jabir, sesungguhnya Allah telah menciptakan nur nabimu Muhammad s.a.w. dari nurNya sebelum sesuatu yang lain.”
Ikhwah, jika dikatakan bahawa Allah menciptakan nur Muhammad ini daripada nurNya, maka yang dimaksudkan di sini adalah nur yang menjadi milik Allah, bukannya sebahagian daripada zat Allah yang Maha Suci dan Maha Esa daripada berjuzuk-juzuk dan berpisah-pisah. Inilah yang dikatakan idhafah tasyrifiyyah iaitu suatu sandaran untuk memuliakan sesuatu. Sama seperti kita sandarkan bait (rumah) kepada Allah seperti BaitUllah (rumah Allah) atau ka’baatUllah (ka’bah Allah) dan sebagainya. Sebahagian golongan tersesat kerana beranggapan bahawa nur Muhammad ini asalnya adalah sebahagian dari zat Allah kerana beranggapan bahawa nur itu adalah sebahagian daripada zat Allah. Ini menjadikan pegangan mereka seumpama pegangan nasrani terhadap ketuhanan Nabi Isa a.s. Jelas ini bukanlah pegangan kita Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Kita berpegang bahawa Nur Muhammad ini adalah makhluk yang diciptakan Allah dan tidak lebih daripada itu walau betapa hebat dan agungnya ciptaan ini.

..Insya Allah akan ada sambungannya.. semoga kita bisa mengerti walaupun sedikit..tentang Nur Sayidina Muhammad Saw ...

Membangun rasa PD

Setelah kita mengetahui karakter pede dan tidak pede, maka mulai sekarang janganlah malu-malu atau takut untuk melakukan sesuatu yang baik menurut agama. Selama kita yakin apa yang kita lakukan sesuai dengan agama, dan kita berada pada hal yang benar, maka tidak perlu takut akan kecaman orang.

Memang menampakkan rasa pede itu, harus dibarengi dengan mental CUEK tak menggubris ocehan sekitar. Kalau bisa gitu, maka kita akan maksimal menampakkan rasa pede.

Menampakkan rasa pede itu harus dimulai dengan mencintai diri sendiri, dengan memahami segala kekurangan dan kelebihan, kemudian fokus pada hal-hal positif yang bisa kita kerjakan, setelah itu, carilah potensi diri yang dapat membimbing dan menjadikan kita ke arah yang lebih baik.

Terkadang kita memang merasakan hal yang sang berat dalam melakukan apa yang ada dibenak kita, dan merasa diri kita dikucilkan, dan jika berkumpul dengan teman, kita hanya jadi pendengar setia, dan merasa tidak selevel. Lain dari pada itu, kita selalu mengingat berbagai macam problem kita dan tak kunjung menyelesaikannya. Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa langkah :
1. Saat kita berat melakukan apa yang ada dibenak kita, gak pede bisa melakukannya, maka jalan satu-satunya adalah rubah haluan pikiran pesimis itu. Kalau mereka bisa, maka aku juga pasti bisa dengan caraku sendiri, tumbuhkan perasaan ini. Pasti berhasil, usaha dulu, ntar hasil serahkan pada Allah, wa idza azamta fatawakkal alallah.
2. Jika merasa dikucilkan, maka adalah kesempatan emasmu untuk membuktikan bahwa kamu ada, dengan mengejutkan mereka saat mereka tidak perhatian padamu. Berkreasi tanpa ada sorotan, adalah hal yang paling melegakan hati, dan banyak suksesnya.
3. Saat kita merasa hanya jadi pendengar dan pengikut, maka jadilah pengikut yang berbeda, ntar jika udah dikenal, bikinlah terobosan baru.
4. Saat kita teringat problem yang mendera, maka tanamkan keyakinan, bahwa problem itu akan terurai seiring berjalannya waktu.

Akhir catatan, perlu kita ingat, bahwa kita semua keturunan Nabi Adam, dan Nabi Adam diciptakan dari tanah. Dan jika sudah tahu gini, mengapa kita tidak pede? Iya kan? Hanya taqwa saja yang membedakan kita, dan itupun yang tahu, hanya allah, wallahu a'lam.

ILMU HIKMAH bag 2

Beliau mewanti-wanti agar berhati-hati mengamaklkan ilmu hikmah, terutama yang berupa wifiq, isim, dan azimat. "Sebab, wifiq paling sering mengakibatkan perpindahan keyakinan, dari Allah SWT kepada wifiq." katanya.

Kontroversi seputar kemusyrikan dalam pemakaian wifiq atau azimat memang pernah ada di masa Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist riwayat Abdullah bin Mas'ud dikisahkan, Rasulullah SAW pernah mengisyaratkan perihal azimat dan hukumnya. Sabda Nabi: "Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat, dan guna-guna adalah syirik." (HR. Imam Ahmad).

Lantas bagaimana jika azimat itu berasal dari Al-Qur'an atau Asma' Allah? Tentang hal ini ada perbedaan pandangan diantara para ulama salaf. Sebagian ulama mengatakan boleh, sebagian lagi melarang. Yang membolehkan berpegang pada pemaknaan hadist tentang keharaman jimat yang mengandung kesyirikan. (yang tidak mengandung kesyirikan berarti boleh). Mereka adalah Abdullah bin Amr bin Ash, dan Aisyah Ummul Mukminin. Namun, periwayatan hadist ini lemah. Imam Muhammad Al-Baqir dan Ahmad bin Hambal juga membolehkannya.

Sementara yang melarang antara lain, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Hudzaifah, Uqbah bin Amir, dan Ibnu Akim. Mereka berdalil pada hadist riwayat Ibnu Mas'ud yang mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat, dan guna-guna termasuk syirik." (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

Masalah terbesar bagi pengguna azimat memang pada pelatihan hati, jangan sampai muncul keyakinan bahwa yang mengakibatkan munculnya keajaiban adalah azimat tesebut. Sebab, azimat hanyalah refleksi kebesaran Allah SWT. Gara-gara sering terjadi kesalahan (dan kemusyrikan) pada pengguna azimat itulah, belakangan sebagian ulama melarangnya.

Walhasil, pendalaman aqidah memang masih diperlukan, terutama mengingat kondisi mental kaum muslimin dewasa ini, agar Islam tidak dipahami sebatas pengakuan. Idealnya, aqidah Islam harus ditingkatkan dengan pemahaman, keyakinan, pengalaman, dan pengamalan. Dan yang terpenting ummat harus tahu, kepada siapa mestinya mereka belajar ilmu hikmah.

JADWAL KAJIAN TASAWUF...bulan februari 2010

Pengajian Tasawuf & Kajian Kitab Al Hikam Se-JABODETABEK. Diasuh Oleh : Dr.KH.M. Luqman Hakim MA(PIMRED MAJALAH CAHAYA SUFI)

1. DEPOK

MASJID JAMI’ BAITURROHIM
Jl. Taufiqurrahman No.12,
Beji Timur, Depok

Kontak Person
H. Mukhayar : 081380776515
Ir.Tarma : 081546088715

2010
Januari : 5 & 19
Februari : 2 & 16
Maret : 2 & 16
April : 13 & 27 | Mei : 11 & 25
Juni : 8 & 22 | Juli : 6

Selasa Malam Rabu
Ba’da Isya’.

MASJID JAMI’
AL ISTIQOMAH
Jl. Merdeka Raya (Belakang Samsat), Depok 2 Tengah

Contact Person:
Ust. Rosyid : 081932115737
021-92630659

2010
Januari : 1 l Februari : 5
Maret : 5 | April : 2 | May : 7 Juni : 4 | Juli : 2

Jum’at Malam Sabtu
Ba’da Isya’

MASJID AL MUWAHIDIN
Jl. H Dimun III RT 03/05
Kel. Sukamaju
Kec. Sukmajaya

Contact Person :
Supriyono : 08128020293

2010
Januari : 27
Februari : 24 | Maret : 31
April : 28 | Mei : 26 | Juni : 23

Rabu Malam Kamis
Ba’da Isya’

2. JAKARTA SELATAN

MASJID ALMUNAWAROH
(Gus Dur), Jl Warung Silah, Ciganjur, Jaksel

Contact Person :
Sekretariat : 021-7869275

2010
Januari : 4 & 18
Februari : 1 & 15
Maret : 1 & 15
April : 5 & 19 | Mei : 3 & 17
Juni : 7 & 21 | Juli : 5

Senin malam Selasa
Waktu Ba’da Isya’

RESTORAN LEMBUR
KURING BIBET
Jl. Ampera Raya
No. 120 b, Jaksel

Kontak Person:
Herlina : 0818832366
Lywa Fauzi : 081399933551

2010
Januari : 2 | Februari : 6
Maret : 6 | April : 3 l Mei : 1
Juni : 5 l Juli : 3

Sabtu sore, jam 15:30

JL. MASJID AN-NUR NO.13
Kebon Nanas, Kebayoran Baru (Belakang ITC PERMATA HIJAU)

Contact Person:
Ahmad Dimyati (Dayat ): 081359357603
H. Arifin : 021-71575115

2010
Januari : 14 l Februari : 4 Maret : 4 & 18 | April : 15
Mei : 20 | Juni : 3 & 17
Juli : 1

Kamis Malam Jum’at
Ba’da Isya’

MUSHOLLA
AT THOHARIYAH
Jl. Patal Senayan Kebayoran Lama

Contact Person:
Ust. H. Mukhayar :
08170874352
021-53676944

2010
Januari : 11
Februari : 15
Maret : 22 April : 26
Mei : 31 l Juli : 5

Senin Malam Selasa kliwon
Ba’da Isya’

3. JAKARTA UTARA

KEDIAMAN H. HADI SUKIRNO
JL. Benteng Mas 1. No. 6
Sunter Jaya

Contact Person:
H. Hadi Sukirno: 0816888435
021-65305717

2010
Januari : 29 l Februari : 26
Maret : 26 l April : 23
Mei : 28 l Juni : 25

Jum’at malam Sabtu
Waktu Jam 09,00

4. JAKARTA PUSAT

MASJID HIDAYATULLAH
Jl. Karet Depan, Kel. Karet Semanggi. Belakang Gedung Sampoerna Strategic Square.

Kontak Person:
Lywa Fauzi : 081399933551
02199933551

2010
Januari : 16 l Februari : 20
Maret : 20 l April : 17
Mei : 15 | Juni : 19

Sabtu sore
Waktu jam 15.30

KAJIAN SPIRITUAL LEPAS KERJA

MASJID BAITUL IHSAN
Komp. Perkantoran Bank Indonesia, Jakpus

Contact Person:
Ust. Agung : 0811861405
Sekretariat : 021-3866374

Setiap Hari Rabu
Waktu Jam 17.00

5. JAKARTA TIMUR

KEDIAMAN
H. MURDJANI
Jl. Melati No. 17
Kelapa Dua Wetan, Ciracas

Contact Person:
H. Murdjani : 0811859453
021-8717612

2010
Januari : 8 l Februari : 12
Maret : 12 l April : 9 | Mei : 14 Juni : 11 | Juli : 9

Jumat malam Sabtu
Waktu Ba’da Isya’

MUSHOLA AL ANSHOR
Jl. Pangkalan Jati V No. 59
Rt. 02/05 Pangkalan Jati
Jakarta Timur

Contact Person:
H. Tulus Uripto : 0818166123

2010
Januari : 12 | Februari : 9
Maret : 9 | April : 20
Mei : 18 | Juni : 15
Juli : 13

Selasa malam Rabu
Ba’da Isya’

MASJID AT-TAQWA
Harapan Baru Regency
Kota Baru, Cakung
Bekasi Barat

Contact Person:
Yusuf : 081315316455

2010
Januari : 25 | Februari : 22
Maret : 29 | April : 26
Mei : 24 | Juni : 28

Senin malam Selasa
Ba’da Isya

6. BEKASI

MASJID AL-BUQSYAN
Perum Bekasi Timur Permai
Ds. Setia Mekar-Tambun Selatan

Contact Person:
Ir. Sukris Handoko MBA : 08558828761
Ust. Faizal : 021-96944499

2010
Januari : 16 l
Februari : 20
Maret : 20
April : 17
Mei : 15
Juni : 19

Sabtu Mlalam
Waktu Ba’da Isya’
TANGERANG

GEDUNG DAKWAH HAJI
Jl. Ki Sama’un No. 17
Tanggerang

Contact Person :
Ibu Nur : 021-94030405
Fatchan : 081519230771

2010
Januari : 2 l Februari : 6
Maret : 6 l April : 3 l Mei : 1
Juni : 5 | Juli : 3

Sabtu Pagi
Waktu Jam 09,00

PERUM BATAN INDAH
Blok. E No.22, Serpong

Contact Person:
H. Tengku Hamid : 021 7560334 | 0811993473

2010
Januari : 28 l Februari : 18 Maret : 25 | April : 29
Mei : 27 | Juni : 24

Kamis Malam Jum’at
Waktu Ba’da Isya’

7. BOGOR

YIC AL GHAZALI
Pengajian Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Majlis Al Kiafaah As Tsaqofi
Jl. Cempaka no.1 Kota Paris

Contact Person :
Turmudi : 0251-2145553
yeyen : 0251-2163874,
Cak Mul : 081317579717

2010
Januari : 3 l Februari : 7
Maret : 7 l April : 4
Mei : 2 l Juni : 6 l Juli : 4

Minggu malam Senin
Ba’da Isya

SHOLAT HAJAT & DZIKIR BERJAMAAH
(KHUSHUSHIYAH )

SETIAP MALAM JUMAT KLIWON
Mesjid Jami’ Baiturrohim
Jl. Taufiqurrahman No. 12 Beji Timur Depok

2010
Januari : 21
Februari : 25
April : 1
Mei : 6
Juni : 10
Juli : 15

Contact Person:
Drs. H. Mukhayar : 081380776515
Ir. Tarma : 081546088715

KAJIAN SUFI DI SURABAYA,MALANG DAN
BANDUNG.

Ikuti Kajian-kajian Dunia Sufi di beberapa kota besar yang diasuh oleh
KHM Luqman Hakim MA

1. Masjid Agung Surabaya (MAS)
Setiap hari Sabtu ke 4,
pukul 15.00 WIB sampai selesai.
Contact Person :
Hj. Wiwik Malik
0811331620087

2. Masjid Sabilillah
Jl. Raya Belimbing, Malang. Setiap Hari Minggu ke IV pukul
9.00 WIB
Contact Person :
Bpk. Prof. Dr. Sutomo 0811361586

3. Masjid Raya Bandung Setiap Hari Minggu ke II pukul 15.00 WIB
Contact Person :
Bapak Edy: 0811220340
Ibu Fifi: 081513618069

ILMU HIKMAH

Ilmu hikmah, yang antara lain berupa Azimat, merupakan Khazanah budaya Islam yang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW. Namun, jika akidah dan iman penggunanya tidak kuat, bisa terjerumus ke dalam syirik.

Kemampuan supranatural memang merupakan fenomena tersendiri, dan begitu lekat dengan kehidupan tradisional negeri ini. Hampir semua cerita rakyat atau legenda yang diceritakan turun temurun selalu disisipi dengan kisah-kisah kesaktian tokoh-tokohnya.
Kekuatan dan peristiwa-peristiwa supranatural sebenarnya juga dikenal dalam khazanah Islam yang lazim disebut khariqul 'adah, yakni sesuatu yang berada di luar kebiasaan atau hukum alam. Dalam terminologi ilmu aqidah, khariqul 'adah dibagi menjadi lima.

Pertama, Mukjizat, yaitu keluarbiasaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan Rasul.

Kedua, karomah, keluarbiasaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kekasih Allah alias para wali.

Ketiga, ma'unah, keluarbiasaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada orang-orang shaleh.

Keempat, irhasy, keluarbiasaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada orang mukmin biasa.

Kelima, istidraj, keluarbiasaan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada orang kafir atau zalim sebagai upaya membiarkan atas kejahatannya ~ dalam bahasa jawa: nglulu. Orang betawi bilang: ngambul.

Kelima supranaturalitas seperti itu murni anugerah dari Allah SWT. Diluar yang lima tersebut, ada lagi keluarbiasaan yang oleh Allah SWT didasarkan pada upaya manusia. Hanya melalui riyadhah (tirakat) yang kuat dan keyakinan yang teguhlah supranaturalitas bisa diraih. Kaifiat atau tata cara itulah yang lazim disebut ilmu hikmah.

Adapun ilmu hikmah menurut bahasa berarti kearifan, atau mengetahui rahasia dibalik sesuatu. Hikmah juga berarti mengambil sesuatu sesuai dengan kaifiatnya, tata caranya. Menurut Dr. Said Agil Siradj, salah satu ketua PBNU, ilmu hikmah bukan bagian dari tasawwuf, juga bukan karamah. Sebab, jika diamalkan sesuai dengan kaifiatnya, biasanya berhasil ~ tak perduli yang mengamalkannya orang baik, setengah baik, atau jahat sekalipun. Berbeda dengan karamah, yang merupakan anugerah dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang terpilih, yaitu orang-orang shaleh.

Karena itu, seorang tokoh ilmu hikmah seperti imam Ali Al-Buni, penyusun kitab legendaris Syamsul Ma'arif dan Mamba'u Usul al-Hikmah, tidak mesti identik sebagai sufi (tapi menurut Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, imam Ali Al-Buni termasuk waliyyullah). Meskipun ada juga beberapa ulama sufi yang menguasai ilmu hikmah. Ibnu Sina dikenal sebagai ulama sufi pencipta wafaq, atau rajah, yaitu rangkaian beberapa huruf Arab yang diyakini dapat mendatangkan kekuatan dengan izin Allah SWT. Demikian pula dengan imam Ghazali, yang juga menguasai ilmu hikmah dan menciptakan rajah-rajah kecil.

Menurut Syekh Abdullah Sahal At-Tasturi, ilmu hikmah ialah ilmul awa-il, ilmu kuno yang diturunkan oleh Allah SWT khusus kepada Hurmus, tokoh yang konon pertama kali menerjemahkan nilai-nilai gaib menjadi kenyataan. Siapa sebenarnya Hurmus ~ yang dipercaya hidup dizaman Babylonia dimana Nabi Idris hidup ~ tidak jelas.

Dalam berbagai faidah dan fungsinya ilmu hikmah terbagi dalam tiga bentuk. Pertama, berupa tulisan yang lazim disebut wifiq (wafaq) atau isim, yang seringkali juga disebut azimat, yang berarti keteguhan, karena diyakini dapat membantu mendapatkan keteguhan setelah berdoa. Isi azimat macam-macam. Ada yang berupa ayat Al-Qur'an, asma Allah SWT, nama Nabi, nama malaikat, atau nama orang-orang shaleh ~ termasuk nama tujuh pemuda shaleh yang bersembunyi di Gua Kahfi. Ada pula yang berisi huruf atau angka-angka Arab dalam rangkaian tertentu.

Kedua, berupa bacaan. Ilmu hikmah berupa bacaan ini banyak ragamnya, seperti ratib, yaitu rangkaian doa susunan para habib salaf yang masyhur sebagai waliyullah, terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an dan dzikir ma'tsurat, yaitu dzikir dari Rasullah SAW yang diijazahkan secara umum kepada umat. Ada pula yang berupa hizib, yaitu doa perlindungan yang disusun oleh para auliya, seperti hizib nawawi susunan Imam Nawawi, hizib nashr milik Syekh Abu hasan Syadzili, dan sebagainya yang ijazahnya diberikan secara khusus. Ada pula yang berupa asma', yaitu dzikir tawassul dengan menyebut asma' Allah, para Nabi, Malaikat, dan auliya. Ada yang berupa jaljalut, yaitu rangkaian doa yang berasal dari doa sya'ir orang-orang shaleh, seperti jaljalut sayidina Ali binAbi thalib, atau kutipan bait-bait burdah, dan sebagainya. Ada pula ilmu hikmah yang berupa shalawat.
Ilmu hikmah yang berupa bacaan, ada yang tersusun dalam bahasa Arab, ada yang berbahasa suryani, yaitu bahasa malaikat. Doa-doa atau bacaan dalam ilmu hikmah tersebut sering juga disebut ruqyah, yang secara bahasa berarti mantra atau jampi-jampi.

Bentuk ilmu hikmah yang ketiga berupa amalan, yang biasanya berupa puasa atau sholat sunah, menyertai pengamalan bacaan ilmu hikmah atau penulisan wifiq. Puasa sunah yang sering diijazahkan adalah puasa sunah mutlak, sedangkan sholat sunahnya adalah sholat hajat. Kedua macam ibadah itu diniatkan untuk taqorrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) agar hajatnya lekas terkabul. Mengenai keluarbiasaan yang diupayakan melalui taqorrub ilallah, hikmahnya bukan hanya berupa nushrah (pertolongan) Allah SWT, tapi bahkan berupa qudratullah (ketetapan Allah) dan irodatullah (kehendak Allah). Dan ketetapan serta kehendak Allah itu terkadang tidak melalui sunnatullah biasa. Orang yang terkena api, menurut sunnatullah, seharusnya terbakar. Tapi dengan irodah Allah SWT ia bisa selamat.

Oleh karena ilmu hikmah termasuk ilmu yang sangat kuno (awa-il), wajar jika menimbulkan pro-kontra dalam menyikapinya. Para ulama ahli hadist misalnya, menolak menggunakan ilmu hikmah, karena mereka menganggap cukuplah sudah kaum muslimin mengamalkan wirid yang disjarkan Rasulullah SAW. Wirid-wirid yang dikenal sebagai al-waridatul ma'tsurat itu antara lain ayat kursi, surah Al-Falaq, An-Nas, Ya-Sin, Al-Mulk, Al-Waqi'ah ~ yang dimasyarakatkan oleh Imam Hanafi.

Dilain pihak, mereka yang menerima ilmu hikmah juga punya hujjah atau argumentasi. Dalam hal wifiq,misalnya, dalam kitab Khazinatul Asrar karya Sayid Muhammad Haqqi An-Nazili,halaman 72, Imam An-Naisaburi meriwayatkan ucapan Ibnu Abbas yang menganjurkan penulisan nama tujuh pemuda shaleh penghuni Gua Kahfi. Faedahnya: orang yang bersangkutan terjaga dari kebakaran, juga bisa untuk mendiamkan tangis anak kecil yang rewel. Dalam kitab yang sama juga dinukilkan hadist Rasulullah SAW (tanpa rawi), "Ajarilah anak-anak mu nama-nama Ashabul Kahfi, karena sesungguhnya jika nama-nama itu ditulis dipintu, rumah tidak akan terbakar; jika ditulis diperhiasan, tidak dicuri; jika ditulis diperahu, tidak tenggelam.

Sementara dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah diriwayatkan, pada zaman sahabat Rasulullah SAW ada doa perlindungan diri dari godaan syetan yang dianjurkan selalu dibaca oleh kaum muslimin. Sedangkan bagi anak kecil yang belum mampu membaca, dianjurkan menuliskan dan menjadikan doa tersebut sebagai kalung.
Meski diyakini sebagian bersumber dari Rasulullah SAW, dan sebagian dari ulama salaf yang shaleh, periwayatan ilmu hikmah memang jarang mencapai derajat shahih. Bahkan terkadang tidak terdapat sanadnya.

Menurut KH. Syafi'i Hadzami, seorang Ulama Betawi, sebagian hadist tentang ilmu hikmah tersebut memang diriwayatkan secara sirri, rahasia, sehingga seringkali sanadnya hanya mencapai kwalitas dha'if (lemah) atau hasan (baik). Sebagian lagi diperoleh Ulama dari Rasulullah SAW melalui mimpi. "Mimpi bertemu Rasulullah adalah sebuah kebenaran,: kata Muallim Syafi'i. "Dalam hal hukum, ia tidak bisa dijadikan sandaran. Tapi dalam hal fadha-ilul a'mal, keutamaan ibadah, amalan yang didapat dari mimpi bertemu Rasulullah SAW boleh diamalkan. Dalam hal ini, KH. Said Agil Siradj mengaku juga mengamalkan beberapa ilmu hikmah seperti pembacaan hizib. "Apa salahnya kita menerima ilmu hikmah, asal tidak bertentangan dengan prinsip tauhid?Asal kita minta hanya kepada Allah SWT ~ meskipun yang kita pakai cara-cara kuno, itu tidak ada masalah."