Masgartha Kuartanegara January 23 at 2:33pm Reply
Salam Sahabat Mahakosmos,
Alam semesta menganut hukum Law of Attraction, yaitu Hukum Tarik Menarik. Apa yang bersemayam di badan baik yang disadari maupun tidak disadari dari segala kebiasaan (habit) perkataan, pola pikir, perilaku…. ternyata menjadikan program kehidupan. Semuanya dalam bentuk energi yang terperangkap di perasaan, pikiran, aliran darah, rongga badan, dan seluruh anggota tubuh. Energi inilah yang memancar dari badan ke sekitarnya laksana sebuah aura tubuh dan menarik energi yang selaras, frekuensi yang selaras.
Inilah yang disebut dalam agama, apapun yang kita lakukan sekecil-kecilnya sebesar biji saga pun baik suatu kebaikan maupun kejahatan akan mendapat balasannya. Dan balasan itu nyata di dalam kehidupan sekarang. Tentu itulah cerminan kehidupan nanti setelah alam dunia ini.
Banyak dari kita yang selalu mengalami kesulitan dalam hidup. Selalu saja menghadapi penolakan dalam kehdupan. Menawarkan bisnis, produk, pertemanan, kebaikan selalu ditolak oleh siapapun baik yang dikenal maupun tidak.
Pernahkah Anda kedatangan seseorang menawarkan sesuatu. Dan tiba-tiba dalam diri Anda yaitu hati, perasaan muncul kurang begitu suka dengan orang yang datang ini. Akhirnya menolak apapun yang ditawarkan orang tersebut.
Sebaliknya menghadapi seseorang lain, kok ya perasaan hati ini tidak kuasa menolak dan akhirnya seperti luluh dan mengiyakan tawaran seseorang.
Kenapa?
Sesungguhnya hati kecil Anda memberikan intuisi karena memiliki fasiltas indera yang mampu menangkap getaran energi bahan dasar dari apapun, dari motif, niat atau programming badan seseorang. Tanpa disadari, intuisi Anda menangkap getaran energi programming positif maupun negatif peristiwa diatas. Sehingga timbul penolakan ataupun penerimaan dengan senang hati.
Sebab terciptanya suatu programming kehidupan di badan tanpa kita sadari adalah karena kebiasaan kita sendiri yang melalukan. Tanpa disadari dalam kehidupan selalu berkata tidak. Selalu menolak bahkan ketus. Baru ditawari peluang bisnis, sudah seperti tahu apa yang akan terjadi, langsung ditolak. Bahkan dikomentari: “wah ini pasti MLM ini... wah gak bagus ini, manajemennya kurang bagus.....”
Apapun kejadian penolakan ini, tanpa disadari satu demi satu kejadian akan menyimpan program dalam tubuh, dan tanpa terasa puluhan, ratusan bahkan ribuan kejadian penolakan terakumulasi dalam badan menjadi programming. Akhirnya menjadi karakter inti. Artinya: selalu berprasangka negatif, baru mau ditawarkan peluang saja..... langsung menolak. Nah lho.
Program menolak inilah yang sesungguhnya akan menarik program yang sama, sehingga dalam kehidupan... selalu sulit. Selalu ditolak apapun lakon kehidupan. Istilah betawi: kemane-mane ente bergerak.... pasti mentok.
Solusinya adalah segera cabut program kehidupan Anda dengan healing mind set ini. Dalam session ke-2 tafakuran pembersihan, Mahakosmos juga latihan bareng membuang mind set dalam diri yang tertanam dalam perasaan, pikiran, aliran darah, sel-sel, daging, organ tubuh, yaitu dengan power spirit yang telah dibangkitkan di awal session. Membuang detoks programming negatif.
Mind set: selalu gagal, selalu sulit, putus asa, kesedihan, prasangka negative, dan lain-lain. Kemudian mengisinya dengan mind baru dengan olah pikiran, rasa dan olah tubuh dalam suatu tafakur / meditasi. Rasa menjadi Kenyataan.
Tanpa kita sadari, sesungguhnya ayat-ayat agama mengajarkan kita berperilaku positif dalam tutur kata, sikap, perbuatan adalah menanamkan kita membentuk program kehidupan positif yang dampaknya untuk kebaikan kita sendiri agar mendapat ganjaran kehidupan yang juga baik.
Nabi Muhammad tidak pernah menolak siapapun yang datang minta tolong atau orang yang datang. Baru makan, ada yang datang dan lebih perlu... makanan itu diberi semuanya. Tidak pernah menolak menerima tamu dan memberi sedekah. Jadi wajarlah, beliau disholawati diberi salam oleh seluruh alam semesta karena positif mind, feeling, dan habitnya.
Kehidupan baik, keluarga baik, relasi baik, tetangga baik, rejeki baik dan selalu positif, sesungguhnya karena kita sendiri yang membuatnya. Kita sendiri yang men-settingnya sebelumnya di masa lalu.
Salam Ikhlas,
Mas Kris
No comments:
Post a Comment