Monday, April 20, 2009

Makalah Beton

BAB I
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Beton
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. . Dalam pengertian umum beton berarti campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur secara tepat.
Kebaikan dan kejelekan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah sebagai berikut.
 Kebaikan Beton
1) Harganya relatif murah karena menggunakan bahan lokal.
2) Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan.
3) Adukan beton mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk dan ukuran sesuai keinginan.
4) Kuat tekan beton jika dikombinasikan dengan baja akan mampu memikul beban yang berat.
5) Adukan beton dapat disemprotkan di permukaan beton lama yang retak maupun diisikan ke dalam retakan beton dalam proses perbaikan. Selain itu dapat pula dipompakan ke tempat yang posisinya sulit.
6) Biaya perawatan yang cukup rendah karena termasuk tahan aus dan tahan kebakaran.

 Kejelekan Beton
1) Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa (meshes).
2) Adukan beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk stuktur yang panjang untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
3) Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
4) Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
5) Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan di detail secara seksama agar setelah dikomposisikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

2.2 Sifat-Sifat Beton
Untuk keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton, maka pengetahuan tentang sifat-sifat adukan beton maupun sifat-sifat beton yang telah mengeras perlu diketahui. Sifat-sifat tersebut antara lain.
 Kuat Hancur
Beton dapat mencapai kuat hancur sampai 80 N/mm2 (12.000 lb/in2), atau lebih tergantung pada perbandingan air-semen serta tingkat pemadatannya. Kuat hancur dari beton dipengaruhi oleh sejumlah faktor, selain oleh perbandingan air-semen dan tingkat pemadatannya. Faktor-faktor penting lainnya yaitu:
(1) Jenis semen dan kualitasnya, mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas beton.
(2) Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton, dengan kuat desak maupun tarik yang lebih besar dari penggunaan krikil halus dari sungai.
(3) Effisiensi dari perawatan (curing). Kehilangan kekuatan sampai 40% dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting oada pekerjaan lapangan dan pembuatan benda uji.
(4) Suhu , Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat hancur beton akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
(5) Umur. Pada keadaan yang normal kekuatan beton akan bertambah dengan umurnya. Kecepatan bertambahnya kekuatan tergantung pada jenis semen.


 Durability (Keawetan)
Merupakan kemampuan beton untuk bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu pembatasan nialii faktor air semen maksimum maupun pembatasan dosis semen minimum yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.
 Kuat Tarik
Kuat tarik beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih muda, dan berkisar seper-sepuluh sesudahnya.biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik diadakan untuk pembuatan beton konstruksi jalan raya dan lapangan terbang.
 Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat tekan beton.
 Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus-menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul.
 Susut (Shrinkage)
Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengnan pembebanan.
 Kelecakan (Workability)
Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan finishing. Atau workability adalah besarnya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh.

2.3 Bahan-Bahan Penyusun Beton
1. Semen
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran dengan air atau larutan garam. Jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
 semen abu atau semen portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase kandungan penyusunannya terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu tipe I sd. V.
 semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), seperti sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
 oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
 mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.
Semen yang biasa digunakan pada teknik sipil adalah semen portland. Semen portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang dihasilkan dengan cara menghaluskan clinker (bahan ini terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis) dengan batu gips sebagai tambahan.
Pada umumnya semen portland yang digunakan adalah jenis semen portland biasa (ordinary cement portland), yaitu semen portland yang digunakan untuk tujuan umum. jenis semen portland dapat dibagi menurut beberapa segi yaitu:
Segi kebutuhan khusus
Sesuai kebutuhan penggunaannya, ada jenis semen yang memiliki tujuan penggunaan khusus seperti berikut.
1. Semen portland yang cepat mengeras (rapid hardening portland cement)
semen jenis ini umumnya memiliki kadar C3S (tricalsium silika) atau C3A yang tinggi . dalam standar semen ASTM, semen jenis ini termasuk semen Portland type III.
2. semen Portland tahan sulfat sedang dan semen Portland tahan sulfat
semen ini mempunyai bentuk yang lebih tahan sulfat daripada semen biasa, karena kadar tricalsium aluminate rendah. Kadar maksimum untuk semen tahan sulfat sedang adalah 8% dan untuk semen tahan sulfat adalah maksimum 5%. Semen ini tahan terhadap sulfat, namun berarti tidak tahan terhadap asam sulfat. Yang dimaksud sulfat disini adalah garam sulfat yang larut, misalnya air laut, rawa, dan sebagainya, dimana kadar sulfatnya lebih dari 1%. Semen ini termasuk semen portland type II A dan type V.
3. semen Portland Pozzolanic
semen ini merupakan campuran dari semen biasa (85-60 %) dengan bubuk halus trass atau pozzolan (15-40%), atau benda-benda yang bersifat pozzolan (seperti abu volkanis, abu bahan bakar, tanah liat bakar, atau fly ash). Penggunaan adalah pada bangunan yang mendapat gangguan garam sulfat atau panas rendah. Bila bahan yang dicampurkan terak dapur tinggi, disebut semen portland terak dapur tinggi.
4. semen Portland panas rendah (Low Heat Cement)
Semen jenis ini memiliki kadar C3S maksimum 35% dan kadar C3A maksimum 7 %. Semen ini memiliki derajat pengersan yang lambat dan panas yang dihasilkannya lebih rendah dibandingkan dengan semen lain. Penggunaannya terutama terbatas pada turap penahan tanah gravitasi, bendungan besar, dan konstruksi beton pejal di mana suhu massa beton naik. Semen ini dalam standar ASTM termasuk semen portland type IV.
5. masonry Cement
Semen jenis ini adalah semen portland yang dicampur dengan bubuk batu atau batuan kapur sampai ± 50 %. Penggunaan semen jenis ini adalah untuk aduk pasangan.
6. Semen Portland putih
Semen ini adalah semen portland dimana bahan-bahan dasarnya mengandung senyawa besi yang rendah. Kadar Fe203 pada semen ini dibatasi maksimum 0,5%, karena senyawa besi tersebut menimbulkan warna tua pada semen. Semen ini mempunyai sifat yang biasa dengan semen portland biasa. Proses pembuatan semen ini memerlukan ketelitian tinggi dan bahan dasarnya mahal oleh karena itu, harga semen putih lenih mahal daripada semen biasa, kira-kira satu sampai empat kali smen portland biasa.

Segi Penggunaan
Ditinjau dari penggunaanya, menurut ASTM (American Society for Testing and Material) semen portland dapat dibedakan menjadi lima.


a. Jenis I
Semen portland penggunaan umum (normal portland cement), yaitu jenis semen portland untuk penggunaan dalam konstruksi beton yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus. Misalnya untuk pembuatan trotoar, pasangan bata, dan sebagainya. Semen ini merupakan semen yang paling banyak digunakan yaitu 80-90% dari produksi semen portland.
b. Jenis II
Semen pengeras pada panas sedang. Semen ini memiliki panas hidrasi lebih rendah dan keluarnya panas lebih lambat daripada semen jenis I. Semen jenis ini biasanya digunakan pada bangunan-bangunan yang berhubungan dengan rawa, pelabuhan,jembatan besar, bendungan, bangunan-bangunan lepas pantai, saluran-saluran air buangan dan sebagainya. Jenis ini juga dapat digunakan untuk bangunan-bangunan drainase di tempat yang memiliki konsentrasi sulfat agak tinggi.
c. Jenis III
Semen portland dengan kekuatan awal tinggi (high-early –strength-portland-cement). Semen jenis ini memperoleh kekuatan besar dalam waktu singkat, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan beton pracetak, perbaikan bangunan-bangunan beton yang perlu segera digunakan atau yang acuannya perlu segera dilepas serta pembetonan di daerah cuaca dingin(salju).
d. Jenis IV
Semen portland dengan panas hidrasi yang rendah (low heat port land cement) jenis ini merupakan jenis khusus untuk penggunaan yang memerlukan panas hidarasi serendah-rendahnya. Untuk mengurangi panas hidrasi yang terjadi (penyebab retak), maka pada semen jenis ini senyawa C3S dan C3A dikurangi. Selain itu, semen jenis ini kekuatannya tumbuh lambat. Semen jenis ini biasanya digunakan pada bangunan-bangunan sebagai berikut:
- Konstruksi DAM
- Basement
- Pembetonan pada daerah bercuaca panas.
e. Jenis V
Semen portland tahan sulfat (sulfate resisting portland cement). Jenis ini merupakan jenis khusus yang maksudnya hanya untuk penggunaan pada bangunan-banguan yang kena sulfat, seperti di tanah atau air yang kadar I alkalinya tinggi. Pengerasan berjalan lebih lambat daripada semen biasa.
Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut :
Proses basah : semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar (bunker crude oil). Proses ini jarang digunakan karena masalah keterbatasan energi BBM.
Proses kering : menggunakan teknik penggilingan dan blending kemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan yaitu :
 proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal.
 proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkan campuran yang homogen.
 proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak (clinker : bahan setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen).
 proses pendinginan terak.
 proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling dengan cement mill.

Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran dengan suhu mencapai 900 derajat Celcius sehingga menghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas.

2. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui proses pelapukan dan aberasi yang berlangsung lama. Atau agregat dapat juga diperoleh dengan memecah batuan induk yang lebih besar.
Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm.
Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang diizinkan tergantung pada maksud pemakaian.


Gambar Agregat Halus Gambar Agregat kasar

Pada teknologi beton, agregat terdiri dari banyak klasifikasi, yaitu;
Ditinjau dari asalnya
a. Agregat alam
Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil penghancurannya. Jenis batu alam yang baik untuk agregat adalah batuan beku. Jenis batu endapan atau metamorph juga dapat dipakai meskipun kualitasnya masih perlu dipilih. Batuan yang abaik untuk agregat adalah butiran-butiran yang keras kompak, tidak pipih , kekal (volume tidak mudah berubah karena perubahan cuaca), serta tidak terpengaruh keadaan sekelilingnya.
Agregat alam dapat dibedakan atas tiga kelompok.
1) kerikil dan pasir alam
agregat jenis ini merupakan hasil penghancuran oleh a;lam dari batuan induknya. Seringkali agregat ini terdapat jauh dari asalnya karena terbawa arus air atau angin, dan mengendap di suatu tempat. Pada umumnya pasir dan kerikil yang terbawa arus air berbentuk bulat, sehingga dianggap baik untuk agregat aduk atau beton. Umumnya pula jenis agregat ini bentuknya berubah-ubah dan tidak homogen sehingga dalam penggunaannya untuk beton diperlukan perhatian khusus. Karena perubahan susunan butir agregat sangat berpengaruh terhadap sifat beton yang dibuat agregat tersebut.

2) Agregat batu pecah
Jenis batu yang baik untuka agregat ini adalah batuan beku yang kompak. Di dalam pemakaiannya, batu pecah membutuhkan air lebih banyak karena luas bidang permukaannya relatif lebih luas. Dengan demikian untuk mendapatkan kelecakan aduk tertentu dan faktor air semen sama, beton dengan agregat batu pecah akan menggunakan semen sedikit lebih banyak daripada beton dengan menggunakan pasir atau kerikil alam. kekuatan beton dengan batu pecah biasanya juga lebih tinggi , karena daya lekat perekat pada permukaan batu pecah lebih baik daripada butiran yang halus. Macam-macam batu yang cocok digunakan untuk agregat beton yaitu:
1) Batu kapur adalah hasil sedimentasi yang komposisi utamanya adalah kalsium karbonat. Semakin keras dan padat jenis batu kapur ini semakin cocok untuk pembuatan beton.
2) Batu api. Meliputi granit, basalt, dolerit, gabbros dan porphyries. Granit adalah keras ulet dan padat sehingga merupakan agregat yang baik untuk beton. Basalt merupakan batu api yang menyerupai granit, tetapi struktur butirnya lebih halus karena pendinginan yang cepat pada proses pembentukannya. Dolerit mempunyai struktur butir kristal yang halus dan mengandung felspar banyak. Beberapa dolerit bilamana digunakan untuk beton dapat menyebabkan retak-retak dan menggangggu penggunaannya. Diketahi bahwa batu ini mengembang dan menyusut sesuai dengan kelembaban.
3) Sandstone. Sandstone bervariasi mulai dari yang paling keras dengan komposisi butiran yang berdekatan , sampai yang lebih lunak dengan butiran yang lebih lepas, seperti batu tulis yang berpasir, dimana adanya tanah liat menyebabkannya menjadi lunak, gampang pecah dan daya serapnya tinggi.
4) Batu tulis biasanya agregat yang tidak baik , lunak, lemah, dan berlapis dan daya serapnya tinggi. Selain itu bentuknya yang pipih menyebabkan partikel-partikel ini sulit dipadatkan di dalam beton.
5) Batuan metamorforsa, bervariasi dalam karakternya. Marmer dan quartzites biasanya pejal, padat, serta cukup ulet dan kuat.
3) agregat batu apung
merupakan agregat alamiah yang ringan dan umum digunakan. Penggunaan batu apung harus bebas dari debu volkanik halus dan bahan-bahan yang bukan volkanik, misalnya lempung. Batu ini memiliki sifat isolasi panas yang baik

b. Agregat buatan
Agregat buatan adalah suatu agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus, atau karena kekurangan agregat batuan-batuan alam. Berikut adalah contoh agregat buatan
1) klinker dan breeze
pada umumnya klinker dianggap sebagai bahan yang dibakar sempurna, massanya mengeras dan berinti, serta terisi bahan yang sedikit terbakar. Adapun breeze merupakan bahan residu yang kurang keras dan kurang baik pembakarannya, sehingga mengandung lebih banyak bahan yang mudah terbakar. Kuantitas bahan yang mudah terbakar akan mempengaruhi rambatan kelembapan. Makin banyak bahan yang mudah terbakar semakin besar pula terjadinya rambatan kelembapan.
Sumber utama jenis agregat ini adalah stasiun pembangkit tenaga dimana ketel uap dipanasi dengan bahan bakar padat. Agregat jenis ini banyak dipergunakan untuk memproduksi blok dan pelat untuk partisi/penyekat dalam dan tembok interior lainnya.
2) agregat yang berasal dari bahan-bahan yang mengembang
tanah liat dan batu tulis yang terjadi secara alamiah dapat dipergunakan unytuk membuat bahan berpori yang ringan, dengan permukaan yang berbentuk sel-sel dengan pemanasan sampai suhu sekitar 1000 0C – 2000 0C.
3) cooke breeze
cooke breeze adalah hasil tambahan dari sisa bakaran bahan bakar batu arang yang kurang sempurna pembakarannya, biasanya terdapat pada dapur-dapur rumah tangga di negara-negara Eropa dan Amerika. Cooke breeze mengandung banyak sekali arang, kadang mencapai 75 %. Kandungan arang yang banyak tadi akan menghambat pengerasan semen sehingga dalam pemakaiannya perlu mendapat perhatian.
4) Hydite
Agregat jenis ini dibuat dari tanah liat (shale) yang dibakar dalam dapur berputar. Tanah liat kering atau yang bergumpal – gumpal atau pecahan shale dibakar mendadak dalam dapur berputar pada suhu tinggi. Dengan demikian bahan akan membengkak. Hasilnya merupakan bongkahan-bongkahan tanah yang mengembang serta hampir leleh, kemudian dihancurkan dan diayak hingga mencapai susunan butir yang diperlukan.
5) lelite
lelite dibuat dari batu metamorpora atau shale yang mengandung senyawa-senyawa karbon. Bahan dasarnya dipecah kecil-kecil, kemudian dilakukan pembakaran dalam dapur vertikal pada suhu yang tinggi (± 1550oC). Pada suhu ini butiran-butiran akan mengembang dan terkumpul di bawah (dasar) dapur berupa lempeng-lempeng yang berlubang seperti rumah lebah. Dari lempeng-lempeng ini dibuat bahan tambah dengan memecah dan mengayaknya untuk mendapatkan butiran-butiran dengan ukuran tertentu. Lempeng itu sendiri dapat dipergunakan untuk unsur bangunan guna menghambat suara dan panas.

Ditinjau dari berat jenisnya
Ditinjau dari berat jenisnya, agregat dibedakan menjadi tiga macam.
a. Agregat Ringan
Agregat ini adalah agregat yang memiliki berat jenis kurang dari 2,0, dan biasanya digunakan untuk beton non struktural. Agregat ini juga dapat digunakan untuk beton struktural atau blok dinding tembok. Kelebihan agregat ini adalah memiliki berat yang rendah , sehingga strukturnya ringan dan fondasinya dapat lebih kecil. Agregat ini dapat diperoleh secara alami maupun buatan. Beberapa contoh agregat ringan : agregat batu apaung, rocklite, lelite, dan sebagainya.
b. Agregat Normal
Agregat normal adalah agregat yang memiliki berat jenis antara 2,5 sampai 2,7. agregat ini berasal dari batuan granit, basalt, kuarsa, dan sebagainya. Beton yang dihasilkan memiki berat jenis sekitar 2,3 dengan kuat tekan antara 15 Mpa sampai 40 Mpa. Betonnya dinamakan beton normal
c. Agregat Berat
Agregat ini memilik berat jenis lebih dari 2,8. contoh agregat berat , misalnya magnetik (Fe2O4), barytes (BaSO4), dan serbuk besi. Beton yang dihasilkan juga memiliki berat jenis tinggi (sampai 5,0), yang efektif sebagai pelindung sinar radiasi sinar X.



Ditinjau dari Bentuknya
Ditinjau dari bentuknya, agregat dapat dibedakan atas agregat bulat, bersudut, pipih, dan memanjang.
a. Bulat
Agregat jenis ini biasanya berasal dari sungai atau pantai dan mempunyai rongga udara minimum 33%. Agregat ini hanya memerlukan sedikit pasta semen untuk menghasilkan adukan beton yang baik. Agregat jenis ini tidak cocok untuk beton mutu tinggi maupun perkerasan jalan raya.
Agregat berbentuk bulat sebagian mempunyai rongga udara yang lebih besar daripada agregat bulat, yaitu berkisar 35-38%. Dengan demikian agregat jenis ini membutuhkan pasta semen lebih banyak untuk mendapatkan beton segar yang baik (dapat dikerjakan).
b. Bersudut
Bentuk ini tidak beraturan, memiliki sudut-sudut yang tajam dan permukaannya kasar. Termasuk jenis ini adalah semua jenis batu pecah hasil pemecahan dengan mesin. Agregat ini memiliki rongga yang lebih besar, yaitu antara 38% sampai 40%. Ikatan antar butirnya baik sehingga membentuk daya lekat yang baik. Agregat jenis ini baik untuk membuat beton mutu tinggi maupun lapis perkerasan jalan.
c. Pipih
Agregat jenis ini adalah agregat yang memiliki perbandingan ukuran terlebar dan tertebal pada butiran itu lebuh dari 3. Agregat ini berasal dari batu-batuan yang berlapis.
d. Memanjang (Lonjong)
Butiran agregat dikatakan memanjang jika perbandingan ukuran yang terpanjang dan terlebar lebih dari 3.

Ditinjau dari tekstur permukaan
1. Agregat dengan permukaan seperti gelas, mengkilat. Contoh: flint hitam, obsidian.
2. Agregat dengan permukaan kasar. Umumnya berupa pecahan batuan, permukaan tampak kasar tampak jelas bentuk kristalnya. Contoh jenis ini: basalt, felsite, batu kapur, dan sebagainya.
3. Agregat denga permuakaan licin. Biasa ditemukan pada batuan yang butiran-butirannya sangat halus. Contoh: kerikil sungai, chart, batu lapis, dan sebagainya.
4. Agregat dengan permukaan berbutir. Pecahan dari batuan ini menunjukan adanya butir-butir bulat yang merata. Misalnya batuan pasir, colite.
5. Agregat berpori dan berongga.


3. Air dan Bahan Campuran
Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena itu, air yang dipakai untuk mencampur kadang-kadang mengubah sifat semen. Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak mengandung minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Untuk itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk dipakai sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini dipergunakan untuk pemeriksaan tersebut: Waktu set semen dan kekuatan tekan diukur untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan yang dicampur air yang diuji, hasil pengukurannya dibandingkan. Sedangkan air laut hanya dapat dipakai untuk beton yang tidak mempergunakan baja tulangan karena mengandung garam yang dapat menyebabkan baja berkarat.
Bahan campuran ditambahkan dengan maksud agar dapat memperbaiki sifat beton yang lemah dan mengeras. Bahan campuran dibagi menjadi dua kelompok: yang pertama ialah bahwa volume yang ditambahkan harus diperhitungkan pada pengadukan beton dan yang ditambahkan tidak perlu diperhitungkan. Yang pertama disebut bahan campuran dan yang kedua disebut zat campuran.
Ada beberapa macam bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat hidrolik tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai bahan penambah.
Ada beberapa jenis zat campuran yang digolongkan menurut fungsinya yaitu zat pembawa dan zat untuk pendispersi (zat penghilang air). Zat pembawa dipakai untuk memperbaiki kemampuan pengerjaan dengan mencampur sejumlah optimum udara ke dalam beton. Termasuk ke dalam golongan ini adalah resin vinol. Zat untuk pendispersi dipergunakan untuk mencegah tersetnya partikel dalam semen. Jika zat ini dibubuhkan dalam beton, kecairan beton akan bertambah. Garam kondensat tinggi dari asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan zat pendispersi.




BAB III
KESIMPULAN

Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun beton tersebut pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan, bentuk, dan ukuran yang mana telah diuraikan pada bagian pembahasan.
Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di rawat. Dalam pembuatan beton pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu beton sangat populer dipakai.



















Teknologi Terbaru Beton.

Fly-ash yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara telah digunakan sebagai bahan campuran pada beton. Namun akhir-akhir ini, seringkali dijumpai kenyataan di lapangan yaitu timbulnya retak-retak pada beton yang komposisinya menggunakan fly-ash dimana mutu betonnya sudah memenuhi persyaratan mutu beton rencana.
Penelitian ini meneliti bagaimana efek pemalurian fly-ash pada beton ditinjau dari segi shrinkage. Pengujiannya dilakukan pada dua mutu, yaitu mutu
fc' 25 MPa dan mutu fc' 32 MPa, dengan masing - masing mutu terdiri dari komposisi fly-ash 0%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50% dari berat semen. Beton tanpa fly-ash (0%) digunakan sebagai acuan akan baik- buruknya hasil pengujian shrinkage Jan strength pada masing - masing komposisi mutu.
Pemakaian fly-ash pada beton mute fc' 25 MPa dan fc' 32 MPa mempunyai shrinkage yang lebih bestir dibandingkan pada beton normal tanpa menggunakan fly-ash. Pada beton mutu fc' 25 MPa dan fc' 32 MPa, pemakaian fly-ash mempunyai pengaruh memperlemah kekuatan awal beton, namun pada umur 28 hari keatas, kekuatan beton yang didapat dapat lebih tinggi dibandingkan dengan beton tanpa menggunakan fly-ash.
(Oleh : PETRA CHRISTIAN UNIVERSITY RESEARCH CENTRE).



Gambar Fly-Ash






PENELITIAN PENINGKATAN KEKUATAN AWAL DAN DURABILITAS BETON FLY ASH DENGAN METODE AKTIVASI LARUTAN ALKALI

Antoni S T, Handoko Sugiharto
External authors :
Nataliya Christinaningrum, Sally Juanita Tjandradjaja

ABSTRAK
________________________________________
Beton fly ash dengan metode aktivasi larutan alkali adalah beton menggunakan fly ash sebagai bahan pengganti sebagian semen dengan menggunakan sodium hidroksida (NaOH) dan sodium silikat (Na2Si04) sebagai aktivator. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komposisi mix design alkali dan fly ash optimal pengganti sebagian semen untuk dapat meningkatkan kekuatan awal.
Dalam penelitian ini difokuskan pemakaianyTy ash dengan kadar 40% dan 60% sebagai bahan pengganti sebagian semen serta memakai dua Upefly ash yaitu tipe C dan F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode aktivasi dapat meningkatkan kekuatan awal pada beton dengan kadar fly ash tinggi (60%) sedangkan pada kadar fly ash yang rendah kekuatan awalnya tidak mengalami peningkatan. Temperatur curing sang/at berpengaruh pada peningkatan kekuatan awal pada metode aktivasi. Pemakaian NaOH dan Na2Si04 memberikan hasil yang lebih efektif dibandingkan dengan hanya memakai NaOH saja.
Dari segi durabilitas didapatkan bahwa penggunaanyTy ash yang diaktivasi larutan alkali dapat lebih mereduksi penetrasi ion klorida dibandingkan dengan beton normal. Sedangkan untuk pengujian susut, penggunaan fly ash yang diaktivasi dapat memberikan reduksi susut untuk kadar alkali tertentu.
________________________________________













Batagama, Beton Nonpasir Temuan Tim Teknik Sipil UGM
Artikel Terkait:
Sabtu, 26 Januari 2008 | 16:14 WIB
YOGYAKARTA, SABTU - Tim Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menemukan beton nonpasir yang diberi nama batagama. Selain mudah dibuat, bobotnya ringan, kedap suara, dan meloloskan air.
"Beton nonpasir adalah bentuk sederhana dari beton ringan yang pembuatannya tidak menyertakan pasir," kata Koordinator Tim Ir Kardiyono Tjokrodimulyo pada peresmian bangunan ruang pamer dari beton nonpasir di Dusun Kemiri Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (26/1).
Kardiyono mengatakan, karena tidak mengandung pasir, maka beton itu menjadi berongga yang bobotnya ringan. Beton nonpasir tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dinding cor, balok dan kolom struktur ringan, buis beton, perkerasan jalan dan barang kerajinan.
"Kelebihannya antara lain proses pembuatan yang mudah, bobot ringan, susutnya sedikit, kedap suara, tekstur permukaan unik dan meloloskan air," katanya.
Beton nonpasir tersebut dibuat dari batuan ringan, hasil muntahan Gunung Merapi yang banyak terdapat di Sungai Boyong. Warga setempat menyebutnya sebagai banthak. "Beton nonpasir ini merupakan penelitian tim yang prosesnya sudah melalui berbagai ujicoba hingga ditemukan batagama," katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sleman, Ibnu Subiyanto mengatakan penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan optimalisasi sumber daya alam.
Menurutnya, saat ini terdapat 25 perajin di Sleman yang menggunakan bahan baku beton nonpasir."Mereka menghasilkan aneka produk seperti pot bunga, tiang penyangga pot, plat dinding, gapura, asbak dan buis beton," kata Ibnu.(ANT/LHW).


DAFTAR PUSTAKA

Surdia, Prof.Ir. Tata, Ms.Md dan Prof. Dr. Shinroku Saito. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: Prady Parawita.
Murdock, L.J, K.M.Brook, dan Ir. Stephanus Hendarko. 1986. Bahan dan Praktek Beton. Jakarta: Erlangga.
Sebayang, Surya. 2000. Diktat Bahan Bangunan. Bandar lampung.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Beton
Http://www.beacukai.go.id/library/data/semen.htm

Thursday, April 16, 2009

Mutiara Dua Kata

Rasul saw. bersabda:
Ada dua perilaku yang paling mulia
Iman kepada Allah
Dan berbuat baik kepada manusia

Orang yang tak punya niat tercela
Oleh Allah telah diampuni dosanya
Orang yang berniat menolong
Pada orang-orang yang dianiaya
Dan membantu ummat Islam memenuhi kebutuhannya
Pahala haji mabrurlah balasannya

Bagi Allah,
Hamba yang paling dicinta
Adalah orang yang paling berguna bagi sesama
Sedang perbuatan yang paling utama
Adalah membuat hati ummat Islam berbahagia

Ada dua perilaku yang paling hina
Menyekutukan Tuhan
Dan mencipta petaka bagi manusia

Bergaullah bersama ulama
Dan dengarkanlah fatwa hukama
Sebab Allah hidupkan hati yang mati
Dengan cahaya ilmu yang berguna
Sebagaimana Allah suburkan bumi
Dengan curahan hujan yang menerpa

Abu Bakar r.a. berkata:
Orang yang masuk alam barzah
Tanpa berbekal amal saleh
Ia bagaikan mengarungi samudera
Tanpa bahtera
Kemuliaan dunia dengan harta
Kemuliaan akhirat dengan amal bakti
Utsman r.a. mengatakan:
Obsesi duniawi padamkan hati
Obsesi ukhrawi sinari hati

Ali r.a. berkata:
Hakikat orang mencari ilmu, menelusuri jalan ke surga
Hakikat orang durhaka, menggali lorong menuju neraka

Yahya bin Mu’adz berkata:
Tiada mungkin orang mulia,
Melakukan dosa dan durhaka
Dan tiada mungkin orang bijaksana,
Mengedepankan urusan dunia

Al-A’masy berkata:
Orang yang bermodalkan takwa,
Lidahnya akan kelu, untuk membilang laba agamanya
Dan orang yang bermodalkan harta,
Lidahnya akan kaku, untuk menghitung rugi agamanya.

Sufyan ats-Tsauri berkata:
Maksiat yang bermula dari syahwat
Masih terampuni dengan bertobat
Sedang maksiat karena keras kepala
Asa tobatnya akan sia-sia

Seorang zuhud mengatakan:
Orang yang berdosa sembari tertawa
Allah akan melemparkannya ke dalam neraka
Sementara ia menangis penuh duka
Sedang orang yang taat sambil menghiba
Allah akan menempatkannya di surga
Sementara ia tertawa bahagia


Seorang filosuf berkata:
Jangan pernah engkau remehkan
Sekecil apa pun kekeliruan
Sungguh ia menambah beban
Pada kesalahan besar tak terbilangkan

Rasul saw. bersabda:
Tak ada istilah dosa kecil bila dikekali
Dan tak ada dosa besar bila disesali

Maqalah mengatakan:
Orang yang arif akan berobsesi
Lantunkan puji kepada Ilahi
Untuk menggapai manunggal dengan Ilahi
Orang yang zuhud punya cita
Haturkan doa kepada Sang Esa
Agar dirinya tentram sentosa

Seorang filosuf berkata:
Orang yang menyangka punya penguasa
Lebih mulia dari Allah
Betapa sempit pengetahuannya
tentang keagungan Yang Mahakuasa
Dan orang yang mengira punya seteru
Lebih perkasa dart dirinya
Sungguh sedikit yang la tahu,
Tentang ihwal pribadinya

Abu Bakar r.a. berkata:
Daratan adalah lisan
Sedang lautan adalah hati
Jika lisan telah binasa
Jiwa manusia akan terluka
Dan jika hati tak lagi suci
Malaikat pun menangis berduka hati
Maqalah mengatakan:
Sifat serakah telah memperbudak para raja
Dan sikap tabah telah merajakan para hamba sahaya
Adalah terpuji

Betapa beruntung
Orang yang akalnya membimbing,
Sedang nafsunya terbimbing
Dan betapa celaka
Orang yang nafsunya membina,
Sedang akalnya terbina

Orang yang meninggalkan dosa-dosa
Niscaya merdeka hatinya
Dan orang yang ditinggalkan harta haram
Tentu beninglah pikirnya

Para Nabi menerima wahyu
Taatilah perintah-perintah-Ku
Dan jangan kau durhakai nasihat-Ku
Maqalah mengatakan:
Kesempurnaan akal akan tercapai
Dengan menapak ridha Ilahi
Dan menjauhi murka I1ahi

Tak ada kata terlantar bagi orang pintar
Dan tak ada sejengkal tanah bagi orang bodoh

Seseorang dikatakan taat
Apabila dengan Allah ia makin dekat
Dan dengan manusia ia selalu erat

Perilaku amal bakti, pertanda ma’rifat kepada Ilahi
Sebagaimana gerak badan
Menjadi pertanda adanya kehidupan
Rasul saw. bersabda:
Awal mula segala dosa,
Adalah terlampau cinta harta
Dan awal mula segala sesat,
Ialah enggan tunaikan zakat

Maqalah mengatakan:
Adalah terpuji
Orang yang mengaku tak kuasa mengabdi
Sedangkan nyata penuhi amri
Sebab pengakuan tak berdaya
Adalah pertarzda diterima amalnya

Tak mau syukuri nikmat Ilahi
Ialah pertanda berjiwa keji
Sedang tahu perbuatan keji dan tetap menjalani
Adalah mencelakakan diri sendiri

Seorang penyair mengatakan:
Wahai para manusia yang disibukkan harta
Terlelap dalam kubangan asa
Serta senantiasa terlena
Ketika kemudian ajalnya menyapa
Dan kematian datang dengan tiba-tiba
Alam kubur memasang segala daya
Dan nikmatilah hiruk-pikuknya
Lewat ajal, kematian kan nyata

Dalam munajatnya Abu Bakar asy-Syibli mengatakan:
Tuhanku, sungguh aku suka
Memberikan semua kebaikanku kepada-Mu
Padahal aku membutuhkannya
Karenanya,
Bagaimana Engkau tak suka
Menjatuhkan semua keburukanku padaku
Sedangkan Engkau tak membutuhkannya
Bila dirimu ingin sentosa,
Tentram bersama Yang Kuasa
Maka tinggalkanlah dengan rela,
Apa-apa yang kau suka

Andai saja dapat kau nikmati
Betapa indah dekat dengan Ilahi
Pastilah engkau akan merasa
Betapa sering berpisah dari-Nya

---(ooo)---

Monday, April 6, 2009

Belahan Jiwa Rasulullah SAW


Belahan Jiwa Rasulullah SAW
Senin,30 Maret 2009


قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِي (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Fathimah (Putri Rasul saw) Belahan jiwaku, membuatku marah apa apa yg membuatnya marah” (Shahih Bukhari)


ImageAlhamdulillahirabbil’alamin washolatu wassalaamu ala sayyidil mursalin wa ala alihi washhbihi ajmain. Sebagaimana biasa kita membaca hadits Rasulullah Saw dan kita ucapkan selamat datang kepada tamu – tamu kita, penasehat kita Bapak KH.Ashraf Ali dan juga para habaib akramin, juga fadhilatul sayyid Al Habib Muhammad bin Hasan Baharun matta’anallahu bihi, Al Habib Musthofa dan para habaib lainnya.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Agung, Maha Mengagungkan dan Memuliakan hamba – hambaNya dengan kemuliaan yang abadi. Ketika sang hamba terpanggil untuk mendekat kehadirat ilahi maka Allah mendekatkannya dengan kedekatan yang lebih dekat dan baginya anugerah yang abadi yang tiada dimiliki hamba satu sama lain terkecuali Al Khaliq Rabbul Alamin Yang Maha Memecah mecah (membagi-bagi) anugerah dan kenikmatan pada setiap hamba hambaNya sepanjang waktu dan zaman.

Fulan bin fulan kenikmatannya, fulan bin fulan dan kenikmatannya, fulan bin fulan dan panca inderanya, fulan bin fulan dan sekian juta huruf yang diizinkan keluar dari bibirnya, fulan bin fulan yang diizinkan berkedip sekian lama, fulan bin fulan yang diizinkan melihat berjuta warna. Demikian Allah Rabbul Alamin menganugerahkan kenikmatan, yang tiada kenikmatan melebihi limpahan kenikmatan-Nya dan jarang diingat oleh hamba-Nya bahwa Dialah Anugerah kenikmatan dan samudera kabahagiaan. Inilah samudera kebahagiaan, inilah cahaya Yang Maha Abadi menuntun kepada kemewahan dan kemegahan yang kekal. Setelah jasad manusia yang indah berubah menjadi bangkai sebagai umpan hewan di tanah, Allah masih memuliakan ruhnya mencapai kemuliaan yang lebih agung daripada kehidupan dunia. Mereka di dalam kemuliaan karena mereka termasuk dalam kelompok yang memuliakan Allah, jalan Allah “ja’alanallahu wa iyyakum ninhum”(semoga Allah menjadikan aku dan kalian bersama mereka) Kau jadikan (wahai Allah) aku dan kalian setiap nafasku dan nafas kalian yang selalu memuliakan dan dimuliakan Allah.

Jika kita terjebak didalam dosa dan kesalahan maka pengaduan adalah hanya kepada-Nya. Pengampunan dosa hanya Milik-Nya, penghapusan dosa adalah dari-Nya. Diriwayatkan didalam riwayat Annasai “yabna aadam innaka maa da’autanii wa rojautanii ghofartu laka ‘ala maa kaana minka falaa ubaaliiy” wahai keturunan Adam, jika kau berharap kepada-Ku dan kau berdoa kepada-Ku. Apa manfaatnya aku berdoa kepada-Mu wahai Rabb..? sebelum kita bertanya dan diijabah atau tidak oleh Allah doa itu, Allah telahmemberi janji “yabna aadam innaka maa da’autanii wa rojautanii ghofartulaka ‘ala maa kaana minka falaa ubaaliiy” kau yang rajin berdoa dan berharap kepada-Ku, Ku-hapus dosa kalian tanpa Ku-pertanyakan lagi. Riwayat Musnad ahmad ini tentunya diperkuat oleh belasan ayat riwayat Shahih Bukhari bahwa Allah Swt menghapuskan dosa – dosa hamba-Nya dengan amal perbuatan baik bahkan dari firman Allah.

ImageKetika seorang pria datang kepada Sang Nabi saw “…ya Rasulullah?” aku sudah banyak berbuat dosa – dosa, dosa, dosa dan dosa, bagaimana caraku menghapus dosa ini? Sang Nabi saw diam, Allah yang jawab. Menunjukkan keinginan untuk menghapus dosa, keinginan untuk dekat kepada Allah, keinginan untuk jauh dari hal yang hina kepada Allah, bukan dijawab oleh Sang Nabi saw namun dijawab oleh Allah. Allah menjawab “minal hasanah yuhyib ma.. ”. Alangkah indahnya jawaban-Mu Rabbiy. Allah menjawab “sungguh perbuatan pahala menghapus dosa – dosa”, indah sekali. Kalian ingin dosa kalian terhapus pada-Ku? Perbanyak berbuat baik pada-Ku, Ku-hapus dosa – dosa kalian. Indah sekali Yang Maha Indah dan memang tidak ada yang lebih indah daripada Allah. Kalau kita renungkan, ayat ini tidak memerintahkan untuk taubat tapi lebih dari taubat. Menunjukkan Allah itu sangat ingin dekat kepada si pendosa yang ingin menghapus dosanya. Allah sangat ingin dekat kepadanya.

Kenapa tidak Allah katakan ia bertaubat, selesai, hapus dosanya, tidak begitu. Allah katakan “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” perbuatan baik itu menghapus dosa – dosa. Maksudnya apa? Allah ingin ia banyak beramal baik. Kenapa ia harus beramal baik? Sedangkan Allah bersabda : hamba- hamba-Ku jika berkumpul kalian jin dan manusia yang pertama dan terakhir semuanya bertaqwa dengan ketaqwaan kepada-Ku, Kerajaan-Ku tidak bertambah sedikit pun, hamba-Ku jika kalian ini semua jahat, jin dan manusia yang pertama dan terakhir semuanya jahat, tidak berkurang Kerajaan-Ku sedikit pun (Shahih Muslim). Lalu apa gunanya kebaikan dan kejahatan bagi Allah? Cintanya Allah, Indahnya Allah, Mulianya Allah sampai Allah jawab “hai para pendosa, kalian perbanyak perbuat pahala maka dosa – dosa kalian Ku-hapus”. Panggilan yang sangat indah, “sini dekat pada - Ku maka dosa – dosa itu Ku-singkirkan”. Demikian indahnya Rabbul Alamin.

Hadirin – hadirat, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari : ketika Allah melihat salah satu bentuk, dimana Allah Swt memperlihatkan kepada hamba – hambaNya bahwa Allah melihat semua perbuatan yang terkecil sekalipun. Maka disaat itu datanglah tamu kepada Sang Nabi saw dan Sang Nabi saw tidak bisa menjamunya karena tidak ada makanan. Rasul tanya pada istrinya “punya makanan apa kita untuk menjamu tamu ini?”, istri Nabi saw menjawab “tidak ada, yang ada cuma air”. Maka Rasul berkata siapa yang mau menjamu tamuku ini? Satu orang anshar langsung mengacungkan tangan “ana ya Rasulullah, ana..” aku yang menjamu tamumu ya Rasulullah. Bawa ke rumahnya, sampai dirumah mengetuk pintu dengan keras hingga istrinya bangun. Kenapa suamiku? kau tampak terburu – buru. “akrimiy dhaifa Rasulillah” kita dapat kemuliaan tamunya Rasulullah. Ayoo.. muliakan, keluarkan semua yang kita miliki daripada pangan dan makanan, semua keluarkan. Ini tamu Rasulullah bukan tamu kita, datang kepada Rasul, Rasul saw tidak bisa menyambutya. Rasul tanya “siapa yang bisa menyambutnya?”, aku buru - buru tunjuk tangan, ini kemuliaan besar bagi kita. Istrinya berkata “suamiku, makanannya hanya untuk 1orang. Tidak ada makanan lagi, itu pun untuk anak – anak kita. 2 orang anak – anak kita hanya akan makan makanan untuk 1 orang, kau ini bagaimana menyanggupi undangan tamu Rasul? kau tidak bertanya lebih dulu? apakah kita punya kambing, punya ayam, punya beras, punya roti, jangan main terima sembarangan!” Maka suaminya sudah terlanjur menyanggupi “sudah kalau begitu anak kita tidurkan cepat – cepat, matikan lampu agar anaknya tidur”. “belum makan, suruh tidur jangan suruh makan malam, biar saja”. Ditidurkan anaknya tanpa makan. Lalu tinggal makanan yang 1 piring untuk 1 orang, “ini bagaimana? tamunya tidak mau makan kalau hanya ditaruh 1 piring kalau shohibul bait (tuan rumah) tidak ikut makan karena cuma 1 piring makanannya”. Suaminya berkata “nanti sebelum kau keluarkan piringnya, lampu ini kau betulkan lalu saat makan tiup agar mati pelitanya, jadi pura – pura lampu mati. Taruh piring, silahkan makan dan kita taruh piring kosong di depan kita, tamu makan kita tidak usah makan tapi seakan – akan makan dan tidak kelihatan lampunya gelap”. Maka tamunya tidak tahu cerita lampunya mati, pelitanya rusak, tamunya makan dengan tenangnya, nyenyak dalam tidurnya, pagi – pagi shalat subuh kembali kepada Rasul saw “Alhamdulillah ya Rasulullah aku dijamu dengan makanan dan tidur dengan tenang”. Rasul berkata “Allah semalam sangat ridho kepada shohibul bait (tuan rumah) yang menjamumu itu” (shahih Bukhari). Allah tersenyum, bukan Allah itu seperti manusia bisa tersenyum tapi maksudnya Allah sangat sayang dan sangat gembira. Dengan perbuatan itu Allah sangat terharu, bukan terharu karena tamunya saja tapi juga karena shohibul bait berucap. “akrimiy dhaifa Rasulillah” muliakan tamu Rasulullah. Ini yang membuat Allah terharu, untuk tamunya Rasulullah rela anaknya tidak makan, tidur semalaman dalam keadaan lapar untuk memuliakan tamunya Rasulullah saw.

ImageKita mengenal satu sosok manusia yang sangat dicintai oleh Rasulullah saw, manusia yang paling disayang Rasulullah. Siapa? Sayyidatuna Fatimah Azzahra radiyallahu anha. Ini haditsnya baru kita baca. “Fatimah badh’atun minniy..” Putriku Fatimah itu belahan dari tubuhku. Tapi Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari lebih menekankan kepada belahan jiwaku. Maksudnya yang paling kucintai. “..aghdhabaniy man aghdhabaha” siapapun yang membuatnya marah akan membuatku marah. Kalimatnya sangat singkat, tapi kalau kita perdalam maknanya Rasulullah itu tidak pernah marah untuk dirinya. Rasulullah itu marah hanya karena Allah saja semata. Kalau sudah urusan haknya Allah, baru Rasul saw marah. Berarti orang yang menyinggung perasaan Sayyidatuna Fatimah Azzahra berurusan dengan kemurkaan Allah. “..faman aghdhabaha aghdhabaniy” yang membuatnya marah akan membuatku marah. Ini adalah satu isyarat daripada hadits Nabi saw, betapa cinta Allah kepada Sayyidatuna Fatimah Azzahra, sehingga Rasul murka dengan orang yang membuat Sayyidatuna Fatimah Azzahra marah.

Putri Rasulillah. Ketika Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw mengirimkan istrinya yaitu Sayyidatuna Fatimah Azzahra, karena tidak tega melihat Sayyidatuna Fatimah tangannya ini luka – luka karena menumbuk padi sendiri, menumbuk gandum sendiri untuk makanan anak – anaknya Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Tangan yang demikian lembut mulai tergores – gores dan berdarah. Sayyidina Ali bin Abi Tholib tidak tega, kalau begitu coba minta pada Rasulullah khadim. “Banyak koq yang mau berkhadim kepada kita”, kata Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Sayyidatuna Fatimah datang kepada Rasul saw. Rasulullah berdiri, disini dalil. Diriwayatkan didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari oleh Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa Rasul itu berdiri untuk menyambut Sayyidatuna Fatimah Azzahra, teriwayatkan dalam banyak hadits shahih. Ini dalil berdirinya kita untuk orang yang kita cintai. Rasulullah datang, Sayyidatuna Fatimah berdiri.

Zaman sekarang orang bilang kalau berdiri maulid Nabi adalah syirik. Kita berdiri untuk orang yang paling dicintai Allah yaitu Sayyidina Muhammad Saw. Terlihat tidak terlihat, datang tidak datang, aku berdiri untuk menghormati Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Kita stop dulu cerita Sayyidatuna Fatimah. Kita bicara lagi dalil berdiri saat mahallul qiyam. Dari para Imatunal Akramin berikhtilaf tentang bolehnya berdiri, tetapi Hujjatul Islam Al Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang paling shahih dan paling tsigah adalah layaknya berdiri untuk menghormati ulama atau orang yang dicintai. Tapi ulama mengatakan makruh, sebagian mengatakan haram berdiri untuk penguasa yang jahat. Penguasa yang dhalim, jangan berdiri menghormatinya, itu kata Al Imam Nawawi. Sebagian mengatakan makruh, sebagian mengatakan haram. Tapi berdiri untuk para ulama adalah amrun mustahab (hal yang baik/disukai), berdiri untuk tamu adalah amrun mustahab (hal yang baik/disukai). Menghargai tamu, Rasulullah juga berdiri menghargai tamu. Keluar dari semua ikhtilaf ini, kita berdiri bukan untuk apa – apa, tapi saat mahallul qiyam karena gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw, tidak terikat Rasulullahnya ada atau tidak ada. Demikian hadirin – hadirat.

ImageYang mengawalinya siapa? Imam Taajusubkiy alaihi rahmatullah, seorang muhaddits dan seorang Hujjatul Islam. Hujjatul Islam itu adalah orang hafal lebih dari 300.000 hadits. Murid – muridnya adalah para huffadh dan beliau seorang muhaddits besar, dan dikenal di banyak wilayah. Satu – waktu beliau mengumpulkan murid – muridnya, para Al Hafidz. Murid – muridnya hafal lebih dari 100.000 hadits, murid – muridnya kumpul. Para ulama lain yang sejajar dengan beliau juga hadir. Satu orang baca qasidah (pujian kepada Rasul saw), tiba – tiba Imam Tajusubkiy memegang tongkatnya dan berdiri. Beliau berdiri, berdiri seluruh hadirin, maka mereka merasakan 1 sakinah, 1 ketenangan dan 1 kekhusyu’an yang sangat dahsyat. Airmata mereka mengalir merindukan Nabi Muhammad Saw. Jadi saat sedang baca qasidah, tiba – tiba Imam Tajusuki memegang tongkatnya dan berdiri tanpa sebab, yang lain ikut berdiri, maka disaat itu mereka merasakan 1 keanehan dan 1 ketenangan dan 1 rindu yang sangat dahsyat kepada Nabi Muhammad Saw. Jadi yang pertama kali berbuat mahallul qiyam disaat shalawat adalah Imam Tajusubki. Yang mana beliau itu diakui sebagai muhaddits dan sebagai Hujjatul Islam yang sederajat dengan Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar dan Imam – Imam lainnya.

Kita lanjutkan, Sayyidatuna Fatimah meminta khadim (pembantu) kepada Ayahnya. Ayahnya berkata “ya Fatimah, kuajarkan kau bacaan dan itu lebih baik daripada pembantu”, Sayyidatuna Fatimah berkata “koq bacaan wahai Ayah?”, Rasul berkata “sebelum kau tidur baca Subhanallah 33X, Alhamdulillah 33X, Allahu Akbar 33X dan akhiri dengan Lailahailallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa a’laa kulli syaiin qadir, lalu tidurlah. Kau bangun pasti akan lebih segar tubuhmu” (Shahih Bukhari), Sekilas kita mengatakan bahwa ini adalah perbuatan yang sedikit kejam. Orang minta pembantu malah diberi dzikir, tetapi hadirin ini mujarab. Kalian pulang dari sini boleh coba, tubuh yang sedang lelah dan lesu, coba sebelum tidur membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, masing – masing 33X dan akhiri dengan Lailahailallah wahdahu laa syarikalah.., lalu tidur dan lihat bangunmu tidak sama dengan bangun yang tanpa dzikir. Ada 1 kenasaban, ada rahasia kekuatan Illahiyah masuk kedalam sel – sel tubuhmu. Demikian Sang Nabi saw mengajari untuk Sayyidatuna Fatimah Azzahra. Wasiat beliau saw kepada putrinya dan Rasul saw tidak memberikan khadim (pembantu). Kejam sekali Rasul yang mempunyai banyak khadim. Sahabat diberi khadim 5, yang ini dikasih khadim 10. Sementara putrinya tidak diberi khadim. Kenapa? karena makanan yang dibuat dengan tangan ibunya sendiri lebih berkah daripada makanan yang dibuat tangan pembantu. Kalau anak makanannya dari tangan ibunya jauh lebih berhak dan lebih berkah daripada anak yang diberi makan dari tangan pembantunya. Dari kasih sayangnya, dari dzikirnya, apalagi Sang Ibu ini Sayyidatuna Fatimah Azzahra radiyallahu anha. Rasul tidak mau makanan Sayyidina Hasan wal Husein dicampuri tangan pembantu. Cukup tangan ibunya Sayyidatuna Fatimah Azzahra karena Rasulullah tahu dari keturunan Sayyidina Hasan wal Husein akan muncul puluhan ribu wali Allah yang akan mengislamkan Barat dan Timur. Ibunda dari semua Habaib yang ada di permukaan bumi. Maka Rasul tidak mau ada tangan pembantu ikut makan daripada makanan Sayyidina Hasan wal Husein radiyallahu anhum. Demikian hadirin – hadirat, indahnya tarbiyah Sang Nabi saw.

Sebisa mungkin ini kaum wanita dari hal ini, kalau anak masih bayi, masih 2, 3, 4 tahun, masih disuapi maka semampunya berikan makanan dari tanganmu. Jangan dari tangan pembantu. Kalau sudah mulai diatas 5 – 6 tahun, sudah tumbuh tulangnya silahkan saja barangkali. Kalau masih kecil, jangan, selalu dari tanganmu sambil dzikir, sambil baca yassin, sambil baca shalawat Allahumma Sholli Ala Muhammad Sholli Wa Sallim Alaihi, terus latih anakmu itu dengan cahaya dan cahaya dzikir. Akan kau lihat bagaimana dahsyatnya nanti.

ImageDibuktikan oleh para ilmuwan kita, ketika wanita itu hamil baik diperdengakan itu dirahimnya (diperutnya) itu musik – musik klasik, musik yang tenang karena itu membantu daripada proses pertumbuhan otak bayi didalam rahim. Musik atau suara yang tenang itu membuat perkembangan otaknya lebih baik. Pantaslah kalau para salaf kita mengajarkan agar membaca surat maryam bagi yang perempuan dan bagi laki – laki membaca surat yusuf. Tentunya 1000X musik klasik, tidak akan menyamai Kalamullah Swt. Perdengarkan pada rahim ibunya, wanita – wanita yang hamil, suami – suami yang istrinya sedang hamil, ingat! Istrinya agar mengamalkan surat – surat dalam Alqur’anulkarim, tidak mesti surat maryam dan tidak mesti surat yusuf. Saran saya adalah surat Muhammad Saw saja, itu yang paling sempurna kalau anaknya laki - laki. Kalau perempuan ya kalau sudah kena cahaya kemuliaan dari Rahmatan lil Alamin, berkah dunia dan akhirat. Insya Allah.

Hadirin – hadirat, Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw adalah orang yang barangkali jarang disebut didalam riwayat hadits Shahih. Padahal didalam Shahih Bukhari riwayat tentang Sayyidina Ali bin Abi Tholib lebih banyak daripada riwayat tentang Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum. Yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq jauh lebih sedikit dibanding dengan yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Diriwayatkan Rasul saw bersabda “ya Ali .. bi manzilat bi manzilati Harun mim Musa..” wahai Ali apakah kau ini ridho, gembira karena posisimu itu posisinya Nabi Harun disisi Nabi Musa” (Shahih Bukhari) Maksudnya sangat dekat dengan Rasul saw bukan sama – sama Nabi, tapi sangat dekat dengan Rasulullah saw. Hadits seperti ini pernah diucapkan kepada Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq dengan kalimat yang berbeda. Rasul berkata kalau aku ini boleh mengambil seorang kekasih, maka aku akan mengambil Abu Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum sebagai kekasih.(Shahih Bukhari) Tapi karena aku tidak diizinkan punya kekasih kecuali Allah Jalla Wa Alla.

Jadi banyaknya hadits tentang kemuliaan Sayyidina Ali bn Abi Tholib, Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq, Sayyidina Umar bin Khattab dan Sayyidina Utsman bin Affan maka dikelompoklah yang disebut dengan Khulafaurrasyidin dalam 1 kelompok dan tidak tahu mana yang paling mulia. Yang 1 lebih cinta pada yang ini, yang lebih lebih cinta pada yang ini, silahkan saja. Tapi keempatnya memiliki kemuliaan yang agung. Dan Sayyidina Ali bin Abi Tholib yang paling tidak menyukai ikhtilaf. Beliau paling benci ikhtilaf. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika terjadi ikhtilaf didalam khalifahnya bersama Muawiyah, berkata Sayyidina Ali bin Abi Tholib “silahkan putuskan saja oleh kalian bagaimana maunya, kalian silahkan musyawarahkan bagaimanapun caranya sungguh aku benci perpecahan, aku akan perjuangkan Islam dalam 1 kelompok atau aku akan mati demi membela persatuan dan wafat seperti sahabatku yang terdahulu yaitu Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar dan Sayyidina Utsman radiyallahu anhu ajmain”. Demikian wasiat Sayyidina Ali bin ABi Tholib kw.

Dan tentunya Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq radiyallahu anhum yang muncul di masa sekarang dipertentangkan bahwa Sayyidina Abu Bakar ini berbuat hal yang menyakiti Sayyidatuna Fatimah Azzahra lantas dikaitkan dengan hadits ini “..man aghdabaha aghdhabaniy” bahwa Sayyidina Abu Bakar pernah menyakiti hati Sayyidatuna Fatimah Azzahra, putri Rasulullah sedang Rasulullah telah bersabda “barangsiapa yang membuat Fatimah marah maka akan membuatku marah”. Sungguh ketika hadits ini diperdengarkan kepada Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq, maka Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq datang kepada Sayyidatuna Fatimah Azzahra meminta ridho dan restu. Demikian didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari. Datanglah Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq kerumah Sayyidina Ali bin Abi Tholib “aku ini menjalankan apa – apa yang diperintahkan Rasul saw bahwa Ahlul Bait tidak menerima shadaqah. Namun Sayyidatuna Fatimah Azzahra tidak menerima warisan bahwa Ahlul Bait Rasul tidak mewarisi, aku hanya pegang ucapan Rasul, tapi kalau itu sampai menyakiti hati putri Rasul, aku mau minta maaf”. Maka diizinkanlah masuk berjumpa Sayyidatuna Fatimah. Berkata Imam Ibn Hajar “tidak keluar Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq dari rumah itu sebelum diridhai dan dimaafkan oleh Sayyidatuna Fatimah Azzahra”.

Imam Ibn Hajar Al Asqalani dan Hujjatul Islam Al Imam Nawawi alaihi rahmatullah mengatakan kalau seandainya tanah waris itu ada untuk ahlulbait Rasul saw, niscaya Saayidina Ali bin Abi Tholib akan mengeluarkannya. Zaman Sayyidina Abu Bakar tidak diberi, Sayyidina Umar, Sayyidina Utsman, sudah 3 khalifah. Dan disaat Sayyidina Ali bin Abi Tholib tidak dikeluarkan juga!! Itu tanah fadak. Kalau itu seandainya alhaq, Sayyidina Ali bin Abi Tholib akan mengeluarkannya. Berarti Sayyidina Ali bin Abi Tholib salah, berarti semua Khulafaurrasyidin salah. Ini hadirin, barangkali dari sebagian hadirin tidak memahami pembahasan ini dan pembahasan ini penting. Karena mulai semakin marak orang – orang yang mencaci para sahabat Rasul saw. Mencaci Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, Sayyidina Utsman yang mengatakan mereka itu musuh – musuh ahlulbait. Salah besar, kenapa? karena mereka berempat ini adalah keluarga Rasul. Sayyidina Abu Bakar ini adalah mertuanya Rasulullah saw, Sayyidina Umar mertua Rasulullah saw, Sayyidina Utsman menantu Rasulullah saw, Sayyidina Ali menantu Rasulullah saw, mereka ini semua keluarganya Rasulullah saw. Mereka yang mencaci dan mengatakan ada kesalahan pada hal ini berarti mengatakan rumah tangga Rasulullah saw kacau balau. Mustahil!!

Hadirin, ini yang perlu saya perjelas tentunya kita lanjutkan lagi betapa indahnya Sayyidina Hasan bin Ali kw ketika akan wafat Sayyidina Hasan berkata dalam sakaratul maut, lihat jiwa yang ditarbiyah dengan tarbiyah akhlak Nabi Muhammad saw. Sayyidina Hasan bin Ali berkata “laqad aroftu man sammaniy wa laqad samahtuh” aku tahu siapa yang meracuni aku tapi aku sudah maafkan. Subhanallah!! Sayyidina Hasan bin Ali radiyallahu anhum. Mereka orang yang khusyu’, mereka orang – orang yang banyak bermunajat. Putra Sayyidina Husein bin Ali, dialah Sayyidina Ali Zainal Abidin yang dikenal sebagai Assajjad (orang yang paling banyak bersujud). Gelar yang tidak pernah ada orang lain selain beliau. Kenapa? karena sujudnya sebanyak 1000X setiap malamnya. Beliau itu shalat malamnya 500 rakaat tiap malam, shalatnya 500 rakaat berarti 1000X kali sujud. Sujud kepada Allah. Kita tidak mampu, namun paling tidak kita renungkan saja. Indahnya seperti apa orang yang sujudnya 1000X kepada Allah. Betapa cintanya Allah kepada orang itu, betap ia menikmati asyiknya gerak – gerik sujudnya 1000X setiap malamnya kehadirat Allah, betapa indahnya kelak istananya di yaumal qiyamah. Hadirin – hadirat, Imam Ali Zainal Abidin Assajjad ketika wafat terlihat bekas kuli di kedua pundaknya keras, bagian tubuhnya ini kasar seperti kuli. Kalau kuli itu kan sering mengangkat berat, terlihat kulitnya itu kasar. Itu kejadian orang bertanya – Tanya, kenapa ini? sering membawa berat tidak pernah terlihat? beberapa hari kemudian baru diketahui bahwa banyak orang – orang miskin datang. Darimana? kami biasanya tiap malam ada yang mengirimi makanan, ada yang mengirimi sekarung beras, ada yang mengirimi sekarung gandum, tapi sekarang tidak lagi setelah wafatnya Sayyidina Ali Zainal Abidin Assajjad. Orang tidur, beliau selesai dari ibadahnya, mulai bagi – bagi kepada fuqara tanpa ada yang tahu, diletakkan didepan rumahnya fulan sampai berbekas dikedua pundaknya akrena mengangkat beban yang berat. Indahnya orang – orang seperti ini.

Hadirin – hadirat, beliau bermunajat ketika akhir malam “abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik” wahai Allah hamba-Mu dihadapan-Mu, wahai Allah orang yang miskin, hamba-Mu yang miskin dihadapan-Mu, hamba-Mu yang fakir dihadapan-Mu, si pengemis dihadapan-Mu. Siapa yang berdoa? yang sujud tiap malam sebanyak 1000X, yang bershadaqah kepada fuqara tanpa diketahui orang lain. Ia berkata “abduka bi finaa’ik, miskiinuka bi finaaik, faqiiruka bi finaaik, saailuka bi finaaik”.

Inilah malam – malam munajat, inilah malam – malam doa, ini malam – malam harapan kepada Allah. Bagaimana keadaan putranya Sayyidina Ali Zainal Abidin yaitu Imam Muhammad Al Bagir bin Ali Zainal Abidin Assajjad yang ketika ia adalah orang ynag paling taat dan sangat taat kepada Allah, wajahnya bercahaya terang – benderang seakan – akan orang melihat kembali cahayanya Rasul saw terbit di wajahnya Al Imam Muhammad Al Bagir. Dan beliau di malam harinya selalu berdoa “amartaniy falam a’tamir, wa nahaytaniy falam anzajir, haa ana abduka bayna yadayk, mudznibun mukhthi’un, falaa a’tadzir” inilah aku Muhammad Al Bagir, Kau banyak beri aku perintah padaku tapi banyak yang tidak mampu kulakukan, banyak Kau melarang hal – hal yang Kau larang wahai Allah, tapi ada juga yang tidak mampu aku lakukan, masih juga kulakukan larangan-Mu, masih ada perintah-Mu kepadaku yang masih belum kulakukan, masih banyak larangan-Mu yang Kau beri larangan tapi aku masih aku lakukan. Ia berkata “haa ana abduka mudznibun mukhti’un falaa a’tadzir” inilah aku hamba-Mu penuh dosa, penuh salah dan aku tidak membela diri atas dosa – dosaku. Maksudnya membela diri apa? maksudnya aku berdosa karena sedang sakit, aku berdosa karena sedang tidak sengaja..tidak..tidak, memang aku pendosa. Demikian juga hadirin dengan jiwa Imam Ja’far Ashshodiq bin Muhammad Al Bagir (putra Imam Muhammad Al Bagir).

“Haa ana abduka mudznibun mukhti’un falaa a’tadzir”. Inilah Imam Muhammad Al Bagir, hamba penuh dosa, hamba penuh kesalahan, hamba yang ketika diberi perintah masih juga banyakyang tidak dilakukan, yang jika diberi larangan masih juga ada yang dilanggar. Padahal beliau orang yang hampir tidak pernah berbuat hal yang mubah, perbuatannya selalu didalam hal yang sunnah dan didalam hal yang fardhu, tidak pernah berbuat hal yang makruh apalagi yang haram. Demikian jiwa yang sangat rendah diri dihadapan Yang Maha Luhur. Demikian dengan putranya Al Imam Ja’far Ashshodiq bin Muhammad Al Bagir bin Ali Zainal Abidin bin Husein binty Rasulillah saw. Bagaimana dengan Imam Ja’far? Imam Ja’far kalau berdoa memanggil Nama Allah tidakmau berhenti. Ia kalau berkata “ya Rabb..ya Rabb..ya Rabb” terus beliau lampiaskan doanya, rindunya, tangisnya, isi perasaannya di setiap memanggil Nama Allah. Beliau berkata “ya Allah..ya Allah..ya Allah” terus sampai habisb nafasnya. Kalau sudah habis nafasnya kemudian ganti dengan Asma Allah yang lainnya. Demikian keadaan Imam Ja’far, demikian keadaan Imam Muhammad Al Bagir, demikian keadaan Imam Ali Zainal Abidin, demikian dalam kitab Al Ghurar yang ditulis oleh Al Hafidz Al Imam Muhammad bin Alwi Al..

Hadirin, kita akhiri majelis ini dengan doa dan munajat. Rabbiy permukaan bumi telah dipenuhi jiwa – jiwa yang dipenuhi dengan doa dan munajat. Sejuk jiwa mereka siang malam dengan dzikir, sejuk hari – hari mereka dengan Rahmat-Mu maka limpahkan pada kami pula Ya Rahman Ya Rahim. Setetes dua tetes daripada kerinduan kepada-Mu, setetes dua tetes dari indahnya sujud kepada-Mu di malam hari, undang kami untuk berduaan dengan-Mu dalam ruku’ dan sujud di malam hari, Ya Rahman Ya Rahim jangan Kau jadikan kami orang yang masih meninggalkan shalat, barangkali diantara hadiirn masih ada yang belum melakukan shalat 5 waktu, taubatlah malam ini, janjikan kepada Allah bahwa kau tidak mengulanginya lagi untuk meninggalkan shalat 5 waktu. Jika masih ada dosa – dosa yang kau lakukan, berdoalah kepada Allah, minta..minta..minta..agar Allah beri kekuatan agar kau terhindar dari semua dosa. Yang dengan itu akan datang segala anugerah. Sungguh Nabi saw telah bersabda “banyaknya manusia terhalang dari rizki karena dosa –dosanya,kalau saja ia bertaubat dalam sekejap limpahan Rahmat Allahi tu tumpah kepadanya. Pernah terjadi seorang yang selalu berdoa untuk terangkatnya musibah, tidak terangkat – angkat musibahnya sampai 15 tahun ia berdoa tidak pernah dikabulkan 1 doanya itu, lantas ia diajari oleh salah seorang guru berkata “coba kau taubat, habis taubat kau berdoa”. “Aku taubat ya Rabb, tapi aku tahu mungkin besok aku akan berbuat dosa lagi. Dan saat ini aku taubat, hari esok aku serahkan kepada-Mu, mungkin aku berbuat lagi mungkin tidak, beri aku kekuatan supaya tidak lagi berbuat dosa”. Dengan doanya ini dalam sekejap Allah kabulkan doanya yang 15 tahun tidak pernah dikabulkan oleh Allah. Dengan kemuliaan taubat“innahu kaana tawwabaa” sungguh Allah itu mencintai orang yang bertaubat. QS. An Nashr : 3. Masihkah kau tolak lamaran cinta Allah, masihkan kau tolak cinta Allah yang abadi yang akan membuatmu mulia di dunia dan akhirat. Hadirin – hadirat, terimalah istana – istana mewah dan abadi di surga, terimalah kebahagiaan dan ketenangan di dunia. Telah diajarkan oleh Allah “aatina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar” kebahaagiaan dunia, kebahagiaan akhirat, jauh dari neraka. Siapa yang bisa memberinya? Allah..Allah..Allah..Serulah Nama Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar..Ya Allah Ya Allah Ya Allah bebas dari segala hutang, bebas dari segala musibah, bebas dari segala kesedihan. Ya Allah Ya Allah Ya Allah.. Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, kalau seandainya ada ajakan demo, telah tegas perintah dari Guru Mulia kita untuk tidak terjun dan demonstrasi. Kita cukup berjuang dengan doa dan dengan usaha dan kita sudah berusaha untuk mengajukan pada calon – calon presiden yang akan naik untuk membubarkan Ahmadiyah dan sudah diterima. Jadi kita tidak berjuang dengan cara kekerasan dan demo. Kita berjuang dengan cara yang baik, menyarankan dan mengajukan para calon wapres dan capres yang akan naik untuk lebih Islami. Bukan Ahmadiyah saja, tapi menutup aurat dan jangan ada foto – foto porno di jalanan. Itu yang sedang kita perjuangkan, doakan ini semua sukses. Dan kita sudah sampaikan kepada mereka bahwa Majelis Rasulullah Saw akan mendukung pemimpin yang mendukung Jakarta sebagai kota Sayyidina Muhammad Saw. Diatur nanti masing – masing Gubernur di wilayahnya membuka cabang – cabang majelis maulid Nabi, membuka cabang – cabang majelis shalawat. Karena ini shalawat dan dzikir membawa kedamaian bangsa, bukan untuk satu agama tapi untuk seluruh agama. Damai kalau sudah Islamnya damai. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.

Dan pengumuman yang selanjutnya, sering barangkali saya mohon maaf hadirin berkali – kali saya absen dari hadir dalam undangan – undangan. Ini menyangkut penyakit (cobaan dari Allah Swt). Ini hanya untuk mengangkat derajat saya tapi kesembuhannya adalah semangat kalian. Semakin kalian bersemangat, saya semakin sembuh. Demikian Insya Allah. Pengobatan saya sudah dilanjutkan ke Singapura karena disini dokternya sudah minta satu syarat “Habib kalau mau ditangani oleh saya, harus istirahat 1 bulan penuh”. Saya katakan “tidak, kalau saya harus libur 1 bulan penuh”. Saya berangkat ke Singapura, disana diberi pengobatan yang cukup memberatkan kita pendanaannya, akan tetapi tidak harus sampai 1 bulan. Bisa bolak – balik, tapi ada beberapa majelis yang terkorbankan, untuk majelis yang tidak saya hadiri, saya mohon maaf dan mohon ridho, mohon restu dan mohon sampaikan pada panitia demi Allah saya benar – benar mohon maaf. Dan untuk majelis –majelis di waktu mendatang, seandainya ada yang tidak saya hadiri, saya akan hadir dengan kursi roda kalau mampu, tapi kalau lebih dari itu tolong jangan paksakan saya. Itu yang saya mohon dari hadirin – hadirat.

Saya dan para habaib yang lain sama saja, kalau seandainya habaib lain diundang, kiai lain diundang tidak hadir, koq kecewanya tenang – tenang saja. Tapi kalau saya tidak, bahkan sampai mau demo segala kalau saya tidak hadir karena amarahnya kalau saya tidak hadir. Tapi insya Allah saya kan berusaha penuh, tidak mengecewakan setiap undangan kalian. Insya Allah dan yang hadir dengan doa – doa kalian. Jamaah duren sawit besok malam maaf sudah ditunda 2X, malam Rabu yang lalu ditunda, malam Rabu ditunda lagi, besok malam saya akan hadir, saya janji, tidak perlu risau lagi, saya akan hadir. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah melimpahkan Rahmat bagi kita dan kita akhiri majelis ini dengan doa bersama meminta kepada Allah pemimpin yang baik, pemimpin yang membawa kedamaian. Dan ingatlah kalian Majelis Rasulullah Saw memperjuangkan kedamaian dari mulai rakyat terbawah sampai rakyat tertinggi. Demikian hadirin – hadirat. Tafadhol Masykura..

Dua pengumuman lagi, yang pertama kegembiraan kita, kepastian kunjungan Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz pada tanggal 13 April 2009. Beliau akan tiba di Jakarta untuk multaqa (pertemuan) ulama selama hampir 2 minggu. Dan beliau datang ke Jakarta 1 hari saja langsung ke wilayah ada 6 propinsi. Jadi tidak ada acara di Jakarta kecuali acara penutupan tanggal 26 April 2009,beliau akan majelis bersama kita di Masjid Istiqlal. Insya Allah kunjungan beliau tidak ada halangan. Kita kembali dalam Tabligh Akbar bersama Guru Mulia kita Al Hafidz Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz. Amin Allahumma Amin semoga Allah singkirkan segala hambatan dan Allah berikan kemudahan. Semoga Allah Swt jadikan acara ini sukses dengan doa bagi bangsa kita mengawali kemakmuran bagi bangsa kita. Amin Allahumma Amin semoga Guru Mulia kita juga diberi kesehatan wal afiah dan diberi kemuliaan untuk bisa selalu hadir. Ini menunjukkan isyarat bahwa Indonesia sudah berada di gerbang kemakmuran, gerbang daripada pembenahan bagi muslimin – muslimat terbesar di muka bumi. Beliau sampai tahun ini dating 3X ke Indonesia. Bulan kemarin bulan Februari,bulan ini dan bulan Desember untuk membenahi bumi Indonesia ini. Semoga semakin terbenahi dengan kedamaian..

Yang kedua, saya mohon maaf hadirin. Malam ini keluar saya dari majelis ini kalau bisa jangan ada yang bersalaman bukan karena saya tidak suka di salami. Sungguh hati saya hancur kalau ada tangan yang terulur pada saya tidak sempat saya sentuh, hati saya terenyuh dan tercabik. Saya tidak mau mengecewakan satu tangan pun yang terulur kepada saya, tapi kondisi saya di malam in tampaknya drop sekali dan saya harus buru – buru tiba sampai drumah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, saya sangat mencintai kalian. Seandainya kalian berkata “Habib saya tidak mau hadir kecuali saya menginjak kepada Habib dulu” maka saya berikan kepala saya ini untuk kalian injak demi kalian mau hadir ke majelis malam ini. Tapi malam hari ini saya mohon diberikan keringanan hadirin kepada saya, kita bersatu di dunia dan akhirat dan berkumpul bersama Nabiyyuna Muhammad Saw. Karena tangan saya penuh tusukan jarum jadi agak sedikit terganggu seandainya disalami oleh hadirin. .

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terakhir Diperbaharui (majelis Rosulullah)( Monday, 06 April 2009 )

Sunday, April 5, 2009

Matikan Aku waktu Bertaubat

A ALLAH! Matikan aku di waktu aku bertaubat
Atau matikan aku di waktu di dalam mengerjakan ke
Y
Atau matikan aku di waktu aku takutkan-Mu
Atau matikan aku di dalam aku merindui-Mu
Di waktu Engkau redha, ambillah aku
Jangan Engkau ambil di waktu Engkau murka
Tuhan, aku adalah hamba-Mu
Memerlukan pimpinan
Pimpinlah aku ke jalan kebenaran
Tuhan! Di waktu orang mengejar dunia
Biarlah dunia mengejar aku
Aku akan mengenakan syarat-syaratnya
Kalau dia mahu, aku akan menerimanya
Kalau dia menolaknya aku persetan sahaja


(Ashari Muhammad)

بسم الله الر حمن الر حيم

بسم الله الر حمن الر حيم

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد حَبِيبِكَ الشَّافِعِ الْمُشَفَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَ عْلَى الْوَ رَ ي رُ تْبَةً وَ أَرْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَسْمَى الْبَرَ ايَا جَاهًا وَ أَوْ سَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اسْلُكْ بِنَا رَ بِّ خَيْرَ مَهْيَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ عَافِنَا وَ اشْفِ كُلَّ مُوْ جَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ أَصْلِحِ الْقَلْبَ وَ اعْفُ وَ نْفَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَا كْفِ الْمُعَادِي وَ اصْرِفْهُ وَرْدَ ع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد نَحُلُّ فِي حِصْنِكَ الْمُمَنَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ بِّ ارْ ضَ عَنَّا رِ ضَاكَ اْلأَ رْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اجْعَلْ لَنَا فِي الْجِنَانِ مَجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ افِقْ بِنَا خَيْرَ خَلْقِكَ اجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد يَا رَ بِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Kekasih- Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa’at- Mu.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap ciptaan.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan nabi- Mu).

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Sembuhkanlah kami dari segala Keluhan penyakit,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Perbaikilah Hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfa’at,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Bentengilah dari yang sedang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Kami berlindung di dalam Benteng- Mu Yang Melindungi dari segala gangguan,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Ridhoilah kami dengan Keridhoan- Mu Yang Agung,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami berkompul dengan Nabi- Mu di Surga,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan Sebaik-baik Ciptaan- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atasnya serta Salam Sejahtera,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ الرَّ حِيمِ
أَعُو ذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّ جِيمِ

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا * لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ
مَا تَقَدَّ مَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَ يُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
وَ يَهْدِ يَكَ صِرَ اطًا مُسْتَقِيمًا * وَ يَنْصُرَ كَ اللهُ
نَصْرً ا عَزِ يزً ا *

لَقَدْ جَاءَ كُمْ رَ سُو لٌ مِنْ أَ نْفُسِكُمْ عَزِ يزٌ عَلَيْهِ
مَا عَنِتُّمْ حَرِ يصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْ مِنِينَ رَ ءُو فٌ
رَ حِايمِ * فَإِنْ تَوَ لَّوْ ا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
هُوَ عَلَيْهِ تَوَ كَّلْتُ وَ هُوَ رَ بُّ الْعَرْ شِ الْعَطِيمِ *

إِنَّ اللهَ وَ مَلاَ ئِكَتَهُ يُصَلُّو نَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِ ينَ آمَنُوا صَلُّو ا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوا تَسْلِيمًا *

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

“ SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MEMBENTANGKAN BAGIMU (Wahai Muhammad saw) KEMENANGAN YANG GEMILANG. AGAR DIA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU YANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG. DAN MENYEMPURNAKAN NI’MAT NYA ATASMU (Wahai Muhammad saw), DAN DIA (Allah) MEMBERIMU PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS, DAN ALLAH AKAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADAMU DENGAN PERTOLONGAN YANG MULIA”,

“ SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU UTUSAN DARI GOLONGANMU, DAN SANGAT BERAT BAGINYA (Muhammad saw) APA-APA YANG MENIMPA KALIAN, DAN SANGAT MENJAGA KALIAN (Dari Kemurkaan Allah dan Neraka), DAN IA SANGAT BERLEMAH LEMBUT DAN BERKASIH SAYANG ATAS ORANG-ORANG MU’MIN,
MAKA JIKA MEREKA INGKAR MAKA KATAKANLAH : CUKUPLAH PERTOLONGAN ALLAH BAGIKU, TIADA TUHAN SELAIN DIA, DAN KEPADA NYA AKU BERSERAH DIRI DAN DIA ADALAH PEMILIK ARSY YANG AGUNG”,

“ SESUNGGUHNYA ALLAH DAN PARA MALAIKAT NYA BERSHALAWAT ATAS NABI (saw), WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN BERSHALAWATLAH PADANYA, DAN BERILAH SALAM KEPADANYA DENGAN SEBAIK-BAIK SALAM SEJAHTERA”,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya.

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَ انَا
بِعَبْدِه ِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا
إِ لَيْهِ بِاْلإِذْنِ و َقَدْ نَادَ انَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَ لَّنَا وَحَدَ انَا
صَلَّى عَلَيْكَ اللّهُ بَارِ ئُكَ الَّذِي
بِكَ يَا مُشَفَّعُ خَصَّنَا وَحَبَاَنا
مَعَ آلِكَ اْلأَطْهَارِ مَعْدِنِ سِرِّ كَ
اْلأَ سْمَى فَهُمْ سُفُنُ النَّجَاةِ حِمَاَنا
وَعَلَى صَحَا بَتِكَ الْكِرَ امِ حُمَاةِ دِ يـْنِكَ
أَصْبَحُوْ ا لِوَ لاَئِهِ عُنْوَ اَنا
وَ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِصِدْقٍ مَا حَدَى
حَادِي الْمَوَدَّةِ هَيَّجَ اْلأَشْجَانَا
وَاللّهِ مَا ذُ كِرَ الْحَبِيْبُ لَدَى الْمُحِبِّ
إِلاَّ وَ أَضْحَى وَالِهًا نَشْوَ انَا
أَيْنَ الْمُحِبُّو نَ الَّذِ يْنَ عَلَيْهِمُ
بَذْ لُ النُّفُو سِ مَعَ النَّفَائِسِ هَانَا
لاَ يَسْمَعُو نَ بِذِ كْرِ طهَ الْمُصْطَفَى
إِلاَّ بِهِ انْتَعَشُوْا وَ أَذْ هَبَ رَاَنا
فَا هْتَا جَتِ اْلأَرْ وَاحُ تَشْتَاقُ اللِّقَا
وَ تَحِنُّ تَسْأَلُ رَبَّهَا الرّ ِضْوَ انَا
حَالُ الْمُحِبِّيْنَ كَذَا فَاسْمَعْ إِلَى
سِيَرِ الْمُشَفَّعِ وَ ارْ هِفِ اْلآذَا نَا
وَانْصِتْ إِلَى أَوْ صَافِ طهَ الْمُجْتَبَى
وَاحْضِرْ لِقَلْبِكَ يَمْتَلِىْء وِ جْدَ انَا
{ يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَسَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيْبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,
Melalui Hamba- Nya yang terpilih(saw) yang telah menyeru kami

Kepada Nya dengan Izin Nya, dan sungguh Beliau (saw) telah menyeru kami,
Kami datang kepadamu Wahai Yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,

Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah Menciptakanmu,
Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at, telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,

Juga pada Keluargamu yang Suci, sebagai Sumber-sumber Rahasiamu
Yang Tinggi, maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,

Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (saw),

Juga terhadap para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh-sungguh,
Sebanyak puji pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,

Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (saw) pada orang yang mencintainya,
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,

Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi),

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (saw),
Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan hati,
Maka Bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan Nya,

Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,

Maka Simaklah akan sifat-sifat Thaahaa (saw), Imam yang Terpilih
Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (saw),

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya,
pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

نَـبَّأَنَا اللّهُ فَقَالَ : جَاءَ كُمْ
نُو رٌ فَسُبْحَانَ الَّذِي أَنْبَانَا
وَالنُّو رُ طهَ عَبْدُ هُ مَنَّ بِهِ
فِي ذِ كْرِ هِ أَعْظِمْ بِهِ مَنَّانَا
هُوَ رَ حْمَةُ الْمَوْ لَى تَأَمَّلْ قَوْ لَهُ
{ فَلْيَفْرَ حُو ا} وَ اغْدُ بِهِ فَرْ حَانَا
مُسْتَمْسِكًا بِالْعُرْ وَةِ الْوُ ثْقَى
وَ مُعْتَصِمًا بِحَبْلِ اللّهِ مَنْ أَنْشَانَ
وَاسْتَشْعِرَنْ أَنْوَ ارَ مَنْ قِيلَ : مَتَى
كُنْتَ نَبِيَّا، قَالَ : آدَ مُ كَانَا
بَيْنَ التُّرَ ابِ وَ بَيْنَ مَاءٍ فَاسْتَفِقْ
مِنْ غَفْلَةٍ عَنْ ذَا وَ كُنْ يَقْظَانَا
وَ اعْبُرْ ِإ لَى أَسْرَ ارِ رَ بِّي لَمْ يَزَ لْ
يَنْقُلُنِي بَيْنَ الْخِيَارِ مُصَانَا
لَمْ تَفْتَرِ قْ مِنْ شُعْبَتَيْنِ إِلاَّ أَ نَا
فِي خَيْرِ هَا حَتَّى بُرُ و زِ يَ آ نَا
فَأَنَا خِيَارٌ مِنْ خِيَارٍ قَدْ خَرَ جْـتُ
مِنْ نِكَا حٍ لِي إِلهِيَ صَانَا
طَهَّرَ هُ اللّهُ حَمَاهُ اخْتَارَ هُ
وَ مَا بَرَ ى كَمِثْلِهِ إِ نْسَانَا
وَ بِحُبِّهِ وَ بِذِ كْرِ هِ وَ النَّصْرِ وَ التَّـ
ـوْ قِيرِرَ بُّ الْعَرْ شِ قَدْ أَوْ صَانَا
{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَ عَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Maka telah datang kabar dari yang berfirman : “ TELAH DATANG KEPADAMU CAHAYA ….. “ (QS Al Maidah : 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita,

Dan cahaya Thaahaa Hamba- Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (saw), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah,

Dia (saw) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman Nya : “ MAKA BERGEMBIRALAH KAMU “, (“KATAKANLAH : DENGAN DATANGNYA ANUGERAH ALLAH DAN RAHMATNYA MAKA DENGAN ITU KALIAN BERGEMBIRALAH“) maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (saw),

Dengan berpegang teguh pada Tali terkuat (Al Qur’an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di Jalan Allah, yang telah menciptakan kita,

Renungkanlah Cahaya cahaya (Rasul saw) yang ketika dikatakan kepadanya (saw) “sejak kapankah Kenabianmu ?” , maka sabdanya kenabianku sejak Adam As,

Masih berada diantara Air dan Tanah “, maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar,

Maka fahamilah rahasia-rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (saw) diantara Sulbi orang mulia ke sulbi orang yang mulia dan terpilih,

Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku), terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan,

Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya,

Allah telah menyucikan (saw), serta menjaga dan memilihnya (saw), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (saw),

Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari’atnya dan dengan penghormatan padanya (saw) Allah pencipta Arsy telah mewasiatkan kita,

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

هذَا وَ قَدْ نَشَرَ اْلإِ لهُ نُعُوتَهُ
فِي الْكُتْبِ بَيَّنَهَا لَنَا تِبْيَانَا
أَخَذَ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا
آتَيْتُكُمْ مِنْ حِكْمَةٍ إِحْسَانَا
وَجَاءَ كُمْ رَسُولُنَا لَتُؤْ مِنُنَّ
وَ تَنْصُرُو نَ وَ تُصْبِحُو نَ أَعْوَ انَا
قَدْ بَشَّرُوْ ا أَقْوَ ا مَهُمْ بِالْمُصْطَفَى
أَعْظِمْ بِذَلِكَ رُتْبَةً وَ مَكَانَا
فَهُوَ وَ إِنْ جَاءَ اْلأَ خِيرُ مُقَدَّ م ٌ
يَمْشُونَ تَحْتَ لِوَ اءِ مَنْ نَادَ انَا
يَا أُمَّةَ اْلإِ سْلا َمِ أَوَّ لُ شَافِعٍ
وَ مُشَفَّعٍ أَنَا قَطُّ لاَ أَتَوَ انَى
حَتَّى أُنَادَ ى ارْ فَعْ وَ سَلْ تُعْطَ وَ قُلْ
يُسْمَعْ لِقَوْ لِكَ نَجْمُ فَخْرِكَ بَانَا
وَ لِوَ اءُ حَمْدِ اللّهِ جَلَّ بِيَدِ ي
وَ َلأَ وَّ لاً آتِي أَنَا الْجِنَانَـا
وَ أَ كْرَ مُ الْخَلْقِ عَلَى اللّهِ أَنَا
فَلَقَدْ حَبَاكَ اللّهُ مِنْهُ حَنَانَا
وَ لَسَوْ فَ يُعْطِيكَ فَتَرْ ضَى جَلَّ مِنْ
مُعْطٍ تَقَاصَرَ عَنْ عَطَا هُ نُهَانَا
بِاللّهِ كَرِّرْ ذِ كْرَ وَ صْفِ مُحَمَّدٍ
كَيْمَا تُزِ يحَ عَنِ الْقُلُو بِ الرَّ انَا

{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}



اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat-sifatnya (saw) dalam kitab kitab terdahulu dan Al Qur’an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya,

Dia (Allah) telah mengambil Perjanjian dari para Nabi ketika telah Kudatangkan pada kalian Hikmah dan Kemuliaan,

Dan datanglah pada kalian (wahai para Nabi) Utusan Kami (saw) maka agar kalian (wahai para Nabi) beriman padanya, dan kalian (wahai para Nabi) mendukungnya (saw), dan agar kalian (wahai para Nabi) menjadi pengikutnya,

Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat umat mereka akan kedatangan nabi terpilih, maka Muliakanlah Martabat dan Kedudukkannya,

Maka apabila telah datang hari kiamat, para Nabi terdahulu berjalan di bawah naungan Panji Sang Nabi (saw) yang telah menyeru kita,

Wahai Umat Islam, aku adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa’at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat,

Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa’at) angkatlah kepalamu (wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Ku kabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Ku dengar pembicaraanmu, sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi saw) sungguh jelas dan terang,

Dan Panji Pujian kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (saw) dan aku (saw) adalah manusia pertama yang mendatangi surga- Nya,

Dan aku (saw) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (wahai nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan kasih sayang- Nya,

“DAN AKAN DIA LIMPAHKAN KEPADAMU (saw) ANUGERAH KAMI HINGGA ENGKAU (saw) PUAS” (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat beliau saw),

Demi Allah ulang-ulanglah peringatan sifat-sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati,

Wahai Tuhan Kami Limpahlanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

لَمَّا دَ نَا وَ قْتُ الْبُرُو ز ِ ِلأَ حْمَدٍ
عَنْ إِذْنِ مَنْ مَا شَاءَ هُ قَدْ كَانَـا
حَمَلَتْ بِهِ اْلأُ مُّ اْلأ َمِينَةُ بِنْتُ وَ هـ
بٍ مَنْ لَهَا أَعْلَى اْلإِ لهُ مَكَانَا
مِنْ وَ الِدِ الْمُخْتَارِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ
عَبْدٍ لِمُطَّلِبٍ رَ أَى الْبُرْ هَانَا
قَدْ كَانَا يَغْمُرُ نُورُ طهَ وَجْهَهُ
وَسَرَ ى إِلَى اْلاِ بْنِ الْمَصُونِ عَيَانَا
وَهُوَ ابْنُ هَاشِمٍ الْكَرِ يمِ الشَّهْمِ بْنِ
عَبْدِ مَنَافٍ اِبْنِ قُصَيٍّ كَانَا
وَ الِدُ هُ يُدْعَى حَكِيمًا شَأْ نُهُ
قَدِ اعْتَلَى أَعْزِزْ بِذ لِكَ شَانَا
وَاحْفَظْ أُصُو لَ الْمُصْطَفَى حَتَّى تَرَى
فِي سِلْسِلا َتِ أُصُو لِهِ عَدْنَانَا
فَهُنَاكَ قِفْ وَ اعْلَمْ بِرَ فْعِهِ إِ لَى السْـ
مَاعِيلَ كَانَا لِلأَبِ مِعْوَ انَا
وَ حِينَمَا حَمَلَتْ بِهِ آمِنَةٌ
لَمْ تَشْكُ شَيْئًا يَأْ خُذُ النِّسْوَ انَا
وَبِهَا أَحَاطَ اللُّطْفُ مِنْ رَ بِّ السَّمَا
أَ قْصَى اْلأَ ذَى وَ الْهَمَّ وَ اْلأَ حْزَ انَا
وَ رَ أَتْ كَمَا قَدْ جَاءَ مَا عَلِمَتْ بِهِ
أَنَّ الْمُهَيْمِنَ شَرَّ فَ اْلأَ كْوَ انَا
بِالطُّهْرِ مَنْ فِي بَطْنِهَا فَاسْتَبْشَرَ تْ
وَ دَ نَا الْمَخَاضُ فَأُتْرِ عَتْ رِ ضْوَ انَا
وَ تَجَلَّتِ اْلأَ نْوَ ارُ مِنْ كُلِّ الْجِهَا
تِ فَوَ قْتُ مِيلاَ دِ الْمُشَفَّعِ حَانَا
وَقُبَيْلَ فَجْرٍ أَبْرَ زَتْ شَمْسُ الْهُدَى
ظَهَرَ الْحَبِيبُ مُكَرَّ مًا وَ مُصَانَا

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُللهِ وَلاَ إلهَ إِلاَ اللهُ وَاللهُ أَ كْبَرُ أربعًا
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِـاللهِ الْعَلِيِّ الْعَطِيمِ فِي كُلِّ لَحْظَةٍ أَبَدًا
عَدَدَ خَلْـقِهِ وَرِضَا نَـفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْ شِهِ وَ مِدَادَ كَـلِمَاتِهِ.


Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (saw) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

Ia (saw) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (Isyarat Kenabian),

Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa , putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,

Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silisilahnya pada (datuknya) Adnan,

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (saw) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,

Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4X)

Maka Muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga,


صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم

يَا نَبِي سَلاَ مُ عَلَيْكَ يَا رَسُو ل سَلاَ مُ عَلَيْكَ
يَا حَبِيب سَلاَ مُ عَلَيْك صَلَو اتُ اللّه عَلَيْكَ

أَبْرَ زَ اللّهُ الْمُشَفَّع صَاحِبُ الْقَدْ رِ الْمُرَ فَّع
فَمَلاَ النُّو رُ النَّوَ احِي عَمَّ كُلَّ الْكَوْنِ أَجْمَع
نُكِسَتْ أَصْنَامُ شِرْ كٍ وَ بِنَا الشِّرْ كُ تَصَدَّ ع
وَ دَ نَا وَ قْتُ الْهِدَ ايَة وَ حِمَى الْكُفْرِ تَزَعْزَ ع
مَرْ حَبًا أَهْلاً وَ سَهْلاً بِكَ يَا ذَا الْقَدْرِ اْلأَ رْ فَع
يَا إِمَامَ اهْلِ الرِّ سَالَة مَنْ بِهِ اْلآ فَاتِ تُدْ فَع
أَنْتَ فِي الْحَشْرِ مَلاَ ذٌ لَكَ كُلُّ الْخَلْقِ تَفْزَ ع
وَ يُنَادُ ونَ تَرَ ى مَا قَدْدَهَى مِنْ هَوْلٍ أَفْظَع

طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَ دَاع
وَ جَبَ الشُّكْرُ عَلَيْنَا مَا دَ عَا لِلّهِ دَاع

فَلَهَا أَنْتَ فَتَسْجُد وَ تُنَادَ ى أشْفَع تُشَفَّع
فَعَلَيْكَ اللّهُ صَلَّى مَا بَدَ ى النُّو رُ وَ شَعْشَع
وَ بِكَ الرَّ حْمنَ نَسْأَل وَ أِلهُ الْعَرْشِ يَسْمَع
يَا عَظِيمَ الْمَنِّ يَا رَ بّ شَمْلَنَا بِالْمُصْطَفَى اجْمَع
وَ بِهِ فَا نْظُرْ إِلَيْنَا وَ اعْطِنَا بِه كُلَّ مَطْمَع
وَ ا كْفِنَا كُلَّ الْبَلاَ يَا وَ ادْ فَعِ اْلآ فَاتِ وَ ارْفَع

رَبِّ فَا غْفِرْ لِي ذ ُنُو بِـي بِبَرْكَةِ الْهَادِي الْمُشَفَّع

وَ اسْقِنَا يَا رَبّ أَغِثْنَا بِحَيَا هَطَّالِ يَهْمَع
وَ اخْتِمِ الْعُمْرَ بِحُسْنَى وَاحْسِنِ الْعُقْبَىوَمَرْجَع
وَ صَلاَ ةُ اللّهِ تَغْشَى مَنْ لَهُ الْحُسْنُ تَجَمَّع
أَ حْمَدَ الطُهْرَ وَ آلِه وَ الصَّحَابَة مَالسَّنَا شَع

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Bershalawat Allah kepada (Nabi) Muhammad
Bershalawat Allah padanya dan memberi salam sejahtera (3x)

Wahai Nabi salam sejahtera bagimu, Wahai Rasul salam sejahtera bagimu.
Wahai Kekasih salam sejahtera bagimu, Shalawat Allah bagimu.

Telah tiba dengan kehendak Allah sang penberi syafa’at, Yang memiliki derajat yang dimuliakan.
Maka limpahan cahaya memenuhi segala penjuru, Meliputi seluruh alam semesta.

Maka berjatuhanlah patung-patung berhala di ka’bah, Dan tumbanglah sendi-sendi kemusyrikan.
Maka dekatlah saat-saat petunjuk, Dan benteng kekafiranpun berguncang.

Salam sejahteralah atas kedatanganmu, Wahai sang pemilik derajat yang mulia.
Wahai Imam dan pemimpin para Rasul, Yang dengannya bencana-bencana terhapuskan.

Engkaulah satu-satunya harapan di hari Qiamat, Kepadamulah seluruh ciptaan berlindung dari kemurkaan Allah.Kemudian mereka datang memanggil-manggilmu dengan penuh harapan, Ketika menyaksikan dahsyatnya kesulitan dan rintangan.

Maka karena itulah engkau (SAW) bersujud kehadirat Tuhanmu,
Maka diserukan kepadamu berikanlah syafa’at, karena engkau diizinkan memberi syafa’at.

Maka atasmu limpahan shalawat dari Allah, Selama cahaya masih bersinar terang benderang.

Dan denganmu (SAW) kami memohon kepada Ar Rahmaan, Maka pencipta Arsy mendengar do’a kami.

Wahai pemberi anugerah yang mulia, Wahai Tuhan, Kumpulkanlah kami dengan AlMusthafa (SAW).

Dan demi Dia (SAW), maka pandanglah kami dengan kasih sayangmu, Dan berilah kami segala yang kami inginkan.

Dan hindarkanlah kami dari segala bencana, Dan jauhkanlah segala kesulitan, dan angkatlah sejauh-jauhnya.

Dan siramilah Wahai Tuhanku serta tolonglah kami, Dengan lebatnya curahan rahmat- Mu.

Dan akhirilah usia kami dengan husnul khatimah, Dan terimalah kami dengan baik saat kembali kepada- Mu

Dan terlimpahlah shalawat dari Allah, Baginya (SAW) yang kepadanya terkumpul segala kebaikan.

Ahmad yang tersuci serta keluarganya, Dan sahabatnya sebanyak pijaran cahaya.

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,


الدعاء
DO’A PENUTUP

وَ لَقَدْ أَشَرْ تُ لِنَعْتِ مَنْ أَوْ صَافُهُ
تُحْيِي الْقُلُو بَ تُهَيِّجُ اْلأَ شْجَانَا
وَ اللّهُ قَدْ أَ ثْنَى عَلَيْهِ فَمَا يُسَا
وِ ي الْقَوْ لُ مِنَّا أَوْ يَكُو نُ ثَنَانَا
لَكِنَّ حُبَّا فِي السَّرَ ائِرِ قَدْ دَعَا
لِمَدِ يحِ صَفْوَ ةِ رَ بِّنَا وَ حَدَ انَا
وَ إِذِ امْتَزَ جْنَا بِالْمَوَ دَّةِ ههُنَا
نَرْ فَعُ أَيْدِ ي فَقْرِ نَا وَ رَ جَانَا
لِلْوَ ا حِدِ اْلأ َحَدِ الْعَلِيِّ إِلهِنَا
مُتَوَ سِّلِينَ بِمَنْ إِلَيْهِ دَعَانَا
مُخْتَارِ هِ وَ حَبِيبِهِ وَ صَفِيِّهِ
زَ يْنِ الْوُ جُو دِ بِهِ اْلإِ لهُ حَبَانَا
يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا
بِالْمُصْطَفَى اقْبَلْنَا أَ جِبْ دَ عْوَ انَا
أَ نْتَ لَنَا أَ نْتَ لَنَا يَا ذُ خْرَ نَا
فِي هذِ هِ الدُّ نْيَا وَ فِي أُ خْرَ انَا
أَصْلِحْ لَنَا اْلأَ حْوَ الَ وَ اغْفِرْ ذَنْبَنَا
وَ لاَ تُؤَ اخِذْ رَ بِّ إِنْ أَ خْطَانَا
وَ اسْلُكْ بِنَا فِي نَهْجِ طهَ الْمُصْطَفَى
ثَبِّتْ عَلَى قَدَ مِ الْحَبِيبِ خُطَانَا
أَرِ نَا بِفَضْلٍ مِنْكَ طَلْعَةَ أَحْمَدٍ
فِي بَهْجَةٍ عَيْنُ الرِّ ضى تَرْ عَانَا
وَ ارْ بُطْ بِهِ فِي كُلِّ حَالٍ حَبْلَنَا
وَ حِبَالَ مَنْ وَدَّ وَ مَنْ وَ الاَ نَا
وَ الْمُحْسِنِينَ وَ مَنْ أ َجَابَ نِدَ اءَ نَا
وَ ذَوِ ي الْحُقُو قِ وَ طَالِبًا أَوْ صَانَا
وَ الْحَاضِرِ ينَ وَ سَاعِيًا فِي جَمْعِنَا
هَا نَحْنُ بَيْنَ يَدَ يْكَ أَنْتَ تَرَ انَا
وَ لَقَدْ رَ جَوْ نَاكَ فَحَقِّقْ سُؤْ لَنَا
وَ اسْمَعْ بِفَضْلِكَ يَا سَمِيعُ دُعَانَا
وَ انْصُرْ بِنَا سُنَّةَ طهَ فِي بِقَا
عِ اْلأَ رْضِ وَ اقْمَعْ كُلَّ مَنْ عَادَ انَا
وَ انْظُرْ إِلَيْنَا وَ اسْقِنَا كَأْسَ الْهَنَا
وَ اشْفِ وَ عَافِ عَاجِلاً مَرْ ضَانَا
وَ اقْضِ لَنَا الْحَاجَاتِ وَ احْسِنْ خَتْمَنَا
عِنْدَ الْمَمَاتِ وَ أَصْلِحَنْ عُقْبَانَا
يَا رَ بِّ وَ اجْمَعْنَا وَ أَحْبَابًا لَنَا
فِي دَ ارِكَ الْفِرْ دَ وْسِ يَا رَ جْوَ انَا
بِالْمُصْطَفَى صَلِّ عَلَيْهِ وَ آلِهِ
مَا حَرَّ كَتْ رِ يحُ الصَّبَا أَغْصَانَا
سُبْحَانَ رَ بِّكَ رَ بِّ الْعِزَّ ةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَ سَلاَ مٌ عَلَى الْمُرْ سَلِينَ
وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَ بِّ العَالَمِينَ

Maka telah ku Isyaratkan untuk menyifatkan Budi Pekerti (Beliau saw) yang menghidupkan dan mengguncang luruhkan kegundahan,

Dan Allah Telah Memujinya maka apalah artinya pujian kita dan bagaimana (pujian kita ini) dinamakan pujian,

Akan tetapi cinta kasih dalam sanubari telah menuntut untuk memuji hamba Pilihan Pencipta kita yang telah menyeru kita dengan Kelembutan,

Maka setelah kita berpadu dengan cinta dan kasih sayang (terhadap Nabi saw) maka disinilah kita mengangkat kedua tangan kita yang hina dina untuk berdo’a dengan penuh pengharapan,

Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dalam Ke Esaan Nya, serta Maha Mulia dengan mengambil perantara pada yang telah menyeru kita Kepada Nya,

Hamba- Nya yang terpilih, Kekasih- Nya serta hamba- Nya yang Terkemuka dan sebaik-baik Ciptaan di Alam Semesta yang dengannya (saw) Allah telah menciptakan kita,

Wahai Tuhan kami, Wahai Tuhan Kami, Wahai Tuhan kami, Demi Nabi yang Terpilih Terimalah Kami dan Kabulkanlah Do’a Kami,

Hanya Engkaulah Harapan Kami, Hanya Engkaulah Harapan Kami, Wahai satu-satunya Tempat Memohon dan Harapan di Dunia dan di Akhirat kami,

Perbaikilah Keadaan Kami dan Ampunilah Dosa-Dosa Kami dan Janganlah Engkau Murkai Kami apabila kami berbuat kesalahan,

Dan jadikanlah kami selalu berjalan pada ajaran Nabi Thaahaa (saw) yang terpilih dan kuatkanlah serta tetapkanlah langkah-langkah kami pada jalan yang telah dilalui oleh Sang Kekasih,

Dan Perlihatkanlah kami Demi Anugerah dari Mu, Wajah Nabi Mu dalam Gemilangnya Kegembiraan dengan Pandangan Kasih Sayang serta Keridhoan yang selalu menaungi kami,

Dan ikatlah kami selalu dengan Beliau (saw) dalam segala gerak-gerik kami, dan juga orang-orang yang mengikuti kami dan mencintai kami,

Demikian pula orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang mendengar da’wah kami, orang yang kami berhutang budi pada mereka dan orang-orang yang memohon nasehat dari kami,

Juga atas para hadirin dan penyelenggara, maka Wahai Allah Inilah kami di hadapan Mu dan Engkau Melihat Kami,

Dan bahwasanya kami Mengharapkan Mu, maka Kabulkanlah Permohonan kami dan Dengarlah demi Kemurahan Mu, Do’a Kami wahai Yang Maha Mendengar,

Dan Pilihlah Kami sebagai Penolong Sunnah Thaahaa (saw) di Seluruh Pelosok Bumi, dan Hancurkanlah semua yang memusuhi kami,

Dan Pandanglah Kami dengan Kasih Sayang Mu dan berilah kami minuman dari cangkir-cangkir (Mahabbah Rasul saw) dan Sembuhkanlah Penyakit yang ada pada kami dengan segera,

Dan kabulkanlah segala hajat kami dan akhirilah hidup kami dengan kebaikan dan jadikanlah kebaikan pula di hari kemudian,

Wahai Allah Kumpulkanlah Kami Bersama Kekasih-Kekasih Kami di surga Firdaus- Mu Wahai yang hanya kepada Nya harapan kami,

Demi Hamba (saw) yang terpilih yang Limpahan Shalawat selalu atasnya dan atas keluarga serta keturunannya sebanyak hembusan angin di pagi hari,

Maha Suci Tuhanmu Pencipta Yang Maha Memiliki Kekuasaan, dari apa yang mereka sifatkan,

Dan Salam Sejahtera atas Para Rasul,
Dan Segala Puji Bagi Allah Pencipta Seluruh Alam,


















Qosidah Assalamu’alaika
هذه القَصِدَةْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ زَ يْنَا ْلأَ نْبِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَ تْقَى ْلأَ تْقِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang bertaqwa
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَصْفَى اللأَ صْفِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang sufi
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَزْ كَى اْلأَزْ كِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang suci
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَحْمَدْ يَاحَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai kekasihku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ طهَ يَا طَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Thaaha wahai pelipur hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يـَامِسْكِي وَطِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai keharumanku dan pewangi hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاأَحْمَدْ يَامُحَمَّدْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai Muhammad
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاجَالِى الْكُرُوْ ب اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai yang menghindarkan bencana-bencana
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَجْهَالْجَمِيْلِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera Atas Nabi yang memiliki charisma dan wajah yang indah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بَدْرَ التَّمَامِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai bulan purnama yang terang benderang
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نُوْرَ الظَّلآمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai cahaya yang menerangi kegelapan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُقَدَّمِ بِاْلإِ مَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُظَلَّلِ بِالْغَمَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas pemimpin yang terkemuka
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُبَشِّرِ بِالسَّلاَمَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ َ
Salam sejahtera atas pemberi kabar gembira dengan keselamatan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُشَفَّعِ بِالْقِيَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas Pemberi Syafaat pada hari kiamat


\Qosidah Qod Kafani
هذه القصدة قد كفاني علم ربي

قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِ
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku
فَدُ عَائِي وَابْتِهَالِي شَاهِدٌ لِي بِافْتِقَارِي
Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaanMU)
فَلِهَذَا السِّرِّ أَدْعُو فِي يَسَارِي وَعَسَارِي
Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan KewibawaanMu) aku selalau mohon (padaMu) disaat kemudahan dan kesulitanku
أَنَا عَبْدٌ صَارَفَخْرِي ضِمْنَ فَقْرِي وَاضْطِرَارِي
Aku adalah hamba yang kebangganku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (padaMu)
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptraku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku
يَا إِلَهِي وَمَلِيكِي أَنْتَ تَعْلَم كَيْفَ حَالِي
Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku,Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku
وَبِمَا قَدْ حَلَّ قَلْبِي مِنْهُمُومٍ وَاشْتِغَالِي
Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)
فَتَدَارَكْنِي بِلُطْفٍ مِنْكَ يَا مَولَى الْمَوَالِي
Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja
ياَ كَرِيْمَ الْوَجْهِ غِثْنِي قَبْلَ أَنْ يَفْنَى اصْطِبَارِي
Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya,tolonglah aku,dengan pertolongan yang dating sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku
ياَسَرِ يْعَ الْغَوْثِ غَوْثًا مِنْكَ يُدْرِكْنِي سَرِيعًا
Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan,temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera

يُهْزِمُ الْعُسْرَوَيَأْتِي بْالَّذْي أَرْجُو جَمِيعًا
Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan,dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan
يَاقَرِيْبًا يَامُجِيْبًا يَاعَلِيْمًا يَاسَمِيْعًا
Wahai Yang Maha Dekat,Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan,Wahai Yang Maha Mengetahui,Wahai Yang Maha Mendengar
قَدْ تَحَقَّقْتُ بِعَجْزِي وَخُضُوْعِي وَانْكِسَارِي
Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku,kerendahan dan keluluhanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَلِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala Permohonan dan usahaku
لَمْ أَزَلْ بِالْبَابِ وَاقِفْ فَارْحَمَنْ رَبِّي وُقُوْفِي
Aku masih tetap berdiri di Gerbang Mu,maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu
وَبِوَادِي الْفَضْلِ عَاكِفْ فَأَدِمْ رَبِّي عُكُوفِي
Dan di Lembah Anugerah Kasih SayangMu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini
وَلِحُسْنِ الظَّنِّ لاَزِمَ فَهُوَخِلِّي وَحَلِيْفِي
Maka bersangka baik padaMu adalah hal yang mesti bagiku,sangka baik atasMu adalah pakaianku dan janjiku
وَأَنِيْسِيْ وَجَلِيسِي طُوْلَ لَيْلِي وَنَهَارِي
Dan hal itulah (sangka baik padaMu) yang menjadi penenang hatiku,dan selalu (sangka baik pada Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam
قَدْكَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku
حَاجَةٌ فِي النَّفْسِ يَارَبْ فَاقْضِهَا يَاخَيْرَ قَاضِي
Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah,Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan
وَأَرِحْ سِرِّي وَقَلْبِي مِنْ لَظَاهَا وَالشُّوَاظِ
Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu,kemarahan,kesedihan,kebingungan,dan penyakit penyakit hati)
قِيْ سُرُورٍ وَحُبُوْرٍ وَإِذَامَا كُنْتَ رَاضِي
Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah engkau Ridhoi
فاَلْهَنَا وَالْبَسْطُ حَالِي وَشِعَارِي وَدِثَارِي
Mka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu,dan menjadi lambing kehidupanku dan selubung perhiasanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku


Qosidah Allahu Allahu Rabbi
هذه القصدة الله رَبِّي

الله الله , الله الله , الله الله , الله الله
الله الله , الله رَ بِّي عَوْنِ وَ حَسْبِيْ مَالِي سِـوَاهُ
Allah… Allah… Allah…Allah… Allah…Allah… Allah…Allah…
Allah…Allah… Wahai Yang Maha Mengasuhku, Maha Menolongku, Maha Mencukupi Tiada bagiku Selain –Nya,

يَاسَاقِيَ الْقَوْمَ مِنْ شَذَاهُ الْكُلُّ لمَاَّ سَقَـيْتَ تَاهُو
Wahai Yang Maha Membasahi kaum shalih dengan Semerbak Indah Kelembutan –Nya yang menyeluruh, hinggamembuat mereka tenggelam dalam Keasyikan dan Kelezatan Munajat,

تَاهُوْ ا وَبِالْحُبِّ فِيْكَ فَاهُو وَصَرَّحُو ا فِيْكَ ثُمَّ بَاحُوا
Setelah Mereka tenggelam dalam Asyiknya Kerinduan Pada –Mu, maka terlantunlah kalimat indah dari bibir mereka dan mereka meneriakkan Mutiara Hikmah Indah itu tak henti-hentinya hingga mereka kehabisan suara karena asyiknya,

يَاعَاذِ لِي خَلَّنِى وَ شُرْ بِي فَلَسْتَ تَدْرِى الشَّرَ ا بَ مَاهُو
Wahai yang mendengki padaku biarkan aku bersama regukan asyikku dengan kekasihku, tahukah engkau apakah yang kumaksud dengan regukan kenikmatan ?,

مَا قُلْتُ لِلْقَلْبِ اَيْنَ حِبِّي إِ لاَّ وَ قَـالَ الضَّمِـيْرُ هَـاهُو
Tidaklah kukatakan pada hatiku : “Dimanakah Engkau Wahai Dzat yang Kurindukan ?” , maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan : “INILAH DIA DZAT YANG KAU SERU …” (Allah selalu menjawab panggilan Hamba Nya yang merindukan Nya,

اَحْبَبْتُ مَوْ لاَ إِذَا تَجَلَّى يَقْتَبِسُ الْبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ
Aku merindukan Yang Maha Agung bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan Nya, Maka Bulan Purnama yang terang benderang pun membias indah dari Cahaya Keindahan Nya,
وَ لاَ أُسَمِّيْهِ غَيْرَ أَ نِّي إِذ َغَلَبَ الْوَ قْتِ قُلْتُ يَاهُو

Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil Nama –Nya, maka apabila telah memuncak Gejolak Dahsyatnya Kerinduanku padaNya maka bergeraklah bibirku memanggil Nya : “WAHAI DIA” (“Wahai Dia” yang dimaksud adalah Wahai Dia yang dengan Segala Keindahan Kesempurnaan Nya,
penulis syair tak mampu mengucapkan “Wahai Engkau” karena terlalu Dahsyatnya Kerinduan

Qosidah Yaa Rasulullah
هذه القَصِيدَةْ يَارَسُـوْلُ الله

يَا رَسُوْلَ الله سَلا َمٌ عَلَيْكْ يَارَفِيعَ الشَّانِ وَ الدَّرَ جِ
Wahai Rasulullah (saw) Salam Sejahtera, Wahai Yang Sangat Tinggi Martabat dan Derajatnya.
كُلُّ بَيْتٍ أ َنْتَ سَاكِنُهُ لَيْسَ مُحْتَاجًا اِلىَ السُّرُ جِ
Semua Rumah yang Kau duduki tak lagi membutuhkan Pelita Penerang,

وَمَرِ يْضٍ أَنْتَ عَائِدُ هُ قَدْ أتَى هُ اللّهُ بِالْفَرَ جِ
Semua orang sakit yang kau jenguk, segera diberi Allah Kesembuhan,

وَجْهُكَ الْمَيْمُونِ حُجَّتُنَا يَوْمَا تَأْتِي النَّاسُ بِالْحُجَجِ
Wajahmu yang Indah adalah Harapan kami di hari manusia dihujani pertanyaan,

فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرَ جَزَآء يَامُنِيْرَ الْكَوْنَ بِالْبَلَجِ
Maka semoga Allah membalas Jasamu dengan semulia mulia balas Jasa, Wahai Penerang Alam dengan Cahaya dan Ketenangan,

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفى الطُّهُرِ هُمْ أَمَانُ اْلاَرْضِى فَالدَّ كِرِ
Ahlul Bait Mushthafa yang suci, merekalah pengaman Bumi maka fahamilah
,
شُبِّهُوْا بِاْلأَنْجُمِ الزُّهُرِ مِثْلَمَا قَدْ جَاءَ فِى السُّنَنِ
Bagaikan Bintang bintang Gemerlap yang harum sebagaimana yang telah dikabarkan,

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْ كَتِهِمْ وَاهْدِنَا الْحُسْنى بِحُرْ مَتِهِمْ
Wahai Rabbi maka Berilah kami Manfaat dengan Keberkahan mereka, dan Tunjukilah kami kepada Kemuliaan Demi Kehormatan mereka,

وَ أَمِتْنَا فِى طَرِ يْقَتِهِمْ وَ مُعَافَةٍ مِنَ الْفِتَنِ
Dan Wafatkanlah kami dalam Thariqat mereka, dan terlindungi dari fitnah keduniawian,



Qosidah Yaa Habibi
هذه القَصِيدَةْ يَاحبيبى

يَاحَبِيْبِى كَيْفَ اَشْقى وَ اُضَامْ
وَ فُؤَادِى قَدْ بَدَى بَادِى الظَّلا َمْ
فَتَحَنَّنْ وَامْحُ عَنِّى مَابَدَا
كُلُّ نُوْرٍ مِنْ ثَنَا خَيْرِاْلاَنَامْ
مَالِى حِبِّى اِنْ يـَغِيْبْ عَنْ نَاظِرِى
تَرَكَ الْقَوْل مَالَدَ يْهِ مُسْتَهَامْ
كُلُّ حُسْنٍ فِى الْوَرى يَبْدُوْ لَنَا
مِنْ جَمَالِ الْمُصْطَفى دَاعِى السَّلا َم


Qosidah Hayyazal Aswaqo
هذه القَصِيدَةْ هيج الاشواق

هَيَّجَ اْ لاَ شْوَ ا قَ و َالشَّجَنَا
مُنْشِدٌ غَنـَّى فَاَ طْرَ بَنَا
تَسْلُبُ ا ْلاَ لْبَابَ نَفْحَتُهُ
كَمْ سَبَى قَلْبًا وَ كَمْ فَتَنَا
يَا سُقَـاة َالرّ َاحْ اَ يْنَ خَمْرَ تُكُمْ
حِلَقَ ا ْلاَ حْبَابِ مَوْ عِدُ نَا
اِنْ طَوَ تْنَا عَنْكُمْ غَيْرُ
فَشَرَ ابُ الْقَوْ مِ يُنْعِشُنَا



Qosidah Rodhina Yaa bani Zahra
هـذه القصـدة ر ضينا يابنى الز هر ا


رَ ضِيْنَا يَابَنِى الزَّ هْرَ ا رَ ضِيْنَا الله الله
بِحُبٍّ فِيْكُمُوْ ا يُرْ ضِيْ نَبِيْنَا
رَ ضِيْنَا بِالنبَِّي لَنَا إِ مَامًا
وَ أ َنْتُمْ آ لُهُ وَ بِكُمْ رَ ضِيْنَا
عَنِ السِّبْطِ الْحُسَيْن هذَا أ َخُوْ هُ
وَ حَيْدَ رَ ثُمَّ زَ يْنَ الْعَابِدِ يْنَ
وَ زَ يْنَبُ مَنْ لَهَا فَضْلٌ سَمِي
سُلا َ لَةَ أ َحْمَدٍ فِى الطَّيِّبيْنَ
وَ اُمُّكِ بِضْعَةُ الْمُحْتَارِطه
مُحَبَّبَةً اِلَى الْهَا دِ يْ نَبِيْنَا
وَ جَاءَ حَدِ يْثَهُ يُتْلى جِهَارً ا
لَقَدْ سَادَ تْ نِسَاءَ الْعَا لَمِيْنَ
وَ حَانَ الْمُصْطَفى يَحْنُوْ عَلَيْهَا
حُنُوَّ مَوَ دَّ ةٍ عَطْفًا وَ لِيْنَ




Qosidah Yaa Nabiyan Min Qidam
هـذه القصـدة يانبيا من قدم


يَا نَبِيًا مِنْ قِدَ مْ قَدْ جَلى عَنـَّا الظَّلَمْ
وَحَبَانَابِا لْهُدَى وَاسْتَـقَامَ فَحَـكَمْ
صَفْوَةَ الرَّبِّ الْجَلِيْلْ اَ نْتَ طَهَّرْتَ الْحَرَ مْ
يَاسِرَاجًا قَدْاَنَارْ وَاَتَانَا بِالْحِـكَمْ
جِئْتَ اَنْقَذْتَ اْلاَنَامْ وَرَ فَعْتَ لِلْهِمَمْ
يَا اَ بَا الزَّ هْرَ اءِ يَا خَيْرَ عُـرْ بٍ وَ عَجَمْ
كُنْ لَنَاعَوْ نًـا اِذَا اِسْتَشْفَعَتْ فِيْكَ ا ْلاُ مَمْ
رِ فْقَتِىْ صَلُّوْ اعَلىَ مَنْ عَلاَ فَوْ قَ الْمَلا َ
لِتَنَالَ ا ْلاَ مَلْ مِنْ إِلهٍ ذِ ىْ كَرَ مْ




Qosidah Fii Hawa
هـذه القصـدة في هوى

فِي هَوى خَيْرِالْعِبَادْ شُغِفَ الْقَلْبُ وَ هَامْ
فَهَنِيـْئًا لِفُـؤَ ادٍ نَالَ مِنْ طه الْمَرَ مْ
أَنَافِيْ مَدْحِ مُحَمَّدٍ مُغْرَ مٌ وَاللّـهُ يَشْهَدْ
أ َنَا فِيْ أَوْ صَافِهِ قَدْ بَتَّ صَوْ بًا مُسْتَهَامْ



Qosidah Yaa abaz zahro
هذه الـقـصدة ياابا الز هر اء

يَااَبَاالزَّهْرَاءْ يَااَبَا الْفُـقَرَاءْ دَارِ كْ بِفَضْلٍ يَاسَيِّدَ الشُّـفَعَاءْ
اُعْطِيْتَ فَضْلاً لاَ يُنَاحُ لِمُرْسَلٍ وَاللهُ يُعْطِى الْفَضْلَ كَيْفَ يَشَاءْ
وَاصِفَ اْلاَقْصَى اَتَيْتَ بِوَصْفِهِ وَ كَأَنـَّكَ ارْسَاهُ وَالْبَنـَّاءْ
وَبِهِ تَـوَسَّـلَ ادَمٌ مِنْ ذَ نْبِه ِ وَتَشَفَّعَ بِجَنَابِـهِ حَوَّاءْ
شَرُفَ الْمَقَامُ بِهِ وَزَمْزَمُ وَالصَّفَا وَمِنَى وَبـَيْتُ اللهِ وَالْبَطْحَـاءْ





Qosidah Dauuni dauuni
هذه الـقـصدة دعوني دعوني

دَ عُوْ نِي دَ عُـوْ نِي أُنَاجِي حَبِيْبِي
وَلاَ تَعْذُ لُوْنِي فَعَذْ لِي حَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يَا حَمَامْ
وَخُذْعَنْ شُجُوْ نِي دُرُوْ سَ الْغَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يا حَمَامْ
سَكَرْتُ بِخَمْرِ الْهَوَى وَ الْغَرَامْ
وَ مَنْ كَانَ مِثْلِي مُعَنّى مُضَنّى
بِحُبِّ النَّبِيِّ لمَا ذَايُلا َمْ
لاَ مُوْ نِي لاَ مُوْ نِي بِحُبِّكْ رَ مُوْ نِي
يَاقُـرَّةْ عُيُوْنِي عَلَيْكَ السَّلا َمْ
فُؤَ ادِ ي لِنَحْوِ الْمَدِ يْنَةِ هَامْ
وَ قَلْبِي تَوَ لَّعْ بِخَيْرِا ْلأَ نَا مْ
أَنَايَاابْنَ رَ ا مَةْ حُرِ مْتُ الْمَنَامْ
وَ زَ ادَ نِي سِقَا مًاغَرَ ا مُكْ تُسَامْ


Qosidah Qolbi Yunadi Yaa Rabb
هذه الـقـصدة قلبى ينادى

قَلْبِىْ يُنَادِيْ يَارَبِّ صَاحَ يَاهَـادِيْ يَارَبِّ
اَنْتَ عَوْنِى اَنْتَ حِصْنِى اَنْتَ غَوْثِىْ اَنْتَ اَمْنِىْ
لَسْتُ اَرْجُوْغَيْرَأَنـِّىْ فِى الْقِيَامَةِ تَعْفُوْ عَنِّىْ
فَفِى الْقِيَامَةِاَرْجُوالسَّلاَمَ وَفِى الْخِتَامَةْ جَنَّاتُ عَدْنِ


Qosidah Aktsir Ukhoyya
هذه الـقـصدة اكثر اخى

اَكْثِرْ اُخَىَّ مِنَ الصَّلوةِ عَلَى الْحَبِيبْ
فَاِنَّهَا نُوْرٌ ، نُوْرٌ يُضِيْئُ بِنُوْرِهِ
وَاَدِمْ صَلاَ تَكَ فِى خُشُوْعٍ عَلاَّهَا
تَكُنِ الْوَسِيْلَةَ كَىْ تَفُوْزَ بِقُرْبِهِ
وَاضِبْ بِاِخْلاَ صٍ وَطُوْلِيْتَ شَوْقِى
لِتَكُوْنَ اَقْرَبَ مَا يَكُوْنُ لِقَلْبِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ
اِنْ رُمْتَ اَنْ تَحْيَا وَقَلْبُكَ آمِرٌ
بِالنُوْرِصَلِّ عَلَى النَّبِى وَالِهِ
اَوْشِئْتَ يَغْمُرُكَ الزَّمَانُ بِصَفْوِهِ
فَاجْعَلْ مِنَ الصَّلَوَاتِ غُرَّةَ يَوْمِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ


Qosidah Innal Habibal Mushthofa
هذه الـقـصدة ان الحبيب المصطفى

اِنَّ الْحَبِيْبَ الْمُصْطَفى ذُوْرَ أْفَةٍ وَذُوْ وَفَا
وَذِكْرُهُ فِيْهِ الشِّـفَا اِذَا تَمَادَى بِالْعِلَلْ
نِلْنَا بِهِ طُوْلَ الْمَـدى نَصْرًا عَلى كُلِّ الْعِدى
يَسُـرُّ نَا اَنْ يُفْتَدى بِالرُّوْحِ مِنَّا وَالْمُقَلْ
طَارَتْ لَهُ اَرْوَاحُنَا دَامَتْ بِهِ اَفْرَا حُنَا
زَالَتْ بِهِ اَتْرَا حُنَا فَهُوَ الرَّجَاءُ وَاْلاَمَلْ
اَوْرَدْتَ رَبِّى نِعَمًا عَدَّ نُجُوْمٍ فِى السَّمَا
اَحْسِنْ اِلهِى كَرَمًا خِتَامَنَا عِنْدَ اْلاَجَلْ


Qosidah Sidnan Nabiy
هذه الـقـصدة سِدْنَاالنـَّبِى

سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِيْدِي مُحَمَّدْ آمِنْ قُطْبِ حَبِيْبِ النَّبِى
اَحْمَدُكَ اللّهُمَّ حَمْدًا مُسْتَمِرْ عَدَّعَطَايَاكَ الَّتِى لاَ تَنْحَصِرْ
مُصَلِّيًا عَلى خِتَامِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ الْهُدَاةِ اْلأَ تْقِيَاءِ
لاَ فَخْرَ لِلْبِنْتِ بِمَلْبَسٍ وَمَا بِهِ تَحَلَّتْ مِنْ حُلَّىًّ اِنَّمَا
فَخْرَالْفَتَاةِ بِالْعُلُوْمِ وَاْلأَدَبِ لاَبِالْجَمَالِ وَالْحَرِيْرِ وَالذَّهَبِ


Qosidah Yaa Izzana
هذه الـقـصدة يَاعِزَّنَا

حَيَتْهُ يَوْمَ الْغَارِ حَمَامَةْ وَالْعَنْكَبُوْتُ تِلْكَ عَلاَمَـةْ
وَوَ قَتْهُ يَوْمَ الْحَرِّ غَمَامَةْ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
فَهُوَ الَّذِى نَشْتَاقُ اِلَيْهِ وَالْجِذْعُ اَنَّ وَحَنَّ اِلَيْهِ
وَعَطَاؤُنَا مِنْ فَيْضِ يَدَيْهِ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى قَدْ عَمَّ نَدَاهُ سُبْحَانَ مَنْ بِالنُّوْرِ حَبَاهُ
فَلَعَلَّنَا بِالْعَيْنِ نَرَاهُ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى مِنْ فَوْقِ سَمَاهَا قَدْخَاطَبَ الرَّحْمنَ شَفَاهَا
اِذْ يَغْشَ السَّدْرَةَ مَايَغْشَاهَا يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
نُوْرَ الْهُدَى يس وَ طه اَزْكَى الْوَرَى لِلْخَالِقِ جَاهَا
صَلُّوْ ا عَلى مَنْ عَبَدَ اللهَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
مُوْسَى بِهِ قَدْ سَمِعَ الصَّوْتَ عِيْسَى بِهِ قَدْ اَحْيا الْمَوْتى
يَاعَاشِقًا لِلْهَادِى سَـمَوْتَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه


Qosidah Ummi
هذه الـقـصدة اُمِّـى

اُمِّى يَالَحْنًا اَعْشَقَـهُ وَنَشِـيْدًا دَوْمًا اَنْشُدُهُ
فِى كُلِّ مَكَانٍ اَذْ كُرُهُ وَ اَظَلُّ اَظَلُّ اُرَدِّدُهُ
اُمِّى يَارُوْحِى وَحَيَاتِى يَابَهْجَةَ نَفْسِى وَ مُنَاتِى
اُنْسِِى فِى الْحَاضِرِ وَالآتِى
اَللهُ تَعَالى اَوْصَانِى فِى السِّرِّ وَلَوْ فِى اْلاِعْلاَ نِ
بِالْبِرِّ لَكِ وَاْلاِحْسَانِ
اِسْمُكِ مَنْقُوْشٌ فِى قَلْبِى حُبُّكِ يَهْدِنِى فِى دَرْبِى
وَدُعَائِى يَحْفَظُكِ َربِّى


Qosidah Busyro Lana
هذه الـقـصدة بُشـْرَى لَنَا
بُشْرَى لَنَا نِلْنَا الْمُنى زَالَ الْعَنى وَفَـاالْهَنَا
وَالدَّهْرُ اَنْجَزَ وَعْدَهُ وَالْبِشْرُ اَضْحى مُعْلَنَا
يَانَفْسُ طِيْبِى بِاللِّقَا يَاعَيْنُ قَرِّىْ اَعْيُنَا
هذَا جَمَالُ الْمُصْطَفى اَنْوَارُهُ لاَحَتْ لَنَا
يَاطَيْبَةُ مَاذَا نَقُوْلُ وَفِيْكِ قَدْحَلَّ الرَّسُولْ
وَكُلُّنَا نَرْجُو الْوُصُولْ لِمُحَمَّدٍ نَبِيِّنَا
يَارَوْضَةَ الْهَادِى الشَّفِيعْ وَصَـاحِبَيْهِ وَالْبَقِيعْ
اُكْتُبْ لَنَا نَحْنُ الْجَمِيعْ زِيَارَةً لِحَبِيْبِنَا
حَيْثُ اْلاَمَانِى رَوْضُهَا وَظَلَّ حُلْوَ الْمُجْتَنى
وَبِالْحَبِيْبِ الْمُصْطَفى صَفَا وَطَابَ عَيْشُنَا
جَاءَالصَّفَا زَالَ الْجَفَا اَلْيَوْمَ عِيْدُ الْمُصْطَفى
مَنْ قَدْ تَسَامى شَرَفَـا وَاللهُ اَعْطَاهُ الْمُنى
يَافَوْزَنَا يَاسَعْدَنَا مَنْ نَالَ حَظًّا مِثْلَنَا
نَحْظى بِنُوْرِ الْمُصْطَفى فِى صُبْحِنَا وَمَسَائِنَا
صَلِّ وَسَلِّمْ يَاسَلاَمْ عَلَى النَّبِى مَاحِى الظَّلاَمْ
وَاْلالِ وَالصَّحْبِ الْكِرَامْ مَااُنْشِدَتْ بُشْرَى لَنَا


Qosidah Yaa Sayyidi Khudz Biyadi
هذه الـقـصدة يَاسَيِّدِىْ يَارَسُوْلَ اللهِ خُذْبِيَدِى ا

يَاسَـيِّدِىْ يَارَ سُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِىْ
مَالِىْ سِوَ اكَ وَ لاَ اَلْو ِىْ عَلى اَحَدِ
فَاَنْتَ نُوْرُ الْهُد فِىْ كُلِّ كَائِنَةٍ
وَ اَنْتَ سِرُّ النَّدى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِىْ
الله الله الله الله
وَ اَنْتَ حَقًّا غِيَاثُ الْخَلْقِ اَجْمَعِنَا
وَ اَنْتَ هَادِى الْوَر ى لِلّهِ ذِى السَّدَدِ
يَا مَنْ يَقُوْمُ مَقَامَ الْحَمْدِ مُنْفَر ِدًا
لِلْوَ احِدِ الْفَرْ دِ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَلِدِ
يَا مَنْ تَفَجَّرَ تِ اْلا َنْهَارُ نَا بِعَةً
مِنْ اُصْبُعَيْهِ فَرَ وَ ى الْجَيْشَ بِالْمَدَدِ
الله الله الله الله
اِنِّى اِذَا سَامَنِى ضَيْمٌ يُرَ وِّعُـنِىْ
اَقُوْلُ يَاسَيِّدَ السَّـادَ اتِ يَاسَـنَدِىْ
كُنْ لِىْ شَفِيْـعًا اِلَى الرَّ حْمنِ مِنْ زَ للَِىْ
وَ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَا لا َ كَانَ فِى الْحَلَدِ
وَ انْظُرْ بِعَيْنِ الرِّ ضَالِىْ د َئِمًـا اَبَدًا
وَ اسْتُرْ بِفَضْلِكَ تَقْصِيْرِ ىْ مَدَ ى اْلاَمـَدِ
اِنِّى تَوَ سَّلْتُ بِالْمُخْتَارِ اَشْرَ فِ مَنْ
رَ قَى السَّموَ اتِ سِرِّ الْوَ احِدِ اْلاَحَـدِ
الله الله الله الله
عَلَيْهِ اَزْ كَى صَلا َةٍ لَمْ تَزَ لْ اَبَدًا
مَعَ السَّـلا َمِ بِلاَ حَصْرٍ وَ لاَ عَـدَدِ
الله الله الله يَاالله


Qosidah Shalatullahi dzil Karomi
هذه الـقـصدة صلاة الله ذى الْكرم

صَلاَة ُاللهِ ذِى الْكَرَمِ عَلَى الْمُخْتَارِ بِالْقِدَمِ
مُحَمَّدْ صَاحِبُ الْحَرَمِ نَبِيْنَا مُصْطَفَى الْعَلَمِ
اِمَـامِ اْلاَنْبِيَاءِ الْكُلِّ شَرِيْفِ الْفَرْعِ وَاْلاَصْلِ
حَمِيْدِ الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ جَمِيْلِ الْخَلْقِ وَالشِّيَمِ
وَرَبُّ الْحُسْنِ كَمَّلَهُ وَ بِاْلاَنْوَارِ جَمَّلَهُ
وَشَرَّفَهُ وَفَضَّلَهُ عَلَى اْلاَ كْوَانِ كُلِّهِمِ
حَبِيْبِىْ اِنـِّنىْ هَائِمٌ وَلَكَ يَامُصْطَفى خَادِمِ
وَرَبِّىْ فِى الْفُؤَادِ عَالِمٌ وَقَلْبِىْ فِيْكَ ذُوْهِمَمِ
جَمَالُ الْوَجْهِ هَيَّمَنِىْ وَنُوْرُ الْحَدِّ تَيَمَّنِىْ
حَوْلُ الْعَيْنِ اَحْرَمَنِىْ اَمِيْنُ نَوْمِ وَالظُّلَمِ
تَجُوْد يَاسَيِّدِ وَارْحَمْ مُتَيَّمْ فِي هَوَاكْ مُغَرَمْ
فَاَنْتَ سَيِّدُ اْلأَ كْرَامْ عَلِيُّ الْقَدْرِ وَالْهِمَمِ
وَحُبُّكَ سَادَةْ فِى وَجَلِ وَصِلْ يَامُصْطَفى وُدِّ
وَلاَ تَقْصَ وَفَى أَهْلِى مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْحَرَمِ
مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْمَسْعى وَفِيْهَا قُرْبَةً مَسْعى
وَلِلْبَيْتِ الْعَتِيْقِ اُدْعى حَظى فِى اَرْضِى مِنْ قَدْمِ


Qosidah Bi Rasulillah Wal Badawi
هذه الـقـصدة بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْـبَدَوِىْ

بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْبَدَوِىْ وَرِجَالٍ مِنْ بَنِى عَلَوِىْ
سَلَكُوْافِى الْمَنْهَجِ النَّبَوِىْ بِرَسُوْلِ اللـهِ وَالْبَدَوِىْ
رَبِّ اِنِّى قَدْ مَدَدْتُ يَدِىْ مِنْكَ اَرْجُوْ فَائِضَى الْمَدَدِ
فَاَغِثْنِى اَنْتَ مُعْتَمَدِىْ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
قُمْتُ بِاْلاَعْتَابِ مُعـْتَرِفًا لِعَظِيْمِ الذَّنْبِ مُقْتَرِفًا
مِنْ بِحَارِالْفَضْلِ مُغْتَرِفًـا بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
جُوْدُكَ الْمَأْلُوْفُ اَطْمَعَنِىْ وَاِلى رَجْـوَاكَ اَرْجَعَنِىْ
رَبِّ فَاذْهِبْ مَايُرَوَّعُنِىْ بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
بَاسِطٌ كَفِّىْ وَلِىْ أَمَلٌ فِيْكَ لكِنْ لَيْسَ لِىْ عَمَلٌ
اِعْتِقَارِ جِئْتُ اَبْتَهِلُ بِرَسُـوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
لَيْسَ لِىْ وَجْهٌ اُقَدِّ مُهُ غَيْرَ طه اَنْتَ تُكْرِمُهُ
جُدْبِفَقْدٍ اَنْتَ تَعْلَمُهُ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
صَلَوَاتُ اللهِ ذِى الْكَرَمِ تَتَغَشّى صَفْوَةَ اْلاُمَمِ
مَاسَرى رَكْبٌ اِلَى الْحَرَمِ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
وَعَلى الِ النَّبِى الْكُرَمَاءْ وَعَلى اَصْحَابِهِ الْحُكَمَاءْ
وَعَلى اَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءْ بِرَسُـوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ


Qosidah Yaa Thoybah
هذه الـقـصدة يَاطَيْبَةْ




يَاطَيْبَةْ يَاطَيْبَةْ يَاذَاوَالْعَيَانَااشْتَغْنَالِكْ
وَ الْهَوى نَدَانَا وَ الْهَوى نَدَانَا
سَيِّدِىْ يَا أَبَابَكْرٍ  حُبُّكُمْ فِى الْقِيَامِ ذُخْرِىْ
يَاعُمَرْ إِغْضِيْهِ بِعُمْرِىْ  وَكَذَا سَيِّدِىْ عُثْمَانَ
صَاحِبَ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَةْ  وَذَوِى الْبَهْجَةِ السَّنِيَّةْ
وَ لَهُ الرُّتْبَةُ الْعَلِيَّةْ  مَنْ إِلَيْهِ بَابُ الرَّيَّانَ
يَاعَلِى ابْنِ أَبِى طَالِبْ  مِنْكُمُ الْمَصْدَرِ الْمَوَاهِبْ
هَلْ تُرَىْ هَلْ أُرَىْ لِحَاجِبْ  عِنْدَ كُمْ أَفْضَلُ الغِلْمَانَ
أَسْيَدَالْحَسَنْ وَالْحُسَيْنِ  إِلَى النَّبِيْ قُـرَّةُ عَيْنِىْ
وَيَا شَبَابَ الْجَنَتَيْنِ  جَدُّكُمْ صَاحِبُ الْفُرْقَانَ
وَصَلا َةُ اللّـهِ تَعَالَىْ  عَلىَ مَنْ كَلَّمَ الْغَزَالَةْ
وَاْلآلِ أَصْحَابِ الْكَـمَالَ  وَاْلأَصْحَابِ مَنْ عَالَوْشَانَـا

Qosidah Sholawatullahi Taghsya
هذه الـقـصدة صَلَوَاتُ الله تَغْـشى

صَلَـوَاتُ اللهِ تَغْشى أَشْرَفَ الرُّسْلِ اْلأَطَائِبْ
وَ تَعُمُّ الآلَ جَمْعًـا مَابَدَا نُوْرُ الْكَوَاكِبْ
اَقْبَلَ السَّعْدُ عَلَيْنَا وَالْهَنَا مِنْ كُلِّ جَانِبْ
فَلَنَا الْبُشْرى بِسَـعْدٍ جَاءَنَا مِنْ خَيْرِ وَاهِبْ
يَاجَمَالاً قَدْ تَجَلَّى بِالْمَشَارِقْ وَالْمَغَارِبْ
مَرْحَبًا أَهْلاً وَسَهْلاً بِكَ يَاخَيْرَ الْحَبَائِبْ
مَرْحَبً أَهْلاً بِشَمْسٍ خَفِيَتْ فِيْهَا الْكَوَاكِبْ
يَاشَرِ يْفَ اْلأَصْلِ لُذْنَا بِكَ فِى كُلِّ النَّوَائِبْ
أَنْتَ مَلْجَا كُلِّعَارِضٍ أَنْتَ مَأْوَى كُلِّ تَائِبْ
مِنْ قَصَيٍّ وَ لُؤَ ىٍّ بَاذِخِ الْمَجْدِ ابْنِ غَالِبْ
وَاعْتَلى مَجْدُكَ فَخْرًا فِى رَفِيْعَاتِ الْمَرَاتِبْ
لاَ بَرِحْـنَا فِى سُرُوْرٍ بِكَ يَاعَالِى الْمَنَاقِبْ
فَلَكَمْ يَوْمَ وُجُوْدِكَ ظَهَرَتْ فِيْنَا الْعَجَـائِبْ
بَشَّـرَ تْنَا بِالْعَطَايَا وَاْلأَ مَانِىْ وَالرَّغَائِبْ
قَدْ شَـرِبْنَا مِنْ صَفَانَا بِكَ مِنْ أَحْلَى الْمَشَارِبْ
فَلِرَبِّ الْحَمْـدُ حَمْدًا جَلَّ أَنْ يُحْصِـيْهِ حَاسِبْ
وَ لَهُ الشُّكْرُ عَلَي مَا قَدْ حَبَانَا مِنْ مَوَاهِبْ





Qosidah Muhammadun (Burdah)
هذه القَصيدَ ة محُـَمَّدٌ بُرْ دَة


مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
مُحَمَّدٌ خيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
مُحَمَّدٌ بَاسِطُ الْمَعْرُ وفِ جَامِعُهُ
مُحَمَّدٌ صَاحِبُ اْ لإِ حْسَانِ وَ الْكَرَ مِ
مُحَمَّدٌ تَاجُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
مُحَمَّدٌ صَادِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
مُحَمَّدٌ ثَابِتُ الْمِثَاقِ حَافِظُهُ
مُحَمَّدٌ طَيِّبُ اْ لأَ خْلا َقِ وَ الْشِّيَمِ
مُحَمَّدٌ رُوِ يَتْ بِالنُّورِ طِيْنَتُهُ
مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَ لْ نُو رً مِنَ الْقِدَمِ
مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْلِ ذُوْ شَرَ فٍ
مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
مُحَمَّدٌ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ مِنْ مُضَر ٍ
مُحَمَّـدٌ خَيْرُ رُ سْلِ اللهِ كُلِهِمِ
مُحَمَّدٌ دِ يْنُهُ حَقٌّ نَدِيْنُ بِهِ
مُحَمَّدٌ مُجْمِلاً حَقًّا عَلَى عَلَمِ
مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَوْحٌ ِلأَ نْفُسِنَا
مُحَمَّدٌ شُكْرُ هُ فَرْضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ






Qosidah Ajib Daiyal Maula
هذه القَصيدَ ة اجب داعى المولى
أَقِمْ شَاهِدَ التَّقْصِيْرِ مِنْكَ مَعَ الضُّعْـفِ
عَسى وَاسِعُ اْلأَ لْطَافِ يُدْرِكُ بِاللُّطْفِ
وَقِفْ فِى مَقَامِ الذُّلِّ وَقْفَةَ نَادِمٍ
فَمَاقَدْ مَضى فِى الْعُمْرِ مِنْ غَفْلَةٍ يَكْفِىْ
أَجِـبْ دَاعِىَ الْمَوْلَى فَهذَا كِـتَابُهُ
يُنَادِيْكَ فَاسْرِعْ بِاْلإِجَابَةِ وَاسْـتَعْفِ
أَمَـاانَ لِلْعَاصِىْ الرُّجُـوْ عُ لِرَبـِهِ
أَلَمْ يَدْرِ أَنَّ الذَّنْبَ يُكْتَبُ فِى الصُّحُفِ
رُوَيْدًا أَخَاالْعِصْـيَانِ إِنَّكَ قَـادِمٌ
عَلَى اللهِ وَهُـوَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تُخْفِى
أَفِقْ وَانْتَبِهْ فَالْخَطْبُ صَعْبٌ وَأَمْرُهُ
مَرِيْرٌ وَشَـأْنٌ الذَّنْبِ يُوْقِعُ فِى الْحَـتْفِ
ظَلَمْتَ وَمَا إِلاَّ لِنَفْسِـكَ يَافَتى
ظَلَمْتَ وَظَلْمُ النَّفْسِ مِنْ أَقْبَخِ الْوَصْـفِ
تَمَادَيْتَ حَتَّى زَ لَّكَ الرُّشْدُ فَانْتَبِهْ
وَسَلْ غَافِرَ الزَّلاَتِ يُدْرِكُ بِالْعَطْفِ
أَيَا مَنْ بِقَيْدِ الجَهْلِ أَضْحى مُكَـبَّلاً
أَلَمْ تَدْرِ أَنَّ الْجَهْـلَ يُلْجِى إِلَى الْخَسْفِ
إِلَى الْعِلْمِ فَاهْرَعْ وَاتَّخِـذْ لَكَ مَسْلَكًا
مِنَ الرُّشْدِ يَهْدِى بَعْدَ ذَلِكَ لِلْكَـشْفِ
وَلاَ تَكُ ِممَّنْ قَيَّدَتْهُ حُظُوْ طُهُ
فَيَعْبُدَ رَبَّ الْعَـالَمِيْنَ عَلَي حَـرْفِ
نَصَحْتُكَ فَاسْمَعْنِى وَقَابِلِ نَصِيْحَتِى
بِصِدْقٍ فَإِنِّى قَدْ دَعَوْ تُكَ لِلْعُرْفِ
وَلَسْـتُ بِنُصْحِى قَاصِدًا غَيْرَ عَاكِفٍ
عَلَى الذَّنْبِ مِثْلِى وَصْفُهُ فِى الْعَمى وَصْفِى
بُلِيْتُ بِكَسْبِ الذَّنـْبِ وَاْلإِثْمِ عَامِدًا
عَسَى غَافِـرُ الزَّلاَّتِ مِنْ ذَاالْبَلاَ يَشْفِى

Qosidah Allahu Allahu Yaa Allahu
هذه القَصيدَ ة الله الله وَالصَّـلاَةُ عَلَى الْمُخْـتَارْ


الله الله يَااللهx وَالصَّلاَةُ عَلَى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَةْ
لِى بِرَجْـوَاكَ يَامَوْلاَىْ عِلْقَةْ قَوِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَشُفْ لِى يَارَبِّ نِيَةْ
وَأَنْتَ يَارَبَّنَا تَعْلَمْ بِمَا فِى الطَّوِيَّةْ
 قَدَكْ دَارِىْ بِمَا فِى الظَّاهِرِ وَالْخَفِيَّةْ
وَاِنْ عَصَيْنَا وَسِرْنَا فِى الطَّرِيْقِ الْعَكِيَّةْ
 فَإِنَّ لَكَ جُودْ يَغْفِرْ ذَنْبَنَا وَالْخَطِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَكُلَّ مِنَّكْ يَبْغَى عَطِيَّةْ
 يَااللهْ أُسْلُكْ بِنَا نَهْجَ الطَّرِيْقِ السَّوِيَّةْ
فِى طَرِيْقِ النَّبِىْ وَالسَّادَةِ الْعَلَوِيَّةْ
 يَامُجِيْبَ اسْتَجِبْ وَاعْجَلْ بِشَرْبَةْ هَنِيَّةْ
وَاَصْلِحْ أَعْمَالَنَا يَارَبَّنَا وَالطَّوِيَّةْ
 وَاكْفِنَا رَبَّنَا شَرَّالْهَوى وَالدَّنِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْتَ أَهْلَ وِدَّكْ لِلْعَطَايَا السَّنِيَّةْ
 إِدْعَنَا مِثْلَهُمْ نَعْرِفْ حُقُوْقَ الْمَعِيَّةْ
فِى كَفَلْهُمْ وَمَعْهُمْ فِى الْجِنَانِ الْعَلِيَّةْ
 عِنْدَ طهَ النَّبِى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَّةْ
بَخْتَنَا بِالنَّبِى هُوْ كَنْزُنَا وَالْخَبِيَّةْ
 لِى تَعَكَّتْ تَجِىْ فِى الْحَالْ مِنُّهْ بَتِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْنَاهُ لِلْبَلْوى يُزِيْلُ الْبَلِيَّةْ
 وَأَلْفَ صَلُّوْا عَلَيْهِ إِنُّهْ إِمَامِ السَّرِيَّةْ




Qosidah Rabbi Kholaq Thohaa
هذه القَصيدَ ة رَبِّي خَلَقْ طه


رَبِّي خَلَقْ طه مِنْ نُورْ فِيهْ اِحْتِرَامْ
نَادَاهُ أَقْبِلْ يَامُخْتَارْ أَنْتَ اْلأَمِينْ
لَمَّاارْتَقَى الْبَيْتَ الْمَعْمُورْ صَلّى إِمَامْ
وَقَدْ دَنَا مِنْ رَبِّهِ الْبَاهِي الْجَلِيلْ
إِنْ رُمْتَ أَنْ تَحْظى بِالْحُورْ يَوْمَ الزِّحَامْ
صَلِّى عَلَى بَاهِي اْلأَنْوَارْ عَيْنِ الْيَقِينْ ُ




Qosidah Sholawat Badar
هذه الـقَــصيدَة الـصَّلَـوَتُ الْـبـَدْرِيــَّةْ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ



Qosidah Waqtus sahar
هذه القَصيدَ ة وقت السحر

وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Waktu larut malam adalah saat termuliakannya keadaan orang orang suci, dan pada waktu itu pula semakin pemurah Sang Maha Mulia dengan anugerah untuk mereka yg menepati janji untuk mengunjungi Nya (shalat malam),
كَمْ مِنْ سَقِيْمٍ بِهَذَا الْوَقْتِ نَالَ الشِّفَا
وَكَمْ بِهِ اِتَّصَلْ مِنْ عَبْدٍ بِالْمُصْطَفَى
Berapa banyak orang orang yg dimurkai dan ditimpa musibah yg diwaktu larut malam itu (mereka bermunajat pada Nya) maka mereka mendapatkan kesejukan dan pencabutan atas musibahnya, dan berapa banyak banyak pula para hamba yg termuliakan dengan terhubung hatinya dengan sang Nabi saw,
وَقَابَلَتْهُ الْمَوِاهِبْ ظَاهِرًا وَالْخَفَا
وَنَازَلَتْهُ لَطَائِفْ خَيْرِ مَنْ لَطَفَا
Maka ia disambut dengan anugerah anugerah yg terlihat dan yg tersembunyi (permasalahan dunia dan akhiratnya), dan turunlah untuknya kasih sayang dan kelembutan kelembutan dari yg sangat Indah kelembutan Nya.
عَنِ الْمَسَاوِي وَكُلِّ الذَّنْبِ فَضْلاً عَفَى
وَبَارِقِ الْفَضْلِ وَاْلإِ حْسَانِ لُهْ رَفْرَفَا
dari kehinaan kehinaan dan setiap dosa, anugerah maaf Nya pun melimpah, dan pijaran cahaya kemuliaan dan keluhuran untuknya terus bercahaya indah,
وَحَسْبُهُ جُوْدُ مَوْلاَنَا الْعَلِي وَكَفَى
وَهَاهُنَا الْقَوْلَ يَا أهْلَ الْفَهُمْ قَدْ وَقَفَا
Maka cukuplah kedermawanan Tuhan kita Yang Maha Tinggi dan Maha Mencukupi segenap hamba Nya, dan sampai disinilah wahai yang memahami, terhenti ucapan dan kata kata..
مَنْ ذَايُعَبِّرْ عَنِ الْغَوْثِ إِذَا وَكَفَا
ياَرَبِّ زِدْنَا عَطَايَا يَارَبِّ زِدْ تُحَفَا
Siapakah pula yg mampu menggambarkan kemegahan curahan hujan rahmat Nya bila sedang melimpah.., wahai Tuhan tambahkan bagi kami pemberian pemberian, wahai Tuhan kami tambahkanlah sesuatu yg berharga,
وَاعْطِفْ عَلَيْنَا فَإِنَّكَ خَيْرَ مَنْ عَطَفَا
وَاعْلِي لَنَا فِي رِحَابِ الْعِزّ ِبِكْ غُرَفَا
Maka berlemah lembutlah pada kami, sungguh engkau sebaik baik yg berlemah lembut, dan limpahkanlah kemuliaan bagi kami dengan sambutan kemegahan kamar kamar istana Mu,
وَصَلِّ دَأْبًا عَلَى أحْمَدُ وَالِهَ الشُّرَفَا
وَالصَّحْبِ أَهْلِ الْهُدَى وَمَنْ بِهِمْ إِقْتَفَا
Dan limpahkanlah shalawat selalu atas Nabi Muhammad saw dan keluarganya yg mulia, beserta para sahabatnya dan para pembawa petunjuk dan semua yg mengikuti jejak mereka,
وَالْحَمْدُ اللهِ رَبِّي حَسْبُنَا وَكَفَى
Dan segala puji bagi Allah Tuhanku, Yang Maha Melindungi kami dengan kecukupan.



Qosidah Bi Fathimah
هذه القصيدة السيدة فاطمة الذهراء رضي الله عنها
ج

بِفَاطِمَةْ قَدْ صَفَا حَاِلي وَ نِلْتُ الْمَرَ امْ
بِضْعَةْ مُحَمَّدْ حَبِيْبُ اللهِ خَيْرُا لأَ نَامْ
Dengan Fathimah telah tersucikan keadaanku dan kudapatkan segala cita-cita luhurku,
Sebahagian tubuh Muhammad Habibullah SAW sebaik-baik manusia.
أَعْلَى لَهَا الله ُقَدْرً ا فِي اْلعُلا َوَ الْمَقَامْ
نِعْمَ الْبَتُوْ لِ الرَّ ضِيَّةْ نُوْرٌ كُلِّ الظُّلا َمْ
Allah telah mengagungkan derajat Fathimah dengan Keluhuran dan Maqam Mulia Kesucian yang tersuci dalam Samudra Keridhaan Ilahi, Cahaya segala Kegelapan.
أُمُّ الْحَسَنْ وَ الْحُسِين أَهْلُ الْمَرَ قِي الْعِظَا مْ
لَهُمْ عَطَايَا مِنَ الْمَوْ لَى كِبَارْ جُسَامْ
Ibu Hasan dan Husein pemilik maqam puncak kemuliaan,
Atas mereka limpahan Anugerah dari Sang Pencipta Pemilik Anugerah terbesar.

هُمْ سَادَ ةُ أَهْلُ الْجِنَانِ الْعَالِيَّةْ يَاغُلا َمْ
مَنْ حُبُّهُمْ صَدَ قْ بَا يَسْكُنْ بِدَ ارِ السَّلا َمْ
Merekalah pembesar ahli surga yang luhur wahai anak,
Maka yang mencintai mereka dengan kesungguhan akan menghuni surga Darussalam.
وَ مَنْ تَعَلَّقْ بِهِمْ يَظْفَرْ بِنَيْلِ الْمَرَ امْ
أَكرَ مْتِ يَا بِضْعَةْ أَحْمَدْ فَانْعِمِي بِالتَّمَامْ
Dan yang berpegang dengan mereka akan beruntung mendapatkan cita-citanya,
Mulialah engkau wahai sebahagian tubuh yang terpuji (Al Hamid) maka limpahilah kami kemuliaan.
وَ امْنَحِيْ عَبْدَ كُمْ فِي الْقُرْ بِ أَعْلَى وَ سَامْ
نَقُو مُ بِحَمْلِ الرَّ يَاتِ الْهُدَ أَحْسَنْ قِيَامْ
Perhatikanlah dengan lembut budakmu ini, dengan kedekatan sebagai anugerah agung,
Agar kami tegak memegang Panji Dakwah Al Hamid dengan tegak sempurna.

تَعُمُّ دَ عْوَ تَةُ فِي ا لأ َ كْوَ انِ كُلَّ الأَ نَامْ
نَلْبَسُ خَلْعِ إِرْثُ مَا يَصِفْ سَنَاهَاكَلا َمْ
Hingga tersebar dakwahnya di seluruh dunia kepada seluruh manusia,
Hingga kami memakai baju Warisanmu yang bercahaya terang benderang tak tersifatkan oleh kalimat.
يَانُوْ رُ قَلْبِيْ وَ يَا أُمِّيْ عَلَيْكِ السَّلا َمْ
فِيْ كُلِّ حَالٍ وَ شَأْنٍ كُلِّ لَحْظَةٍدَ وَامْ
Wahai cahaya hatiku, wahai ibuku kuucapkan salam,
Setiap waktu, kejap dan saat dengan abadi.
عَلَيْكِ صَلَّى ِإ لهِيْ مَعَ أَبِيْكِ الإِ مَامْ
ِ إِ مَامْ كُلِّ الْوَ رَى فِي كُلِّ خَاصٍّ وَ عَامْ
Atasmu limpahan shalawat Tuhanku, juga atas Ayahmu Sang Imam,
Pemuka semua pemuka dari semua golongan khusus dan awam.
الشَّا فِعُ الْمُبْتَغِ يَوْ مُ اللِّقَاءِ وَ الزِّ حَامْ
يَوْ مُ الْمَلا َئِكْ تُنَادِ يْ جَمْعُ كُلَّ الأَ نَامْ
Pemilik Syafa’at idaman dan tujuan di Hari Pertemuan dan Perkumpulan,
Hari para malaikat berseru pada seluruh manusia.
غُضُّوْ ا أَبْصَارَ كُمْ تَمُرُّ بِنْتِ النَّبِيِّ بِالسَّلا َمْ
وَ نَكِّسُوْ ارُ ؤُ وْ سَكُمْ مَاأَعْظَمَهُ وَالله ُمَقَامْ
Tundukkan pandangan kalian untuk lewatnya Putri Nabi dengan Salam Sejahtera …..!
Tundukkan kepala kalian…, Maqam yang alangkah Agungnya Demi Allah.
أتََذْ كُرِ يْنِي مَعَكِ أَعْبُرْ وَ مَنْ لَهُ ذِ مَامْ
حَاشَاكِ يَا أُمُّنَا تَنْسِيْنَ هَذَاالْغُلا َمْ
Apakah mengingatkan saat itu untuk masuk dan lewati shirath bersamamu dan bersama mereka yang termuliakan,
Alangkah sedih dan tak mungkin ….. wahai Ibu kami, Engkau lupakan anakmu ini.
مَحْسُوبِكُمْ يَرْتَجِيْهِ مِنْكُمْ بِهِ الإِ هْتِمَامْ
أَ نْتُمْ مَرَ امُهْ وَمَقْصُوْ دُهُ وَ نِعْمَ الْمَرَامْ
Bocah kesayanganmu mengharapkan kasih sayang dan perhatian ini,
Engkaulah cita-cita dan maksud, dan semulia-mulia cita-cita.
يَا بِنْتَ طهَ فُؤَادِ يْ فِيْ مَحَبَّتِكِ هَامْ
وَاللهِ أَ نْتُمْ مُرَادِ يْ فِي الدُّ نَاوَالْقِيَامْ
Wahai Putri Tha Haa, sanubariku bergejolak dalam mahabbah padamu,
Demi Allah, Engkau maksudku di dunia dan di hari kebangkitan.
وَمَاأَنَا ِإ لاَّ بِكُمْ يَاسَادَ تِيْ يَاكِرَامْ
عَلَيْكِ مَعَ وَ الِدْكِ أَذْ كَي الصَّلا َةُ وَالسَّلا َمْ
Dan aku ini hanyalah karenamu Wahai Pembesarku, Wahai Imam mulia,
Atasmu bersama ayahmu sesuci-suci shalawat dan salam.
وَأَهْلُ الْكِسَاءْوَ اهْلِ بَيْتِهِ عَالِيِيْنَ الْمَقَامْ
وَالصَّحْبِ أَجْمَعْ وَ مَنْ عَلَى هُدَ اهُ اسْتَقَامْ
Dan atas Ahlul Kisa serta Ahlul Baitnya para maqam yang luhur,
Dan para Shahabat semua dan seluruh yang teguh dengan petunjuknya.




Qosidah Muhammadun
هذه القصيدة موالاي ( محمد)

مَوْلاَيَ صَلِيْ وَ سَلِّمْ دَا ئِمًا أَبَدًا
Wahai Tuhanku limpahkan shalawat dan salam selalu dan abadi,

عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِهِمِ
atas Kekasih Mu sebaik-baik ciptaan seluruhnya

مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
Muhammad SAW semulia-mulia manusia dari segala bangsa,


مُحَمَّدٌ خَيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
Muhammad SAW sebaik-baik makhluk yang berjalan (menginjak bumi)

مُحَمَّدٌ تَا جُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
Muhammad Saw mahkota para rasul dan pemuka mereka,


مُحَمَّدٌ صَا دِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
Muhammad SAW selalu jujur dalam ucapan dan perkataanya (ucapannya adalah Al Hadits,perkataanya adala Al Qur’an)

مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْ لِ ذُوْ شَرَ فٍ
Muhammad SAW adalah hakim yang sangat adil dan pemilik kemuliaan,


مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
Muhammad SAW adalah sumber kenikmatan hidup dan sumber hikmah

مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَ وْ ح ٌ ِلأَ نْفُسِنَا
Muhammad SAW dengan mengingatkannya menenangkan hati kami,

مُحَمَّدٌ شُكْرُهُ فَرْ ضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ
Muhammad SAW yang menyukurinya wajib bagi umat


مُحَمَّدٌ ذِ يْنَة ُ الدُّ ْنيَا وَ بَهْجَتُهَا
Muhammad SAW penghias bumi dan kemegahannya
,
مُحَمَّدٌ كَا شِفُ الْغُمَّاتِ وَ الظُّلَمِ
Muhammad SAW pelebur bencana dan kegelapan
مُحَمَّدٌ ضَاحِك ٌ لِلضَّيْفِ مُكْرِ ُم ُه
Muhammad SAW selalu tersenyum pada para tamunya dan memuliakan mereka,
مُحَمَّدٌ جَارُ هُ وَ الله ِ لَمْ يُضَمِ
Muhammad SAW yang dekat padanya demi Allah takkan disia-siakan

مُحَمَّدٌ يَوْ مَ بَعْثِ النَّاس ِ شَا فِعُنَا
Muhammad SAW pada hari bangkitnya seluruh manusia pemberi kami syafaat
,
مُحَمَّدٌ نُوْ رُ هُ الْهَدِى مِنَ لظُّلَمِ
Muhammad SAW cahanya merupakan petunjuk dari kegelapan



Qosidah Allah Allahu Shofat Lii
هذه القصيدة اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ


اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ
اللّهُ اللّه يا اللّهُ وَ نِعْمَ الْوَ الِي وَالِيهَا
صَفَتْ لِي حُمَيَّا خِلِّيْ وَ أُسْقِيْتُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ أَقْبَلْ وَ ثَنَّى ُيمْلِيْ عَلَيَّ الَّذِيْ يُعْلِيْهَا
وَ مَنْ ذَا شَرِ بْهَا مِثْلِيْ أَ نَا قَبْلُ لاَ يُصْفِيْهَا
أَنَا قَبْلُ قَبْلِ الْقَبْلِيْ وَ يُدِ يْتُ عَلَى هَالِيْهَا
أَنَا أُعْطِيْتُ كُلَّ الْفَضْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ وَ الِيْهَا
أَنَا الْمُجْتَبَى بَيْنَ أَهْلِيْ وَ شُفِعْتُ فِي عَاصِيْهَا
أَنَا أَعْذِلْ أُنَادِي وَ لِيْ أَ نَا شَيْخُهَا قَاضِيْهَا
أَنَا شَيْخُ أَهْلِ الْوَصْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ بَارِ يْهَا
أَنَا حَتْفُ أَهْلِ الْعَدْلِ وَ نَارَ اْلجَحِيْمِ أُطْفِيْهَا
و َسَيْفِيْ وَدِرْ عِي َمجْلِيْ أُعَاقِبْ عَلَى تَالِيْهَا
فَمَنْ كَانَ يُنْكِرْ فِعْلِي يُجَرِّ بْ وَ أَنَا حَامِيْهَا
أَنَا بَاذُ هَا وَ الشُّهْبِ أَنَا لِلْمَثَانِيْ أُقْرِ يْهَا
وَ عَيْنُ اْلحَقِيْقَةْ عَيْنِيْ وَ أَشْرَ بُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
فَقَدْ طَابَ فِيْهَا أَصْلِيْ أَنَا لِلْفُرُ وْ عِ أُغْذِ يْهَا
وَ رَ اقَتْ حُمَيَّا قُرْ بِيْ وَ إِ نِّي لَهَا سَا قِيْهَا
وَ ا فَلَتْ شُمُوْ سُ الْكُلِّ وَ هَا شَمْسُنَا ضَا حِيْهَا
أَنَا عَرْ شُهَا وَ الْكُرْشِيْ أَنَا لِلسَّمَا بَانِيْهَا
شُفْ أَهْلَ الْكِسَا بِالْفَضْلِ وَ جِبْرِ يْلُ لِي رَ اوِ يْهَا
فَهذِهْ رِ سَالَةْ تُنْبِيْ بِنَصِّ الْقُرْ آنْ أُتْلِيْهَا
وَ اَشْكُرْ لِنِعْمَةْ رَ بِّي وَ لكِنْ لاَ أُحْصِيْهَا
وَ بَثَّيْتُ مِنْهَا وَ هْبِيْ عَلَى مَنْ تَبِعْنِيْ فِيْهَا
وَ اخْتِمْ بِخَيْرِ الرُّ سْلِ نَبِيِّ الْهُـدَ ى هَادِيْهَا


Ya Allah biha
هذه القصيدة يا اللّه بها

يَا اللّه بِهَا يَا اللّه بِهَا يَا الله بِهَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةْ
لِي عَشْرَ ةٌ أُطْفِي بِهِمْ نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةْ
اَلْمُصْطَفى وَ الْمُرْ تَضَى وَ ابْنا هُمَا وَ فَاطِمَةْ
وَ خَدِ يْجَةُ الْكُبْرَى الَّتِي هِيَ لِلْمَعَالِى عَالِمَةْ
وَ بِعَائِشَةْ ذَاتِ الْجَمَالْ أُمِّ الْكَمَالِ الْعَالِمَةْ
وَ بِنْتُ عِمْرَ انْ أُمِّ عِيْ سى لَمْ تَزَ لْ لِي رَاحِمَةْ
وَ بِآسِيَةْ مَنْ أَصْبَحَتْ مِنْ كُلِّ هَوْ لٍ سَالِمَةْ
وَ بِحَقِّ جِبْرِ يْلِ اْلأَ مِينْ عَلَى الصَّحَائـِفِ تَامَّةْ
هُمْ خِيْرَ تِي وَ ذَخِيْرَ تِي فِى الْحَشْرِ يَوْمِ الطَّامَّةْ
وَ كَذَاكَ فِي الدُّ نْيَا إِذَا دَهَتِ الْخُطُوْ بُ الْقَاسِمَةْ
وَ بِحَقِّهِمْ يا ذَا الْجَلاَ لْ وَ بِالصَّلا َةِ الدَّائِمَةْ
اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِينْ مِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَ مَّةْ
وَ مِنَ الْعِدَى وَ مِنَ الرَّ دَى وَ مِنَ الْمَصَائِبِ عَامَّةْ
وَ عَلَيْهِمُوا يَا رَ بـَّنَا مِنْكَ السَّلاَمُ الدَّ ئِمَةْ
ثُمَّ صَّلا َةُ عَلَى الَّذِي خَصَّصْتَهُ بِمُكَالَمَةْ



Qosidah Qodis Ta Antuka
هذه القَصدَة الحَبيب عَبْدُ الله بن عَلوي الحَدَّاد

قَدِ اسْتَعَنْتُكَ رَ بِّي عَلَى مُدَ ا وَاةِ قَلْبِى
وَحَلِّ عُقْدَةَ كَرْ بِي فَانْطُرْإِلَىالْغَمِّ يَنْجَالْ
Sungguh aku telah memohon pertolongan Mu Wahai Penciptaku untuk mengobati penyakit hatiku dan melepaskan ikatan ikatan kesulitanku, maka lihatlah dan pandanglah dengan kasih sayang Mu kepada kegelisahanku yang berkobar.

يَارَبِّ يَاخَيْرَ كَا فِي اُحْلُلْ عَلَيْنَا الْعَوَافِي
فَلَيْسَ شَيْء ثَمَّ خَافِِي عَلَيْكَ تَفْصِيْل وَإِجْمَالْ
Wahai Penciptaku, Wahai sebaik-baik yang mencukupi hamba-Nya limpahkanlah atas kami kesembuhan-kesembuhan (kesembuhan hati dan jasmani) hingga tidak tersisa sedikitpun, atas-Mu lah segala perincian dan ringkasan masalah.

يَارَبِّ عَبْدُ كَ بِبَا بِكَ يَخْشَى أَلِيْمَ عَذَا بِكَ
وَيَرْ تَجِي لِثَوَا بِكَ وَغَوْثُ رَحْمَتِكَ هَطَّالْ
Wahai Pencipta hamba-Mu tegak di pintu-Mu, merisaukan pedihnya siksa dan sangat mengharapkan ganjaran dan derasnya Rahmat-Mu yang sangat lebat.

وَقَدْ أَتَا كَ بِعُذْ رِهِ وَبِا نْكِسَا رِهِ وَفَقْرِهِ
فاهْذِ مْ بِيُسْرِك عُسْرِهِ بِمَحْضِ جُوْدِك وَالإ فضالِ
Dan hamba-Mu telah dating kepada-Mu dengan kehinaan dan segala kelemahan dan dengan hati yang hancur dan dengan kemiskinannya. Maka musnahkanlah dengan kemudahan-Mu segala kesulitannya dengan limpahan kemurahan-Mu dan anugrah-Mu yang agung.

وَامْنُنْ عَلَيْهِ بِتَوْبَةٍ تَغْشِلْهُ مِنْ كُلِّ حَوْبَةٍ
وَاعْصِمْهُ مِنْ شَرِّأَوْبَةٍ لِكُلِّ مَا عَنْهُ قَدْ حَالْ
Dan anugerahkanlah kepadanya taubat dengan siraman yang memandikannya dari setiap kotoran. Dan lindungilah ia dari keburukan tempat kembali, dari apa yang telah menimpanya dari segala kehinaan.


فَأَ نْتَ مَوْلَىالْمَوَالِي اَلْمُنْفَرِدُ بِا لْكَمَا لِ
وَبِالْعُلاَ وَالتَّعَالِي عَلَوْتَ عَنْ ضَرْبِ اْلأَمْثَالْ
Maka Engkau adalah raja dari para raja yang tunggal dalam kesempurnaan. Dan dengan segala ketinggian dan keluhuran maka engkau telah teragungkan dari segala yang dicontohkan atas-Mu.

جُوْدُكَ وَفَضْلُكَ وَبِرُّكَ يُرْجىوَبَطْشُكَ وَقَهْرُكَ
يُخْشَى وَذِكْرُكَ وَشُكْرُكَ لاَزِمُ وَحَمْدُكَ وَاْلإِجْلاَ لْ
Kemurahan-Mu, Anugerah-Mu dan kasih sayang-Mu sangat diharapkan, dan kemurkaan-Mu serta kemarah-Mu sangat dirisaukan, maka mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu merupakan kewajiban demikian pula pujian kepada-Mu dan pengagungan atas-Mu.

يَا رَبِّ أَنْتَ نَصِيْرِيْ فَلَقِّنِيْ كُلَّ خَيْرِيْ
وَاجْعَلْ جِنَانَكَ مَصِيْرِيْ وَاخْتِمِ بِاْلإِ يْمَانِ اْلاجَالِ
Wahai pencipta, Engkau adalah penolongku maka pertemukanlah aku kepada setiap perlakuan baikku, jadikanlah surga-Mu sebagai tempat kembaliku dan jadikanlah akhir hidupku dengan keimanan.

وَصَلِّ فِي كُلِّ حَالَةٍ عَلَىمُزِيْلِ الضَّلاَ لَةِ
مَنْ كَلْمَتْهُ الْغَزَالَةَ مُحَمَّدِ اهَادِيِ الدَّالِ
Dan shalawat pada setiap keadaan-Nya ats penghapus segala kebhatilan (SAW) yang telah berbicara kepada seekor kijang, Muhammad pemberi hidayah dan petunjuk.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ شُكْرًا عَلَىنِعَمِ مِنْهُ تَتْرًى
نَحْمَدُهُ سِرًّا وَجَهْرًا وَبِالْغَدَايَاوَاْلأَصَالِ
Dan segala puji bagi Allah dan syukur atas ni’mat-ni’mat-Nya yang berlimpah, kami memuji-Nya dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan pada pagi dan sore.




Yaa Sayyidiy
هذه القَصدَة يَاسَـيِّدِي

يَاسَـيِّدِي يَارَسُـوْلَ اللّه يَامَنْ لَـهُ الْجَـاهُ عِـنْدَ اللّه
اِنَّ الْمُسِيْـئِـيْنَ قَدْ جَاءُوك للذَّ نْبِ يَسْـتَـغْفـِرُوْنَ اللّه
يَاسَـيِّدَ الرُّ سُلْ هَـادِيـْنَا هَـيَّا بِـغَـارَهْ إِلَـيْنَا اْلآنْ
ياهِمَّةَ السَّـادَاتِ اْلأَقْـطَابْ مَـعَادِنَ الصِّـدْقِ وَالسِّـرّْ
نَادِ الْمُـهَاجِرْ صَـفِيَّ اللّه ذَاكَ ابـْنَ عِيْسَى اباالسَّادَاتْ
ثُـمَّ الْمُـقَـدَّمْ وَلِيَّ اللّه غَـوْثَ الْوَرَى قُدْوَةَ الْقَادَاتْ
ثُـمَّ الْوَ جِـيْهَ لدِ يْنَ الله سَـقَّـافَـنَا خَارِقَ الْعَادَاتْ
السَّـيِّـدَ الْكَـامِلَ اْلأَوَّابْ الْعَـيْدَرُوسْ مُظْـهِرَ الْقُـطْرِ
قُوْمُوا بِنَا وَاكْشِـفُوا عَـنَّا يَاسَـادَتـِي هـذِهِ اْلأَسْوَى
وَاحْمُوا مَدِيـْنَتْكُـمُ الْغَـنَّا مِنْ جُمْلَةِ الشَّـرِّ وَالْبَـلْوَى
أَهْلِ الْحَسَبْ وَالنَّسَبِ اْلأُسْنى وَالْعِـلْمِ وَالْحِـلْمِ وَالتَّقْوى
بِجَـدِّ كُـمْ تَـنْجَــابُ سُحْبُ الْبَـلِيَّاتِ وَالضُّـرِّ