Sunday, April 5, 2009

بسم الله الر حمن الر حيم

بسم الله الر حمن الر حيم

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد حَبِيبِكَ الشَّافِعِ الْمُشَفَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَ عْلَى الْوَ رَ ي رُ تْبَةً وَ أَرْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَسْمَى الْبَرَ ايَا جَاهًا وَ أَوْ سَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اسْلُكْ بِنَا رَ بِّ خَيْرَ مَهْيَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ عَافِنَا وَ اشْفِ كُلَّ مُوْ جَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ أَصْلِحِ الْقَلْبَ وَ اعْفُ وَ نْفَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَا كْفِ الْمُعَادِي وَ اصْرِفْهُ وَرْدَ ع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد نَحُلُّ فِي حِصْنِكَ الْمُمَنَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ بِّ ارْ ضَ عَنَّا رِ ضَاكَ اْلأَ رْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اجْعَلْ لَنَا فِي الْجِنَانِ مَجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ افِقْ بِنَا خَيْرَ خَلْقِكَ اجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد يَا رَ بِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Kekasih- Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa’at- Mu.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap ciptaan.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan nabi- Mu).

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Sembuhkanlah kami dari segala Keluhan penyakit,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Perbaikilah Hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfa’at,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Bentengilah dari yang sedang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Kami berlindung di dalam Benteng- Mu Yang Melindungi dari segala gangguan,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Ridhoilah kami dengan Keridhoan- Mu Yang Agung,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami berkompul dengan Nabi- Mu di Surga,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan Sebaik-baik Ciptaan- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atasnya serta Salam Sejahtera,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ الرَّ حِيمِ
أَعُو ذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّ جِيمِ

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا * لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ
مَا تَقَدَّ مَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَ يُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
وَ يَهْدِ يَكَ صِرَ اطًا مُسْتَقِيمًا * وَ يَنْصُرَ كَ اللهُ
نَصْرً ا عَزِ يزً ا *

لَقَدْ جَاءَ كُمْ رَ سُو لٌ مِنْ أَ نْفُسِكُمْ عَزِ يزٌ عَلَيْهِ
مَا عَنِتُّمْ حَرِ يصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْ مِنِينَ رَ ءُو فٌ
رَ حِايمِ * فَإِنْ تَوَ لَّوْ ا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
هُوَ عَلَيْهِ تَوَ كَّلْتُ وَ هُوَ رَ بُّ الْعَرْ شِ الْعَطِيمِ *

إِنَّ اللهَ وَ مَلاَ ئِكَتَهُ يُصَلُّو نَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِ ينَ آمَنُوا صَلُّو ا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوا تَسْلِيمًا *

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

“ SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MEMBENTANGKAN BAGIMU (Wahai Muhammad saw) KEMENANGAN YANG GEMILANG. AGAR DIA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU YANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG. DAN MENYEMPURNAKAN NI’MAT NYA ATASMU (Wahai Muhammad saw), DAN DIA (Allah) MEMBERIMU PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS, DAN ALLAH AKAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADAMU DENGAN PERTOLONGAN YANG MULIA”,

“ SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU UTUSAN DARI GOLONGANMU, DAN SANGAT BERAT BAGINYA (Muhammad saw) APA-APA YANG MENIMPA KALIAN, DAN SANGAT MENJAGA KALIAN (Dari Kemurkaan Allah dan Neraka), DAN IA SANGAT BERLEMAH LEMBUT DAN BERKASIH SAYANG ATAS ORANG-ORANG MU’MIN,
MAKA JIKA MEREKA INGKAR MAKA KATAKANLAH : CUKUPLAH PERTOLONGAN ALLAH BAGIKU, TIADA TUHAN SELAIN DIA, DAN KEPADA NYA AKU BERSERAH DIRI DAN DIA ADALAH PEMILIK ARSY YANG AGUNG”,

“ SESUNGGUHNYA ALLAH DAN PARA MALAIKAT NYA BERSHALAWAT ATAS NABI (saw), WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN BERSHALAWATLAH PADANYA, DAN BERILAH SALAM KEPADANYA DENGAN SEBAIK-BAIK SALAM SEJAHTERA”,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya.

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَ انَا
بِعَبْدِه ِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا
إِ لَيْهِ بِاْلإِذْنِ و َقَدْ نَادَ انَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَ لَّنَا وَحَدَ انَا
صَلَّى عَلَيْكَ اللّهُ بَارِ ئُكَ الَّذِي
بِكَ يَا مُشَفَّعُ خَصَّنَا وَحَبَاَنا
مَعَ آلِكَ اْلأَطْهَارِ مَعْدِنِ سِرِّ كَ
اْلأَ سْمَى فَهُمْ سُفُنُ النَّجَاةِ حِمَاَنا
وَعَلَى صَحَا بَتِكَ الْكِرَ امِ حُمَاةِ دِ يـْنِكَ
أَصْبَحُوْ ا لِوَ لاَئِهِ عُنْوَ اَنا
وَ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِصِدْقٍ مَا حَدَى
حَادِي الْمَوَدَّةِ هَيَّجَ اْلأَشْجَانَا
وَاللّهِ مَا ذُ كِرَ الْحَبِيْبُ لَدَى الْمُحِبِّ
إِلاَّ وَ أَضْحَى وَالِهًا نَشْوَ انَا
أَيْنَ الْمُحِبُّو نَ الَّذِ يْنَ عَلَيْهِمُ
بَذْ لُ النُّفُو سِ مَعَ النَّفَائِسِ هَانَا
لاَ يَسْمَعُو نَ بِذِ كْرِ طهَ الْمُصْطَفَى
إِلاَّ بِهِ انْتَعَشُوْا وَ أَذْ هَبَ رَاَنا
فَا هْتَا جَتِ اْلأَرْ وَاحُ تَشْتَاقُ اللِّقَا
وَ تَحِنُّ تَسْأَلُ رَبَّهَا الرّ ِضْوَ انَا
حَالُ الْمُحِبِّيْنَ كَذَا فَاسْمَعْ إِلَى
سِيَرِ الْمُشَفَّعِ وَ ارْ هِفِ اْلآذَا نَا
وَانْصِتْ إِلَى أَوْ صَافِ طهَ الْمُجْتَبَى
وَاحْضِرْ لِقَلْبِكَ يَمْتَلِىْء وِ جْدَ انَا
{ يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَسَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيْبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,
Melalui Hamba- Nya yang terpilih(saw) yang telah menyeru kami

Kepada Nya dengan Izin Nya, dan sungguh Beliau (saw) telah menyeru kami,
Kami datang kepadamu Wahai Yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,

Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah Menciptakanmu,
Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at, telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,

Juga pada Keluargamu yang Suci, sebagai Sumber-sumber Rahasiamu
Yang Tinggi, maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,

Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (saw),

Juga terhadap para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh-sungguh,
Sebanyak puji pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,

Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (saw) pada orang yang mencintainya,
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,

Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi),

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (saw),
Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan hati,
Maka Bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan Nya,

Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,

Maka Simaklah akan sifat-sifat Thaahaa (saw), Imam yang Terpilih
Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (saw),

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya,
pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

نَـبَّأَنَا اللّهُ فَقَالَ : جَاءَ كُمْ
نُو رٌ فَسُبْحَانَ الَّذِي أَنْبَانَا
وَالنُّو رُ طهَ عَبْدُ هُ مَنَّ بِهِ
فِي ذِ كْرِ هِ أَعْظِمْ بِهِ مَنَّانَا
هُوَ رَ حْمَةُ الْمَوْ لَى تَأَمَّلْ قَوْ لَهُ
{ فَلْيَفْرَ حُو ا} وَ اغْدُ بِهِ فَرْ حَانَا
مُسْتَمْسِكًا بِالْعُرْ وَةِ الْوُ ثْقَى
وَ مُعْتَصِمًا بِحَبْلِ اللّهِ مَنْ أَنْشَانَ
وَاسْتَشْعِرَنْ أَنْوَ ارَ مَنْ قِيلَ : مَتَى
كُنْتَ نَبِيَّا، قَالَ : آدَ مُ كَانَا
بَيْنَ التُّرَ ابِ وَ بَيْنَ مَاءٍ فَاسْتَفِقْ
مِنْ غَفْلَةٍ عَنْ ذَا وَ كُنْ يَقْظَانَا
وَ اعْبُرْ ِإ لَى أَسْرَ ارِ رَ بِّي لَمْ يَزَ لْ
يَنْقُلُنِي بَيْنَ الْخِيَارِ مُصَانَا
لَمْ تَفْتَرِ قْ مِنْ شُعْبَتَيْنِ إِلاَّ أَ نَا
فِي خَيْرِ هَا حَتَّى بُرُ و زِ يَ آ نَا
فَأَنَا خِيَارٌ مِنْ خِيَارٍ قَدْ خَرَ جْـتُ
مِنْ نِكَا حٍ لِي إِلهِيَ صَانَا
طَهَّرَ هُ اللّهُ حَمَاهُ اخْتَارَ هُ
وَ مَا بَرَ ى كَمِثْلِهِ إِ نْسَانَا
وَ بِحُبِّهِ وَ بِذِ كْرِ هِ وَ النَّصْرِ وَ التَّـ
ـوْ قِيرِرَ بُّ الْعَرْ شِ قَدْ أَوْ صَانَا
{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَ عَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Maka telah datang kabar dari yang berfirman : “ TELAH DATANG KEPADAMU CAHAYA ….. “ (QS Al Maidah : 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita,

Dan cahaya Thaahaa Hamba- Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (saw), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah,

Dia (saw) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman Nya : “ MAKA BERGEMBIRALAH KAMU “, (“KATAKANLAH : DENGAN DATANGNYA ANUGERAH ALLAH DAN RAHMATNYA MAKA DENGAN ITU KALIAN BERGEMBIRALAH“) maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (saw),

Dengan berpegang teguh pada Tali terkuat (Al Qur’an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di Jalan Allah, yang telah menciptakan kita,

Renungkanlah Cahaya cahaya (Rasul saw) yang ketika dikatakan kepadanya (saw) “sejak kapankah Kenabianmu ?” , maka sabdanya kenabianku sejak Adam As,

Masih berada diantara Air dan Tanah “, maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar,

Maka fahamilah rahasia-rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (saw) diantara Sulbi orang mulia ke sulbi orang yang mulia dan terpilih,

Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku), terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan,

Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya,

Allah telah menyucikan (saw), serta menjaga dan memilihnya (saw), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (saw),

Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari’atnya dan dengan penghormatan padanya (saw) Allah pencipta Arsy telah mewasiatkan kita,

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

هذَا وَ قَدْ نَشَرَ اْلإِ لهُ نُعُوتَهُ
فِي الْكُتْبِ بَيَّنَهَا لَنَا تِبْيَانَا
أَخَذَ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا
آتَيْتُكُمْ مِنْ حِكْمَةٍ إِحْسَانَا
وَجَاءَ كُمْ رَسُولُنَا لَتُؤْ مِنُنَّ
وَ تَنْصُرُو نَ وَ تُصْبِحُو نَ أَعْوَ انَا
قَدْ بَشَّرُوْ ا أَقْوَ ا مَهُمْ بِالْمُصْطَفَى
أَعْظِمْ بِذَلِكَ رُتْبَةً وَ مَكَانَا
فَهُوَ وَ إِنْ جَاءَ اْلأَ خِيرُ مُقَدَّ م ٌ
يَمْشُونَ تَحْتَ لِوَ اءِ مَنْ نَادَ انَا
يَا أُمَّةَ اْلإِ سْلا َمِ أَوَّ لُ شَافِعٍ
وَ مُشَفَّعٍ أَنَا قَطُّ لاَ أَتَوَ انَى
حَتَّى أُنَادَ ى ارْ فَعْ وَ سَلْ تُعْطَ وَ قُلْ
يُسْمَعْ لِقَوْ لِكَ نَجْمُ فَخْرِكَ بَانَا
وَ لِوَ اءُ حَمْدِ اللّهِ جَلَّ بِيَدِ ي
وَ َلأَ وَّ لاً آتِي أَنَا الْجِنَانَـا
وَ أَ كْرَ مُ الْخَلْقِ عَلَى اللّهِ أَنَا
فَلَقَدْ حَبَاكَ اللّهُ مِنْهُ حَنَانَا
وَ لَسَوْ فَ يُعْطِيكَ فَتَرْ ضَى جَلَّ مِنْ
مُعْطٍ تَقَاصَرَ عَنْ عَطَا هُ نُهَانَا
بِاللّهِ كَرِّرْ ذِ كْرَ وَ صْفِ مُحَمَّدٍ
كَيْمَا تُزِ يحَ عَنِ الْقُلُو بِ الرَّ انَا

{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}



اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat-sifatnya (saw) dalam kitab kitab terdahulu dan Al Qur’an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya,

Dia (Allah) telah mengambil Perjanjian dari para Nabi ketika telah Kudatangkan pada kalian Hikmah dan Kemuliaan,

Dan datanglah pada kalian (wahai para Nabi) Utusan Kami (saw) maka agar kalian (wahai para Nabi) beriman padanya, dan kalian (wahai para Nabi) mendukungnya (saw), dan agar kalian (wahai para Nabi) menjadi pengikutnya,

Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat umat mereka akan kedatangan nabi terpilih, maka Muliakanlah Martabat dan Kedudukkannya,

Maka apabila telah datang hari kiamat, para Nabi terdahulu berjalan di bawah naungan Panji Sang Nabi (saw) yang telah menyeru kita,

Wahai Umat Islam, aku adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa’at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat,

Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa’at) angkatlah kepalamu (wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Ku kabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Ku dengar pembicaraanmu, sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi saw) sungguh jelas dan terang,

Dan Panji Pujian kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (saw) dan aku (saw) adalah manusia pertama yang mendatangi surga- Nya,

Dan aku (saw) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (wahai nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan kasih sayang- Nya,

“DAN AKAN DIA LIMPAHKAN KEPADAMU (saw) ANUGERAH KAMI HINGGA ENGKAU (saw) PUAS” (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat beliau saw),

Demi Allah ulang-ulanglah peringatan sifat-sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati,

Wahai Tuhan Kami Limpahlanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

لَمَّا دَ نَا وَ قْتُ الْبُرُو ز ِ ِلأَ حْمَدٍ
عَنْ إِذْنِ مَنْ مَا شَاءَ هُ قَدْ كَانَـا
حَمَلَتْ بِهِ اْلأُ مُّ اْلأ َمِينَةُ بِنْتُ وَ هـ
بٍ مَنْ لَهَا أَعْلَى اْلإِ لهُ مَكَانَا
مِنْ وَ الِدِ الْمُخْتَارِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ
عَبْدٍ لِمُطَّلِبٍ رَ أَى الْبُرْ هَانَا
قَدْ كَانَا يَغْمُرُ نُورُ طهَ وَجْهَهُ
وَسَرَ ى إِلَى اْلاِ بْنِ الْمَصُونِ عَيَانَا
وَهُوَ ابْنُ هَاشِمٍ الْكَرِ يمِ الشَّهْمِ بْنِ
عَبْدِ مَنَافٍ اِبْنِ قُصَيٍّ كَانَا
وَ الِدُ هُ يُدْعَى حَكِيمًا شَأْ نُهُ
قَدِ اعْتَلَى أَعْزِزْ بِذ لِكَ شَانَا
وَاحْفَظْ أُصُو لَ الْمُصْطَفَى حَتَّى تَرَى
فِي سِلْسِلا َتِ أُصُو لِهِ عَدْنَانَا
فَهُنَاكَ قِفْ وَ اعْلَمْ بِرَ فْعِهِ إِ لَى السْـ
مَاعِيلَ كَانَا لِلأَبِ مِعْوَ انَا
وَ حِينَمَا حَمَلَتْ بِهِ آمِنَةٌ
لَمْ تَشْكُ شَيْئًا يَأْ خُذُ النِّسْوَ انَا
وَبِهَا أَحَاطَ اللُّطْفُ مِنْ رَ بِّ السَّمَا
أَ قْصَى اْلأَ ذَى وَ الْهَمَّ وَ اْلأَ حْزَ انَا
وَ رَ أَتْ كَمَا قَدْ جَاءَ مَا عَلِمَتْ بِهِ
أَنَّ الْمُهَيْمِنَ شَرَّ فَ اْلأَ كْوَ انَا
بِالطُّهْرِ مَنْ فِي بَطْنِهَا فَاسْتَبْشَرَ تْ
وَ دَ نَا الْمَخَاضُ فَأُتْرِ عَتْ رِ ضْوَ انَا
وَ تَجَلَّتِ اْلأَ نْوَ ارُ مِنْ كُلِّ الْجِهَا
تِ فَوَ قْتُ مِيلاَ دِ الْمُشَفَّعِ حَانَا
وَقُبَيْلَ فَجْرٍ أَبْرَ زَتْ شَمْسُ الْهُدَى
ظَهَرَ الْحَبِيبُ مُكَرَّ مًا وَ مُصَانَا

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُللهِ وَلاَ إلهَ إِلاَ اللهُ وَاللهُ أَ كْبَرُ أربعًا
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِـاللهِ الْعَلِيِّ الْعَطِيمِ فِي كُلِّ لَحْظَةٍ أَبَدًا
عَدَدَ خَلْـقِهِ وَرِضَا نَـفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْ شِهِ وَ مِدَادَ كَـلِمَاتِهِ.


Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (saw) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

Ia (saw) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (Isyarat Kenabian),

Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa , putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,

Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silisilahnya pada (datuknya) Adnan,

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (saw) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,

Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4X)

Maka Muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga,


صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم

يَا نَبِي سَلاَ مُ عَلَيْكَ يَا رَسُو ل سَلاَ مُ عَلَيْكَ
يَا حَبِيب سَلاَ مُ عَلَيْك صَلَو اتُ اللّه عَلَيْكَ

أَبْرَ زَ اللّهُ الْمُشَفَّع صَاحِبُ الْقَدْ رِ الْمُرَ فَّع
فَمَلاَ النُّو رُ النَّوَ احِي عَمَّ كُلَّ الْكَوْنِ أَجْمَع
نُكِسَتْ أَصْنَامُ شِرْ كٍ وَ بِنَا الشِّرْ كُ تَصَدَّ ع
وَ دَ نَا وَ قْتُ الْهِدَ ايَة وَ حِمَى الْكُفْرِ تَزَعْزَ ع
مَرْ حَبًا أَهْلاً وَ سَهْلاً بِكَ يَا ذَا الْقَدْرِ اْلأَ رْ فَع
يَا إِمَامَ اهْلِ الرِّ سَالَة مَنْ بِهِ اْلآ فَاتِ تُدْ فَع
أَنْتَ فِي الْحَشْرِ مَلاَ ذٌ لَكَ كُلُّ الْخَلْقِ تَفْزَ ع
وَ يُنَادُ ونَ تَرَ ى مَا قَدْدَهَى مِنْ هَوْلٍ أَفْظَع

طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَ دَاع
وَ جَبَ الشُّكْرُ عَلَيْنَا مَا دَ عَا لِلّهِ دَاع

فَلَهَا أَنْتَ فَتَسْجُد وَ تُنَادَ ى أشْفَع تُشَفَّع
فَعَلَيْكَ اللّهُ صَلَّى مَا بَدَ ى النُّو رُ وَ شَعْشَع
وَ بِكَ الرَّ حْمنَ نَسْأَل وَ أِلهُ الْعَرْشِ يَسْمَع
يَا عَظِيمَ الْمَنِّ يَا رَ بّ شَمْلَنَا بِالْمُصْطَفَى اجْمَع
وَ بِهِ فَا نْظُرْ إِلَيْنَا وَ اعْطِنَا بِه كُلَّ مَطْمَع
وَ ا كْفِنَا كُلَّ الْبَلاَ يَا وَ ادْ فَعِ اْلآ فَاتِ وَ ارْفَع

رَبِّ فَا غْفِرْ لِي ذ ُنُو بِـي بِبَرْكَةِ الْهَادِي الْمُشَفَّع

وَ اسْقِنَا يَا رَبّ أَغِثْنَا بِحَيَا هَطَّالِ يَهْمَع
وَ اخْتِمِ الْعُمْرَ بِحُسْنَى وَاحْسِنِ الْعُقْبَىوَمَرْجَع
وَ صَلاَ ةُ اللّهِ تَغْشَى مَنْ لَهُ الْحُسْنُ تَجَمَّع
أَ حْمَدَ الطُهْرَ وَ آلِه وَ الصَّحَابَة مَالسَّنَا شَع

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Bershalawat Allah kepada (Nabi) Muhammad
Bershalawat Allah padanya dan memberi salam sejahtera (3x)

Wahai Nabi salam sejahtera bagimu, Wahai Rasul salam sejahtera bagimu.
Wahai Kekasih salam sejahtera bagimu, Shalawat Allah bagimu.

Telah tiba dengan kehendak Allah sang penberi syafa’at, Yang memiliki derajat yang dimuliakan.
Maka limpahan cahaya memenuhi segala penjuru, Meliputi seluruh alam semesta.

Maka berjatuhanlah patung-patung berhala di ka’bah, Dan tumbanglah sendi-sendi kemusyrikan.
Maka dekatlah saat-saat petunjuk, Dan benteng kekafiranpun berguncang.

Salam sejahteralah atas kedatanganmu, Wahai sang pemilik derajat yang mulia.
Wahai Imam dan pemimpin para Rasul, Yang dengannya bencana-bencana terhapuskan.

Engkaulah satu-satunya harapan di hari Qiamat, Kepadamulah seluruh ciptaan berlindung dari kemurkaan Allah.Kemudian mereka datang memanggil-manggilmu dengan penuh harapan, Ketika menyaksikan dahsyatnya kesulitan dan rintangan.

Maka karena itulah engkau (SAW) bersujud kehadirat Tuhanmu,
Maka diserukan kepadamu berikanlah syafa’at, karena engkau diizinkan memberi syafa’at.

Maka atasmu limpahan shalawat dari Allah, Selama cahaya masih bersinar terang benderang.

Dan denganmu (SAW) kami memohon kepada Ar Rahmaan, Maka pencipta Arsy mendengar do’a kami.

Wahai pemberi anugerah yang mulia, Wahai Tuhan, Kumpulkanlah kami dengan AlMusthafa (SAW).

Dan demi Dia (SAW), maka pandanglah kami dengan kasih sayangmu, Dan berilah kami segala yang kami inginkan.

Dan hindarkanlah kami dari segala bencana, Dan jauhkanlah segala kesulitan, dan angkatlah sejauh-jauhnya.

Dan siramilah Wahai Tuhanku serta tolonglah kami, Dengan lebatnya curahan rahmat- Mu.

Dan akhirilah usia kami dengan husnul khatimah, Dan terimalah kami dengan baik saat kembali kepada- Mu

Dan terlimpahlah shalawat dari Allah, Baginya (SAW) yang kepadanya terkumpul segala kebaikan.

Ahmad yang tersuci serta keluarganya, Dan sahabatnya sebanyak pijaran cahaya.

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,


الدعاء
DO’A PENUTUP

وَ لَقَدْ أَشَرْ تُ لِنَعْتِ مَنْ أَوْ صَافُهُ
تُحْيِي الْقُلُو بَ تُهَيِّجُ اْلأَ شْجَانَا
وَ اللّهُ قَدْ أَ ثْنَى عَلَيْهِ فَمَا يُسَا
وِ ي الْقَوْ لُ مِنَّا أَوْ يَكُو نُ ثَنَانَا
لَكِنَّ حُبَّا فِي السَّرَ ائِرِ قَدْ دَعَا
لِمَدِ يحِ صَفْوَ ةِ رَ بِّنَا وَ حَدَ انَا
وَ إِذِ امْتَزَ جْنَا بِالْمَوَ دَّةِ ههُنَا
نَرْ فَعُ أَيْدِ ي فَقْرِ نَا وَ رَ جَانَا
لِلْوَ ا حِدِ اْلأ َحَدِ الْعَلِيِّ إِلهِنَا
مُتَوَ سِّلِينَ بِمَنْ إِلَيْهِ دَعَانَا
مُخْتَارِ هِ وَ حَبِيبِهِ وَ صَفِيِّهِ
زَ يْنِ الْوُ جُو دِ بِهِ اْلإِ لهُ حَبَانَا
يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا
بِالْمُصْطَفَى اقْبَلْنَا أَ جِبْ دَ عْوَ انَا
أَ نْتَ لَنَا أَ نْتَ لَنَا يَا ذُ خْرَ نَا
فِي هذِ هِ الدُّ نْيَا وَ فِي أُ خْرَ انَا
أَصْلِحْ لَنَا اْلأَ حْوَ الَ وَ اغْفِرْ ذَنْبَنَا
وَ لاَ تُؤَ اخِذْ رَ بِّ إِنْ أَ خْطَانَا
وَ اسْلُكْ بِنَا فِي نَهْجِ طهَ الْمُصْطَفَى
ثَبِّتْ عَلَى قَدَ مِ الْحَبِيبِ خُطَانَا
أَرِ نَا بِفَضْلٍ مِنْكَ طَلْعَةَ أَحْمَدٍ
فِي بَهْجَةٍ عَيْنُ الرِّ ضى تَرْ عَانَا
وَ ارْ بُطْ بِهِ فِي كُلِّ حَالٍ حَبْلَنَا
وَ حِبَالَ مَنْ وَدَّ وَ مَنْ وَ الاَ نَا
وَ الْمُحْسِنِينَ وَ مَنْ أ َجَابَ نِدَ اءَ نَا
وَ ذَوِ ي الْحُقُو قِ وَ طَالِبًا أَوْ صَانَا
وَ الْحَاضِرِ ينَ وَ سَاعِيًا فِي جَمْعِنَا
هَا نَحْنُ بَيْنَ يَدَ يْكَ أَنْتَ تَرَ انَا
وَ لَقَدْ رَ جَوْ نَاكَ فَحَقِّقْ سُؤْ لَنَا
وَ اسْمَعْ بِفَضْلِكَ يَا سَمِيعُ دُعَانَا
وَ انْصُرْ بِنَا سُنَّةَ طهَ فِي بِقَا
عِ اْلأَ رْضِ وَ اقْمَعْ كُلَّ مَنْ عَادَ انَا
وَ انْظُرْ إِلَيْنَا وَ اسْقِنَا كَأْسَ الْهَنَا
وَ اشْفِ وَ عَافِ عَاجِلاً مَرْ ضَانَا
وَ اقْضِ لَنَا الْحَاجَاتِ وَ احْسِنْ خَتْمَنَا
عِنْدَ الْمَمَاتِ وَ أَصْلِحَنْ عُقْبَانَا
يَا رَ بِّ وَ اجْمَعْنَا وَ أَحْبَابًا لَنَا
فِي دَ ارِكَ الْفِرْ دَ وْسِ يَا رَ جْوَ انَا
بِالْمُصْطَفَى صَلِّ عَلَيْهِ وَ آلِهِ
مَا حَرَّ كَتْ رِ يحُ الصَّبَا أَغْصَانَا
سُبْحَانَ رَ بِّكَ رَ بِّ الْعِزَّ ةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَ سَلاَ مٌ عَلَى الْمُرْ سَلِينَ
وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَ بِّ العَالَمِينَ

Maka telah ku Isyaratkan untuk menyifatkan Budi Pekerti (Beliau saw) yang menghidupkan dan mengguncang luruhkan kegundahan,

Dan Allah Telah Memujinya maka apalah artinya pujian kita dan bagaimana (pujian kita ini) dinamakan pujian,

Akan tetapi cinta kasih dalam sanubari telah menuntut untuk memuji hamba Pilihan Pencipta kita yang telah menyeru kita dengan Kelembutan,

Maka setelah kita berpadu dengan cinta dan kasih sayang (terhadap Nabi saw) maka disinilah kita mengangkat kedua tangan kita yang hina dina untuk berdo’a dengan penuh pengharapan,

Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dalam Ke Esaan Nya, serta Maha Mulia dengan mengambil perantara pada yang telah menyeru kita Kepada Nya,

Hamba- Nya yang terpilih, Kekasih- Nya serta hamba- Nya yang Terkemuka dan sebaik-baik Ciptaan di Alam Semesta yang dengannya (saw) Allah telah menciptakan kita,

Wahai Tuhan kami, Wahai Tuhan Kami, Wahai Tuhan kami, Demi Nabi yang Terpilih Terimalah Kami dan Kabulkanlah Do’a Kami,

Hanya Engkaulah Harapan Kami, Hanya Engkaulah Harapan Kami, Wahai satu-satunya Tempat Memohon dan Harapan di Dunia dan di Akhirat kami,

Perbaikilah Keadaan Kami dan Ampunilah Dosa-Dosa Kami dan Janganlah Engkau Murkai Kami apabila kami berbuat kesalahan,

Dan jadikanlah kami selalu berjalan pada ajaran Nabi Thaahaa (saw) yang terpilih dan kuatkanlah serta tetapkanlah langkah-langkah kami pada jalan yang telah dilalui oleh Sang Kekasih,

Dan Perlihatkanlah kami Demi Anugerah dari Mu, Wajah Nabi Mu dalam Gemilangnya Kegembiraan dengan Pandangan Kasih Sayang serta Keridhoan yang selalu menaungi kami,

Dan ikatlah kami selalu dengan Beliau (saw) dalam segala gerak-gerik kami, dan juga orang-orang yang mengikuti kami dan mencintai kami,

Demikian pula orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang mendengar da’wah kami, orang yang kami berhutang budi pada mereka dan orang-orang yang memohon nasehat dari kami,

Juga atas para hadirin dan penyelenggara, maka Wahai Allah Inilah kami di hadapan Mu dan Engkau Melihat Kami,

Dan bahwasanya kami Mengharapkan Mu, maka Kabulkanlah Permohonan kami dan Dengarlah demi Kemurahan Mu, Do’a Kami wahai Yang Maha Mendengar,

Dan Pilihlah Kami sebagai Penolong Sunnah Thaahaa (saw) di Seluruh Pelosok Bumi, dan Hancurkanlah semua yang memusuhi kami,

Dan Pandanglah Kami dengan Kasih Sayang Mu dan berilah kami minuman dari cangkir-cangkir (Mahabbah Rasul saw) dan Sembuhkanlah Penyakit yang ada pada kami dengan segera,

Dan kabulkanlah segala hajat kami dan akhirilah hidup kami dengan kebaikan dan jadikanlah kebaikan pula di hari kemudian,

Wahai Allah Kumpulkanlah Kami Bersama Kekasih-Kekasih Kami di surga Firdaus- Mu Wahai yang hanya kepada Nya harapan kami,

Demi Hamba (saw) yang terpilih yang Limpahan Shalawat selalu atasnya dan atas keluarga serta keturunannya sebanyak hembusan angin di pagi hari,

Maha Suci Tuhanmu Pencipta Yang Maha Memiliki Kekuasaan, dari apa yang mereka sifatkan,

Dan Salam Sejahtera atas Para Rasul,
Dan Segala Puji Bagi Allah Pencipta Seluruh Alam,


















Qosidah Assalamu’alaika
هذه القَصِدَةْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ زَ يْنَا ْلأَ نْبِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَ تْقَى ْلأَ تْقِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang bertaqwa
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَصْفَى اللأَ صْفِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang sufi
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَزْ كَى اْلأَزْ كِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang suci
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَحْمَدْ يَاحَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai kekasihku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ طهَ يَا طَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Thaaha wahai pelipur hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يـَامِسْكِي وَطِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai keharumanku dan pewangi hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاأَحْمَدْ يَامُحَمَّدْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai Muhammad
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاجَالِى الْكُرُوْ ب اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai yang menghindarkan bencana-bencana
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَجْهَالْجَمِيْلِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera Atas Nabi yang memiliki charisma dan wajah yang indah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بَدْرَ التَّمَامِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai bulan purnama yang terang benderang
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نُوْرَ الظَّلآمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai cahaya yang menerangi kegelapan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُقَدَّمِ بِاْلإِ مَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُظَلَّلِ بِالْغَمَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas pemimpin yang terkemuka
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُبَشِّرِ بِالسَّلاَمَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ َ
Salam sejahtera atas pemberi kabar gembira dengan keselamatan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُشَفَّعِ بِالْقِيَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas Pemberi Syafaat pada hari kiamat


\Qosidah Qod Kafani
هذه القصدة قد كفاني علم ربي

قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِ
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku
فَدُ عَائِي وَابْتِهَالِي شَاهِدٌ لِي بِافْتِقَارِي
Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaanMU)
فَلِهَذَا السِّرِّ أَدْعُو فِي يَسَارِي وَعَسَارِي
Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan KewibawaanMu) aku selalau mohon (padaMu) disaat kemudahan dan kesulitanku
أَنَا عَبْدٌ صَارَفَخْرِي ضِمْنَ فَقْرِي وَاضْطِرَارِي
Aku adalah hamba yang kebangganku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (padaMu)
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptraku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku
يَا إِلَهِي وَمَلِيكِي أَنْتَ تَعْلَم كَيْفَ حَالِي
Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku,Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku
وَبِمَا قَدْ حَلَّ قَلْبِي مِنْهُمُومٍ وَاشْتِغَالِي
Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)
فَتَدَارَكْنِي بِلُطْفٍ مِنْكَ يَا مَولَى الْمَوَالِي
Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja
ياَ كَرِيْمَ الْوَجْهِ غِثْنِي قَبْلَ أَنْ يَفْنَى اصْطِبَارِي
Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya,tolonglah aku,dengan pertolongan yang dating sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku
ياَسَرِ يْعَ الْغَوْثِ غَوْثًا مِنْكَ يُدْرِكْنِي سَرِيعًا
Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan,temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera

يُهْزِمُ الْعُسْرَوَيَأْتِي بْالَّذْي أَرْجُو جَمِيعًا
Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan,dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan
يَاقَرِيْبًا يَامُجِيْبًا يَاعَلِيْمًا يَاسَمِيْعًا
Wahai Yang Maha Dekat,Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan,Wahai Yang Maha Mengetahui,Wahai Yang Maha Mendengar
قَدْ تَحَقَّقْتُ بِعَجْزِي وَخُضُوْعِي وَانْكِسَارِي
Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku,kerendahan dan keluluhanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَلِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala Permohonan dan usahaku
لَمْ أَزَلْ بِالْبَابِ وَاقِفْ فَارْحَمَنْ رَبِّي وُقُوْفِي
Aku masih tetap berdiri di Gerbang Mu,maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu
وَبِوَادِي الْفَضْلِ عَاكِفْ فَأَدِمْ رَبِّي عُكُوفِي
Dan di Lembah Anugerah Kasih SayangMu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini
وَلِحُسْنِ الظَّنِّ لاَزِمَ فَهُوَخِلِّي وَحَلِيْفِي
Maka bersangka baik padaMu adalah hal yang mesti bagiku,sangka baik atasMu adalah pakaianku dan janjiku
وَأَنِيْسِيْ وَجَلِيسِي طُوْلَ لَيْلِي وَنَهَارِي
Dan hal itulah (sangka baik padaMu) yang menjadi penenang hatiku,dan selalu (sangka baik pada Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam
قَدْكَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku
حَاجَةٌ فِي النَّفْسِ يَارَبْ فَاقْضِهَا يَاخَيْرَ قَاضِي
Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah,Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan
وَأَرِحْ سِرِّي وَقَلْبِي مِنْ لَظَاهَا وَالشُّوَاظِ
Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu,kemarahan,kesedihan,kebingungan,dan penyakit penyakit hati)
قِيْ سُرُورٍ وَحُبُوْرٍ وَإِذَامَا كُنْتَ رَاضِي
Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah engkau Ridhoi
فاَلْهَنَا وَالْبَسْطُ حَالِي وَشِعَارِي وَدِثَارِي
Mka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu,dan menjadi lambing kehidupanku dan selubung perhiasanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku


Qosidah Allahu Allahu Rabbi
هذه القصدة الله رَبِّي

الله الله , الله الله , الله الله , الله الله
الله الله , الله رَ بِّي عَوْنِ وَ حَسْبِيْ مَالِي سِـوَاهُ
Allah… Allah… Allah…Allah… Allah…Allah… Allah…Allah…
Allah…Allah… Wahai Yang Maha Mengasuhku, Maha Menolongku, Maha Mencukupi Tiada bagiku Selain –Nya,

يَاسَاقِيَ الْقَوْمَ مِنْ شَذَاهُ الْكُلُّ لمَاَّ سَقَـيْتَ تَاهُو
Wahai Yang Maha Membasahi kaum shalih dengan Semerbak Indah Kelembutan –Nya yang menyeluruh, hinggamembuat mereka tenggelam dalam Keasyikan dan Kelezatan Munajat,

تَاهُوْ ا وَبِالْحُبِّ فِيْكَ فَاهُو وَصَرَّحُو ا فِيْكَ ثُمَّ بَاحُوا
Setelah Mereka tenggelam dalam Asyiknya Kerinduan Pada –Mu, maka terlantunlah kalimat indah dari bibir mereka dan mereka meneriakkan Mutiara Hikmah Indah itu tak henti-hentinya hingga mereka kehabisan suara karena asyiknya,

يَاعَاذِ لِي خَلَّنِى وَ شُرْ بِي فَلَسْتَ تَدْرِى الشَّرَ ا بَ مَاهُو
Wahai yang mendengki padaku biarkan aku bersama regukan asyikku dengan kekasihku, tahukah engkau apakah yang kumaksud dengan regukan kenikmatan ?,

مَا قُلْتُ لِلْقَلْبِ اَيْنَ حِبِّي إِ لاَّ وَ قَـالَ الضَّمِـيْرُ هَـاهُو
Tidaklah kukatakan pada hatiku : “Dimanakah Engkau Wahai Dzat yang Kurindukan ?” , maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan : “INILAH DIA DZAT YANG KAU SERU …” (Allah selalu menjawab panggilan Hamba Nya yang merindukan Nya,

اَحْبَبْتُ مَوْ لاَ إِذَا تَجَلَّى يَقْتَبِسُ الْبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ
Aku merindukan Yang Maha Agung bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan Nya, Maka Bulan Purnama yang terang benderang pun membias indah dari Cahaya Keindahan Nya,
وَ لاَ أُسَمِّيْهِ غَيْرَ أَ نِّي إِذ َغَلَبَ الْوَ قْتِ قُلْتُ يَاهُو

Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil Nama –Nya, maka apabila telah memuncak Gejolak Dahsyatnya Kerinduanku padaNya maka bergeraklah bibirku memanggil Nya : “WAHAI DIA” (“Wahai Dia” yang dimaksud adalah Wahai Dia yang dengan Segala Keindahan Kesempurnaan Nya,
penulis syair tak mampu mengucapkan “Wahai Engkau” karena terlalu Dahsyatnya Kerinduan

Qosidah Yaa Rasulullah
هذه القَصِيدَةْ يَارَسُـوْلُ الله

يَا رَسُوْلَ الله سَلا َمٌ عَلَيْكْ يَارَفِيعَ الشَّانِ وَ الدَّرَ جِ
Wahai Rasulullah (saw) Salam Sejahtera, Wahai Yang Sangat Tinggi Martabat dan Derajatnya.
كُلُّ بَيْتٍ أ َنْتَ سَاكِنُهُ لَيْسَ مُحْتَاجًا اِلىَ السُّرُ جِ
Semua Rumah yang Kau duduki tak lagi membutuhkan Pelita Penerang,

وَمَرِ يْضٍ أَنْتَ عَائِدُ هُ قَدْ أتَى هُ اللّهُ بِالْفَرَ جِ
Semua orang sakit yang kau jenguk, segera diberi Allah Kesembuhan,

وَجْهُكَ الْمَيْمُونِ حُجَّتُنَا يَوْمَا تَأْتِي النَّاسُ بِالْحُجَجِ
Wajahmu yang Indah adalah Harapan kami di hari manusia dihujani pertanyaan,

فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرَ جَزَآء يَامُنِيْرَ الْكَوْنَ بِالْبَلَجِ
Maka semoga Allah membalas Jasamu dengan semulia mulia balas Jasa, Wahai Penerang Alam dengan Cahaya dan Ketenangan,

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفى الطُّهُرِ هُمْ أَمَانُ اْلاَرْضِى فَالدَّ كِرِ
Ahlul Bait Mushthafa yang suci, merekalah pengaman Bumi maka fahamilah
,
شُبِّهُوْا بِاْلأَنْجُمِ الزُّهُرِ مِثْلَمَا قَدْ جَاءَ فِى السُّنَنِ
Bagaikan Bintang bintang Gemerlap yang harum sebagaimana yang telah dikabarkan,

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْ كَتِهِمْ وَاهْدِنَا الْحُسْنى بِحُرْ مَتِهِمْ
Wahai Rabbi maka Berilah kami Manfaat dengan Keberkahan mereka, dan Tunjukilah kami kepada Kemuliaan Demi Kehormatan mereka,

وَ أَمِتْنَا فِى طَرِ يْقَتِهِمْ وَ مُعَافَةٍ مِنَ الْفِتَنِ
Dan Wafatkanlah kami dalam Thariqat mereka, dan terlindungi dari fitnah keduniawian,



Qosidah Yaa Habibi
هذه القَصِيدَةْ يَاحبيبى

يَاحَبِيْبِى كَيْفَ اَشْقى وَ اُضَامْ
وَ فُؤَادِى قَدْ بَدَى بَادِى الظَّلا َمْ
فَتَحَنَّنْ وَامْحُ عَنِّى مَابَدَا
كُلُّ نُوْرٍ مِنْ ثَنَا خَيْرِاْلاَنَامْ
مَالِى حِبِّى اِنْ يـَغِيْبْ عَنْ نَاظِرِى
تَرَكَ الْقَوْل مَالَدَ يْهِ مُسْتَهَامْ
كُلُّ حُسْنٍ فِى الْوَرى يَبْدُوْ لَنَا
مِنْ جَمَالِ الْمُصْطَفى دَاعِى السَّلا َم


Qosidah Hayyazal Aswaqo
هذه القَصِيدَةْ هيج الاشواق

هَيَّجَ اْ لاَ شْوَ ا قَ و َالشَّجَنَا
مُنْشِدٌ غَنـَّى فَاَ طْرَ بَنَا
تَسْلُبُ ا ْلاَ لْبَابَ نَفْحَتُهُ
كَمْ سَبَى قَلْبًا وَ كَمْ فَتَنَا
يَا سُقَـاة َالرّ َاحْ اَ يْنَ خَمْرَ تُكُمْ
حِلَقَ ا ْلاَ حْبَابِ مَوْ عِدُ نَا
اِنْ طَوَ تْنَا عَنْكُمْ غَيْرُ
فَشَرَ ابُ الْقَوْ مِ يُنْعِشُنَا



Qosidah Rodhina Yaa bani Zahra
هـذه القصـدة ر ضينا يابنى الز هر ا


رَ ضِيْنَا يَابَنِى الزَّ هْرَ ا رَ ضِيْنَا الله الله
بِحُبٍّ فِيْكُمُوْ ا يُرْ ضِيْ نَبِيْنَا
رَ ضِيْنَا بِالنبَِّي لَنَا إِ مَامًا
وَ أ َنْتُمْ آ لُهُ وَ بِكُمْ رَ ضِيْنَا
عَنِ السِّبْطِ الْحُسَيْن هذَا أ َخُوْ هُ
وَ حَيْدَ رَ ثُمَّ زَ يْنَ الْعَابِدِ يْنَ
وَ زَ يْنَبُ مَنْ لَهَا فَضْلٌ سَمِي
سُلا َ لَةَ أ َحْمَدٍ فِى الطَّيِّبيْنَ
وَ اُمُّكِ بِضْعَةُ الْمُحْتَارِطه
مُحَبَّبَةً اِلَى الْهَا دِ يْ نَبِيْنَا
وَ جَاءَ حَدِ يْثَهُ يُتْلى جِهَارً ا
لَقَدْ سَادَ تْ نِسَاءَ الْعَا لَمِيْنَ
وَ حَانَ الْمُصْطَفى يَحْنُوْ عَلَيْهَا
حُنُوَّ مَوَ دَّ ةٍ عَطْفًا وَ لِيْنَ




Qosidah Yaa Nabiyan Min Qidam
هـذه القصـدة يانبيا من قدم


يَا نَبِيًا مِنْ قِدَ مْ قَدْ جَلى عَنـَّا الظَّلَمْ
وَحَبَانَابِا لْهُدَى وَاسْتَـقَامَ فَحَـكَمْ
صَفْوَةَ الرَّبِّ الْجَلِيْلْ اَ نْتَ طَهَّرْتَ الْحَرَ مْ
يَاسِرَاجًا قَدْاَنَارْ وَاَتَانَا بِالْحِـكَمْ
جِئْتَ اَنْقَذْتَ اْلاَنَامْ وَرَ فَعْتَ لِلْهِمَمْ
يَا اَ بَا الزَّ هْرَ اءِ يَا خَيْرَ عُـرْ بٍ وَ عَجَمْ
كُنْ لَنَاعَوْ نًـا اِذَا اِسْتَشْفَعَتْ فِيْكَ ا ْلاُ مَمْ
رِ فْقَتِىْ صَلُّوْ اعَلىَ مَنْ عَلاَ فَوْ قَ الْمَلا َ
لِتَنَالَ ا ْلاَ مَلْ مِنْ إِلهٍ ذِ ىْ كَرَ مْ




Qosidah Fii Hawa
هـذه القصـدة في هوى

فِي هَوى خَيْرِالْعِبَادْ شُغِفَ الْقَلْبُ وَ هَامْ
فَهَنِيـْئًا لِفُـؤَ ادٍ نَالَ مِنْ طه الْمَرَ مْ
أَنَافِيْ مَدْحِ مُحَمَّدٍ مُغْرَ مٌ وَاللّـهُ يَشْهَدْ
أ َنَا فِيْ أَوْ صَافِهِ قَدْ بَتَّ صَوْ بًا مُسْتَهَامْ



Qosidah Yaa abaz zahro
هذه الـقـصدة ياابا الز هر اء

يَااَبَاالزَّهْرَاءْ يَااَبَا الْفُـقَرَاءْ دَارِ كْ بِفَضْلٍ يَاسَيِّدَ الشُّـفَعَاءْ
اُعْطِيْتَ فَضْلاً لاَ يُنَاحُ لِمُرْسَلٍ وَاللهُ يُعْطِى الْفَضْلَ كَيْفَ يَشَاءْ
وَاصِفَ اْلاَقْصَى اَتَيْتَ بِوَصْفِهِ وَ كَأَنـَّكَ ارْسَاهُ وَالْبَنـَّاءْ
وَبِهِ تَـوَسَّـلَ ادَمٌ مِنْ ذَ نْبِه ِ وَتَشَفَّعَ بِجَنَابِـهِ حَوَّاءْ
شَرُفَ الْمَقَامُ بِهِ وَزَمْزَمُ وَالصَّفَا وَمِنَى وَبـَيْتُ اللهِ وَالْبَطْحَـاءْ





Qosidah Dauuni dauuni
هذه الـقـصدة دعوني دعوني

دَ عُوْ نِي دَ عُـوْ نِي أُنَاجِي حَبِيْبِي
وَلاَ تَعْذُ لُوْنِي فَعَذْ لِي حَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يَا حَمَامْ
وَخُذْعَنْ شُجُوْ نِي دُرُوْ سَ الْغَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يا حَمَامْ
سَكَرْتُ بِخَمْرِ الْهَوَى وَ الْغَرَامْ
وَ مَنْ كَانَ مِثْلِي مُعَنّى مُضَنّى
بِحُبِّ النَّبِيِّ لمَا ذَايُلا َمْ
لاَ مُوْ نِي لاَ مُوْ نِي بِحُبِّكْ رَ مُوْ نِي
يَاقُـرَّةْ عُيُوْنِي عَلَيْكَ السَّلا َمْ
فُؤَ ادِ ي لِنَحْوِ الْمَدِ يْنَةِ هَامْ
وَ قَلْبِي تَوَ لَّعْ بِخَيْرِا ْلأَ نَا مْ
أَنَايَاابْنَ رَ ا مَةْ حُرِ مْتُ الْمَنَامْ
وَ زَ ادَ نِي سِقَا مًاغَرَ ا مُكْ تُسَامْ


Qosidah Qolbi Yunadi Yaa Rabb
هذه الـقـصدة قلبى ينادى

قَلْبِىْ يُنَادِيْ يَارَبِّ صَاحَ يَاهَـادِيْ يَارَبِّ
اَنْتَ عَوْنِى اَنْتَ حِصْنِى اَنْتَ غَوْثِىْ اَنْتَ اَمْنِىْ
لَسْتُ اَرْجُوْغَيْرَأَنـِّىْ فِى الْقِيَامَةِ تَعْفُوْ عَنِّىْ
فَفِى الْقِيَامَةِاَرْجُوالسَّلاَمَ وَفِى الْخِتَامَةْ جَنَّاتُ عَدْنِ


Qosidah Aktsir Ukhoyya
هذه الـقـصدة اكثر اخى

اَكْثِرْ اُخَىَّ مِنَ الصَّلوةِ عَلَى الْحَبِيبْ
فَاِنَّهَا نُوْرٌ ، نُوْرٌ يُضِيْئُ بِنُوْرِهِ
وَاَدِمْ صَلاَ تَكَ فِى خُشُوْعٍ عَلاَّهَا
تَكُنِ الْوَسِيْلَةَ كَىْ تَفُوْزَ بِقُرْبِهِ
وَاضِبْ بِاِخْلاَ صٍ وَطُوْلِيْتَ شَوْقِى
لِتَكُوْنَ اَقْرَبَ مَا يَكُوْنُ لِقَلْبِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ
اِنْ رُمْتَ اَنْ تَحْيَا وَقَلْبُكَ آمِرٌ
بِالنُوْرِصَلِّ عَلَى النَّبِى وَالِهِ
اَوْشِئْتَ يَغْمُرُكَ الزَّمَانُ بِصَفْوِهِ
فَاجْعَلْ مِنَ الصَّلَوَاتِ غُرَّةَ يَوْمِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ


Qosidah Innal Habibal Mushthofa
هذه الـقـصدة ان الحبيب المصطفى

اِنَّ الْحَبِيْبَ الْمُصْطَفى ذُوْرَ أْفَةٍ وَذُوْ وَفَا
وَذِكْرُهُ فِيْهِ الشِّـفَا اِذَا تَمَادَى بِالْعِلَلْ
نِلْنَا بِهِ طُوْلَ الْمَـدى نَصْرًا عَلى كُلِّ الْعِدى
يَسُـرُّ نَا اَنْ يُفْتَدى بِالرُّوْحِ مِنَّا وَالْمُقَلْ
طَارَتْ لَهُ اَرْوَاحُنَا دَامَتْ بِهِ اَفْرَا حُنَا
زَالَتْ بِهِ اَتْرَا حُنَا فَهُوَ الرَّجَاءُ وَاْلاَمَلْ
اَوْرَدْتَ رَبِّى نِعَمًا عَدَّ نُجُوْمٍ فِى السَّمَا
اَحْسِنْ اِلهِى كَرَمًا خِتَامَنَا عِنْدَ اْلاَجَلْ


Qosidah Sidnan Nabiy
هذه الـقـصدة سِدْنَاالنـَّبِى

سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِيْدِي مُحَمَّدْ آمِنْ قُطْبِ حَبِيْبِ النَّبِى
اَحْمَدُكَ اللّهُمَّ حَمْدًا مُسْتَمِرْ عَدَّعَطَايَاكَ الَّتِى لاَ تَنْحَصِرْ
مُصَلِّيًا عَلى خِتَامِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ الْهُدَاةِ اْلأَ تْقِيَاءِ
لاَ فَخْرَ لِلْبِنْتِ بِمَلْبَسٍ وَمَا بِهِ تَحَلَّتْ مِنْ حُلَّىًّ اِنَّمَا
فَخْرَالْفَتَاةِ بِالْعُلُوْمِ وَاْلأَدَبِ لاَبِالْجَمَالِ وَالْحَرِيْرِ وَالذَّهَبِ


Qosidah Yaa Izzana
هذه الـقـصدة يَاعِزَّنَا

حَيَتْهُ يَوْمَ الْغَارِ حَمَامَةْ وَالْعَنْكَبُوْتُ تِلْكَ عَلاَمَـةْ
وَوَ قَتْهُ يَوْمَ الْحَرِّ غَمَامَةْ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
فَهُوَ الَّذِى نَشْتَاقُ اِلَيْهِ وَالْجِذْعُ اَنَّ وَحَنَّ اِلَيْهِ
وَعَطَاؤُنَا مِنْ فَيْضِ يَدَيْهِ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى قَدْ عَمَّ نَدَاهُ سُبْحَانَ مَنْ بِالنُّوْرِ حَبَاهُ
فَلَعَلَّنَا بِالْعَيْنِ نَرَاهُ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى مِنْ فَوْقِ سَمَاهَا قَدْخَاطَبَ الرَّحْمنَ شَفَاهَا
اِذْ يَغْشَ السَّدْرَةَ مَايَغْشَاهَا يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
نُوْرَ الْهُدَى يس وَ طه اَزْكَى الْوَرَى لِلْخَالِقِ جَاهَا
صَلُّوْ ا عَلى مَنْ عَبَدَ اللهَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
مُوْسَى بِهِ قَدْ سَمِعَ الصَّوْتَ عِيْسَى بِهِ قَدْ اَحْيا الْمَوْتى
يَاعَاشِقًا لِلْهَادِى سَـمَوْتَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه


Qosidah Ummi
هذه الـقـصدة اُمِّـى

اُمِّى يَالَحْنًا اَعْشَقَـهُ وَنَشِـيْدًا دَوْمًا اَنْشُدُهُ
فِى كُلِّ مَكَانٍ اَذْ كُرُهُ وَ اَظَلُّ اَظَلُّ اُرَدِّدُهُ
اُمِّى يَارُوْحِى وَحَيَاتِى يَابَهْجَةَ نَفْسِى وَ مُنَاتِى
اُنْسِِى فِى الْحَاضِرِ وَالآتِى
اَللهُ تَعَالى اَوْصَانِى فِى السِّرِّ وَلَوْ فِى اْلاِعْلاَ نِ
بِالْبِرِّ لَكِ وَاْلاِحْسَانِ
اِسْمُكِ مَنْقُوْشٌ فِى قَلْبِى حُبُّكِ يَهْدِنِى فِى دَرْبِى
وَدُعَائِى يَحْفَظُكِ َربِّى


Qosidah Busyro Lana
هذه الـقـصدة بُشـْرَى لَنَا
بُشْرَى لَنَا نِلْنَا الْمُنى زَالَ الْعَنى وَفَـاالْهَنَا
وَالدَّهْرُ اَنْجَزَ وَعْدَهُ وَالْبِشْرُ اَضْحى مُعْلَنَا
يَانَفْسُ طِيْبِى بِاللِّقَا يَاعَيْنُ قَرِّىْ اَعْيُنَا
هذَا جَمَالُ الْمُصْطَفى اَنْوَارُهُ لاَحَتْ لَنَا
يَاطَيْبَةُ مَاذَا نَقُوْلُ وَفِيْكِ قَدْحَلَّ الرَّسُولْ
وَكُلُّنَا نَرْجُو الْوُصُولْ لِمُحَمَّدٍ نَبِيِّنَا
يَارَوْضَةَ الْهَادِى الشَّفِيعْ وَصَـاحِبَيْهِ وَالْبَقِيعْ
اُكْتُبْ لَنَا نَحْنُ الْجَمِيعْ زِيَارَةً لِحَبِيْبِنَا
حَيْثُ اْلاَمَانِى رَوْضُهَا وَظَلَّ حُلْوَ الْمُجْتَنى
وَبِالْحَبِيْبِ الْمُصْطَفى صَفَا وَطَابَ عَيْشُنَا
جَاءَالصَّفَا زَالَ الْجَفَا اَلْيَوْمَ عِيْدُ الْمُصْطَفى
مَنْ قَدْ تَسَامى شَرَفَـا وَاللهُ اَعْطَاهُ الْمُنى
يَافَوْزَنَا يَاسَعْدَنَا مَنْ نَالَ حَظًّا مِثْلَنَا
نَحْظى بِنُوْرِ الْمُصْطَفى فِى صُبْحِنَا وَمَسَائِنَا
صَلِّ وَسَلِّمْ يَاسَلاَمْ عَلَى النَّبِى مَاحِى الظَّلاَمْ
وَاْلالِ وَالصَّحْبِ الْكِرَامْ مَااُنْشِدَتْ بُشْرَى لَنَا


Qosidah Yaa Sayyidi Khudz Biyadi
هذه الـقـصدة يَاسَيِّدِىْ يَارَسُوْلَ اللهِ خُذْبِيَدِى ا

يَاسَـيِّدِىْ يَارَ سُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِىْ
مَالِىْ سِوَ اكَ وَ لاَ اَلْو ِىْ عَلى اَحَدِ
فَاَنْتَ نُوْرُ الْهُد فِىْ كُلِّ كَائِنَةٍ
وَ اَنْتَ سِرُّ النَّدى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِىْ
الله الله الله الله
وَ اَنْتَ حَقًّا غِيَاثُ الْخَلْقِ اَجْمَعِنَا
وَ اَنْتَ هَادِى الْوَر ى لِلّهِ ذِى السَّدَدِ
يَا مَنْ يَقُوْمُ مَقَامَ الْحَمْدِ مُنْفَر ِدًا
لِلْوَ احِدِ الْفَرْ دِ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَلِدِ
يَا مَنْ تَفَجَّرَ تِ اْلا َنْهَارُ نَا بِعَةً
مِنْ اُصْبُعَيْهِ فَرَ وَ ى الْجَيْشَ بِالْمَدَدِ
الله الله الله الله
اِنِّى اِذَا سَامَنِى ضَيْمٌ يُرَ وِّعُـنِىْ
اَقُوْلُ يَاسَيِّدَ السَّـادَ اتِ يَاسَـنَدِىْ
كُنْ لِىْ شَفِيْـعًا اِلَى الرَّ حْمنِ مِنْ زَ للَِىْ
وَ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَا لا َ كَانَ فِى الْحَلَدِ
وَ انْظُرْ بِعَيْنِ الرِّ ضَالِىْ د َئِمًـا اَبَدًا
وَ اسْتُرْ بِفَضْلِكَ تَقْصِيْرِ ىْ مَدَ ى اْلاَمـَدِ
اِنِّى تَوَ سَّلْتُ بِالْمُخْتَارِ اَشْرَ فِ مَنْ
رَ قَى السَّموَ اتِ سِرِّ الْوَ احِدِ اْلاَحَـدِ
الله الله الله الله
عَلَيْهِ اَزْ كَى صَلا َةٍ لَمْ تَزَ لْ اَبَدًا
مَعَ السَّـلا َمِ بِلاَ حَصْرٍ وَ لاَ عَـدَدِ
الله الله الله يَاالله


Qosidah Shalatullahi dzil Karomi
هذه الـقـصدة صلاة الله ذى الْكرم

صَلاَة ُاللهِ ذِى الْكَرَمِ عَلَى الْمُخْتَارِ بِالْقِدَمِ
مُحَمَّدْ صَاحِبُ الْحَرَمِ نَبِيْنَا مُصْطَفَى الْعَلَمِ
اِمَـامِ اْلاَنْبِيَاءِ الْكُلِّ شَرِيْفِ الْفَرْعِ وَاْلاَصْلِ
حَمِيْدِ الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ جَمِيْلِ الْخَلْقِ وَالشِّيَمِ
وَرَبُّ الْحُسْنِ كَمَّلَهُ وَ بِاْلاَنْوَارِ جَمَّلَهُ
وَشَرَّفَهُ وَفَضَّلَهُ عَلَى اْلاَ كْوَانِ كُلِّهِمِ
حَبِيْبِىْ اِنـِّنىْ هَائِمٌ وَلَكَ يَامُصْطَفى خَادِمِ
وَرَبِّىْ فِى الْفُؤَادِ عَالِمٌ وَقَلْبِىْ فِيْكَ ذُوْهِمَمِ
جَمَالُ الْوَجْهِ هَيَّمَنِىْ وَنُوْرُ الْحَدِّ تَيَمَّنِىْ
حَوْلُ الْعَيْنِ اَحْرَمَنِىْ اَمِيْنُ نَوْمِ وَالظُّلَمِ
تَجُوْد يَاسَيِّدِ وَارْحَمْ مُتَيَّمْ فِي هَوَاكْ مُغَرَمْ
فَاَنْتَ سَيِّدُ اْلأَ كْرَامْ عَلِيُّ الْقَدْرِ وَالْهِمَمِ
وَحُبُّكَ سَادَةْ فِى وَجَلِ وَصِلْ يَامُصْطَفى وُدِّ
وَلاَ تَقْصَ وَفَى أَهْلِى مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْحَرَمِ
مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْمَسْعى وَفِيْهَا قُرْبَةً مَسْعى
وَلِلْبَيْتِ الْعَتِيْقِ اُدْعى حَظى فِى اَرْضِى مِنْ قَدْمِ


Qosidah Bi Rasulillah Wal Badawi
هذه الـقـصدة بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْـبَدَوِىْ

بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْبَدَوِىْ وَرِجَالٍ مِنْ بَنِى عَلَوِىْ
سَلَكُوْافِى الْمَنْهَجِ النَّبَوِىْ بِرَسُوْلِ اللـهِ وَالْبَدَوِىْ
رَبِّ اِنِّى قَدْ مَدَدْتُ يَدِىْ مِنْكَ اَرْجُوْ فَائِضَى الْمَدَدِ
فَاَغِثْنِى اَنْتَ مُعْتَمَدِىْ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
قُمْتُ بِاْلاَعْتَابِ مُعـْتَرِفًا لِعَظِيْمِ الذَّنْبِ مُقْتَرِفًا
مِنْ بِحَارِالْفَضْلِ مُغْتَرِفًـا بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
جُوْدُكَ الْمَأْلُوْفُ اَطْمَعَنِىْ وَاِلى رَجْـوَاكَ اَرْجَعَنِىْ
رَبِّ فَاذْهِبْ مَايُرَوَّعُنِىْ بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
بَاسِطٌ كَفِّىْ وَلِىْ أَمَلٌ فِيْكَ لكِنْ لَيْسَ لِىْ عَمَلٌ
اِعْتِقَارِ جِئْتُ اَبْتَهِلُ بِرَسُـوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
لَيْسَ لِىْ وَجْهٌ اُقَدِّ مُهُ غَيْرَ طه اَنْتَ تُكْرِمُهُ
جُدْبِفَقْدٍ اَنْتَ تَعْلَمُهُ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
صَلَوَاتُ اللهِ ذِى الْكَرَمِ تَتَغَشّى صَفْوَةَ اْلاُمَمِ
مَاسَرى رَكْبٌ اِلَى الْحَرَمِ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
وَعَلى الِ النَّبِى الْكُرَمَاءْ وَعَلى اَصْحَابِهِ الْحُكَمَاءْ
وَعَلى اَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءْ بِرَسُـوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ


Qosidah Yaa Thoybah
هذه الـقـصدة يَاطَيْبَةْ




يَاطَيْبَةْ يَاطَيْبَةْ يَاذَاوَالْعَيَانَااشْتَغْنَالِكْ
وَ الْهَوى نَدَانَا وَ الْهَوى نَدَانَا
سَيِّدِىْ يَا أَبَابَكْرٍ  حُبُّكُمْ فِى الْقِيَامِ ذُخْرِىْ
يَاعُمَرْ إِغْضِيْهِ بِعُمْرِىْ  وَكَذَا سَيِّدِىْ عُثْمَانَ
صَاحِبَ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَةْ  وَذَوِى الْبَهْجَةِ السَّنِيَّةْ
وَ لَهُ الرُّتْبَةُ الْعَلِيَّةْ  مَنْ إِلَيْهِ بَابُ الرَّيَّانَ
يَاعَلِى ابْنِ أَبِى طَالِبْ  مِنْكُمُ الْمَصْدَرِ الْمَوَاهِبْ
هَلْ تُرَىْ هَلْ أُرَىْ لِحَاجِبْ  عِنْدَ كُمْ أَفْضَلُ الغِلْمَانَ
أَسْيَدَالْحَسَنْ وَالْحُسَيْنِ  إِلَى النَّبِيْ قُـرَّةُ عَيْنِىْ
وَيَا شَبَابَ الْجَنَتَيْنِ  جَدُّكُمْ صَاحِبُ الْفُرْقَانَ
وَصَلا َةُ اللّـهِ تَعَالَىْ  عَلىَ مَنْ كَلَّمَ الْغَزَالَةْ
وَاْلآلِ أَصْحَابِ الْكَـمَالَ  وَاْلأَصْحَابِ مَنْ عَالَوْشَانَـا

Qosidah Sholawatullahi Taghsya
هذه الـقـصدة صَلَوَاتُ الله تَغْـشى

صَلَـوَاتُ اللهِ تَغْشى أَشْرَفَ الرُّسْلِ اْلأَطَائِبْ
وَ تَعُمُّ الآلَ جَمْعًـا مَابَدَا نُوْرُ الْكَوَاكِبْ
اَقْبَلَ السَّعْدُ عَلَيْنَا وَالْهَنَا مِنْ كُلِّ جَانِبْ
فَلَنَا الْبُشْرى بِسَـعْدٍ جَاءَنَا مِنْ خَيْرِ وَاهِبْ
يَاجَمَالاً قَدْ تَجَلَّى بِالْمَشَارِقْ وَالْمَغَارِبْ
مَرْحَبًا أَهْلاً وَسَهْلاً بِكَ يَاخَيْرَ الْحَبَائِبْ
مَرْحَبً أَهْلاً بِشَمْسٍ خَفِيَتْ فِيْهَا الْكَوَاكِبْ
يَاشَرِ يْفَ اْلأَصْلِ لُذْنَا بِكَ فِى كُلِّ النَّوَائِبْ
أَنْتَ مَلْجَا كُلِّعَارِضٍ أَنْتَ مَأْوَى كُلِّ تَائِبْ
مِنْ قَصَيٍّ وَ لُؤَ ىٍّ بَاذِخِ الْمَجْدِ ابْنِ غَالِبْ
وَاعْتَلى مَجْدُكَ فَخْرًا فِى رَفِيْعَاتِ الْمَرَاتِبْ
لاَ بَرِحْـنَا فِى سُرُوْرٍ بِكَ يَاعَالِى الْمَنَاقِبْ
فَلَكَمْ يَوْمَ وُجُوْدِكَ ظَهَرَتْ فِيْنَا الْعَجَـائِبْ
بَشَّـرَ تْنَا بِالْعَطَايَا وَاْلأَ مَانِىْ وَالرَّغَائِبْ
قَدْ شَـرِبْنَا مِنْ صَفَانَا بِكَ مِنْ أَحْلَى الْمَشَارِبْ
فَلِرَبِّ الْحَمْـدُ حَمْدًا جَلَّ أَنْ يُحْصِـيْهِ حَاسِبْ
وَ لَهُ الشُّكْرُ عَلَي مَا قَدْ حَبَانَا مِنْ مَوَاهِبْ





Qosidah Muhammadun (Burdah)
هذه القَصيدَ ة محُـَمَّدٌ بُرْ دَة


مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
مُحَمَّدٌ خيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
مُحَمَّدٌ بَاسِطُ الْمَعْرُ وفِ جَامِعُهُ
مُحَمَّدٌ صَاحِبُ اْ لإِ حْسَانِ وَ الْكَرَ مِ
مُحَمَّدٌ تَاجُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
مُحَمَّدٌ صَادِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
مُحَمَّدٌ ثَابِتُ الْمِثَاقِ حَافِظُهُ
مُحَمَّدٌ طَيِّبُ اْ لأَ خْلا َقِ وَ الْشِّيَمِ
مُحَمَّدٌ رُوِ يَتْ بِالنُّورِ طِيْنَتُهُ
مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَ لْ نُو رً مِنَ الْقِدَمِ
مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْلِ ذُوْ شَرَ فٍ
مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
مُحَمَّدٌ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ مِنْ مُضَر ٍ
مُحَمَّـدٌ خَيْرُ رُ سْلِ اللهِ كُلِهِمِ
مُحَمَّدٌ دِ يْنُهُ حَقٌّ نَدِيْنُ بِهِ
مُحَمَّدٌ مُجْمِلاً حَقًّا عَلَى عَلَمِ
مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَوْحٌ ِلأَ نْفُسِنَا
مُحَمَّدٌ شُكْرُ هُ فَرْضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ






Qosidah Ajib Daiyal Maula
هذه القَصيدَ ة اجب داعى المولى
أَقِمْ شَاهِدَ التَّقْصِيْرِ مِنْكَ مَعَ الضُّعْـفِ
عَسى وَاسِعُ اْلأَ لْطَافِ يُدْرِكُ بِاللُّطْفِ
وَقِفْ فِى مَقَامِ الذُّلِّ وَقْفَةَ نَادِمٍ
فَمَاقَدْ مَضى فِى الْعُمْرِ مِنْ غَفْلَةٍ يَكْفِىْ
أَجِـبْ دَاعِىَ الْمَوْلَى فَهذَا كِـتَابُهُ
يُنَادِيْكَ فَاسْرِعْ بِاْلإِجَابَةِ وَاسْـتَعْفِ
أَمَـاانَ لِلْعَاصِىْ الرُّجُـوْ عُ لِرَبـِهِ
أَلَمْ يَدْرِ أَنَّ الذَّنْبَ يُكْتَبُ فِى الصُّحُفِ
رُوَيْدًا أَخَاالْعِصْـيَانِ إِنَّكَ قَـادِمٌ
عَلَى اللهِ وَهُـوَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تُخْفِى
أَفِقْ وَانْتَبِهْ فَالْخَطْبُ صَعْبٌ وَأَمْرُهُ
مَرِيْرٌ وَشَـأْنٌ الذَّنْبِ يُوْقِعُ فِى الْحَـتْفِ
ظَلَمْتَ وَمَا إِلاَّ لِنَفْسِـكَ يَافَتى
ظَلَمْتَ وَظَلْمُ النَّفْسِ مِنْ أَقْبَخِ الْوَصْـفِ
تَمَادَيْتَ حَتَّى زَ لَّكَ الرُّشْدُ فَانْتَبِهْ
وَسَلْ غَافِرَ الزَّلاَتِ يُدْرِكُ بِالْعَطْفِ
أَيَا مَنْ بِقَيْدِ الجَهْلِ أَضْحى مُكَـبَّلاً
أَلَمْ تَدْرِ أَنَّ الْجَهْـلَ يُلْجِى إِلَى الْخَسْفِ
إِلَى الْعِلْمِ فَاهْرَعْ وَاتَّخِـذْ لَكَ مَسْلَكًا
مِنَ الرُّشْدِ يَهْدِى بَعْدَ ذَلِكَ لِلْكَـشْفِ
وَلاَ تَكُ ِممَّنْ قَيَّدَتْهُ حُظُوْ طُهُ
فَيَعْبُدَ رَبَّ الْعَـالَمِيْنَ عَلَي حَـرْفِ
نَصَحْتُكَ فَاسْمَعْنِى وَقَابِلِ نَصِيْحَتِى
بِصِدْقٍ فَإِنِّى قَدْ دَعَوْ تُكَ لِلْعُرْفِ
وَلَسْـتُ بِنُصْحِى قَاصِدًا غَيْرَ عَاكِفٍ
عَلَى الذَّنْبِ مِثْلِى وَصْفُهُ فِى الْعَمى وَصْفِى
بُلِيْتُ بِكَسْبِ الذَّنـْبِ وَاْلإِثْمِ عَامِدًا
عَسَى غَافِـرُ الزَّلاَّتِ مِنْ ذَاالْبَلاَ يَشْفِى

Qosidah Allahu Allahu Yaa Allahu
هذه القَصيدَ ة الله الله وَالصَّـلاَةُ عَلَى الْمُخْـتَارْ


الله الله يَااللهx وَالصَّلاَةُ عَلَى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَةْ
لِى بِرَجْـوَاكَ يَامَوْلاَىْ عِلْقَةْ قَوِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَشُفْ لِى يَارَبِّ نِيَةْ
وَأَنْتَ يَارَبَّنَا تَعْلَمْ بِمَا فِى الطَّوِيَّةْ
 قَدَكْ دَارِىْ بِمَا فِى الظَّاهِرِ وَالْخَفِيَّةْ
وَاِنْ عَصَيْنَا وَسِرْنَا فِى الطَّرِيْقِ الْعَكِيَّةْ
 فَإِنَّ لَكَ جُودْ يَغْفِرْ ذَنْبَنَا وَالْخَطِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَكُلَّ مِنَّكْ يَبْغَى عَطِيَّةْ
 يَااللهْ أُسْلُكْ بِنَا نَهْجَ الطَّرِيْقِ السَّوِيَّةْ
فِى طَرِيْقِ النَّبِىْ وَالسَّادَةِ الْعَلَوِيَّةْ
 يَامُجِيْبَ اسْتَجِبْ وَاعْجَلْ بِشَرْبَةْ هَنِيَّةْ
وَاَصْلِحْ أَعْمَالَنَا يَارَبَّنَا وَالطَّوِيَّةْ
 وَاكْفِنَا رَبَّنَا شَرَّالْهَوى وَالدَّنِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْتَ أَهْلَ وِدَّكْ لِلْعَطَايَا السَّنِيَّةْ
 إِدْعَنَا مِثْلَهُمْ نَعْرِفْ حُقُوْقَ الْمَعِيَّةْ
فِى كَفَلْهُمْ وَمَعْهُمْ فِى الْجِنَانِ الْعَلِيَّةْ
 عِنْدَ طهَ النَّبِى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَّةْ
بَخْتَنَا بِالنَّبِى هُوْ كَنْزُنَا وَالْخَبِيَّةْ
 لِى تَعَكَّتْ تَجِىْ فِى الْحَالْ مِنُّهْ بَتِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْنَاهُ لِلْبَلْوى يُزِيْلُ الْبَلِيَّةْ
 وَأَلْفَ صَلُّوْا عَلَيْهِ إِنُّهْ إِمَامِ السَّرِيَّةْ




Qosidah Rabbi Kholaq Thohaa
هذه القَصيدَ ة رَبِّي خَلَقْ طه


رَبِّي خَلَقْ طه مِنْ نُورْ فِيهْ اِحْتِرَامْ
نَادَاهُ أَقْبِلْ يَامُخْتَارْ أَنْتَ اْلأَمِينْ
لَمَّاارْتَقَى الْبَيْتَ الْمَعْمُورْ صَلّى إِمَامْ
وَقَدْ دَنَا مِنْ رَبِّهِ الْبَاهِي الْجَلِيلْ
إِنْ رُمْتَ أَنْ تَحْظى بِالْحُورْ يَوْمَ الزِّحَامْ
صَلِّى عَلَى بَاهِي اْلأَنْوَارْ عَيْنِ الْيَقِينْ ُ




Qosidah Sholawat Badar
هذه الـقَــصيدَة الـصَّلَـوَتُ الْـبـَدْرِيــَّةْ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ



Qosidah Waqtus sahar
هذه القَصيدَ ة وقت السحر

وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Waktu larut malam adalah saat termuliakannya keadaan orang orang suci, dan pada waktu itu pula semakin pemurah Sang Maha Mulia dengan anugerah untuk mereka yg menepati janji untuk mengunjungi Nya (shalat malam),
كَمْ مِنْ سَقِيْمٍ بِهَذَا الْوَقْتِ نَالَ الشِّفَا
وَكَمْ بِهِ اِتَّصَلْ مِنْ عَبْدٍ بِالْمُصْطَفَى
Berapa banyak orang orang yg dimurkai dan ditimpa musibah yg diwaktu larut malam itu (mereka bermunajat pada Nya) maka mereka mendapatkan kesejukan dan pencabutan atas musibahnya, dan berapa banyak banyak pula para hamba yg termuliakan dengan terhubung hatinya dengan sang Nabi saw,
وَقَابَلَتْهُ الْمَوِاهِبْ ظَاهِرًا وَالْخَفَا
وَنَازَلَتْهُ لَطَائِفْ خَيْرِ مَنْ لَطَفَا
Maka ia disambut dengan anugerah anugerah yg terlihat dan yg tersembunyi (permasalahan dunia dan akhiratnya), dan turunlah untuknya kasih sayang dan kelembutan kelembutan dari yg sangat Indah kelembutan Nya.
عَنِ الْمَسَاوِي وَكُلِّ الذَّنْبِ فَضْلاً عَفَى
وَبَارِقِ الْفَضْلِ وَاْلإِ حْسَانِ لُهْ رَفْرَفَا
dari kehinaan kehinaan dan setiap dosa, anugerah maaf Nya pun melimpah, dan pijaran cahaya kemuliaan dan keluhuran untuknya terus bercahaya indah,
وَحَسْبُهُ جُوْدُ مَوْلاَنَا الْعَلِي وَكَفَى
وَهَاهُنَا الْقَوْلَ يَا أهْلَ الْفَهُمْ قَدْ وَقَفَا
Maka cukuplah kedermawanan Tuhan kita Yang Maha Tinggi dan Maha Mencukupi segenap hamba Nya, dan sampai disinilah wahai yang memahami, terhenti ucapan dan kata kata..
مَنْ ذَايُعَبِّرْ عَنِ الْغَوْثِ إِذَا وَكَفَا
ياَرَبِّ زِدْنَا عَطَايَا يَارَبِّ زِدْ تُحَفَا
Siapakah pula yg mampu menggambarkan kemegahan curahan hujan rahmat Nya bila sedang melimpah.., wahai Tuhan tambahkan bagi kami pemberian pemberian, wahai Tuhan kami tambahkanlah sesuatu yg berharga,
وَاعْطِفْ عَلَيْنَا فَإِنَّكَ خَيْرَ مَنْ عَطَفَا
وَاعْلِي لَنَا فِي رِحَابِ الْعِزّ ِبِكْ غُرَفَا
Maka berlemah lembutlah pada kami, sungguh engkau sebaik baik yg berlemah lembut, dan limpahkanlah kemuliaan bagi kami dengan sambutan kemegahan kamar kamar istana Mu,
وَصَلِّ دَأْبًا عَلَى أحْمَدُ وَالِهَ الشُّرَفَا
وَالصَّحْبِ أَهْلِ الْهُدَى وَمَنْ بِهِمْ إِقْتَفَا
Dan limpahkanlah shalawat selalu atas Nabi Muhammad saw dan keluarganya yg mulia, beserta para sahabatnya dan para pembawa petunjuk dan semua yg mengikuti jejak mereka,
وَالْحَمْدُ اللهِ رَبِّي حَسْبُنَا وَكَفَى
Dan segala puji bagi Allah Tuhanku, Yang Maha Melindungi kami dengan kecukupan.



Qosidah Bi Fathimah
هذه القصيدة السيدة فاطمة الذهراء رضي الله عنها
ج

بِفَاطِمَةْ قَدْ صَفَا حَاِلي وَ نِلْتُ الْمَرَ امْ
بِضْعَةْ مُحَمَّدْ حَبِيْبُ اللهِ خَيْرُا لأَ نَامْ
Dengan Fathimah telah tersucikan keadaanku dan kudapatkan segala cita-cita luhurku,
Sebahagian tubuh Muhammad Habibullah SAW sebaik-baik manusia.
أَعْلَى لَهَا الله ُقَدْرً ا فِي اْلعُلا َوَ الْمَقَامْ
نِعْمَ الْبَتُوْ لِ الرَّ ضِيَّةْ نُوْرٌ كُلِّ الظُّلا َمْ
Allah telah mengagungkan derajat Fathimah dengan Keluhuran dan Maqam Mulia Kesucian yang tersuci dalam Samudra Keridhaan Ilahi, Cahaya segala Kegelapan.
أُمُّ الْحَسَنْ وَ الْحُسِين أَهْلُ الْمَرَ قِي الْعِظَا مْ
لَهُمْ عَطَايَا مِنَ الْمَوْ لَى كِبَارْ جُسَامْ
Ibu Hasan dan Husein pemilik maqam puncak kemuliaan,
Atas mereka limpahan Anugerah dari Sang Pencipta Pemilik Anugerah terbesar.

هُمْ سَادَ ةُ أَهْلُ الْجِنَانِ الْعَالِيَّةْ يَاغُلا َمْ
مَنْ حُبُّهُمْ صَدَ قْ بَا يَسْكُنْ بِدَ ارِ السَّلا َمْ
Merekalah pembesar ahli surga yang luhur wahai anak,
Maka yang mencintai mereka dengan kesungguhan akan menghuni surga Darussalam.
وَ مَنْ تَعَلَّقْ بِهِمْ يَظْفَرْ بِنَيْلِ الْمَرَ امْ
أَكرَ مْتِ يَا بِضْعَةْ أَحْمَدْ فَانْعِمِي بِالتَّمَامْ
Dan yang berpegang dengan mereka akan beruntung mendapatkan cita-citanya,
Mulialah engkau wahai sebahagian tubuh yang terpuji (Al Hamid) maka limpahilah kami kemuliaan.
وَ امْنَحِيْ عَبْدَ كُمْ فِي الْقُرْ بِ أَعْلَى وَ سَامْ
نَقُو مُ بِحَمْلِ الرَّ يَاتِ الْهُدَ أَحْسَنْ قِيَامْ
Perhatikanlah dengan lembut budakmu ini, dengan kedekatan sebagai anugerah agung,
Agar kami tegak memegang Panji Dakwah Al Hamid dengan tegak sempurna.

تَعُمُّ دَ عْوَ تَةُ فِي ا لأ َ كْوَ انِ كُلَّ الأَ نَامْ
نَلْبَسُ خَلْعِ إِرْثُ مَا يَصِفْ سَنَاهَاكَلا َمْ
Hingga tersebar dakwahnya di seluruh dunia kepada seluruh manusia,
Hingga kami memakai baju Warisanmu yang bercahaya terang benderang tak tersifatkan oleh kalimat.
يَانُوْ رُ قَلْبِيْ وَ يَا أُمِّيْ عَلَيْكِ السَّلا َمْ
فِيْ كُلِّ حَالٍ وَ شَأْنٍ كُلِّ لَحْظَةٍدَ وَامْ
Wahai cahaya hatiku, wahai ibuku kuucapkan salam,
Setiap waktu, kejap dan saat dengan abadi.
عَلَيْكِ صَلَّى ِإ لهِيْ مَعَ أَبِيْكِ الإِ مَامْ
ِ إِ مَامْ كُلِّ الْوَ رَى فِي كُلِّ خَاصٍّ وَ عَامْ
Atasmu limpahan shalawat Tuhanku, juga atas Ayahmu Sang Imam,
Pemuka semua pemuka dari semua golongan khusus dan awam.
الشَّا فِعُ الْمُبْتَغِ يَوْ مُ اللِّقَاءِ وَ الزِّ حَامْ
يَوْ مُ الْمَلا َئِكْ تُنَادِ يْ جَمْعُ كُلَّ الأَ نَامْ
Pemilik Syafa’at idaman dan tujuan di Hari Pertemuan dan Perkumpulan,
Hari para malaikat berseru pada seluruh manusia.
غُضُّوْ ا أَبْصَارَ كُمْ تَمُرُّ بِنْتِ النَّبِيِّ بِالسَّلا َمْ
وَ نَكِّسُوْ ارُ ؤُ وْ سَكُمْ مَاأَعْظَمَهُ وَالله ُمَقَامْ
Tundukkan pandangan kalian untuk lewatnya Putri Nabi dengan Salam Sejahtera …..!
Tundukkan kepala kalian…, Maqam yang alangkah Agungnya Demi Allah.
أتََذْ كُرِ يْنِي مَعَكِ أَعْبُرْ وَ مَنْ لَهُ ذِ مَامْ
حَاشَاكِ يَا أُمُّنَا تَنْسِيْنَ هَذَاالْغُلا َمْ
Apakah mengingatkan saat itu untuk masuk dan lewati shirath bersamamu dan bersama mereka yang termuliakan,
Alangkah sedih dan tak mungkin ….. wahai Ibu kami, Engkau lupakan anakmu ini.
مَحْسُوبِكُمْ يَرْتَجِيْهِ مِنْكُمْ بِهِ الإِ هْتِمَامْ
أَ نْتُمْ مَرَ امُهْ وَمَقْصُوْ دُهُ وَ نِعْمَ الْمَرَامْ
Bocah kesayanganmu mengharapkan kasih sayang dan perhatian ini,
Engkaulah cita-cita dan maksud, dan semulia-mulia cita-cita.
يَا بِنْتَ طهَ فُؤَادِ يْ فِيْ مَحَبَّتِكِ هَامْ
وَاللهِ أَ نْتُمْ مُرَادِ يْ فِي الدُّ نَاوَالْقِيَامْ
Wahai Putri Tha Haa, sanubariku bergejolak dalam mahabbah padamu,
Demi Allah, Engkau maksudku di dunia dan di hari kebangkitan.
وَمَاأَنَا ِإ لاَّ بِكُمْ يَاسَادَ تِيْ يَاكِرَامْ
عَلَيْكِ مَعَ وَ الِدْكِ أَذْ كَي الصَّلا َةُ وَالسَّلا َمْ
Dan aku ini hanyalah karenamu Wahai Pembesarku, Wahai Imam mulia,
Atasmu bersama ayahmu sesuci-suci shalawat dan salam.
وَأَهْلُ الْكِسَاءْوَ اهْلِ بَيْتِهِ عَالِيِيْنَ الْمَقَامْ
وَالصَّحْبِ أَجْمَعْ وَ مَنْ عَلَى هُدَ اهُ اسْتَقَامْ
Dan atas Ahlul Kisa serta Ahlul Baitnya para maqam yang luhur,
Dan para Shahabat semua dan seluruh yang teguh dengan petunjuknya.




Qosidah Muhammadun
هذه القصيدة موالاي ( محمد)

مَوْلاَيَ صَلِيْ وَ سَلِّمْ دَا ئِمًا أَبَدًا
Wahai Tuhanku limpahkan shalawat dan salam selalu dan abadi,

عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِهِمِ
atas Kekasih Mu sebaik-baik ciptaan seluruhnya

مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
Muhammad SAW semulia-mulia manusia dari segala bangsa,


مُحَمَّدٌ خَيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
Muhammad SAW sebaik-baik makhluk yang berjalan (menginjak bumi)

مُحَمَّدٌ تَا جُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
Muhammad Saw mahkota para rasul dan pemuka mereka,


مُحَمَّدٌ صَا دِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
Muhammad SAW selalu jujur dalam ucapan dan perkataanya (ucapannya adalah Al Hadits,perkataanya adala Al Qur’an)

مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْ لِ ذُوْ شَرَ فٍ
Muhammad SAW adalah hakim yang sangat adil dan pemilik kemuliaan,


مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
Muhammad SAW adalah sumber kenikmatan hidup dan sumber hikmah

مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَ وْ ح ٌ ِلأَ نْفُسِنَا
Muhammad SAW dengan mengingatkannya menenangkan hati kami,

مُحَمَّدٌ شُكْرُهُ فَرْ ضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ
Muhammad SAW yang menyukurinya wajib bagi umat


مُحَمَّدٌ ذِ يْنَة ُ الدُّ ْنيَا وَ بَهْجَتُهَا
Muhammad SAW penghias bumi dan kemegahannya
,
مُحَمَّدٌ كَا شِفُ الْغُمَّاتِ وَ الظُّلَمِ
Muhammad SAW pelebur bencana dan kegelapan
مُحَمَّدٌ ضَاحِك ٌ لِلضَّيْفِ مُكْرِ ُم ُه
Muhammad SAW selalu tersenyum pada para tamunya dan memuliakan mereka,
مُحَمَّدٌ جَارُ هُ وَ الله ِ لَمْ يُضَمِ
Muhammad SAW yang dekat padanya demi Allah takkan disia-siakan

مُحَمَّدٌ يَوْ مَ بَعْثِ النَّاس ِ شَا فِعُنَا
Muhammad SAW pada hari bangkitnya seluruh manusia pemberi kami syafaat
,
مُحَمَّدٌ نُوْ رُ هُ الْهَدِى مِنَ لظُّلَمِ
Muhammad SAW cahanya merupakan petunjuk dari kegelapan



Qosidah Allah Allahu Shofat Lii
هذه القصيدة اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ


اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ
اللّهُ اللّه يا اللّهُ وَ نِعْمَ الْوَ الِي وَالِيهَا
صَفَتْ لِي حُمَيَّا خِلِّيْ وَ أُسْقِيْتُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ أَقْبَلْ وَ ثَنَّى ُيمْلِيْ عَلَيَّ الَّذِيْ يُعْلِيْهَا
وَ مَنْ ذَا شَرِ بْهَا مِثْلِيْ أَ نَا قَبْلُ لاَ يُصْفِيْهَا
أَنَا قَبْلُ قَبْلِ الْقَبْلِيْ وَ يُدِ يْتُ عَلَى هَالِيْهَا
أَنَا أُعْطِيْتُ كُلَّ الْفَضْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ وَ الِيْهَا
أَنَا الْمُجْتَبَى بَيْنَ أَهْلِيْ وَ شُفِعْتُ فِي عَاصِيْهَا
أَنَا أَعْذِلْ أُنَادِي وَ لِيْ أَ نَا شَيْخُهَا قَاضِيْهَا
أَنَا شَيْخُ أَهْلِ الْوَصْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ بَارِ يْهَا
أَنَا حَتْفُ أَهْلِ الْعَدْلِ وَ نَارَ اْلجَحِيْمِ أُطْفِيْهَا
و َسَيْفِيْ وَدِرْ عِي َمجْلِيْ أُعَاقِبْ عَلَى تَالِيْهَا
فَمَنْ كَانَ يُنْكِرْ فِعْلِي يُجَرِّ بْ وَ أَنَا حَامِيْهَا
أَنَا بَاذُ هَا وَ الشُّهْبِ أَنَا لِلْمَثَانِيْ أُقْرِ يْهَا
وَ عَيْنُ اْلحَقِيْقَةْ عَيْنِيْ وَ أَشْرَ بُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
فَقَدْ طَابَ فِيْهَا أَصْلِيْ أَنَا لِلْفُرُ وْ عِ أُغْذِ يْهَا
وَ رَ اقَتْ حُمَيَّا قُرْ بِيْ وَ إِ نِّي لَهَا سَا قِيْهَا
وَ ا فَلَتْ شُمُوْ سُ الْكُلِّ وَ هَا شَمْسُنَا ضَا حِيْهَا
أَنَا عَرْ شُهَا وَ الْكُرْشِيْ أَنَا لِلسَّمَا بَانِيْهَا
شُفْ أَهْلَ الْكِسَا بِالْفَضْلِ وَ جِبْرِ يْلُ لِي رَ اوِ يْهَا
فَهذِهْ رِ سَالَةْ تُنْبِيْ بِنَصِّ الْقُرْ آنْ أُتْلِيْهَا
وَ اَشْكُرْ لِنِعْمَةْ رَ بِّي وَ لكِنْ لاَ أُحْصِيْهَا
وَ بَثَّيْتُ مِنْهَا وَ هْبِيْ عَلَى مَنْ تَبِعْنِيْ فِيْهَا
وَ اخْتِمْ بِخَيْرِ الرُّ سْلِ نَبِيِّ الْهُـدَ ى هَادِيْهَا


Ya Allah biha
هذه القصيدة يا اللّه بها

يَا اللّه بِهَا يَا اللّه بِهَا يَا الله بِهَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةْ
لِي عَشْرَ ةٌ أُطْفِي بِهِمْ نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةْ
اَلْمُصْطَفى وَ الْمُرْ تَضَى وَ ابْنا هُمَا وَ فَاطِمَةْ
وَ خَدِ يْجَةُ الْكُبْرَى الَّتِي هِيَ لِلْمَعَالِى عَالِمَةْ
وَ بِعَائِشَةْ ذَاتِ الْجَمَالْ أُمِّ الْكَمَالِ الْعَالِمَةْ
وَ بِنْتُ عِمْرَ انْ أُمِّ عِيْ سى لَمْ تَزَ لْ لِي رَاحِمَةْ
وَ بِآسِيَةْ مَنْ أَصْبَحَتْ مِنْ كُلِّ هَوْ لٍ سَالِمَةْ
وَ بِحَقِّ جِبْرِ يْلِ اْلأَ مِينْ عَلَى الصَّحَائـِفِ تَامَّةْ
هُمْ خِيْرَ تِي وَ ذَخِيْرَ تِي فِى الْحَشْرِ يَوْمِ الطَّامَّةْ
وَ كَذَاكَ فِي الدُّ نْيَا إِذَا دَهَتِ الْخُطُوْ بُ الْقَاسِمَةْ
وَ بِحَقِّهِمْ يا ذَا الْجَلاَ لْ وَ بِالصَّلا َةِ الدَّائِمَةْ
اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِينْ مِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَ مَّةْ
وَ مِنَ الْعِدَى وَ مِنَ الرَّ دَى وَ مِنَ الْمَصَائِبِ عَامَّةْ
وَ عَلَيْهِمُوا يَا رَ بـَّنَا مِنْكَ السَّلاَمُ الدَّ ئِمَةْ
ثُمَّ صَّلا َةُ عَلَى الَّذِي خَصَّصْتَهُ بِمُكَالَمَةْ



Qosidah Qodis Ta Antuka
هذه القَصدَة الحَبيب عَبْدُ الله بن عَلوي الحَدَّاد

قَدِ اسْتَعَنْتُكَ رَ بِّي عَلَى مُدَ ا وَاةِ قَلْبِى
وَحَلِّ عُقْدَةَ كَرْ بِي فَانْطُرْإِلَىالْغَمِّ يَنْجَالْ
Sungguh aku telah memohon pertolongan Mu Wahai Penciptaku untuk mengobati penyakit hatiku dan melepaskan ikatan ikatan kesulitanku, maka lihatlah dan pandanglah dengan kasih sayang Mu kepada kegelisahanku yang berkobar.

يَارَبِّ يَاخَيْرَ كَا فِي اُحْلُلْ عَلَيْنَا الْعَوَافِي
فَلَيْسَ شَيْء ثَمَّ خَافِِي عَلَيْكَ تَفْصِيْل وَإِجْمَالْ
Wahai Penciptaku, Wahai sebaik-baik yang mencukupi hamba-Nya limpahkanlah atas kami kesembuhan-kesembuhan (kesembuhan hati dan jasmani) hingga tidak tersisa sedikitpun, atas-Mu lah segala perincian dan ringkasan masalah.

يَارَبِّ عَبْدُ كَ بِبَا بِكَ يَخْشَى أَلِيْمَ عَذَا بِكَ
وَيَرْ تَجِي لِثَوَا بِكَ وَغَوْثُ رَحْمَتِكَ هَطَّالْ
Wahai Pencipta hamba-Mu tegak di pintu-Mu, merisaukan pedihnya siksa dan sangat mengharapkan ganjaran dan derasnya Rahmat-Mu yang sangat lebat.

وَقَدْ أَتَا كَ بِعُذْ رِهِ وَبِا نْكِسَا رِهِ وَفَقْرِهِ
فاهْذِ مْ بِيُسْرِك عُسْرِهِ بِمَحْضِ جُوْدِك وَالإ فضالِ
Dan hamba-Mu telah dating kepada-Mu dengan kehinaan dan segala kelemahan dan dengan hati yang hancur dan dengan kemiskinannya. Maka musnahkanlah dengan kemudahan-Mu segala kesulitannya dengan limpahan kemurahan-Mu dan anugrah-Mu yang agung.

وَامْنُنْ عَلَيْهِ بِتَوْبَةٍ تَغْشِلْهُ مِنْ كُلِّ حَوْبَةٍ
وَاعْصِمْهُ مِنْ شَرِّأَوْبَةٍ لِكُلِّ مَا عَنْهُ قَدْ حَالْ
Dan anugerahkanlah kepadanya taubat dengan siraman yang memandikannya dari setiap kotoran. Dan lindungilah ia dari keburukan tempat kembali, dari apa yang telah menimpanya dari segala kehinaan.


فَأَ نْتَ مَوْلَىالْمَوَالِي اَلْمُنْفَرِدُ بِا لْكَمَا لِ
وَبِالْعُلاَ وَالتَّعَالِي عَلَوْتَ عَنْ ضَرْبِ اْلأَمْثَالْ
Maka Engkau adalah raja dari para raja yang tunggal dalam kesempurnaan. Dan dengan segala ketinggian dan keluhuran maka engkau telah teragungkan dari segala yang dicontohkan atas-Mu.

جُوْدُكَ وَفَضْلُكَ وَبِرُّكَ يُرْجىوَبَطْشُكَ وَقَهْرُكَ
يُخْشَى وَذِكْرُكَ وَشُكْرُكَ لاَزِمُ وَحَمْدُكَ وَاْلإِجْلاَ لْ
Kemurahan-Mu, Anugerah-Mu dan kasih sayang-Mu sangat diharapkan, dan kemurkaan-Mu serta kemarah-Mu sangat dirisaukan, maka mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu merupakan kewajiban demikian pula pujian kepada-Mu dan pengagungan atas-Mu.

يَا رَبِّ أَنْتَ نَصِيْرِيْ فَلَقِّنِيْ كُلَّ خَيْرِيْ
وَاجْعَلْ جِنَانَكَ مَصِيْرِيْ وَاخْتِمِ بِاْلإِ يْمَانِ اْلاجَالِ
Wahai pencipta, Engkau adalah penolongku maka pertemukanlah aku kepada setiap perlakuan baikku, jadikanlah surga-Mu sebagai tempat kembaliku dan jadikanlah akhir hidupku dengan keimanan.

وَصَلِّ فِي كُلِّ حَالَةٍ عَلَىمُزِيْلِ الضَّلاَ لَةِ
مَنْ كَلْمَتْهُ الْغَزَالَةَ مُحَمَّدِ اهَادِيِ الدَّالِ
Dan shalawat pada setiap keadaan-Nya ats penghapus segala kebhatilan (SAW) yang telah berbicara kepada seekor kijang, Muhammad pemberi hidayah dan petunjuk.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ شُكْرًا عَلَىنِعَمِ مِنْهُ تَتْرًى
نَحْمَدُهُ سِرًّا وَجَهْرًا وَبِالْغَدَايَاوَاْلأَصَالِ
Dan segala puji bagi Allah dan syukur atas ni’mat-ni’mat-Nya yang berlimpah, kami memuji-Nya dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan pada pagi dan sore.




Yaa Sayyidiy
هذه القَصدَة يَاسَـيِّدِي

يَاسَـيِّدِي يَارَسُـوْلَ اللّه يَامَنْ لَـهُ الْجَـاهُ عِـنْدَ اللّه
اِنَّ الْمُسِيْـئِـيْنَ قَدْ جَاءُوك للذَّ نْبِ يَسْـتَـغْفـِرُوْنَ اللّه
يَاسَـيِّدَ الرُّ سُلْ هَـادِيـْنَا هَـيَّا بِـغَـارَهْ إِلَـيْنَا اْلآنْ
ياهِمَّةَ السَّـادَاتِ اْلأَقْـطَابْ مَـعَادِنَ الصِّـدْقِ وَالسِّـرّْ
نَادِ الْمُـهَاجِرْ صَـفِيَّ اللّه ذَاكَ ابـْنَ عِيْسَى اباالسَّادَاتْ
ثُـمَّ الْمُـقَـدَّمْ وَلِيَّ اللّه غَـوْثَ الْوَرَى قُدْوَةَ الْقَادَاتْ
ثُـمَّ الْوَ جِـيْهَ لدِ يْنَ الله سَـقَّـافَـنَا خَارِقَ الْعَادَاتْ
السَّـيِّـدَ الْكَـامِلَ اْلأَوَّابْ الْعَـيْدَرُوسْ مُظْـهِرَ الْقُـطْرِ
قُوْمُوا بِنَا وَاكْشِـفُوا عَـنَّا يَاسَـادَتـِي هـذِهِ اْلأَسْوَى
وَاحْمُوا مَدِيـْنَتْكُـمُ الْغَـنَّا مِنْ جُمْلَةِ الشَّـرِّ وَالْبَـلْوَى
أَهْلِ الْحَسَبْ وَالنَّسَبِ اْلأُسْنى وَالْعِـلْمِ وَالْحِـلْمِ وَالتَّقْوى
بِجَـدِّ كُـمْ تَـنْجَــابُ سُحْبُ الْبَـلِيَّاتِ وَالضُّـرِّ

Jangan Sombong

Jangan sombong karena betapa banyaknya orang kuat
Lumpuh karena bebatuan gurun
Namun jangan putus asa karena kebebasan minum anggur pun
Telah sampai pada tujuannya hanya dengan sebuah puisi
Jangan seperti kapak yang semuanya mengarah pada dirimu
Jangan pula seperti penarah yang tidak mendapat apa apa dari kerjamu
Dalam masalah kehidupan, belajarlah dari gergaji
Dia menarik sebagian kepada dirimu sendirian dan lainnya menyebar.

Ilmu telah membimbing mereka kepada hakikat pengetahuan dan mereka berhubungan dengan roh
kepastian. Mereka menganggap mudah apa yang dipandang sukar oleh mereka yang hidup nyaman dan
mewah. Mereka akrab dengan apa yang mengerikan bagi orang bodoh. Mereka bersahabat dengan
orang orang dengan badan mereka, namun roh mereka tertinggal di alam tertinggi
Tuhanku , aku tidak menyembah Engkau
Karena takut akan neraka Mu atau mengharapkan surge Mu
Sehingga aku menyembah Mu

Lalat itu Hebat

Nah, kehebatan desain lalat itu sampai sekarang masih belum bisa diproduksi, walaupun semua pabrik dan laboratorium berhimpun untuk itu.

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.(TQS. Al Hajj : 22 : 73)

Al Qurthubi dalam tafsir Al Jami'ul Ahlam membahas tentang ayat di atas bahwa patung-patung berhala di ka'bah dahulu sering diberi makanan/sesajen. Ketika seekor lalat memakan sesajen itu, berhala-berhala tersebut tidak sanggup merebutnya kembali. Padahal lalat adalah binatang yang lemah dan hina.

Kalau tafsirnya hanya seperti itu. kok rasanya biasa-basa saja? Bahwa patung tidak bisa mengusir lalat? Tentu ada makna yang masih tersembunyi.

Mungkinkah tentang lalat ?

Lalat ternyata bukan ciptaan Allah yang sederhana, apalagi hina dan lemah. Ia hewan superproduktif. Setiap bertelur bisa mencapai 100 butir. Walaupun umurnya pendek hanya 3 bulan. Dalam masa itu bisa menghasilkan 1000 butir telur. Dalam tempo 5 bulan, seekor induk lalat akan berkembang biak menjadi 5,5 miliar lalat. Untunglah populasi sebanyak itu diredam olehnya banyaknya predator, pemangsa lalat seperti cicak, butung, katak dsb sehingga manusia tidak terlalu terganggu olehnya. Setelah kawin, dalam 5 hari ia akan bertelur di tempat sampah yang kaya akan gizi dan protein bagi anak-anaknya.

Dalam tempo 24 jam, telur menetas menjadi belatung. Tiga hari kemudian menjadi kepompong. Setelah dua hari, lahirlah lalat muda yang siap terbang. Sayapnya bergetar dengan serasi, dengan manuver terbang yang sangat cepat. Telungkup, miring dan telentang. Bisa mendarat terbalik dengan kaki-kaki melekat erat di langit-langit rumah. Kaki itu bila perlu bisa mengeluarkan sejenis lendir perekat.

Lalat hanya aktif bergerak kalau sedang lapar. Seperti sabda Rasululloh SAW, "Kami kaum yang makan jikalau lapar saja". Dengan mulutnya yang mirip belalai, lalat mengisap bubur berprotein tinggi dari sampah busuk. Setelah kenyang dia diam istirahat di tempat aman, misalnya di tali jemuran atau di langit-langit dapur.

Lalat sangat sukar ditangkap atau dipukul. Selain gaya terbangnya yang gesit, rupanya matanya juga istimewa. Dua belah bola matanya besar bisa melihat ke segala arah. Bola matanya terdiri dari 4000 biiji mata facet yang bersegi enam. Masing-masing bekerja sendiri-sendiri dan menghasilkan ribuan gambar benda yang dilihatnya. Informasi tadi dikirim sangat cepat ke pusat saraf penglihatannya. Karena itu gerakan memukul sedikit saja sudah segera ditangkap oleh lalat, sehingga dia bisa secepat kilat menghindar.

Nah, kehebatan desain lalat itu sampai sekarang masih belum bisa diproduksi, walaupun semua pabrik dan laboratorium berhimpun untuk itu. Ternyata Allah bukan hanya menyindir patung berhala yang tidak bisa membuat lalat, tetapi juga mengingatkan bahwa ilmu dan teknologi juga jangan diberhalakan. Yang pasti Allah SWT telah memberikan isyarat tentang hebatnya lalat. Seekor lalat. Wallahu A'lam.

MAha Sempurna Alloh Menciptakan MAkhluknya.....

Kita Harus Mempunyai Sikap Seperti Lebah

Surat An-Nahl
(Lebah)


Yang harus kita ketahui teman!!!, kita tidak tahu kelebihan atau seluk beluk dari lebah. Pada Surah An-Nahl, diterangkan bahwa kita haruz memiliki sifat seperti lebah. Ada beberapa kelebihan dari lebah antara lain:


Lebah suka hinggap di Bunga-bunga atau yang harum-harum, yaitu menjelaskan bahwa kita sebagai umat Islam harus berdiam diri atau Istiqomah di tempat yang harum "suci, bersih, baik, dan Lingkungan yang ramah".


Lebah suka menghasilkan madu yang dapat bermanfaat bagi orang lain, yaitu menjelaskan bahwa kita sebagai umat islam harus mempuyai ilmu yang dapat dimanfaatkan atau diamalkan bagi orang lain, yang nantinya akan menerangi orang lain yang tadinya dalam keadaan tidak bisa, menjadi bisa. Sehingga menjadi orang yang bermanfaat.


Lebah mempunyai pemimpin atau Ratu, yaitu menjelaskan bahwa kita harus mempunyai pemimpin yang dapat membawa kita kedalam kemerdekaan atau kedalam kesejahteraan, seperti Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benerang.


Lebah tidak pernah merugikan kepada yang lainnya, yaitu menjelaskan bahwa kita sebagai umat Islam jangan mempunyai sifat yang dapat merugikan orang lain "propokator" baik itu dalam bekerja atau yang lainnya. Tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 148 yang artinya kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan.

Wallohualam bi showab..semoga berkah

Tuhan Sembilan Senti

*) 25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
**) 15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
***) 4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?
****) Artikel TRAPI kali ini menyalin penuh syair karya Taufik Ismail, merespon berita hangat yang berkembang tentang rencana dikeluarkannya fatwa larangan merokok oleh MUI

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah…ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok.

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stop-an bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok.

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemisngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, kemana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.


25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk.

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba.

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini
...

Makalah Perumahan Public

MAKALAH INFRA STRUKTUR
“ PERUMAHAN PUBLIK “



Disusun oleh :
KELOMPOK 7
Agus Budianto Ulil (071624)
M.Pandu Imbar (0716 )
Nicky Putra TS (071688 )
Sulistiyono(071700)
Yusep Depyudin(071640)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
CILEGON – BANTEN
2009

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga Kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Perumahan Publik” ini dengan baik dan lancar. Kami juga tak lupa mengucapakan terima kasih atas bimbingan serta dukungan yang telah diberikan oleh dosen kami, Arif Budiman, ST ,MEng.
Makalah Kami yang berjudul “Perumahan Publik” membahasa mengenai. Harapan kami adalah semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat untuk para pembaca.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini adalah sangatlah jauh dari kata saempurna, untuk itu kami meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, karena Kami juga masih dalam proses pembelajaran.


Cilegon, Maret 2009


Penulis













PEMBAHASAN

A. Pengantar.

Rumah, bagi banyak orang tidak menjadi kata sakral. Namun bagi lebih banyak orang lagi, kata ‘rumah’ menjadi kata yang teramat mahal. Padahal, rumah adalah bangunan dasar, fundamental dan sekaligus menjadi prasyarat bagi setiap orang untuk bertahan dan hidup dan menikmati kehidupan bermartabat, damai, aman dan nyaman. Dengan kata lain, dampak negatif bahkan ancaman nyawa baik fisik maupun mental terbuka pada individu-individu yang tak punya rumah. Lebih jauh, tanpa mempunyai (akses) perumahan, kehidupan pribadi, maupun sosial akan sulit dicapai. Tak berlebihan, hak atas perumahan menjadi variabel penting dan menjadi sebuah hak independen atau hak yang berdiri sendiri (independent or free-standing right) dalam mengukur apakah seseorang menikmati hak atas standar hidup yang layak (the right to a adequate standard of living).
Hak rakyat atas perumahan dalam disiplin hak asasi manusia (HAM) seringkali dipersamakan dengan hak rakyat atas tempat untuk hidup. Karena hak ini berkaitan dengan hidup seseorang, maka rumah dalam pengertian ini mencakup makna perumahan yang memadai (adequate housing). Kata ‘memadai’ ini menjadi penting untuk membedakan pendefinisian kata ‘rumah’ menjadi tidak sekadar sebentuk bangunan persegi empat yang mempunyai atap. Dari standar internasional HAM, kita dapat meminjam makna rumah yang memadai, yakni ketersediaan pelayanan, material, fasilitas dan infrastruktur. Memadai juga mengandung makna adanya pemenuhan prinsip-prinsip seperti affordability, habitability, accessibility. Selanjutnya, ‘memadai’ juga mempertimbangkan faktor-faktor yang wajib dipertimbangkan dan dipenuhi seperti faktor lokasi (location) dan culturally adequate. Standard internasional menyatakan legal security of tenure sebagai sebuah prinsip yang erat kaitannya dengan pemenuhan hak rakyat atas perumahan.

B. Prinsip – Prinsip Utama Perumahan

Penting untuk mengemukakan prinsip-prinsip dasar yang dimuat dalam General Comment No. 4 United Nations (UN) Committee on Economic, Social and Cultural Rights – selanjutnya akan disebut Komite. Hal ini dapat menjadi alat ukur (parameter) bagi perlindungan dan pemenuhan hak rakyat atas perumahan. Prinsip-prinsip utama dalam pemenenuhan hak rakyat atas perumahan, seperti :
a. Prinsip aksesibilitas (accessibility). Prinsip ini bermakna bahwa perumahan mesti dapat dimiliki setiap orang. Dalam prinsip ini dikenal dengan pemenuhan perumahan berdasarkan prioritas, seperti akses perumahan untuk komunitas atau golongan yang tak beruntung (disadvantaged groups) dan komunitas yang rentan seperti individu lanjut usia (lansia), anak-anak, orang cacat, dan individu yang menderita penyakit kronis;
b. Prinsip keterjangkauan/afordabilitas (affordability). Prinsip ini secara singkat bermakna bahwa setiap orang dalam praktik dapat memiliki rumah. Harga rumah harus dapat terjangkau bagi setiap orang;
c. Prinsip habitabilitas (habitability). Prinsip ini juga merupakan prasyarat sebuah rumah dapat dikatakan ‘memadai’. Prinsip ini bermakna bahwa rumah yang didiami mesti memiliki luas yang cukup dan juga dapat melindungi penghuninya dari cuaca, seperti hujan, panas dan ancaman kesehatan bagi para penghuninya.

C. Permasalahan Perumahan
Ilustrasi bentuk – bentuk kejahatan hak rakyat atas perumahan yang terjadi tahun 2003 – 2004 :
a. Pelanggaran kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi perumahan rakyat
Terdapat sebuah contoh, pelanggaran obligasi pemerintah dalam pemenuhan perumahan bagi masyarakat. Kasus ini terjadi di Papua Barat dimana telah terjadi kejahatan atas kurang lebih 1349 anggota legiun veteran (LVRI) yang mempunyai hak untuk memiliki perumahan. Kasus ini dengan jelas mempertontonkan pelanggaran prinsip aksesibilitas dalam pemenuhan hak rakyat atas perumahan.
Kasus berawal dari pengucuran dana stimulan sebesar Rp 13 milyar dari Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) kepada LVRI untuk membangun fasilitas perumahan bagi ribuan pejuang kemerdekaan ini. Dana stimulan ini kemudian diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum. Masalah muncul ketika dana ini tidak digunakan untuk pembangunan perumahan, melainkan digunakan untuk proyek sarana dan prasarana jalan dan pembuatan drainase. Tentu saja, proyek ini tidak dapat dinikmati secara langsung oleh semua anggota veteran – dikarenakan domisili mereka yang menyebar di Papua Barat, juga beberapa telah meninggal dunia, dan pindah domisili ke luar daerah. Perkembangan selanjutnya, Dinas PU bekerjasama dengan LVRI memberikan uang tunai Rp 4,5 juta kepada para anggota veteran. Hal ini mendapat kritik dan penolakan dari sebagian anggota lain, karena menurut penghitungan, dari total Rp 13 miliar seharusnya para anggota veteran ini dan ahli waris berhak memperoleh dana Rp 10 juta untuk membangun rumah-rumah mereka.
b. Penggusuran paksa
Penggusuran paksa dan melawan hukum (arbitrary and forced eviction) di dalam General Comment ICESCR No. 7, Komite menguraikan problem ini. Individu dan komunitas digusur secara paksa tanpa ada peluang untuk mempertahankan hak-haknya. Kejahatan ini berkaitan erat dengan bentuk-bentuk kejahatan terhadap hak-hak sipil dan politik warga negara termasuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan tentara. Dalam banyak kasus, penggusuran paksa ini dilakukan seiring dengan tindak demolisi atau pembumihangusan dan pembuldozeran rumah-rumah rakyat. Bentuk yang hampir sama, yakni kejahatan pemindahan (displacement) atas nama program dan proyek ‘pembangunan’ atau bahkan atas nama ‘kepentingan umum’ tanpa mekanisme yang berkeadilan.
Di Indonesia, pendefinisian rumah liar yang dibuat Negara ditujukan untuk rumah atau bangunan penduduk yang tidak mengikuti aturan hukum modern, seperti si pemilik tidak dapat menunjukkan alasan hak penguasaan tanah dan rumah atau bangunannya. Ilustrasi kejahatan ini, terjadi seperti kasus penggusuran paksa di Riau. Pada tahun 2002, terjadi penggusuran paksa terhadap bangunan/rumah di banyak wilayah di Indonesia.
c. Pengabaian restitusi dan rehabilitasi yang memadai
Tidak ada restitusi dan rehabilitasi yang memadai. Di Indonesia, kompensasi seringkali diterjemahkan dengan istilah yang beragam menurut kebiasaan setempat, misalnya “uang paku”, “uang kerohiman”, atau “uang jasa pindah”. Tentu saja jumlah kompensasi ini tidak memadai, dalam artian, penduduk yang diberikan kompensasi tidak akan dapat memiliki rumah atau bangunan seperti semula. Keberatan inilah yang menyebabkan banyak penentangan terhadap kebijakan atau praktik-praktik penggusuran. Kasus penolakan untuk pindah misalnya terjadi di Jelambar. Pihak developer tidak memberikan solusi terhadap penduduk. Sementara, Pemerintah Daerah, khususnya Walikota Jakarta Barat gagal memberikan perlindungan kepada penduduk di Jembatan Besi ini, bahkan terlibat dalam upaya penggusuran.
d. Relokasi yang tidak sesuai
Kasus yang secara jelas menunjukkan kegagalan obligasi negara dalam perlindungan hak perumahan berkaitan dengan problem relokasi, misalnya terjadi pada kasus nelayan di Ancol Timur. Sebanyak 206 kepala keluarga nelayan di wilayah Tanah Timbul dipaksa untuk pindah ke wilayah Sungai Tirem, Marunda, Jakarta Utara. Proses penggusuran yang melibatkan Pemerintah DKI Jakarta dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ini, disebabkan lahan akan diperuntukkan untuk bangunan komersil (gedung Bahtera Jaya). Salah satu korban penggusuran sempat mengungkapkan keluhannya karena letak relokasi jauh dari laut, kurang lebih 5 km. Kondisi ini mempersulit penduduk yang bermatapencarian sebagai nelayan. Kasus ini menunjukkan kegagalan negara memenuhi prinsip “location”. Konsep rumah yang memadai juga mesti mempertimbangkan akses pemiliknya terhadap mata pencaharian (pekerjaan), fasilitas kesehatan, sekolah dan fasilitas sosial lainnya serta berada di lokasi yang tidak berdekatan dengan sumber-sumber polusi.
Pada intinya, relokasi maupun resetlement dapat saja dilakukan dengan parameter tidak akan mengurangi, dan sebaliknya akan meningkatkan status dan perekonomian penduduk. Toh tuntutan masyarakat sangat sederhana, ingin hidup sejahtera: bisa punya rumah yang layak!

e. Kejahatan yang dilakukan entitas privat (pelaku non-negara)
Pelanggaran prinsip habitabilitas bisa dilihat dalam kasus penipuan konsumen perumahan di Lampung. LBH Bandar Lampung seringkali mendapat laporan dan pengaduan dari konsumen perihal ketidaktersediaan air bersih. Satu contoh kasus, tidak kurang dari 400 KK di perumahan Beringin Raya Langkapura – yang dipasarkan PT Sinar Waluyo – mengaku tidak mendapatkan sarana air bersih. Menurut LBH Bandar Lampung, kasus-kasus serupa terjadi di banyak perumahan.

D. Pengembangan Perumahan kerap sekali abaikan sanitasi Air
Pengembang perumahan dan permukiman dinilai kerap mengabaikan keberadaan prasarana, sarana serta utilitas (PSU) air minum dan sanitasi yang baik. Perumahan yang dibangun tampak bagus, tertata baik, memiliki ruang terbuka hijau namun untuk aspek air minum dan sanitasi tidak mendapatkan perhatian yang sepatutnya.Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Budi Yuwono mengungkapkan hal tersebut saat membuka workshop Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi yang Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan Permukiman Baru di Jakarta, Selasa (14/10).“Para pengembang perumahan menilai pengadaan PSU sanitasi membutuhkan biaya besar sehingga untuk urusan sanitasi, para pengembang perumahan beranggapan yang penting tidak kelihatan sehingga mereka langsung membuangnya ke sungai atau badan air. Ini jelas mencemari sungai,” ujar Budi Yuwono.Budi Yuwono menambahkan, saat ini 50 persen penduduk Indonesia membuang air limbahnya secara langsung ke sungai-sungai. Hal tersebut berakibat 75 persen kondisi sungai di Indonesia telah tercemari.Menurut Dirjen Cipta Karya perlunya kesadaran dan kepedulian para pengembang perumahan untuk turut menjaga lingkungan hidup dengan cara mengelola sanitasi dengan baik. Budi Yuwono mengatakan kedepannya aspek lingkungan hidup termasuk unsur pengelolaan sanitasi akan menjadi daya jual suatu perumahan.“Kedepannya kompetisi antar pengembangan perumahan juga akan menyangkut aspek pengelolaan sanitasi di perumahannya,” tutur Dirjen Cipta Karya.Pemerintah menyadari belum optimalnya pengelolaan sanitasi tidak terjadi pada skala permukiman tetapi juga pada skala kota. Dari 10 kota di Indonesia yang telah dibangunkan instalasi pengolahan air limbah oleh pemerintah pusat, hingga saat ini rata-rata baru termanfaatkan 30 persen dari total kapasitasnya.“Bahkan ada ada satu kota, yang instalasinya telah dibuatkan sejak 14 tahun lalu, namun hingga kini baru dimanfaatkan 10 persen (dari total kapasitasnya-red),” terang Dirjen Cipta Karya.Upaya perbaikan penanganan sanitasi memerlukan keterlibatan pemerintah daerah (pemda). Dari segi peraturan, pemerintah pusat telah menerbitkan beberapa regulasi pendukung sanitasi diantaranya Peraturan Pemerintah (PP) No 16 tentang Sistem Penyediaan Air Minum dan Peraturan Menteri (Permen) PU tentang Penyelenggaraan Air Minum dan Sanitasi.Namun peraturan tersebut belum efektif dilaksanakan. Budi Yuwono mengharapkan peraturan terkait sanitasi dapat dimasukkan dalam peraturan daerah yang kemudian dipakai antara lain untuk perolehan ijin bagi pengembang perumahan.Sementara itu, anggota Komisi V DPR-RI Enggartiasto Lukito mengakui para pengembang perumahan menganggap PSU air minum dan sanitasi sebagai beban biaya (cost). Selama ini sanitasi perumahan masih menggunakan cara-cara konvensional misalnya membuang limbah padat dengan septic tank dan air buangan melalui selokan yang mengalirkannya ke dalam saluran kota lalu diteruskan bermuara di sungai.“Pada kawasan perumahan sederhana, saluran pembuangan air limbah melalui selokan terkadang sama sekali tidak tersambung pada saluran pembuangan kota,” ujar Enggar.Pembangunan infrastruktur pada kawasan perumahan selama ini telah banyak dibebankan kepada pengembang dimana pada akhirnya pengembang diwajibkan menyerahkan infrastruktur terbangun tersebut kepada pemerintah. Maka apabila pengembang diberi tambahan kewajiban untuk menyediakan PSU sanitasi di kawasan. permukimannya, Enggar menyarankan perlunya diberikan kompensasi dan insentif yang memadai agar seluruh stakeholder merasakan manfaatnya dan melaksankannya dengan baik. (rnd)

E. Badan yang Mengurusi Perumahan Publik atau Rakyat
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR SARUSUN BERSUBSIDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

a. bahwa perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan perumahan dan permukiman;
b. bahwa dalam rangka menata permukiman di perkotaan dan untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas sumber daya manusia, Pemerintah mencanangkan program pembangunan rumah susun sederhana di kawasan perkotaan;
c. bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan rendah, masih belum mampu tinggal di hunian Rumah Susun Sederhana yang layak, sehat, aman, serasi dan teratur tanpa dukungan fasilitas subsidi perumahan untuk pemilikan rumah;
d. bahwa dalam rangka pemberian subsidi perumahan tersebut perlu memperhatikan kemampuan masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan rendah, kebijakan moneter, sistem pendanaan dan kemampuan Lembaga Penerbit Kredit serta ketersediaan lahan;
e. bahwa dalam rangka pemberian subsidi perumahan tersebut perlu memperhatikan persyaratan teknis perumahan dan permukiman dan bangunan gedung dengan memperhatikan muatan lokal maupun budaya setempat yang berkaitan dengan bentuk arsitektur dan struktur bangunan;
f. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e diatas, dan guna menjangkau lebih banyak lagi kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan berpenghasilan rendah, maka diperlukan pengaturan atas: nilai dan masa subsidi; nilai minimum uang muka; nilai maksimum kredit yang dibiayai; dan suku bunga KPR Sarusun Bersubsidi;

Thursday, April 2, 2009

Pada Suatu Senja yang Lenggang

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa IA berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping Dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala IA berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.” “Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa as terkejut. “Saya takut mengatakannya.” jawab wanita cantik. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itu pun terpatah bercerita, “Saya ……telah berzina.” Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun……lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya……. Cekik lehernya sampai……tewas”, ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api matanya. Dengan muka berang IA menghardik,” Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”…teriak Nabi Musa sambil memalingkan Mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit Dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan IA tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

“Betulkah Ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?” “Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran. “Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja Dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina. Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja Dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib Dan tidak perlu atas dirinya. Berarti IA seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur Dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat Dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya Dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy)