Masgartha Kuartanegara January 23 at 2:33pm Reply
Salam Sahabat Mahakosmos,
Alam semesta menganut hukum Law of Attraction, yaitu Hukum Tarik Menarik. Apa yang bersemayam di badan baik yang disadari maupun tidak disadari dari segala kebiasaan (habit) perkataan, pola pikir, perilaku…. ternyata menjadikan program kehidupan. Semuanya dalam bentuk energi yang terperangkap di perasaan, pikiran, aliran darah, rongga badan, dan seluruh anggota tubuh. Energi inilah yang memancar dari badan ke sekitarnya laksana sebuah aura tubuh dan menarik energi yang selaras, frekuensi yang selaras.
Inilah yang disebut dalam agama, apapun yang kita lakukan sekecil-kecilnya sebesar biji saga pun baik suatu kebaikan maupun kejahatan akan mendapat balasannya. Dan balasan itu nyata di dalam kehidupan sekarang. Tentu itulah cerminan kehidupan nanti setelah alam dunia ini.
Banyak dari kita yang selalu mengalami kesulitan dalam hidup. Selalu saja menghadapi penolakan dalam kehdupan. Menawarkan bisnis, produk, pertemanan, kebaikan selalu ditolak oleh siapapun baik yang dikenal maupun tidak.
Pernahkah Anda kedatangan seseorang menawarkan sesuatu. Dan tiba-tiba dalam diri Anda yaitu hati, perasaan muncul kurang begitu suka dengan orang yang datang ini. Akhirnya menolak apapun yang ditawarkan orang tersebut.
Sebaliknya menghadapi seseorang lain, kok ya perasaan hati ini tidak kuasa menolak dan akhirnya seperti luluh dan mengiyakan tawaran seseorang.
Kenapa?
Sesungguhnya hati kecil Anda memberikan intuisi karena memiliki fasiltas indera yang mampu menangkap getaran energi bahan dasar dari apapun, dari motif, niat atau programming badan seseorang. Tanpa disadari, intuisi Anda menangkap getaran energi programming positif maupun negatif peristiwa diatas. Sehingga timbul penolakan ataupun penerimaan dengan senang hati.
Sebab terciptanya suatu programming kehidupan di badan tanpa kita sadari adalah karena kebiasaan kita sendiri yang melalukan. Tanpa disadari dalam kehidupan selalu berkata tidak. Selalu menolak bahkan ketus. Baru ditawari peluang bisnis, sudah seperti tahu apa yang akan terjadi, langsung ditolak. Bahkan dikomentari: “wah ini pasti MLM ini... wah gak bagus ini, manajemennya kurang bagus.....”
Apapun kejadian penolakan ini, tanpa disadari satu demi satu kejadian akan menyimpan program dalam tubuh, dan tanpa terasa puluhan, ratusan bahkan ribuan kejadian penolakan terakumulasi dalam badan menjadi programming. Akhirnya menjadi karakter inti. Artinya: selalu berprasangka negatif, baru mau ditawarkan peluang saja..... langsung menolak. Nah lho.
Program menolak inilah yang sesungguhnya akan menarik program yang sama, sehingga dalam kehidupan... selalu sulit. Selalu ditolak apapun lakon kehidupan. Istilah betawi: kemane-mane ente bergerak.... pasti mentok.
Solusinya adalah segera cabut program kehidupan Anda dengan healing mind set ini. Dalam session ke-2 tafakuran pembersihan, Mahakosmos juga latihan bareng membuang mind set dalam diri yang tertanam dalam perasaan, pikiran, aliran darah, sel-sel, daging, organ tubuh, yaitu dengan power spirit yang telah dibangkitkan di awal session. Membuang detoks programming negatif.
Mind set: selalu gagal, selalu sulit, putus asa, kesedihan, prasangka negative, dan lain-lain. Kemudian mengisinya dengan mind baru dengan olah pikiran, rasa dan olah tubuh dalam suatu tafakur / meditasi. Rasa menjadi Kenyataan.
Tanpa kita sadari, sesungguhnya ayat-ayat agama mengajarkan kita berperilaku positif dalam tutur kata, sikap, perbuatan adalah menanamkan kita membentuk program kehidupan positif yang dampaknya untuk kebaikan kita sendiri agar mendapat ganjaran kehidupan yang juga baik.
Nabi Muhammad tidak pernah menolak siapapun yang datang minta tolong atau orang yang datang. Baru makan, ada yang datang dan lebih perlu... makanan itu diberi semuanya. Tidak pernah menolak menerima tamu dan memberi sedekah. Jadi wajarlah, beliau disholawati diberi salam oleh seluruh alam semesta karena positif mind, feeling, dan habitnya.
Kehidupan baik, keluarga baik, relasi baik, tetangga baik, rejeki baik dan selalu positif, sesungguhnya karena kita sendiri yang membuatnya. Kita sendiri yang men-settingnya sebelumnya di masa lalu.
Salam Ikhlas,
Mas Kris
Mari kita bangun negeri kita, jayalah indonesia, jayalah Insinyur Insinyur Indonesia. Mari kita turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Monday, January 25, 2010
Ketika kita berada diantara dua pilihan
* Shalat dua rakaat sunnah.
Anjuran ulama: Rakaat pertama membaca Alkafirun, Rakaat kedua Al Ikhlash.
Sebagian lagi menambahi, sebelum Alkafirun membaca Alqashash 68-70, dan sebelum Al Ikhlash membaca Al Ahzab 36.
* Lalu berdoa: membaca hamdalah dan shalawat lalu:
اللهم إني أستخيرك بعلمك, وأستقدرك يقدرتك, وأسألك من فضلك العظيم, فإنك تقدر وما أقدر, وتعلم وما أعلم , وأنت علام الغيوب. اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري, عاجل أمري وآجله, فاقدره لي ويسره لي, ثم بارك لي فيه؛ وإن كنت تعلم أن هذا الأمر شر لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري, عاجل أمري أو آجله, فاصرفه عني واصرفني عنه, واقدر لي الخير حيث كان ثم رضني به -lalu menyebutkan kbutuhannya.
Atau doa:
اللهم خر لي واختر لي.
(( Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmik, wa astaqdiruka biqudratik, wa as-aluka min fadhlikal 'adzim, fa innaka taqdir wala aqdir, wa ta'lam walaa a'lam, wa anta 'allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra khoirun lii fi dinii wa ma'asyii wa 'aqibati amrii, 'ajili amrii wa aajilihi, faqdur-hu li, wa yassirhu lii tsumma baarik lii fih. Wa in kunta ta'lamu anna hadzal amra syarrun lii fi dinii wa ma'asyii wa 'aqibati amrii, 'ajili amrii wa aajilihi, fash-rif-hu anni, wash-rif-nii anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaan, tsumma raddlini bih. *lalu menyebut kebutuhannya* ))
Atau dengan doa:
(( Allahumma khir lii wakhtar lii ))
Anjuran ulama: Rakaat pertama membaca Alkafirun, Rakaat kedua Al Ikhlash.
Sebagian lagi menambahi, sebelum Alkafirun membaca Alqashash 68-70, dan sebelum Al Ikhlash membaca Al Ahzab 36.
* Lalu berdoa: membaca hamdalah dan shalawat lalu:
اللهم إني أستخيرك بعلمك, وأستقدرك يقدرتك, وأسألك من فضلك العظيم, فإنك تقدر وما أقدر, وتعلم وما أعلم , وأنت علام الغيوب. اللهم إن كنت تعلم أن هذا الأمر خير لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري, عاجل أمري وآجله, فاقدره لي ويسره لي, ثم بارك لي فيه؛ وإن كنت تعلم أن هذا الأمر شر لي في ديني ومعاشي وعاقبة أمري, عاجل أمري أو آجله, فاصرفه عني واصرفني عنه, واقدر لي الخير حيث كان ثم رضني به -lalu menyebutkan kbutuhannya.
Atau doa:
اللهم خر لي واختر لي.
(( Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmik, wa astaqdiruka biqudratik, wa as-aluka min fadhlikal 'adzim, fa innaka taqdir wala aqdir, wa ta'lam walaa a'lam, wa anta 'allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra khoirun lii fi dinii wa ma'asyii wa 'aqibati amrii, 'ajili amrii wa aajilihi, faqdur-hu li, wa yassirhu lii tsumma baarik lii fih. Wa in kunta ta'lamu anna hadzal amra syarrun lii fi dinii wa ma'asyii wa 'aqibati amrii, 'ajili amrii wa aajilihi, fash-rif-hu anni, wash-rif-nii anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaan, tsumma raddlini bih. *lalu menyebut kebutuhannya* ))
Atau dengan doa:
(( Allahumma khir lii wakhtar lii ))
What's love means???
Cucum Shenong Banten January 25 at 7:58am Reply
Mungkin akan begitu menyakitkan atau akan menyebabkan rasa sakit dan menderita tapi jika kau tak mengikuti hati kamu akan menangis
Jauh lebih pedih saat kita menyadari bahwa kita baru mencintai seseorang
Jangan
is the place for Summaries and Reviews about everything
* Learn more
* Write & earn
* Start reading the best
berharap seseorang mencintai mu percis seperti kamu mencintainya
Seorang pecinta terbaik adalah sahabat yang terhebat
Cinat tak pernah begitu indah jika tanpa persahabatan
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta
Cinta bukan sekedar perasaan tapi sebuah komitmen
Cinta tak perlu berakhir bahagia karena cinta tak perlu berakhir
‘Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan’
Cinta tidak dating dari bibir lidah dan pikiran melainkan dari hati
Jika mencintai harus siap menerima penderitaan karena mengharapkan kebahagiaan akhir dari sebuah cerita sedangkan penderitaan adalah awal dari kebahagian.
Lebih baik kehilangan harga diri dan ego bersama orang yang kita cintai daripada kehilangan orang yang kita cintai karena ego tak berguna saat itu.
‘ Bagaimana aku akan mengatakan selamat tinggal pada seseorang yang tidak pernah ku miliki !!!!’
Kenapa tetes airmata jatuh demi orang yang tak pernah menjadi kepunyaan ku!!!
Kenapa aku merindukan orang yang tak pernah bersama ku ?
Kenapa aku mencintai seseorang yang cintanya tak pernah untuk ku…..
Jangan mencintai seseorang seperti bunga karna bunga mati kala musim berganti
Cintailah dia seperti angin karena angin berhembus selamanya.
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan lah dalam pikiranmu bahwa ada seseorang yang bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali serpihan-serpihankaca itu sehingga akan menjadi utuh kembali …..
Mencintai bukan untuk memiliki tapi sarana untuk mendewasakan diri
“Dream can change but Love is forever”
Mungkin akan begitu menyakitkan atau akan menyebabkan rasa sakit dan menderita tapi jika kau tak mengikuti hati kamu akan menangis
Jauh lebih pedih saat kita menyadari bahwa kita baru mencintai seseorang
Jangan
is the place for Summaries and Reviews about everything
* Learn more
* Write & earn
* Start reading the best
berharap seseorang mencintai mu percis seperti kamu mencintainya
Seorang pecinta terbaik adalah sahabat yang terhebat
Cinat tak pernah begitu indah jika tanpa persahabatan
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta
Cinta bukan sekedar perasaan tapi sebuah komitmen
Cinta tak perlu berakhir bahagia karena cinta tak perlu berakhir
‘Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan’
Cinta tidak dating dari bibir lidah dan pikiran melainkan dari hati
Jika mencintai harus siap menerima penderitaan karena mengharapkan kebahagiaan akhir dari sebuah cerita sedangkan penderitaan adalah awal dari kebahagian.
Lebih baik kehilangan harga diri dan ego bersama orang yang kita cintai daripada kehilangan orang yang kita cintai karena ego tak berguna saat itu.
‘ Bagaimana aku akan mengatakan selamat tinggal pada seseorang yang tidak pernah ku miliki !!!!’
Kenapa tetes airmata jatuh demi orang yang tak pernah menjadi kepunyaan ku!!!
Kenapa aku merindukan orang yang tak pernah bersama ku ?
Kenapa aku mencintai seseorang yang cintanya tak pernah untuk ku…..
Jangan mencintai seseorang seperti bunga karna bunga mati kala musim berganti
Cintailah dia seperti angin karena angin berhembus selamanya.
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan lah dalam pikiranmu bahwa ada seseorang yang bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali serpihan-serpihankaca itu sehingga akan menjadi utuh kembali …..
Mencintai bukan untuk memiliki tapi sarana untuk mendewasakan diri
“Dream can change but Love is forever”
Dialog kita dengan Allah
Umar Sahid January 25 at 10:05am Reply
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warohmatullohiwabarakatuh,
SAudaraku,
Kita, Mempunyai waktu-waktu khusus yang rutin, setiap hari dan bahkan setiap saat untuk bisa bertemu dengan Dzat yang kekuasaanNYa tidak terbatas. Sehingga kita semestinya tidak pernah terlalu merasa sempit, terlalu berduka menghadapi kesulitan dunia. Kita, sebenarnya sudah diberi sarana sangat efektif untuk berbicara, meminta, memohon, mengadu kepada DZat yang Maha PEngasih dan Maha Penyayang.
Ya....., Alloh SWT menyediakan waktu-waktu dialog yang sangat istimewa untuk kita. Lihatlah bagaimana indahnya dialog Alloh dengan kita didalam HAdist Qudsi yang disampaikan Rosululloh SAW, disaat kita sholat. Rosululloh SAW bersabda bahwa Alloh SWT berfirman: " Aku telah membagi sholat menjadi 2 bagian antara Aku dan Hambaku. DAn HAmbaKu mendapatkan apa yang ia minta. Jika ia ( Hamba ALloh ) mengatakan: " Alhamdulillahi Rabbil Alamiin" Alloh Berfirman : "HAmbaKu telah memujiKu, Jika Ia MEngatakan ArrahmanirRohiim" Alloh Berfirman: " HAmbaKu MemujaKu, jika IA mengatakan " MAliki YAumiddin" Alloh Berfirman : "HAmbaKu MemuliakanKu, Jika IA MEngatakan Iyya ka na'budu wa iyya kanastain " Alloh berfirman: " Inilah bagianKu dari hambaKu dan bagi HambaKu akan memperoleh yang ia minta. Jika orang sholat itu berkata : "ihdina shiratolmustaqim, shiratol ladzina an'anma alaihim ghairil maghdubi alaihim wa la dhoollliin, Alloh Berfirman: "Ini bagian untuk HAmbaKu dan Bagi hambaKu apa yang ia Minta ( Shohih Muslim, Kitabus As Sholat )
Saudaraku,
Suasana dialog , komunikasi, Munajat kepada Alloh seperti inilah yang dirasakan dengan baik oleh para salafusshalih, bahkan hingga ia mempersiapkn diri melakukan shalat.
Lihatlah bagaimana Jawaban Hatim Al A'sham saat ditanya " bagaimana engkau bisa khusyu' dalam sholat ? Ia MEngatakan "Aku khusyu' dalam sholat denag cara aku berdiri lalu bertakbir lalu berfikir seolah Ka'bah ada di hadapanku, bahwa jembatan shirat ada di bawah kakiku, bahwa surga ada di sisi kananku, dan neraka ada disisi kiriku, bahwa malaikat maut ada dibelakangku, bahwa Rosululloh SAW memperhatikan sholatku, dan aku mengira itu adalah sholat terakhir. Lalu aku bertakbir dengan penuh pengagunggan kepada ALloh. Aku membaca ayat Alqur'an dengan penghayatan. Aku ruku' dan sujud dengan penuh ketundukan, dan akujadikan dalam sholatku takut kepada Alloh dan berharap kepada RahmatNya, Hingga aku mengucapkan salam. LAlu aku berkata dalam hati, Apakah Sholatku Ini diterima ya Alloh??
SubhanAlloh.....
MAri kita hadirkan pikiran dan hati kita dalam dialog-dialog kita saudaraku, karena ini adalah kesempatan istimewa saat kita bisa memperolah kekuatan kita kembali. Lepaskan segala pikiran duniawi melilit kita...Biarkan urusan-urusan itu tak ada dalam hati dan pikiran kita saat sholat. karena kita sedang menghadap Dzat yang Maha MEndengar , MAha MEngatur segala urusan-urusan itu....
Waalohu ya'lamu wa Antum la Ta'lamun
Mohon maaf,
kekurangan dari diri saya, kebenaran mutlak Milik Alloh...
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi wabarakatuh....
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warohmatullohiwabarakatuh,
SAudaraku,
Kita, Mempunyai waktu-waktu khusus yang rutin, setiap hari dan bahkan setiap saat untuk bisa bertemu dengan Dzat yang kekuasaanNYa tidak terbatas. Sehingga kita semestinya tidak pernah terlalu merasa sempit, terlalu berduka menghadapi kesulitan dunia. Kita, sebenarnya sudah diberi sarana sangat efektif untuk berbicara, meminta, memohon, mengadu kepada DZat yang Maha PEngasih dan Maha Penyayang.
Ya....., Alloh SWT menyediakan waktu-waktu dialog yang sangat istimewa untuk kita. Lihatlah bagaimana indahnya dialog Alloh dengan kita didalam HAdist Qudsi yang disampaikan Rosululloh SAW, disaat kita sholat. Rosululloh SAW bersabda bahwa Alloh SWT berfirman: " Aku telah membagi sholat menjadi 2 bagian antara Aku dan Hambaku. DAn HAmbaKu mendapatkan apa yang ia minta. Jika ia ( Hamba ALloh ) mengatakan: " Alhamdulillahi Rabbil Alamiin" Alloh Berfirman : "HAmbaKu telah memujiKu, Jika Ia MEngatakan ArrahmanirRohiim" Alloh Berfirman: " HAmbaKu MemujaKu, jika IA mengatakan " MAliki YAumiddin" Alloh Berfirman : "HAmbaKu MemuliakanKu, Jika IA MEngatakan Iyya ka na'budu wa iyya kanastain " Alloh berfirman: " Inilah bagianKu dari hambaKu dan bagi HambaKu akan memperoleh yang ia minta. Jika orang sholat itu berkata : "ihdina shiratolmustaqim, shiratol ladzina an'anma alaihim ghairil maghdubi alaihim wa la dhoollliin, Alloh Berfirman: "Ini bagian untuk HAmbaKu dan Bagi hambaKu apa yang ia Minta ( Shohih Muslim, Kitabus As Sholat )
Saudaraku,
Suasana dialog , komunikasi, Munajat kepada Alloh seperti inilah yang dirasakan dengan baik oleh para salafusshalih, bahkan hingga ia mempersiapkn diri melakukan shalat.
Lihatlah bagaimana Jawaban Hatim Al A'sham saat ditanya " bagaimana engkau bisa khusyu' dalam sholat ? Ia MEngatakan "Aku khusyu' dalam sholat denag cara aku berdiri lalu bertakbir lalu berfikir seolah Ka'bah ada di hadapanku, bahwa jembatan shirat ada di bawah kakiku, bahwa surga ada di sisi kananku, dan neraka ada disisi kiriku, bahwa malaikat maut ada dibelakangku, bahwa Rosululloh SAW memperhatikan sholatku, dan aku mengira itu adalah sholat terakhir. Lalu aku bertakbir dengan penuh pengagunggan kepada ALloh. Aku membaca ayat Alqur'an dengan penghayatan. Aku ruku' dan sujud dengan penuh ketundukan, dan akujadikan dalam sholatku takut kepada Alloh dan berharap kepada RahmatNya, Hingga aku mengucapkan salam. LAlu aku berkata dalam hati, Apakah Sholatku Ini diterima ya Alloh??
SubhanAlloh.....
MAri kita hadirkan pikiran dan hati kita dalam dialog-dialog kita saudaraku, karena ini adalah kesempatan istimewa saat kita bisa memperolah kekuatan kita kembali. Lepaskan segala pikiran duniawi melilit kita...Biarkan urusan-urusan itu tak ada dalam hati dan pikiran kita saat sholat. karena kita sedang menghadap Dzat yang Maha MEndengar , MAha MEngatur segala urusan-urusan itu....
Waalohu ya'lamu wa Antum la Ta'lamun
Mohon maaf,
kekurangan dari diri saya, kebenaran mutlak Milik Alloh...
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi wabarakatuh....
KEUTAMAAN AYAT KURSI
Hery Suprijanto January 25 at 12:57pm Reply
Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.
Khasiat Ayat Kursi:
1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.
2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.
3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.
4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.
5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.
6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.
8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.
9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.
10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)
Wallahu’alam
Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.
Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.
Khasiat Ayat Kursi:
1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.
2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.
3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.
4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.
5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.
6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.
8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.
9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.
10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)
Wallahu’alam
Seseorang yang mencintai kamu
Cucum Shenong Banten January 25 at 1:32pm Reply
1. Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya.
2. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah, gila, jengkel, stress. Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.
3. Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu.
4. Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.
5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanya dihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup, berdenyut, bergetar untuk kamu.
6. Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat waktunya.
7. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama-lamanya.
8. Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian atau kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.
9. Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan kata "I LOVE YOU" pada situasi yang spesial, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu.
10. Seseorang yang benar - benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia dan tersenyum.
11. Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan, “Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari?” Dengan hatinya yang tulus.
12. Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam. Jika kamu menanyakan : mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata : Ketika kamu marah, penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah. Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar - benar bekerja dan berguna.
13. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda - benda yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan 'I LOVE YOU' ada didalam dompetnya.
14. Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata - kata manis. Tapi kamu tahu, 'kecupannya' sudah menyalurkan semua.
15. Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu.
16. Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka dan menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akan memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri.
17. Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain.
1. Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya.
2. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah, gila, jengkel, stress. Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.
3. Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu.
4. Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.
5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanya dihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup, berdenyut, bergetar untuk kamu.
6. Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat waktunya.
7. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama-lamanya.
8. Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian atau kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.
9. Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan kata "I LOVE YOU" pada situasi yang spesial, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu.
10. Seseorang yang benar - benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia dan tersenyum.
11. Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan, “Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari?” Dengan hatinya yang tulus.
12. Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam. Jika kamu menanyakan : mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata : Ketika kamu marah, penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah. Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar - benar bekerja dan berguna.
13. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda - benda yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan 'I LOVE YOU' ada didalam dompetnya.
14. Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata - kata manis. Tapi kamu tahu, 'kecupannya' sudah menyalurkan semua.
15. Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu.
16. Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka dan menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akan memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri.
17. Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain.
Akhlakmu Menentukan Posisimu
Akhlakmu Menentukan Posisimu
Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu'alaikumwarohmatullohiwabarakatuh.....
Anas bin Malik r.a. menuturkan: Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah Saw. Tiba-tiba beliau bersabda, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.”
Tidak lama kemudian, muncul seorang laki-laki dari kaum Anshar yang jenggotnya basah oleh air wudu dengan tangan kiri menenteng sandal. Ketika besok hari tiba, Rasulullah Saw. bersabda kembali, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.” Tidak lama kemudian, muncul laki-laki kemarin persis dalam kondisi sebelumnya, jenggotnya basah oleh air wudu dengan tangan kiri menenteng sandal.
Pada hari ketiga, Rasulullah Saw. bersabda seperti hari sebelumnya dan yang muncul adalah laki-laki itu.
Begitu Rasulullah Saw. bangun dari tempat duduknya, Abdullah bin Umar (atau sering disebut dengan Ibnu Umar) kemudian membuntuti laki-laki tersebut. Ketika sampai di rumahnya, Ibnu Umar berkata, "Aku sekarang sedang berselisih dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan menemuinya selama tiga hari. Bagaimana seandainya aku menumpang di rumahmu selama tiga hari?"
Laki-laki itu menjawab, "Ya, silakan.”
Ibnu Umar menuturkan: Aku menginap di rumah lelaki itu selama tiga hari, tetapi aku tidak pernah melihat laki-laki itu bangun malam untuk shalat. Hanya saja, setiap kali bangun tidur, ia selalu menyebut nama Allah dan bertakbir sampai waktu subuh tiba. Aku juga tidak pernah mendengar perkataannya kecuali perkataan yang baik.
Ketika waktu tiga hari sudah habis dan hampir saja aku meremehkan perbuatannya, aku bertanya kepadanya, "Wahai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang berselisih dengan ayahku, juga tidak karena aku minggat dari rumah. Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda tiga kali, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga" dan yang muncul adalah kau.
Karena itu aku penasaran dan berniat untuk menginap bersamamu dengan maksud hendak melihat amal apa yang kauperbuat sehingga aku dapat mengikutinya. Akan tetapi, aku tidak pernah melihatmu melakukan hal istimewa. Kira-kira apa yang kau lakukan sehingga Rasulullah Saw. berkata seperti itu?"
Laki-laki itu menjawab, "Tidak ada perbuatan yang istimewa dari aku selain apa yang telah Tuan perhatikan dan saksikan sendiri. Itulah perbuatan sehari-hariku.”
Ketika Ibnu Umar hendak meninggalkannya, laki-laki itu memanggilnya sambil berkata: "Perbuatanku adalah apa yang Tuan saksikan, hanya saja aku tidak pernah menipu, khianat kepada seorang pun dari kaum muslim, juga aku tidak pernah iri hati, dengki kepada orang lain atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepadanya.”
Abdullah bin Umar berkata: "Inilah yang menyebabkanmu menjadi penghuni surga.” (HR Ahmad, Muslim, dan Nasa'i).
Wallohu ya'lamu wa antum la ta'lamun....
KEbenaran hanya Milik Alloh
KEkurangan dari diri pribadi
Mohon maaf....
WAssalamu'alaikum warohmatullohiwabarakatuh
Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu'alaikumwarohmatullohiwabarakatuh.....
Anas bin Malik r.a. menuturkan: Suatu hari kami duduk bersama Rasulullah Saw. Tiba-tiba beliau bersabda, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.”
Tidak lama kemudian, muncul seorang laki-laki dari kaum Anshar yang jenggotnya basah oleh air wudu dengan tangan kiri menenteng sandal. Ketika besok hari tiba, Rasulullah Saw. bersabda kembali, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.” Tidak lama kemudian, muncul laki-laki kemarin persis dalam kondisi sebelumnya, jenggotnya basah oleh air wudu dengan tangan kiri menenteng sandal.
Pada hari ketiga, Rasulullah Saw. bersabda seperti hari sebelumnya dan yang muncul adalah laki-laki itu.
Begitu Rasulullah Saw. bangun dari tempat duduknya, Abdullah bin Umar (atau sering disebut dengan Ibnu Umar) kemudian membuntuti laki-laki tersebut. Ketika sampai di rumahnya, Ibnu Umar berkata, "Aku sekarang sedang berselisih dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan menemuinya selama tiga hari. Bagaimana seandainya aku menumpang di rumahmu selama tiga hari?"
Laki-laki itu menjawab, "Ya, silakan.”
Ibnu Umar menuturkan: Aku menginap di rumah lelaki itu selama tiga hari, tetapi aku tidak pernah melihat laki-laki itu bangun malam untuk shalat. Hanya saja, setiap kali bangun tidur, ia selalu menyebut nama Allah dan bertakbir sampai waktu subuh tiba. Aku juga tidak pernah mendengar perkataannya kecuali perkataan yang baik.
Ketika waktu tiga hari sudah habis dan hampir saja aku meremehkan perbuatannya, aku bertanya kepadanya, "Wahai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang berselisih dengan ayahku, juga tidak karena aku minggat dari rumah. Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda tiga kali, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga" dan yang muncul adalah kau.
Karena itu aku penasaran dan berniat untuk menginap bersamamu dengan maksud hendak melihat amal apa yang kauperbuat sehingga aku dapat mengikutinya. Akan tetapi, aku tidak pernah melihatmu melakukan hal istimewa. Kira-kira apa yang kau lakukan sehingga Rasulullah Saw. berkata seperti itu?"
Laki-laki itu menjawab, "Tidak ada perbuatan yang istimewa dari aku selain apa yang telah Tuan perhatikan dan saksikan sendiri. Itulah perbuatan sehari-hariku.”
Ketika Ibnu Umar hendak meninggalkannya, laki-laki itu memanggilnya sambil berkata: "Perbuatanku adalah apa yang Tuan saksikan, hanya saja aku tidak pernah menipu, khianat kepada seorang pun dari kaum muslim, juga aku tidak pernah iri hati, dengki kepada orang lain atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepadanya.”
Abdullah bin Umar berkata: "Inilah yang menyebabkanmu menjadi penghuni surga.” (HR Ahmad, Muslim, dan Nasa'i).
Wallohu ya'lamu wa antum la ta'lamun....
KEbenaran hanya Milik Alloh
KEkurangan dari diri pribadi
Mohon maaf....
WAssalamu'alaikum warohmatullohiwabarakatuh
Monday, January 18, 2010
Download ebook dan kitab kuning
Ada beberapa info E-Book dan Kitab yang mungkin bisa kami share ke teman-teman semua.
===========================================
Indonesia
===========================================
Ilusi Negara Islam - Ekspansi Gerakan Islam Transnasional Di Indonesia.
ilusiNegaraislam
Kalender 2010 Lajnah Falakiyah NU Kab. Gresik - 5 Kota Besar Jawa.
LajnahFalakiah
Kenalilah Aqidahmu – Habib Munzir Al Musawa (Majelis Rasulullah Jakarta).
KenalilahAqidahmu
Meniti Kesempurnaan Iman (Sanggahan Terhadap Buku Tauhid Wahabi) – Habib Munzir Al Musawa.
MenitikesempurnaanIman
Aqidah Asy'ari - Syeikh al-Nawawi al-Bantani (Skripsi Mahasiswa UIN Jakarta).
syekhNawawiAlbantany
Telah Kritis Atas Doktrin Faham Wahabi-Salafi
doktrinwahaby
Ayat Ayat Fitna (M. Quraish Shihab)
ayatayatfitna
===========================================
Arab
===========================================
Imam Malik - Al Muwatho’ (Arab)
alMuwattha
Fathul Mu’in (Arab)
fathulMu'an
Bidayah Mujtahid (Arab)
BidayahMujtahid
Imam Syafi’i - Al Umm (Arab)
alUmm
Musnad Imam Syafi’i (Arab)
MusnaSyafii
Musnad Imam Ahmad (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730675/284abe39/Musnad_Ahmad__Arab_.html
Mukhtashor Muzani (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730721/5392e452/Mukhtashor_Muzani__Arab_.html
Kifayatul Akhyar (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730742/9cc1126e/Kifayatul_Akhyar__Arab_.html
Shohih Imam Bukhori (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730760/40f911c0/Shohih_Bukhori__Arab_.html
Sunan Ibnu Majah (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742599/a510755e/Sunan_Ibnu_Majah__Arab_.html
Sunan Daruquthny (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742619/6f8f410f/Sunan_Daruquthny__Arab_.html
Sunan Abu Dawud (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742630/24659b29/Sunan_Abu_Dawud__Arab_.html
Shohih Muslim (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742641/1c233d78/Shohih_Muslim__Arab_.html
Sunan Tirmidzy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742652/9c315d83/Sunan_Tirmidzy__Arab_.html
Sunan Nasa’iy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742665/29789be3/Sunan_Nasaiy__Arab_.html
Kitab Imam Nawawi (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805854/e6cdf910/Kitab_Imam_Nawawi__Arab_.html
Kitab Imam Ghazali (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805874/d4fb9b92/Kitab_Imam_Ghazali__Arab_.html
Kitab Imam As Suyuthi (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805959/99beef9a/Kitab_Imam_As_Suyuthi__Arab_.html
Kitab Ibnu Hajar Al Atsqalaaniy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199806047/7a7967bd/Kitab_Ibnu_Hajar_Al_Atsqalaani.html
===========================================
Indonesia
===========================================
Ilusi Negara Islam - Ekspansi Gerakan Islam Transnasional Di Indonesia.
ilusiNegaraislam
Kalender 2010 Lajnah Falakiyah NU Kab. Gresik - 5 Kota Besar Jawa.
LajnahFalakiah
Kenalilah Aqidahmu – Habib Munzir Al Musawa (Majelis Rasulullah Jakarta).
KenalilahAqidahmu
Meniti Kesempurnaan Iman (Sanggahan Terhadap Buku Tauhid Wahabi) – Habib Munzir Al Musawa.
MenitikesempurnaanIman
Aqidah Asy'ari - Syeikh al-Nawawi al-Bantani (Skripsi Mahasiswa UIN Jakarta).
syekhNawawiAlbantany
Telah Kritis Atas Doktrin Faham Wahabi-Salafi
doktrinwahaby
Ayat Ayat Fitna (M. Quraish Shihab)
ayatayatfitna
===========================================
Arab
===========================================
Imam Malik - Al Muwatho’ (Arab)
alMuwattha
Fathul Mu’in (Arab)
fathulMu'an
Bidayah Mujtahid (Arab)
BidayahMujtahid
Imam Syafi’i - Al Umm (Arab)
alUmm
Musnad Imam Syafi’i (Arab)
MusnaSyafii
Musnad Imam Ahmad (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730675/284abe39/Musnad_Ahmad__Arab_.html
Mukhtashor Muzani (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730721/5392e452/Mukhtashor_Muzani__Arab_.html
Kifayatul Akhyar (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730742/9cc1126e/Kifayatul_Akhyar__Arab_.html
Shohih Imam Bukhori (Arab)
http://www.4shared.com/file/199730760/40f911c0/Shohih_Bukhori__Arab_.html
Sunan Ibnu Majah (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742599/a510755e/Sunan_Ibnu_Majah__Arab_.html
Sunan Daruquthny (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742619/6f8f410f/Sunan_Daruquthny__Arab_.html
Sunan Abu Dawud (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742630/24659b29/Sunan_Abu_Dawud__Arab_.html
Shohih Muslim (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742641/1c233d78/Shohih_Muslim__Arab_.html
Sunan Tirmidzy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742652/9c315d83/Sunan_Tirmidzy__Arab_.html
Sunan Nasa’iy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199742665/29789be3/Sunan_Nasaiy__Arab_.html
Kitab Imam Nawawi (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805854/e6cdf910/Kitab_Imam_Nawawi__Arab_.html
Kitab Imam Ghazali (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805874/d4fb9b92/Kitab_Imam_Ghazali__Arab_.html
Kitab Imam As Suyuthi (Arab)
http://www.4shared.com/file/199805959/99beef9a/Kitab_Imam_As_Suyuthi__Arab_.html
Kitab Ibnu Hajar Al Atsqalaaniy (Arab)
http://www.4shared.com/file/199806047/7a7967bd/Kitab_Ibnu_Hajar_Al_Atsqalaani.html
Kalam (sifat sifat)
Zainal Wong Wongan January 18 at 10:39am Reply
Ahاlussunnah adalah golongan yg mengimani bahwa Ma’rifat kepada Allah hanya bisa di capai dg mengethui Shifat2Nya sebagai tahap awwal perjalanan seseorang dalam menemukan Tuhannya. Dan itu hanya bisa di lalui dg selamat jika dia di bimbing oleh wahyu.
Dalam hal ini kami tidak perlu mengulang2 lagi penjelasan tentang kedudukan Akal dan Wahyu dalam berma’rifatillah dan pencapaian dg keduanya. Silahkan Anda menela’ah kembali tulisan2 yg lalu, agar tidak terjadi salah duga dalam penjelasan berikutnya.
Walaupun kemungkinan otak kita bisa membayangkan apa itu Shifat, yg mana dalam setiap aktifitas kita terjadi berbagai interksi dg kenyataan2 yg mengakibatkan munculnya aksi. Namun untuk menghindari kesalahan presepsi pada wilayah yg sensitif seperti dalam Aqidah ini, kita harus benar2 berhati2 dalam memahaminya.
Kita sering mendengar ungkapan " Kami hanya menshifati Allah dg apa yg Allah menshifati Dzatnya sendiri" tanpa merubah, mentakwil, mentahrif dan bertanya apa dan bagaimana. Seakan kalimat ini begitu indah, sebagai pernyataan seorang hamba yg lugu, penurut, konsisten dg wahyu dan mempertahankan Sunnah. Tetapi apa yg terjadi dalam karya tulis selanjutnya adalah kekacauan deskripsi akibat kerancuan dari segi definisi. Akan kita lihat yg sebenarnya Dzat atau perbuatan (af’al) di masukkan juga dalam shifat, tanpa ada kejelasan klasifikasi dr Shifat shifat itu sendiri. Seperti wajah, tangan, duduk, turun, mata dll. Yg lebih parah lagi, setiap kalimat kata kerja yg di sambung dg Allah, dg serta merta di dudukkan juga dalam shifat. Seperti ketika menyikapai sebuah Hadits Nuzul (ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر) Allah turun ke langit dunia ketika masih dalam sepertiga malam terahir. Maka dg serta merta di shifatkannyalah shifat Nuzul pada Allah. Seperti halnya ketika memakmanai ayat (بل يداه مبسوطتان) Sebaliknya, kedua Tangan Allah terbuka lebar. Dg serta merta pula Allah di shifati dg yg mempunyai dua tangan. Na,udlu billah min hadlihi.................. Jika kalimat YANZILU itu di artikan sebagaimana dlohirnya, maka itu berarti TURUN. dan turun itu bukan Shifat, tapi perbuatan. Dan turun itu tidak lepas dari gerak dan diam!!!, nah gerak dan diam itu shifatnya Mahluq, Allah Maha suci dari segala yg menyerupai MahluqNya. Antara Dzat dan perbuatan itu sama sekali berbeda kawan!!!. Jika kalimat YAD itu di artiakan sebagaimana dlohirnya, maka itu berarti TANGAN. Dan tangan itu bagian dari Dzat, padahal Dlat Allah itu tunggal, tidak tersusun dari beberapa bagian. Karena tersusun itu adalah shifatnya mahluq, dan Allah berbeda dg mahluqNya.
Shifat adalah sebuah ungkapan yg menyatakan keadaan, kondisi, bentuk, karakter yg wujud dn berdiri sendiri dari maushufnya. Artinya, shifat itu mengartikan ciri tertentu pada zat yg memunculkan istilah baru dari atsar yg di pengaruhi olehnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, shifat kuat pada seekor kuda, dg shifat itu memunculkan reaksi kecepatan dia dalam berlari. Berlarinya itu muncul akibat dari shifat kuat yg melekat pada zat kuda tersebut. Tetapi bukan berarti si kuda itu berlari dg shifatnya, melainkan larinya adalah dg zatnya, Dan kecepatan berlarinya itu menunjukkan shifat kuatnya. Jadi, kuat itu shifat kuda, berlari itu af’al (perbuatan)nya. Kemudian dari shifat dan perbuatannya itulah Sang kuda berhak mendapatkan nama/julukan/ asma {PELARI}. Walhasil, zat, shifat, af’al dan Asmak itu lain!!!! Hehehehehe gimana??? Mbulet kan??? Gak kok, baca aja pelan2, pahami juga dg pelan2. Lalu apa hubungannya ini semua dg pelajaran Aqidah??? Sebaiknya pertanyaan ini sesudah kita paham kaidah di atas, kenapa? Karena dari kesalahan pemahaman kaidah di atas mengakibatkan kontra dialog dari dua belah pihak yg berujung pada saling menyalahkan, menyesatkan, mengkafirkan dn pokoknya repot deh................ dan contoh di atas hanyalah untuk mendekatkan kefahaman tentang shifat saja. Dan bukan berarti bahwa Shifat Allah itu bisa di serupakan dg Hawadist.
Untuk itu, jangan teruskan dulu pada bacaan selanjutnya, sebelum faham yg di atas. Sebaiknya berhenti dulu, ambil air wudlu, menangislah, beristighfarlah, akuilah bhw dosa2 yg berkarat dalam hati telah menempel begitu kuat pada dinding2nya, sehingga sulit kiranya cahaya kefahaman menembus pada sanubari.
Kemudian shifat itu terklasifikasikan menjadi 4 kriteria :
1. Nafsiyyah : yaitu shifat yg menunjukkan sebenarnya Dzat dan tidak melebihi atau keluar dari hakikatnya Dzat itu sendiri. Artinya selama Dzat itu masih dalam keberadaannya, maka sudah pasti bershifat wujud. Dan jika Dzat itu telah berubah dari ada menjadi tiada, maka maka dzat itupun sudah tidak lagi memiliki shifat wujud.
Maka shifat Allah yg pertama, yg wajib kita ketahui adalah :
1. wujud :
Wujud Allah tidak seperti wujudnya mahluq, Dia ada sebelum adanya mahluq. Adanya tidak di pengaruhi atau akibat reaksi apapun, baik itu zaman dan tempat atau yg lain. Tetapi juga tidak bisa di fahami bahwa Allah mewujudkan diriNya sendiri. Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’, dan indera.
1. Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya.
Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang meyahudikan, mengkristenkan, atau yang memajusikannya.” (HR. Al Bukhari)
2. Bukti akal tentang wujud Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri.
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan, karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah n yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat ini:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?” (Ath Thuur 35-37)
“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.” (HR. Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang berkata kepada Anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini kami bertanya pada Anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
3. Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.
4. Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah.
b. Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud Yang Mengutus para nabi tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul.
Bersambung................................ إن شاءالل
Ahاlussunnah adalah golongan yg mengimani bahwa Ma’rifat kepada Allah hanya bisa di capai dg mengethui Shifat2Nya sebagai tahap awwal perjalanan seseorang dalam menemukan Tuhannya. Dan itu hanya bisa di lalui dg selamat jika dia di bimbing oleh wahyu.
Dalam hal ini kami tidak perlu mengulang2 lagi penjelasan tentang kedudukan Akal dan Wahyu dalam berma’rifatillah dan pencapaian dg keduanya. Silahkan Anda menela’ah kembali tulisan2 yg lalu, agar tidak terjadi salah duga dalam penjelasan berikutnya.
Walaupun kemungkinan otak kita bisa membayangkan apa itu Shifat, yg mana dalam setiap aktifitas kita terjadi berbagai interksi dg kenyataan2 yg mengakibatkan munculnya aksi. Namun untuk menghindari kesalahan presepsi pada wilayah yg sensitif seperti dalam Aqidah ini, kita harus benar2 berhati2 dalam memahaminya.
Kita sering mendengar ungkapan " Kami hanya menshifati Allah dg apa yg Allah menshifati Dzatnya sendiri" tanpa merubah, mentakwil, mentahrif dan bertanya apa dan bagaimana. Seakan kalimat ini begitu indah, sebagai pernyataan seorang hamba yg lugu, penurut, konsisten dg wahyu dan mempertahankan Sunnah. Tetapi apa yg terjadi dalam karya tulis selanjutnya adalah kekacauan deskripsi akibat kerancuan dari segi definisi. Akan kita lihat yg sebenarnya Dzat atau perbuatan (af’al) di masukkan juga dalam shifat, tanpa ada kejelasan klasifikasi dr Shifat shifat itu sendiri. Seperti wajah, tangan, duduk, turun, mata dll. Yg lebih parah lagi, setiap kalimat kata kerja yg di sambung dg Allah, dg serta merta di dudukkan juga dalam shifat. Seperti ketika menyikapai sebuah Hadits Nuzul (ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر) Allah turun ke langit dunia ketika masih dalam sepertiga malam terahir. Maka dg serta merta di shifatkannyalah shifat Nuzul pada Allah. Seperti halnya ketika memakmanai ayat (بل يداه مبسوطتان) Sebaliknya, kedua Tangan Allah terbuka lebar. Dg serta merta pula Allah di shifati dg yg mempunyai dua tangan. Na,udlu billah min hadlihi.................. Jika kalimat YANZILU itu di artikan sebagaimana dlohirnya, maka itu berarti TURUN. dan turun itu bukan Shifat, tapi perbuatan. Dan turun itu tidak lepas dari gerak dan diam!!!, nah gerak dan diam itu shifatnya Mahluq, Allah Maha suci dari segala yg menyerupai MahluqNya. Antara Dzat dan perbuatan itu sama sekali berbeda kawan!!!. Jika kalimat YAD itu di artiakan sebagaimana dlohirnya, maka itu berarti TANGAN. Dan tangan itu bagian dari Dzat, padahal Dlat Allah itu tunggal, tidak tersusun dari beberapa bagian. Karena tersusun itu adalah shifatnya mahluq, dan Allah berbeda dg mahluqNya.
Shifat adalah sebuah ungkapan yg menyatakan keadaan, kondisi, bentuk, karakter yg wujud dn berdiri sendiri dari maushufnya. Artinya, shifat itu mengartikan ciri tertentu pada zat yg memunculkan istilah baru dari atsar yg di pengaruhi olehnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, shifat kuat pada seekor kuda, dg shifat itu memunculkan reaksi kecepatan dia dalam berlari. Berlarinya itu muncul akibat dari shifat kuat yg melekat pada zat kuda tersebut. Tetapi bukan berarti si kuda itu berlari dg shifatnya, melainkan larinya adalah dg zatnya, Dan kecepatan berlarinya itu menunjukkan shifat kuatnya. Jadi, kuat itu shifat kuda, berlari itu af’al (perbuatan)nya. Kemudian dari shifat dan perbuatannya itulah Sang kuda berhak mendapatkan nama/julukan/ asma {PELARI}. Walhasil, zat, shifat, af’al dan Asmak itu lain!!!! Hehehehehe gimana??? Mbulet kan??? Gak kok, baca aja pelan2, pahami juga dg pelan2. Lalu apa hubungannya ini semua dg pelajaran Aqidah??? Sebaiknya pertanyaan ini sesudah kita paham kaidah di atas, kenapa? Karena dari kesalahan pemahaman kaidah di atas mengakibatkan kontra dialog dari dua belah pihak yg berujung pada saling menyalahkan, menyesatkan, mengkafirkan dn pokoknya repot deh................ dan contoh di atas hanyalah untuk mendekatkan kefahaman tentang shifat saja. Dan bukan berarti bahwa Shifat Allah itu bisa di serupakan dg Hawadist.
Untuk itu, jangan teruskan dulu pada bacaan selanjutnya, sebelum faham yg di atas. Sebaiknya berhenti dulu, ambil air wudlu, menangislah, beristighfarlah, akuilah bhw dosa2 yg berkarat dalam hati telah menempel begitu kuat pada dinding2nya, sehingga sulit kiranya cahaya kefahaman menembus pada sanubari.
Kemudian shifat itu terklasifikasikan menjadi 4 kriteria :
1. Nafsiyyah : yaitu shifat yg menunjukkan sebenarnya Dzat dan tidak melebihi atau keluar dari hakikatnya Dzat itu sendiri. Artinya selama Dzat itu masih dalam keberadaannya, maka sudah pasti bershifat wujud. Dan jika Dzat itu telah berubah dari ada menjadi tiada, maka maka dzat itupun sudah tidak lagi memiliki shifat wujud.
Maka shifat Allah yg pertama, yg wajib kita ketahui adalah :
1. wujud :
Wujud Allah tidak seperti wujudnya mahluq, Dia ada sebelum adanya mahluq. Adanya tidak di pengaruhi atau akibat reaksi apapun, baik itu zaman dan tempat atau yg lain. Tetapi juga tidak bisa di fahami bahwa Allah mewujudkan diriNya sendiri. Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’, dan indera.
1. Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya.
Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang meyahudikan, mengkristenkan, atau yang memajusikannya.” (HR. Al Bukhari)
2. Bukti akal tentang wujud Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri.
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan, karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah n yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat ini:
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?” (Ath Thuur 35-37)
“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.” (HR. Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang berkata kepada Anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini kami bertanya pada Anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
3. Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.
4. Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah.
b. Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud Yang Mengutus para nabi tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul.
Bersambung................................ إن شاءالل
Mutiara hadist (bunuh diri)
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barang siapa membunuh dirinya dengan besi tajam, maka ia akan menghujami perutnya dengan besi tajam tersebut di neraka jahanam kelak, dan ia akan kekal selama-lamanya di dalam neraka tersebut. Barang siapa membunuh dirinya dengan cara meminum racun, maka ia akan terus meminumnya di neraka jahanam kelak untuk selama-lamanya. Barang siapa membunuh dirinya dengan cara menjatuhkan diri dari puncak bukit, maka di neraka jahanam kelak ia akan terus menjatuhkan dirinya (dari puncak bukit) untuk selama-lamanya.'" (Muslim 1/72)
Kisah sahabat
uhammad Albagir Bin Yahya January 18 at 6:26pm Reply
Kemudian anak tersebut berjalan ketempat biasa yang ia lakukan duduk dengan membaca sholawat dan terus ia baca dan perbanyak dari pada bacaan sholawat tersebut dan ditanamkan rasa rindu ingin berjumpa dengannya sampai melampaui beberapa hari, terus ia jalankan.Sampai suatu waktu ketika ia ingin melaksanakan sholat ada sesosok manusia yang bercahaya yang menghampirinya dan ialah Baginda Rasulallah SAW.. ALLAHUMA SHOLI WA SALIM ALAIHI WA ALA ALIH WA ASHABIH dan ia pun bergembira dan langsung menghampiri ayahnya kemudian menceritakan bahwa ia telah bertemu Rasulallah SAW dalam keadaan tidak tertidur, kemudian ayahnya pun mengatakan padanya : ''Sekarang engkau adalah seorang lelaki.''Subhanallah.. apakah hal ini pernah kita alami,?
Kemudian tumbuh besar anak tersebut sampai ia berumur 14 tahun,tumbuh dalam pendidikan sekolah dan tarbiyah Rasulallah SAW dan ketika itu ayahnya adalah pemimpin kaum muslimin dikota tersebut, dan waktu itu ialah waktu dimana kaum muslimin akan diserang dan diperangi oleh orang-orang kafir.Ayah beliau menghampiri seluruh warga dan mengatakan kepada seluruh warga bahwa esok hari kita akan berjihad untuk melawan kaum kafir yang akan menyerang kita maka dari itu kita persiapkanlah dari sekarang.
Anak daripada sahabat tersebut mendengar jeritan ayahnya untuk mengumandangkan jihad ia langsung bersegera mencari alat dan baju untuk berperang.Keesokan harinya ketika kaum muslimin telah bersiap berangkat ayah dari pada anak itu merapihkan barisan kaum muslimin untuk berangkat ia dapati anaknya yang masih berumur 14 tahun ada didalam barisan tersebut.
Subhannallah, langsung ayahnya menghampirinya dan mengatakan padanya: ''Wahai anakku apa yang engkau inginkan disini.''
Anaknya menjawab : ''Aku ingin ikut dengan kaum muslimin untuk memerangi orang-orang kafir.''
Ayahnya berkata padanya : ''Wahai anakku engkau masih kecil umurmu baru 14 tahun kau tidak boleh mengikuti peperangan ini.''
Anaknya kemudian berkata :''Wahai Ayahku, engkau telah mengajariku Al-Qur'an dan Hadits, dan engkau mengajariku tentang sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dan engkau mengajariku perilaku akhlak dan budi pekerti Rasulallah SAW sekarang ada dihadapan mataku satu sunnah Rasulallah SAW(yaitu jihad berperang dijalan ALLAH SWT melawan kaum kafir) yang engkau tidak izinkan aku lakukan?''
Ayahnya bingung tapi memliki rasa bangga dalam anaknya yang memiliki kecintaan kepada Rasulallah SAW dan tidak mau tertinggal sedikit pun dari pada sunnah dan ajaran Rasulallah, maka Ayahnya mengizinkannya untuk ikut berperang.
Ketika sampai dimaudi' perang (tempat peperangan) ketika ayah dari anak itu merapihkan saf-saf barisan kaum muslimin, anak tersebut menghampiri ayahnya dan berkata : ''Wahai ayahku dimana tempat Rasulallah SAW apabila Beliau berperang seperti ini..?''
Ayah tersebut dengan meneteskan air mata ingat kepada Rasulallah SAW. Beliau berkata : ''Wahai anakku, Rasulallah SAW ialah sosok orang yang pemberani.Beliau tidak mungkin di tengah ataupun di belakang tapi Beliau selalu ada paling terdepan dalam setiap peperangan.''
Anaknya pun tidak banyak bicara lagi langsung berdiri disaf paling terdepan, tak lama kemudian si Anak kembali lagi kepada Ayahnya dan berkata dengan lantang : ''Wahai ayahku. sumpah demi ALLAH aku melihat Rasulallah SAW ada di barisan depan beliau hadir dalam peperangan ini.'' kemudian ayahnya menangis bangga dengan anak tersebut dan langsung memegang tangan anak tersebut dan mengatakan : ''Wahai anakku apabila engkau berjumpa lagi dengan Rasulallah SAW maka sampaikanlah salam dariku dan katakannlah padanya sungguh aku rindu padanya.''
Dengan saling meneteskan air mata anak dan ayah berpisah dan anak tersebut kembali ke saf terdepan, hingga akhir daripada peperangan anak tersebut tidak kembali lagi dan sang Ayah mencemaskannya.Setelah selesai peperangan sang Ayah menyuruh umat muslim merapihkan mayat-mayat kaum muslimin dan menguburkannya dan memerintahkan sebagian lagi untuk mencari dimana anaknya.©Kemudian ketika dicari oleh sang Ayah dan sebagian kaum muslimin didapati anak tersebut sudah tergelepak diatas tanah dan didadanya sudah ada tiga anak panah yang menusuk di dadanya. Ayahnya pun melihat dan menangis merasa bangga kepada anaknya yang wafat dalam keadaan syahid dan penuh kecintaan kepada Baginda Rasulallah SAW.
Subhanallah..Kita di zaman ini sulit mendapatkan satu kejadian yang mirip dengan peristiwa ini, bahkan banyak dari kita yang tidak mementingkan lagi pendidikan dan tarbiyah Rasulallah SAW.
Kisah tersebut banyak memberikan kita hikmah yang luar biasa semoga dapat memberikan mafaat yang begitu banyak untuk kita semua dalam menjalani hidup kita di dunia.Dan semoga kita tergolong orang-orang yang cinta kepada Rasulallah SAW dan dicintai Rasulallah SAW dan bisa selalu menegakan syariat dan perintah Rasulallah SAW... amiiin ya robbal alamin.
Dan terakhir mohon doa untuk penulis dan perangkum kisah-kisah ini semoga ALLAH SWT berikan keberkahan dalam hidupnya dan dalam hidup kita semua dan selalu dirahmati dan diridhoi ALLAH SWT.
Amiiiin...Dan mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf apabila memiliki kesalahan lahir maupun bathin, terima kasih.
إعداد الطا لب الدعاء : السيّد محمّد الباقر بن علوي بن يحي
Kemudian anak tersebut berjalan ketempat biasa yang ia lakukan duduk dengan membaca sholawat dan terus ia baca dan perbanyak dari pada bacaan sholawat tersebut dan ditanamkan rasa rindu ingin berjumpa dengannya sampai melampaui beberapa hari, terus ia jalankan.Sampai suatu waktu ketika ia ingin melaksanakan sholat ada sesosok manusia yang bercahaya yang menghampirinya dan ialah Baginda Rasulallah SAW.. ALLAHUMA SHOLI WA SALIM ALAIHI WA ALA ALIH WA ASHABIH dan ia pun bergembira dan langsung menghampiri ayahnya kemudian menceritakan bahwa ia telah bertemu Rasulallah SAW dalam keadaan tidak tertidur, kemudian ayahnya pun mengatakan padanya : ''Sekarang engkau adalah seorang lelaki.''Subhanallah.. apakah hal ini pernah kita alami,?
Kemudian tumbuh besar anak tersebut sampai ia berumur 14 tahun,tumbuh dalam pendidikan sekolah dan tarbiyah Rasulallah SAW dan ketika itu ayahnya adalah pemimpin kaum muslimin dikota tersebut, dan waktu itu ialah waktu dimana kaum muslimin akan diserang dan diperangi oleh orang-orang kafir.Ayah beliau menghampiri seluruh warga dan mengatakan kepada seluruh warga bahwa esok hari kita akan berjihad untuk melawan kaum kafir yang akan menyerang kita maka dari itu kita persiapkanlah dari sekarang.
Anak daripada sahabat tersebut mendengar jeritan ayahnya untuk mengumandangkan jihad ia langsung bersegera mencari alat dan baju untuk berperang.Keesokan harinya ketika kaum muslimin telah bersiap berangkat ayah dari pada anak itu merapihkan barisan kaum muslimin untuk berangkat ia dapati anaknya yang masih berumur 14 tahun ada didalam barisan tersebut.
Subhannallah, langsung ayahnya menghampirinya dan mengatakan padanya: ''Wahai anakku apa yang engkau inginkan disini.''
Anaknya menjawab : ''Aku ingin ikut dengan kaum muslimin untuk memerangi orang-orang kafir.''
Ayahnya berkata padanya : ''Wahai anakku engkau masih kecil umurmu baru 14 tahun kau tidak boleh mengikuti peperangan ini.''
Anaknya kemudian berkata :''Wahai Ayahku, engkau telah mengajariku Al-Qur'an dan Hadits, dan engkau mengajariku tentang sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dan engkau mengajariku perilaku akhlak dan budi pekerti Rasulallah SAW sekarang ada dihadapan mataku satu sunnah Rasulallah SAW(yaitu jihad berperang dijalan ALLAH SWT melawan kaum kafir) yang engkau tidak izinkan aku lakukan?''
Ayahnya bingung tapi memliki rasa bangga dalam anaknya yang memiliki kecintaan kepada Rasulallah SAW dan tidak mau tertinggal sedikit pun dari pada sunnah dan ajaran Rasulallah, maka Ayahnya mengizinkannya untuk ikut berperang.
Ketika sampai dimaudi' perang (tempat peperangan) ketika ayah dari anak itu merapihkan saf-saf barisan kaum muslimin, anak tersebut menghampiri ayahnya dan berkata : ''Wahai ayahku dimana tempat Rasulallah SAW apabila Beliau berperang seperti ini..?''
Ayah tersebut dengan meneteskan air mata ingat kepada Rasulallah SAW. Beliau berkata : ''Wahai anakku, Rasulallah SAW ialah sosok orang yang pemberani.Beliau tidak mungkin di tengah ataupun di belakang tapi Beliau selalu ada paling terdepan dalam setiap peperangan.''
Anaknya pun tidak banyak bicara lagi langsung berdiri disaf paling terdepan, tak lama kemudian si Anak kembali lagi kepada Ayahnya dan berkata dengan lantang : ''Wahai ayahku. sumpah demi ALLAH aku melihat Rasulallah SAW ada di barisan depan beliau hadir dalam peperangan ini.'' kemudian ayahnya menangis bangga dengan anak tersebut dan langsung memegang tangan anak tersebut dan mengatakan : ''Wahai anakku apabila engkau berjumpa lagi dengan Rasulallah SAW maka sampaikanlah salam dariku dan katakannlah padanya sungguh aku rindu padanya.''
Dengan saling meneteskan air mata anak dan ayah berpisah dan anak tersebut kembali ke saf terdepan, hingga akhir daripada peperangan anak tersebut tidak kembali lagi dan sang Ayah mencemaskannya.Setelah selesai peperangan sang Ayah menyuruh umat muslim merapihkan mayat-mayat kaum muslimin dan menguburkannya dan memerintahkan sebagian lagi untuk mencari dimana anaknya.©Kemudian ketika dicari oleh sang Ayah dan sebagian kaum muslimin didapati anak tersebut sudah tergelepak diatas tanah dan didadanya sudah ada tiga anak panah yang menusuk di dadanya. Ayahnya pun melihat dan menangis merasa bangga kepada anaknya yang wafat dalam keadaan syahid dan penuh kecintaan kepada Baginda Rasulallah SAW.
Subhanallah..Kita di zaman ini sulit mendapatkan satu kejadian yang mirip dengan peristiwa ini, bahkan banyak dari kita yang tidak mementingkan lagi pendidikan dan tarbiyah Rasulallah SAW.
Kisah tersebut banyak memberikan kita hikmah yang luar biasa semoga dapat memberikan mafaat yang begitu banyak untuk kita semua dalam menjalani hidup kita di dunia.Dan semoga kita tergolong orang-orang yang cinta kepada Rasulallah SAW dan dicintai Rasulallah SAW dan bisa selalu menegakan syariat dan perintah Rasulallah SAW... amiiin ya robbal alamin.
Dan terakhir mohon doa untuk penulis dan perangkum kisah-kisah ini semoga ALLAH SWT berikan keberkahan dalam hidupnya dan dalam hidup kita semua dan selalu dirahmati dan diridhoi ALLAH SWT.
Amiiiin...Dan mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf apabila memiliki kesalahan lahir maupun bathin, terima kasih.
إعداد الطا لب الدعاء : السيّد محمّد الباقر بن علوي بن يحي
Biografi ulama salaf
Al Imam Ali Al Uraidhi
Imam Ali bin Ja'far al-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Fathimah Azzahro binti Rasulullah SAW istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib mempunyai gelar Abu Hasan, Beliau dilahirkan pada tahun 135 Hijriah di Kota suci Madinah, beliau adalah mataharinya ahlul-bait dan bulannya keturunan Rasulullah saw. Imam Ali al-Uraidhi adalah anak bungsu dari anak-anak Imam Ja'far al-Shodiq, ia masih kecil ketika ayahnya wafat. Semasa hidupnya ia menuntut ilmu kepada ayahnya dan saudaranya Imam Musa al-Kadzim dan Hasan bin Zaid bin Ali Zainal Abidin, hingga kepandaian beliau melebihi saudara-saudaranya sendiri. Sedangkan murid beliau adalah anaknya sendiri Muhammad dan Ahmad serta cucu beliau Abdullah bin Hasan bin Ali al-Uraidhi dan cucu saudaranya Ismail bin Muhammad bin Ishaq bin Ja'far al-Shodiq serta ahli qiroat Imam al-Bazi.
Imam Ali al-Uraidhi adalah seorang pemimpin kaum syarif dan syaikhnya Bani Hasyim di kota Uraidh, dikenal sebagai orang mulia yang luas ilmu pengetahuannya, mahir di bidang ilmu riwayat dan dirayat, selain itu beliau dikenal amat teguh memegang ajaran agamanya. Beliau dinamai Al Uraidhi sebagai nisbah kepada satu tempat yang bernama Al Uraidh yaitu nama wilayah yang terletak pada jarak 4 mil dari Kota Madinah Al Munawaroh. Beliau pernah mangeadakan pergerakan di Kota Mekkah berama saudaranya yang bernama Muhammad bin Ja’far As Shadiq pada masa pemerintahan Al Ma’mun, ia mengajak orang untuk membai’atnya, lalu penduduk Hijaz membai’atnya sebagai Khalifah, ia adalah keturunan Fathimah Az Zahra dan Ali bin Abi Thalib pertama yang dibai’at oleh mereka, hal itu terjadi pada tahun 200 Hijriah.
Az Zarabi pernah menyebutkan otto biografi beliay di dalam kitab Tarikhul Islam, otto biografi beliau juga disebutkan di dalam kitab Al Mizan dan Al Ka Syifu’an As Mair Rijali. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani pernah juga mengebutkan oto biografi beliau dalam kitan At Taqrib, semuanya menyebutkan keagungan sifat-sifat beliau. Imam Ahmad Ibnu Hanbalpun pernah menyebutkan di dalam kita Sunnahnya sebuah hadits yang menyebutkan tentang mencintai keluarga nabi Muhammad SAW dengan Isnad yang bersumber dari beliau.
Di antara para ulama yang menyebutkan tentang riwayat hidup beliau ialah Al Qadi Iyadh di dalam kitab As Syifa dalam kitab Tarikhnya serta Ibnu Ambah di dalam kitab Umdatud Tholib, dan ulama lainnya diantaranya ialah Al Amri, Sayid Ali As Samhudi di dalam kitab Jawahirul, Ugdain.
Diantara orang-orang yang pernah meriwayatkan hadits dari beliau ialah Abdullah bin Hasan binAli, Imam Ismail bin Muhammad Ja’far, Imam Ahmad Al Bazzi penulis buku Qirat, Salamah Ibnu Syabib, Nashir Ibnu Ali Al Jahdami dan ulama-ulama hadits lainnya.
Anak-anak Imam Ali dikenal dengan al-Uraidhiyun yang banyak mendiami daerah Uraidh, Kuffah dan Qum. Anak-anak beliau:
*Ja'far, mendapat keturunan dari anaknya Ali.
*Hasan, mendapat keturunan dari anaknya Abdullah yang terdapat di Madinah, Mesir, Iraq dan negeri lainnya.
*Ahmad Asy-Sya'roni, mendapat keturunan dari anaknya Muhammad yang terdapat di Iraq yang dikenal dengan Bani Jiddah, Basiron dan Thobariyah.
*Muhammad An-Naqib
Beliau banyak meninggalkan catatan-catatan mengenai hukum-hukum agama yang didapat dari ayah dan saudaranya diantaranya yang termasyhur adalah kitab Masail Ali bin Ja’far, semoga ALLAH memberkahinya selalu, Amiiiiiin..
Imam Ali bin Ja'far al-Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Fathimah Azzahro binti Rasulullah SAW istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib mempunyai gelar Abu Hasan, Beliau dilahirkan pada tahun 135 Hijriah di Kota suci Madinah, beliau adalah mataharinya ahlul-bait dan bulannya keturunan Rasulullah saw. Imam Ali al-Uraidhi adalah anak bungsu dari anak-anak Imam Ja'far al-Shodiq, ia masih kecil ketika ayahnya wafat. Semasa hidupnya ia menuntut ilmu kepada ayahnya dan saudaranya Imam Musa al-Kadzim dan Hasan bin Zaid bin Ali Zainal Abidin, hingga kepandaian beliau melebihi saudara-saudaranya sendiri. Sedangkan murid beliau adalah anaknya sendiri Muhammad dan Ahmad serta cucu beliau Abdullah bin Hasan bin Ali al-Uraidhi dan cucu saudaranya Ismail bin Muhammad bin Ishaq bin Ja'far al-Shodiq serta ahli qiroat Imam al-Bazi.
Imam Ali al-Uraidhi adalah seorang pemimpin kaum syarif dan syaikhnya Bani Hasyim di kota Uraidh, dikenal sebagai orang mulia yang luas ilmu pengetahuannya, mahir di bidang ilmu riwayat dan dirayat, selain itu beliau dikenal amat teguh memegang ajaran agamanya. Beliau dinamai Al Uraidhi sebagai nisbah kepada satu tempat yang bernama Al Uraidh yaitu nama wilayah yang terletak pada jarak 4 mil dari Kota Madinah Al Munawaroh. Beliau pernah mangeadakan pergerakan di Kota Mekkah berama saudaranya yang bernama Muhammad bin Ja’far As Shadiq pada masa pemerintahan Al Ma’mun, ia mengajak orang untuk membai’atnya, lalu penduduk Hijaz membai’atnya sebagai Khalifah, ia adalah keturunan Fathimah Az Zahra dan Ali bin Abi Thalib pertama yang dibai’at oleh mereka, hal itu terjadi pada tahun 200 Hijriah.
Az Zarabi pernah menyebutkan otto biografi beliay di dalam kitab Tarikhul Islam, otto biografi beliau juga disebutkan di dalam kitab Al Mizan dan Al Ka Syifu’an As Mair Rijali. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani pernah juga mengebutkan oto biografi beliau dalam kitan At Taqrib, semuanya menyebutkan keagungan sifat-sifat beliau. Imam Ahmad Ibnu Hanbalpun pernah menyebutkan di dalam kita Sunnahnya sebuah hadits yang menyebutkan tentang mencintai keluarga nabi Muhammad SAW dengan Isnad yang bersumber dari beliau.
Di antara para ulama yang menyebutkan tentang riwayat hidup beliau ialah Al Qadi Iyadh di dalam kitab As Syifa dalam kitab Tarikhnya serta Ibnu Ambah di dalam kitab Umdatud Tholib, dan ulama lainnya diantaranya ialah Al Amri, Sayid Ali As Samhudi di dalam kitab Jawahirul, Ugdain.
Diantara orang-orang yang pernah meriwayatkan hadits dari beliau ialah Abdullah bin Hasan binAli, Imam Ismail bin Muhammad Ja’far, Imam Ahmad Al Bazzi penulis buku Qirat, Salamah Ibnu Syabib, Nashir Ibnu Ali Al Jahdami dan ulama-ulama hadits lainnya.
Anak-anak Imam Ali dikenal dengan al-Uraidhiyun yang banyak mendiami daerah Uraidh, Kuffah dan Qum. Anak-anak beliau:
*Ja'far, mendapat keturunan dari anaknya Ali.
*Hasan, mendapat keturunan dari anaknya Abdullah yang terdapat di Madinah, Mesir, Iraq dan negeri lainnya.
*Ahmad Asy-Sya'roni, mendapat keturunan dari anaknya Muhammad yang terdapat di Iraq yang dikenal dengan Bani Jiddah, Basiron dan Thobariyah.
*Muhammad An-Naqib
Beliau banyak meninggalkan catatan-catatan mengenai hukum-hukum agama yang didapat dari ayah dan saudaranya diantaranya yang termasyhur adalah kitab Masail Ali bin Ja’far, semoga ALLAH memberkahinya selalu, Amiiiiiin..
Tuesday, January 12, 2010
sampai kapan?
Abuya Yahya Fatwosal January 12 at 2:13pm Reply
Rasul bersabda bahwa barangsiapa menghidupkan sunahnya, sesungguhnya dia mencintai Rasulnya, dan barangsiapa mencintai Rasul, sungguh dia akan bersama-sama dengan Rasul di dalam Surga.
Pernyataan Baginda Rasul ini sangat memotivasi jiwa umatnya untuk dapat bersama beliau di dalam Surga dengan segala kenikmatan yang tiada tara, Kita sering mendengar informasi ini dari Al Quran atau Hadist Nabi. Rasanya kita ingin lebih cepat meraih kenikmatan itu. Dan ujung-ujungnya muncul rasa rindu dan rasa cinta yang sangat mendalam kepada Baginda Rasulullah. Kemudian keinginan tadi, menanyakan kepada kalbu, Apakah sudah pantas diriku ini bersanding bersama Rasul ?
Andai kata Rasulullah datang menjenguk kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita Apa yang akan kita lakukan?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau dan mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita untuk melepaskan rasa rindu yang sudah lama dipendam. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar beliau sudi menginap beberapa hari di rumah kita untuk bercerita dengan tuturkata yang lembut, mengajarkan kepada kita tentang sopan santun, ilmu dan hikmah.
Tapi barangkali kita meminta beliau menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dengan beraneka VD yang sebagian besar bergambarkan wanita terbuka setengah auratnya dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke ruang dalam.
Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke gudang belakang.
Barangkali kita akan segera memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang biasanya berada didekat dapur dalam keadan berdebu dan memindakannya ke ruang tamu.
Bagaimana bila kemudian beliau sudi menginap di rumah kita, walaupun hanya satu malam?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu Cinta, Metal, Rock dibanding hapalan Sholawat kepada Rasulullah.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita (kt Sndiri) tidak mengetahui sedikitpun sejarah atau sirah nabi yang menceritakan perjalanan hidup beliau.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan para sahabat beliau tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Ranger atau anggota Band - band ternama...
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar menjadi ruang musalla, karena beliau sangat menyenangi sholat yang berjam-jam diwaktu malam.
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian muslimah yang pantas dipakai sewaktu berhadapan dengan beliau untuk mendengarkan petuah-petuah beliau. Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita.
Kemana kita harus meyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Karena gudang-gudang di belakang sudah pada penuh.
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita jarang ke masjid, mana tau nanti beliau menanyakan siapa nama morbot mesjid kampung kita, karena beliau sangat perhatian terhadap orang-orang seperti itu
Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita sibuk di depan TV, karena sinetronnya, sayang untuk diliwatkan.
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca AlQuran, hingga AlQuran terlihat rapi dan bersih diantara buku-buku di rak buku kita
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.
Barangkali kita menjadi malu jika beliau menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.
Marilah kita memohon :
Maafkanlah kami ya Rasulullah .........
Karna kami tahu engkau seorang pemaaf dan murah hati .........
Kami tahu bahwa cintamu kepada umatmu melebihi cinta kami terhadap dunia.Hanya Allah yang tahu bahwa kami tetap cinta kepadamu sampai dengan hembusan nafas kami yang terakhir ya Rasulullah .......... Apakah umatmu yang rendah ini pantas berada disisimu ya Rasulullah ? Dengan segala kemurahan hati yang engkau miliki aku hambamu yang rendah ini ingin tetap disisimu ya Rasulullah ....
Rasul bersabda bahwa barangsiapa menghidupkan sunahnya, sesungguhnya dia mencintai Rasulnya, dan barangsiapa mencintai Rasul, sungguh dia akan bersama-sama dengan Rasul di dalam Surga.
Pernyataan Baginda Rasul ini sangat memotivasi jiwa umatnya untuk dapat bersama beliau di dalam Surga dengan segala kenikmatan yang tiada tara, Kita sering mendengar informasi ini dari Al Quran atau Hadist Nabi. Rasanya kita ingin lebih cepat meraih kenikmatan itu. Dan ujung-ujungnya muncul rasa rindu dan rasa cinta yang sangat mendalam kepada Baginda Rasulullah. Kemudian keinginan tadi, menanyakan kepada kalbu, Apakah sudah pantas diriku ini bersanding bersama Rasul ?
Andai kata Rasulullah datang menjenguk kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita Apa yang akan kita lakukan?
Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau dan mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita untuk melepaskan rasa rindu yang sudah lama dipendam. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar beliau sudi menginap beberapa hari di rumah kita untuk bercerita dengan tuturkata yang lembut, mengajarkan kepada kita tentang sopan santun, ilmu dan hikmah.
Tapi barangkali kita meminta beliau menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dengan beraneka VD yang sebagian besar bergambarkan wanita terbuka setengah auratnya dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke ruang dalam.
Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke gudang belakang.
Barangkali kita akan segera memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang biasanya berada didekat dapur dalam keadan berdebu dan memindakannya ke ruang tamu.
Bagaimana bila kemudian beliau sudi menginap di rumah kita, walaupun hanya satu malam?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu Cinta, Metal, Rock dibanding hapalan Sholawat kepada Rasulullah.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita (kt Sndiri) tidak mengetahui sedikitpun sejarah atau sirah nabi yang menceritakan perjalanan hidup beliau.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan para sahabat beliau tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Power Ranger atau anggota Band - band ternama...
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar menjadi ruang musalla, karena beliau sangat menyenangi sholat yang berjam-jam diwaktu malam.
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian muslimah yang pantas dipakai sewaktu berhadapan dengan beliau untuk mendengarkan petuah-petuah beliau. Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita. Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita.
Kemana kita harus meyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Karena gudang-gudang di belakang sudah pada penuh.
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita jarang ke masjid, mana tau nanti beliau menanyakan siapa nama morbot mesjid kampung kita, karena beliau sangat perhatian terhadap orang-orang seperti itu
Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita sibuk di depan TV, karena sinetronnya, sayang untuk diliwatkan.
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca AlQuran, hingga AlQuran terlihat rapi dan bersih diantara buku-buku di rak buku kita
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.
Barangkali kita menjadi malu jika beliau menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Bayangkan andaikata Rasulullah tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kita. Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.
Marilah kita memohon :
Maafkanlah kami ya Rasulullah .........
Karna kami tahu engkau seorang pemaaf dan murah hati .........
Kami tahu bahwa cintamu kepada umatmu melebihi cinta kami terhadap dunia.Hanya Allah yang tahu bahwa kami tetap cinta kepadamu sampai dengan hembusan nafas kami yang terakhir ya Rasulullah .......... Apakah umatmu yang rendah ini pantas berada disisimu ya Rasulullah ? Dengan segala kemurahan hati yang engkau miliki aku hambamu yang rendah ini ingin tetap disisimu ya Rasulullah ....
Sholawat
Hery Suprijanto January 12 at 3:23pm Reply
Rasullullah S.A.W. telah bersabda bahawa,
"Malaikat Jibrail A.S, Mikail A.S., Israfil A.S. dan Izrail A.S. telah berkata kepadaKu."
Berkata Jibrail A.S.:
"Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca Selawat keatasmu tiap tiap hari sebanyak sepuluh kali (10x), maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi Titian Siratul Mustaqiim seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail A.S.:
"Mereka yang Berselawat keatas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A.S.:
"Mereka yang Berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T. Dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T. mengampuni orang itu."
Malaikat Izrail A.S pula berkata.:
"Bagi mereka yang Berselawat keatasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh Para Nabi-Nabi."
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberi jaminan masing-masing untuk orang-orang yang Berselawat keatas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukan ini, diharap pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk Berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.
Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah S.W.T., Rasul dan Para Malaikat.
Insya Allah.
Sebarkanlah kelebihan ini untuk kebaikan bersama …..
Rasullullah S.A.W. telah bersabda bahawa,
"Malaikat Jibrail A.S, Mikail A.S., Israfil A.S. dan Izrail A.S. telah berkata kepadaKu."
Berkata Jibrail A.S.:
"Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca Selawat keatasmu tiap tiap hari sebanyak sepuluh kali (10x), maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi Titian Siratul Mustaqiim seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail A.S.:
"Mereka yang Berselawat keatas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A.S.:
"Mereka yang Berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T. Dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T. mengampuni orang itu."
Malaikat Izrail A.S pula berkata.:
"Bagi mereka yang Berselawat keatasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh Para Nabi-Nabi."
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberi jaminan masing-masing untuk orang-orang yang Berselawat keatas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukan ini, diharap pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk Berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.
Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah S.W.T., Rasul dan Para Malaikat.
Insya Allah.
Sebarkanlah kelebihan ini untuk kebaikan bersama …..
Monday, January 11, 2010
bid'ah
Manusia Pendosa January 7 at 2:01pm Reply
Bid'ah Secara Etimologis dan Terminologis
Ditulis oleh Muhammad Niam
Salah satu isu besar yang mengancam persatuan umat Islam adalah isu bid'ah. Akhir-akhir ini, kata itu makin sering kita dengar, makin sering kita ucapkan dan makin sering pula kita gunakan untuk memberi label kepada saudara-saudara kita seiman. Bukan labelnya yang dimasalahkan, tapi implikasi dari label tersebut yang patut kita cermati, yaitu anggapan sebagian kita bahwa mereka yang melakukan bid'ah adalah aliran sesat. Karena itu aliran sesat, maka harus dicari jalan untuk memberantasnya atau bahkan menyingkirkannya. Kita merasa sedih sekarang ini, makin banyak umat Islam yang menganggap saudaranya sesat karena isu bid'ah dan sebaliknya kita makin prihatin sering mendengar umat Islam yang mengeluh atau menyatakan sakit hati dan bahkan marah-marah karena dirinya dianggap sesat oleh saudaranya seiman.
Yang paling mudah kita baca dari kasus tersebut adalah adanya trend makin maraknya umat Islam saling bermusuhan dan saling mencurigai sesama mereka dengan menggunakan isu bid'ah. Mari kita renungkan, apakah kondisi seperti itu harus terjadi terus menerus di kalangan umat Islam? Di beberapa negara Muslim, seperti di Pakistan, isu itu telah menyulut perang saudara berdarah antar umat Islam hingga saat ini. Sudah tak terhitung nyawa yang melayang karena pertikian seperti itu.
Mari kita simak sejenak fatwa Syeh Azhar Atiyah Muhammad Saqr yang dikeluarkan pada tahun 1997. Bahwa sebenarnya isu bid'ah yang berkembang di masyarakat Muslim saat ini disebabkan oleh perbedaan memaknai bi'dah apakah secara etimologis (bahasa) atau terminologis (istilah). Syeh Atiyah menjelaskan lebih jauh:
Dalam kitab "Al-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Athar" karangan Ibnu Atsir dalam pembahasan "ba da 'a" (asal derivatif kata bid'ah) dan dalam pembahasan hadist Umar r.a. masalah menghidupkan malam Ramadhan ": نعمت البدعة هذه" Inilah sebaik-baik bid'ah", dikatakan bahwa bid'ah terbagi menjadi dua, ada 1) bid'ah huda (bid'ah benar sesuai petunjuk) dan ada 2) bid'ah sesat. Bid'ah yang betentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itulah bid'ah yang dilarang dan sesat. Dan bid'ah yang masuk dalam generalitas perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itu termasuk bid'ah yang terpuji dan sesuai petunjuk agama. Apa yang tidak pernah dilakukan Rasulullah s.a.w. tapi sesuai dengan perintah agama, termasuk pekerjaan yang terpuji secara agama seperti bentuk-bentuk santunan sosial yang baru. Ini juga bid'ah namun masuk dalam ketentuan hadist Nabi s.a.w. diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah oleh Imam Muslim:
من سن في الإسلام سنة حسنة فعمل بها بعده كتب له مثل أجر من عمل بها ولا ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة فعمل بها بعده كتب عليه مثل وزر من عمل بها ولا ينقص من أوزارهم شيء
"Barang siapa merintis dalam Islam pekerjaaan yang baik kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan sama dengan orang melakukannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barangsiapa merintis dalam Islam pekerjaan yang tercela, kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan dosa orang yang melakukannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun" (H.R. Muslim).
Pernyataan sayyidian Umar bin Khattab r.a. "Inilah bid'ah terbaik" masuk kategori bid'ah yang terpuji. Umar melihat bahwa sholat tarawih di masjid merupakan bid'ah yang baik, karena Rasulullah s.a.w. tidak pernah melakukannya, tapi Rasulullah s.a.w. melakukan sholat berjamaah di malam hari Ramadhan beberapa hari lalu meninggalkannya dan tidak melakukannya secara kontinyu, apalagi memerintahkan umat islam untuk berjamaah di masjid seperti sekarang ini. Demikian juga pada zaman Abu Bakar r.a. sholat Tarawih belum dilaksanakan secara berjamaah. Umar r.a. lah yang memulai menganjurkan umat Islam sholat tarawih berjamaah di masjid.
Para ulama melihat bahwa melestarikan tindakan Umar tesebut, termasuk sunnah karena Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Hendaknya kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaurrashiidn setelahku" (H.R. Ibnu Majah dll.) Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda: "Ikutilah dua orang setelahku, yaitu ABu Bakar dan Umar". (H.R. Tirmidzi dll).
Dengan pengertian seperti itu, maka menafsirkan hadist Rasulullah s.a.w. "كل محدثة بدعة" yang artinya "setiap baru diciptakan dalam agama adalah bid'ah" harus dengan ketentuan bahwa hal baru tersebut memang bertentangan dengan aturan dasar syariat dan tidak sesuai dengan ajaran hadist.
Mengkaji masalah bid'ah memerlukan pendefinisian yang berkembang dan muncul di seputar penggunaan kata bid'ah tersebut. Perbedaan definisi bisa berpengaruh pada perbedaan hukum yang diterapkan. Tanpa mendefinisikan bid'ah secara benar maka kita hanya akan terjerumus pada perbedaan hukum, perbedaan pendapat dan bahkan pertikaian. Demikian juga mendefinisikan bid'ah yang sesat dan masuk neraka, tidaklah mudah.
Bid'ah Secara Etimologis dan Terminologis
Ditulis oleh Muhammad Niam
Salah satu isu besar yang mengancam persatuan umat Islam adalah isu bid'ah. Akhir-akhir ini, kata itu makin sering kita dengar, makin sering kita ucapkan dan makin sering pula kita gunakan untuk memberi label kepada saudara-saudara kita seiman. Bukan labelnya yang dimasalahkan, tapi implikasi dari label tersebut yang patut kita cermati, yaitu anggapan sebagian kita bahwa mereka yang melakukan bid'ah adalah aliran sesat. Karena itu aliran sesat, maka harus dicari jalan untuk memberantasnya atau bahkan menyingkirkannya. Kita merasa sedih sekarang ini, makin banyak umat Islam yang menganggap saudaranya sesat karena isu bid'ah dan sebaliknya kita makin prihatin sering mendengar umat Islam yang mengeluh atau menyatakan sakit hati dan bahkan marah-marah karena dirinya dianggap sesat oleh saudaranya seiman.
Yang paling mudah kita baca dari kasus tersebut adalah adanya trend makin maraknya umat Islam saling bermusuhan dan saling mencurigai sesama mereka dengan menggunakan isu bid'ah. Mari kita renungkan, apakah kondisi seperti itu harus terjadi terus menerus di kalangan umat Islam? Di beberapa negara Muslim, seperti di Pakistan, isu itu telah menyulut perang saudara berdarah antar umat Islam hingga saat ini. Sudah tak terhitung nyawa yang melayang karena pertikian seperti itu.
Mari kita simak sejenak fatwa Syeh Azhar Atiyah Muhammad Saqr yang dikeluarkan pada tahun 1997. Bahwa sebenarnya isu bid'ah yang berkembang di masyarakat Muslim saat ini disebabkan oleh perbedaan memaknai bi'dah apakah secara etimologis (bahasa) atau terminologis (istilah). Syeh Atiyah menjelaskan lebih jauh:
Dalam kitab "Al-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Athar" karangan Ibnu Atsir dalam pembahasan "ba da 'a" (asal derivatif kata bid'ah) dan dalam pembahasan hadist Umar r.a. masalah menghidupkan malam Ramadhan ": نعمت البدعة هذه" Inilah sebaik-baik bid'ah", dikatakan bahwa bid'ah terbagi menjadi dua, ada 1) bid'ah huda (bid'ah benar sesuai petunjuk) dan ada 2) bid'ah sesat. Bid'ah yang betentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itulah bid'ah yang dilarang dan sesat. Dan bid'ah yang masuk dalam generalitas perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itu termasuk bid'ah yang terpuji dan sesuai petunjuk agama. Apa yang tidak pernah dilakukan Rasulullah s.a.w. tapi sesuai dengan perintah agama, termasuk pekerjaan yang terpuji secara agama seperti bentuk-bentuk santunan sosial yang baru. Ini juga bid'ah namun masuk dalam ketentuan hadist Nabi s.a.w. diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah oleh Imam Muslim:
من سن في الإسلام سنة حسنة فعمل بها بعده كتب له مثل أجر من عمل بها ولا ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة فعمل بها بعده كتب عليه مثل وزر من عمل بها ولا ينقص من أوزارهم شيء
"Barang siapa merintis dalam Islam pekerjaaan yang baik kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan sama dengan orang melakukannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barangsiapa merintis dalam Islam pekerjaan yang tercela, kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan dosa orang yang melakukannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun" (H.R. Muslim).
Pernyataan sayyidian Umar bin Khattab r.a. "Inilah bid'ah terbaik" masuk kategori bid'ah yang terpuji. Umar melihat bahwa sholat tarawih di masjid merupakan bid'ah yang baik, karena Rasulullah s.a.w. tidak pernah melakukannya, tapi Rasulullah s.a.w. melakukan sholat berjamaah di malam hari Ramadhan beberapa hari lalu meninggalkannya dan tidak melakukannya secara kontinyu, apalagi memerintahkan umat islam untuk berjamaah di masjid seperti sekarang ini. Demikian juga pada zaman Abu Bakar r.a. sholat Tarawih belum dilaksanakan secara berjamaah. Umar r.a. lah yang memulai menganjurkan umat Islam sholat tarawih berjamaah di masjid.
Para ulama melihat bahwa melestarikan tindakan Umar tesebut, termasuk sunnah karena Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Hendaknya kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaurrashiidn setelahku" (H.R. Ibnu Majah dll.) Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda: "Ikutilah dua orang setelahku, yaitu ABu Bakar dan Umar". (H.R. Tirmidzi dll).
Dengan pengertian seperti itu, maka menafsirkan hadist Rasulullah s.a.w. "كل محدثة بدعة" yang artinya "setiap baru diciptakan dalam agama adalah bid'ah" harus dengan ketentuan bahwa hal baru tersebut memang bertentangan dengan aturan dasar syariat dan tidak sesuai dengan ajaran hadist.
Mengkaji masalah bid'ah memerlukan pendefinisian yang berkembang dan muncul di seputar penggunaan kata bid'ah tersebut. Perbedaan definisi bisa berpengaruh pada perbedaan hukum yang diterapkan. Tanpa mendefinisikan bid'ah secara benar maka kita hanya akan terjerumus pada perbedaan hukum, perbedaan pendapat dan bahkan pertikaian. Demikian juga mendefinisikan bid'ah yang sesat dan masuk neraka, tidaklah mudah.
Laki laki dan wanita
Hery Suprijanto January 8 at 9:25am Reply
Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.
Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya’.
‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.
Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.
Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.
Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?’.
‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.
Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
Catatan Admin:
Mungkin ini bukan kisah yang sebenarnya terjadi, karena Allah untuk menciptakan manusia tidak perlu pendapat dari manusia...
Tapi intinya dari kisah ini adalah bahwa kita harus bisa menerima perbedaan dari setiap pasangan....
Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita.
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,
kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.
Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,
ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.
Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu
untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya’.
‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.
Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembali
kepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.
Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.
Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?’.
‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.
Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:
1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
Catatan Admin:
Mungkin ini bukan kisah yang sebenarnya terjadi, karena Allah untuk menciptakan manusia tidak perlu pendapat dari manusia...
Tapi intinya dari kisah ini adalah bahwa kita harus bisa menerima perbedaan dari setiap pasangan....
Hadist Syahadat
1. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda : Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan : Laa ilaaha illallah, barang siapa telah mengucapkan Laa ilaaha illallah, maka harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara,sedangkan perhitungannya (terserah) pada Allah (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Rasulullah saw bersabda : ”Barang siapa mengucapkan ’Aku bersaksi bawa tiada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang di bacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa nerka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan.(HR. Bukhori dan Muslim)
3. Ketika Rasulullah saw, wafat dan kekhalifahan di ganti oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali kepada kekufuran. (Ketika Abu Bakar ingin memerangi mereka), Umar bin Khatab berkata kepada Abu Bakar : “Kenapa engkau memerangi manusia (orang-orang murtad), bukankah Rasulullah saw, telah bersabda :”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah. Barang siapa telah mengucapkan Laa ilaaha illallah berarti harta dan dirinya terlindung dari ku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya terserah pada Allah. Abu Bakar menanggapi :”Demi Allah, aku akan memerangi orang yang membedakan antara salat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka enggan memberikan zakat binatang ternak kepadaku yang sebelumnya mereka bayar kepada Rasulullah saw, niscaya aku akan perangi mereka karena tidak membayar zakat binatang ternak.(HR. Bukhori dan Muslim)
2. Rasulullah saw bersabda : ”Barang siapa mengucapkan ’Aku bersaksi bawa tiada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang di bacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa nerka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan.(HR. Bukhori dan Muslim)
3. Ketika Rasulullah saw, wafat dan kekhalifahan di ganti oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali kepada kekufuran. (Ketika Abu Bakar ingin memerangi mereka), Umar bin Khatab berkata kepada Abu Bakar : “Kenapa engkau memerangi manusia (orang-orang murtad), bukankah Rasulullah saw, telah bersabda :”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah. Barang siapa telah mengucapkan Laa ilaaha illallah berarti harta dan dirinya terlindung dari ku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya terserah pada Allah. Abu Bakar menanggapi :”Demi Allah, aku akan memerangi orang yang membedakan antara salat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka enggan memberikan zakat binatang ternak kepadaku yang sebelumnya mereka bayar kepada Rasulullah saw, niscaya aku akan perangi mereka karena tidak membayar zakat binatang ternak.(HR. Bukhori dan Muslim)
Sunday, January 10, 2010
Allah punya banyak apartemen
Umar Sahid January 10 at 2:34pm Reply
Allah punya banyak apartemen!
Assalamu'alaikum.........bagaimana kabar saudaraku?
Saudaraku yang tercinta….
Kuhadiahkan sebuah kisah yang diceritakan oleh Syekh Muhammad Salim dan ia bersumpah bahwa cerita ini benar-benar nyata terjadi. Ia berkata: ”Pada suatu hari ada seorang laki-laki mendatanginya setelah terjadi gempa bumi di Mesir pada tahun 1999. Laki-laki itu berkata padanya, "Pak! Rumahku hancur akibat gempa bumi ini dan sekarang aku dan keluargaku tidak tahu mau tinggal di mana, aku berharap engkau membantuku dengan memberikan kami apartemen sederhana untuk kami tempati."
Syekh Muhammad Salim pun berkata: ”Sesungguhnya aku hanya bisa memberimu fatwa dalam permasalahan fikih atau menasihatimu bagaimana mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan urusan agama. Sekarang aku tidak bisa memenuhi permintaanmu ini,” lalu laki-laki itu berkata: ”Bukanlah engkau pernah berkata bahwa Islam adalah solusi atas segala permasalahan?!”
Syekh Muhammad bersedih dan turut berduka atas musibah yang dialami laki-laki tersebut, lalu ia bertanya padanya: “Wahai anakku! Apa engkau menginginkan solusi?” Ya, jawab laki-laki itu dengan suara tersedu-sedu. Syekh pun berkata lagi kepadanya: “Bila malam tiba, dirikanlah shalat pada sepertiga akhirnya dan memohonlah dengan sungguh-sungguh serta rendahkanlah dirimu kepada Alloh, dan mintalah apa yang kau butuhkan! Semoga Dia mengabulkan permohonanmu.” Lalu laki-laki itu berkata dengan gembiranya: ”Apa Alloh punya banyak apartemen?!” Ya, jawab syekh, Dia punya banyak apartemen dan segala yang engkau inginkan karena Dia adalah Penguasa atas segalanya, Dialah pemilik langit dan bumi serta segala isinya.
Laki-laki itu kemudian melihat dirinya dengan rasa bersalah dan berputus asa seraya berkata pada dirinya: ”Mengapa aku tidak mencobanya? Padahal amalan yang ia anjurkan itu tidak akan membahayakanku, di samping itu pula aku sekarang tidak punya alternatif solusi selain ini.”
Besok sorenya Syekh Muhammad mendapat telepon dari seseorang, ia berkata padanya: ”Alloh SWT telah memberiku banyak rezeki sehingga aku dapat membangun rumahku sendiri, lalu aku jual apartemen-apartemenku dengan harga tinggi dan aku mendapatkan banyak sekali keuntungan. Aku ingin bersyukur kepada Alloh atas segala yang diberikannya dengan menyedekahkan salah satu apartemenku yang masih tersisa. Lalu Syekh pun berkata: ”Aku punya seseorang yang sangat membutuhkan apartemen itu,” laki-laki kaya itu pun senang sekali dan akhirnya keduanya sepakat untuk memberikan apartemen tersebut kepadanya.
Pada hari berikutnya, laki-laki yang ditimpa musibah tadi kembali mendatangi Syekh Muhammad seraya berharap ada jalan keluar atas masalah yang dihadapinya itu, Syekh pun bertanya padanya, ”Apa yang engkau lakukan kemarin?” Laki-laki itu pun menjawab, ”Aku habiskan malamku dengan shalat dan bermunajat: ‘Ya Rabb (Ya Tuhanku!)….Ya Rabb…Ya Rabb…’” Lalu syekh berkata padanya, ”Alloh telah mengabulkan permohonanmu!”
Begitu cepatnya laki-laki itu dikabulkan doanya sehingga ia dan keluarganya dapat tinggal di sebuah apartemen yang megah dan jauh lebih baik dari apartemennya yang hancur akibat gempa dulu. Ia mendapatkan apartemen yang berada di komplek mewah Kairo. Dan lucunya lagi, setiap ia bertemu Syekh Muhammad ia pun berkata padanya:” Ya Syekh, sungguh Alloh punya banyak apartemen…. Alloh punya banyak apartemen …. Alloh punya banyak apartemen!!!
barakalloh saudaraku........semoga hari antum menyenangkan
Wassalamu'alaikum...
Sumber: Dr. Amani Zakariya*
Allah punya banyak apartemen!
Assalamu'alaikum.........bagaimana kabar saudaraku?
Saudaraku yang tercinta….
Kuhadiahkan sebuah kisah yang diceritakan oleh Syekh Muhammad Salim dan ia bersumpah bahwa cerita ini benar-benar nyata terjadi. Ia berkata: ”Pada suatu hari ada seorang laki-laki mendatanginya setelah terjadi gempa bumi di Mesir pada tahun 1999. Laki-laki itu berkata padanya, "Pak! Rumahku hancur akibat gempa bumi ini dan sekarang aku dan keluargaku tidak tahu mau tinggal di mana, aku berharap engkau membantuku dengan memberikan kami apartemen sederhana untuk kami tempati."
Syekh Muhammad Salim pun berkata: ”Sesungguhnya aku hanya bisa memberimu fatwa dalam permasalahan fikih atau menasihatimu bagaimana mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan urusan agama. Sekarang aku tidak bisa memenuhi permintaanmu ini,” lalu laki-laki itu berkata: ”Bukanlah engkau pernah berkata bahwa Islam adalah solusi atas segala permasalahan?!”
Syekh Muhammad bersedih dan turut berduka atas musibah yang dialami laki-laki tersebut, lalu ia bertanya padanya: “Wahai anakku! Apa engkau menginginkan solusi?” Ya, jawab laki-laki itu dengan suara tersedu-sedu. Syekh pun berkata lagi kepadanya: “Bila malam tiba, dirikanlah shalat pada sepertiga akhirnya dan memohonlah dengan sungguh-sungguh serta rendahkanlah dirimu kepada Alloh, dan mintalah apa yang kau butuhkan! Semoga Dia mengabulkan permohonanmu.” Lalu laki-laki itu berkata dengan gembiranya: ”Apa Alloh punya banyak apartemen?!” Ya, jawab syekh, Dia punya banyak apartemen dan segala yang engkau inginkan karena Dia adalah Penguasa atas segalanya, Dialah pemilik langit dan bumi serta segala isinya.
Laki-laki itu kemudian melihat dirinya dengan rasa bersalah dan berputus asa seraya berkata pada dirinya: ”Mengapa aku tidak mencobanya? Padahal amalan yang ia anjurkan itu tidak akan membahayakanku, di samping itu pula aku sekarang tidak punya alternatif solusi selain ini.”
Besok sorenya Syekh Muhammad mendapat telepon dari seseorang, ia berkata padanya: ”Alloh SWT telah memberiku banyak rezeki sehingga aku dapat membangun rumahku sendiri, lalu aku jual apartemen-apartemenku dengan harga tinggi dan aku mendapatkan banyak sekali keuntungan. Aku ingin bersyukur kepada Alloh atas segala yang diberikannya dengan menyedekahkan salah satu apartemenku yang masih tersisa. Lalu Syekh pun berkata: ”Aku punya seseorang yang sangat membutuhkan apartemen itu,” laki-laki kaya itu pun senang sekali dan akhirnya keduanya sepakat untuk memberikan apartemen tersebut kepadanya.
Pada hari berikutnya, laki-laki yang ditimpa musibah tadi kembali mendatangi Syekh Muhammad seraya berharap ada jalan keluar atas masalah yang dihadapinya itu, Syekh pun bertanya padanya, ”Apa yang engkau lakukan kemarin?” Laki-laki itu pun menjawab, ”Aku habiskan malamku dengan shalat dan bermunajat: ‘Ya Rabb (Ya Tuhanku!)….Ya Rabb…Ya Rabb…’” Lalu syekh berkata padanya, ”Alloh telah mengabulkan permohonanmu!”
Begitu cepatnya laki-laki itu dikabulkan doanya sehingga ia dan keluarganya dapat tinggal di sebuah apartemen yang megah dan jauh lebih baik dari apartemennya yang hancur akibat gempa dulu. Ia mendapatkan apartemen yang berada di komplek mewah Kairo. Dan lucunya lagi, setiap ia bertemu Syekh Muhammad ia pun berkata padanya:” Ya Syekh, sungguh Alloh punya banyak apartemen…. Alloh punya banyak apartemen …. Alloh punya banyak apartemen!!!
barakalloh saudaraku........semoga hari antum menyenangkan
Wassalamu'alaikum...
Sumber: Dr. Amani Zakariya*
Wednesday, January 6, 2010
Kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Friday, 18 December 2009
Kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian
sebagaimana kalian melihat bulan purnama
Senin, 14 Desember 2009
عَنْ جَرِيْر بنِ عَبْدِ اللهِ قاَلَ : كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى اْلقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي اَلْبَدْرَ فَقَالَ : إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا اْلقَمَرَ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا .
( صحيح البخاري )
Dari Jarir bib Abdillah RA. berkata :
" Kami sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama di malam itu , seraya bersabda : Sungguh kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini , tidak terhalangi apapun dalam melihatNya subhanahu wata'ala , maka semampunya berusahalah menyempurnakan shalat subuh dan shalat Ashar maka perbuatlah ". ( Shahih Al Bukhari )
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ .
Limpahan puji ke hadirat Allah Maha Raja Tunggal dan Abadi , Maha membuka kesempatan bagi hamba-hambaNya untuk mendapatkan keluhuran , untuk mendapatkan kebahagiaan , Maha memberi kesempatan dengan segala apa yang telah diberikannya , jasad dan panca indera kita dan hamparan yang ada di bumi dan juga sanubari , pemikiran , dan ruh kita untuk mendapatkan anugerah yang dhahir dan yang bathin sebanyak-banyaknya, tanda dari rahasia kedermawanan Allah , nama yang paling berwibawa di alam semesta , nama yang jika diagungkan di dalam sanubari akan membuka seluruh rahasia keluhuran , seluruh rahasia kenikmatan , seluruh rahasia keindahan , seluruh rahasia kebahagiaan , seluruh cahaya kemuliaan terbuka dari keagungan nama Allah maka agungkanlah , dan temui beribu-ribu dan berjuta-juta pintu keluhuran yang terbuka di setiap saat pada hari-harimu dan akan terbuka pula kebahagiaan yang kekal , belum cukupkah dengan firman Allah subhanahu wata'ala :
فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلاَ تَكْفُرُوْنَ
( البقرة : 152 )
" Maka ingatlah kepadaKu, Aku pun akan ingat kepada kalian, Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu " . ( QS. Al Baqarah : 152 )
Hadirin hadirat , adakah keluhuran yang lebih indah selain kedekatan diingat oleh Allah subhana wata'ala , diingat oleh Maha Raja alam semesta , diseru dan diingat namanya , diingat wajahnya dan bentuknya dan dirinya hingga akan abadi kelak di hari kiamat , disaat semuanya dilupakan oleh keluarga dan sahabatnya , Allah subhanahu wata'ala tidak melupakan kita karena kita sering mengingat Allah , seraya berfirman :
فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ
( الذاريات : 50 )
" Maka segeralah kembali kepada Allah " . ( QS. Az Zariyat : 50 )
Maka kembalilah, dan menghindarlah kepada Allah dalam segala permasalahan . Dalam segala hal baik itu kesusahan , kemudahan, kenikmatan , kesulitan dan segala masalah yang terjadi maka tetaplah engkau bersama Allah . Jika diberi kenikmatan bersyukurlah karena Allah berjanji akan menambahnya jika kita bersyukur , maka bukalah penambahan kenikmatan dengan rahasia syukur , karena syukur membuka kebahagiaan dan anugerah yang lebih . Dan jika kita di dalam kesulitan maka tabahlah dan berdoalah, karena hanya doa yang mampu merubah takdirNya .
Hadirin hadirat , firman Allah subhanahu wata'ala :
" فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ "
( Kembalilah kepada Allah ) dalam masalah hari-harimu , dalam masalah sekolahmu , dalam rumah tangga , dalam pekerjaan , dalam bermasyarakat dan di dalam segala aktifitas kita , selalu menghindarlah dari segala sesuatu menuju Allah subhanahu wata'ala , maksudnya selalu bersama Allah subhanahu wata'ala . Kalau terkena masalah maka larilah kepada Allah , seperti bayi kalau terkena masalah maka ia lari kepada ibunya , lebih-lebih lagi Maha Raja alam semesta yang Maha memelihara hambaNya lebih daripada pemeliharan seorang ibu terhadap anak-anaknya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Firman Allah subhanahu wata'ala :
" فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ "
ayat ini juga menyeru para pendosa , mereka kehabisan cara karena putus asa telah banyak berbuat kesalahan , mau lari kemana lagi kalau bukan kepada Yang Maha Mengampuni . Hadirin hadirat , karena Yang Maha Mengampuni itu tunggal yaitu Allah subhanahu wata'ala , tiada yang lainnya yang bisa menghapus dosa , yang bisa mensirnakan dosa-dosa kita kecuali Allah subhanahu wata'ala , maka kembalilah kepada Allah subhanahu wata'ala . Berbeda kalau dengan makhluk jika kita berbuat hal-hal yang dimurkai oleh orang yang kita risaukan maka kita akan lari menghindar , kenapa karena kalau kita mendekat tentunya akan dicelakai , mungkin dipukul, dimarahi , disiksa , atau disakiti atau dicaci , tapi berbeda dengan Allah , cara melarikan diri dan selamat dari kemurkaan Allah adalah kembali kepadaNya . Karena tidak ada tempat di alam semesta kecuali milikNya . Hadirin hadirat, mungkin kita bisa lari untuk menghindar dari kejaran musuh kita tapi kalau kepada Allah kita mau lari kemana ?! , sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ
( البلد : 7 )
" Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya ? " ( QS. Al Balad : 7 )
Allah subhanahu wata'ala juga berfirman :
وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا
( الطور : 48 )
" Dan bersabarlah ( Muhammad ) menunggu ketetapan TuhanMu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan kami " . ( QS. At Thuur : 48 )
Jika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kesedihan dan permasalahan maka Allah menenangkan jiwa sang Nabi , dan ucapan ini bukan hanya untuk sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saja , tetapi untuk semua orang yang beriman yang mengikuti tuntunan Sang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Allah berfirman " bersabarlah atas ketentuan-ketentuanmu sungguh engkau tidak jauh dari pandanganKu , selalu dalam penglihatanKu wahai Muhammad " shallallahu 'alaihi wasallam .
Dalam salah satu riwayat Rasul rindu kepada Allah subhanahu wata'ala, tidak ada yang membuat beliau tersulitkan selain rindunya kepada Allah subhanahu wata'ala . Musibah , kesulitan , kenikmatan tidak bisa mengguncang rindu beliau kepada Allah subhnahu wata'ala , rindu kepada Allah lah masalah terbesar bagi beliau , tiada masalah-masalah besar di dalam hari-harinya selain rindu kepada Allah subhanahu wata'ala dan keselamatan ummatnya shallallahu 'alaihi wasallam , maka ketika Rasul shallallahu 'alihi wasallam sangat rindu kepada Allah , maka Allah tenangkan dengan ucapan ini " Sabar atas ketentuan Tuhanmu karena engkau selalu dalam penglihatanKu, dalam pengawasanKu ( QS. At Thuur : 48 ) .
Hadirin hadirat , semua makhluk dalam penglihatan Allah , dan orang-orang yang beriman yang tentunya juga mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka khithabah ini juga sampai kepada mereka , bahwa mereka disabarkan oleh Allah atas kententuan-ketentuan untuknya , dan jangan lupa karena kita selalu dalam penglihatan dan penjagaan Allah subhanahu wata'ala. Maka semakin kita mencintai Allah dan menghindari maksiat maka kita semakin berada dalam pandangan kasih sayang Allah subhanahu wata'ala . Ayat ini turun , disampaikan oleh Allah kepada Sang Nabi agar kita memahami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu berada di dalam pengawasan Allah dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam selalu mendambakan ummatnya agar selalu di dalam kedekatan dengan Allah subhanahu wata'ala , maka ummatnya pun selalu berada di bawah pengawasan Allah subhanahu wata'ala , sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
( البقرة : 255 )
"Dia (Allah) tidak mengantuk dan tidak tidur " . ( QS. Al Baqarah : 255 ) Namun selalu mengawasi hambaNya , dan setiap waktu Allah selalu mengatur segala sesuatu .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hadits yang lalu yang masih belum saya syarahkan , yaitu tiga hal jika ada pada diri seseorang maka ia akan merasakan lezatnya iman :
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
Yang pertama secara ringkas saya jelaskan karena malam Selasa yang lalu sudah saya jelaskan , tinggal yang kedua dan ketiga yang belum saya jelaskan . Ringkasnya adalah seseorang tidak akan bisa memahami bahwa Allah dan Rasul bisa lebih ia cintai dari yang lainnya kecuali ia (sudah) memahami cintanya Allah dan Rasul Nya kepada dirinya , kalau ia sudah memahami hal ini tentunya ia tidak akan bisa melebihkan cinta kepada selain Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Karena yang paling mencintai dirinya adalah Allah dan Rasul Nya , di saat semua belum ada , Allah Yang menciptanya , ( mungkin ada yang berkata ) tapi kekasihku si fulan juga mencintaiku , ayah dan ibuku juga mencintaiku .
Semua itu adalah ciptaan Allah , jangan lupa semua yang mencintaimu adalah Allah Yang menciptakan cinta itu dalam setiap jiwa . Bayangkan setiap jiwa yang ada , setiap cinta yang ada pada sanubari manusia bahkan hewan sekalipun terhadap anaknya, buaya bisa melindungi telurnya , seekor anjing bisa menjaga telur milik majikannya di mulutnya agar tidak pecah , cinta yang ada pada diri mereka semua bersumber dari Allah subhanahu wata'ala . Bagaimana manusia bisa mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah dan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam . Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari awal hingga akhir perjuangannya , beliau selalu memperjuangkan ummatnya agar sampai kepada istana keabadian .
Hadirin hadirat , saat semua kekasih kita tidak berani bertanggungjawab atas dosa-dosa kita di hari kiamat , Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang mungkin tidak pernah bertemu kita , tidak kenal wajah kita , barangkali kita tidak mengenal wajah beliau , tapi beliaulah yang akan mencari nama ummatnya , si fulan bin fulan naik kedalam syafaat shallallahu 'alaihi wasallam . Jadi tentunya orang yang masih mencintai selain Allah dan Rasul melebihi dari cinta kepada Allah dan RasulNya maka belum bisa mencapai kesempurnaan lezatnya iman , tentunya ia bisa merasakan kelezatan iman tetapi belum sempurna . Jika kita telah memahami bahwa kita lebih mencintai Allah dan RasulNya dari yang selainnya maka di saat itu ada yang kedua . Yang kedua adalah ,
وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ
Tidak mencintai seseorang kecuali karena cintanya kepada Allah , sulit sekali ! Tidak sesulit ketika kita memahami kalimatnya , kalau kita memahami maknanya . Makna yang terpendam , tentunya ini adalah samudera cinta namun awal dari gerbangnya adalah ketika seseorang mencintai orang lain , namun orang yana dia cintai berbuat dosa maka ia tidak senang , kalau orang yang ia cintai berbuat baik maka ia senang , dan kebanyakan dari kita seperti itu . Tidak mungkin jika ada orang yang kita cintai berbuat jahat kita senang , insyaallah semua dari kita di dalam hatinya juga tidak senang jika orang yang kita cintai berbuat hal yang jahat , nah itulah cinta karena Allah subhanahu wata'ala , telah mencintai hal yang baik dan mengharamkan dan membenci hal yang jahat . Allah subhanahu wata'ala berfirman di dalam hadits qudsy :
يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُلْمَ عَلَى نَفْسِي وَ جَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
" Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku jadikan hal tersebut (kezhaliman) di antara kalian sebagai sesuatu yang haram, maka janganlah kalian saling menzhalimi.” (HR. Muslim )
Mencintai seseorang karena Allah, yaitu jika ia berbuat jahat maka kita tidak senang , bukan membencinya . Berbeda antara tidak senang dan membenci , benci adalah hal yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada seluruh makhluk , kecuali benci karena Allah . Benci karena Allah berbeda dengan benci kepada orangnya , kalau benci karena Allah , ketika melihat orang lain berbuat jahat ia tidak senang tetapi ia ingin orang itu kembali kepada keluhuran bukan menginginkan ia celaka ( biar celaka ini orang , biar ia mati dan lain sebagainya ) , sungguh jika ia meninggal dalam kehinaan justru itu lebih tidak disukai oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , kita inginkan semua orang yang wafat dalam husnul khatimah .
Jadi kita boleh berbuat baik, atau menyayangi , atau bersahabat dengan orang yang di luar Islam , sungguh berbuat baik kepada orang yang di luar Islam adalah perintah Allah selama mereka tidak berbuat jahat kepada kita, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ¤ إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
( الممتحنة : 8-9 )
" Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim". ( QS. Al Mumtahanah : 8-9 )
Tapi jika mereka berbuat hal itu ( berbuat zhalim terhadap muslimin ) , maka Allah izinkan kita berperang , dengan senjata dengan harta dan lainnya , jika ada di wilayah kita yang memerangi kita dari non muslim , mengusir muslimin dari kampungnya maka boleh memerangi mereka , tapi jika tidak maka kita diperintah oleh Allah agar berbuat baik kepada mereka , dan jika mereka berbuat baik kepada kita maka kita harus lebih baik kepada mereka .
Di dalam riwayat Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan seorang yahudi tinggal di rumahnya , sepantasnya mungkin kalau zaman sekarang maka akan dikatakan najis!, kafir masuk ke rumahku!, sebaliknya Rasulullah mengizinkan seorang yahudi yang mau berkhidmah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari , seorang yahudi berkhidmah kepada Rasulullah dengan membawakan sandalnya, membawakan bajunya, mengambilkan airnya dan lainnya , Rasulullah tidak mengatakan " kau mau masuk ke rumahku maka kau harus masuk Islam…! ", Rasulullah tidak demikian .
Hingga berhari-hari dan berbulan-bulan orang yahudi ini tinggal di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, alangkah indahnya akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam , sampai akhirnya ia sakit dan pulang ke rumah ayahnya, ketika ia pulang ke rumah ayahnya maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguknya dan ia dalam keadaan sakaratul maut , maka Rasul berkata " ucapkan Laa ilaaha illallaah " , tapi pemuda itu tidak mau mengucapkannya sebelum meminta izin kepada ayahnya, ia melirik kepada ayahnya yang juga seorang yahudi , maka ayahnya yang yahudi tau bahwa Nabi Muhammad ini orang baik , padahal ia ( Nabi Muhammad ) adalah orang yang paling benci terhadap kekufuran , tetapi ia mengizinkan anakku tinggal di rumahnya, makan dan minum di rumahnya hingga sekarang ia menjenguknya , maka ia berkata " Athi' abalQasim ( taati abul Qasim Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ) ", maka pemuda itu berkata " Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullah ", kemudian ia wafat maka Rasul keluar dan para sahabat melihat wajah Rasul sangat cerah dan gembira , maka seorang sahabat bertanya : " Ya Rasullallah apa yang membuatmu gembira ? ", maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata " Alhamdulillah allazi hadaahu lil iimaan, Sungguh aku bahagia orang yahudi itu telah beriman ", inilah cita-cita dan keindahan budi pekerti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Jadi tidak mencintai seseorang kecuali karena cinta Allah , maksudnya adalah semakin saudara-saudara kita berbuat buruk , maka semakin kita ingin membenahi mereka , itulah cinta karena Allah . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari dimana salah satu kelompok yang dinaungi oleh Allah subhanahu wata'ala di hari tiada naungan kecuali naungan Allah subhanahu wata'ala tujuh kelompok yang sering saya bahas, salah satunya adalah : Pria yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan mempunyai derajat yang mulia atau kaya raya, maka pria itu berkata " Inni akhaafullah " aku tidak mau berbuat itu, aku takut kepada Allah ini adalah perbuatan dosa ", pria yang seperti itu atau wanita yang diajak berzina oleh seorang pria seperti itu dan ia menolak dengan ucapan " aku takut dosa , aku takut kepada Allah " maka Allah janjikan ia termasuk salah satu dari tujuh kelompok yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat .
Diriwayatkan pula di dalam riwayat yang tsiqah (tsiqah : riwayat yg kuat) , ketika salah seorang wanita disukai oleh seorang pria , pria ini selalu ingin mengajak wanita itu berzina , maka kemanapun wanita ini pergi ia mengikutinya . Suatu waktu wanita itu ikut dalam satu kafilah menuju wilayah yang jauh maka pria itu pun ikut dan mendekat kepada wanita itu , maka wanita itu berkata " kau jangan mendekat kepadaku , kecuali jika sudah tidak ada lagi yang melihat " , maka pria itu senang dan berkata : " baiklah nanti tengah malam saja ", ketika sampai tengah malam datanglah ia kepada wanita itu dan wanita itu belum tidur, pria itu berkata : " semuanya sudah tidur ", maka wanita itu berkata : " apakah semua orang sudah tidur ? " si pria menjawab : " betul ", si wanita berkata lagi : " tidak ada lagi yang melihat kita ? ", pria itu menjawab : "ya, tidak ada lagi yang melihat kita ", maka wanita itu berkata : " Apakah Allah tidak melihat kita, apakah Allah tidur ?!" , maka pria itu terdiam dan mundur kemudian ia bertobat kepada Allah subhanahu wata'ala . Hadirin hadirat , taubat bisa muncul dari pria atau wanita , sebab dari berniat dosa bisa muncul tobat dari jiwa yang luhur . Dan yang ketiga adalah :
وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Yang ketiga adalah ia benci kembali kepada perbuatan-perbutan kufur yang pernah ia perbuat, dosa-dosa besar yang pernah ia perbuat ia tidak mau kembali lagi melakukannya sebagaimana seorang yang tidak mau dilemparkan ke dalam api . Bagaimana seseorang akan lari menghindar dan tidak senang jika dilempar kedalam api , maka seperti itulah ia juga tidak mau kembali melakukan perbuatan dosa yang pernah ia lakukan .
Tiga hal , jika ketiganya itu ada pada diri sesorang maka ia akan merasakan lezatnya kesempurnaan iman , apa lezatnya kesempurnaan iman ? lezatnya kesempurnaan iman itu adalah ia sudah merasa rahasia cinta dan rindu kepada Allah memenuhi jiwanya , ia sudah berada di dalam sorga yang lebih nikmat dari sorga walaupun ia masih hidup di dunia , hatinya sudah terang benderang dengan cahaya keindahan Allah , hari-harinya indah , hari-harinya penuh rahmah , siang dan malamnya bahagia , selalu dalam kedekatan kepada Allah . Tiga hal , yang pertama ia menjadikan Allah dan Rasul lebih ia cintai dari yang lainnya, yang kedua ia tidak mencintai seseorang kecuali karena cinta kepada Allah , jika membawa kemurkaan Allah maka ia tidak mau mencintai orang itu , dan yang ketiga ia tidak mau kembali melakukan dosa-dosa besar yang pernah ia perbuat sebagaimana ia benci dan tidak senang dimasukkan ke dalam api . Tiga hal ini jika ada pada diri kita , kita sudah membacanya, kita sudah mendengarnya , kita sudah memahaminya , kita berdoa semoga Allah melimpahkan kemuliaanNya untuk kita semua , dan Allah menjadikan kita ke dalam kelompok orang-orang yang mendapatkan kelezatan iman . Allah sudah mengizinkan kita mendengar hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , hadits ini 14 abad yang silam diucapkan oleh sang Nabi , sekarang kita mendengarnya kembali, kita cerna di dalam hati , Allah izinkan hal ini maka tentunya kita menginginkan pula Allah izinkan kita agar kita sampai kepada kelezatan iman , amin allahumma amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits agung riwayat Shahih Al Bukhari yang dijelaskan oleh sayyidina Jarir radiyallahu 'anhu , yang berkata :
كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى اْلقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي اَلْبَدْرَ فَقَالَ : إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا اْلقَمَرَ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا
Sayyidina Jarir berkata : " Suatu malam kami sedang majlas, majlas berbeda dengan majelis, kalau majelis sifatnya resmi seperti kita sekarang ini kalau majlas adalah duduk santai mungkin tiga atau empat orang, Maka sayyidina Jarir berkata suatu malam kami majlas bersama Rasulullah di tempat terbuka , maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama kemudian Rasulullah bersabda " Kalian akan melihat Allah seperti jelasnya kalian melihat bulan purnama ini tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya , lantas beliau terdiam dan berkata " maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk selalu menjaga dan menyempurnkan shalat Subuh dan shalat Asar maka perbuatlah " .
Semakin kita menyempurnakan shalat Shubuh dan shalat Asar , hal itu bisa membuka rahasia keindahan memandang zatNya Allah subhanahu wata'ala . Demikian yang disabdakan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Namun perlu diperjelas , bukan berarti bentuk Allah seperti bulan jangan sampai kita berhayal seperti ini , ingat satu hal firman Allah subhanahu wata'ala :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ
( الشورى : 11 )
" Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia ( Allah ) , dan Dia Maha Mendengar , Maha Melihat " . ( QS. As Syuuraa : 11 )
Yang dimaksud dalam hadits tadi adalah akan diizinkan kepada mata-mata yang diridhai oleh Allah untuk melihat keindahan ZatNya , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasulullah shallahu 'alihi wasallam bersabda : Bahwa tabir yang menutupi Allah itu adalah tabir cahaya , kalau Allah membuka tabir itu saat ini maka terbakarlah seluruh alam semesta daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , hancur lebur alam semesta ini daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , maka Allah menutupnya dengan tabir cahaya . Manusia di siang hari melihat matahari saja sudah silau , padahal cahaya matahari itu jauh sekali , maka bagaimana dengan tabir cahaya ciptaan Allah yang menutup keagungan keindahan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala agar tidak terlihat oleh alam semesta , dan itu akan dilihat oleh orang-orang yang diizinkan oleh Allah subhanahu wata'ala di yaumul qiyamah , siapa mereka ? diantaranya :
رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
" Seseorang yang ketika mengingat Allah , mengalirlah air matanya " . Orang –orang seperti itu akan Allah beri kesempatan kepada mereka untuk memandang keindahan ZatNya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tentunya semkin rindu seseorang kepada Allah , maka wajahnya akan semkain dipancari dengan cahaya keindahan Allah . Demikian wajah yang paling rindu kepada Allah , sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu di dalam Mustadrak 'ala shahihain dan lainnya di dalam banyak riwayat , berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu :
يَارَسُوْلَ اللهِ إِذَا رَأَيْنَاكَ رَقَّتْ قُلُوْبُنَا
Wahai Rasulallah jika kami melihatmu , bergetar jiwa kami pada puncak kekhusyu'an , tapi ketika kami kembali kepada keluarga , berkurang kekhusyu'an kami . Jadi berbeda di saat mereka berhadapan dengan wajah orang yang paling rindu kepada Allah , cahaya kerinduan dan cahaya Allah berpijar kepada mereka hingga mereka melihat keindahan itu . Sebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari yang diriwayatkan oleh sayyidina Anas bin Malik radiyallahu 'anhu yang berkata :
مَا رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبُ مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
" Tidak pernah kami melihat suatu pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ". Kenapa menakjubkan ? karena menyimpan rahasia keindahan Allah subhanahu wata'ala . Tadi kita telah mendengar lantunan qashidah bahwa bulan purnama itu hanya mengambil pecahan dari cahaya Allah ,
يَقْتَبِسُ اْلبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang keindahan ZatNya di yaumul qiyamah ,
اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا النَّظَرَ إِلَى وَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ
Wahai Allah sempurnakan kelezatan iman pada diri kami yang penuh dosa , penuh kesalahan , penuh kealpaan , penuh kelemahan dalam taat kepadaMu dan dalam menghindari larangan-laranganMu . Kami meminta ke hadiratMu Rabby agar Kau jaga diri kami, sempurnkan iman kami agar kami mencintaiMu dan mencintai RasulMu , agar kami mencintai semua yang kami cintai terwarnai dengan cinta kepadaMu . Ya Rahman Ya Rahim , jauhkan kami dari dosa sejauh-jauhnya , jauhkan kami dari kesalahan dan kehinaan sejauh-jauhnya , limpahkan kepada kami kebahagiaan dunia dan akhirah seluas-luasnya , beri kami kemakmuran seluas-luasnya , beri kami khusyu' setinggi-tingginya , beri kami cahaya seterang-terangnya , beri kami ketenangan sedamai-damainya Ya Rahman Ya Rahiim,
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Doa dan munajat kita insyaallah membuka kebahagiaan kita dunia dan akhirah , tidak Allah persempit kehidupan kita di dunia , tidak Allah persempit hati kita dengan terus ingin berbuat dosa , dan tidak Allah butakan mata kita di hari kiamat dari memandang keindahan ZatNya , Amin Allahumma Amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam Jum'at yang akan datang Tabligh Akbar Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , malam 1 Muharram di Masjid Walikota Bekasi , Masjid Al Barakah bersama walikota Bekasi . Biasanya malam Jum'at di kediaman saya di Cidodol , tapi karena bertepatan dengan 1 Muharram maka kita pindahkan ke Masjid Walikota Bekasi, dengan zikir Jalaalah dan doa untuk kedamaian bangsa kita, semoga Allah memberikan kedamaian untuk Negeri kita . Dan juga saya menyampaikan salam hormat dari Kapolda Metrojaya beliau belum bisa hadir , malam Jum'at lalu saya hadir ke Kapolda Metrojaya beliau menyampaikan salam hangat beliau gembira atas ketertiban dan juga kedamaian Majelis Rasulullah , dan beliau terus mendukung penuh perjuangan kita bersama Majelis Rasulullah dan siap mendukung penuh acara kedatangan guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh . Dan juga satu hal yang masih beliau himbau kepada kita masalah helm , karena masih banyak orang-orang yang tidak suka terus sms kepada beliau mengenai majelis-majelis yang ada , Alhamdulillah tidak ada celah bagi Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena tertib , kecuali sedikit saja yaitu masalah helm.
Hadirin hadirat , jadi semampunya kita sempurnkan satu misi untuk mendamaikan wilayah kita sampai terangkatnya panji kedamaian , panji sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di Jakarta yang mengawali kedamaian di barat dan timur . Demikian yang bisa saya sampaikan , terimakasih kepada para Habaib yang hadir pada malam hari ini . Dan kita teruskan acara kita dengan mengingat kembali indahnya Nabi kita Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , renungkan kemuliaan qashidah ini , bahwa ada satu yang akan membela kita Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai wakil dari kasih sayang Allah , Rahmatan lil'aalamiin . Tafaddhal Masykuraa
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 18 December 2009 )
Friday, 18 December 2009
Kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian
sebagaimana kalian melihat bulan purnama
Senin, 14 Desember 2009
عَنْ جَرِيْر بنِ عَبْدِ اللهِ قاَلَ : كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى اْلقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي اَلْبَدْرَ فَقَالَ : إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا اْلقَمَرَ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا .
( صحيح البخاري )
Dari Jarir bib Abdillah RA. berkata :
" Kami sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama di malam itu , seraya bersabda : Sungguh kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini , tidak terhalangi apapun dalam melihatNya subhanahu wata'ala , maka semampunya berusahalah menyempurnakan shalat subuh dan shalat Ashar maka perbuatlah ". ( Shahih Al Bukhari )
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ .
Limpahan puji ke hadirat Allah Maha Raja Tunggal dan Abadi , Maha membuka kesempatan bagi hamba-hambaNya untuk mendapatkan keluhuran , untuk mendapatkan kebahagiaan , Maha memberi kesempatan dengan segala apa yang telah diberikannya , jasad dan panca indera kita dan hamparan yang ada di bumi dan juga sanubari , pemikiran , dan ruh kita untuk mendapatkan anugerah yang dhahir dan yang bathin sebanyak-banyaknya, tanda dari rahasia kedermawanan Allah , nama yang paling berwibawa di alam semesta , nama yang jika diagungkan di dalam sanubari akan membuka seluruh rahasia keluhuran , seluruh rahasia kenikmatan , seluruh rahasia keindahan , seluruh rahasia kebahagiaan , seluruh cahaya kemuliaan terbuka dari keagungan nama Allah maka agungkanlah , dan temui beribu-ribu dan berjuta-juta pintu keluhuran yang terbuka di setiap saat pada hari-harimu dan akan terbuka pula kebahagiaan yang kekal , belum cukupkah dengan firman Allah subhanahu wata'ala :
فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلاَ تَكْفُرُوْنَ
( البقرة : 152 )
" Maka ingatlah kepadaKu, Aku pun akan ingat kepada kalian, Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu ingkar kepadaKu " . ( QS. Al Baqarah : 152 )
Hadirin hadirat , adakah keluhuran yang lebih indah selain kedekatan diingat oleh Allah subhana wata'ala , diingat oleh Maha Raja alam semesta , diseru dan diingat namanya , diingat wajahnya dan bentuknya dan dirinya hingga akan abadi kelak di hari kiamat , disaat semuanya dilupakan oleh keluarga dan sahabatnya , Allah subhanahu wata'ala tidak melupakan kita karena kita sering mengingat Allah , seraya berfirman :
فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ
( الذاريات : 50 )
" Maka segeralah kembali kepada Allah " . ( QS. Az Zariyat : 50 )
Maka kembalilah, dan menghindarlah kepada Allah dalam segala permasalahan . Dalam segala hal baik itu kesusahan , kemudahan, kenikmatan , kesulitan dan segala masalah yang terjadi maka tetaplah engkau bersama Allah . Jika diberi kenikmatan bersyukurlah karena Allah berjanji akan menambahnya jika kita bersyukur , maka bukalah penambahan kenikmatan dengan rahasia syukur , karena syukur membuka kebahagiaan dan anugerah yang lebih . Dan jika kita di dalam kesulitan maka tabahlah dan berdoalah, karena hanya doa yang mampu merubah takdirNya .
Hadirin hadirat , firman Allah subhanahu wata'ala :
" فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ "
( Kembalilah kepada Allah ) dalam masalah hari-harimu , dalam masalah sekolahmu , dalam rumah tangga , dalam pekerjaan , dalam bermasyarakat dan di dalam segala aktifitas kita , selalu menghindarlah dari segala sesuatu menuju Allah subhanahu wata'ala , maksudnya selalu bersama Allah subhanahu wata'ala . Kalau terkena masalah maka larilah kepada Allah , seperti bayi kalau terkena masalah maka ia lari kepada ibunya , lebih-lebih lagi Maha Raja alam semesta yang Maha memelihara hambaNya lebih daripada pemeliharan seorang ibu terhadap anak-anaknya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Firman Allah subhanahu wata'ala :
" فَفِرُّوْا إِلَى اللهِ "
ayat ini juga menyeru para pendosa , mereka kehabisan cara karena putus asa telah banyak berbuat kesalahan , mau lari kemana lagi kalau bukan kepada Yang Maha Mengampuni . Hadirin hadirat , karena Yang Maha Mengampuni itu tunggal yaitu Allah subhanahu wata'ala , tiada yang lainnya yang bisa menghapus dosa , yang bisa mensirnakan dosa-dosa kita kecuali Allah subhanahu wata'ala , maka kembalilah kepada Allah subhanahu wata'ala . Berbeda kalau dengan makhluk jika kita berbuat hal-hal yang dimurkai oleh orang yang kita risaukan maka kita akan lari menghindar , kenapa karena kalau kita mendekat tentunya akan dicelakai , mungkin dipukul, dimarahi , disiksa , atau disakiti atau dicaci , tapi berbeda dengan Allah , cara melarikan diri dan selamat dari kemurkaan Allah adalah kembali kepadaNya . Karena tidak ada tempat di alam semesta kecuali milikNya . Hadirin hadirat, mungkin kita bisa lari untuk menghindar dari kejaran musuh kita tapi kalau kepada Allah kita mau lari kemana ?! , sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ
( البلد : 7 )
" Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya ? " ( QS. Al Balad : 7 )
Allah subhanahu wata'ala juga berfirman :
وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا
( الطور : 48 )
" Dan bersabarlah ( Muhammad ) menunggu ketetapan TuhanMu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan kami " . ( QS. At Thuur : 48 )
Jika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di dalam kesedihan dan permasalahan maka Allah menenangkan jiwa sang Nabi , dan ucapan ini bukan hanya untuk sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saja , tetapi untuk semua orang yang beriman yang mengikuti tuntunan Sang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Allah berfirman " bersabarlah atas ketentuan-ketentuanmu sungguh engkau tidak jauh dari pandanganKu , selalu dalam penglihatanKu wahai Muhammad " shallallahu 'alaihi wasallam .
Dalam salah satu riwayat Rasul rindu kepada Allah subhanahu wata'ala, tidak ada yang membuat beliau tersulitkan selain rindunya kepada Allah subhanahu wata'ala . Musibah , kesulitan , kenikmatan tidak bisa mengguncang rindu beliau kepada Allah subhnahu wata'ala , rindu kepada Allah lah masalah terbesar bagi beliau , tiada masalah-masalah besar di dalam hari-harinya selain rindu kepada Allah subhanahu wata'ala dan keselamatan ummatnya shallallahu 'alaihi wasallam , maka ketika Rasul shallallahu 'alihi wasallam sangat rindu kepada Allah , maka Allah tenangkan dengan ucapan ini " Sabar atas ketentuan Tuhanmu karena engkau selalu dalam penglihatanKu, dalam pengawasanKu ( QS. At Thuur : 48 ) .
Hadirin hadirat , semua makhluk dalam penglihatan Allah , dan orang-orang yang beriman yang tentunya juga mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka khithabah ini juga sampai kepada mereka , bahwa mereka disabarkan oleh Allah atas kententuan-ketentuan untuknya , dan jangan lupa karena kita selalu dalam penglihatan dan penjagaan Allah subhanahu wata'ala. Maka semakin kita mencintai Allah dan menghindari maksiat maka kita semakin berada dalam pandangan kasih sayang Allah subhanahu wata'ala . Ayat ini turun , disampaikan oleh Allah kepada Sang Nabi agar kita memahami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu berada di dalam pengawasan Allah dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam selalu mendambakan ummatnya agar selalu di dalam kedekatan dengan Allah subhanahu wata'ala , maka ummatnya pun selalu berada di bawah pengawasan Allah subhanahu wata'ala , sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
( البقرة : 255 )
"Dia (Allah) tidak mengantuk dan tidak tidur " . ( QS. Al Baqarah : 255 ) Namun selalu mengawasi hambaNya , dan setiap waktu Allah selalu mengatur segala sesuatu .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Hadits yang lalu yang masih belum saya syarahkan , yaitu tiga hal jika ada pada diri seseorang maka ia akan merasakan lezatnya iman :
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّنْ سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
Yang pertama secara ringkas saya jelaskan karena malam Selasa yang lalu sudah saya jelaskan , tinggal yang kedua dan ketiga yang belum saya jelaskan . Ringkasnya adalah seseorang tidak akan bisa memahami bahwa Allah dan Rasul bisa lebih ia cintai dari yang lainnya kecuali ia (sudah) memahami cintanya Allah dan Rasul Nya kepada dirinya , kalau ia sudah memahami hal ini tentunya ia tidak akan bisa melebihkan cinta kepada selain Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Karena yang paling mencintai dirinya adalah Allah dan Rasul Nya , di saat semua belum ada , Allah Yang menciptanya , ( mungkin ada yang berkata ) tapi kekasihku si fulan juga mencintaiku , ayah dan ibuku juga mencintaiku .
Semua itu adalah ciptaan Allah , jangan lupa semua yang mencintaimu adalah Allah Yang menciptakan cinta itu dalam setiap jiwa . Bayangkan setiap jiwa yang ada , setiap cinta yang ada pada sanubari manusia bahkan hewan sekalipun terhadap anaknya, buaya bisa melindungi telurnya , seekor anjing bisa menjaga telur milik majikannya di mulutnya agar tidak pecah , cinta yang ada pada diri mereka semua bersumber dari Allah subhanahu wata'ala . Bagaimana manusia bisa mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah dan RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam . Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari awal hingga akhir perjuangannya , beliau selalu memperjuangkan ummatnya agar sampai kepada istana keabadian .
Hadirin hadirat , saat semua kekasih kita tidak berani bertanggungjawab atas dosa-dosa kita di hari kiamat , Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang mungkin tidak pernah bertemu kita , tidak kenal wajah kita , barangkali kita tidak mengenal wajah beliau , tapi beliaulah yang akan mencari nama ummatnya , si fulan bin fulan naik kedalam syafaat shallallahu 'alaihi wasallam . Jadi tentunya orang yang masih mencintai selain Allah dan Rasul melebihi dari cinta kepada Allah dan RasulNya maka belum bisa mencapai kesempurnaan lezatnya iman , tentunya ia bisa merasakan kelezatan iman tetapi belum sempurna . Jika kita telah memahami bahwa kita lebih mencintai Allah dan RasulNya dari yang selainnya maka di saat itu ada yang kedua . Yang kedua adalah ,
وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلّهِ
Tidak mencintai seseorang kecuali karena cintanya kepada Allah , sulit sekali ! Tidak sesulit ketika kita memahami kalimatnya , kalau kita memahami maknanya . Makna yang terpendam , tentunya ini adalah samudera cinta namun awal dari gerbangnya adalah ketika seseorang mencintai orang lain , namun orang yana dia cintai berbuat dosa maka ia tidak senang , kalau orang yang ia cintai berbuat baik maka ia senang , dan kebanyakan dari kita seperti itu . Tidak mungkin jika ada orang yang kita cintai berbuat jahat kita senang , insyaallah semua dari kita di dalam hatinya juga tidak senang jika orang yang kita cintai berbuat hal yang jahat , nah itulah cinta karena Allah subhanahu wata'ala , telah mencintai hal yang baik dan mengharamkan dan membenci hal yang jahat . Allah subhanahu wata'ala berfirman di dalam hadits qudsy :
يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُلْمَ عَلَى نَفْسِي وَ جَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا
" Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku jadikan hal tersebut (kezhaliman) di antara kalian sebagai sesuatu yang haram, maka janganlah kalian saling menzhalimi.” (HR. Muslim )
Mencintai seseorang karena Allah, yaitu jika ia berbuat jahat maka kita tidak senang , bukan membencinya . Berbeda antara tidak senang dan membenci , benci adalah hal yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada seluruh makhluk , kecuali benci karena Allah . Benci karena Allah berbeda dengan benci kepada orangnya , kalau benci karena Allah , ketika melihat orang lain berbuat jahat ia tidak senang tetapi ia ingin orang itu kembali kepada keluhuran bukan menginginkan ia celaka ( biar celaka ini orang , biar ia mati dan lain sebagainya ) , sungguh jika ia meninggal dalam kehinaan justru itu lebih tidak disukai oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , kita inginkan semua orang yang wafat dalam husnul khatimah .
Jadi kita boleh berbuat baik, atau menyayangi , atau bersahabat dengan orang yang di luar Islam , sungguh berbuat baik kepada orang yang di luar Islam adalah perintah Allah selama mereka tidak berbuat jahat kepada kita, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ¤ إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
( الممتحنة : 8-9 )
" Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim". ( QS. Al Mumtahanah : 8-9 )
Tapi jika mereka berbuat hal itu ( berbuat zhalim terhadap muslimin ) , maka Allah izinkan kita berperang , dengan senjata dengan harta dan lainnya , jika ada di wilayah kita yang memerangi kita dari non muslim , mengusir muslimin dari kampungnya maka boleh memerangi mereka , tapi jika tidak maka kita diperintah oleh Allah agar berbuat baik kepada mereka , dan jika mereka berbuat baik kepada kita maka kita harus lebih baik kepada mereka .
Di dalam riwayat Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan seorang yahudi tinggal di rumahnya , sepantasnya mungkin kalau zaman sekarang maka akan dikatakan najis!, kafir masuk ke rumahku!, sebaliknya Rasulullah mengizinkan seorang yahudi yang mau berkhidmah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam riwayat Shahih Al Bukhari , seorang yahudi berkhidmah kepada Rasulullah dengan membawakan sandalnya, membawakan bajunya, mengambilkan airnya dan lainnya , Rasulullah tidak mengatakan " kau mau masuk ke rumahku maka kau harus masuk Islam…! ", Rasulullah tidak demikian .
Hingga berhari-hari dan berbulan-bulan orang yahudi ini tinggal di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, alangkah indahnya akhlak beliau shallallahu 'alaihi wasallam , sampai akhirnya ia sakit dan pulang ke rumah ayahnya, ketika ia pulang ke rumah ayahnya maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguknya dan ia dalam keadaan sakaratul maut , maka Rasul berkata " ucapkan Laa ilaaha illallaah " , tapi pemuda itu tidak mau mengucapkannya sebelum meminta izin kepada ayahnya, ia melirik kepada ayahnya yang juga seorang yahudi , maka ayahnya yang yahudi tau bahwa Nabi Muhammad ini orang baik , padahal ia ( Nabi Muhammad ) adalah orang yang paling benci terhadap kekufuran , tetapi ia mengizinkan anakku tinggal di rumahnya, makan dan minum di rumahnya hingga sekarang ia menjenguknya , maka ia berkata " Athi' abalQasim ( taati abul Qasim Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ) ", maka pemuda itu berkata " Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullah ", kemudian ia wafat maka Rasul keluar dan para sahabat melihat wajah Rasul sangat cerah dan gembira , maka seorang sahabat bertanya : " Ya Rasullallah apa yang membuatmu gembira ? ", maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata " Alhamdulillah allazi hadaahu lil iimaan, Sungguh aku bahagia orang yahudi itu telah beriman ", inilah cita-cita dan keindahan budi pekerti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Jadi tidak mencintai seseorang kecuali karena cinta Allah , maksudnya adalah semakin saudara-saudara kita berbuat buruk , maka semakin kita ingin membenahi mereka , itulah cinta karena Allah . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari dimana salah satu kelompok yang dinaungi oleh Allah subhanahu wata'ala di hari tiada naungan kecuali naungan Allah subhanahu wata'ala tujuh kelompok yang sering saya bahas, salah satunya adalah : Pria yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan mempunyai derajat yang mulia atau kaya raya, maka pria itu berkata " Inni akhaafullah " aku tidak mau berbuat itu, aku takut kepada Allah ini adalah perbuatan dosa ", pria yang seperti itu atau wanita yang diajak berzina oleh seorang pria seperti itu dan ia menolak dengan ucapan " aku takut dosa , aku takut kepada Allah " maka Allah janjikan ia termasuk salah satu dari tujuh kelompok yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat .
Diriwayatkan pula di dalam riwayat yang tsiqah (tsiqah : riwayat yg kuat) , ketika salah seorang wanita disukai oleh seorang pria , pria ini selalu ingin mengajak wanita itu berzina , maka kemanapun wanita ini pergi ia mengikutinya . Suatu waktu wanita itu ikut dalam satu kafilah menuju wilayah yang jauh maka pria itu pun ikut dan mendekat kepada wanita itu , maka wanita itu berkata " kau jangan mendekat kepadaku , kecuali jika sudah tidak ada lagi yang melihat " , maka pria itu senang dan berkata : " baiklah nanti tengah malam saja ", ketika sampai tengah malam datanglah ia kepada wanita itu dan wanita itu belum tidur, pria itu berkata : " semuanya sudah tidur ", maka wanita itu berkata : " apakah semua orang sudah tidur ? " si pria menjawab : " betul ", si wanita berkata lagi : " tidak ada lagi yang melihat kita ? ", pria itu menjawab : "ya, tidak ada lagi yang melihat kita ", maka wanita itu berkata : " Apakah Allah tidak melihat kita, apakah Allah tidur ?!" , maka pria itu terdiam dan mundur kemudian ia bertobat kepada Allah subhanahu wata'ala . Hadirin hadirat , taubat bisa muncul dari pria atau wanita , sebab dari berniat dosa bisa muncul tobat dari jiwa yang luhur . Dan yang ketiga adalah :
وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِي اْلكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Yang ketiga adalah ia benci kembali kepada perbuatan-perbutan kufur yang pernah ia perbuat, dosa-dosa besar yang pernah ia perbuat ia tidak mau kembali lagi melakukannya sebagaimana seorang yang tidak mau dilemparkan ke dalam api . Bagaimana seseorang akan lari menghindar dan tidak senang jika dilempar kedalam api , maka seperti itulah ia juga tidak mau kembali melakukan perbuatan dosa yang pernah ia lakukan .
Tiga hal , jika ketiganya itu ada pada diri sesorang maka ia akan merasakan lezatnya kesempurnaan iman , apa lezatnya kesempurnaan iman ? lezatnya kesempurnaan iman itu adalah ia sudah merasa rahasia cinta dan rindu kepada Allah memenuhi jiwanya , ia sudah berada di dalam sorga yang lebih nikmat dari sorga walaupun ia masih hidup di dunia , hatinya sudah terang benderang dengan cahaya keindahan Allah , hari-harinya indah , hari-harinya penuh rahmah , siang dan malamnya bahagia , selalu dalam kedekatan kepada Allah . Tiga hal , yang pertama ia menjadikan Allah dan Rasul lebih ia cintai dari yang lainnya, yang kedua ia tidak mencintai seseorang kecuali karena cinta kepada Allah , jika membawa kemurkaan Allah maka ia tidak mau mencintai orang itu , dan yang ketiga ia tidak mau kembali melakukan dosa-dosa besar yang pernah ia perbuat sebagaimana ia benci dan tidak senang dimasukkan ke dalam api . Tiga hal ini jika ada pada diri kita , kita sudah membacanya, kita sudah mendengarnya , kita sudah memahaminya , kita berdoa semoga Allah melimpahkan kemuliaanNya untuk kita semua , dan Allah menjadikan kita ke dalam kelompok orang-orang yang mendapatkan kelezatan iman . Allah sudah mengizinkan kita mendengar hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , hadits ini 14 abad yang silam diucapkan oleh sang Nabi , sekarang kita mendengarnya kembali, kita cerna di dalam hati , Allah izinkan hal ini maka tentunya kita menginginkan pula Allah izinkan kita agar kita sampai kepada kelezatan iman , amin allahumma amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits agung riwayat Shahih Al Bukhari yang dijelaskan oleh sayyidina Jarir radiyallahu 'anhu , yang berkata :
كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى اْلقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي اَلْبَدْرَ فَقَالَ : إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا اْلقَمَرَ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا
Sayyidina Jarir berkata : " Suatu malam kami sedang majlas, majlas berbeda dengan majelis, kalau majelis sifatnya resmi seperti kita sekarang ini kalau majlas adalah duduk santai mungkin tiga atau empat orang, Maka sayyidina Jarir berkata suatu malam kami majlas bersama Rasulullah di tempat terbuka , maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama kemudian Rasulullah bersabda " Kalian akan melihat Allah seperti jelasnya kalian melihat bulan purnama ini tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya , lantas beliau terdiam dan berkata " maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk selalu menjaga dan menyempurnkan shalat Subuh dan shalat Asar maka perbuatlah " .
Semakin kita menyempurnakan shalat Shubuh dan shalat Asar , hal itu bisa membuka rahasia keindahan memandang zatNya Allah subhanahu wata'ala . Demikian yang disabdakan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Namun perlu diperjelas , bukan berarti bentuk Allah seperti bulan jangan sampai kita berhayal seperti ini , ingat satu hal firman Allah subhanahu wata'ala :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ
( الشورى : 11 )
" Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia ( Allah ) , dan Dia Maha Mendengar , Maha Melihat " . ( QS. As Syuuraa : 11 )
Yang dimaksud dalam hadits tadi adalah akan diizinkan kepada mata-mata yang diridhai oleh Allah untuk melihat keindahan ZatNya , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasulullah shallahu 'alihi wasallam bersabda : Bahwa tabir yang menutupi Allah itu adalah tabir cahaya , kalau Allah membuka tabir itu saat ini maka terbakarlah seluruh alam semesta daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , hancur lebur alam semesta ini daripada keagungan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala , maka Allah menutupnya dengan tabir cahaya . Manusia di siang hari melihat matahari saja sudah silau , padahal cahaya matahari itu jauh sekali , maka bagaimana dengan tabir cahaya ciptaan Allah yang menutup keagungan keindahan dan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala agar tidak terlihat oleh alam semesta , dan itu akan dilihat oleh orang-orang yang diizinkan oleh Allah subhanahu wata'ala di yaumul qiyamah , siapa mereka ? diantaranya :
رَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
" Seseorang yang ketika mengingat Allah , mengalirlah air matanya " . Orang –orang seperti itu akan Allah beri kesempatan kepada mereka untuk memandang keindahan ZatNya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tentunya semkin rindu seseorang kepada Allah , maka wajahnya akan semkain dipancari dengan cahaya keindahan Allah . Demikian wajah yang paling rindu kepada Allah , sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu di dalam Mustadrak 'ala shahihain dan lainnya di dalam banyak riwayat , berkata Abu Hurairah radiyallahu 'anhu :
يَارَسُوْلَ اللهِ إِذَا رَأَيْنَاكَ رَقَّتْ قُلُوْبُنَا
Wahai Rasulallah jika kami melihatmu , bergetar jiwa kami pada puncak kekhusyu'an , tapi ketika kami kembali kepada keluarga , berkurang kekhusyu'an kami . Jadi berbeda di saat mereka berhadapan dengan wajah orang yang paling rindu kepada Allah , cahaya kerinduan dan cahaya Allah berpijar kepada mereka hingga mereka melihat keindahan itu . Sebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari yang diriwayatkan oleh sayyidina Anas bin Malik radiyallahu 'anhu yang berkata :
مَا رَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبُ مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
" Tidak pernah kami melihat suatu pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ". Kenapa menakjubkan ? karena menyimpan rahasia keindahan Allah subhanahu wata'ala . Tadi kita telah mendengar lantunan qashidah bahwa bulan purnama itu hanya mengambil pecahan dari cahaya Allah ,
يَقْتَبِسُ اْلبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang keindahan ZatNya di yaumul qiyamah ,
اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا النَّظَرَ إِلَى وَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ
Wahai Allah sempurnakan kelezatan iman pada diri kami yang penuh dosa , penuh kesalahan , penuh kealpaan , penuh kelemahan dalam taat kepadaMu dan dalam menghindari larangan-laranganMu . Kami meminta ke hadiratMu Rabby agar Kau jaga diri kami, sempurnkan iman kami agar kami mencintaiMu dan mencintai RasulMu , agar kami mencintai semua yang kami cintai terwarnai dengan cinta kepadaMu . Ya Rahman Ya Rahim , jauhkan kami dari dosa sejauh-jauhnya , jauhkan kami dari kesalahan dan kehinaan sejauh-jauhnya , limpahkan kepada kami kebahagiaan dunia dan akhirah seluas-luasnya , beri kami kemakmuran seluas-luasnya , beri kami khusyu' setinggi-tingginya , beri kami cahaya seterang-terangnya , beri kami ketenangan sedamai-damainya Ya Rahman Ya Rahiim,
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Doa dan munajat kita insyaallah membuka kebahagiaan kita dunia dan akhirah , tidak Allah persempit kehidupan kita di dunia , tidak Allah persempit hati kita dengan terus ingin berbuat dosa , dan tidak Allah butakan mata kita di hari kiamat dari memandang keindahan ZatNya , Amin Allahumma Amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam Jum'at yang akan datang Tabligh Akbar Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , malam 1 Muharram di Masjid Walikota Bekasi , Masjid Al Barakah bersama walikota Bekasi . Biasanya malam Jum'at di kediaman saya di Cidodol , tapi karena bertepatan dengan 1 Muharram maka kita pindahkan ke Masjid Walikota Bekasi, dengan zikir Jalaalah dan doa untuk kedamaian bangsa kita, semoga Allah memberikan kedamaian untuk Negeri kita . Dan juga saya menyampaikan salam hormat dari Kapolda Metrojaya beliau belum bisa hadir , malam Jum'at lalu saya hadir ke Kapolda Metrojaya beliau menyampaikan salam hangat beliau gembira atas ketertiban dan juga kedamaian Majelis Rasulullah , dan beliau terus mendukung penuh perjuangan kita bersama Majelis Rasulullah dan siap mendukung penuh acara kedatangan guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh . Dan juga satu hal yang masih beliau himbau kepada kita masalah helm , karena masih banyak orang-orang yang tidak suka terus sms kepada beliau mengenai majelis-majelis yang ada , Alhamdulillah tidak ada celah bagi Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena tertib , kecuali sedikit saja yaitu masalah helm.
Hadirin hadirat , jadi semampunya kita sempurnkan satu misi untuk mendamaikan wilayah kita sampai terangkatnya panji kedamaian , panji sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di Jakarta yang mengawali kedamaian di barat dan timur . Demikian yang bisa saya sampaikan , terimakasih kepada para Habaib yang hadir pada malam hari ini . Dan kita teruskan acara kita dengan mengingat kembali indahnya Nabi kita Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , renungkan kemuliaan qashidah ini , bahwa ada satu yang akan membela kita Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai wakil dari kasih sayang Allah , Rahmatan lil'aalamiin . Tafaddhal Masykuraa
Terakhir Diperbaharui ( Friday, 18 December 2009 )
Orang Yang Berhijrah
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Monday, 28 December 2009
Orang Yang Berhijrah
Senin, 21 Desember 2009
أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْهِجْرَةِ فَقَالَ وَيْحَكَ إِنَّ شَأْنَهَا شَدِيدٌ فَهَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ تُؤَدِّي صَدَقَتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاعْمَلْ مِنْ وَرَاءِ الْبِحَارِ فَإِنَّ اللَّهَ لَنْ يَتِرَكَ مِنْ عَمَلِكَ شَيْأً
(صحيح البخاري)
“Seorang dusun bertanya pada Rasulullah saw mengenai Hijrah, maka beliau saw bersabda : duh.. engkau ini, itu masalah besar, apakah engkau mempunyai onta yg kau keluarkan sedekahnya?, ia berkata : Ya, maka Rasul saw bersabda : Maka beramallah dari belakang lautan, sungguh Allah tak sedikitpun menyia nyiakan amalmu” (Shahih Bukhari)
أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْهِجْرَةِ فَقَالَ وَيْحَكَ إِنَّ شَأْنَهَا شَدِيْدٌ فَهَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ تُؤَدِّيْ صَدَقَتَهَا قَالَ نَعَمْ قاَلَ فَاعْمَلْ مِنْ وَرَاءِ اْلبِحَارِ فَإِنَّ اللهَ لَنْ يَتِرَكَ مِنْ عَمَلِكَ شَيْئًا .
( صحيح البخاري )
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ .
Limpahan Puji ke hadirat Allah Subhanahu wata'ala Maha Raja langit dan bumi , Yang Maha melimpahkan anugerah kepada hambaNya , Yang senantiasa menunggu doa dan munajat , rahasia keluhuran doa munajatlah yang membuat Allah mempertahankan usia alam semesta , rahasia kemuliaan doa dari jiwa seorang muslim yang membuat alam semesta ini tetap bertahan dengan kehendak Ilahi , karena masih ada jiwa yang berdoa dan berzikir dari ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Hadirin hadirat , diriwayatkan di dalam Shahih Muslim :
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ " الله الله "
" tiada akan datang hari kiamat menimpa seseorang yang menyebut " ALLAH , ALLAH " Maka kiamat tidak akan datang selama masih ada di muka bumi yang menyebut nama Allah , memanggil nama Allah , berzikir kepada Allah . Doa dan zikir mereka itu menahan kehancuran alam semesta beserta isinya , demikianlah lemahnya bibir bergetar menyebut nama Allah , demikian tersembunyinya dan tidak berartinya jiwa-jiwa yang mengingat Allah , itu secara zhahirnya . Namun secara bathin justru lidah , bibir dan jiwa seperti itulah yang menahan kehancuran alam semesta , karena telah disabdakan oleh sang Nabi :
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى أَنْ لاَ يُقَالَ فِي اْلأَرْضِ " الله الله " , وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ " الله الله
“ Tiada akan datang hari kiamat selama masih ada di muka bumi yang memanggil nama ALLAH, ALLAH dan kiamat tidak akan datang menimpa orang yang menyebut nama ALLAH , ALLAH . ( Shahih Muslim )
Kiamat tidak akan terjadi , bahkan terhindar sejauh-jauhnya dengan kewibawaan rahasia nama Allah Yang Maha Luhur , Yang Maha Abadi Yang Maha Kuat dan menguasai seluruh kekuatan alam semesta , Yang menebar pengasuhan sempurna terhadap seluruh alam dan semua planet yang ada . Hadirin hadirat , kalau para Ilmuwan saat ini menemukan bahwa jarak awal langit yang bisa diketahui itu , yang terjauh adalah sembilan juta tahun cahaya , itu yang bisa diketahui oleh manusia . Sembilan juta kecepatan cahaya , satu kecepatan cahaya itu sama dengan 300.000 km/detik . Maka satu kecepatan cahaya itu = 300.000 km/detik dan dikalikan 60 supaya menjadi satu menit , dikalikan 60 supaya menjadi satu jam, dikalikan 24 supaya menjadi satu hari dan dikalikan 9 juta tahun cahaya , maka bagaimana jauh dan luasnya kerajaan alam dicipta oleh Yang Maha memiliki keluasan .
Dan dijanjikan akan datangnya kehancuran , dimana seluruh planet di alam semesta ini akan saling hantam satu sama lain , tetapi hal itu ini akan tertunda dan tertahan selama ada jiwa yang memanggil namaNya , alangkah tidak berartinya alam beserta isinya di bandingkan dengan satu sebutan nama Allah . Hadirin hadirat , Allah subahanahu wata'ala berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
( البقرة : 186 )
" Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang Aku , maka sesungguhnya Aku dekat , Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu . ( QS. Al Baqarah : 186 )
Allah Maha dekat , lebih dekat dari semua yang dekat kepada hamba , bukan dekat dengan sentuhan , dan tidak terbatas dengan waktu , jarak , dan tempat , dekatnya Allah lebih dekat dari semua yang ada di hati kita . Kalau di hati kita melintas ada mobil yang berwarna merah ( misalnya ), hal itu berarti lebih dekat dari mobilnya , meskipun mobil itu tidak ada bersama kita tapi ada di dalam hati kita .
Kalau saya melihat tiang di hadapan saya itu dekat bagi saya , tetapi jauh jika dibanding dengan mereka yang lebih dekat duduknya dengan tiang itu , tapi kalau saya ingat dengan tiang itu dan tiang itu ada di dalam hati saya , maka tiang itu lebih dekat dari semua yang bersama saya . Orang-orang yang mencintai sesuatu atau mencintai makhluk , maka semua yang dicintainya itu berada di hatinya , lebih dekat kepada dirinya dari berupa sentuhan , padahal tidak ada percakapan, tidak ada gerakan atau yang lainnya tetapi ada di hati maka hal itu lebih dekat dibanding dengan yang bersama kita .
Dan dari semua yang dekat di hati itu , maka Allah lebih dekat kepadanya dari semua yang diingat di dalam hati kita , dan ketika kita sampai menembus gerbang luhur itu maka muncullah cahaya yang akan menerangi kita dan menerangi semua yang ada di hati kita , berpijarlah cahaya sifat yang indah dan padamlah sifat-sifat yang hina , itulah cahaya Rabbul 'Alamin . Allah selalu menjawab seruan doa-doa hambaNya , inilah janji dari Allah subhanahu wata'ala bahwa orang yang berdoa kepada Allah akan di jawab , dijawab dengan anugerah yang di minta , dilebihkan lagi dengan tambahan pahala , dilebihkan lagi dengan tambahan keridhaan Allah dan penghapusan dosa , sebagaimana firmanNya di dalam hadits qudsy :
يَاابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ مِنْكَ فَلاَ أُبَالِي
" Wahai keturunan Adam , jika engkau berdoa dan berharap kepadaKu niscaya Kuampuni dosa-dosa kalian tanpa Kupertanyakan lagi ".
Inilah cahaya zikir , inilah cahaya doa , inilah harapan kepada Allah , maka beruntung yang menerimanya dengan seribu keberuntungan yang kekal , dan merugilah mereka yang menolaknya dengan kerugian yang abadi .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Inilah hari-hari hijrah , inilah hari-hari keluhuran hijrah , cahaya keluhuran hijrah terus menerangi muslimin muslimat dan menuntun kepada keluhuran untuk berhijrah dari kegelapan kepada cahaya terang benderang , berhijrah dari dosa menuju pengampunan Allah , berhijrah dari segala kesalahan menuju tobat , dari samudera kerisauan atas dosa menjadi samudera harapan dan cinta kepada Allah subhanahu wata'ala . Maka dengar dan fahamilah _bukan ucapan yang saya sampaikan , tapi isi dari ucapan ini dan renungkanlah bahwa cahaya hijrah setiap detik menanti di setiap waktu , usia semakin pendek dan kematian sudah semakin dekat dan malaikat Izrail sudah semakin dekat yang akan memisahkan ruh dengan jasad , dan setelah itu apa yang ada ? jawabannya hanya satu yaitu " Ya Allah " , sebelum sakaratul maut adalah kalimat " Laa Ilaaha Illallah " kemudian wafat , dan setelah wafat Allah juga yang akan menemaninya . Maka mau kemana lagi ?!.
Hadirin hadirat , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu 'anha wa ardhaha berkata : " saat itu aku masih sangat kecil , setiap hari Rasulullah datang ke rumah kami setiap pagi atau sore , begitu terus setiap harinya , maka ketika turun perintah shalat , tiga tahun sebelum hijrah , ketika itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam masih di Makkah , dan ketika sayyidina Abu Bakr As Shiddiq melakukan shalat dan dilarang oleh kuffar Qurays . Karena melakukan shalat ini adalah hal yang wajib , maka Abu Bakr meninggalkan Makkah agar jangan sampai ia meninggalakan shalatnya .
Mana yang lebih lebih beliau cintai shalat atau kampung halamannya dan harta nya ?! . Maka mereka tinggalkan kampungnya , keluarganya , hartanya demi untuk sujud dan mendekat kepada Allah , mereka keluar ke Habsyah diantaranya ada Abu Bakr As Shiddiq . Mereka tidak mempunyai harta dan keadaan disana tidak seperti sekarang , kalau zaman sekarang orang mau keluar dari Jakarta melewati pintu yang mana saja bisa , bisa lewat Tangerang , Depok , Bekasi , Bogor , lewat dari mana saja bisa , tetapi zaman dahulu jika itu gerbang masuknya maka itu juga tempat keluarnya , tidak boleh ada orang yang keluar masuk sembarangan .
Orang yang berhijrah karena mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak boleh membawa harta , pergi dengan apa yang ada di badannya , dengan bekal secukupnya yang kira-kira dia akan mati kehausan dan kelaparan di dalam perjalanan . Maka Abu Bakr As Shiddiq keluar dari Makkah terpaksa , karena ia lebih mencintai shalat daripada harta dan nyawanya , maka ia keluar meninggalkan kekasihnya sang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , namun di tengah jalan berjumpa dengan Ibn Dufnah , demikian riwayat Shahih Al Bukhari , kemudian ia berkata : " Wahai Aba Bakr engkau mau kemana? , Abu Bakr menjawab : " Aku mau hijrah " , lantas dia bertanya lagi : " hijrah kemana dan untuk apa ? " , Abu Bakr menjawab : " Hijrah ke Habsyah ( di Afrika ), untuk beribadah mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , tapi di Makkah tidak boleh beribadah ", lantas dia berkata : " Kenapa tidak kau teruskan beribadah , kau takut mati dengan membela ibadahmu ? " , maka Abu Bakr As Shiddiq berkata : " kalau kami beribadah di Makkah , yang akan disiksa adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , sedangkan shalat adalah hal yang wajib dilakukan oleh kami maka tidak boleh kami tinggalkan , tapi jika kami melakukan maka Nabi Muhammad akan di bantai maka lebih baik kami keluar untuk menyelamatkan Rasul " .
Mereka tinggalkan semua keluarga , kerabat dan hartanya , demi cinta mereka kepada Allah dan RasulNya . Kemudian Ibn Dufnah tidak terima dan berkata " Wahai Abu Bakr , engkau keluar dari Makkah , padahal kau orang baik , dermawan dan kaya raya , menyambung silaturrahmi , maka kembalilah ke Makkah aku yang akan menjamin . Maka Rasul ikut kembali ke Makkah , kemudian Ibn Dubnah datang kepada Abu Jahl , Abu Lahab dan semua pembesar Qurays di datangi . Mereka kuffar Qurays itu sombong , kehormatan dirinya , harga dirinya lebih tinggi dari segala-galanya bagi mereka . Jadi kalau mereka mengatakan " A " , lantas ada orang yang menjadikan diri mereka terganggu maka perkataan itu akan berubah menjadi " Z " , seratus delapan puluh derajat bisa berubah jika sudah disinggung harga dirinya, karena sombong .
Maka Ibn Dubnah berkata kepada kuffar Qurays : " kalian ini ternyata hanya banci-banci yang tidak mempunyai kemampuan apa-apa , tidak sanggup menghadapi satu orang saja , padahal dia tidak membawa senjata dan tidak memiliki pasukan , kaya raya dan dermawan serta menyambung silaturrahmi , dan tidak pernah berbuat salah apa-apa , yang hanya ingin melakukan ibadah untuk mengikuti kepercayaannya , tetapi kalian sudah ketakutan hingga mengusirnya , sungguh kalian pengecut !! , maka kuffar Qurays berkata : " bukan begitu maksudnya , tetapi kami tidak senang kalau mereka beribadah disini karena yang lain nanti akan ikut kepada ajarannya ", maka Ibn Dubnah berkata : " Aku yang jamin hal itu , biarkan dia tetap beribadah di tempatnya jangan kalian mengusirnya ", akhirnya mereka terdiam .
Maka Abu Bakr As Shiddiq mulai membuat tempat shalat ( mushalla ) kemudian shalat dan membaca Al Qur'an di tempat itu , dan dia tidak pernah bisa menahan diri dari tangisnya ketika membaca Al Qur'an , maka mulailah kaum wanita , pemuda dan anak-anak asyik mendengar , karena Al Qur'an berbahasa Arab jadi mereka faham bacaannya . Mendengar hal itu , maka Kuffar Qurays marah dan memanggil Ibn Dubnah dan berkata : " Wahai Ibn Dubnah dulu kau yang akan menjamin , sekarang anak-anak , pemuda dan kaum wanita mulai mengikuti Abu Bakr As Shiddiq , maka cepat engkau keluarkan dia dari tempat ini, atau kami yang akan mengambil keputusan ", maka Ibn Dubnah berkata : " baiklah nanti saya akan membicarakannya dengan Abu Bakr As Shiddiq " . Ketika Abu Bakr diberi tau oleh Ibn Dubnah , maka beliau menghadap kepada Rasulullah dan berkata " Wahai Rasulullah aku akan hijrah " , maka Rasul menjawab : " tunggu wahai Aba Bakr , barangkali Allah akan menurunkan izin bagiku untuk hijrah , maka tidak lama kemudian Rasul shallahu 'alihi wasallam bersabda :
رَأَيْتُ فِي اْلمَنَامِ أَنِّي أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى أَرْضٍ بِهَا نَخْل .
" Aku melihathat di dalam mimpiku , bahwa aku akan hijrah ke tempat yang hijau yang terdapat banyak pohon kurma ". Maka semua orang tahu bahwa tempat yang dimaksud adalah kota Yatsrib yaitu Madinah Al Munawwarah . Maka mulailah para sahabat hijrah .
Hadirin hadirat , perlu diketahui bahwa hijrahnya Rasul itu bukan di bulan Muharram tetapi pada tanggal 1 Rabi'ul Awwal . Lantas mengapa 1 Muharram dijadikan awal perhitungan hijriah , karena pada saat 1 Muharram itulah munculnya izin bagi Rasul untuk hijrah , dan para sahabat mulai hijrah ke Madinah pada 1 Muharram diantaranya adalah sayyidina Utsman dan sahabat lainnya mulai hijrah , tetapi Rasulullah masih bertahan di Makkah , beliau masih sibuk mengatur , meskipun rumah beliau sempit tetapi beliau memiliki kantor juga , kantor untuk penitipan amanat , jika ada yang akan pergi ke luar Makkah untuk beberapa lama maka barang-barang berharga akan dititipkan disana , atau mungkin ada yang mempunyai anak dan membutuhkan orang yang bisa menyusuinya maka meminta bantuan kepada Rasulullah untuk mencarikannya , inilah shahibul amanah maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam masih bertahan di Makkah Al Mukarramah menyelesaikan amanahnya terlebih dahulu , yaitu barang-barang yang dititipkan kepada beliau shallallahu 'alaihi wasallam , termasuk juga barang-barang Abu Lahab dan Abu Jahl dan semua musuh-musuhnya juga menaruh amanah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam karena beliau adalah orang yang paling amanah ,
dan ketika telah selesai semua amanahnya , barang-barang dikembalikan kepada pemiliknya , maka Rasul mulai melakukan hijrah , malam itu malam 1 Rabi'ul Awwal beliau keluar sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari , Sirah Ibn Hisyam dan lainnya , dan menginap di goa Tsaur selama tiga malam dan pada hari ketiga melanjutkan perjalanan dan dikejar oleh Suraqah , sebelum ia masuk Islam , Suraqah mempunyai ketajaman di dalam memahami jejak , jadi kalau ada sepuluh langkah maka Suraqah ini bisa membedakan , biasanya kita bertanya yang mau kita cari ciri-cirinya bagaimana , tinggi badannya , umurnya dan lainnya . Tapi Suraqah bisa mengetahui langkah kudanya atau keledainya , bukan langkah orangnya karena orang-orang zaman dahulu tidak jalan kaki .
Di setiap harinya ratusan orang keluar Makkah , maka Suraqah berkata : " tidak perlu orang lain , aku sendiri yang akan mengejar Muhammad " yang lain tidak usah ikut mengejar , kalau sudah Suraqah yang mengejarnya maka yang lain tidak ada gunanya . Maka Suraqah keluar mencari dan kemudian menemukannya , karena memang pakarnya , kalau dalam bahasa kita adalah bagian tim penyelidik , pencari jejak . Abu Bakr As Shiddiq orang yang sangat cinta kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang selalu menjaga Rasul dari bahaya , yang terkadang di depan Rasul , terkadang di samping beliau , terkadang di belakang beliau . Beliau di belakang Rasul berfikir kalau ada jurang yang tajam di depan Rasul atau ada pegunungan barangkali ada orang di atas sana yang ingin memanah , maka Abu Bakr lari ke depan supaya kalau ada panah maka akan terkena ke beliau bukan terkena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , dan ketika ia melihat di sebelah kiri banyak pohon kaktus maka ia lari ke sebelah kiri khawatir ada orang yang menyerang Rasul dari kiri , terus seperti itu yang dilakukan Abu Bakr As Shiddiq karena risau dan cintanya kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .
Ketika Abu Bakr melihat ke belakang ternyata ada orang yang mengikuti mereka maka Abu Bakr berkata : " Ya Rasulullah ada orang yang mengejar kita di belakang " , tapi Rasulullah tetap berjalan dengan tenang sambil membaca Al Quran Al Karim , Rasul adalah orang yang paling damai dan tenang tidak risau dengan segala yang terjadi di alam semesta , di hadapannya keagungan Allah subhanahu wata'ala maka Rasulullah tetap santai saja berpaling pun tidak , sedangkan Abu Bakr berkata dengan risau : " Wahai Rasulullah orangnya semakin mendekat " , tapi Rasulullah tetap diam .
Yang ketiga kalinya Abu Bakr berkata : "Wahai Rasulullah yang datang adalah orang yang bersenjata , dia pakai perisai , membawa pedang dan tombak ". Maka Rasulullah hanya melirik sedikit dan berjalan maka Suraqah dan kudanya di pendam oleh bumi sampai ke lutut kudanya , Suraqah tidak bisa maju lagi , maka Rasulullah terus berjalan dan Abu Bakr terus melihat ke belakang , terlihat Suraqah mundur maka Suraqah keluar dari pendaman tanah itu , dan ketika dia maju lagi untuk mengejar Rasulullah ia pun terpendam lagi oleh tanah , terus saja begitu , ketika ia mundur ia terbebas dari pendaman tanah dan ketika ia maju maka ia kembali di pendam oleh tanah . Maka ia berkata : " Wahai Muhammad " , maka Rasululullah pun menoleh sedikit dan Suraqah pun terlepas dari pendaman tanah itu , kemudian ia kembali mengejar dan ketika semakin dekat ia di pendam lagi oleh bumi , maka ia berkata : " Wahai Muhammad " , maka Nabi Muhammad menoleh seakan-sekan memberikan isyarat kepada bumi untuk melepaskan Suraqah , kemudian berjalan lagi , maka Suraqah terbebas dari pendaman bumi . Dan yang ketiga hampir tombak Suraqah mengenai belakang kuda Abu Bakr As Shiddiq , maka Abu Bakr berkata : " Wahai Rasulullah orang itu sudah dekat dengan kita " , maka Rasulullah berkata : " Ya Allah pendam dia sampai setengahnya " , maka terpendamlah Suraqah sampai ke leher kudanya , maka Suraqah tidak bisa bergerak , mundur tidak bisa , maju pun tidak bisa , maka ia mengangkat tombaknya dan berkata : "Aku menyerah , aku menyerah " . Maka Rasul berdoa dan Suraqah keluar dari tempatnya , kemudian Suraqah berkata : " wahai Muhammad , aku tidak akan mengejarmu lagi , tapi sebelum aku pergi berikan aku secarik surat bahwa aku pernah berjumpa denganmu " , maka disimpanlah surat itu oleh Suraqah kemudian pulang . Maka kuffar Qurays berkata : " Wahai Suraqah sudah kau temukan Muhammad ? , jika tidak maka kami siap mencarinya " , maka Suraqah berkata : " kalau aku sudah mencarinya dan tidak ketemu apalagi kalian , mereka sudah pergi tidak tau kemana arahnya , entah ke Syam , entah ke Persia , entah ke Baghdad entah kemana saya tidak tau , jejaknya tidak ketemu " . Maka Rasulullah terus melanjutkan perjalanannya dan ketika waktu dhuha , dan terik matahari mulai terasa maka mereka mencari tempat untuk berteduh , kemudian Abu Bakr As Shiddiq menaruh rida'nya ( sorban ) di buka dan dibentangkan di tanah dihadapan Rasulullah , karena tanah itu panas terkena sinar matahari . Maka rida'nya yang tebal dibentangkan supaya Rasulullah duduk tidak terkena tanah yang panas itu , maka Rasulullah beristirahat .
Kemudian Abu Bakr pergi ke beberapa penjuru barangkali ada air atau susu , maka beliau membeli air dan susu dari penggembala yang jauh dari tempat itu . Dan beliau kembali membawa susu itu yang ditutup dengan rida'nya yang satunya , dan ia mempunyai kain lain yang juga menutupi air agar jangan sampai terkena debu , sampai beliau duduk dihadapan sang Nabi maka ia meniup tutup dari bejana susu itu supaya bersih dari debu , barulah kemudian dihadapkan ke Rasulullah , " Minumlah wahai Rasulullah " , maka Rasulullah meminumnya lantas setelah itu Abu Bakr As Shiddiq memberikan air, dan Abu Bakr As Shiddiq berkata : " Wahai Rasulullah mari kita berjalan lagi " , maka Rasulullah berjalan sampai di suatu goa dan Rasul shallallahu 'alahi wasallam masuk ke goa itu untuk beristirahat , terlihat di dalamnya terdapat banyak lubang dan itu adalah sarang ular , maka Abu Bakr mulai menutupinya dengan batu , tanah dan kain bahkan pakaiannya ada yang disobek untuk menutupi lubang-lubang itu , tertinggal satu lubang belum tertutup .
Kemudian Rasulullah tidur di pangkuan Abu Bakr As Shiddiq maka Abu Bakr tertuju kepada satu lubang itu yang belum ditutup dan yang lain aman , begitu ia melihat ada yang bergerak dan ternyata seekor ular yang keluar maka ditutup dengan tangannya dan ular itu menggigit dan terus menggigit tangan Abu Bakr . Abu Bakr As Shiddiq hanya diam tidak berani bergerak , karena tidak ingin membangunkan Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam yang tidur di paha beliau . Ia biarkan tangannya hancur terkena gigitan ular itu yang sakit dan pedihnya tidak bisa ia tahan namun tidak berani bersuara apalagi bergerak , karena takut membangunkan sayyidina Muahammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka ketika air mata mengalir tidak tahan merasa sakit yang demikian dahsyat , maka airmata itu terjatuh terkena ke wajah Rasulullah , maka Rasulullah terbangun dan berkata : " kenapa kau wahai Abu Bakr ? maka Abu Bakr menjawab : " ular wahai Rasulullah " , maka Rasulullah berkata : " Angkat tanganmu " , maka tangannya diangkat kemudian Rasulullah meludahi tangan bekas luka yang hancur karena gigitan ular , dan tangan sayyidina Abu Bakr As Shiddiq sembuh seperti semula , lalu Abu Bakr As Shiddiq membunuh ular itu .
Para Ulama' mengatakan di antaranya guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh , beliau mengatakan bahwa ular itu datang bukan ingin menggigit atau mengganggu Rasul , tetapi ular itu datang ingin melihat wajah Nabi Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , mencari lubang di sana sini semua tertutup , dan ketika ada lubang terbuka ternyata ada orang yang menghalanginya untuk memandang wajah Rasulullah maka ular itu menggigit berkali-kali , karena biasanya ular berbisa itu kalau menggigit hanya sekali saja tidak berkali-kali , tetapi ular ini menggigit terus agar tangan Abu Bakr melepaskan tangannya dan ular itu bisa melihat wajah nabi Muhammad shallallahu 'alaihin wasallam . Seluruh makhluk mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Maka perjalanan dilanjutkan sampai pada hari yang ke- 12 hari Senin 12 Rabiul Awal , dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke Madinah Al Munawwarah maka di saat itu disambut dengan qasidah :
طَلَعَ اْلبَدْرُ عَلَيْنَا مِنْ ثَنِيَّةِ اْلوَدَاع
Kemudian Rasul mencari tempat untuk membangun rumah sekaligus masjid beliau di sebelahnya . Maka sampailah ke suatu tempat yang di sebut tanah penyimpanan gudang korma milik dua orang yang bernama Sahal dan Suhail , maka Rasul ingin membelinya tapi Suhail berkata : " tidak wahai Rasulullah kami hadiahkan tanah kepadamu " , tetapi Rasulullah menjawab : " tidak , tetapi harus dengan harga " , maka dibayarlah kepada Suhal dan Suhail , dan mulailah di bangun masjid dan rumah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam yang sekarang di kenal dengan Masjid Nabawy dan saat itu Rasul ikut mengambil batu bata dan memindahkannya satu persatu dengan tangan beliau dan beliau sambil membaca qasidah . Tetapi zaman sekarang orang-orang mengatakan qasidah itu bid'ah , karena dangkalnya pemahaman mereka terhadap ilmu hadits , qasidah dibacakan oleh Rasul , Rasul berkata :
اَللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ اْلأخِرَةِ فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَةِ
" Wahai Allah tiada kehidupan yang lebih sempurna melebihi kehidupan akhirah , maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin ". maka di jawab oleh para sahabat , tapi orang sekarang berkata " iya zaman Rasul membaca syair dan pujian kepada Allah dan Rasul diperbolehkan , karena Rasul sendiri yang membacanya " , perkataan yang seperti ini karena mereka tidak mengetahui ilmu hadits , di dalam riwayat Shahih Al Bukhari ketika Rasul membaca qasidah , maka para sahabat menjawabnya beramai-ramai :
نَحْنُ الَّذِيْنَ بَايَعْنَا مُحَمَّدًا عَلَى الْجِهَادِ ماَ بَقِيْنَا أَبَدًا
Kami yang bersumpah setia untuk Islam dan Jihad , maka kami siap untuk selalu membela Nabi Muhammad , demikianlah yang sampaikan oleh para sahabat .Jadi qasidah yang dibaca bersaut-sautan itu bukan bid'ah tetapi itu adalah sunnah yang sudah mulai tidak di kenal lagi sehingga di anggap bid'ah . Sebagaimana sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , bahwa salah satu tanda hari kiamat adalah : Yang menganggap bid'ah sebagai sunnah , dan sunnah dianggap bid'ah , yang mengatakan bahwa tukang sihir adalah , dan wali Allah dikatakan sebagai tukang sihir , hal itu adalah salah satu dari tanda-tanda hari kiamat . Dan yang demikian telah terjadi sekarang , hal yang sunnah dilarang di Masjid karena kedangkalan pemahaman terhadap syariat muthahharah .
Hadirin hadirat , hijrah tidak berhenti di saat itu walaupun delapan tahun kemudian Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kembali menuju Fath Makkah , dan di saat itu Suraqah termasuk orang yang di tangkap , dan para sahabat tahu bahwa orang itu adalah yang dulu mengejar Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di saat hijrah , maka mereka pun menangkap Suraqah . Setelah ditangkap Suraqah berkata : " bebaskan aku , aku tamu mulia Rasulullah " , maka para sahabat bertanya : " bagaimana kamu mengaku sebagai tamu mulia Rasulullah ? ", maka Suraqah menjawab : " ini aku punya surat sebagai bukti bahwa aku pernah berjumpa dengan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau hijrah bersama Abu Bakr As Shiddiq , surat ini sebagai bukti yang akan membawaku ke hadapan Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam sekarang " , dan setelah bertemu dengan Rasul , maka Rasulullah memeluk Suraqah teringat beberapa tahun yang lalu berjumpa dengan Suraqah di saat beliau hijrah , maka Rasul berkata : " Suraqah dibebaskan ".
Hadirin hadirat , inilah indahnya sunnah sayyidina Muhammad , inilah indahnya budi pekerti beliau dan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ اْلفَتْحِ
" Tidak ada lagi hijrah setelah Fath Makkah "
Maksudnya adalah tidak ada lagi hijrah setelah Fath Makkah karena Makkah sudah menjadi kota suci , dan sudah disucikan dari berhala maka tidak perlu lagi orang-orang hijrah dari Makkah ke tempat lain karena Makkah itu sudah menjadi temapat suci . Tapi ada hijrah – hijrah agung yang ditawarkan kepada kita diantaranya sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tadi telah kita baca, yang mana datang seorang dusun kepada Rasulullah dan berkata : " aku ingin dibaiat untuk hijrah " , maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata : " Apa kau tidak salah bicara , hal itu adalah masalah yang sangat berat dan dahsyat , apakah engkau sudah keluarkan zakatmu ? " , maka orang itu menjawab : " sudah wahai Rasulullah ", maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata : " maka beramallah dari belakang lautan , karena Allah tidak akan menyia-nyiakan amalmu sedikitpun ".
Demikian indahnya cinta Allah subhanahu wata'ala menghargai amal perbuatan kita , maksudnya adalah , Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa walaupun kita beramal dari tempat yang jauh dari Makkah , jauh dari medan hijrah , jauh dari zaman para sahabat sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan amal kita , maka hijrah masih ditawarkan kepada kita , hijrah terus berlangsung setelah selesainya masa Khulafaa Ar Rasyidin . Maka hijrahlah Al Imam Ahmad Al Muhajir ke Hadramaut , sesampainya di Hadrmaut di cela oleh para ulama' lainnya _ ini Imam besar , berbudi baik dan keturunan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mengapa justru melarikan diri dan menghindar , apakah dia takut dengan mati syahid , kenapa lari ke Hadramaut ?! , arti hadramaut itu adalah " hadir dan meninggal " , karena demikian tandusnya disaat itu tidak pepohonan disana maka disebut Hadramaut . Yang ingin menguasai Negara Yaman ia tidak bisa menguasai Hadramaut , karena kalau masuk kesana maka akan meninggal sebab begitu tandusnya , padang pasir yang sangat panas karena merupakan bagian dari Arab Tsamud yang pernah turun bala' disana di masa-masa yang lalu . Al Imam Ahmad Muhajir pindah kesana bersama keluarganya , banyak orang yang mencelanya karena saat itu di Baghdad terjadi banyak masalah , bukannya membantu menyelesaikan masalah ummat justru pindah dan membawa keluarganya ke Hadramaut .
Maka Al Imam Ibn Hajar masuk ke celah-celah tempat tandus yang tidak ada pepohonan , dan dia mulai tinggal di sana di bumi Hadramaut hingga ia wafat . Orang-orang berkata bahwa Al Imam Ahmad Al Muhajir adalah ulama' besar tapi ia pendam ilmunya di Hadramaut , dan meninggal di tengah padang tandus , ternyata tidak demikian , justru keluarganya Al Imam Muhammad bin Isa yaitu saudara kandung Al Imam Ahmad Al Muhajir yang wafat fi sabilillah , tapi keturunannya berkesinambungan , diantaranya Al Imam Ali khali' Qasm dan keturunan selanjutnya muncullah di kota Tarim ,kenapa dia memilih Hadramaut kota Tarim , karena di saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam wafat maka kekhalifahan di pegang oleh sayyidina Abu Bakr As Shiddiq dan ada orang di Hadramaut yang memberontak atas kekhalifahan Abu Bakr , maka Abu Bakr As Shiddiq mengirim utusan ke wilayah-wilayah yang banyak memberontak terhadap kepemimpinan Abu Bakr As Shiddiq , diantaranya yaitu ke Hadramaut di wilayah Yaman yang mana Abu Bakr mengirim ratusan sahabat dan belasan diantaranya adalah Ahlul Badr ( yang hadir di perang Badr ) untuk membela Tarim dan Hadramaut dari para pemberontak , dan di kota Tarim ada gunung yang disebut Jabal khailah ( gunung kuda ) , kalau kita datang dari wilayah Seun dan masuk menuju ke wilayah Aidid , maka posisi gunung itu di sebelah kanan berhadapan dengan perkuburan Ahlul Badr , yang mana disitu adalah tempat turunnya pasukan kuda Ahlul Badr dan para sahabat dari Madinah Al Munawwarah .
Jadi , jalan terdekat menuju Madinah jika menggunakan onta atau keledai adalah melewati Jabal Khailah , karena disitulah tempat turunnya para sahabat pasukan berkuda dari Madinah , maka disebut dengan Jabal Khailah . Maka mereka berjihad dan di antara yang wafat dikuburkan di Tarim , dan ketika meninggal Al Imam Ali bin Alwy Khali' Qasm keturunan dari Al Imam Ahmad Al Muhajir ia meminta dikuburkan dekat dengan Ahlul Badr , seperti itulah keadaan para shalihin kita . Ahlul Bait tidak ada rasa benci terhadap para sahabat , demikian pula sahabat sangat mencintai Ahlul Bait , inilah umat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Al Imam Ali Khali' Qasm meminta supaya dikuburkan dekat dengan Ahlul Badr , maka diwakafkan tanah yang luas dikhususkan untuk keluarganya agar berdampingan dengan Ahlul Badr , mereka kaum Muhajirin dan Anshar bersama di Madinah , di perang Badr bersama hingga sampai di Hadramaut mereka bersama .
Demikianlah hingga sampai kepada Al Imam Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Baa'alawy pimpinan Thariqah Alawiyah yang sebenarnya pemimpin Thariqah 'Alawiyah ini adalah Sayyidina Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , karena memadukan antara hakikat dan syariah , kalau thariqah lainnya kebanyakan hanya cenderung kepada hakikat saja , tetapi thariqah Alawiyah memadukan antara syariah dan hakikat . Maka di antara keluarga dan keturunan Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Baa'alawy di kota Tarim , banyak yang berangkat menuju Gujarat kemudian merapat ke Jawa dan masuk ke Tegal , Gersik , Pekalongan dan lainnya . Daerah sembilan wali yang kita kenal , mereka itu adalah keluarga dari Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Baa'alawy .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Demikianlah rahasia hijrah , dari Makkah ke Madinah , dari Madinah ada sebagian yang hijrah ke Baghdad , dari Baghdad Al Imam Ahmad Al Muhajir hijrah ke Hadramaut , dan dari Hadramaut sebagian keturunannya hijrah ke pulau Jawa , lalu apa yang terjadi di pulau Jawa ini ? , maka jadilah negeri ini Negara muslimin terbesar di muka bumi , karena rahasia keagungan hijrah . Mereka datang tidak dengan senjata atau pasukan , tetapi mereka datang membawa niat untuk menuju keluhuran Allah subhanahu wata'ala .
Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan kita dengan kemuliaan hijrah , karena kekuatan hijrah ini menundukkan semua kekuatan yang ada di permukaan bumi , Allah jadikan para jiwa yang memiliki sifat ingin selalu hijrah , dari kehinaan menuju keluhuran , dari keluhuran menuju keluhuran yang lebih luhur lagi , dari kegelapan menuju cahaya , dari cahaya menuju cahaya yang lebih terang lagi , demikianlah keadaan orang –orang yang berhijrah . Semoga Allah selalu menghijrahkan kita setiap waktu , ada yang setiap tahun berhijrah berpindah menuju keluhuran , ada yang hijrah setiap bulan , ada yang setiap minggu , ada yang setiap malam bahkan ada yang setiap detik hijrah ke hadirat Allah , semakin dekat kepada Allah subhanahu wata'ala , kepada cahaya keluhuran , kepada cahaya khusyu' , kepada cahaya kebahagiaan , kepada cahaya kedamaian , kami meminta agar kami berada di kelompok mereka wahai Allah , yang setiap detiknya kau hijrahkan menuju keluhuran yang lebih lagi , hijrahkan kami wahai Rabby dari kesulitan menuju kemudahan , hijrahkan kami dari segala musibah menuju segala kenikmatan , hijrahkan kami dari segala permasalahan menuju kebahagiaan , hijrahkan kami dari dosa menuju pahala , hijrahkan kami dari kemurkaanMU menuju ridha dan cintaMu , hijrahkan kami kepada cahaya Yang Maha Luhur . Wahai Allah Yang menamakan Dirimu An Nur , Wahai Yang Maha Bercahaya , wahai yang menutup zatNya dengan tabir cahaya ,
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang perlu saya jelaskan bahwa beberapa malam lagi akan datang malam hari raya non muslim , saya menghimbau sebagaimana himbauan guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh , barangsiapa yang menginginkan kekerasan maka itu bukanlah kita , mereka yang melakukannya dengan kekerasan bukan musuh kita tetapi juga bukan cara kita . Jadi sasudara-saudara kita yang mau menjalani cara seperti itu silahkan saja kita tidak memusuhi tapi kita punya cara lain , masing-masing memiliki cara . Kalau ada orang yang jatuh ke jurang maka apa yang kita perbuat ? ada yang mengulurkan tali , atau mungkin ada yang turun langsung ke dasar jurang , keduanya sama niatnya untuk menyelamatkan , cuma caranya berbeda .
Demikian hadirin hadirat , Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lepas dari segala yang bersifat kekerasan atau demonstrasi , hal itu tidak diajarkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Mereka yang lain yang berfatwa untuk berbuat demikian tentu mereka juga mempunyai dalil , bukan hanya kita saja yang mempunyai dalil jangan ada perpecahan pula antara kita dengan mereka , jadi kita jadikan kedamaian baik itu malam 25, malam 26 dan lainnya bagi kita tetap pemiliknya Allah subhanahu wata'ala , yang berbuat dosa dapat dosa dan yang berbuat pahala akan mendapat pahala , mereka yang dari non muslim yang mau merayakan malam 25 Desember silahkan saja , jangan kita yang merayakannya , tapi jangan kita mengganggunya , karena mereka pun tidak mengganggu acara – acara besar kita umat Islam .
Hadirin hadirat ynag dimuliakan Allah
Ajak mereka kepada Islam , beri mereka akhlak yang baik maka dengan itulah kau bersatu dengan cita-cita sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , demikian himbauan saya . Tentunya malam selasa yang akan datang sudah dekat dengan akhir tahun setelah itu kehadiran guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh , insyaallah acara kita sukses Amin Allahumma Amin . Kita lanjutkan dengan mengingat kembali indahnya sang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kemudian doa penutup oleh guru kita fadhilah As Sayyid Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas , yatafaddhal masykuuraa .
Subscribe to:
Posts (Atom)