Tuesday, February 17, 2009

laporan ilmu ukur tanah

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pengukuran
Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu Geodesi. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain pengukuran mendatar dan pengukuran tegak lurus. Pengukuran mendatar untuk mendapatkan hubungan titik yang diukur diatas permukaan bumi, sedangkan pengukuran tegak lurus untuk mendapatkan hubungan tegak antara titik-titik yang diukur.
Untuk pengukuran luas dapat dilakukan dengan cara poligon, yang menggunakan alat ukur Theodolit. Poligon adalah serangkaian garis saling berurutan yang panjang arahnya telah ditentukan di lapangan. Ada dua cara pengukuran poligon, yaitu Poligon Tertutup dan Poligon Terbuka. Pada praktikum ini metode yang digunakan adalah metode pengukuran metode tertutup. Poligon tertutup adalah garis-garis yang dibentuk kembali ke titik awal, sehingga membentuk segi banyak ( tertutup secara matematis dan grafis).
Setelah pengukuran dilakukan dan didapatkan hasilnya, untuk menggambarkan detail dan garis kontur daerah tersebut, maka dapat diwujudkan atau dibuat dalam peta. Peta tersebut dinamakan peta situasi atsu peta teknis dan biasanya dalam skala 1: 500 dan 1:1000, yang merupakan penggambaran dari dalam satu poligon atai lebih.

Informasi yang dapat diperoleh dari suatu peta dapat dibedakan atas :
" Informasi Kuantitatif adalah informasi yang berkaitan dengan besaran-besaran angka seperti : azimut, jarak, koordinat, sudut, tinggi titik dan lain-lain.
" Informasi Kualitatif adalah informasi yang berhubungan dengan gambar-gambar detail peta. Detail peta ini dibedakan atas :
o Detail alamiah, antara lain : Rawa, laut, Sungai, Hutan, Dan lain-lain.
o Detail buatan manusia, antara lain : Jalan, Jembatan, Saluran, Bangunan, dan lain-lain.
Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang m,empunyai ketinggian yang sama adalah garis kontur. Garis kontut tersebut adalah garis khayal dengan harga ketinggian bulat, dan interval kontur yang berdekatan. Keguanan peta situasi, antara lain :
a. Sebagai peta dasar untuk perancanaan-perencanaan proyek sipil, antara lain : saluran irigasi, jalan raya, tata ruang pemukiman dan lain-lain.
b. Untuk mengetahui daerah genangan air, contohnya dalam proyek bendungan dan lain-lain.

1.2 Tujuan Pengukuran
1.2.1 Tujuan pengukuran waterpass
Untuk menentukan ketinggian titik-titik poligon yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi vertikal titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap.
1.2.2 Tujuan pengukuran poligon
Untuk membuat kerangka dasar horizontal (koordinat X dan Y tiap-tiap titik kerangka dasar) pada sekitar lokasi yang akan dipetakan. Kerangka dasar horizontal ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi horizontal titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap.
1.2.3 Tujuan pengukuran detail situasi
Untuk mendapatkan data-data detail situasi lapangan yang akan dipetakan dan untuk pengeplotan detail situasi lapangan pada peta.










II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metoda Pengukuran Waterpass
Berdasarkan konstruksinya alat ukurwaterpass dibagi menjadi dua:
A. Alat ukur otomatis: dimana garis bidik selalu mendatar.
B. Alat ukur tidak otomatis.
Syarat yang harus dipenuhi oleh alat ukur waterpass:
A. Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
B. Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu.
C. Garis mendatar diafragma harus tegak lurus pada sumbu kesatu.
Propil memanjang diukur dengan cara waterpass memanjang, dimana pada waktu pengukuran propil memanjang alat diletakan diantara kedua titik polygon yang telah diketahui tingginya dengan maksud pengukuran yang lebih teliti dibandingkan alat diletakan diatas titk-titik polygon karena harus mengurangi tinggi alat, pengukuran secara ini hasilnya lebih kasar.
Dalam pengukuran propil melintang alat diarahkan pada jalur-jalur melintang tegak lurus terhadap propil memanjang dan membuat sudut yang sama besar dihadapan kedua titik polygon.

2.2 Metode Pengukuran Poligon
Ada beberapa cara pengukuran titik kontrol pemetaan ini, namun karena
metode yang paling sederhana dan paling populer adalah metode poligon, maka dalam pengukuran poligon ini, data yang diperlukan adalah sudut, jarak, dan azimut antara titik kontrol yang berurutan. Untuk Pembahasan lebih lanjut maka dipelajari lagi mengenai poligon. Sedangkan untuk memperoleh harga titik kontrol tinggi, dapat dikerjakan dengan metode waterpassing atau metode trigonometris.

2.3 Metode Pengukuran Titik Detail
Pengukuran disini menggunakan metode pengukuran posisi horizontal, yang dimaksudkan adalah untuk menentukan posisi suatu titik terhadap suatu titik kontrol berdasarkan ukuran, jarak, dan arahnya. Metode ini pun terdiri dari beberapa macam, namun yang paling umum digunakan adalah :
a. Metode Koordinat
Metode ini mengukur sudut QPA dan jarak dPA dari titik kontrol P.
b. Metode Pemotongan
Dalam metode ini posisi titik A ditentukan dengan :
" Mengukur azimut PA dari titik P dan mengukur azimut QA dari titik QP dan Q adalah titik kontrol peta.
" Mengukur sudut QPA dari titik P & mengukur sudut PQA dari titik Q.
" Mengukur jarak dPA dari titik P dan Q.
Dalam pengukuran posisi horizontal ini, besaran jarak diperoleh secara optis berdasarkan rumus : D =d Cos2 Sh atau = d Sin2 Sz dimana :
D = jarak datar bb = benang bawah
D = 100 (ba - bb) Sh = sudut heling
Ba = benang atas Sz = sudut azimut
Untuk menghitung ketinggian suatu titik P1 dan P2 digunakan rumus :
H2 = H1 + ?H1-2 - fh
Dimana :
H2 = tinggi titik di P2
H1 = tinggi titik di P1
?H1-2 = beda tinggi antara P1 dan P2
Fh = koresi tinggi titik
Sedangkan beda tinggnya (?H) diperoleh dari rumus :
?H= 0,5 * D * sin (2SV) + ta - tp - bt
Dimana : sv = sudut vertikal tp = tinggi patok
ta = tinggi alat bt = benang tengah
Setelah azimut dan jarak terhadap titik acuan didapat maka dilakukan perhitungan koordinat dengan rumus :
X 2 = X 1 + ?H 1-2 + fx
Y 2 = Y 2 + ?H 1-2 + fy

Dimana : X 2 : koordinat X dititik 2
X 1 + ? X 1-2 : koordinat sementara
Fx : faktor koreksi X
Y 2 : koordinat Y dititk 2
Y 1 + ? Y 1-2 : koordinat sementara
Fy : faktor koreksi

























III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Rambu Ukur
Pada umumnya rambu ukur yang digunakan berukuran 3 meter dan dibuat dari alumunium yang dilengkapi dengan sepatu tembaga pada kedua ujungnya. Untuk mengukur jarak-jarak jauh digunakan dua rambu ukur untuk mengukur tinggi titik-titik yang telah ditentukan,dengan cara meletakan rambu ukur yang pertama tepat diatas tanda dan kemudian pada garis arah yang diukur. Rambu yang kedua diletakan diatas tanda yang kedua pada garis arahnya. Selanjutnya pada rambu pertama diletakan diatas tanda ketiga dan garis arahnya,rambu kedua kedua diletakan pada rambu keempat dan seterusnya.

3.1.2. Cat Warna (Merah)
Cat digunakan untuk memberi tanda, sebagai ganti patok kayu dalam pengukuran. Cat yang digunakan berwarna merah.

3.1.3. Payung
Payung digunakan untuk melindungi alat ukur theodolit dari sinar matahari,terutama untuk melindungi lensa,karena bila lensa terlalu lama terkena sinar matahari maka lensa tersebut akan memuai,sehingga pengukuran tidak dilakukan dengan cermat.

3.1.4 Theodolit
Alat ini berfungsi untuk pengukuran sehingga didapat sudut-sudut mendatar dan tegak. Selain itu juga kita dapat membaca rambu sehingga dapat diketahui beda ketinggian titik-titik yang diukur. PAda waktu theodolit digunakan untuk melakukan pengukuran, bagian-bagian theodolit harus berada dalam keadaan baik, diantaranya :
a. Sumbu kesatu harus tegak lurus mendatar
b. Sumbu kedua harus mendatar
c. Garis bidik harus tegak lurus pada sumbu kedua
d. Kesalahan indeks pada skala lingkaran tegak = 0

3.1.5 Statif
Pada waktu pengukuran, alat ukur theodolit diletakkan di statif atau kaki tiga yang terbuat dari logam yang bagian atasnya ditahan oleh kepala statif. Bagian bawah dari theodolit dipasang diatas kepala statif dengan bantuan mur dan dikencangkan.

3.1.6 Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur jarak titik-titik yang diukur. Selain itu juga untuk mengukur tinggi patok dan alat theodolit. Meteran yang digunakan hádala meteran lapangan yang panjangnya ± 60 meter, karena jarak yang diukur jauh.

3.1.7 Pita Ukur
Pita ukur Sangay memadai untuk pengukuran secara teliti, pada umumnya lebar ban 13mm. Pita baja terbuat dalam 10m, 20m, 30m, 50m. Pita ukur dibuat dari stilon yang mempunyai pembacaan mm.

3.1.8 Alat-alat lain
" Alat tulis
" Karet penghapus
" Kalkulator, untuk pengecekan
" Kompas, penunjuk arah

3.2 Prosedur Pengukuran
3.2.1 Prosedur Pengukuran Waterpass
Alat-alat yang digunakan
a. Pesawat waterpass
b. Statip
c. Besi dengan diameter kecil
d. Bak ukur/rambu
e. Payung
Pelaksanaa Pengukuran :
1. Letakan statip kira-kira di tengah-tengah titik dalan 3m untuk pengukuran tinggi, kemudian pasang waterpass dan atur nivo kontaknya agar posisi pesawat benar-benar datar.
2. Letakan bak ukur diatas titik 4 dan 3, dan arahkan pesawat ke titik 4 dan 3.
3. Baca dan catat bacaan benang atas (ba), benang tengah (bt), dan benang bawah (bb).
4. Pindahkan waterpass ke titik diantara titik 3 dan 2, 2 dan 1, serta 1 dan 4. Khusus untuk jarak yang agak jauh yaitu jarak antara titik 3 dan 1, serta antara 1 dan 4 dibatasi menjadi 2 seksi yaitu 3-TP1, TP1-4, dan 4-TP2,TP2-1.
5. Arahkan pesawat ke titik antara tersebut.
6. Baca dan catat bacaan benang atas, benang bawah, dan benang bawah.
7. Lakukan pengukuran pulang dengan langkah yang sama (seperti langkah 1 s/d 6). Dimulai dari tengah-tengah antara titik 1 dan TP2 hingga titik 2 dan 1

3.2.2 Prosedur pengukuran Poligon
Alat-alat yang digunakan pada pengukuran :
" Alat ukur theodolit 1 buah
" Rambu ukur 2 buah
" Materan 1 buah
" Cat warna merah 1 buah
" Formular pengukuran dan alat tulisnya
" Payung
Pelaksanaa Pengukuran :
a. Memberi tanda berupa cat yang berwarna merah pada daerah yang dianggap penting seperti pojok gedung dan as jalan.
b. Mendirikan theodolit di titik pertama
c. Membuat satu sumbu vertical dengan cara menempatkan sentring optis diatas tanda cat
d. Membuat sudut horizontal 0º dan mengarahkannya kearah patok sebelumnya
e. Mendirikan rambu ukur dititik detail yang penting
f. Mengarahkan teropong ke rambu tersebut catat pembacaan benang atas, benang tengah, dan benang bawah pada formulir
g. Menyetimbangkan nivo indeks vertical, lalu baca sudut vertical dan horizontal
h. Mengarahkan teropong ketitik detail yang lain, lakukan hal yang sama sampai seluruh detail yang didapat dari patok pertama diperoleh datanya
i. Memindahkan theodolit ketitik B dan ulangi langkah diatas sampai tanda n

3.2.2 Prosedur Pengukuran Titik Detail
Alat-alat yang digunakan :
" Theodolit
" Meteran
" Patok Kayu
" Rambu Ukur
" Payung
Pelaksanaan Pengukuran :
a. Memasang patok pada daerah yang dianggap penting seperti pojok gedung
b. Mendirikan theodolit pertama
c. Membuat sumbu satu vertikal dengan cara menempatkan sentring optis tepat diatas paku patok
d. Membuat sudut horizontal 0?? dan mengarah ke arah patok sebelumnya
e. Mendirikan rambu ukur di titik detail yang penting
f. Mengarahkan teropong ke rambu tersebut lalu catat benang atas, benang tengah, dan benang bawah
g. Menyetimbangkan nivo indeks vertikal, lalu baca sudut vertikal dan horizontal
h. Mengarahkan teropong ke titik detail yang didapat dari patok pertama yang telah diperoleh datanya
i. Memindahkan theodolit ke titik B dan ulangi langkah diatas sampai patok N.




3.3 Data Hasil Pengukuran
3.3.1 Data Pengukuran Waterpass
Nomor Titik Pengukuran Pergi Jarak (D) m Pengukuran Pulang Tinggi
Titik (meter)
100m
Belakang Muka Belakang Muka
BA BA BA BA
BT BT BT BT
BB BB BB BB
1 1.09 1.428 4.98
1.387 1.048
0.965 1.304 1.262 0.924
0.84 1.18 1.14 0.801
2 0.872 1.571 28.8
1.575 0.886
0.806 1.497 1.5 0.812
0.732 1.423 1.428 0.738
3 0.943 1.498 39.5
1.498 0.942
0.855 1.388 1.387 0.855
0.768 1.278 1.277 0.766

3.3.2 Data Pengukuran Poligon
Dari hasil Pengukuran poligon didapatkan data :
Nomor Tinggi (m) Benang(m) Sudut
STA Tgt Alat Patok BA BT BB H.biasa H.L biasa Azimut Vertikal
P1 P4 1,4 0 1,21 0,918 0,698 0 00'00" 180 09'06" 62 05'26" 90 28'27"
P2 1,4 1,698 1,439 1,153 96 45'09" 90 35'16"
P2 P1 1,38 0 1,547 1,264 0,982 0 00'00" 180 02'36" 89 57'45"
P3 1,38 1,613 1,383 1,160 87 49'51" 90 04'35"
P3 P2 1,42 0 0,939 0,718 0,489 0 00'00" 180 04'11" 90 43'32"
P4 1,42 1,301 1,012 0,743 89 46'21" 90 05'32"
P4 P3 1,47 0 2,109 1,827 1,54 0 00'00" 179 38'23" 89 51'55"
P1 1,47 1,33 1,085 0,86 91 32'52" 90 25'50"






3.3.3 Data Pengukuran Titik Detail
Nomor
Tinggi (m)
benang (m)

Sudut

STA Target Alat Patok BA BT BB Horizontal Vertikal
1 A 1.4 0 1.6 1.468 1.364 358033'37'' 89036'24''
B 0 1.168 1.083 1.01 343006'21'' 90013'46''
C 0 1.501 1.44 1.38 307029'28'' 90013'53''

2 D 1.38 0 1.33 1.21 1.089 346021'48'' 90008'13''
E 0 1.297 1.117 1.083 331032'46'' 90021'36''
F 0 1.156 1.008 0.894 310024'22'' 90004'07''
G 0 1.185 1.04 0.91 301051'19'' 90004'29''

3 H 1.42 0 1.662 1.525 1.383 317058'01'' 88055'30''
I 0 1.88 1.76 1.627 297003'10'' 88055'29''
J 0 1.727 1.617 1.5 281052'55'' 88055'28''

4 K 1.47 0 1.387 1.329 1.265 336013'49'' 90049'54''
L 0 1.395 1.345 1.301 301051'05'' 90050'02''
M 0 1.587 1.489 1.39 274039'01'' 90001'05''

3.4 Perhitungan
Langkah-langkah perhitungan :
A. Langkah perhitungan waterpass
Untuk mencari tinggi dengan rumus:
ba + bb = 2bt
Dimana:
ba = batas atas t = tinggi batas tengah
bb = batas bawah

Untuk mencari jarak dengan metode perhitungan:
d = db + dm, dengan: db = (ba-bb)x100
dm =(ba-bb)x100
Dimana:
d = jarak db = jarak belakang
dm = jarak muka

Untuk mencari beda tinggi:
t = tb - tm
Dimana:
tb = benang tengah pengukuran belakang
tm = benang tengah pengukuran muka



Untuk mencari rata-rata, dengan rumus:
Rata-rata1 = beda tinggi pergi1 + beda tinggi pulang1
2
Untuk mencari tinggi titik:
Tinggi titik sebelumnya + ?beda tinggi + rata-rata1
n
B. Langkah perhitungan polygon dan detail situasi
1. Koreksi data
" Koreksi data sudut polygon:
?sh = n . 180°
Untuk sudut dalam:
?sh = (n + 2)x 180°
Kesalahan pengukuran: f h = ?sh - n 180°
" Koreksi sudut horizontal: f h
n
sh' = sh + f h
2. Perhitungan azimuth
Azimut adalah sudut yang diapit oleh garis yang menghubungkan dua titik terhadap arah utara bumi.
U U U


U
?dc
d
?ab b ?cd
S1 ?bc
c S2
a

?bc = ?ab + S1 - 180°
?cd = ?bc + S2 - 180°

3. Pehitungan Jarak
d = 100 (ba-bb)
D = d sin2 sz
D = d cos2 sh
Dimana:
d = jarak optis
D = jarak datar






4. Beda absis dan ordinat
?Y AB = D ab cos ?ab
?X AB = D ab sin ?ab
XB = XA + D ab sin ?ab
YB = YA + D ab cos ?ab

Kesalahan linear = ?AX
?AY






5. Beda tinggi antar titik
D = d coc 2?
D = d sin 2?
?H= ½D sin 2? + (ta-tp) -bt
?H rata-rata = ?HP1P2 + ?HP2P1
2
Syarat pengukuran beda tinggi : ??H = 0 atau Hakhir - Hawal
Kesalahan pengukuran (kh) = ??H - (Hakhir - Hawal)
Koreksi beda tinggi (kfh) = -kh
n
dengan n = jumlah patok
Mengukur tinggi : HB = HA + ?HAB

3.4.1 Contoh Perhitungan
1. Mengoreksi sudut
Dalam praktikum ini yang dipakai adalah sudut dalam maka koreksinya :
" Sudut dalam = (n-2) x 180
= (4-2) x 180 = 360
" H koreksi = selisih H.biasa + selisih H.luar biasa
2
= (278o59'11" - 0o00'00") + (180o09'06" - 96o45'09")
2
= 181o11'34"

Dari pengikuran didapat dari ? sudut dalam adalah 720?56'20" , sehingga diperoleh angka
Koreksi sudut = ? H koreksi - sudut dalam
n
= 720o56'20" - 360o

2. Perhitungan Azimut
?2 = ?1 - 180 0'0´+ (Hkoreksi2+ faktor koreksi sudut)
= 62 05'26" - 180 0'0´ + (180 02'36"+96 45'09")
= 152 17'36"
Perhitungan selanjutnya di tabelkan dengan catatan bahwa titik akhir ke titik awal azimut akan kembali ke semula.


3. Perhitungan Jarak Optik (d) dan Jarak Datar (D)
d = (ba-bb) x 100 D = d x sin² sv
= (1,21-0,698) x 100 = 51,2 x sin²90 28'27"
= 51,2 m = 51,196 m

D rata-rata = Dp1p2 + Dp2p1
2
= 54,494 + 56,499
2
= 55,4965

4. Perhitungan Koordinat (?X - ?Y)
?X = Drata-rata x sin? ?Y = Drata-rata x cos?
= 55,4965 x sin 62 05'26" = 55,4965 x cos 62 05'26"
= 49,042 = 25,977

X2 = X1 + X'2 Y2 = Y1 + Y'2
= 1000 + 19,816 = 1000 + (- 51,32)
= 1019,816 = 948,68
Perhitungannya selanjutnya di tabelkan .

Koreksi Koordinat
Syarat-syarat perhitungan :
" ??X = 0 atau X1 awal = X1 akhir
" ??Y = 0 atau Y1 awal = Y1 akhir
Faktor koreksi X = Drata-rata X ?X
?drata-rata
= 55,4965 X 49,042
206,5574
= 13,176

Faktor koreksi Y = Drata-rata X ?Y
?drata-rata
= 55,4965 X 25,977
206,5574
= 6,979

Karena Fy negatif, maka pengkoreksiannya dijumlahkan (+)
" Koordinat yang telah dikoreksi
X'1 = ?X1 + faktor koreksi X1
= 49,042 + 13,176
= 62,218

Y'1 = ?Y1 + faktor koreksi Y1
= 25,977 + 6,979
= 32,956

Perhitungan selanjutnya ditabelkan.

5. Perhitungan Beda Tinggi
?H = 0.5 x D x sin(2sv) + ta - tp - bt
= 0,5 x 51,196 x sin (2 x 90 28'27") + 1,4 - 0 - 0,918
= 0,058

?Hrata-rata = ?Hp1p2 + ?Hp2p1
2
= -0,598 - 0,153
2
= -0,2225

Faktor koreksi = Drata-rata X ??H
?Drata-rata
= 55,4965 X -0,199
206,5574
= -0,053

Beda tinggi = ?Hrata-rata - faktor koreksi
= -0,0995 - (-0,053)
= -0,0465
Tinggi titik terkoreksi = 100 + beda tinggi
= 100 + (-0,0465)
= 99,9535

Laporan Ilmu bahan

MAKALAH ILMU BAHAN III
BAJA

Disususn Oleh
Agus Budianto Ulil
Gery Budiman
Sulistiyono/071700

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULATAN AGENG TIRTAYASA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
CILEGON
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas rahmat,petujuk serta segala kemudahan yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami buat sebagai bagian dari presentasi kami tentang materi ilmu bahan dengan sub pokok bahasan Baja. Materi ini kami ambil dari beberapa referensi terutama dari internet dan buku.
Semoga makalah ini bisa berguna dan menambah pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pengerjaan makalah ini. Semoga Allah member mereka balasan amal yang sesuai.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca demi terciptanya karya kami yang lebih baik lagi. Dan semoga karya kami ini menjadi bagian dari amal kami. Amin

Cilegon, Mei 2008


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
BAJA adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam.

Perkembangan teknologi makin hari makin pesat. Hal ini ikut memicu perkembangan di berbagai bidang, juga termasuk bidang teknik sipil.
Perkembangan ini berlanjut terus dari waktu ke waktu di semua aspek bidang teknik sipil termasuk baja yang digunakan sebagai salah satu bahan bangunan dalam teknik sipil. Sebagai seseorang yang belajar dalam teknik sipil, sangat penting untuk terus mengikuti perkembangan tersebut.
Karena mengetahui pentingnya hal tersebut, maka kami menyusun makalah tentang Baja ini yang kami ambil dari beberapa referensi, sebagai pengetahuan tambahan.

2. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan presentasi Ilmu Bahan I,sub pokok Baja.
b. Pengenalan materi tentang Baja.
c. Meningkatkan pengetahuan tentang Ilmu Bahan terutama tentang Baja dalam Teknik Sipil.
d. Mengenal sejarah, proses pembuatan, karakteristik sifat serta pemanfaatan Baja.



3. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian baja
b. Sifat kekerasan baja
c. Proses pebbuatan baja
d. Klasifikasi baja
e. Penggunaan baja

4. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
a. Buku Pengetahuan Bahan Teknik.
b. Artikel dari beberapa website.






DAFTAR ISI





















BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Baja

Baja dan Besi sampai saat ini menduduki peringkat pertama logam yang paling banyak penggunaanya, besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat - alat dan mesin berat.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat bajaTahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus. 1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang. 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi, dengan karbon sebagai bagai agen pengeras, mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice, bergeser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi. Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang dapat dibentuk seccara plastic.
Pada zaman sekarang banyak bangunan - bangunan yang menggunakan baja sebagai struktur rangka. Seperti penggunaan baja sebagai struktur atap, rangka kolom, pembuatan jembatan dsb. Baja baik di gunakan dalam struktur tarik, seperti jembatan. Baja akan meleleh bila terkena panas yang berasal dari dalam baja itu sendiri. Pada bangunan yang menggunakan struktur rangka baja penuh, maka apabil a terjadi kebakaran di satu titik saja, maka akan mempengaruhi struktur di titik lain. Hal ini di akibatkan karena panas yg terjadi di satu titik tersebut merambat ( induksi ) menuju ke titik yang lain dan mengakibatkan baja meleleh dan struktur dari bangunan tersebut akan roboh.

Definisi lain
Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon,dimana unsur karbon (C) menjadi dasar campurannya. Di samping itu, mengandung unsur campuran lainnya seperti sulfur (S), fosfor (P), silicon (Si),dan Mangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi. Kandungan karbon di dalam baja kurang dari 2% atau sekitar 0,1 - 1,7%,sedangkan unsure lainnya dibatasi presentasenya. Unsur paduan yang bercampur di dalam lapisan baja, untuk membuat baja bereaksi terhadap pengerjaan panas atau menghasilkan sifat-sifat yang khusus.
Nilai ekonomi dan sejarah
Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal.
Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik.
Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi.
Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium.
Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu.
Suku Hatti dan Hittite- 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses semi-lebur.

1.Unsur Campuran Dasar
Unsur karbon adalah unsure campuran yang paling penting dalam pembentukan baja, jumlah presentase dan bentuknya membawa pengaruh yang amat besar terhadap sifatnya.
Tujuan utama penambahan unsure campuran lain ke dalam baja adalah untuk mengubah pengaruh dari unsure karbon.
2. Unsur-unsur Campuran Lainnya
a. unsur Fosfor
Fosfor dianggap sebagai unsure yang tidak murni dan jumlah kehadirannya di dalam baja dikontrol dengan cepat sehingga presentase maksimum unsur fosfor di dalam baja sekitar 0,05%.
b. unsur sulfur
Unsur sulfur membahayakan larutan besi sulfide yang mempunyai titik cair rendah dan rapuh. Besi sulfide terkumpul pada batas butir-butirannya yang membuat baja hanya didinginkan sucara singkat karena kerapuhannya. Kandungan sulfur harus dijaga serendah mungkin dibawah 0,05%.
c. unsur silicon
silikon membuat baja tidak stabil,tetapi unsure ini tetap menghasilkan lapisan grafit dan menyebabkan baja menjadi tidak kuat. Baja mengandung silikon sekitar 0,1 - 0,3%.
d. unsur mangan
Kadungan mangan di dalam baja harus dikontrol untuk menjaga ketidakseragaman sifatnya dari sekumpulan baja yang lain. Baja karbon mengandung mangan lebih dari 1%.

2. Proses Pembuatan Baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
proses konvertor
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
" Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
" Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
" Kembali ditegakkan.
" Udara dengan tekanan 1,5 - 2 atm dihembuskan dari kompresor.
" Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

proses Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3
proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 - 2 %, Mn 1 - 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

proses Siemens Martin
menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
a. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
b. sebagai Fundamen/ landasan dapur
c. menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
" Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
" besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

proses Basic Oxygen Furnace
" logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
" Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
" ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
" BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
" Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
" Tidak perlu tuyer di bagian bawah
" Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
" Biaya operasi murah

proses dapur listrik
temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
" Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
" Temperatur dapat diatur
" Efisiensi termis dapur tinggi
" Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
" Kerugian akibat penguapan sangat kecil

proses dapur kopel
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
" pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
" Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
" kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 - 800 mm dari dasar tungku.
" besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 - 15 % ton/jam dimasukkan.
" 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi:


akan bereaksi dengan karbon:

Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.

proses dapur Cawan
" Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
" kemudian dapur ditutup rapat.
" Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
" Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

3. Klasifikasi baja
1. Menurut komposisi kimianya:
a. Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;
" Baja karbon rendah (low carbon steel) Ò machine, machinery dan mild steel
- 0,05 % - 0,30% C.
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
- 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
- 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
" Baja karbon menengah (medium carbon steel)
- Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
- Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
- 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
- 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
- 0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
" Baja karbon tinggi (high carbon steel) Ò tool steel
- Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 % C
Penggunaan
- screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
b. Baja paduan (alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
2. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ? 2,5 %
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 - 10 %
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel.
" Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
" High Speed Steel (HSS) Ò Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel.
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
1. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Sifatnya antara lain:
" Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
" Tahan temperature rendah maupun tinggi
" Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
" Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
" Tahan terhadap oksidasi
" Kuat dan dapat ditempa
" Mudah dibersihkan
" Mengkilat dan tampak menarik
2. High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

3. Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
a. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
b. Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
c. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 - 500) ºC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
d. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
e. Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain :
a. Menurut penggunaannya:
" Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
" Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
" Baja tahan garam (acid-resisting steel)
" Baja tahan panas (heat resistant steel)
" Baja tanpa sisik (non scaling steel)
" Electric steel
" Magnetic steel
" Non magnetic steel
" Baja tahan pakai (wear resisting steel)
" Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
1. Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
2. Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
3. Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
4. Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
5. Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)


Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
1. Baja kualitas biasa
2. Baja kualitas baik
3. Baja kualitas tinggi

Sifat Kekerasan baja
Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan sebuah benda (benda kerja) terhadap penetrasi/daya tembus dari bahan lain yang kebih keras penetrator). Kekerasan meru-pakan suatu sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh un-sur-unsur paduannya dan kekerasan suatu bahan tersebut dapat berubah bila dikerjakan dengan cold worked seperti pengerolan, penarikan, pemakanan dan lain-lain serta kekerasan dapat dicapai sesuai kebutuhan dengan perlakuan panas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain; Komposisi kimia, Langkah Perlakuan Panas, Cairan Pendinginan, Temperatur Pemanasan, dan lain-lain Proses hardening cukup banyak dipakai di Industri logam atau bengkel-bengkel logam lainnya.Alat-alat permesinan atau komponen mesin banyak yang harus dikeraskan supaya tahan terhadap tusukan atau tekanan dan gesekan dari logam lain, misalnya roda gigi, poros-poros dan lain-lain yang banyak dipakai pada benda bergerak. Dalam kegiatan produksi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produksi adalah merupakan masalah yang sangat sering dipertimbangkan dalam Industri dan selalu dicari upaya-upaya untuk mengoptimalkannya. Pengoptimalan ini dilakukan mengingat bahwa waktu (lamanya)
menyelesaikan suatu produk adalah berpengaruh besar terhadap biaya produksi.
Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan fatigue limit/ strength yang lebih baik. Kekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi akan tergantung pada temperatur pemanasan (temperatur autenitising), holding time dan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa tebal bagian penampang yang menjadi keras banyak tergantung pada hardenability.
Langkah-langkah proses hardening adalah sebagai berikut :
1. melakukan pemanasan (heating) untuk baja karbon tinggi 200-300 diatas Ac-1 pada diagram Fe-Fe3C, misalnya pemanasan sampai suhu 8500, tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur Austenite, yang salah sifat Austenite adalah tidak stabil pada suhu di bawah Ac-1,sehingga dapat ditentukan struktur yang diinginkan. Dibawah ini diagram Fe-Fe3C dibawah ini :

Gambar : diagram keseimbangan Fe-Fe3C
2. Penahanan suhu (holding), Holding time dilakukan untuk mendapatkan kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses hardening dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang homogen sehingga struktur austenitnya homogen atau terjadi kelarutan karbida ke dalam austenit dan diffusi karbon dan unsur paduannya. Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai jenis baja:
" Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah Yang mengandung karbida yang mudah larut, diperlukan holding time yang singkat, 5 - 15 menit setelah mencapai temperatur pemanasannya dianggap sudah memadai.
" Baja Konstruksi dari Baja Paduan Menengah Dianjurkan menggunakan holding time 15 -25 menit, tidak tergantung ukuran benda kerja.
" Low Alloy Tool Steel Memerlukan holding time yang tepat, agar kekerasan yang diinginkan dapat tercapai. Dianjurkan menggunakan 0,5 menit per milimeter tebal benda, atau 10 sampai 30 menit.
" High Alloy Chrome Steel Membutuhkan holding time yang paling panjang di antara semua baja perkakas, juga tergantung pada temperatur pema-nasannya. Juga diperlukan kom-binasi temperatur dan holding time yang tepat. Biasanya dianjurkan menggunakan 0,5 menit permilimeter tebal benda dengan minimum 10 menit, maksimum 1 jam.
" Hot-Work Tool Steel Mengandung karbida yang sulit larut, baru akan larut pada 10000 C. Pada temperatur ini kemungkinan terjadinya pertumbuhan butir sangat besar, karena itu holding time harus dibatasi, 15-30 menit. High Speed Steel Memerlukan temperatur pemanasan yang sangat tinggi, 1200-13000C.Untuk mencegah terjadinya pertumbuhan butir holding time diambil hanya beberapa menit saja.
Misalkan kita ambil waktu holding adalah selama 15 menit pada suhu 8500 .
3. Pendinginan. Untuk proses Hardening kita melakukan pendinginan secara cepat dengan menggunakan media air. Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin banyak unsur karbon,maka struktur martensite yang terbentuk juga akan semakin banyak. Karena martensite terbentuk dari fase Austenite yang didinginkan secara cepat. Hal ini disebabkan karena atom karbon tidak sempat berdifusi keluar dan terjebak dalam struktur kristal dan membentuk struktur tetragonal yang ruang kosong antar atomnya kecil,sehingga kekerasanya meningkat.

Gambar : kurva pendinginan pada diagram TTT (time-temperature-transformation)
Dari diagaram pendinginan diatas dapat dilihat bahwa dengan pendinginan cepat (kurva 6) akan menghasilkan struktur martensite karena garis pendinginan lebih cepat daripada kurva 7 yang merupakan laju pendinginan kritis (critical cooling rate) yang nantinya akan tetap terbentuk fase austenite (unstable). Sedangkan pada kurva 6 lebih cepat daripada kurva 7,sehingga terbentuk struktur martensite yang kekerasanya berkisar antara 600 BHN-750 BHN, tetapi bersifat rapuh karena tegangan dalam yang besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan proses hardening pada baja karbon tinggi akan meningkatkan kekerasanya. Dengan meningkatnya kekerasan, maka efeknya terhadap kekuatan adalah sebagai berikut :
" Kekuatan impact (impact strength) akan turun karena dengan meningkatnya kekerasan, maka tegangan dalamnya akan meningkat. Karena pada pengujian impact beban yang bekerja adalah beban geser dalam satu arah , maka tegangan dalam akan mengurangi kekuatan impact.
" Kekuatan tarik (tensile sterngth) akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pada pengujian tarik beban yang bekerja adalah secara aksial yang berlawanan dengan arah dari tegangan dalam, sehingga dengan naiknya kekerasan akan meningkatkan kekuatan tarik dari suatu material.

Baja dalam kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya keberadaan baja diabaikan karena kebanyakan dilapisi bahan lain. Orang baru menyadarinya ketika menyentuh benda dingin dan keras seperti lemari es, meja belajar, kursi, dan tiang listrik. Tabel menunjukkan contoh produk baja dalam berbagai bidang.
Pada bidang konstruksi dan tata kota, kekuatan baja yang dapat menyangga beban berat digunakan untuk kerangka bangunan pencakar langit sampai ketinggian 450 meter, seperti Petronas Twin Towers di Malaysia. Baja juga tahan terhadap perpatahan sehingga dapat melindungi dari gangguan gempa.
Ratusan ton baja juga digunakan untuk pembangunan jembatan antarpulau sampai berjarak lebih dari satu kilometer, seperti jembatan Kanmonbashi di Jepang.
Jadi, baja telah menyatu dalam kehidupan manusia dan menjadi penopang utama seluruh aktivitas dalam proses produksi sehingga tidak dapat dipisahkan dari masyarakat industri. Suatu bangsa tidak akan dapat membangun kekuatan industri tanpa memiliki industri baja dan teknologinya.
Baja di Indonesia
Menurut penelitian jumlah konsumsi baja suatu bangsa dapat dijadikan indikator tingkat kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Negara-negara maju umumnya mengonsumsi 700 kilogram baja per jiwa per tahun. Masyarakat Indonesia baru mengonsumsi 20 kilogram per jiwa. Ini berarti baja masih belum dirasakan keberadaannya oleh masyarakat Indonesia.
Baja dengan nilai ekonomi tinggi dan berfungsi vital masih belum mendapat perhatian dengan baik oleh pemerintah. Maka, daya dukung baja terhadap kinerja dan performan proses produksi sangat lemah. Dampaknya, produk-produk Indonesia belum bisa berkompetisi dengan produk dari negara lain baik dalam jumlah produksi, kualitas, dan ketepatan waktu penyebarannya.
Indonesia yang dikenal kaya sumber daya alam harus mengimpor 100 persen bahan baku baja (pellet) dan 60-70 persen scrap baja untuk keperluan industri bajanya. Ini masih ditambah teknologi pengolahan baja yang tidak efisien karena menggunakan sumber energi gas yang semakin meningkat harganya serta teknologi yang masih tergantung kepada negara pemberi lisensinya.
Dari hasil survei, diketahui bahwa cadangan bijih besi di Indonesia berjumlah cukup besar dan tersebar di beberapa pulau, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Irian Jaya dengan total melebihi 1.300 juta ton, meskipun dengan kadar kandungan besi yang masih rendah antara 35-58 persen Fe. Sementara itu, bahan pendukung, seperti batu bara dan kapur, juga melimpah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Cadangan ini dapat memenuhi konsumsi besi baja dalam negeri sekitar 2,5 ton per jiwa. Berarti Indonesia punya modal menjadi masyarakat berbasis industri.
Permasalahannya hanyalah bagaimana menciptakan teknologi peleburan bijih besi yang sedikit lebih rendah kadar besinya. Pemerintah harus segera membentuk tim khusus pengembangan teknologinya. Kalau Jepang yang di masa Perang Dunia II tak punya bijih besi kini mampu berkembang, Indonesia tentu bisa lebih baik.
Dewasa ini, pengembangan teknologi manufaktur besi baja sudah sangat berkembang di beberapa negara maju, tinggal bagaimana mentransfer atau "mencuri" teknologi tersebut dan diterapkan di Indonesia.










BAB III
KESIMPULAN

1. Baja dapat didefinisikan suatu campuran dari besi dan karbon,dimana unsur karbon (C) menjadi dasar campurannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain; Komposisi kimia, Langkah Perlakuan Panas, Cairan Pendinginan, Temperatur Pemanasan, dan lain-lain

3. Macam - macam proses pembuatan baja
Prosese converter
Proses bassemer ( asam )
Proses Thomas ( basa )
Proses Siemens martin
Proses Oxygen furnace
Proses dapur listrik
Proses dapur kopel
Proses dapur cawan

4. Klasifikasi baja :
a. Menurut komposisi kimia :
- Baja carbon
- Baja paduan
b. High Strength Low Alloy Stell ( HSLS )
c. Baja perkakas




























DAFTAR PUSTAKA

www.oke.or.id
www.yusriadi.go.id





























LAMPIRAN

Baja super masa depan
Pengembangan bahan baja telah menjawab tantangan kebutuhan industri di masa depan, di mana "kompaksisasi", konservasi energi, dan pelestarian lingkungan menjadi faktor-faktor terpenting dalam pengembangan produk dalam industri.
Lembaran baja panas dilewatkan pada dua buah rol pengepres yang berbeda diameternya dan langsung didinginkan untuk mencegah pertumbuhan butiran ferrite. Hasilnya struktur baja tetap halus meskipun telah menjadi produk baja. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan sifat mekanik dan umur penggunaannya menjadi dua kali lipat. Super baja ini telah diproduksi oleh perusahaan baja Nakayama Steel di Jepang.
Dengan peningkatan performan besi baja, muncul harapan baru di bidang perindustrian, seperti memungkinkan pengurangan bahan baja, sehingga produk menjadi lebih ringan dan kompak, menghemat energi karena pengurangan beban pada penggunaannya, dan ramah lingkungan karena mengurangi eksploitasi sumber daya alam.
Desain kerangka mobil masa depan, misalnya, hanya memerlukan setengah bahan baja. Beban daya yang diperlukan untuk menggerakkan mobil itu jadi relatif lebih ringan sehingga efisiensi dan performan mobil juga meningkat. Mungkin di masa datang, berat mobil hanya ratusan kilogram saja, namun dapat digunakan dengan beban seperti sekarang.
Hal ini juga memungkinkan mengakselerasi pengembangan teknologi ruang angkasa, karena peningkatan performan pesawat ulang-alik atau roket dan sebagainya. Khususnya akhir-akhir ini, dengan "teknologi nano", sifat-sifat baja dapat dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan bahan yang diperlukan dalam proses produksi.
Jika rekayasa "teknologi nano" berhasil, dapat dibayangkan berapa juta ton bijih besi (separuh dari eksploitasi sekarang) dapat dihemat.
Penulis juga telah berhasil membuat besi baja berstruktur halus dengan ukuran butiran dibawah 1 mikrometer dengan menggunakan teknologi metalurgi bubuk dalam skala laboratorium. Jika berhasil diindustrialisasikan, di masa depan daur ulang besi baja menjadi sangat simpel dan dapat menghemat pemakaian energi dalam proses daur ulang.
Indonesia yang kaya akan bijih besi dan bahan pendukung proses pembuatan baja harus mampu bangkit dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan industri perbajaannya. Pemerintah, perusahaan, dan para pakar terkait harus bisa merumuskan sebuah strategi dalam penguasaan teknologi baja guna menyongsong masyarakat Indonesia berbasis industri.


Bahan-bahan pada saat sekarang khususnya logam semakin baik dan rumit, digunakan pada peralatan modern yang memerlukan bahan dengan kekuatan impak dan ketahanan fatigue yang tinggi disebabkan meningkatnya kecepatan putar dan pergerakan linear serta peningkatan frekwensi pembebanan pada komponen. Untuk mendapatkan kekuatan dari bahan tersebut dapat dilakukan dengan proses perlakuan panas. Perlakuan panas adalah suatu proses pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat untuk mengubah sifat-sifat fisis logam tersebut. Melalui perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam dapat dihilangkan, besar butiran dapat diperbesar atau diperkecil, ketangguhan dapat ditingkatkan atau dapat dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling inti yang ulet.
BELAKANGAN dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya.
Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa.
Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam.
Batang kawat baja eutektoid adalah baja karbon tinggi yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk keperluan konstruksi termasuk konstruksi teknik sipil, antara lain sebagai baja tulangan pada konstruksi bangunan. Penelitian yang dilakukan terhadap meterial ini (batang kawat baja eutektoid...5,7 mm eks Bekaert) merupakan suatu kajian teoritis dari rata-rata sekunder yang ada berupa foto-foto struktur dan kajian eksperimental/laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh karakter/sifat mekanik terutama kekuatan tarik dan korelasi dari kekuatan tarik dengan kekerasan dan struktur mikronya.Dari hasil pemeriksaan / pengamatan yang dilakukan terhadap data-data sekunder tersebut dapat diketahui bahwa struktur mikro dan material ini adalah perlit halus. Perhitungan kekuatan tarik secara teoritis menurut rumus Heller dengan mengukur jarak perlit lamelar dan diameter koloni perlit rata-rata serta fraksi ferit pada foto SEM (data sekunder), diperoleh kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 775 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 701 MPa. Sedangkan perhitungan kekuatan tarik secarah eksperimental / pengujian spesimen dilaboratorium memberikan nilai kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 1358 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 968 MPa. Dari angka-angka diatas, dapat dikatakan bahwa perhitungan secara teoritis hasilnya lebih kecil dibandingkan terhadap perhitungan secara eksperimental. Hal ini disebabkan pada perhitungan secara teoritis, pemeriksaan yang dilakukan pada data-data sekunder terbatas (yang seharusnya minimal sebanyak 50 kali foto-foto struktur mikro), disamping itu telah terjadi penguatan tekstur pada arah memanjang akibat proses penarikan batang kawat pada baja eutektoid pada saat proses produksi. Hal lain yang dapat dijadikan sebagai dasar/patokan dilapangan untuk mengetahui kekuatan tarik dari material ini adalah dengan melakukan perhitungan perkiraan kekuatan tariknya dari data-data hasil uji keras yang ada (distribusi kekerasan mikro pada penampang melintang spesimen) dengan rumus kekuatan tarik (kg/mm2)= 0,36 BHN setelah VHN dikonversikan ke BHN, dimana VHN dan BHN masing-masing adalah angka kekerasan menurut Vickers dan Brinell. Dengan cara yang disebutkan terakhir ini diperoleh kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 1401 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 959 MPa. Dari kedua hasil terkhir ini dapat dikatakan bahwa perbedaannya dengan hasil kekuatan tarik yang diperoleh dari pengujian tarik tidak terlalu besar.
Batang kawat baja eutektoid adalah baja karbon tinggi yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk keperluan konstruksi termasuk konstruksi teknik sipil, antara lain sebagai baja tulangan pada konstruksi bangunan. Penelitian yang dilakukan terhadap meterial ini (batang kawat baja eutektoid...5,7 mm eks Bekaert) merupakan suatu kajian teoritis dari rata-rata sekunder yang ada berupa foto-foto struktur dan kajian eksperimental/laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh karakter/sifat mekanik terutama kekuatan tarik dan korelasi dari kekuatan tarik dengan kekerasan dan struktur mikronya.Dari hasil pemeriksaan / pengamatan yang dilakukan terhadap data-data sekunder tersebut dapat diketahui bahwa struktur mikro dan material ini adalah perlit halus. Perhitungan kekuatan tarik secara teoritis menurut rumus Heller dengan mengukur jarak perlit lamelar dan diameter koloni perlit rata-rata serta fraksi ferit pada foto SEM (data sekunder), diperoleh kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 775 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 701 MPa. Sedangkan perhitungan kekuatan tarik secarah eksperimental / pengujian spesimen dilaboratorium memberikan nilai kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 1358 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 968 MPa. Dari angka-angka diatas, dapat dikatakan bahwa perhitungan secara teoritis hasilnya lebih kecil dibandingkan terhadap perhitungan secara eksperimental. Hal ini disebabkan pada perhitungan secara teoritis, pemeriksaan yang dilakukan pada data-data sekunder terbatas (yang seharusnya minimal sebanyak 50 kali foto-foto struktur mikro), disamping itu telah terjadi penguatan tekstur pada arah memanjang akibat proses penarikan batang kawat pada baja eutektoid pada saat proses produksi. Hal lain yang dapat dijadikan sebagai dasar/patokan dilapangan untuk mengetahui kekuatan tarik dari material ini adalah dengan melakukan perhitungan perkiraan kekuatan tariknya dari data-data hasil uji keras yang ada (distribusi kekerasan mikro pada penampang melintang spesimen) dengan rumus kekuatan tarik (kg/mm2)= 0,36 BHN setelah VHN dikonversikan ke BHN, dimana VHN dan BHN masing-masing adalah angka kekerasan menurut Vickers dan Brinell. Dengan cara yang disebutkan terakhir ini diperoleh kekuatan tarik pada kondisi asal adalah sebesar 1401 MPa dan pada kondisi dianil adalah sebesar 959 MPa. Dari kedua hasil terkhir ini dapat dikatakan bahwa perbedaannya dengan hasil kekuatan tarik yang diperoleh dari pengujian tarik tidak terlalu besar.
Klasifikasi Stainless Steel
Standard Material Baja/Steels
Berdasarkan komposisi kimia, kategori standar material baja yaitu : Baja Karbon/Carbon Steel , Baja Paduan/Alloy Steel dan BAja Tahan Karat/Stainless Steel.

I. Baja Karbon/Carbon Steel
Komposisi Carbon Steel tidak akan melebihi :
1% carbon,
0.6% copper,
1.65% manganese,
0.4% phosphorus,
0.6% silicon
0.05% sulfur

Klasifikasi
Menggunakan standar AISI (American Iron and Steel Institute) dengan 4 nomer digit. Angka 2 yang pertama menunjukkan grade dari baja karbon dan untuk angka 2 yang terakhir menunjukkan nominal kadar karbon.
AISI 1060 :

2 angka pertama =
Angka 10 : Nonresulfurized grades
11 : Resulfurized grades
12 : Resulfurized and rephosphorized grades
15 : Nonsulfurized grades; max Mn content > 1%

2 angka terakhir = menunjukkan persentase 60% atau 0.60 kadar karbon
Jika muncul huruf L atau B setelah angka kedua atau ketiga dari AISI number, hal tersebut menunjukkan grade ini merupakan Leaded/Timah Steel jika muncul huruf L. Dan grade ini merupakan Boron Steel jika muncul huruf B.
Terkadang juga, huruf H yang muncuk pada AISI number menunjukkan bahwa baja karbon tersebut diproduksi dengan batas kekerasan tertentu. Contohnya :
Leaded steels :AISI 12L14, AISI 12L15...
Boron steels :AISI 15B48H...
H-steels :AISI 1038H, AISI 15B48H...

II. Baja Paduan/Alloy Steel
Baja dengan komposisi kimia yang lebih dari Baja Karbon. Dan juga mengandung unsur yang tak terdapat di baja karbon seperti nickel, chromium (s/d 3,99%), cobalt, dan lainnya.
Baja paduan mempunyai range variasi dimana komposisi kimianya (C, Mn, Ni, Mo, Cr, Va, Si, B) melebihi komposisi baja karbon. Tetapi, baja yang mempunyai lebih dari 3,99% chromium diklasifikasikan berbeda yaitu sebagai stainless steel dan tool steel.
Baja paduan dapat menggunakan deoxidation atau proses melting untuk aplikasi tertentu serta lebih responsif terhadap panas dan mechanical treatment daripada baja karbon.
Klasifikasi AISI
Biasanya menggunakan AISI (American Iron and Steel Institute) dengan 4 nomer digit. 2 angka pertama menunjukkan kandungan utama paduan dan 2 angka terakhir menunjukkan kandungan nominal karbon. Jika ada 5 nomer digit maka 3 angka terakhir menunjukkan kadar karbon yang melebihi 1%. Contohnya :

AISI 5160 :
2 angka pertama = kandungan utama 0,8 - 1,05 Chromium
2 angka terakhir = kadar karbon 0,60

AISI 51100
2 angka pertama = kandungan utama 1,02 Chromium
3 angka terakhir = kadar karbon 1.00

Berikut list lengkap baja paduan :
13xx:1.75Mn Manganese
23xx:3.50Ni Nickel
31xx:1.25Ni, 0.65-0.80Cr Nickel-Chromium
40xx:0.20-0.25Mo Molybdenum
44xx:0.40-0.52Mo
41xx:0.50-0.95Cr, 0.12-0.30Mo Chromium-Molybdenum
46xx:0.85-1.82Ni, 0.20-0.25Mo Nickel-Molybdenum
48xx:3.5Ni, 0.25Mo
50xx:0.27-0.65Cr Chromium
51xx:0.80-1.05Cr
50xxx:0.50Cr, 1.00C
51xxx:1.02Cr, 1.00C
52xxx:1.45Cr, 1.00C
61xx:0.60-0.95Cr, 0.10-0.15V Chromium-Vanadium
92xx:1.4-2Si, 0.65-0.85Mn, <0.65Cr Silicon-Manganese
43xx:1.82Ni, 0.50-0.80Cr, 0.25Mo Nickel-Chromium-Molybdenum
47xx:1.05Ni, 0.45Cr, 0.20-0.35Mo
81xx:0.30Ni, 0.40Cr, 0.12Mo
86 xx:0.55Ni, 0.50Cr, 0.25Mo
87 xx:0.55Ni, 0.50Cr, 0.25Mo
88 xx:0.55Ni, 0.50Cr, 0.20-0.35Mo
93 xx:3.25Ni, 1.20Cr, 0.12Mo
94 xx:0.45Ni, 0.40Cr, 0.12Mo

Jika huruf B muncul antara angka kedua dan ketiga maka menunjukkan grade ini adalah Boron Steel. Terkadang huruf H yang muncul pada AISI number menunjukkan baja ini telah diproduksi dengan batas kekerasan tertentu.

III. Stainless Steel (SS)
Mengandung sedikitnya 10% Chromium dengan dan tanpa unsur lainnya. Berdasarkan strukturnya, SS dapat digrupkan menjadi 3 yaitu :
1. Austenic : Biasanya mengandung 18% Chromium dan 8% Nickel serta dikenal dengan istilah 18-8. Pada proses annealing mempunyai sifat non magnetic dan grade ini hanya dapat dikeraskan dengan proses Cold Working.

Ferritic: Contains very little nickel and either 17% chromium or 12% chromium with other elements such as aluminum or titanium. Always magnetic, this grade can be hardened only by cold working.

2. Ferritic : Mengandung sedikit Nickel dan unsur lainnya yaitu 17% Chromium atau 12% Chromium dengan unsur lainnya seperti Aluminium atau Titanium. Selalu bersifat magnetic dan grade ini hanya dapat dikeraskan dengan proses Cold Working.

Martensitic: Typically contains 12% chromium and no nickel. This grade is magnetic and can be hardened by heat treatment.

3. Martensitic : Mengandung 12% Chromium dan tidak ada Nickel. Grade ini bersifat magnetic dan dapat dikeraskan dengan proses heat treatment.

SS adalah baja paduan tinggi/high alloy steel yang mempunyai ketahanan korosi dari baja lainnya karena mengandung unsur Chromium yang banyak. SS dapat mengandung 4 -30% Chromium tapi maksimal 10%. SS dapat dibagi menjadi 3 grup berdasarkan struktur kristalisasinya yaitu : Austenitic, ferritic dan martensitic. Grup lain dari SS ini adalah baja precipitation-hardened dimana grup ini merupakan kombinasi dari baja SS Austenitic dan Martensitic. Selanjutnya adalah komposisi umum dari 3 grup tadi :

Grade Ferritic : SS Ferritic bersifat magnetic dan non heat treatable dan mengandung Chromium tapi tidak mengandung Nickel. Mempunyai ketahanan terhadap panas dan korosi, khususnya di lingkungan Air Laut serta mempunyai ketahanan yang baik terhadap cracking akibat Stress Corrosion. Untuk mechanical propertiesnya tidak sebaik SS grade Austenitic.

Grade Martensitic : SS Martensitic bersifat magnetik dan dapat di heat treatment dengan proses quenching atau tempering. Grade ini mengandung Chromium tapi tidak mengandung Nickel. Grade ini tidak mempunyai ketahanan terhadap korosi seperti SS Austenitic atau Ferritic tapi kekerasan grade ini paling keras dari semua grade SS.

Grade Austenitic : SS Austenitic bersifat non magnetik dan non heat treatable sehingga biasanya dengan proses annealing dan Cold Working. Beberapa SS Austenitic dapat mempunyai sifat magnetic setelah proses Cold working. SS Austenitic mempunyai ketahanan terhadap korosi dan panas yang bagus dengan mechanical properties yang baik pada range temperatur yang lebar. SS Austenitic dapat dibagi menjadi 2 grup kecil lagi yaitu :
1. Chromium-Nickel
2. Chromium-Manganese-Low Nickel
Untuk grup 1 adalah grade SS Austenitic yang paling umum dan juga dikenal sebagai Baja 18-8 Cr-Ni (18-8 Steel). Rasio Chromium - Nickel dapat dimodifikasi untuk memperbaiki formablity/kemampuan bentuk dan kandungan karbon dapat dikurangi untuk memperbaiki ketahanan terhadap korosi intergranular/korosi batas butir. Molydenum dapat ditambahkan untuk memperbaiki ketahanan terhadap korosi dan juga kandungan Cr-Ni juga dapat ditambahkan.

Metode Numerik

Penyusunan persamaan empiric

1.data tersaji (missal X dan Y )
2. plot grafik
3. menentukan persamaan grafik yang yang terbentuk
4. linearisasi persamaan

ln xn = n ln x
ln ( ab ) = ln a + ln b
ln digunakan untuk menghilangkan pangkat
contoh
y = axn
substitusi
ln y = ln axn
ln y = ln a + ln xn
ln y = ln a + n ln x

eliminasi gauss

jika mempunyai persamaan
a11x1 + a12x2 + a13x3 + …+ a1nxn = y
a21x1 + a22x2 + a23x3 + …+ a2nxn = y2
a31x1 + a32x2 + a33x3 + …+ a3nxn = y3
dan serusnya sampai
an1x1 + an2x2 + an3x3 + …+ annxn = yn
ingin menghitung harga x1, x2, x3 … xn yang memenuhi persamaan diatas
• Mengubah dalam bentuk matrik

a11 a12 a13 …a1n x1 y
a21 a22 a23 …a2n x2 y2
a31 a32 a33 … a3n x3 y3
.
.
an1 an2 an3 … ann xn yn
• Eliminasi kolom 1
# Baris ke 2
Baris 2 – a21 ( baris 1 )
a11
# baris ke 3

Baris 3 – a31 ( baris 1)
a11
# Baris ke n
Baris n – an1 ( baris 1 )
a11


Sehingga didapat matrik baru
a11 a12 a13 … a1n x1 y1
0 a22 a23 … a2n x2 y2
0 a32 a33 … a3n x3 y3
.
.
0 an2 an3 … ann xn yn
• Eliminasi kolom ke 2
# Baris ke 3
Baris 3 – a32 ( baris 2 )
a22
# Baris ke 4
Baris 4 – a42 ( baris 2 )
a22
# Baris ke n
Baris n – an2 ( baris 2 )
a22
dst sampai kolom n-1 baris ke n, kemudian dilakukan backward substitusi pada matriks baru yang terakhir didapat.

Integrasi Numeris

• Metode trapisiodal rule
X0 yaitu luas daerah di daerah kurva f ( x ) dan diatas sumbu x yang dibatasi oleh x0 dan xn
Maka untuk menyederhanakannya didekati dengan luas trapezium
L = ½ t ( y2 + y1 )
Jika dibagi menjadi n bagian yang sama besar maka :
∫f(x) dx = ½ ∆x ( y0 + 2y1 + 2y2 + … + 2yn-1 + yn )
• Metode simpson rule
Digunakan untuk jumlah interval genap.
∫(fx) dx = 1/3 ∆x ( y0 + 4y1 + 2y2 + 4y3 + 2y4 + … + 2yn-4 + 4yn-3 + 2yn-2 + 4yn-1 + yn )

Penyelesaian persamaan linear satu variable

• Bisection
Langkahnya adalah :
1. Tentukan interval xA , xB dimana f ( xA ) . ( xB ) < 0
2. Xp = ½ ( xA + xB )
3. Hitung f ( xp )
4. Jika f ( xp ) . f ( xA ) < 0 maka xB digantikan xp , f ( xp ) . f ( xB ) > 0 maka xA diganti xp.
• Metode regulation
C0 = a0 f ( b0 ) – b0 ( f a0 )
f ( b0 ) – f ( a0 )
1. Jika f ( C0 ) = 0 maka x . C0 adalah akar yang kita cari.
2. Jika f ( a0 ) . f ( C0 ) < ∂ maka a1 = a0 dan b1 = C0
3. Jika f ( a1 ) . f ( C0 ) > ∂ maka b1 = b2 dan a1 = C0
4. Hitung C1 baru
C1 = a1f ( b1 ) – b1 f( a1 )
f ( b1 ) – f ( a1 )

• Metode Newton Robson
tg α = f’ ( x )
tg α = f ( x0 )
x0 – x1
xn+1 = xn – f (xn )
f ( xn+1 )

Langrange Interpolis Formula

Fungsi f ( x ) diekspansikan dalam bentuk polinominal
Y = f ( x’ ) = a1 ( x – x2 ) ( x – x3 ) ( x – x4 ) … ( x- xn ) + a2 ( x – x1 ) ( x – x3 ) ( x – x4 ) … ( x- xn ) + a3 ( x – x1 ) ( x – x2 ) ( x – x4 ) … ( x- xn ) + an ( x – x1) ( x – x2 ) ( x – x3) … ( x- xn - 1)
Mencari koefisien x = x1 → y = y1 dst
Y1 = a1 ( x1 – x2 ) ( x1 – x3 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn ) + a2 ( x1 – x1 ) ( x1 – x3 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn ) + a3 ( x1 – x1 ) ( x1 – x2 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn ) + an ( x1 – x1) ( x1 – x2 ) ( x1 – x3) … ( x1- xn - 1)
Karena x1 – x1 = 0, maka
Y1 = a1 ( x1 – x2 ) ( x1 – x3 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn )
a1 = y1 / ( x1 – x2 ) ( x1 – x3 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn )
untuk menghitung a2 → x = x2→ y = y2
Dengan cara yang sama diperoleh a2 , a3 , …an
Y = y1 ( x – x2 ) ( x – x3 ) ( x – x4 ) … ( x- xn ) +
( x1 – x2 ) ( x1 – x3 ) ( x1 – x4 ) … ( x1- xn )
y2 ( x – x1 ) ( x – x3 ) ( x – x4 ) … ( x- xn ) +
( x2 – x1 ) ( x2 – x3 ) ( x2 – x4 ) … ( x2- xn )
y3 ( x – x1 ) ( x – x2 ) ( x – x4 ) … ( x - xn ) +
( x3– x1 ) ( x3 – x2 ) ( x3 – x4 ) … ( x3- xn )
y4 ( x – x1 ) ( x – x2 ) ( x – x4 ) … ( x – xn-1 ) +
( xn– x1 ) ( xn – x2 ) ( xn – x4 ) … ( xn- xn-1 )

Penyelesain PD ordiner tingkat 1 secara numeris
Bentuk umum f ( x, y, dy/dx ) = 0
Secara eksplisit dy/dx = f ( x, y )
Kondisi batas x = x0, y = y0
Pada penyelesaian secara numeris, f ( x, y ) diwakili oleh bilangan konstan
f ( x, y ) rata – rata.
y – y0 = ∫ f ( x, y )dx
y – y0 = f ( x, y ) ∆x
y = y0 + f ( x, y ) ( x – x0 )

Ada 3 metode yaitu :
1. Metode euler
2. Metode modified euler
3. Metode range kutta

bahan struktur bangunan bertingkat

Bahan Struktur Bangunan Bertingkat
Pendahuluan
Dalam segala hal, perancangan bangunan (desain dan analisis) harus memperhatikan pedoman dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, antara lain:
1. Peraturan Bangunan Nasional
2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Rumah dan Gedung
3. Perencanaan Bangunan Tahan Gempa
4. Standar Arsitektur Di Bidang Perumahan, dan Peraturan-Peraturan lain yang menyangkut pemakaian bahan bangunan (beton, baja, kayu).
Untuk dapat merancang bangunan secara fisik dengan baik dan benar, maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengetahuan bahan, diperlukan untuk mengetahui sifat dan kekuatan bahan bangunan yang akan dipakai.
2. Faktor beban, diperlukan untuk mengadaptasi beban kerja sehingga dapat diketahui besar gaya dan pengaruhnya pada bangunan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam rancang bangun, sehingga dapat diperoleh suatu sistem kerja yang efisien, tepat, dan ekonomis.
Sebuah bangunan adalah suatu wadah yang berbentuk fisik bangunan yang disusun dari berbagai jenis bahan bangunan. Dalam merancang dan mengerjakan suatu bangunan harus mematuhi segala peraturan-peraturan yang berlaku (Standar Nasional Indonesia, Peraturan Daerah, Peraturan /code lain) agar bangunan yang dibuat dapat sinkron dengan program/kebijakan pemerintah.
Pengaruh alam yang bersifat merusak juga perlu diantisipasi dalam perancangan dan pelaksanan suatu bangunan, agar lebih handal. Sentuhan seni dan teknik perlu diberikan untuk memberikan bentuk yang artistik dan berkualitas.
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal untuk memberikan ”indra” dan ”nyawa” pada suatu fisik bangunan, sehingga dapat memberikan layanan hidup bagi penghuninya.




Dibawah ini diberikan suatu gambar ilustrasi tentang sebuah bangunan

Ditinjau dari secara umum, bangunan rumah atau gedung mempunyai struktur pendukung utama yang sama, yaitu terdiri dari :
1. Pondasi
2. Rangka bangunan
3. Atap
Ditinjau dari strukturnya, sebuah bangunan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
 Struktur bawah adalah bagian bangunan yang berada dibawah permukaan tanah (pondasi)
 Struktur atas adalah bagian bangunan yang berada diatas permukaan tanah (ada 2 bagian: rangka bangunan dan atap)
Bahan Bangunan Struktur Bangunan Bertingkat
Adapun bahan struktur bangunan bertingkat, paling banyak digunakan adalah kayu, beton, baja, dan komposit. Hal ini dapat kita uraikan dari struktur pondasi, kolom, balok, lantai dan atap.
1. Pondasi, antara lain:
o Pondasi dangkal : Foot plate (beton bertulang)
o Pondasi sedang : sumuran (beton bertulang dan matrial lain)
o Pondasi dalam: pancang (beton bertulang, kayu,dll) dan boorpile
2. Kolom Struktur
Bahan : Beton bertulang, baja, komposit, kombinasi, dll.
Komposit adalah gabungan dari 2 (dua) macam bahan yang dapat memikul gaya secara bersama-sama. Contoh : baja profil dengan beton
3. Balok
Bahan : Beton bertulang, kayu dan baja
4. Lantai (untuk lantai 2 keatas)
Bahan: papan/kayu, multiplek (min. 9mm), beton bertulang, komposit (bonedeck), dan lain-lain.
5. Atap
Bahan: Bambu, kayu, beton bertulang, baja, baja ringan, dan lain-lain.

Gambar : Struktur Atap Baja





























Gambar : Struktur Atap Kayu

Sholawat Nabi

بسم الله الر حمن الر حيم

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد حَبِيبِكَ الشَّافِعِ الْمُشَفَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَ عْلَى الْوَ رَ ي رُ تْبَةً وَ أَرْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد أَسْمَى الْبَرَ ايَا جَاهًا وَ أَوْ سَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اسْلُكْ بِنَا رَ بِّ خَيْرَ مَهْيَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ عَافِنَا وَ اشْفِ كُلَّ مُوْ جَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ أَصْلِحِ الْقَلْبَ وَ اعْفُ وَ نْفَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَا كْفِ الْمُعَادِي وَ اصْرِفْهُ وَرْدَ ع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد نَحُلُّ فِي حِصْنِكَ الْمُمَنَّع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ بِّ ارْ ضَ عَنَّا رِ ضَاكَ اْلأَ رْ فَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَ اجْعَلْ لَنَا فِي الْجِنَانِ مَجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد رَ افِقْ بِنَا خَيْرَ خَلْقِكَ اجْمَع
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد يَا رَ بِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَ سَلِّمْ

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Kekasih- Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa’at- Mu.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap ciptaan.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan nabi- Mu).

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,
Sembuhkanlah kami dari segala Keluhan penyakit,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Perbaikilah Hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfa’at,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Bentengilah dari yang sedang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Kami berlindung di dalam Benteng- Mu Yang Melindungi dari segala gangguan,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Ridhoilah kami dengan Keridhoan- Mu Yang Agung,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami berkompul dengan Nabi- Mu di Surga,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan Sebaik-baik Ciptaan- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,
Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atasnya serta Salam Sejahtera,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ الرَّ حِيمِ
أَعُو ذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّ جِيمِ

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا * لِيَغْفِرَ لَكَ اللهُ
مَا تَقَدَّ مَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَ يُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ
وَ يَهْدِ يَكَ صِرَ اطًا مُسْتَقِيمًا * وَ يَنْصُرَ كَ اللهُ
نَصْرً ا عَزِ يزً ا *

لَقَدْ جَاءَ كُمْ رَ سُو لٌ مِنْ أَ نْفُسِكُمْ عَزِ يزٌ عَلَيْهِ
مَا عَنِتُّمْ حَرِ يصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْ مِنِينَ رَ ءُو فٌ
رَ حِايمِ * فَإِنْ تَوَ لَّوْ ا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
هُوَ عَلَيْهِ تَوَ كَّلْتُ وَ هُوَ رَ بُّ الْعَرْ شِ الْعَطِيمِ *

إِنَّ اللهَ وَ مَلاَ ئِكَتَهُ يُصَلُّو نَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِ ينَ آمَنُوا صَلُّو ا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوا تَسْلِيمًا *

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

“ SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MEMBENTANGKAN BAGIMU (Wahai Muhammad saw) KEMENANGAN YANG GEMILANG. AGAR DIA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSAMU YANG TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG. DAN MENYEMPURNAKAN NI’MAT NYA ATASMU (Wahai Muhammad saw), DAN DIA (Allah) MEMBERIMU PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS, DAN ALLAH AKAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADAMU DENGAN PERTOLONGAN YANG MULIA”,

“ SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU UTUSAN DARI GOLONGANMU, DAN SANGAT BERAT BAGINYA (Muhammad saw) APA-APA YANG MENIMPA KALIAN, DAN SANGAT MENJAGA KALIAN (Dari Kemurkaan Allah dan Neraka), DAN IA SANGAT BERLEMAH LEMBUT DAN BERKASIH SAYANG ATAS ORANG-ORANG MU’MIN,
MAKA JIKA MEREKA INGKAR MAKA KATAKANLAH : CUKUPLAH PERTOLONGAN ALLAH BAGIKU, TIADA TUHAN SELAIN DIA, DAN KEPADA NYA AKU BERSERAH DIRI DAN DIA ADALAH PEMILIK ARSY YANG AGUNG”,

“ SESUNGGUHNYA ALLAH DAN PARA MALAIKAT NYA BERSHALAWAT ATAS NABI (saw), WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN BERSHALAWATLAH PADANYA, DAN BERILAH SALAM KEPADANYA DENGAN SEBAIK-BAIK SALAM SEJAHTERA”,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya.

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَ انَا
بِعَبْدِه ِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا
إِ لَيْهِ بِاْلإِذْنِ و َقَدْ نَادَ انَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَ لَّنَا وَحَدَ انَا
صَلَّى عَلَيْكَ اللّهُ بَارِ ئُكَ الَّذِي
بِكَ يَا مُشَفَّعُ خَصَّنَا وَحَبَاَنا
مَعَ آلِكَ اْلأَطْهَارِ مَعْدِنِ سِرِّ كَ
اْلأَ سْمَى فَهُمْ سُفُنُ النَّجَاةِ حِمَاَنا
وَعَلَى صَحَا بَتِكَ الْكِرَ امِ حُمَاةِ دِ يـْنِكَ
أَصْبَحُوْ ا لِوَ لاَئِهِ عُنْوَ اَنا
وَ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِصِدْقٍ مَا حَدَى
حَادِي الْمَوَدَّةِ هَيَّجَ اْلأَشْجَانَا
وَاللّهِ مَا ذُ كِرَ الْحَبِيْبُ لَدَى الْمُحِبِّ
إِلاَّ وَ أَضْحَى وَالِهًا نَشْوَ انَا
أَيْنَ الْمُحِبُّو نَ الَّذِ يْنَ عَلَيْهِمُ
بَذْ لُ النُّفُو سِ مَعَ النَّفَائِسِ هَانَا
لاَ يَسْمَعُو نَ بِذِ كْرِ طهَ الْمُصْطَفَى
إِلاَّ بِهِ انْتَعَشُوْا وَ أَذْ هَبَ رَاَنا
فَا هْتَا جَتِ اْلأَرْ وَاحُ تَشْتَاقُ اللِّقَا
وَ تَحِنُّ تَسْأَلُ رَبَّهَا الرّ ِضْوَ انَا
حَالُ الْمُحِبِّيْنَ كَذَا فَاسْمَعْ إِلَى
سِيَرِ الْمُشَفَّعِ وَ ارْ هِفِ اْلآذَا نَا
وَانْصِتْ إِلَى أَوْ صَافِ طهَ الْمُجْتَبَى
وَاحْضِرْ لِقَلْبِكَ يَمْتَلِىْء وِ جْدَ انَا
{ يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَسَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيْبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita petunjuk,
Melalui Hamba- Nya yang terpilih(saw) yang telah menyeru kami

Kepada Nya dengan Izin Nya, dan sungguh Beliau (saw) telah menyeru kami,
Kami datang kepadamu Wahai Yang telah Menunjuki kami ke jalan yang benar (kami mendatangi panggilanmu Wahai Nabi saw), dan yang telah menyeru kami dengan Lemah Lembut dan Bahasa Indah,

Limpahan Shalawat padamu dari Allah yang telah Menciptakanmu,
Yang denganmu Wahai Pembawa Syafa’at, telah membuat kami Terpilih dan Terkasihi,

Juga pada Keluargamu yang Suci, sebagai Sumber-sumber Rahasiamu
Yang Tinggi, maka merekalah Bahtera Penyelamat yang Membentengi kami,

Dan pada Para Sahabatmu yang Mulia, yang menjadi Dinding Penyelamat bagi Ajaranmu dan Figur Panutan bagi Pencintanya (saw),

Juga terhadap para Tabi’in setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan jujur dan bersungguh-sungguh,
Sebanyak puji pujian Kerinduan yang Merobohkan Kesedihan,

Demi Allah tidaklah diperdengarkan Nama Sang Kekasih (saw) pada orang yang mencintainya,
Maka akan tersentak gembira dan hilanglah segala kesusahan,

Dimanakah Para Pecinta, yang mereka itu rela berkorban dengan Nyawa dan meremehkan hal-hal yang berharga (yang bersifat duniawi),

Tidaklah mereka mendengar sebutan Nama Thaahaa Al Musthafa (saw),
Maka bangkitlah Semangat dan hilanglah segala Kegundahan hati,
Maka Bergetarlah ruh-ruh merindukan perjumpaan, dan merintih memohon Keridhoan dari Tuhan Nya,

Begitulah keadaan para Pecinta maka dengarlah Perjalanan Hidup Sang Pembawa Syafa’at dan Konsentrasikanlah Pendengaran,

Maka Simaklah akan sifat-sifat Thaahaa (saw), Imam yang Terpilih
Dan hadirkanlah hatimu, niscaya terpenuhilah hatimu dengan Kerinduan padanya (saw),

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya,
pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya

نَـبَّأَنَا اللّهُ فَقَالَ : جَاءَ كُمْ
نُو رٌ فَسُبْحَانَ الَّذِي أَنْبَانَا
وَالنُّو رُ طهَ عَبْدُ هُ مَنَّ بِهِ
فِي ذِ كْرِ هِ أَعْظِمْ بِهِ مَنَّانَا
هُوَ رَ حْمَةُ الْمَوْ لَى تَأَمَّلْ قَوْ لَهُ
{ فَلْيَفْرَ حُو ا} وَ اغْدُ بِهِ فَرْ حَانَا
مُسْتَمْسِكًا بِالْعُرْ وَةِ الْوُ ثْقَى
وَ مُعْتَصِمًا بِحَبْلِ اللّهِ مَنْ أَنْشَانَ
وَاسْتَشْعِرَنْ أَنْوَ ارَ مَنْ قِيلَ : مَتَى
كُنْتَ نَبِيَّا، قَالَ : آدَ مُ كَانَا
بَيْنَ التُّرَ ابِ وَ بَيْنَ مَاءٍ فَاسْتَفِقْ
مِنْ غَفْلَةٍ عَنْ ذَا وَ كُنْ يَقْظَانَا
وَ اعْبُرْ ِإ لَى أَسْرَ ارِ رَ بِّي لَمْ يَزَ لْ
يَنْقُلُنِي بَيْنَ الْخِيَارِ مُصَانَا
لَمْ تَفْتَرِ قْ مِنْ شُعْبَتَيْنِ إِلاَّ أَ نَا
فِي خَيْرِ هَا حَتَّى بُرُ و زِ يَ آ نَا
فَأَنَا خِيَارٌ مِنْ خِيَارٍ قَدْ خَرَ جْـتُ
مِنْ نِكَا حٍ لِي إِلهِيَ صَانَا
طَهَّرَ هُ اللّهُ حَمَاهُ اخْتَارَ هُ
وَ مَا بَرَ ى كَمِثْلِهِ إِ نْسَانَا
وَ بِحُبِّهِ وَ بِذِ كْرِ هِ وَ النَّصْرِ وَ التَّـ
ـوْ قِيرِرَ بُّ الْعَرْ شِ قَدْ أَوْ صَانَا
{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَ ائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَ عَانَا}

اللهـم صـل وسـلم وبارك عـليه وعـلى آلـه

Maka telah datang kabar dari yang berfirman : “ TELAH DATANG KEPADAMU CAHAYA ….. “ (QS Al Maidah : 15), Maha Suci Yang Telah Mengabarkannya kepada kita,

Dan cahaya Thaahaa Hamba- Nya, terlimpahkan dengan mengingatnya (saw), maka Agungkanlah Sang Pemberi Anugerah,

Dia (saw) adalah Rahmat dari Sang Pencipta, maka renungkanlah Firman Nya : “ MAKA BERGEMBIRALAH KAMU “, (“KATAKANLAH : DENGAN DATANGNYA ANUGERAH ALLAH DAN RAHMATNYA MAKA DENGAN ITU KALIAN BERGEMBIRALAH“) maka bergegaslah untuk bergembira dengan Kedatangannya (saw),

Dengan berpegang teguh pada Tali terkuat (Al Qur’an dan Hadits) dan berusahalah senantiasa berada di Jalan Allah, yang telah menciptakan kita,

Renungkanlah Cahaya cahaya (Rasul saw) yang ketika dikatakan kepadanya (saw) “sejak kapankah Kenabianmu ?” , maka sabdanya kenabianku sejak Adam As,

Masih berada diantara Air dan Tanah “, maka sadarlah kamu dari kelalaianmu itu dan bangkitlah sadar,

Maka fahamilah rahasia-rahasia Tuhanku yang selalu memindahkanku (saw) diantara Sulbi orang mulia ke sulbi orang yang mulia dan terpilih,

Tidaklah terpisah dari dua kelompok (Suku), terkecuali aku berada pada yang terbaik, begitulah hingga aku dilahirkan,

Maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih, dan aku terlahir dari pernikahan yang Tuhanku telah menjaganya,

Allah telah menyucikan (saw), serta menjaga dan memilihnya (saw), maka tidaklah pernah Allah memunculkan manusia menyerupainya (saw),

Dan dengan mencintainya dan mengingatnya serta membantu syari’atnya dan dengan penghormatan padanya (saw) Allah pencipta Arsy telah mewasiatkan kita,

Wahai Tuhan Kami Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya, Pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

هذَا وَ قَدْ نَشَرَ اْلإِ لهُ نُعُوتَهُ
فِي الْكُتْبِ بَيَّنَهَا لَنَا تِبْيَانَا
أَخَذَ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا
آتَيْتُكُمْ مِنْ حِكْمَةٍ إِحْسَانَا
وَجَاءَ كُمْ رَسُولُنَا لَتُؤْ مِنُنَّ
وَ تَنْصُرُو نَ وَ تُصْبِحُو نَ أَعْوَ انَا
قَدْ بَشَّرُوْ ا أَقْوَ ا مَهُمْ بِالْمُصْطَفَى
أَعْظِمْ بِذَلِكَ رُتْبَةً وَ مَكَانَا
فَهُوَ وَ إِنْ جَاءَ اْلأَ خِيرُ مُقَدَّ م ٌ
يَمْشُونَ تَحْتَ لِوَ اءِ مَنْ نَادَ انَا
يَا أُمَّةَ اْلإِ سْلا َمِ أَوَّ لُ شَافِعٍ
وَ مُشَفَّعٍ أَنَا قَطُّ لاَ أَتَوَ انَى
حَتَّى أُنَادَ ى ارْ فَعْ وَ سَلْ تُعْطَ وَ قُلْ
يُسْمَعْ لِقَوْ لِكَ نَجْمُ فَخْرِكَ بَانَا
وَ لِوَ اءُ حَمْدِ اللّهِ جَلَّ بِيَدِ ي
وَ َلأَ وَّ لاً آتِي أَنَا الْجِنَانَـا
وَ أَ كْرَ مُ الْخَلْقِ عَلَى اللّهِ أَنَا
فَلَقَدْ حَبَاكَ اللّهُ مِنْهُ حَنَانَا
وَ لَسَوْ فَ يُعْطِيكَ فَتَرْ ضَى جَلَّ مِنْ
مُعْطٍ تَقَاصَرَ عَنْ عَطَا هُ نُهَانَا
بِاللّهِ كَرِّرْ ذِ كْرَ وَ صْفِ مُحَمَّدٍ
كَيْمَا تُزِ يحَ عَنِ الْقُلُو بِ الرَّ انَا

{يَا رَ بَّنَا صَلِّ وَ سَلِّمْ دَائِمًا
عَلَى حَبِيبِكَ مَنْ إِلَيْكَ دَعَانَا}



اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Begitulah, dan telah Tuhan sebarkan tentang sifat-sifatnya (saw) dalam kitab kitab terdahulu dan Al Qur’an yang menjelaskannya dengan sejelas jelasnya,

Dia (Allah) telah mengambil Perjanjian dari para Nabi ketika telah Kudatangkan pada kalian Hikmah dan Kemuliaan,

Dan datanglah pada kalian (wahai para Nabi) Utusan Kami (saw) maka agar kalian (wahai para Nabi) beriman padanya, dan kalian (wahai para Nabi) mendukungnya (saw), dan agar kalian (wahai para Nabi) menjadi pengikutnya,

Dan bahwasannya Para Nabi terdahulu telah memberi kabar gembira pada umat umat mereka akan kedatangan nabi terpilih, maka Muliakanlah Martabat dan Kedudukkannya,

Maka apabila telah datang hari kiamat, para Nabi terdahulu berjalan di bawah naungan Panji Sang Nabi (saw) yang telah menyeru kita,

Wahai Umat Islam, aku adalah yang pertama Sebagai Pemberi Syafa’at dan yang Pertama menyebarkannya, dan tidaklah aku ragu dan memperlambat,

Hingga diserukan kepadaku (ketika bersujud memohon syafa’at) angkatlah kepalamu (wahai Muhammad), dan katakanlah permintaanmu niscaya Ku kabulkan permohonanmu dan bicaralah niscaya Ku dengar pembicaraanmu, sungguh Bintang Kemuliaanmu (Wahai Nabi saw) sungguh jelas dan terang,

Dan Panji Pujian kepada Allah Yang Maha Perkasa berada di tanganku (saw) dan aku (saw) adalah manusia pertama yang mendatangi surga- Nya,

Dan aku (saw) telah menjadi ciptaan yang paling mulia di sisi Allah, maka sungguh engkau (wahai nabi) telah terpelihara oleh Allah dengan kasih sayang- Nya,

“DAN AKAN DIA LIMPAHKAN KEPADAMU (saw) ANUGERAH KAMI HINGGA ENGKAU (saw) PUAS” (dan ayat ini) merupakan tanda kebesaran dari Yang Maha Pemberi, dan pemberian itu merupakan hal yang akal sulit untuk menerimanya (seperti banyaknya Mukzijat beliau saw),

Demi Allah ulang-ulanglah peringatan sifat-sifat Muhammad, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati,

Wahai Tuhan Kami Limpahlanlah Shalawat dan Salam Sejahtera Selamanya pada Kekasih Mu yang telah menyeru kami Kepada- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

لَمَّا دَ نَا وَ قْتُ الْبُرُو ز ِ ِلأَ حْمَدٍ
عَنْ إِذْنِ مَنْ مَا شَاءَ هُ قَدْ كَانَـا
حَمَلَتْ بِهِ اْلأُ مُّ اْلأ َمِينَةُ بِنْتُ وَ هـ
بٍ مَنْ لَهَا أَعْلَى اْلإِ لهُ مَكَانَا
مِنْ وَ الِدِ الْمُخْتَارِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ
عَبْدٍ لِمُطَّلِبٍ رَ أَى الْبُرْ هَانَا
قَدْ كَانَا يَغْمُرُ نُورُ طهَ وَجْهَهُ
وَسَرَ ى إِلَى اْلاِ بْنِ الْمَصُونِ عَيَانَا
وَهُوَ ابْنُ هَاشِمٍ الْكَرِ يمِ الشَّهْمِ بْنِ
عَبْدِ مَنَافٍ اِبْنِ قُصَيٍّ كَانَا
وَ الِدُ هُ يُدْعَى حَكِيمًا شَأْ نُهُ
قَدِ اعْتَلَى أَعْزِزْ بِذ لِكَ شَانَا
وَاحْفَظْ أُصُو لَ الْمُصْطَفَى حَتَّى تَرَى
فِي سِلْسِلا َتِ أُصُو لِهِ عَدْنَانَا
فَهُنَاكَ قِفْ وَ اعْلَمْ بِرَ فْعِهِ إِ لَى السْـ
مَاعِيلَ كَانَا لِلأَبِ مِعْوَ انَا
وَ حِينَمَا حَمَلَتْ بِهِ آمِنَةٌ
لَمْ تَشْكُ شَيْئًا يَأْ خُذُ النِّسْوَ انَا
وَبِهَا أَحَاطَ اللُّطْفُ مِنْ رَ بِّ السَّمَا
أَ قْصَى اْلأَ ذَى وَ الْهَمَّ وَ اْلأَ حْزَ انَا
وَ رَ أَتْ كَمَا قَدْ جَاءَ مَا عَلِمَتْ بِهِ
أَنَّ الْمُهَيْمِنَ شَرَّ فَ اْلأَ كْوَ انَا
بِالطُّهْرِ مَنْ فِي بَطْنِهَا فَاسْتَبْشَرَ تْ
وَ دَ نَا الْمَخَاضُ فَأُتْرِ عَتْ رِ ضْوَ انَا
وَ تَجَلَّتِ اْلأَ نْوَ ارُ مِنْ كُلِّ الْجِهَا
تِ فَوَ قْتُ مِيلاَ دِ الْمُشَفَّعِ حَانَا
وَقُبَيْلَ فَجْرٍ أَبْرَ زَتْ شَمْسُ الْهُدَى
ظَهَرَ الْحَبِيبُ مُكَرَّ مًا وَ مُصَانَا

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُللهِ وَلاَ إلهَ إِلاَ اللهُ وَاللهُ أَ كْبَرُ أربعًا
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِـاللهِ الْعَلِيِّ الْعَطِيمِ فِي كُلِّ لَحْظَةٍ أَبَدًا
عَدَدَ خَلْـقِهِ وَرِضَا نَـفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْ شِهِ وَ مِدَادَ كَـلِمَاتِهِ.


Ketika telah dekat waktu kelahiran Ahmad (saw) dari Izin Nya, yang apabila menghendaki sesuatu tidaklah akan terhalang,

Ia (saw) berada di dalam kandungan Sang Ibu Aminah binti Wahb, yang baginya telah Allah Muliakan Martabatnya (sebagai ibu bagi sebaik baik ciptaan),

Dari ayah Sang Hamba yang terpilih (saw), yaitu (ayahnya itu) Abdullah bin Abdul Muthalib yang melihat tanda-tanda (Isyarat Kenabian),

Telah terjadi bahwa wajahnya (ayahnya) diterangi Cahaya Thaahaa (saw) yang kemudian berpindah kepada Sang Anak yang terjaga ini (cahaya itu) terlihat dengan jelas,

Dan dia adalah keturunan Hasyim yang Mulia dan Perkasa , putra Abdu Manaaf, Keturunan Qushay yang dahulu,

Ayahnya digelari Hakiim (orang yang adil) dan kepribadiannya telah termasyur, maka berbanggalah dengan kepribadian itu,

Dan hafalkanlah silsilah keturunan Nabi yang Terpilih hingga kau temukan silisilahnya pada (datuknya) Adnan,

Apabila telah sampai kepada Adnan maka berhentilah, (bahwa setelah Adnan, banyak riwayat yang berbeda) dan ketahuilah bahwa nasabnya bersambung hingga Ismail As (putra Ibrahim As) yang telah menjadi pendukung Ayahnya (Ibrahim As),

Dan ketika Aminah (ra) mengandungnya (saw) tidaklah Ia (Ibundanya ra) merasa sakit sebagaimana keluhan wanita hamil,

Baginya (Aminah ra) selubung Kelembutan dari Allah Pemelihara Langit, hilanglah segala gangguan, kegelisahan dan kesedihan,

Kemudian ia (Aminah ra) menyaksikan sebagaimana yang telah diketahuinya, bahwa Yang Maha Pemelihara telah memuliakan Alam Semesta,

Dengan kesucian bayi di dalam kandungannya, maka iapun bergembira ketika telah dekat saat saat kelahiran, maka berluapanlah limpahan keridhoan Nya, (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, 4X)

Maka Muncullah Cahaya Cahaya dari segala penjuru dan Detik Kelahiranpun tiba,

Beberapa saat sebelum terbitnya fajar Muncullah Matahari Hidayah, Lahirlah Sang Kekasih yang Termuliakan dan Terjaga,


صَلَّى اللّهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم

يَا نَبِي سَلاَ مُ عَلَيْكَ يَا رَسُو ل سَلاَ مُ عَلَيْكَ
يَا حَبِيب سَلاَ مُ عَلَيْك صَلَو اتُ اللّه عَلَيْكَ

أَبْرَ زَ اللّهُ الْمُشَفَّع صَاحِبُ الْقَدْ رِ الْمُرَ فَّع
فَمَلاَ النُّو رُ النَّوَ احِي عَمَّ كُلَّ الْكَوْنِ أَجْمَع
نُكِسَتْ أَصْنَامُ شِرْ كٍ وَ بِنَا الشِّرْ كُ تَصَدَّ ع
وَ دَ نَا وَ قْتُ الْهِدَ ايَة وَ حِمَى الْكُفْرِ تَزَعْزَ ع
مَرْ حَبًا أَهْلاً وَ سَهْلاً بِكَ يَا ذَا الْقَدْرِ اْلأَ رْ فَع
يَا إِمَامَ اهْلِ الرِّ سَالَة مَنْ بِهِ اْلآ فَاتِ تُدْ فَع
أَنْتَ فِي الْحَشْرِ مَلاَ ذٌ لَكَ كُلُّ الْخَلْقِ تَفْزَ ع
وَ يُنَادُ ونَ تَرَ ى مَا قَدْدَهَى مِنْ هَوْلٍ أَفْظَع

طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا مِنْ ثَنِيَّةِ الْوَ دَاع
وَ جَبَ الشُّكْرُ عَلَيْنَا مَا دَ عَا لِلّهِ دَاع

فَلَهَا أَنْتَ فَتَسْجُد وَ تُنَادَ ى أشْفَع تُشَفَّع
فَعَلَيْكَ اللّهُ صَلَّى مَا بَدَ ى النُّو رُ وَ شَعْشَع
وَ بِكَ الرَّ حْمنَ نَسْأَل وَ أِلهُ الْعَرْشِ يَسْمَع
يَا عَظِيمَ الْمَنِّ يَا رَ بّ شَمْلَنَا بِالْمُصْطَفَى اجْمَع
وَ بِهِ فَا نْظُرْ إِلَيْنَا وَ اعْطِنَا بِه كُلَّ مَطْمَع
وَ ا كْفِنَا كُلَّ الْبَلاَ يَا وَ ادْ فَعِ اْلآ فَاتِ وَ ارْفَع

رَبِّ فَا غْفِرْ لِي ذ ُنُو بِـي بِبَرْكَةِ الْهَادِي الْمُشَفَّع

وَ اسْقِنَا يَا رَبّ أَغِثْنَا بِحَيَا هَطَّالِ يَهْمَع
وَ اخْتِمِ الْعُمْرَ بِحُسْنَى وَاحْسِنِ الْعُقْبَىوَمَرْجَع
وَ صَلاَ ةُ اللّهِ تَغْشَى مَنْ لَهُ الْحُسْنُ تَجَمَّع
أَ حْمَدَ الطُهْرَ وَ آلِه وَ الصَّحَابَة مَالسَّنَا شَع

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Bershalawat Allah kepada (Nabi) Muhammad
Bershalawat Allah padanya dan memberi salam sejahtera (3x)

Wahai Nabi salam sejahtera bagimu, Wahai Rasul salam sejahtera bagimu.
Wahai Kekasih salam sejahtera bagimu, Shalawat Allah bagimu.

Telah tiba dengan kehendak Allah sang penberi syafa’at, Yang memiliki derajat yang dimuliakan.
Maka limpahan cahaya memenuhi segala penjuru, Meliputi seluruh alam semesta.

Maka berjatuhanlah patung-patung berhala di ka’bah, Dan tumbanglah sendi-sendi kemusyrikan.
Maka dekatlah saat-saat petunjuk, Dan benteng kekafiranpun berguncang.

Salam sejahteralah atas kedatanganmu, Wahai sang pemilik derajat yang mulia.
Wahai Imam dan pemimpin para Rasul, Yang dengannya bencana-bencana terhapuskan.

Engkaulah satu-satunya harapan di hari Qiamat, Kepadamulah seluruh ciptaan berlindung dari kemurkaan Allah.Kemudian mereka datang memanggil-manggilmu dengan penuh harapan, Ketika menyaksikan dahsyatnya kesulitan dan rintangan.

Maka karena itulah engkau (SAW) bersujud kehadirat Tuhanmu,
Maka diserukan kepadamu berikanlah syafa’at, karena engkau diizinkan memberi syafa’at.

Maka atasmu limpahan shalawat dari Allah, Selama cahaya masih bersinar terang benderang.

Dan denganmu (SAW) kami memohon kepada Ar Rahmaan, Maka pencipta Arsy mendengar do’a kami.

Wahai pemberi anugerah yang mulia, Wahai Tuhan, Kumpulkanlah kami dengan AlMusthafa (SAW).

Dan demi Dia (SAW), maka pandanglah kami dengan kasih sayangmu, Dan berilah kami segala yang kami inginkan.

Dan hindarkanlah kami dari segala bencana, Dan jauhkanlah segala kesulitan, dan angkatlah sejauh-jauhnya.

Dan siramilah Wahai Tuhanku serta tolonglah kami, Dengan lebatnya curahan rahmat- Mu.

Dan akhirilah usia kami dengan husnul khatimah, Dan terimalah kami dengan baik saat kembali kepada- Mu

Dan terlimpahlah shalawat dari Allah, Baginya (SAW) yang kepadanya terkumpul segala kebaikan.

Ahmad yang tersuci serta keluarganya, Dan sahabatnya sebanyak pijaran cahaya.

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam Sejahtera serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,


الدعاء
DO’A PENUTUP

وَ لَقَدْ أَشَرْ تُ لِنَعْتِ مَنْ أَوْ صَافُهُ
تُحْيِي الْقُلُو بَ تُهَيِّجُ اْلأَ شْجَانَا
وَ اللّهُ قَدْ أَ ثْنَى عَلَيْهِ فَمَا يُسَا
وِ ي الْقَوْ لُ مِنَّا أَوْ يَكُو نُ ثَنَانَا
لَكِنَّ حُبَّا فِي السَّرَ ائِرِ قَدْ دَعَا
لِمَدِ يحِ صَفْوَ ةِ رَ بِّنَا وَ حَدَ انَا
وَ إِذِ امْتَزَ جْنَا بِالْمَوَ دَّةِ ههُنَا
نَرْ فَعُ أَيْدِ ي فَقْرِ نَا وَ رَ جَانَا
لِلْوَ ا حِدِ اْلأ َحَدِ الْعَلِيِّ إِلهِنَا
مُتَوَ سِّلِينَ بِمَنْ إِلَيْهِ دَعَانَا
مُخْتَارِ هِ وَ حَبِيبِهِ وَ صَفِيِّهِ
زَ يْنِ الْوُ جُو دِ بِهِ اْلإِ لهُ حَبَانَا
يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا يَا رَ بَّنَا
بِالْمُصْطَفَى اقْبَلْنَا أَ جِبْ دَ عْوَ انَا
أَ نْتَ لَنَا أَ نْتَ لَنَا يَا ذُ خْرَ نَا
فِي هذِ هِ الدُّ نْيَا وَ فِي أُ خْرَ انَا
أَصْلِحْ لَنَا اْلأَ حْوَ الَ وَ اغْفِرْ ذَنْبَنَا
وَ لاَ تُؤَ اخِذْ رَ بِّ إِنْ أَ خْطَانَا
وَ اسْلُكْ بِنَا فِي نَهْجِ طهَ الْمُصْطَفَى
ثَبِّتْ عَلَى قَدَ مِ الْحَبِيبِ خُطَانَا
أَرِ نَا بِفَضْلٍ مِنْكَ طَلْعَةَ أَحْمَدٍ
فِي بَهْجَةٍ عَيْنُ الرِّ ضى تَرْ عَانَا
وَ ارْ بُطْ بِهِ فِي كُلِّ حَالٍ حَبْلَنَا
وَ حِبَالَ مَنْ وَدَّ وَ مَنْ وَ الاَ نَا
وَ الْمُحْسِنِينَ وَ مَنْ أ َجَابَ نِدَ اءَ نَا
وَ ذَوِ ي الْحُقُو قِ وَ طَالِبًا أَوْ صَانَا
وَ الْحَاضِرِ ينَ وَ سَاعِيًا فِي جَمْعِنَا
هَا نَحْنُ بَيْنَ يَدَ يْكَ أَنْتَ تَرَ انَا
وَ لَقَدْ رَ جَوْ نَاكَ فَحَقِّقْ سُؤْ لَنَا
وَ اسْمَعْ بِفَضْلِكَ يَا سَمِيعُ دُعَانَا
وَ انْصُرْ بِنَا سُنَّةَ طهَ فِي بِقَا
عِ اْلأَ رْضِ وَ اقْمَعْ كُلَّ مَنْ عَادَ انَا
وَ انْظُرْ إِلَيْنَا وَ اسْقِنَا كَأْسَ الْهَنَا
وَ اشْفِ وَ عَافِ عَاجِلاً مَرْ ضَانَا
وَ اقْضِ لَنَا الْحَاجَاتِ وَ احْسِنْ خَتْمَنَا
عِنْدَ الْمَمَاتِ وَ أَصْلِحَنْ عُقْبَانَا
يَا رَ بِّ وَ اجْمَعْنَا وَ أَحْبَابًا لَنَا
فِي دَ ارِكَ الْفِرْ دَ وْسِ يَا رَ جْوَ انَا
بِالْمُصْطَفَى صَلِّ عَلَيْهِ وَ آلِهِ
مَا حَرَّ كَتْ رِ يحُ الصَّبَا أَغْصَانَا
سُبْحَانَ رَ بِّكَ رَ بِّ الْعِزَّ ةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَ سَلاَ مٌ عَلَى الْمُرْ سَلِينَ
وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَ بِّ العَالَمِينَ

Maka telah ku Isyaratkan untuk menyifatkan Budi Pekerti (Beliau saw) yang menghidupkan dan mengguncang luruhkan kegundahan,

Dan Allah Telah Memujinya maka apalah artinya pujian kita dan bagaimana (pujian kita ini) dinamakan pujian,

Akan tetapi cinta kasih dalam sanubari telah menuntut untuk memuji hamba Pilihan Pencipta kita yang telah menyeru kita dengan Kelembutan,

Maka setelah kita berpadu dengan cinta dan kasih sayang (terhadap Nabi saw) maka disinilah kita mengangkat kedua tangan kita yang hina dina untuk berdo’a dengan penuh pengharapan,

Kepada Tuhan Yang Maha Tunggal dalam Ke Esaan Nya, serta Maha Mulia dengan mengambil perantara pada yang telah menyeru kita Kepada Nya,

Hamba- Nya yang terpilih, Kekasih- Nya serta hamba- Nya yang Terkemuka dan sebaik-baik Ciptaan di Alam Semesta yang dengannya (saw) Allah telah menciptakan kita,

Wahai Tuhan kami, Wahai Tuhan Kami, Wahai Tuhan kami, Demi Nabi yang Terpilih Terimalah Kami dan Kabulkanlah Do’a Kami,

Hanya Engkaulah Harapan Kami, Hanya Engkaulah Harapan Kami, Wahai satu-satunya Tempat Memohon dan Harapan di Dunia dan di Akhirat kami,

Perbaikilah Keadaan Kami dan Ampunilah Dosa-Dosa Kami dan Janganlah Engkau Murkai Kami apabila kami berbuat kesalahan,

Dan jadikanlah kami selalu berjalan pada ajaran Nabi Thaahaa (saw) yang terpilih dan kuatkanlah serta tetapkanlah langkah-langkah kami pada jalan yang telah dilalui oleh Sang Kekasih,

Dan Perlihatkanlah kami Demi Anugerah dari Mu, Wajah Nabi Mu dalam Gemilangnya Kegembiraan dengan Pandangan Kasih Sayang serta Keridhoan yang selalu menaungi kami,

Dan ikatlah kami selalu dengan Beliau (saw) dalam segala gerak-gerik kami, dan juga orang-orang yang mengikuti kami dan mencintai kami,

Demikian pula orang-orang yang beramal shalih dan orang-orang yang mendengar da’wah kami, orang yang kami berhutang budi pada mereka dan orang-orang yang memohon nasehat dari kami,

Juga atas para hadirin dan penyelenggara, maka Wahai Allah Inilah kami di hadapan Mu dan Engkau Melihat Kami,

Dan bahwasanya kami Mengharapkan Mu, maka Kabulkanlah Permohonan kami dan Dengarlah demi Kemurahan Mu, Do’a Kami wahai Yang Maha Mendengar,

Dan Pilihlah Kami sebagai Penolong Sunnah Thaahaa (saw) di Seluruh Pelosok Bumi, dan Hancurkanlah semua yang memusuhi kami,

Dan Pandanglah Kami dengan Kasih Sayang Mu dan berilah kami minuman dari cangkir-cangkir (Mahabbah Rasul saw) dan Sembuhkanlah Penyakit yang ada pada kami dengan segera,

Dan kabulkanlah segala hajat kami dan akhirilah hidup kami dengan kebaikan dan jadikanlah kebaikan pula di hari kemudian,

Wahai Allah Kumpulkanlah Kami Bersama Kekasih-Kekasih Kami di surga Firdaus- Mu Wahai yang hanya kepada Nya harapan kami,

Demi Hamba (saw) yang terpilih yang Limpahan Shalawat selalu atasnya dan atas keluarga serta keturunannya sebanyak hembusan angin di pagi hari,

Maha Suci Tuhanmu Pencipta Yang Maha Memiliki Kekuasaan, dari apa yang mereka sifatkan,

Dan Salam Sejahtera atas Para Rasul,
Dan Segala Puji Bagi Allah Pencipta Seluruh Alam,


















Qosidah Assalamu’alaika
هذه القَصِدَةْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ زَ يْنَا ْلأَ نْبِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَ تْقَى ْلأَ تْقِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang bertaqwa
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَصْفَى اللأَ صْفِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang sufi
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَزْ كَى اْلأَزْ كِيَآءِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Pemimpin orang-orang yang suci
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَحْمَدْ يَاحَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai kekasihku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ طهَ يَا طَبِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Thaaha wahai pelipur hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يـَامِسْكِي وَطِيْبِي اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai keharumanku dan pewangi hatiku
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاأَحْمَدْ يَامُحَمَّدْ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Ahmad wahai Muhammad
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاجَالِى الْكُرُوْ ب اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai yang menghindarkan bencana-bencana
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا وَجْهَالْجَمِيْلِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera Atas Nabi yang memiliki charisma dan wajah yang indah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا بَدْرَ التَّمَامِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai bulan purnama yang terang benderang
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نُوْرَ الظَّلآمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai cahaya yang menerangi kegelapan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُقَدَّمِ بِاْلإِ مَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera bagimu wahai Nabi yang paling mulia
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُظَلَّلِ بِالْغَمَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas pemimpin yang terkemuka
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُبَشِّرِ بِالسَّلاَمَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ َ
Salam sejahtera atas pemberi kabar gembira dengan keselamatan
اَلسَّلاَمُ عَلَى الْمُشَفَّعِ بِالْقِيَامَة اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ
Salam sejahtera atas Pemberi Syafaat pada hari kiamat


\Qosidah Qod Kafani
هذه القصدة قد كفاني علم ربي

قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِ
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku
فَدُ عَائِي وَابْتِهَالِي شَاهِدٌ لِي بِافْتِقَارِي
Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaanMU)
فَلِهَذَا السِّرِّ أَدْعُو فِي يَسَارِي وَعَسَارِي
Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan KewibawaanMu) aku selalau mohon (padaMu) disaat kemudahan dan kesulitanku
أَنَا عَبْدٌ صَارَفَخْرِي ضِمْنَ فَقْرِي وَاضْطِرَارِي
Aku adalah hamba yang kebangganku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (padaMu)
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptraku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku
يَا إِلَهِي وَمَلِيكِي أَنْتَ تَعْلَم كَيْفَ حَالِي
Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku,Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku
وَبِمَا قَدْ حَلَّ قَلْبِي مِنْهُمُومٍ وَاشْتِغَالِي
Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)
فَتَدَارَكْنِي بِلُطْفٍ مِنْكَ يَا مَولَى الْمَوَالِي
Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja
ياَ كَرِيْمَ الْوَجْهِ غِثْنِي قَبْلَ أَنْ يَفْنَى اصْطِبَارِي
Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya,tolonglah aku,dengan pertolongan yang dating sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku
ياَسَرِ يْعَ الْغَوْثِ غَوْثًا مِنْكَ يُدْرِكْنِي سَرِيعًا
Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan,temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera

يُهْزِمُ الْعُسْرَوَيَأْتِي بْالَّذْي أَرْجُو جَمِيعًا
Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan,dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan
يَاقَرِيْبًا يَامُجِيْبًا يَاعَلِيْمًا يَاسَمِيْعًا
Wahai Yang Maha Dekat,Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan,Wahai Yang Maha Mengetahui,Wahai Yang Maha Mendengar
قَدْ تَحَقَّقْتُ بِعَجْزِي وَخُضُوْعِي وَانْكِسَارِي
Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku,kerendahan dan keluluhanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَلِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala Permohonan dan usahaku
لَمْ أَزَلْ بِالْبَابِ وَاقِفْ فَارْحَمَنْ رَبِّي وُقُوْفِي
Aku masih tetap berdiri di Gerbang Mu,maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu
وَبِوَادِي الْفَضْلِ عَاكِفْ فَأَدِمْ رَبِّي عُكُوفِي
Dan di Lembah Anugerah Kasih SayangMu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini
وَلِحُسْنِ الظَّنِّ لاَزِمَ فَهُوَخِلِّي وَحَلِيْفِي
Maka bersangka baik padaMu adalah hal yang mesti bagiku,sangka baik atasMu adalah pakaianku dan janjiku
وَأَنِيْسِيْ وَجَلِيسِي طُوْلَ لَيْلِي وَنَهَارِي
Dan hal itulah (sangka baik padaMu) yang menjadi penenang hatiku,dan selalu (sangka baik pada Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam
قَدْكَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku
حَاجَةٌ فِي النَّفْسِ يَارَبْ فَاقْضِهَا يَاخَيْرَ قَاضِي
Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah,Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan
وَأَرِحْ سِرِّي وَقَلْبِي مِنْ لَظَاهَا وَالشُّوَاظِ
Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu,kemarahan,kesedihan,kebingungan,dan penyakit penyakit hati)
قِيْ سُرُورٍ وَحُبُوْرٍ وَإِذَامَا كُنْتَ رَاضِي
Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah engkau Ridhoi
فاَلْهَنَا وَالْبَسْطُ حَالِي وَشِعَارِي وَدِثَارِي
Mka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu,dan menjadi lambing kehidupanku dan selubung perhiasanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku


Qosidah Allahu Allahu Rabbi
هذه القصدة الله رَبِّي

الله الله , الله الله , الله الله , الله الله
الله الله , الله رَ بِّي عَوْنِ وَ حَسْبِيْ مَالِي سِـوَاهُ
Allah… Allah… Allah…Allah… Allah…Allah… Allah…Allah…
Allah…Allah… Wahai Yang Maha Mengasuhku, Maha Menolongku, Maha Mencukupi Tiada bagiku Selain –Nya,

يَاسَاقِيَ الْقَوْمَ مِنْ شَذَاهُ الْكُلُّ لمَاَّ سَقَـيْتَ تَاهُو
Wahai Yang Maha Membasahi kaum shalih dengan Semerbak Indah Kelembutan –Nya yang menyeluruh, hinggamembuat mereka tenggelam dalam Keasyikan dan Kelezatan Munajat,

تَاهُوْ ا وَبِالْحُبِّ فِيْكَ فَاهُو وَصَرَّحُو ا فِيْكَ ثُمَّ بَاحُوا
Setelah Mereka tenggelam dalam Asyiknya Kerinduan Pada –Mu, maka terlantunlah kalimat indah dari bibir mereka dan mereka meneriakkan Mutiara Hikmah Indah itu tak henti-hentinya hingga mereka kehabisan suara karena asyiknya,

يَاعَاذِ لِي خَلَّنِى وَ شُرْ بِي فَلَسْتَ تَدْرِى الشَّرَ ا بَ مَاهُو
Wahai yang mendengki padaku biarkan aku bersama regukan asyikku dengan kekasihku, tahukah engkau apakah yang kumaksud dengan regukan kenikmatan ?,

مَا قُلْتُ لِلْقَلْبِ اَيْنَ حِبِّي إِ لاَّ وَ قَـالَ الضَّمِـيْرُ هَـاهُو
Tidaklah kukatakan pada hatiku : “Dimanakah Engkau Wahai Dzat yang Kurindukan ?” , maka Dia (Allah) menjawab panggilan hatiku dengan ucapan : “INILAH DIA DZAT YANG KAU SERU …” (Allah selalu menjawab panggilan Hamba Nya yang merindukan Nya,

اَحْبَبْتُ مَوْ لاَ إِذَا تَجَلَّى يَقْتَبِسُ الْبَدْرُ مِنْ سَنَاهُ
Aku merindukan Yang Maha Agung bila terbuka Gerbang Limpahan Keindahan dan Kemegahan Nya, Maka Bulan Purnama yang terang benderang pun membias indah dari Cahaya Keindahan Nya,
وَ لاَ أُسَمِّيْهِ غَيْرَ أَ نِّي إِذ َغَلَبَ الْوَ قْتِ قُلْتُ يَاهُو

Dan tidaklah aku mampu untuk selalu memanggil Nama –Nya, maka apabila telah memuncak Gejolak Dahsyatnya Kerinduanku padaNya maka bergeraklah bibirku memanggil Nya : “WAHAI DIA” (“Wahai Dia” yang dimaksud adalah Wahai Dia yang dengan Segala Keindahan Kesempurnaan Nya,
penulis syair tak mampu mengucapkan “Wahai Engkau” karena terlalu Dahsyatnya Kerinduan

Qosidah Yaa Rasulullah
هذه القَصِيدَةْ يَارَسُـوْلُ الله

يَا رَسُوْلَ الله سَلا َمٌ عَلَيْكْ يَارَفِيعَ الشَّانِ وَ الدَّرَ جِ
Wahai Rasulullah (saw) Salam Sejahtera, Wahai Yang Sangat Tinggi Martabat dan Derajatnya.
كُلُّ بَيْتٍ أ َنْتَ سَاكِنُهُ لَيْسَ مُحْتَاجًا اِلىَ السُّرُ جِ
Semua Rumah yang Kau duduki tak lagi membutuhkan Pelita Penerang,

وَمَرِ يْضٍ أَنْتَ عَائِدُ هُ قَدْ أتَى هُ اللّهُ بِالْفَرَ جِ
Semua orang sakit yang kau jenguk, segera diberi Allah Kesembuhan,

وَجْهُكَ الْمَيْمُونِ حُجَّتُنَا يَوْمَا تَأْتِي النَّاسُ بِالْحُجَجِ
Wajahmu yang Indah adalah Harapan kami di hari manusia dihujani pertanyaan,

فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرَ جَزَآء يَامُنِيْرَ الْكَوْنَ بِالْبَلَجِ
Maka semoga Allah membalas Jasamu dengan semulia mulia balas Jasa, Wahai Penerang Alam dengan Cahaya dan Ketenangan,

أَهْلُ بَيْتِ الْمُصْطَفى الطُّهُرِ هُمْ أَمَانُ اْلاَرْضِى فَالدَّ كِرِ
Ahlul Bait Mushthafa yang suci, merekalah pengaman Bumi maka fahamilah
,
شُبِّهُوْا بِاْلأَنْجُمِ الزُّهُرِ مِثْلَمَا قَدْ جَاءَ فِى السُّنَنِ
Bagaikan Bintang bintang Gemerlap yang harum sebagaimana yang telah dikabarkan,

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْ كَتِهِمْ وَاهْدِنَا الْحُسْنى بِحُرْ مَتِهِمْ
Wahai Rabbi maka Berilah kami Manfaat dengan Keberkahan mereka, dan Tunjukilah kami kepada Kemuliaan Demi Kehormatan mereka,

وَ أَمِتْنَا فِى طَرِ يْقَتِهِمْ وَ مُعَافَةٍ مِنَ الْفِتَنِ
Dan Wafatkanlah kami dalam Thariqat mereka, dan terlindungi dari fitnah keduniawian,



Qosidah Yaa Habibi
هذه القَصِيدَةْ يَاحبيبى

يَاحَبِيْبِى كَيْفَ اَشْقى وَ اُضَامْ
وَ فُؤَادِى قَدْ بَدَى بَادِى الظَّلا َمْ
فَتَحَنَّنْ وَامْحُ عَنِّى مَابَدَا
كُلُّ نُوْرٍ مِنْ ثَنَا خَيْرِاْلاَنَامْ
مَالِى حِبِّى اِنْ يـَغِيْبْ عَنْ نَاظِرِى
تَرَكَ الْقَوْل مَالَدَ يْهِ مُسْتَهَامْ
كُلُّ حُسْنٍ فِى الْوَرى يَبْدُوْ لَنَا
مِنْ جَمَالِ الْمُصْطَفى دَاعِى السَّلا َم


Qosidah Hayyazal Aswaqo
هذه القَصِيدَةْ هيج الاشواق

هَيَّجَ اْ لاَ شْوَ ا قَ و َالشَّجَنَا
مُنْشِدٌ غَنـَّى فَاَ طْرَ بَنَا
تَسْلُبُ ا ْلاَ لْبَابَ نَفْحَتُهُ
كَمْ سَبَى قَلْبًا وَ كَمْ فَتَنَا
يَا سُقَـاة َالرّ َاحْ اَ يْنَ خَمْرَ تُكُمْ
حِلَقَ ا ْلاَ حْبَابِ مَوْ عِدُ نَا
اِنْ طَوَ تْنَا عَنْكُمْ غَيْرُ
فَشَرَ ابُ الْقَوْ مِ يُنْعِشُنَا



Qosidah Rodhina Yaa bani Zahra
هـذه القصـدة ر ضينا يابنى الز هر ا


رَ ضِيْنَا يَابَنِى الزَّ هْرَ ا رَ ضِيْنَا الله الله
بِحُبٍّ فِيْكُمُوْ ا يُرْ ضِيْ نَبِيْنَا
رَ ضِيْنَا بِالنبَِّي لَنَا إِ مَامًا
وَ أ َنْتُمْ آ لُهُ وَ بِكُمْ رَ ضِيْنَا
عَنِ السِّبْطِ الْحُسَيْن هذَا أ َخُوْ هُ
وَ حَيْدَ رَ ثُمَّ زَ يْنَ الْعَابِدِ يْنَ
وَ زَ يْنَبُ مَنْ لَهَا فَضْلٌ سَمِي
سُلا َ لَةَ أ َحْمَدٍ فِى الطَّيِّبيْنَ
وَ اُمُّكِ بِضْعَةُ الْمُحْتَارِطه
مُحَبَّبَةً اِلَى الْهَا دِ يْ نَبِيْنَا
وَ جَاءَ حَدِ يْثَهُ يُتْلى جِهَارً ا
لَقَدْ سَادَ تْ نِسَاءَ الْعَا لَمِيْنَ
وَ حَانَ الْمُصْطَفى يَحْنُوْ عَلَيْهَا
حُنُوَّ مَوَ دَّ ةٍ عَطْفًا وَ لِيْنَ




Qosidah Yaa Nabiyan Min Qidam
هـذه القصـدة يانبيا من قدم


يَا نَبِيًا مِنْ قِدَ مْ قَدْ جَلى عَنـَّا الظَّلَمْ
وَحَبَانَابِا لْهُدَى وَاسْتَـقَامَ فَحَـكَمْ
صَفْوَةَ الرَّبِّ الْجَلِيْلْ اَ نْتَ طَهَّرْتَ الْحَرَ مْ
يَاسِرَاجًا قَدْاَنَارْ وَاَتَانَا بِالْحِـكَمْ
جِئْتَ اَنْقَذْتَ اْلاَنَامْ وَرَ فَعْتَ لِلْهِمَمْ
يَا اَ بَا الزَّ هْرَ اءِ يَا خَيْرَ عُـرْ بٍ وَ عَجَمْ
كُنْ لَنَاعَوْ نًـا اِذَا اِسْتَشْفَعَتْ فِيْكَ ا ْلاُ مَمْ
رِ فْقَتِىْ صَلُّوْ اعَلىَ مَنْ عَلاَ فَوْ قَ الْمَلا َ
لِتَنَالَ ا ْلاَ مَلْ مِنْ إِلهٍ ذِ ىْ كَرَ مْ




Qosidah Fii Hawa
هـذه القصـدة في هوى

فِي هَوى خَيْرِالْعِبَادْ شُغِفَ الْقَلْبُ وَ هَامْ
فَهَنِيـْئًا لِفُـؤَ ادٍ نَالَ مِنْ طه الْمَرَ مْ
أَنَافِيْ مَدْحِ مُحَمَّدٍ مُغْرَ مٌ وَاللّـهُ يَشْهَدْ
أ َنَا فِيْ أَوْ صَافِهِ قَدْ بَتَّ صَوْ بًا مُسْتَهَامْ



Qosidah Yaa abaz zahro
هذه الـقـصدة ياابا الز هر اء

يَااَبَاالزَّهْرَاءْ يَااَبَا الْفُـقَرَاءْ دَارِ كْ بِفَضْلٍ يَاسَيِّدَ الشُّـفَعَاءْ
اُعْطِيْتَ فَضْلاً لاَ يُنَاحُ لِمُرْسَلٍ وَاللهُ يُعْطِى الْفَضْلَ كَيْفَ يَشَاءْ
وَاصِفَ اْلاَقْصَى اَتَيْتَ بِوَصْفِهِ وَ كَأَنـَّكَ ارْسَاهُ وَالْبَنـَّاءْ
وَبِهِ تَـوَسَّـلَ ادَمٌ مِنْ ذَ نْبِه ِ وَتَشَفَّعَ بِجَنَابِـهِ حَوَّاءْ
شَرُفَ الْمَقَامُ بِهِ وَزَمْزَمُ وَالصَّفَا وَمِنَى وَبـَيْتُ اللهِ وَالْبَطْحَـاءْ





Qosidah Dauuni dauuni
هذه الـقـصدة دعوني دعوني

دَ عُوْ نِي دَ عُـوْ نِي أُنَاجِي حَبِيْبِي
وَلاَ تَعْذُ لُوْنِي فَعَذْ لِي حَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يَا حَمَامْ
وَخُذْعَنْ شُجُوْ نِي دُرُوْ سَ الْغَرَامْ
تَعَلَّمْ بُكَا يَ وَ نُحْ يا حَمَامْ
سَكَرْتُ بِخَمْرِ الْهَوَى وَ الْغَرَامْ
وَ مَنْ كَانَ مِثْلِي مُعَنّى مُضَنّى
بِحُبِّ النَّبِيِّ لمَا ذَايُلا َمْ
لاَ مُوْ نِي لاَ مُوْ نِي بِحُبِّكْ رَ مُوْ نِي
يَاقُـرَّةْ عُيُوْنِي عَلَيْكَ السَّلا َمْ
فُؤَ ادِ ي لِنَحْوِ الْمَدِ يْنَةِ هَامْ
وَ قَلْبِي تَوَ لَّعْ بِخَيْرِا ْلأَ نَا مْ
أَنَايَاابْنَ رَ ا مَةْ حُرِ مْتُ الْمَنَامْ
وَ زَ ادَ نِي سِقَا مًاغَرَ ا مُكْ تُسَامْ


Qosidah Qolbi Yunadi Yaa Rabb
هذه الـقـصدة قلبى ينادى

قَلْبِىْ يُنَادِيْ يَارَبِّ صَاحَ يَاهَـادِيْ يَارَبِّ
اَنْتَ عَوْنِى اَنْتَ حِصْنِى اَنْتَ غَوْثِىْ اَنْتَ اَمْنِىْ
لَسْتُ اَرْجُوْغَيْرَأَنـِّىْ فِى الْقِيَامَةِ تَعْفُوْ عَنِّىْ
فَفِى الْقِيَامَةِاَرْجُوالسَّلاَمَ وَفِى الْخِتَامَةْ جَنَّاتُ عَدْنِ


Qosidah Aktsir Ukhoyya
هذه الـقـصدة اكثر اخى

اَكْثِرْ اُخَىَّ مِنَ الصَّلوةِ عَلَى الْحَبِيبْ
فَاِنَّهَا نُوْرٌ ، نُوْرٌ يُضِيْئُ بِنُوْرِهِ
وَاَدِمْ صَلاَ تَكَ فِى خُشُوْعٍ عَلاَّهَا
تَكُنِ الْوَسِيْلَةَ كَىْ تَفُوْزَ بِقُرْبِهِ
وَاضِبْ بِاِخْلاَ صٍ وَطُوْلِيْتَ شَوْقِى
لِتَكُوْنَ اَقْرَبَ مَا يَكُوْنُ لِقَلْبِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ
اِنْ رُمْتَ اَنْ تَحْيَا وَقَلْبُكَ آمِرٌ
بِالنُوْرِصَلِّ عَلَى النَّبِى وَالِهِ
اَوْشِئْتَ يَغْمُرُكَ الزَّمَانُ بِصَفْوِهِ
فَاجْعَلْ مِنَ الصَّلَوَاتِ غُرَّةَ يَوْمِهِ
اَكْثِرْ اَكْثِرْ اَكْثِرْ اُخَىَّ اُخَىَّ اُخَىَّ


Qosidah Innal Habibal Mushthofa
هذه الـقـصدة ان الحبيب المصطفى

اِنَّ الْحَبِيْبَ الْمُصْطَفى ذُوْرَ أْفَةٍ وَذُوْ وَفَا
وَذِكْرُهُ فِيْهِ الشِّـفَا اِذَا تَمَادَى بِالْعِلَلْ
نِلْنَا بِهِ طُوْلَ الْمَـدى نَصْرًا عَلى كُلِّ الْعِدى
يَسُـرُّ نَا اَنْ يُفْتَدى بِالرُّوْحِ مِنَّا وَالْمُقَلْ
طَارَتْ لَهُ اَرْوَاحُنَا دَامَتْ بِهِ اَفْرَا حُنَا
زَالَتْ بِهِ اَتْرَا حُنَا فَهُوَ الرَّجَاءُ وَاْلاَمَلْ
اَوْرَدْتَ رَبِّى نِعَمًا عَدَّ نُجُوْمٍ فِى السَّمَا
اَحْسِنْ اِلهِى كَرَمًا خِتَامَنَا عِنْدَ اْلاَجَلْ


Qosidah Sidnan Nabiy
هذه الـقـصدة سِدْنَاالنـَّبِى

سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى سِدْنَاالنَّبِى
سِيْدِي مُحَمَّدْ آمِنْ قُطْبِ حَبِيْبِ النَّبِى
اَحْمَدُكَ اللّهُمَّ حَمْدًا مُسْتَمِرْ عَدَّعَطَايَاكَ الَّتِى لاَ تَنْحَصِرْ
مُصَلِّيًا عَلى خِتَامِ اْلأَ نْبِيَاءِ وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ الْهُدَاةِ اْلأَ تْقِيَاءِ
لاَ فَخْرَ لِلْبِنْتِ بِمَلْبَسٍ وَمَا بِهِ تَحَلَّتْ مِنْ حُلَّىًّ اِنَّمَا
فَخْرَالْفَتَاةِ بِالْعُلُوْمِ وَاْلأَدَبِ لاَبِالْجَمَالِ وَالْحَرِيْرِ وَالذَّهَبِ


Qosidah Yaa Izzana
هذه الـقـصدة يَاعِزَّنَا

حَيَتْهُ يَوْمَ الْغَارِ حَمَامَةْ وَالْعَنْكَبُوْتُ تِلْكَ عَلاَمَـةْ
وَوَ قَتْهُ يَوْمَ الْحَرِّ غَمَامَةْ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
فَهُوَ الَّذِى نَشْتَاقُ اِلَيْهِ وَالْجِذْعُ اَنَّ وَحَنَّ اِلَيْهِ
وَعَطَاؤُنَا مِنْ فَيْضِ يَدَيْهِ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى قَدْ عَمَّ نَدَاهُ سُبْحَانَ مَنْ بِالنُّوْرِ حَبَاهُ
فَلَعَلَّنَا بِالْعَيْنِ نَرَاهُ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
وَهُوَ الَّذِى مِنْ فَوْقِ سَمَاهَا قَدْخَاطَبَ الرَّحْمنَ شَفَاهَا
اِذْ يَغْشَ السَّدْرَةَ مَايَغْشَاهَا يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
نُوْرَ الْهُدَى يس وَ طه اَزْكَى الْوَرَى لِلْخَالِقِ جَاهَا
صَلُّوْ ا عَلى مَنْ عَبَدَ اللهَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه
مُوْسَى بِهِ قَدْ سَمِعَ الصَّوْتَ عِيْسَى بِهِ قَدْ اَحْيا الْمَوْتى
يَاعَاشِقًا لِلْهَادِى سَـمَوْتَ يَاعِزَّنَا..... وَاللهِ بِطه


Qosidah Ummi
هذه الـقـصدة اُمِّـى

اُمِّى يَالَحْنًا اَعْشَقَـهُ وَنَشِـيْدًا دَوْمًا اَنْشُدُهُ
فِى كُلِّ مَكَانٍ اَذْ كُرُهُ وَ اَظَلُّ اَظَلُّ اُرَدِّدُهُ
اُمِّى يَارُوْحِى وَحَيَاتِى يَابَهْجَةَ نَفْسِى وَ مُنَاتِى
اُنْسِِى فِى الْحَاضِرِ وَالآتِى
اَللهُ تَعَالى اَوْصَانِى فِى السِّرِّ وَلَوْ فِى اْلاِعْلاَ نِ
بِالْبِرِّ لَكِ وَاْلاِحْسَانِ
اِسْمُكِ مَنْقُوْشٌ فِى قَلْبِى حُبُّكِ يَهْدِنِى فِى دَرْبِى
وَدُعَائِى يَحْفَظُكِ َربِّى


Qosidah Busyro Lana
هذه الـقـصدة بُشـْرَى لَنَا
بُشْرَى لَنَا نِلْنَا الْمُنى زَالَ الْعَنى وَفَـاالْهَنَا
وَالدَّهْرُ اَنْجَزَ وَعْدَهُ وَالْبِشْرُ اَضْحى مُعْلَنَا
يَانَفْسُ طِيْبِى بِاللِّقَا يَاعَيْنُ قَرِّىْ اَعْيُنَا
هذَا جَمَالُ الْمُصْطَفى اَنْوَارُهُ لاَحَتْ لَنَا
يَاطَيْبَةُ مَاذَا نَقُوْلُ وَفِيْكِ قَدْحَلَّ الرَّسُولْ
وَكُلُّنَا نَرْجُو الْوُصُولْ لِمُحَمَّدٍ نَبِيِّنَا
يَارَوْضَةَ الْهَادِى الشَّفِيعْ وَصَـاحِبَيْهِ وَالْبَقِيعْ
اُكْتُبْ لَنَا نَحْنُ الْجَمِيعْ زِيَارَةً لِحَبِيْبِنَا
حَيْثُ اْلاَمَانِى رَوْضُهَا وَظَلَّ حُلْوَ الْمُجْتَنى
وَبِالْحَبِيْبِ الْمُصْطَفى صَفَا وَطَابَ عَيْشُنَا
جَاءَالصَّفَا زَالَ الْجَفَا اَلْيَوْمَ عِيْدُ الْمُصْطَفى
مَنْ قَدْ تَسَامى شَرَفَـا وَاللهُ اَعْطَاهُ الْمُنى
يَافَوْزَنَا يَاسَعْدَنَا مَنْ نَالَ حَظًّا مِثْلَنَا
نَحْظى بِنُوْرِ الْمُصْطَفى فِى صُبْحِنَا وَمَسَائِنَا
صَلِّ وَسَلِّمْ يَاسَلاَمْ عَلَى النَّبِى مَاحِى الظَّلاَمْ
وَاْلالِ وَالصَّحْبِ الْكِرَامْ مَااُنْشِدَتْ بُشْرَى لَنَا


Qosidah Yaa Sayyidi Khudz Biyadi
هذه الـقـصدة يَاسَيِّدِىْ يَارَسُوْلَ اللهِ خُذْبِيَدِى ا

يَاسَـيِّدِىْ يَارَ سُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِىْ
مَالِىْ سِوَ اكَ وَ لاَ اَلْو ِىْ عَلى اَحَدِ
فَاَنْتَ نُوْرُ الْهُد فِىْ كُلِّ كَائِنَةٍ
وَ اَنْتَ سِرُّ النَّدى يَاخَيْرَ مُعْتَمَدِىْ
الله الله الله الله
وَ اَنْتَ حَقًّا غِيَاثُ الْخَلْقِ اَجْمَعِنَا
وَ اَنْتَ هَادِى الْوَر ى لِلّهِ ذِى السَّدَدِ
يَا مَنْ يَقُوْمُ مَقَامَ الْحَمْدِ مُنْفَر ِدًا
لِلْوَ احِدِ الْفَرْ دِ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَلِدِ
يَا مَنْ تَفَجَّرَ تِ اْلا َنْهَارُ نَا بِعَةً
مِنْ اُصْبُعَيْهِ فَرَ وَ ى الْجَيْشَ بِالْمَدَدِ
الله الله الله الله
اِنِّى اِذَا سَامَنِى ضَيْمٌ يُرَ وِّعُـنِىْ
اَقُوْلُ يَاسَيِّدَ السَّـادَ اتِ يَاسَـنَدِىْ
كُنْ لِىْ شَفِيْـعًا اِلَى الرَّ حْمنِ مِنْ زَ للَِىْ
وَ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَا لا َ كَانَ فِى الْحَلَدِ
وَ انْظُرْ بِعَيْنِ الرِّ ضَالِىْ د َئِمًـا اَبَدًا
وَ اسْتُرْ بِفَضْلِكَ تَقْصِيْرِ ىْ مَدَ ى اْلاَمـَدِ
اِنِّى تَوَ سَّلْتُ بِالْمُخْتَارِ اَشْرَ فِ مَنْ
رَ قَى السَّموَ اتِ سِرِّ الْوَ احِدِ اْلاَحَـدِ
الله الله الله الله
عَلَيْهِ اَزْ كَى صَلا َةٍ لَمْ تَزَ لْ اَبَدًا
مَعَ السَّـلا َمِ بِلاَ حَصْرٍ وَ لاَ عَـدَدِ
الله الله الله يَاالله


Qosidah Shalatullahi dzil Karomi
هذه الـقـصدة صلاة الله ذى الْكرم

صَلاَة ُاللهِ ذِى الْكَرَمِ عَلَى الْمُخْتَارِ بِالْقِدَمِ
مُحَمَّدْ صَاحِبُ الْحَرَمِ نَبِيْنَا مُصْطَفَى الْعَلَمِ
اِمَـامِ اْلاَنْبِيَاءِ الْكُلِّ شَرِيْفِ الْفَرْعِ وَاْلاَصْلِ
حَمِيْدِ الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ جَمِيْلِ الْخَلْقِ وَالشِّيَمِ
وَرَبُّ الْحُسْنِ كَمَّلَهُ وَ بِاْلاَنْوَارِ جَمَّلَهُ
وَشَرَّفَهُ وَفَضَّلَهُ عَلَى اْلاَ كْوَانِ كُلِّهِمِ
حَبِيْبِىْ اِنـِّنىْ هَائِمٌ وَلَكَ يَامُصْطَفى خَادِمِ
وَرَبِّىْ فِى الْفُؤَادِ عَالِمٌ وَقَلْبِىْ فِيْكَ ذُوْهِمَمِ
جَمَالُ الْوَجْهِ هَيَّمَنِىْ وَنُوْرُ الْحَدِّ تَيَمَّنِىْ
حَوْلُ الْعَيْنِ اَحْرَمَنِىْ اَمِيْنُ نَوْمِ وَالظُّلَمِ
تَجُوْد يَاسَيِّدِ وَارْحَمْ مُتَيَّمْ فِي هَوَاكْ مُغَرَمْ
فَاَنْتَ سَيِّدُ اْلأَ كْرَامْ عَلِيُّ الْقَدْرِ وَالْهِمَمِ
وَحُبُّكَ سَادَةْ فِى وَجَلِ وَصِلْ يَامُصْطَفى وُدِّ
وَلاَ تَقْصَ وَفَى أَهْلِى مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْحَرَمِ
مُرَادِىْ رُأْيَةَ الْمَسْعى وَفِيْهَا قُرْبَةً مَسْعى
وَلِلْبَيْتِ الْعَتِيْقِ اُدْعى حَظى فِى اَرْضِى مِنْ قَدْمِ


Qosidah Bi Rasulillah Wal Badawi
هذه الـقـصدة بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْـبَدَوِىْ

بِرَسُوْلِ اللهِ وَالْبَدَوِىْ وَرِجَالٍ مِنْ بَنِى عَلَوِىْ
سَلَكُوْافِى الْمَنْهَجِ النَّبَوِىْ بِرَسُوْلِ اللـهِ وَالْبَدَوِىْ
رَبِّ اِنِّى قَدْ مَدَدْتُ يَدِىْ مِنْكَ اَرْجُوْ فَائِضَى الْمَدَدِ
فَاَغِثْنِى اَنْتَ مُعْتَمَدِىْ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
قُمْتُ بِاْلاَعْتَابِ مُعـْتَرِفًا لِعَظِيْمِ الذَّنْبِ مُقْتَرِفًا
مِنْ بِحَارِالْفَضْلِ مُغْتَرِفًـا بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
جُوْدُكَ الْمَأْلُوْفُ اَطْمَعَنِىْ وَاِلى رَجْـوَاكَ اَرْجَعَنِىْ
رَبِّ فَاذْهِبْ مَايُرَوَّعُنِىْ بِرَسُوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ
بَاسِطٌ كَفِّىْ وَلِىْ أَمَلٌ فِيْكَ لكِنْ لَيْسَ لِىْ عَمَلٌ
اِعْتِقَارِ جِئْتُ اَبْتَهِلُ بِرَسُـوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
لَيْسَ لِىْ وَجْهٌ اُقَدِّ مُهُ غَيْرَ طه اَنْتَ تُكْرِمُهُ
جُدْبِفَقْدٍ اَنْتَ تَعْلَمُهُ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
صَلَوَاتُ اللهِ ذِى الْكَرَمِ تَتَغَشّى صَفْوَةَ اْلاُمَمِ
مَاسَرى رَكْبٌ اِلَى الْحَرَمِ بِرَسُوْلِ اللّهِ وَالْبَدَوِىْ
وَعَلى الِ النَّبِى الْكُرَمَاءْ وَعَلى اَصْحَابِهِ الْحُكَمَاءْ
وَعَلى اَتْبَاعِهِ الْعُلَمَاءْ بِرَسُـوْلِ اللّـهِ وَالْبَدَوِىْ


Qosidah Yaa Thoybah
هذه الـقـصدة يَاطَيْبَةْ




يَاطَيْبَةْ يَاطَيْبَةْ يَاذَاوَالْعَيَانَااشْتَغْنَالِكْ
وَ الْهَوى نَدَانَا وَ الْهَوى نَدَانَا
سَيِّدِىْ يَا أَبَابَكْرٍ  حُبُّكُمْ فِى الْقِيَامِ ذُخْرِىْ
يَاعُمَرْ إِغْضِيْهِ بِعُمْرِىْ  وَكَذَا سَيِّدِىْ عُثْمَانَ
صَاحِبَ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَةْ  وَذَوِى الْبَهْجَةِ السَّنِيَّةْ
وَ لَهُ الرُّتْبَةُ الْعَلِيَّةْ  مَنْ إِلَيْهِ بَابُ الرَّيَّانَ
يَاعَلِى ابْنِ أَبِى طَالِبْ  مِنْكُمُ الْمَصْدَرِ الْمَوَاهِبْ
هَلْ تُرَىْ هَلْ أُرَىْ لِحَاجِبْ  عِنْدَ كُمْ أَفْضَلُ الغِلْمَانَ
أَسْيَدَالْحَسَنْ وَالْحُسَيْنِ  إِلَى النَّبِيْ قُـرَّةُ عَيْنِىْ
وَيَا شَبَابَ الْجَنَتَيْنِ  جَدُّكُمْ صَاحِبُ الْفُرْقَانَ
وَصَلا َةُ اللّـهِ تَعَالَىْ  عَلىَ مَنْ كَلَّمَ الْغَزَالَةْ
وَاْلآلِ أَصْحَابِ الْكَـمَالَ  وَاْلأَصْحَابِ مَنْ عَالَوْشَانَـا

Qosidah Sholawatullahi Taghsya
هذه الـقـصدة صَلَوَاتُ الله تَغْـشى

صَلَـوَاتُ اللهِ تَغْشى أَشْرَفَ الرُّسْلِ اْلأَطَائِبْ
وَ تَعُمُّ الآلَ جَمْعًـا مَابَدَا نُوْرُ الْكَوَاكِبْ
اَقْبَلَ السَّعْدُ عَلَيْنَا وَالْهَنَا مِنْ كُلِّ جَانِبْ
فَلَنَا الْبُشْرى بِسَـعْدٍ جَاءَنَا مِنْ خَيْرِ وَاهِبْ
يَاجَمَالاً قَدْ تَجَلَّى بِالْمَشَارِقْ وَالْمَغَارِبْ
مَرْحَبًا أَهْلاً وَسَهْلاً بِكَ يَاخَيْرَ الْحَبَائِبْ
مَرْحَبً أَهْلاً بِشَمْسٍ خَفِيَتْ فِيْهَا الْكَوَاكِبْ
يَاشَرِ يْفَ اْلأَصْلِ لُذْنَا بِكَ فِى كُلِّ النَّوَائِبْ
أَنْتَ مَلْجَا كُلِّعَارِضٍ أَنْتَ مَأْوَى كُلِّ تَائِبْ
مِنْ قَصَيٍّ وَ لُؤَ ىٍّ بَاذِخِ الْمَجْدِ ابْنِ غَالِبْ
وَاعْتَلى مَجْدُكَ فَخْرًا فِى رَفِيْعَاتِ الْمَرَاتِبْ
لاَ بَرِحْـنَا فِى سُرُوْرٍ بِكَ يَاعَالِى الْمَنَاقِبْ
فَلَكَمْ يَوْمَ وُجُوْدِكَ ظَهَرَتْ فِيْنَا الْعَجَـائِبْ
بَشَّـرَ تْنَا بِالْعَطَايَا وَاْلأَ مَانِىْ وَالرَّغَائِبْ
قَدْ شَـرِبْنَا مِنْ صَفَانَا بِكَ مِنْ أَحْلَى الْمَشَارِبْ
فَلِرَبِّ الْحَمْـدُ حَمْدًا جَلَّ أَنْ يُحْصِـيْهِ حَاسِبْ
وَ لَهُ الشُّكْرُ عَلَي مَا قَدْ حَبَانَا مِنْ مَوَاهِبْ





Qosidah Muhammadun (Burdah)
هذه القَصيدَ ة محُـَمَّدٌ بُرْ دَة


مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
مُحَمَّدٌ خيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
مُحَمَّدٌ بَاسِطُ الْمَعْرُ وفِ جَامِعُهُ
مُحَمَّدٌ صَاحِبُ اْ لإِ حْسَانِ وَ الْكَرَ مِ
مُحَمَّدٌ تَاجُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
مُحَمَّدٌ صَادِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
مُحَمَّدٌ ثَابِتُ الْمِثَاقِ حَافِظُهُ
مُحَمَّدٌ طَيِّبُ اْ لأَ خْلا َقِ وَ الْشِّيَمِ
مُحَمَّدٌ رُوِ يَتْ بِالنُّورِ طِيْنَتُهُ
مُحَمَّدٌ لَمْ يَزَ لْ نُو رً مِنَ الْقِدَمِ
مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْلِ ذُوْ شَرَ فٍ
مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
مُحَمَّدٌ خَيْرُ خَلْقِ اللهِ مِنْ مُضَر ٍ
مُحَمَّـدٌ خَيْرُ رُ سْلِ اللهِ كُلِهِمِ
مُحَمَّدٌ دِ يْنُهُ حَقٌّ نَدِيْنُ بِهِ
مُحَمَّدٌ مُجْمِلاً حَقًّا عَلَى عَلَمِ
مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَوْحٌ ِلأَ نْفُسِنَا
مُحَمَّدٌ شُكْرُ هُ فَرْضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ






Qosidah Ajib Daiyal Maula
هذه القَصيدَ ة اجب داعى المولى
أَقِمْ شَاهِدَ التَّقْصِيْرِ مِنْكَ مَعَ الضُّعْـفِ
عَسى وَاسِعُ اْلأَ لْطَافِ يُدْرِكُ بِاللُّطْفِ
وَقِفْ فِى مَقَامِ الذُّلِّ وَقْفَةَ نَادِمٍ
فَمَاقَدْ مَضى فِى الْعُمْرِ مِنْ غَفْلَةٍ يَكْفِىْ
أَجِـبْ دَاعِىَ الْمَوْلَى فَهذَا كِـتَابُهُ
يُنَادِيْكَ فَاسْرِعْ بِاْلإِجَابَةِ وَاسْـتَعْفِ
أَمَـاانَ لِلْعَاصِىْ الرُّجُـوْ عُ لِرَبـِهِ
أَلَمْ يَدْرِ أَنَّ الذَّنْبَ يُكْتَبُ فِى الصُّحُفِ
رُوَيْدًا أَخَاالْعِصْـيَانِ إِنَّكَ قَـادِمٌ
عَلَى اللهِ وَهُـوَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تُخْفِى
أَفِقْ وَانْتَبِهْ فَالْخَطْبُ صَعْبٌ وَأَمْرُهُ
مَرِيْرٌ وَشَـأْنٌ الذَّنْبِ يُوْقِعُ فِى الْحَـتْفِ
ظَلَمْتَ وَمَا إِلاَّ لِنَفْسِـكَ يَافَتى
ظَلَمْتَ وَظَلْمُ النَّفْسِ مِنْ أَقْبَخِ الْوَصْـفِ
تَمَادَيْتَ حَتَّى زَ لَّكَ الرُّشْدُ فَانْتَبِهْ
وَسَلْ غَافِرَ الزَّلاَتِ يُدْرِكُ بِالْعَطْفِ
أَيَا مَنْ بِقَيْدِ الجَهْلِ أَضْحى مُكَـبَّلاً
أَلَمْ تَدْرِ أَنَّ الْجَهْـلَ يُلْجِى إِلَى الْخَسْفِ
إِلَى الْعِلْمِ فَاهْرَعْ وَاتَّخِـذْ لَكَ مَسْلَكًا
مِنَ الرُّشْدِ يَهْدِى بَعْدَ ذَلِكَ لِلْكَـشْفِ
وَلاَ تَكُ ِممَّنْ قَيَّدَتْهُ حُظُوْ طُهُ
فَيَعْبُدَ رَبَّ الْعَـالَمِيْنَ عَلَي حَـرْفِ
نَصَحْتُكَ فَاسْمَعْنِى وَقَابِلِ نَصِيْحَتِى
بِصِدْقٍ فَإِنِّى قَدْ دَعَوْ تُكَ لِلْعُرْفِ
وَلَسْـتُ بِنُصْحِى قَاصِدًا غَيْرَ عَاكِفٍ
عَلَى الذَّنْبِ مِثْلِى وَصْفُهُ فِى الْعَمى وَصْفِى
بُلِيْتُ بِكَسْبِ الذَّنـْبِ وَاْلإِثْمِ عَامِدًا
عَسَى غَافِـرُ الزَّلاَّتِ مِنْ ذَاالْبَلاَ يَشْفِى

Qosidah Allahu Allahu Yaa Allahu
هذه القَصيدَ ة الله الله وَالصَّـلاَةُ عَلَى الْمُخْـتَارْ


الله الله يَااللهx وَالصَّلاَةُ عَلَى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَةْ
لِى بِرَجْـوَاكَ يَامَوْلاَىْ عِلْقَةْ قَوِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَشُفْ لِى يَارَبِّ نِيَةْ
وَأَنْتَ يَارَبَّنَا تَعْلَمْ بِمَا فِى الطَّوِيَّةْ
 قَدَكْ دَارِىْ بِمَا فِى الظَّاهِرِ وَالْخَفِيَّةْ
وَاِنْ عَصَيْنَا وَسِرْنَا فِى الطَّرِيْقِ الْعَكِيَّةْ
 فَإِنَّ لَكَ جُودْ يَغْفِرْ ذَنْبَنَا وَالْخَطِيَّةْ
تَحْتَ بَابَكْ وَكُلَّ مِنَّكْ يَبْغَى عَطِيَّةْ
 يَااللهْ أُسْلُكْ بِنَا نَهْجَ الطَّرِيْقِ السَّوِيَّةْ
فِى طَرِيْقِ النَّبِىْ وَالسَّادَةِ الْعَلَوِيَّةْ
 يَامُجِيْبَ اسْتَجِبْ وَاعْجَلْ بِشَرْبَةْ هَنِيَّةْ
وَاَصْلِحْ أَعْمَالَنَا يَارَبَّنَا وَالطَّوِيَّةْ
 وَاكْفِنَا رَبَّنَا شَرَّالْهَوى وَالدَّنِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْتَ أَهْلَ وِدَّكْ لِلْعَطَايَا السَّنِيَّةْ
 إِدْعَنَا مِثْلَهُمْ نَعْرِفْ حُقُوْقَ الْمَعِيَّةْ
فِى كَفَلْهُمْ وَمَعْهُمْ فِى الْجِنَانِ الْعَلِيَّةْ
 عِنْدَ طهَ النَّبِى الْمُخْتَارْ خَيْرِالْبَرِيَّةْ
بَخْتَنَا بِالنَّبِى هُوْ كَنْزُنَا وَالْخَبِيَّةْ
 لِى تَعَكَّتْ تَجِىْ فِى الْحَالْ مِنُّهْ بَتِيَّةْ
وَإِنْ دَعَيْنَاهُ لِلْبَلْوى يُزِيْلُ الْبَلِيَّةْ
 وَأَلْفَ صَلُّوْا عَلَيْهِ إِنُّهْ إِمَامِ السَّرِيَّةْ




Qosidah Rabbi Kholaq Thohaa
هذه القَصيدَ ة رَبِّي خَلَقْ طه


رَبِّي خَلَقْ طه مِنْ نُورْ فِيهْ اِحْتِرَامْ
نَادَاهُ أَقْبِلْ يَامُخْتَارْ أَنْتَ اْلأَمِينْ
لَمَّاارْتَقَى الْبَيْتَ الْمَعْمُورْ صَلّى إِمَامْ
وَقَدْ دَنَا مِنْ رَبِّهِ الْبَاهِي الْجَلِيلْ
إِنْ رُمْتَ أَنْ تَحْظى بِالْحُورْ يَوْمَ الزِّحَامْ
صَلِّى عَلَى بَاهِي اْلأَنْوَارْ عَيْنِ الْيَقِينْ ُ




Qosidah Sholawat Badar
هذه الـقَــصيدَة الـصَّلَـوَتُ الْـبـَدْرِيــَّةْ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ



Qosidah Waqtus sahar
هذه القَصيدَ ة وقت السحر

وَقْتِ السَّحَرْ بِهْ يَطِيْب الْحَالْ لاَهْلِ الصَّفَا
وَبِهْ يَجُوْدُ الْعَلِي بِالْفَضْلِ لأَهْلِ الْوَفَا
Waktu larut malam adalah saat termuliakannya keadaan orang orang suci, dan pada waktu itu pula semakin pemurah Sang Maha Mulia dengan anugerah untuk mereka yg menepati janji untuk mengunjungi Nya (shalat malam),
كَمْ مِنْ سَقِيْمٍ بِهَذَا الْوَقْتِ نَالَ الشِّفَا
وَكَمْ بِهِ اِتَّصَلْ مِنْ عَبْدٍ بِالْمُصْطَفَى
Berapa banyak orang orang yg dimurkai dan ditimpa musibah yg diwaktu larut malam itu (mereka bermunajat pada Nya) maka mereka mendapatkan kesejukan dan pencabutan atas musibahnya, dan berapa banyak banyak pula para hamba yg termuliakan dengan terhubung hatinya dengan sang Nabi saw,
وَقَابَلَتْهُ الْمَوِاهِبْ ظَاهِرًا وَالْخَفَا
وَنَازَلَتْهُ لَطَائِفْ خَيْرِ مَنْ لَطَفَا
Maka ia disambut dengan anugerah anugerah yg terlihat dan yg tersembunyi (permasalahan dunia dan akhiratnya), dan turunlah untuknya kasih sayang dan kelembutan kelembutan dari yg sangat Indah kelembutan Nya.
عَنِ الْمَسَاوِي وَكُلِّ الذَّنْبِ فَضْلاً عَفَى
وَبَارِقِ الْفَضْلِ وَاْلإِ حْسَانِ لُهْ رَفْرَفَا
dari kehinaan kehinaan dan setiap dosa, anugerah maaf Nya pun melimpah, dan pijaran cahaya kemuliaan dan keluhuran untuknya terus bercahaya indah,
وَحَسْبُهُ جُوْدُ مَوْلاَنَا الْعَلِي وَكَفَى
وَهَاهُنَا الْقَوْلَ يَا أهْلَ الْفَهُمْ قَدْ وَقَفَا
Maka cukuplah kedermawanan Tuhan kita Yang Maha Tinggi dan Maha Mencukupi segenap hamba Nya, dan sampai disinilah wahai yang memahami, terhenti ucapan dan kata kata..
مَنْ ذَايُعَبِّرْ عَنِ الْغَوْثِ إِذَا وَكَفَا
ياَرَبِّ زِدْنَا عَطَايَا يَارَبِّ زِدْ تُحَفَا
Siapakah pula yg mampu menggambarkan kemegahan curahan hujan rahmat Nya bila sedang melimpah.., wahai Tuhan tambahkan bagi kami pemberian pemberian, wahai Tuhan kami tambahkanlah sesuatu yg berharga,
وَاعْطِفْ عَلَيْنَا فَإِنَّكَ خَيْرَ مَنْ عَطَفَا
وَاعْلِي لَنَا فِي رِحَابِ الْعِزّ ِبِكْ غُرَفَا
Maka berlemah lembutlah pada kami, sungguh engkau sebaik baik yg berlemah lembut, dan limpahkanlah kemuliaan bagi kami dengan sambutan kemegahan kamar kamar istana Mu,
وَصَلِّ دَأْبًا عَلَى أحْمَدُ وَالِهَ الشُّرَفَا
وَالصَّحْبِ أَهْلِ الْهُدَى وَمَنْ بِهِمْ إِقْتَفَا
Dan limpahkanlah shalawat selalu atas Nabi Muhammad saw dan keluarganya yg mulia, beserta para sahabatnya dan para pembawa petunjuk dan semua yg mengikuti jejak mereka,
وَالْحَمْدُ اللهِ رَبِّي حَسْبُنَا وَكَفَى
Dan segala puji bagi Allah Tuhanku, Yang Maha Melindungi kami dengan kecukupan.



Qosidah Bi Fathimah
هذه القصيدة السيدة فاطمة الذهراء رضي الله عنها
ج

بِفَاطِمَةْ قَدْ صَفَا حَاِلي وَ نِلْتُ الْمَرَ امْ
بِضْعَةْ مُحَمَّدْ حَبِيْبُ اللهِ خَيْرُا لأَ نَامْ
Dengan Fathimah telah tersucikan keadaanku dan kudapatkan segala cita-cita luhurku,
Sebahagian tubuh Muhammad Habibullah SAW sebaik-baik manusia.
أَعْلَى لَهَا الله ُقَدْرً ا فِي اْلعُلا َوَ الْمَقَامْ
نِعْمَ الْبَتُوْ لِ الرَّ ضِيَّةْ نُوْرٌ كُلِّ الظُّلا َمْ
Allah telah mengagungkan derajat Fathimah dengan Keluhuran dan Maqam Mulia Kesucian yang tersuci dalam Samudra Keridhaan Ilahi, Cahaya segala Kegelapan.
أُمُّ الْحَسَنْ وَ الْحُسِين أَهْلُ الْمَرَ قِي الْعِظَا مْ
لَهُمْ عَطَايَا مِنَ الْمَوْ لَى كِبَارْ جُسَامْ
Ibu Hasan dan Husein pemilik maqam puncak kemuliaan,
Atas mereka limpahan Anugerah dari Sang Pencipta Pemilik Anugerah terbesar.

هُمْ سَادَ ةُ أَهْلُ الْجِنَانِ الْعَالِيَّةْ يَاغُلا َمْ
مَنْ حُبُّهُمْ صَدَ قْ بَا يَسْكُنْ بِدَ ارِ السَّلا َمْ
Merekalah pembesar ahli surga yang luhur wahai anak,
Maka yang mencintai mereka dengan kesungguhan akan menghuni surga Darussalam.
وَ مَنْ تَعَلَّقْ بِهِمْ يَظْفَرْ بِنَيْلِ الْمَرَ امْ
أَكرَ مْتِ يَا بِضْعَةْ أَحْمَدْ فَانْعِمِي بِالتَّمَامْ
Dan yang berpegang dengan mereka akan beruntung mendapatkan cita-citanya,
Mulialah engkau wahai sebahagian tubuh yang terpuji (Al Hamid) maka limpahilah kami kemuliaan.
وَ امْنَحِيْ عَبْدَ كُمْ فِي الْقُرْ بِ أَعْلَى وَ سَامْ
نَقُو مُ بِحَمْلِ الرَّ يَاتِ الْهُدَ أَحْسَنْ قِيَامْ
Perhatikanlah dengan lembut budakmu ini, dengan kedekatan sebagai anugerah agung,
Agar kami tegak memegang Panji Dakwah Al Hamid dengan tegak sempurna.

تَعُمُّ دَ عْوَ تَةُ فِي ا لأ َ كْوَ انِ كُلَّ الأَ نَامْ
نَلْبَسُ خَلْعِ إِرْثُ مَا يَصِفْ سَنَاهَاكَلا َمْ
Hingga tersebar dakwahnya di seluruh dunia kepada seluruh manusia,
Hingga kami memakai baju Warisanmu yang bercahaya terang benderang tak tersifatkan oleh kalimat.
يَانُوْ رُ قَلْبِيْ وَ يَا أُمِّيْ عَلَيْكِ السَّلا َمْ
فِيْ كُلِّ حَالٍ وَ شَأْنٍ كُلِّ لَحْظَةٍدَ وَامْ
Wahai cahaya hatiku, wahai ibuku kuucapkan salam,
Setiap waktu, kejap dan saat dengan abadi.
عَلَيْكِ صَلَّى ِإ لهِيْ مَعَ أَبِيْكِ الإِ مَامْ
ِ إِ مَامْ كُلِّ الْوَ رَى فِي كُلِّ خَاصٍّ وَ عَامْ
Atasmu limpahan shalawat Tuhanku, juga atas Ayahmu Sang Imam,
Pemuka semua pemuka dari semua golongan khusus dan awam.
الشَّا فِعُ الْمُبْتَغِ يَوْ مُ اللِّقَاءِ وَ الزِّ حَامْ
يَوْ مُ الْمَلا َئِكْ تُنَادِ يْ جَمْعُ كُلَّ الأَ نَامْ
Pemilik Syafa’at idaman dan tujuan di Hari Pertemuan dan Perkumpulan,
Hari para malaikat berseru pada seluruh manusia.
غُضُّوْ ا أَبْصَارَ كُمْ تَمُرُّ بِنْتِ النَّبِيِّ بِالسَّلا َمْ
وَ نَكِّسُوْ ارُ ؤُ وْ سَكُمْ مَاأَعْظَمَهُ وَالله ُمَقَامْ
Tundukkan pandangan kalian untuk lewatnya Putri Nabi dengan Salam Sejahtera …..!
Tundukkan kepala kalian…, Maqam yang alangkah Agungnya Demi Allah.
أتََذْ كُرِ يْنِي مَعَكِ أَعْبُرْ وَ مَنْ لَهُ ذِ مَامْ
حَاشَاكِ يَا أُمُّنَا تَنْسِيْنَ هَذَاالْغُلا َمْ
Apakah mengingatkan saat itu untuk masuk dan lewati shirath bersamamu dan bersama mereka yang termuliakan,
Alangkah sedih dan tak mungkin ….. wahai Ibu kami, Engkau lupakan anakmu ini.
مَحْسُوبِكُمْ يَرْتَجِيْهِ مِنْكُمْ بِهِ الإِ هْتِمَامْ
أَ نْتُمْ مَرَ امُهْ وَمَقْصُوْ دُهُ وَ نِعْمَ الْمَرَامْ
Bocah kesayanganmu mengharapkan kasih sayang dan perhatian ini,
Engkaulah cita-cita dan maksud, dan semulia-mulia cita-cita.
يَا بِنْتَ طهَ فُؤَادِ يْ فِيْ مَحَبَّتِكِ هَامْ
وَاللهِ أَ نْتُمْ مُرَادِ يْ فِي الدُّ نَاوَالْقِيَامْ
Wahai Putri Tha Haa, sanubariku bergejolak dalam mahabbah padamu,
Demi Allah, Engkau maksudku di dunia dan di hari kebangkitan.
وَمَاأَنَا ِإ لاَّ بِكُمْ يَاسَادَ تِيْ يَاكِرَامْ
عَلَيْكِ مَعَ وَ الِدْكِ أَذْ كَي الصَّلا َةُ وَالسَّلا َمْ
Dan aku ini hanyalah karenamu Wahai Pembesarku, Wahai Imam mulia,
Atasmu bersama ayahmu sesuci-suci shalawat dan salam.
وَأَهْلُ الْكِسَاءْوَ اهْلِ بَيْتِهِ عَالِيِيْنَ الْمَقَامْ
وَالصَّحْبِ أَجْمَعْ وَ مَنْ عَلَى هُدَ اهُ اسْتَقَامْ
Dan atas Ahlul Kisa serta Ahlul Baitnya para maqam yang luhur,
Dan para Shahabat semua dan seluruh yang teguh dengan petunjuknya.




Qosidah Muhammadun
هذه القصيدة موالاي ( محمد)

مَوْلاَيَ صَلِيْ وَ سَلِّمْ دَا ئِمًا أَبَدًا
Wahai Tuhanku limpahkan shalawat dan salam selalu dan abadi,

عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِهِمِ
atas Kekasih Mu sebaik-baik ciptaan seluruhnya

مُحَمَّدٌ أَشْرَ فُ ا ْلأَ عْرَ ابِ وَ الْعَجَمِ
Muhammad SAW semulia-mulia manusia dari segala bangsa,


مُحَمَّدٌ خَيْرُ مَنْ يَمْشِ عَلَى قَدَمِ
Muhammad SAW sebaik-baik makhluk yang berjalan (menginjak bumi)

مُحَمَّدٌ تَا جُ رُسْلِ اللهِ قَاطِبَةً
Muhammad Saw mahkota para rasul dan pemuka mereka,


مُحَمَّدٌ صَا دِقُ اْلأَ قْوَ الِ وَ الْكَلِمِ
Muhammad SAW selalu jujur dalam ucapan dan perkataanya (ucapannya adalah Al Hadits,perkataanya adala Al Qur’an)

مُحَمَّدٌ حَا كِمٌ بِالْعَدْ لِ ذُوْ شَرَ فٍ
Muhammad SAW adalah hakim yang sangat adil dan pemilik kemuliaan,


مُحَمَّدٌ مَعْدِ نُ اْلإِ نْعَامِ وَ الْحِكَمِ
Muhammad SAW adalah sumber kenikmatan hidup dan sumber hikmah

مُحَمَّدٌ ذِ كْرُ هُ رَ وْ ح ٌ ِلأَ نْفُسِنَا
Muhammad SAW dengan mengingatkannya menenangkan hati kami,

مُحَمَّدٌ شُكْرُهُ فَرْ ضٌ عَلَى ْالأُ مَامِ
Muhammad SAW yang menyukurinya wajib bagi umat


مُحَمَّدٌ ذِ يْنَة ُ الدُّ ْنيَا وَ بَهْجَتُهَا
Muhammad SAW penghias bumi dan kemegahannya
,
مُحَمَّدٌ كَا شِفُ الْغُمَّاتِ وَ الظُّلَمِ
Muhammad SAW pelebur bencana dan kegelapan
مُحَمَّدٌ ضَاحِك ٌ لِلضَّيْفِ مُكْرِ ُم ُه
Muhammad SAW selalu tersenyum pada para tamunya dan memuliakan mereka,
مُحَمَّدٌ جَارُ هُ وَ الله ِ لَمْ يُضَمِ
Muhammad SAW yang dekat padanya demi Allah takkan disia-siakan

مُحَمَّدٌ يَوْ مَ بَعْثِ النَّاس ِ شَا فِعُنَا
Muhammad SAW pada hari bangkitnya seluruh manusia pemberi kami syafaat
,
مُحَمَّدٌ نُوْ رُ هُ الْهَدِى مِنَ لظُّلَمِ
Muhammad SAW cahanya merupakan petunjuk dari kegelapan



Qosidah Allah Allahu Shofat Lii
هذه القصيدة اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ


اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ اللّهُ اللّهُ يا اللّهُ
اللّهُ اللّه يا اللّهُ وَ نِعْمَ الْوَ الِي وَالِيهَا
صَفَتْ لِي حُمَيَّا خِلِّيْ وَ أُسْقِيْتُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ أَقْبَلْ وَ ثَنَّى ُيمْلِيْ عَلَيَّ الَّذِيْ يُعْلِيْهَا
وَ مَنْ ذَا شَرِ بْهَا مِثْلِيْ أَ نَا قَبْلُ لاَ يُصْفِيْهَا
أَنَا قَبْلُ قَبْلِ الْقَبْلِيْ وَ يُدِ يْتُ عَلَى هَالِيْهَا
أَنَا أُعْطِيْتُ كُلَّ الْفَضْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ وَ الِيْهَا
أَنَا الْمُجْتَبَى بَيْنَ أَهْلِيْ وَ شُفِعْتُ فِي عَاصِيْهَا
أَنَا أَعْذِلْ أُنَادِي وَ لِيْ أَ نَا شَيْخُهَا قَاضِيْهَا
أَنَا شَيْخُ أَهْلِ الْوَصْلِ تَكَرَّ مْ عَلَيّْ بَارِ يْهَا
أَنَا حَتْفُ أَهْلِ الْعَدْلِ وَ نَارَ اْلجَحِيْمِ أُطْفِيْهَا
و َسَيْفِيْ وَدِرْ عِي َمجْلِيْ أُعَاقِبْ عَلَى تَالِيْهَا
فَمَنْ كَانَ يُنْكِرْ فِعْلِي يُجَرِّ بْ وَ أَنَا حَامِيْهَا
أَنَا بَاذُ هَا وَ الشُّهْبِ أَنَا لِلْمَثَانِيْ أُقْرِ يْهَا
وَ عَيْنُ اْلحَقِيْقَةْ عَيْنِيْ وَ أَشْرَ بُ مِنْ صَافِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
وَ فَخْرُ الْوُ جُوْدِ فَخْرِ يْ أَبُوْ بَكْرٍ لِي يَحْمِيْهَا
فَقَدْ طَابَ فِيْهَا أَصْلِيْ أَنَا لِلْفُرُ وْ عِ أُغْذِ يْهَا
وَ رَ اقَتْ حُمَيَّا قُرْ بِيْ وَ إِ نِّي لَهَا سَا قِيْهَا
وَ ا فَلَتْ شُمُوْ سُ الْكُلِّ وَ هَا شَمْسُنَا ضَا حِيْهَا
أَنَا عَرْ شُهَا وَ الْكُرْشِيْ أَنَا لِلسَّمَا بَانِيْهَا
شُفْ أَهْلَ الْكِسَا بِالْفَضْلِ وَ جِبْرِ يْلُ لِي رَ اوِ يْهَا
فَهذِهْ رِ سَالَةْ تُنْبِيْ بِنَصِّ الْقُرْ آنْ أُتْلِيْهَا
وَ اَشْكُرْ لِنِعْمَةْ رَ بِّي وَ لكِنْ لاَ أُحْصِيْهَا
وَ بَثَّيْتُ مِنْهَا وَ هْبِيْ عَلَى مَنْ تَبِعْنِيْ فِيْهَا
وَ اخْتِمْ بِخَيْرِ الرُّ سْلِ نَبِيِّ الْهُـدَ ى هَادِيْهَا


Ya Allah biha
هذه القصيدة يا اللّه بها

يَا اللّه بِهَا يَا اللّه بِهَا يَا الله بِهَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةْ
لِي عَشْرَ ةٌ أُطْفِي بِهِمْ نَارَ الْجَحِيْمِ الْحَاطِمَةْ
اَلْمُصْطَفى وَ الْمُرْ تَضَى وَ ابْنا هُمَا وَ فَاطِمَةْ
وَ خَدِ يْجَةُ الْكُبْرَى الَّتِي هِيَ لِلْمَعَالِى عَالِمَةْ
وَ بِعَائِشَةْ ذَاتِ الْجَمَالْ أُمِّ الْكَمَالِ الْعَالِمَةْ
وَ بِنْتُ عِمْرَ انْ أُمِّ عِيْ سى لَمْ تَزَ لْ لِي رَاحِمَةْ
وَ بِآسِيَةْ مَنْ أَصْبَحَتْ مِنْ كُلِّ هَوْ لٍ سَالِمَةْ
وَ بِحَقِّ جِبْرِ يْلِ اْلأَ مِينْ عَلَى الصَّحَائـِفِ تَامَّةْ
هُمْ خِيْرَ تِي وَ ذَخِيْرَ تِي فِى الْحَشْرِ يَوْمِ الطَّامَّةْ
وَ كَذَاكَ فِي الدُّ نْيَا إِذَا دَهَتِ الْخُطُوْ بُ الْقَاسِمَةْ
وَ بِحَقِّهِمْ يا ذَا الْجَلاَ لْ وَ بِالصَّلا َةِ الدَّائِمَةْ
اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِينْ مِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَ مَّةْ
وَ مِنَ الْعِدَى وَ مِنَ الرَّ دَى وَ مِنَ الْمَصَائِبِ عَامَّةْ
وَ عَلَيْهِمُوا يَا رَ بـَّنَا مِنْكَ السَّلاَمُ الدَّ ئِمَةْ
ثُمَّ صَّلا َةُ عَلَى الَّذِي خَصَّصْتَهُ بِمُكَالَمَةْ



Qosidah Qodis Ta Antuka
هذه القَصدَة الحَبيب عَبْدُ الله بن عَلوي الحَدَّاد

قَدِ اسْتَعَنْتُكَ رَ بِّي عَلَى مُدَ ا وَاةِ قَلْبِى
وَحَلِّ عُقْدَةَ كَرْ بِي فَانْطُرْإِلَىالْغَمِّ يَنْجَالْ
Sungguh aku telah memohon pertolongan Mu Wahai Penciptaku untuk mengobati penyakit hatiku dan melepaskan ikatan ikatan kesulitanku, maka lihatlah dan pandanglah dengan kasih sayang Mu kepada kegelisahanku yang berkobar.

يَارَبِّ يَاخَيْرَ كَا فِي اُحْلُلْ عَلَيْنَا الْعَوَافِي
فَلَيْسَ شَيْء ثَمَّ خَافِِي عَلَيْكَ تَفْصِيْل وَإِجْمَالْ
Wahai Penciptaku, Wahai sebaik-baik yang mencukupi hamba-Nya limpahkanlah atas kami kesembuhan-kesembuhan (kesembuhan hati dan jasmani) hingga tidak tersisa sedikitpun, atas-Mu lah segala perincian dan ringkasan masalah.

يَارَبِّ عَبْدُ كَ بِبَا بِكَ يَخْشَى أَلِيْمَ عَذَا بِكَ
وَيَرْ تَجِي لِثَوَا بِكَ وَغَوْثُ رَحْمَتِكَ هَطَّالْ
Wahai Pencipta hamba-Mu tegak di pintu-Mu, merisaukan pedihnya siksa dan sangat mengharapkan ganjaran dan derasnya Rahmat-Mu yang sangat lebat.

وَقَدْ أَتَا كَ بِعُذْ رِهِ وَبِا نْكِسَا رِهِ وَفَقْرِهِ
فاهْذِ مْ بِيُسْرِك عُسْرِهِ بِمَحْضِ جُوْدِك وَالإ فضالِ
Dan hamba-Mu telah dating kepada-Mu dengan kehinaan dan segala kelemahan dan dengan hati yang hancur dan dengan kemiskinannya. Maka musnahkanlah dengan kemudahan-Mu segala kesulitannya dengan limpahan kemurahan-Mu dan anugrah-Mu yang agung.

وَامْنُنْ عَلَيْهِ بِتَوْبَةٍ تَغْشِلْهُ مِنْ كُلِّ حَوْبَةٍ
وَاعْصِمْهُ مِنْ شَرِّأَوْبَةٍ لِكُلِّ مَا عَنْهُ قَدْ حَالْ
Dan anugerahkanlah kepadanya taubat dengan siraman yang memandikannya dari setiap kotoran. Dan lindungilah ia dari keburukan tempat kembali, dari apa yang telah menimpanya dari segala kehinaan.


فَأَ نْتَ مَوْلَىالْمَوَالِي اَلْمُنْفَرِدُ بِا لْكَمَا لِ
وَبِالْعُلاَ وَالتَّعَالِي عَلَوْتَ عَنْ ضَرْبِ اْلأَمْثَالْ
Maka Engkau adalah raja dari para raja yang tunggal dalam kesempurnaan. Dan dengan segala ketinggian dan keluhuran maka engkau telah teragungkan dari segala yang dicontohkan atas-Mu.

جُوْدُكَ وَفَضْلُكَ وَبِرُّكَ يُرْجىوَبَطْشُكَ وَقَهْرُكَ
يُخْشَى وَذِكْرُكَ وَشُكْرُكَ لاَزِمُ وَحَمْدُكَ وَاْلإِجْلاَ لْ
Kemurahan-Mu, Anugerah-Mu dan kasih sayang-Mu sangat diharapkan, dan kemurkaan-Mu serta kemarah-Mu sangat dirisaukan, maka mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu merupakan kewajiban demikian pula pujian kepada-Mu dan pengagungan atas-Mu.

يَا رَبِّ أَنْتَ نَصِيْرِيْ فَلَقِّنِيْ كُلَّ خَيْرِيْ
وَاجْعَلْ جِنَانَكَ مَصِيْرِيْ وَاخْتِمِ بِاْلإِ يْمَانِ اْلاجَالِ
Wahai pencipta, Engkau adalah penolongku maka pertemukanlah aku kepada setiap perlakuan baikku, jadikanlah surga-Mu sebagai tempat kembaliku dan jadikanlah akhir hidupku dengan keimanan.

وَصَلِّ فِي كُلِّ حَالَةٍ عَلَىمُزِيْلِ الضَّلاَ لَةِ
مَنْ كَلْمَتْهُ الْغَزَالَةَ مُحَمَّدِ اهَادِيِ الدَّالِ
Dan shalawat pada setiap keadaan-Nya ats penghapus segala kebhatilan (SAW) yang telah berbicara kepada seekor kijang, Muhammad pemberi hidayah dan petunjuk.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ شُكْرًا عَلَىنِعَمِ مِنْهُ تَتْرًى
نَحْمَدُهُ سِرًّا وَجَهْرًا وَبِالْغَدَايَاوَاْلأَصَالِ
Dan segala puji bagi Allah dan syukur atas ni’mat-ni’mat-Nya yang berlimpah, kami memuji-Nya dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan pada pagi dan sore.




Yaa Sayyidiy
هذه القَصدَة يَاسَـيِّدِي

يَاسَـيِّدِي يَارَسُـوْلَ اللّه يَامَنْ لَـهُ الْجَـاهُ عِـنْدَ اللّه
اِنَّ الْمُسِيْـئِـيْنَ قَدْ جَاءُوك للذَّ نْبِ يَسْـتَـغْفـِرُوْنَ اللّه
يَاسَـيِّدَ الرُّ سُلْ هَـادِيـْنَا هَـيَّا بِـغَـارَهْ إِلَـيْنَا اْلآنْ
ياهِمَّةَ السَّـادَاتِ اْلأَقْـطَابْ مَـعَادِنَ الصِّـدْقِ وَالسِّـرّْ
نَادِ الْمُـهَاجِرْ صَـفِيَّ اللّه ذَاكَ ابـْنَ عِيْسَى اباالسَّادَاتْ
ثُـمَّ الْمُـقَـدَّمْ وَلِيَّ اللّه غَـوْثَ الْوَرَى قُدْوَةَ الْقَادَاتْ
ثُـمَّ الْوَ جِـيْهَ لدِ يْنَ الله سَـقَّـافَـنَا خَارِقَ الْعَادَاتْ
السَّـيِّـدَ الْكَـامِلَ اْلأَوَّابْ الْعَـيْدَرُوسْ مُظْـهِرَ الْقُـطْرِ
قُوْمُوا بِنَا وَاكْشِـفُوا عَـنَّا يَاسَـادَتـِي هـذِهِ اْلأَسْوَى
وَاحْمُوا مَدِيـْنَتْكُـمُ الْغَـنَّا مِنْ جُمْلَةِ الشَّـرِّ وَالْبَـلْوَى
أَهْلِ الْحَسَبْ وَالنَّسَبِ اْلأُسْنى وَالْعِـلْمِ وَالْحِـلْمِ وَالتَّقْوى
بِجَـدِّ كُـمْ تَـنْجَــابُ سُحْبُ الْبَـلِيَّاتِ وَالضُّـرِّ